Produk: Artificial Intelligence

  • Bangun Data Center AI Rp4,9 Triliun di Pusat Kota, Sinarmas Incar Sektor Finansial

    Bangun Data Center AI Rp4,9 Triliun di Pusat Kota, Sinarmas Incar Sektor Finansial

    Bisnis.com, JAKARTA — SM+, perusahaan infrastruktur dan layanan digital yang didukung oleh Sinarmas, menyasar sektor finansial dan perbankan dengan hadirnya data center AI SMX01 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

    Adapun, pusat data ini merupakan kerjasama antara SM+ dengan mitra usaha patungannya, Korea Investment Real Asset Management (KIRA).

    Presiden Direktur & CEO SM+ Herson Suindah menjelaskan alasan dipilihnya daerah Kuningan sebagai tempat dibangunnya pusat data ini. Salah satu alasannya adalah Kuningan berada di daerah CBD atau Central Business District dari Jakarta.

    “Jadi kalau dilihat yang pertama itu adalah lokasi. Seperti saya saya bilang tadi, data center ini berada di Central Business District,” kata Herson di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Herson mengatakan, dengan beradanya pusat data di daerah CBD bakal membuat akses jaringannya akan sangat dekat dengan jantung dari internet di Indonesia.

    Selain masalah internet, pemilihan daerah Kuningan sebagai tempat dibangunnya pusat data karena klien yang ingin ditargetkan berada disekitar pusat bisnis tersebut.

    “Dan kami akan targetkan misalnya pada sektor-sektor seperti perbankan dan financial institutions,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, pemilihan Kuningan juga berdasarkan jarak yang sengat dekan dengan Bursa Efek Indonesia. Herson menyebut dari Kuningan ke BEI hanya berjarak kurang lebih tiga kilometer.

    “Itu sangat penting karena makin jauh itu akan ada yang namanya latensi. Latensi itu adalah delay di dalam pen-transferan data,” ucap Herson.

    Adapun, SMX01 dijadwalkan mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2026, SMX01 bertujuan untuk memenuhi permintaanyang terus meningkat akan infrastruktur digital di Asia Tenggara, yang mana ekonomi digitalnya diproyeksikan akan mencapai US$1 triliun pada tahun 2030.

    Dengan luas data hall white space hampir 15.500 meter persegi, SMX01 adalah pusat data yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan, mulai dari bisnis enterprise hingga perusahaan hyperscale global. 

    Dengan infrastruktur andal yang mendukung hingga 2.400 rak yang terbagi ke dalam sembilan data hall, SMX01 menawarkan skalabilitas yang tinggi. 

    Setiap data hall mampu menampung hingga 340 rak dan dapat disesuaikan untuk memenuhi berbagai permintaan pusat data, termasuk untuk memenuhi layanan colocation, hyperscale yang memerlukan rak dengan kepadatan daya tinggi, serta pemanfaatan pusat data lainnya yang mulai muncul seperti aplikasi Artificial Intelligence (AI) dan machine learning. 

    SMX01 siap mendorong Indonesia menjadi pusat transformasi dan inovasi teknologi di Asia Tenggara dan akan dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung kebutuhan daya yang besar untuk komputasi berkinerja tinggi. Dengan kapasitas awal sebesar 18 MW, yang dapat ditingkatkan hingga 60 MW.

    Lebih lanjut, pusat data ini mendukung keberlanjutan melalui desain yang hemat energi dan Power Usage Effectiveness (PUE) yang rendah, serta memastikan keamanan tingkat tinggi melalui beberapa lapisan perlindungan keamanan yang sesuai dengan standar global. 

    SMX01 akan dibangun dengan standar Tier IV dan diharapkan akan meraih sertifikasi green building.

  • Sinarmas (SM+) Bangun Data Center AI Rp4,9 Triliun di Jakarta, Rampung 2026

    Sinarmas (SM+) Bangun Data Center AI Rp4,9 Triliun di Jakarta, Rampung 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — SM+, perusahaan infrastruktur dan layanan digital yang didukung oleh Sinarmas, bersama dengan mitra usaha patungannya, Korea Investment Real Asset Management (KIRA), meresmikan peletakan batu pertama pembangunan SMX01, data center AI-ready di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Fasilitas ini menelan investasi senilai lebih dari US$300 juta atau Rp4,9 triliun (kurs: Rp16.296) dan dikembangkan melalui kerja sama dengan LG Sinar Mas sebagai penasihat teknologi dan operator.

    Presiden Direktur & CEO SM+ Herson Suindah mengatakan pusat data baru ini mencerminkan komitmen SM+ untuk menyediakan infrastruktur digital yang aman dan memiliki skalabilitas.

    Dirinya menyebut, pusat data ini dapat menghubungkan pasar Indonesia yang sedang berkembang dengan ekosistem digital global.

    “Melalui SMX01, bersama dengan jaringan kami ke 24 edge data center yang saling terhubung di seluruh Indonesia, kami memungkinkan penerapan teknologi canggih, mengurangi latency jaringan untuk pengguna akhir, mempercepat masuknya perusahaan global, dan mendukung beban kerja AI yang terdistribusi,” kata Herson di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Di sisi lain, CEO KIRA Yong Sik Kim, menuturkan bahwa pihaknya sangat senang dapat berkolaborasi dengan SM+ dan LG Sinar Mas dalam proyek pusat data unggulan ini. 

