Produk: Artificial Intelligence

  • Video: Penipuan Deepfake& Account Takeover Kian Ngeri, Bisa Dilawan?

    Video: Penipuan Deepfake& Account Takeover Kian Ngeri, Bisa Dilawan?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Kemajuan teknologi digitalisasi yang semakin luas diadopsi oleh berbagai sektor bisnis turut menimbulkan ancaman terhadap berbagai serangan siber berbasis Artificial intelligence (AI) seperti Deepfake hingga Account Takeover.

    Ancaman penipuan berbasis AI disebut Founder & Group CEO VIDA, Niki Luhur semakin meresahkan termasuk di Indonesia karena dapat menimbulkan kerugian finansial hingga pengambilalihan akun atau account takeover.

    Dengan memanfaatkan teknologi AI, para penipu mampu menyusupkan malware untuk mengambil alih akun bahkan data rekening korban yang bisa berujung terkurasnya.

    Dalam upaya mencegah dan mengatasi semakin canggih modus serangan siber berbasis AI seperti Deepfake dan account takeover, VIDA sebagai Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) yang berlisensi dan tersertifikasi resmi mengembangkan Sertifikat Elektronik dan tanda tangan digital bersertifikat di Indonesia sebagai otensifikasi dengan menggunakan teknologi biometrik untuk menengenali wajah atau Face recognition serta teknologi kriptografi.

    Seperti apa modus kejahatan berbasis AI? bagaiman strategi mengantisipasinya? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Founder & Group CEO VIDA, Niki Luhur dalam Profit,CNBCIndonesia (Jum’at, 07/03/2025)

  • Sinarmas (SM+) Investasi Rp4,9 Triliun, Saingi Data Center AI DCII Cs

    Sinarmas (SM+) Investasi Rp4,9 Triliun, Saingi Data Center AI DCII Cs

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan infrastruktur dan layanan digital yang didukung oleh Sinarmas, SM+ bersama dengan mitra usaha patungannya, Korea Investment Real Asset Management (KIRA) membenamkan investasi senilai lebih dari US$300 juta atau Rp4,9 triliun (kurs: Rp16.296) untuk proyek pembangunan SMX01, data center AI-ready.

    Infrastruktur digital ini dikembangkan melalui kerja sama dengan LG Sinar Mas sebagai penasihat teknologi dan operator.

    Presiden Direktur & CEO SM+ Herson Suindah mengatakan pusat data baru ini mencerminkan komitmen SM+ untuk menyediakan infrastruktur digital yang aman dan memiliki skalabilitas.

    Dia menyebut, pusat data ini dapat menghubungkan pasar Indonesia yang sedang berkembang dengan ekosistem digital global.

    “Melalui SMX01, bersama dengan jaringan kami ke 24 edge data center yang saling terhubung di seluruh Indonesia, kami memungkinkan penerapan teknologi canggih, mengurangi latency jaringan untuk pengguna akhir, mempercepat masuknya perusahaan global, dan mendukung beban kerja AI yang terdistribusi,” kata Herson di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Di sisi lain, CEO KIRA Yong Sik Kim, menuturkan bahwa pihaknya sangat senang dapat berkolaborasi dengan SM+ dan LG Sinar Mas dalam proyek pusat data unggulan ini. 

    “Investasi kami di SMX01 menegaskan keyakinan kami terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya.

    Adapun, SMX01 dijadwalkan mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2026, SMX01 bertujuan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan infrastruktur digital di Asia Tenggara, yang mana ekonomi digitalnya diproyeksikan akan mencapai US$1 triliun pada tahun 2030.

    Dengan luas data hall white space hampir 15.500 meter persegi, SMX01 adalah pusat data yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan, mulai dari bisnis enterprise hingga perusahaan hyperscale global. 

    Dengan infrastruktur andal yang mendukung hingga 2.400 rak yang terbagi ke dalam sembilan data hall, SMX01 menawarkan skalabilitas yang tinggi. 

    Setiap data hall mampu menampung hingga 340 rak dan dapat disesuaikan untuk memenuhi berbagai permintaan pusat data, termasuk untuk memenuhi layanan colocation, hyperscale yang memerlukan rak dengan kepadatan daya tinggi, serta pemanfaatan pusat data lainnya yang mulai muncul seperti aplikasi artificial intelligence (AI) dan machine learning. 