    “Investasi kami di SMX01 menegaskan keyakinan kami terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya.

    Adapun, SMX01 dijadwalkan mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2026, SMX01 bertujuan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan infrastruktur digital di Asia Tenggara, yang mana ekonomi digitalnya diproyeksikan akan mencapai US$1 triliun pada tahun 2030.

    Dengan luas data hall white space hampir 15.500 meter persegi, SMX01 adalah pusat data yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan, mulai dari bisnis enterprise hingga perusahaan hyperscale global. 

    Dengan infrastruktur andal yang mendukung hingga 2.400 rak yang terbagi ke dalam sembilan data hall, SMX01 menawarkan skalabilitas yang tinggi. 

    Setiap data hall mampu menampung hingga 340 rak dan dapat disesuaikan untuk memenuhi berbagai permintaan pusat data, termasuk untuk memenuhi layanan colocation, hyperscale yang memerlukan rak dengan kepadatan daya tinggi, serta pemanfaatan pusat data lainnya yang mulai muncul seperti aplikasi Artificial Intelligence (AI) dan machine learning. 

    SMX01 siap mendorong Indonesia menjadi pusat transformasi dan inovasi teknologi di Asia Tenggara dan akan dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung kebutuhan daya yang besar untuk komputasi berkinerja tinggi. Dengan kapasitas awal sebesar 18 MW, yang dapat ditingkatkan hingga 60 MW.

    Lebih lanjut, pusat data ini mendukung keberlanjutan melalui desain yang hemat energi dan Power Usage Effectiveness (PUE) yang rendah, serta memastikan keamanan tingkat tinggi melalui beberapa lapisan perlindungan keamanan yang sesuai dengan standar global. 

    SMX01 akan dibangun dengan standar Tier IV dan diharapkan akan meraih sertifikasi green building.

  • Manfaatkan Teknologi, BUMN Konstruksi Pakai Kecerdasan Buatan Awasi Aset Jalan Tol – Halaman all

    Manfaatkan Teknologi, BUMN Konstruksi Pakai Kecerdasan Buatan Awasi Aset Jalan Tol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk berkomitmen meningkatkan kualitas infrastruktur nasional. Sebagai bagian dari upaya memperkuat operasional dan menghadapi tantangan industri, BUMN konstruksi ini telah menyusun Roadmap 2025 dengan restrukturisasi keuangan sebagai pilar utama.

    Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita mengatakan, keberhasilan implementasi pilar tersebut menjadi dasar untuk melanjutkan sejumlah pilar strategis lainnya ke depan. Dan persetujuan Master Agreement Restructuring (MRA) 2024 telah tercapai sesuai target.

    Ia menerangkan, dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2024-2029, perseroan telah menetapkan beberapa pilar strategis lainnya, yaitu pengembangan usaha, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), Governance Risk & Compliance (GRC), serta digitalisasi. Melalui keempat pilar ini, diharapkan visi Waskita menjadi perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan dapat tercapai.

    Terkait pertumbuhan usaha, jelas Ermy, perseroan fokus pada perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB). Ia mengungkapkan, dalam pelaksanaannya, Waskita membentuk Komite Manajemen Risiko, untuk menilai risiko dan kelayakan proyek, sebelum memutuskan untuk mengambil suatu proyek dan melakukan tender.

    Perseroan pun sudah melakukan sentralisasi keuangan. Maka, keuangan tidak lagi diatur oleh masing-masing divisi tapi terpusat, sehingga pengelolaannya menjadi lebih maksimal.

    “Jadi, pembayaran vendor langsung diatur oleh pusat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/2024).

    Ermy menambahkan, Waskita telah menyelesaikan utang vendor sebesar Rp 7 triliun, sebanyak 38 persennya merupakan utang yang sudah lewat jatuh tempo atau past due.

    Ia mengatakan, capaian tersebut tidak lepas dari transformasi tata kelola keuangan dan aset yang dilakukan perseroan sepanjang dua tahun terakhir. Pada 2024 lalu, perusahaan berhasil memberikan kontribusi pajak signifikan kepada negara sebesar Rp 2,9 triliun. Jumlah itu meningkat sekitar 107 persen year on year (yoy) dibandingkan kontribusi pajak Waskita pada 2023 yang sebesar Rp1,4 triliun.

    Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Jakarta, Rabu (5/3/2025),  Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erna Rini mengatakan, BUMN Konstruksi seperti Waskita Karya memegang peranan vital dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

    Berkat pembangunan yang dilakukan BUMN Konstruksi, sejumlah infrastruktur memadai bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

    Menurut Anggia, BUMN Konstruksi telah mengalami perjalanan panjang dalam membangun infrastruktur di Tanah Air. Dari mulai jalan tol, bandara, jembatan, bendungan, hingga berbagai fasilitas publik lainnya.

    “BUMN Karya (konstruksi) berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, melalui konektivitas yang terbangun. Peningkatan lapangan pekerjaan serta mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat, ini sudah kita rasakan,” ujarnya saat membuka RDP tersebut.

    Ermy menambahkan, Waskita juga terus melakukan peningkatan kompetensi pegawai menjadi bagian dari strategi bisnis yang dijalankan. Perseroan terus melaksanakan pemenuhan pelatihan dan sertifikasi guna menjawab tantangan pasar ke depan.

    Menurut Ermy, penguatan GRC pun terus dilakukan, salah satunya dengan memenuhi Roadmap Perbaikan Manajemen Risiko di perseroan. Peningkatan fungsi manajemen risiko ini telah dilakukan melalui assessment Risk Maturity Index (RMI) serta memastikan fungsi legal berjalan.

    “Sebagai bentuk komitmen terhadap tata kelola perusahaan, sambungnya, Perseroan juga membentuk beberapa komite di bawah direksi. Diantaranya Komite Manajemen Risiko, Komite Quality, Safety, Health & Environment (QSHE), Komite Operasi Konstruksi dan Petunjuk Teknis Komite Operasi Konstruksi, Komite Pengadaan Non Proyek dan Komite Investasi,” jelas dia.

    Waskita, sambungnya turut melakukan transformasi digital pada berbagai bidang. Pada bidang operasional, Perseroan mengintegrasikan Core System ERP SAP S/4 HANA dengan Building Information Modelling (BIM) dan perencanaan Last Planner System (LPS). Dirinya menyatakan, Waskita menjadi satu-satunya perusahaan konstruksi yang menggabungkan ketiga sistem tersebut.

    Ada pula beberapa inovasi digital lainnya, seperti penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) WISENS (Waskita Intelligent Sensing System) pada beberapa pembangunan proyeknya, guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan. Dua diantaranya yaitu AI Pavement Crack Detection yang bertujuan membantu Waskita mendeteksi kerusakan jalan, sekaligus sebagai target tidak adanya kegagalan dalam proses konstruksi atau zero defect.

    “Melalui penggunaan AI tersebut, penghitungan jumlah dan jenis kerusakan secara otomatis bisa dilakukan lebih efisien, sehingga dapat mendukung inspeksi dan pengawasan aset jalan tol. Waktu inspeksi yang dapat di efisiensi mencapai 40 persen lebih cepat,” jelas Ermy.

    Perseroan, lanjutnya, juga melakukan transformasi pada sisi penguatan Tata Kelola Teknologi Informasi (TI). Waskita sudah melakukan sejumlah pengembangan sistem informasi, diantaranya pembuatan Dashboard Management Terintegrasi dan beberapa perbaikan pada sistem keuangan Perseroan, guna mendukung Internal Control Over Financial Reporting (IcoFR).

    “Secara keseluruhan, ultimate goals transformasi Waskita yang dilakukan adalah terciptanya operational excellence secara berkesinambungan. Kami akan selalu berupaya untuk menyelesaikan proyek-proyek dengan mutu terbaik, tepat waktu, dan biaya yang efisien,” tutur dia.

    Ermy menyatakan, saat ini Waskita telah mengefektifkan restrukturisasi atas tiga dari empat Obligasi Non Penjaminan dan restrukturisasi MRA. Seperti diketahui, pada tahun lalu Perseroan telah mendapat persetujuan dari 21 kreditur perbankan terkait penyempurnaan atas MRA 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp 26,3 triliun. Kemudian sudah disetujui pula Pokok Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) oleh lima kreditur perbankan sebesar Rp5,2 triliun.

  • Indosat Percepat Adopsi AI Indonesia, Kembangkan AI Factory hingga AI-RAN

    Indosat Percepat Adopsi AI Indonesia, Kembangkan AI Factory hingga AI-RAN

    Bisnis.com, BARCELONA — PT Indosat Tbk. (ISAT) bekerja sama dengan Nvidia, dan Nokia membawa teknologi baru Artificial Intelligence Radio Access Network (AI-RAN) ke Tanah Air guna mempercepat adopsi AI. Langkah ini diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

    Untuk diketahui, AI-RAN merupakan teknologi yang menerapkan kecerdasan buatan pada jaringan komunikasi, seperti jaringan seluler (misalnya 4G atau 5G), sehingga jadi lebih pintar, efisien, dan hemat energi.

    Ibaratnya RAN sebagai  “jembatan” yang menghubungkan perangkat gawai ke internet atau jaringan operator, AI-nya berperan untuk mengatur lalu lintas di jembatan itu supaya tidak macet, sinyalnya kuat, dan daya yang dipakai seminimal mungkin. Alhasil, dengan AI-RAN, operator bisa memberikan layanan yang lebih cepat dan stabil ke penggunanya, sambil mengurangi biaya operasional.

    AI dapat membantu menganalisis jumlah kepadatan pengguna internet di suatu tempat, lalu otomatis menyesuaikan sinyal agar semua orang tetap bisa terkoneksi tanpa gangguan. 

    President Director and CEO  Indosat Vikram Sinha meyakini adopsi AI dapat membantu  pemerintah Indonesia tengah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% GDP. 