    SMX01 siap mendorong Indonesia menjadi pusat transformasi dan inovasi teknologi di Asia Tenggara dan akan dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung kebutuhan daya yang besar untuk komputasi berkinerja tinggi. Dengan kapasitas awal sebesar 18 MW, yang dapat ditingkatkan hingga 60 MW.

    Lebih lanjut, pusat data ini mendukung keberlanjutan melalui desain yang hemat energi dan Power Usage Effectiveness (PUE) yang rendah, serta memastikan keamanan tingkat tinggi melalui beberapa lapisan perlindungan keamanan yang sesuai dengan standar global. 

    SMX01 akan dibangun dengan standar Tier IV dan diharapkan akan meraih sertifikasi green building.

    Incar Sektor Finansial

    Lebih lanjut, Presiden Direktur & CEO SM+ Herson Suindah menjelaskan alasan dipilihnya daerah Kuningan sebagai tempat dibangunnya pusat data ini. Salah satu alasannya adalah Kuningan berada di daerah CBD atau Central Business District dari Jakarta.

    “Jadi kalau dilihat yang pertama itu adalah lokasi. Seperti saya saya bilang tadi, data center ini berada di Central Business District,” kata Herson di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Herson mengatakan, dengan beradanya pusat data di daerah CBD bakal membuat akses jaringannya akan sangat dekat dengan jantung dari internet di Indonesia.

    Selain masalah internet, pemilihan daerah Kuningan sebagai tempat dibangunnya pusat data karena klien yang ingin ditargetkan berada disekitar pusat bisnis tersebut.

    “Dan kami akan targetkan misalnya pada sektor-sektor seperti perbankan dan financial institutions,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, pemilihan Kuningan juga berdasarkan jarak yang sengat dekan dengan Bursa Efek Indonesia. Herson menyebut dari Kuningan ke BEI hanya berjarak kurang lebih tiga kilometer.

    “Itu sangat penting karena makin jauh itu akan ada yang namanya latensi. Latensi itu adalah delay di dalam pen-transferan data,” ucap Herson.

    Saingi DCII?

    CEO PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) Otto Toto Sugiri mengatakan perusahaan tengah memiliki desain untuk mengembangkan data center AI, mengingat masa depan bisnis ini cukup menarik ke depan. 

    Toto memperkirakan seandainya teknologi kecerdasan buatan (AI) berkembang pesat di Indonesia, maka perusahaan yang memiliki data center AI dapat mengalami peningkatan pertumbuhan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan pencapaian mereka saat ini, bahkan melampui pertumbuhan komputasi awan. 

     “Jauh pertumbuhannya dibandingkan dengan cloud computing bisa 3 sampai 4 kali lipat dan itu sudah terjadi di Johor Bahru. Di mana klien terbesar di Johor Bahru itu adalah TikTok,” kata Toto, Selasa (3/9/2024). 

    Toto mengatakan perusahaan mulai mempertimbangkan untuk membangun data center baru untuk AI. Namun, keberadaan data center tersebut nantinya sebatas sebagai tempat kolokasi, bukan untuk berjualan GPUaaS. 

    DCI Indonesia menghindari berjualan layanan GPU untuk menghindari persaingan dengan klien-klien yang menyimpan data di perusahaan. 

    “Kami akan tetap fokus pada data center kolokasi. Kami tidak mau bersaing dengan klien-klien kami. Kami tidak ingin menyediakan GPUaaS semacam cloud. Itu akan membuat kami bersaing dengan klien kami,” kata Toto. 

    Untuk diketahui GPUaaS merupakan sebuah solusi mesin yang dirancang khusus untuk membantu klien memenuhi kebutuhan pemrosesan data besar dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), machine learning, dan rendering video berkualitas tinggi. 

    Dengan menolak terlibat dalam penjualan layanan GPU, maka DCI kemungkinan hanya akan menjadi tempat penyimpanan server dan data klien pengguna AI. Para klien DCI nantinya yang akan aktif menjajaki GPUaaS ke target pasar mereka. 

    Namun untuk menjadi pemain data center yang siap untuk mendukung kebutuhan AI juga tidak mudah. Pemain data center AI membutuhkan dukungan listrik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan yang tradisional dan air industri khusus data center. Bobot server akan makin berat sehingga lantai data center harus dibuat lebih kuat dalam menahan beban. 

    Bangun Data Center di Surabaya

    DCII menyampaikan akan fokus menyelesaikan pembangunan pusat data atau data center di Surabaya, Jawa Timur. Pembangunan data center ini diperkirakan membutuhkan biaya sekitar US$72 juta atau setara Rp1,16 triliun (kurs Jisdor Rp16.208 per dolar AS). 