    Indosat mengambil langkah untuk terlibat dalam pengembangan AI, salah satunya dengan membangun AI Factory  tahun lalu. 

    AI Factory merupakan sebuah solusi AI komprehensif untuk segala sektor. Pembangunan AI Factory berjalan sangat cepat melihat urgensi AI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Adapun tahun ini, Indosat memboyong teknologi AI-RAN untuk membawa pengalaman berinternet yang lebih baik kepada pelanggan. 

    “Kami membuat AI Factory dalam 73 hari, saat kebanyakan orang lain melakukannya dalam 150 hari,” kata Vikram di sela-sela Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol, Rabu (5/3/2025).

    Vikram mengatakan Indosat akan terus berupaya membangun Indonesia, dengan membawa teknologi global dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau talenta digital. 

    Sementara itu, SVP Telecoms Nvidia Ronnie Vasishta mengatakan AI merupakan infrastruktur kritikal yang membantu negara memasuki revolusi digital. Nvidia melalui visi Indosat, melihat Indonesia sebagai negara yang serius dalam pengembangan AI. 

    Nvidia lantas mengambil langkah untuk terlibat dalam membangun AI di Indonesia melalui AI Factory, yang saat ini hanya ada belasan infrastruktur di dunia. 

    “Ada sekitar 14 perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia yang memulai membangun pabrik AI. Dan Indosat adalah perusahaan telekomunikasi ketiga di dunia, dan pertama di Asia Tenggara, yang mengambil langkah untuk mencari cara untuk mengembangkan AI melalui konektivitas,” kata Ronnie. 

    Pendidikan hingga Agrikultur

    Ronnie meyakini AI tidak hanya akan mengubah ekonomi Indonesia, juga mengubah aktivitas digital pada layanan pemerintah, pendidikan, kesehatan, hingga agrikultura. 

    “Ini memiliki potensi yang sangat baik, dan perjalanan tidak pernah berakhir jika Anda tidak memulai,” kata Ronnie.

    Sementara itu Sekjen Komdigi Ismail berharap kerja sama yang terjalin antara Indosat, Nokia, dan Nvidia, dapat mempercepat penetrasi AI di Indonesia, yang berdampak bagi kepentingan masyarakat. Di sisi lain, AI-RAN diharapkan membuka pintu pendapatan baru bagi bisnis Indosat. 

    Komdigi juga meyakini bahwa kerja sama ini akan memicu perusahaan telekomunikasi lainnya untuk mengembangkan layanan AI, agar bisnis operasional berjalan lebih efisien. 

    “Selain itu mereka [perusahaan telekomunikasi] juga akan membuka potensi revenue baru dengan mengimplementasikan AI dengan berbagai macam layanan yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Jadi saya kira operator lain pasti tergerak untuk melakukan kompetisi yang sehat untuk kepentingan masyarakat,” kata Ismail.

  • Google Messages Luncurkan Fitur AI untuk Deteksi Penipuan

    Google Messages Luncurkan Fitur AI untuk Deteksi Penipuan

    Bisnis.com, JAKARTA – Google mengumunkan pembaruan besar untuk aplikasi Google Messages dengan meluncurkan fitur deteksi penipuan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Melansir dari The Verge, Rabu (5/3/2025) fitur inindirancang untuk melindungi pengguna Android dari pesan teks penipuan.

    Tidak hanya itu, fitur baru Google bertujuan untuk membantu mencegah penipuan yang sering terjadi melalui SMS, MMS, dan RCS, dengan memantau percakapan secara real-time untuk mendeteksi pola yang mencurigakan.

    Menurut Alberto Pastor Nieto, manajer produk senior Google Messages, deteksi penipuan ini sangat penting untuk menghadapi penipuan yang memanfaatkan teknik rekayasa sosial di tengah percakapan. 

    Fitur ini dapat menampilkan peringatan kepada pengguna saat potensi penipuan terdeteksi, memungkinkan mereka untuk segera mengabaikan pesan atau melaporkan serta memblokir pengirimnya. 

    “Untuk melindungi pengguna dengan lebih baik, kami berinvestasi dalam model AI baru yang cerdas yang mampu mendeteksi pola yang mencurigakan dan memberikan peringatan waktu nyata selama percakapan, sekaligus memprioritaskan privasi pengguna,” kata Alberto.

    Selain itu, Google juga meluncurkan beberapa fitur baru untuk pengguna Android, salah satunya adalah kemampuan untuk berbagi lokasi langsung di aplikasi Find My. 

    Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berbagi lokasi dengan “kontak tepercaya” secara aman dan memilih dengan siapa serta berapa lama mereka ingin membagikan lokasi mereka. 

    Fitur serupa sudah ada di Google Maps, namun sekarang dapat diakses di aplikasi yang digunakan untuk menemukan perangkat yang hilang.

    Untuk pengguna perangkat Pixel, Google merilis fitur eksklusif seperti dukungan streaming multikamera yang memungkinkan pengguna Pixel 9 untuk menghubungkan kamera GoPro atau ponsel Pixel lainnya melalui Bluetooth dan WiFi untuk melakukan streaming dari berbagai sudut.

    Pembaruan lainnya untuk Pixel mencakup dukungan pengiriman pesan satelit untuk Verizon dan T-Mobile, serta saran otomatis di Pixel Screenshots untuk memilih tangkapan layar yang relevan. 

    Pengguna Pixel Watch, Pixel Tablet, dan ponsel Pixel 6 ke atas juga mendapatkan pembaruan transkripsi, yang memungkinkan mereka untuk mentranskripsi rekaman audio dari perangkat lama.

  • Komdigi Fokus Atur Etika Pemanfaatan AI

    Komdigi Fokus Atur Etika Pemanfaatan AI

    Bisnis.com, BARCELONA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan menerapkan kebijakan yang lunak untuk kecerdasan buatan (AI) guna mengakselerasi perkembangan teknologi baru tersebut di Tanah Air. 

    Sekretaris Jenderal Komdigi Ismail mengatakan dalam hal kebijakan teknologi AI, pemerintah hanya memberikan rambu-rambu. Pemerintah tidak memberikan aturan yang ketat terhadap teknologi tersebut, dengan harapan AI dapat berkembang pesat dan cepat.

    “Jadi yang ada kita memberikan ethical pemanfaatan AI dengan etikanya seperti apa. Jadi lebih ke arah koridor. Kita memberikan kebebasan di dalam konteks inovasinya. Jadi regulasi itu bukan untuk menghambat tetapi untuk memberikan ruang dan mendorong pertumbuhan,” kata Ismail kepada Bisnis saat ditemui di sela-sela Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol, Rabu (5/3/2025). 

    Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid menyampaikan masih menggodok aturan mengenai penggunaan dan etika kecerdasan artifisial atau (AI). Regulasi tersebut diharapkan dapat selesia 3 bulan lagi atau pada April 2025. 

    Meutya menuturkan, Indonesia sebetulnya sudah memiliki aturan terkait etika kecerdasan artifisial atau AI yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Komdigi berencana meningkatkan surat edaran tersebut menjadi peraturan yang lebih mengikat, yang ditargetkan rampung 3 bulan ke depan. 

    “Dalam waktu 3 bulan kita akan buatkan juga peraturannya,” kata Meutya. 

    Pada 19 Desember 2023, Komdigi yang saat itu masih bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menkominfo No. 9/2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial.  Langkah ini merupakan awal dari pengembangan model tata kelola kecerdasan artifisial di Indonesia, merespons cepatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi ini.

    Beberapa kebijakan yang tercantum dalam SE tersebut, mulai dari nilai etika AI, manfaatkan pelaksanaan nilai etika AI, tanggung jawab pemanfaatan artificial intelligence, dan manajemen risiko dan manajemen krisis pengembangan AI.

  • Indosat Pelopor AI-RAN di RI, Susul Raksasa Teknologi Global Softbank dan T-Mobile

    Indosat Pelopor AI-RAN di RI, Susul Raksasa Teknologi Global Softbank dan T-Mobile

    Bisnis.com, BARCELONA — PT Indosat Tbk. menjalin kemitraan strategis dengan Nokia dan Nvidia dalam menghadirkan Artificial Intelligence Radio Access Network (AI-RAN) di seluruh Indonesia secara bertahap. Emiten berkode saham ISAT itu menjadi perusahaan pertama di Indonesia dan ketiga di dunia yang menerapkan AI-RAN, menyusul raksasa teknologi global seperti T-Mobile dan Softbank. 

    Ketiganya menggabungkan solusi mutakhir 5G Cloud RAN milik Nokia dengan platform kecerdasan artifisial (AI) Aerial dari NVIDIA, kolaborasi ini menciptakan infrastruktur komputasi canggih yang mampu mengoperasikan AI dan RAN secara bersamaan. 

    President Director and CEO of Indosat Vikram Sinha  mengatakan dengan mengintegrasikan AI ke dalam jaringan akses radio, Indosat tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga membangun ekosistem berbasis AI yang akan mendorong inovasi di berbagai sektor. 

    “Langkah ini sejalan dengan misi kami untuk menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia,” kata Vikram di Barcelona, Spanyol, Rabu (5/3/2025). 

    Indosat bukanlah satu-satunya perusahaan teknologi yang menerapkan AI-RAN. Indosat menyusul T-Mobile dan Softbank yang pada tahun lalu juga menerapkan teknologi ini. 

    T-Mobile

    Pada Februari 2024, T-Mobile mengimplementasikan AI ke dalam jaringan akses radio (RAN) bekerja sama dengan Ericsson, Nokia, dan NVIDIA. Pemanfaatan AI-RAN tersebut diklaim berdampak pada peningkatan efisiensi jaringan, mengurangi biaya operasional, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

    Otomatisasi yang didukung AI memungkinkan T-Mobile untuk mengoptimalkan kinerja jaringan secara real-time dan menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan.

    Dari sisi kinerja jaringan, AI-RAN membantu T-Mobile membuka kapasitas dan kinerja besar yang dibutuhkan pelanggan dari jaringan seluler. AI dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan spektrum, meningkatkan kapasitas jaringan, dan mengurangi latensi, yang mengarah pada koneksi yang lebih andal dan lebih cepat.