    Chief Executive Officer (CEO) DCI Indonesia Otto Toto Sugiri mengatakan saat ini DCII tengah menyelesaikan tambahan data center dengan kapasitas 9 Megawatt (MW) di Surabaya. Pembangunan data center ini ditargetkan selesai pada awal tahun depan.

    “Kami sedang lakukan piling. Mungkin awal tahun depan bisa selesai,” kata Toto ditemui di IDE Katadata 2025, Selasa (18/2/2025). 

    Toto menuturkan investasi untuk pembangunan data center ini membutuhkan biaya sekitar US$72 juta atau setara Rp1,16 triliun (kurs Jisdor Rp16.208 per dolar AS).

    Dia melanjutkan, dengan kapasitas sebesar 9 MW ini, nantinya kapasitas pusat data DCII di Surabaya bisa ditingkatkan ke depannya. 

    “Kapasitas bisa bertambah lagi, masih butuh waktu. Tapi paling tidak kami sudah taruh footprint di Surabaya dulu,” ujar Toto. 

    Lebih lanjut, selain pembangunan data center di Surabaya, Toto juga menuturkan DCII tengah menyelesaikan pembangunan data center berkapasitas 36 MW di Cibitung. 

    Adapun Toto melihat permintaan data center di Indonesia cukup besar. Dengan mempertimbangkan jumlah penduduk Indonesia sebesar 270 juta penduduk, maka menurut Toto Indonesia membutuhkan data center dengan kapasitas 2.700 MW.

  • Terungkap, Unit 8200 Israel Sadap Besar-besaran Komunikasi Palestina Buat Bikin AI Mirip ChatGPT – Halaman all

    Terungkap, Unit 8200 Israel Sadap Besar-besaran Komunikasi Palestina Buat Bikin AI Mirip ChatGPT – Halaman all

    Terungkap, Unit 8200 Israel Sadap Besar-besaran Komunikasi Palestina Buat Bikin AI Mirip ChatGPT

    TRIBUNNEWS.COM – Badan pengawasan militer Israel dilaporkan telah menggunakan sejumlah besar hasil sadapan komunikasi entitas Palestina untuk membangun alat kecerdasan buatan yang kuat mirip dengan ChatGPT.

    “Artificial Intelligence buatan Israel ini diharapkan akan mengubah kemampuan mata-matanya,” tulis laporan investigasi The Guardian.

    Laporan itu melansir liputan investigasi gabungan yang dilakukan media Israel-Palestina, +972 Magazine dan outlet berbahasa Ibrani, Local Call.

    “Investasi menemukan kalau Unit 8200 (unit intelijen militer Israel) melatih model AI untuk memahami bahasa Arab lisan menggunakan percakapan telepon dan pesan teks dalam jumlah besar. Percakapan dan teks ini diperoleh melalui pengawasan ekstensifnya terhadap wilayah yang diduduki (Palestina),” kata laporan tersebut.

    Menurut sumber yang mengetahui proyek tersebut, unit intelijen militer Israel (IDF) tersebut mulai membangun model untuk membuat alat canggih seperti chatbot yang mampu menjawab pertanyaan tentang orang-orang yang dipantaunya dan memberikan wawasan mengenai volume besar data pengawasan yang dikumpulkannya, mirip-mirip apa yang bisa dilakukan ChatGPT.

    “Badan penyadapan elite Israel, yang kemampuannya setara dengan Badan Keamanan Nasional AS (NSA), mempercepat pengembangan sistemnya setelah dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023. Model tersebut masih dalam tahap pelatihan (uji coba) pada paruh kedua tahun lalu. Tidak jelas apakah model tersebut sudah digunakan (secara aktif),” kata laporan tersebut.

    Sebagai informasi, badan penyadapan elite yang dimaksud adalah Unit 8200, yang dalam bahasa Ibrani dikenal sebagai Shmone Matayim. Unit itu setara dengan National Security Agency (NSA) Amerika Serikat atau GCHQ dalam organisasi militer Kerajaan Inggris.

    Upaya untuk membangun model bahasa besar (large language model/LLM) – sistem pembelajaran mendalam yang menghasilkan teks seperti manusia – sedikit banyak diungkapkan oleh seorang mantan teknolog intelijen militer Israel yang mengatakan kalau dia mengawasi proyek tersebut.

    Pernyataan dia beberapa waktu lalu luput dari perhatian media-media besar, kata Guardian.

    “Kami mencoba membuat kumpulan data terbesar yang memungkinkan [dan] mengumpulkan semua data yang pernah dimiliki negara Israel dalam bahasa Arab,” kata mantan pejabat tersebut, Chaked Roger Joseph Sayedoff, kepada hadirin di sebuah konferensi AI militer di Tel Aviv tahun lalu.

    Model tersebut, katanya, membutuhkan “jumlah data yang sangat banyak”.

    Tiga mantan pejabat intelijen yang mengetahui inisiatif tersebut mengonfirmasi keberadaan LLM Israel ini dan berbagi rincian tentang konstruksinya. 

    Beberapa sumber lain menjelaskan bagaimana Unit 8200 menggunakan model pembelajaran mesin berskala lebih kecil pada tahun-tahun sebelum meluncurkan proyek ambisius tersebut – dan dampak yang telah ditimbulkan oleh teknologi tersebut.

    “AI memperkuat kekuatan,” kata seorang sumber yang mengetahui pengembangan model AI Unit 8200 dalam beberapa tahun terakhir.

    “Ini bukan hanya tentang mencegah serangan penembakan, saya dapat melacak aktivis hak asasi manusia, memantau pembangunan Palestina di Area C [Tepi Barat]. Saya memiliki lebih banyak alat untuk mengetahui apa yang dilakukan setiap orang di Tepi Barat,” kata sumber tersebut soal dampak kehadiran model ini bagi kemampuan mata-mata Israel.

    Rincian skala model baru ini menjelaskan penyimpanan besar-besaran Unit 8200 atas isi komunikasi yang disadap, yang dimungkinkan oleh apa yang digambarkan oleh pejabat intelijen Israel dan Barat saat ini dan sebelumnya, sebagai pengawasan menyeluruh terhadap telekomunikasi Palestina.

    Proyek ini juga menggambarkan bagaimana Unit 8200, seperti banyak badan mata-mata di seluruh dunia, berupaya memanfaatkan kemajuan AI untuk melakukan tugas-tugas analitis yang kompleks dan memahami sejumlah besar informasi yang mereka kumpulkan secara rutin, yang semakin menentang pemrosesan manusia saja.

    Personel satuan intelijen Unit 8200 Israel. (Allisraelnews)

    Mesin Tebak-tebakan, Rentan Kesalahan

    Namun, integrasi sistem seperti LLM dalam analisis intelijen memiliki risiko karena sistem tersebut dapat memperburuk bias dan rentan membuat kesalahan, demikian peringatan para ahli dan pegiat hak asasi manusia.

    Sifatnya yang tidak transparan juga dapat mempersulit pemahaman tentang bagaimana kesimpulan yang dihasilkan AI dicapai.

    Zach Campbell, seorang peneliti senior pengawasan di Human Rights Watch (HRW), menyatakan kekhawatirannya kalau Unit 8200 akan menggunakan LLM untuk membuat keputusan penting tentang kehidupan warga Palestina di bawah pendudukan militer. 

    “Itu mesin tebak-tebakan,” katanya.

    “Dan pada akhirnya tebakan-tebakan ini dapat digunakan untuk memberatkan orang.”

    Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menolak menjawab pertanyaan Guardian tentang LLM baru tersebut, tetapi mengatakan kalau IDF “menggunakan berbagai metode intelijen untuk mengidentifikasi dan menggagalkan aktivitas teroris oleh organisasi-organisasi musuh di Timur Tengah”.

    Kumpulan Besar Komunikasi Berbahasa Arab

    Unit 8200 telah mengembangkan serangkaian alat yang didukung AI dalam beberapa tahun terakhir. 

    Sistem seperti The Gospel dan Lavender termasuk di antara sistem yang dengan cepat diintegrasikan ke dalam operasi tempur dalam perang di Gaza, memainkan peran penting dalam pemboman IDF di wilayah tersebut dengan membantu mengidentifikasi target potensial (baik orang maupun bangunan) untuk serangan mematikan.

    Selama hampir satu dekade, unit 8200 juga telah menggunakan AI untuk menganalisis komunikasi yang disadap dan disimpannya, menggunakan serangkaian model pembelajaran mesin untuk memilah informasi ke dalam kategori yang telah ditentukan sebelumnya, belajar mengenali pola, dan membuat prediksi.

    Setelah OpenAI merilis ChatGPT pada akhir tahun 2022, para ahli AI di Unit 8200 memproyeksikan membangun alat yang lebih luas yang mirip dengan chatbot. 