    AI-RAN juga memungkinkan T-Mobile untuk menjalankan beban kerja aplikasi AI pihak ketiga di edge network. Ini membuka peluang untuk layanan dan aplikasi baru yang memanfaatkan pemrosesan data real-time dan latensi rendah.

    Proyeksi pengembalian investasi 219% Softbank ….

  • Indosat Gandeng Nokia dan Nvidia Kembangkan AI RAN Pertama di Indonesia

    Indosat Gandeng Nokia dan Nvidia Kembangkan AI RAN Pertama di Indonesia

    Bisnis.com, BARCELONA — PT Indosat Tbk. (ISAT) menjalin kemitraan strategis dengan Nokia dan Nvidia dalam menghadirkan Artificial Intelligence Radio Access Network (AI-RAN) di seluruh Indonesia. 

    Ketiganya menggabungkan solusi mutakhir 5G Cloud RAN milik Nokia dengan platform kecerdasan artifisial (AI) Aerial dari NVIDIA, kolaborasi ini menciptakan infrastruktur komputasi canggih yang mampu mengoperasikan AI dan RAN secara bersamaan. 

    Langkah ini juga menempatkan Indosat sebagai operator pertama di Asia Tenggara dan ketiga di dunia yang mengintegrasikan AI ke dalam jaringan RAN, meningkatkan performa, efisiensi, serta membuka peluang inovasi lintas industri.

    Ketiga pihak menyepakati sebuah Memorandum of Understanding (MoU) terkait pengembangan, pengujian, dan implementasi dengan fokus awal pada mengoptimalkan cara kerja inferensi AI melalui NVIDIA AI Aerial, sebelum akhirnya mengintegrasikan sistem RAN pada platform yang sama.

    President Director and CEO of Indosat Vikram Sinha mengatakan dengan mengintegrasikan AI ke dalam jaringan akses radio, Indosat tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga membangun ekosistem berbasis AI yang akan mendorong inovasi di berbagai sektor. 

    “Langkah ini sejalan dengan misi kami untuk menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia,” kata Vikram di Barcelona, Spanyol, Rabu (5/3/2025). 

    Diketahui, penerapan teknologi ini dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pembangunan lab 5G AI-RAN di Surabaya pada awal 2025 sebagai pusat pengembangan, pengujian, dan validasi bersama. 

    Uji coba komersial skala kecil untuk AI inferencing workloads pada infrastruktur NVIDIA AI-RAN dijadwalkan berlangsung pada paruh kedua 2025. Sementara pengembangan lebih lanjut dari solusi ini akan dijalankan pada tahun 2026. 

    Sementara itu, President of Mobile Networks Nokia Tommi Uitto mengatakan kerja sama ini merupakan terobosan untuk menerapkan infrastruktur AI-RAN di seluruh Indonesia. Ketika AI dan RAN digabungkan, Indosat, Nokia, dan Nvidia menciptakan mesin inovasi masa depan. 

    Dengan platform 5G Cloud RAN Nokia, Indosat dapat mengubah jaringannya menjadi multi-purpose computing grid yang memanfaatkan sinergi dari komputasi akselerasi AI. 

    “Dengan produk berbasis AI kami, kami membantu Indosat meningkatkan kapabilitas RAN untuk kinerja yang lebih baik, efisiensi operasional yang lebih tinggi, otomatisasi yang lebih canggih, serta optimasi konsumsi energi,” kata Tommi.

    Sementara itu, SVP Telecoms Nvidia Ronnie Vasishta mengatakan AI-RAN telah sepenuhnya mengubah industri telekomunikasi. Kombinasi visi Indosat untuk membangun jaringan AI nasional dengan keahlian Nvidia dalam AI serta platform perangkat lunak dan perangkat keras yang lengkap akan mempercepat adopsi AI dan inovasi di seluruh Indonesia.

    “Menciptakan model baru bagi operator telekomunikasi di seluruh dunia,” kata Ronnie.

    Sebagai bagian dari inisiatif ini, Indosat, Nokia, dan NVIDIA akan bekerja sama dengan universitas dan lembaga riset terkemuka di Indonesia untuk mendorong pengembangan AI-RAN.

    Kemitraan ini mendukung program akademik, mendorong inovasi AI dalam telekomunikasi, dan membuka peluang bagi profesional teknologi untuk berkontribusi dalam pengembangan jaringan masa depan. 

    Peluang yang terbuka ….

  • Guru Besar AI Prof Suyanto Ingin Perkuat Kualitas Akademik dan Penelitian

    Guru Besar AI Prof Suyanto Ingin Perkuat Kualitas Akademik dan Penelitian

    loading…

    Rektor Tel-U 2025-2030 Prof Dr Suyanto akan memperkuat kualitas akademik, inovasi, penelitian, serta hadirnya lingkungan kampus inklusif berdaya saing global. Foto: Ist

    JAKARTA – Prof Dr Suyanto telah dilantik sebagai Rektor Tel-U 2025-2030. Akademisi yang masuk dalam daftar 2% ilmuwan dunia paling berpengaruh versi Stanford University dan Elsevier BV ini bertekad membawa Tel-U menjadi National Excellence Entrepreneurial University pada 2028.

    Untuk mencapai target tersebut, Suyanto akan memperkuat kualitas akademik, inovasi, penelitian, serta hadirnya lingkungan kampus inklusif berdaya saing global.

    “Ini bukan tugas ringan, tetapi dengan kerja sama dan dukungan dari seluruh sivitas akademika Telkom University, kita dapat menghadapi tantangan serta mewujudkan visi Tel-U. Saya mohon doa dan dukungan dari semua pihak dalam menjalankan amanah ini. Semoga kita dapat terus berkontribusi bagi dunia pendidikan dan mencetak generasi berdaya saing tinggi,” ujarnya, Selasa (4/3/3025).

    Guru Besar Artificial Intelligence (AI) ini mengajak seluruh dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun Tel-U menjadi lebih maju dan unggul.

    Diketahui, Suyanto dilantik menjadi Rektor Tel-U di Gedung Bangkit Tel-U, Jumat, 28 Februari 2025. Pelantikan dihadiri Rektor Tel-U Periode 2019-2024 Prof Dr Adiwijaya yang juga merupakan Rektor transisi masa jabatan 2024-2025.

    Adiwijaya mengapresiasi seluruh jajaran pimpinan, termasuk wakil rektor, dekan, dan direktur yang telah berkontribusi dalam berbagai capaian Tel-U.

    “Seluruh pencapaian yang telah diraih adalah hasil kolaborasi seluruh sivitas akademika. Semoga di bawah kepemimpinan Prof Suyanto, Tel-U semakin berjaya dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi bangsa dan negara. Semoga Allah memberkahi dan meridhai kita semua,” ungkapnya.

    Suyanto dikukuhkan Guru Besar bidang Kecerdasan Buatan di Telkom University per 10 Desember 2021. Dalam orasi ilmiahnya, dia memperkenalkan Komodo Mlipir Algorithm (KMA), sebuah metode optimasi metaheuristik berbasis Swarm Intelligence yang dikembangkan bersama timnya di Fakultas Informatika.

    Terinspirasi dari perilaku Komodo dan konsep “mlipir” dalam bahasa Jawa, KMA dirancang untuk menyelesaikan masalah optimasi berdimensi tinggi dengan efisiensi komputasi yang lebih baik.

    Sebagai akademisi yang aktif dalam penelitian Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Evolutionary Computation, Prof Suyanto telah menghasilkan 94 publikasi internasional terindeks Scopus, memiliki h-index 14, mendaftarkan 8 paten, memperoleh 22 hak cipta, dan menerbitkan lebih dari 10 buku ajar.

    Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Dodi Irawan turut menyampaikan harapan kepada kepemimpinan baru Tel-U di antaranya memperkuat kolaborasi antara Tel-U dan industri, khususnya Telkom Group dalam pengembangan teknologi dan inovasi.

    (jon)

  • Kata Para Ahli soal AI Bisa Kalahkan Kecerdasan Otak Manusia

    Kata Para Ahli soal AI Bisa Kalahkan Kecerdasan Otak Manusia

    Jakarta

    Kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) terus berkembang dengan pesat hingga dianggap mampu menyaingi cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi. Dari mengolah data dalam hitungan detik hingga menciptakan gambar atau teks yang menyerupai karya manusia, AI kini semakin mendekati kemampuan otak manusia. Namun, apakah mungkin AI benar-benar bisa melampaui kecerdasan manusia?

    Kekhawatiran terhadap AI sempat disuarakan ribuan pakar yang menyuarakan keprihatinan mereka terhadap perkembangan teknologi ini. Pada Maret 2023, organisasi Future of Life Institute bahkan mengajukan petisi untuk menangguhkan pengembangan AI selama enam bulan. Mereka menekankan bahwa sebelum AI dikembangkan lebih lanjut, perlu dipastikan bahwa dampaknya positif dan risikonya dapat dikendalikan, terutama setelah perilisan GPT-4 oleh OpenAI.

    Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa AI pada akhirnya akan mampu menyaingi bahkan melampaui otak manusia dalam banyak aspek, seperti kecepatan memproses informasi dan kapasitas menyimpan data. Namun, ada juga yang percaya bahwa otak manusia tetap memiliki keunggulan yang sulit ditandingi, terutama dalam hal intuisi, kreativitas, dan pemahaman konteks sosial. Lalu, di titik mana AI dapat dikatakan lebih unggul dari manusia?

    Kata Para Ahli soal Kecerdasan AI Terkini

    Pengembangan kecerdasan buatan (AI) semakin masif dan mendapat perhatian besar dari berbagai tokoh teknologi dunia, termasuk Elon Musk. Di tengah kemajuan AI, muncul kekhawatiran bahwa teknologi ini bisa menggantikan peran manusia dalam berbagai bidang. Dikutip dari laporan The Sun, beberapa peneliti menemukan bahwa manusia dapat memproses informasi baru lebih cepat dibandingkan AI.