    Sekarang menjadi salah satu LLM yang paling banyak digunakan di dunia, ChatGPT didukung oleh apa yang disebut “model dasar”, AI serbaguna yang dilatih pada volume data yang sangat besar dan mampu menanggapi pertanyaan yang rumit.

    Awalnya, Unit 8200 kesulitan membangun model pada skala ini.

    “Kami tidak tahu bagaimana cara melatih model dasar,” kata Sayedoff, mantan pejabat intelijen, dalam presentasinya.

    Pada satu tahap, unit tersebut mengirim permintaan yang gagal kepada OpenAI untuk menjalankan ChatGPT pada sistem keamanan militer mereka (Guardian mengklaim OpenAI menolak berkomentar).

    Namun, ketika IDF memobilisasi ratusan ribu pasukan cadangan sebagai respons terhadap serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, sekelompok perwira dengan keahlian dalam membangun LLM kembali ke unit 8200 dari sektor swasta.

    Beberapa berasal dari perusahaan teknologi besar AS, seperti Google, Meta, dan Microsoft.

    (Guardian memberikan disclaimer kalau Google mengatakan pekerjaan yang dilakukan karyawannya sebagai pasukan cadangan “tidak terkait” dengan perusahaan tersebut. Meta dan Microsoft menolak berkomentar.)

    Tim ahli kecil tersebut segera mulai membangun LLM yang memahami bahasa Arab, kata beberapa sumber, tetapi pada dasarnya harus memulai dari awal setelah menemukan bahwa model bahasa Arab komersial dan sumber terbuka yang ada dilatih menggunakan bahasa Arab tertulis standar – yang digunakan dalam komunikasi formal, literatur, dan media – alih-alih bahasa Arab lisan.

    “Tidak ada transkrip panggilan atau percakapan WhatsApp di internet. Jumlahnya tidak cukup untuk melatih model seperti itu,” kata salah satu sumber.

    Tantangannya, imbuh mereka, adalah “mengumpulkan semua teks [bahasa Arab] yang pernah dimiliki unit tersebut dan menaruhnya di tempat terpusat”.

    Mereka mengatakan data pelatihan model tersebut akhirnya terdiri dari sekitar 100 miliar kata.

    Seorang sumber terpercaya yang memahami proyek tersebut mengatakan kepada Guardian bahwa kumpulan komunikasi yang luas ini mencakup percakapan dalam dialek Lebanon dan Palestina.

    Sayedoff mengatakan dalam presentasinya bahwa tim yang membangun LLM “hanya berfokus pada dialek yang membenci kita”.

    Unit tersebut juga berupaya melatih model untuk memahami terminologi militer tertentu dari kelompok militan, kata sumber.

    Namun, pengumpulan data pelatihan yang sangat besar tampaknya mencakup sejumlah besar komunikasi dengan sedikit atau tidak ada nilai intelijen tentang kehidupan sehari-hari warga Palestina.

    “Seseorang memanggil seseorang dan menyuruh mereka keluar karena mereka menunggu di luar sekolah, itu hanya sekadar percakapan, itu tidak menarik. Namun untuk model seperti ini, itu sangat berharga,” kata salah satu sumber.

    Tentara Israel anggota Unit 8200 yang berspesialisasi di bidang intelijeb dan siber saat bekerja. (photo credit: IDF SPOKESPERSON’S UNIT)

    Kontrol dan Pengawasan Wilayah Pendudukan  yang Difasilitasi AI

    Unit 8200 bukanlah satu-satunya badan mata-mata yang bereksperimen dengan teknologi AI generatif.

    Di Amerika Serikat (AS), CIA telah meluncurkan alat seperti ChatGPT untuk menyaring informasi sumber terbuka.

    Badan mata-mata Inggris juga tengah mengembangkan LLM mereka sendiri, yang juga disebut-sebut tengah dilatih dengan kumpulan data sumber terbuka.

    Tetapi beberapa mantan pejabat keamanan AS dan Inggris mengatakan komunitas intelijen Israel tampaknya mengambil risiko lebih besar daripada sekutu terdekatnya ketika mengintegrasikan sistem berbasis AI baru ke dalam analisis intelijen.

    Seorang mantan kepala mata-mata barat mengatakan pengumpulan besar-besaran konten komunikasi Palestina oleh intelijen militer Israel memungkinkannya menggunakan AI dengan cara “yang tidak dapat diterima” justru oleh badan intelijen di negara-negara dengan pengawasan yang lebih kuat atas penggunaan kekuatan pengawasan dan penanganan data pribadi yang sensitif.