    Hal ini berkaitan dengan grey matter atau “area abu-abu” di otak manusia, yang memungkinkan kita menggabungkan pengetahuan, keterampilan, dan ingatan sebelum menyempurnakan koneksi saraf untuk mengurangi kesalahan saat mengingat kembali informasi. Sebaliknya, AI belajar melalui proses eliminasi yang dikenal sebagai backpropagation, di mana kesalahan terus diblokir hingga mencapai jawaban yang benar. Proses ini membuat AI harus memproses data ratusan hingga ribuan kali sebelum bisa memahami suatu konsep.

    Sebaliknya, manusia cerdas seperti Albert Einstein dapat menghubungkan ide-ide secara instan. Dr. Yuhang Song dari Oxford University, dalam jurnalnya menjelaskan bahwa pembelajaran dalam otak manusia memiliki banyak keunggulan dibandingkan AI. Ia menyoroti bahwa AI membutuhkan lebih banyak paparan data untuk belajar dan sering mengalami gangguan saat menerima informasi baru. Sementara itu, sistem biologis manusia lebih mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

    Sementara itu, disadur dari laman The University of Queensland Australia, Profesor Pankaj Sah mengatakan bahwa AI kini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Namun, untuk benar-benar memahami AI dan bagaimana perkembangannya di masa depan, kita juga perlu memahami otak kita sendiri.

    “AI ada di sekitar kita-setiap kali Anda menggunakan filter foto, memilah email spam, atau melihat informasi lalu lintas di ponsel, AI sedang bekerja. Otak manusia adalah mesin paling canggih yang pernah ada, sehingga tidak mengherankan jika AI dan robotika banyak mengambil inspirasi dari cara kerja otak. Dengan efisiensi luar biasa serta kemampuan belajar dan beradaptasi, otak menjadi model utama dalam pengembangan AI,” katanya.

    Di lain sisi dikutip dari Stanford Medicine, para ahli saraf otak juga mengungkap hal senada. Ivan Soltesz, Profesor Bedah Saraf dan Ilmu Saraf di Stanford, mengatakan bahwa AI suatu saat akan mampu melakukan semua yang bisa dilakukan manusia, bahkan lebih cepat dari yang kita duga. Tidak ada alasan AI tidak bisa mempelajari humor, memahami sesuatu hanya dengan sekali belajar, atau bahkan berpura-pura bertindak konyol untuk menyamarkan identitasnya sebagai mesin.

    Namun, salah satu kelemahan utama AI saat ini adalah kebutuhan akan komputer berdaya besar yang perlu energi tinggi. Sehingga, penelitian harus terus dilakukan untuk menciptakan komputer yang lebih efisien, bahkan yang dapat beroperasi hanya dengan mengkonsumsi gula, seperti cara kerja otak manusia.

    Kecerdasan AI Masih Jauh Tertinggal dari Otak Manusia

    Kekhawatiran bahwa robot akan menggantikan manusia sering muncul dalam film-film fiksi ilmiah seperti Terminator, 2001: A Space Odyssey, dan Westworld. Nyatanya, kita masih jauh dari menciptakan robot yang benar-benar cerdas. Memang ada beberapa tugas yang bisa dilakukan AI lebih baik dari manusia, seperti menganalisis data dalam jumlah besar dengan cepat. Namun, banyak hal yang terlihat sederhana bagi manusia, seperti berjalan ke dapur yang belum dikenal dan membuat secangkir kopi, masih sulit dilakukan oleh AI.

    Profesor neurobiologi Stanford, Lisa Giocomo juga menekankan bahwa keunggulan utama otak manusia adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan cepat dalam situasi baru. Ini adalah sesuatu yang masih sulit dilakukan AI saat ini. Otak manusia jauh lebih kompleks dibandingkan dengan mesin cerdas mana pun yang ada saat ini. Tak heran, sebab otak kita telah berevolusi selama ratusan juta tahun dengan memiliki sekitar 100 miliar sel saraf. Sementara itu, pengembangan AI modern saja baru dimulai pada 1950-an.

    Perkembangan AI juga berpotensi mengalami pasang surut, tergantung pada dukungan pendanaan dan minat masyarakat. Meski memang dalam beberapa tahun terakhir, AI berkembang pesat berkat ketersediaan data besar (big data) dan kemajuan teknologi komputer, tapi AI masih membutuhkan banyak data untuk belajar.

    AI berbeda dengan otak manusia yang dapat memahami sesuatu hanya dari satu pengalaman. Beberapa ahli bahkan berpendapat bahwa untuk mengembangkan AI lebih lanjut, kita harus terlebih dahulu memahami cara kerja otak dengan lebih baik.

    Di masa depan, AI dan robotika diyakini akan lebih banyak membantu manusia. Teknologi seperti stimulasi otak, sudah digunakan untuk memahami fungsi otak dengan lebih baik dan bahkan dapat membantu dalam pengobatan berbagai penyakit. Jadi, alih-alih menjadi ancaman, AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

    Meskipun AI terus berkembang pesat, manusia masih memiliki keunggulan dalam hal kesadaran, emosi, dan kemampuan adaptasi. Namun, seiring waktu, siapa yang tahu sejauh mana AI akan berkembang?

    (aau/fds)