    Campbell, dari Human Rights Watch, mengatakan penggunaan materi pengawasan untuk melatih model AI adalah “invasif dan tidak sesuai dengan hak asasi manusia”.

    “Sebagai kekuatan pendudukan, Israel berkewajiban untuk melindungi hak privasi warga Palestina,” katanya. 

    “Kita berbicara tentang data yang sangat pribadi yang diambil dari orang-orang yang tidak dicurigai melakukan kejahatan, yang digunakan untuk melatih alat yang kemudian dapat membantu membangun kecurigaan,” tambahnya.

    Nadim Nashif, direktur 7amleh, sebuah kelompok advokasi dan hak digital Palestina, mengatakan bahwa warga Palestina telah “menjadi subjek di laboratorium Israel untuk mengembangkan teknik-teknik ini dan menjadikan AI sebagai senjata, semuanya demi tujuan mempertahankan rezim apartheid dan pendudukan, di mana teknologi-teknologi ini digunakan untuk mendominasi suatu bangsa, untuk mengendalikan kehidupan mereka”.

    Beberapa perwira intelijen Israel saat ini dan sebelumnya yang memahami model pembelajaran mesin skala kecil yang digunakan oleh Unit 8200 – cikal bakal model dasar – mengatakan AI membuat pengawasan menyeluruh terhadap warga Palestina lebih efektif sebagai bentuk kontrol, khususnya di Tepi Barat, tempat mereka mengatakan AI berkontribusi terhadap peningkatan jumlah penangkapan.

    Dua sumber mengatakan model tersebut membantu IDF menganalisis percakapan telepon yang disadap secara otomatis dengan mengidentifikasi warga Palestina yang mengekspresikan kemarahan terhadap pendudukan atau keinginan untuk menyerang tentara atau orang-orang yang tinggal di pemukiman ilegal.

    Salah satu sumber mengatakan bahwa ketika IDF memasuki desa-desa di Tepi Barat, AI akan digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang menggunakan kata-kata yang dianggap menunjukkan “pembuat onar”.

    “Hal ini memungkinkan kami untuk bertindak berdasarkan informasi dari lebih banyak orang, dan ini memungkinkan kontrol atas populasi,” kata sumber ketiga. “Ketika Anda memiliki begitu banyak informasi, Anda dapat menggunakannya untuk tujuan apa pun yang Anda inginkan. Dan IDF memiliki sangat sedikit batasan dalam hal ini.”

    Kesalahan Adalah Keniscayaan

    Bagi badan mata-mata, nilai dalam pengembangan dasar adalah model tersebut dapat mengambil “semua yang pernah dikumpulkan” dan mendeteksi “hubungan dan pola yang sulit dilakukan manusia sendiri”, kata Ori Goshen, salah satu pendiri AI21 Labs. 

    Beberapa karyawan perusahaan Israel tersebut mengerjakan proyek LLM baru tersebut saat bertugas sebagai cadangan.

    Namun Goshen, yang sebelumnya bertugas di Unit 8200, menambahkan: “Ini adalah model probabilistik – Anda memberi mereka perintah atau pertanyaan, dan mereka menghasilkan sesuatu yang tampak seperti sihir. Namun, sering kali, jawabannya tidak masuk akal. Kami menyebutnya ‘halusinasi.’”

    Brianna Rosen, mantan pejabat keamanan nasional Gedung Putih dan sekarang menjadi peneliti senior di Universitas Oxford, mencatat, meskipun alat seperti ChatGPT dapat membantu analis intelijen, “mendeteksi ancaman yang mungkin terlewatkan oleh manusia, bahkan sebelum ancaman itu muncul, alat itu juga berisiko menarik hubungan yang salah dan kesimpulan yang salah”.

    Ia mengatakan sangat penting bagi badan intelijen yang menggunakan alat-alat ini untuk dapat memahami alasan di balik jawaban yang mereka hasilkan.

    “Kesalahan akan terjadi, dan beberapa kesalahan tersebut dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat serius,” tambahnya.

    Pada bulan Februari, Associated Press melaporkan kalau AI kemungkinan digunakan oleh petugas intelijen untuk membantu memilih target dalam serangan udara Israel di Gaza pada bulan November 2023 yang menewaskan empat orang, termasuk tiga gadis remaja.

    Sebuah pesan yang dilihat oleh kantor berita tersebut menunjukkan kalau serangan udara tersebut dilakukan secara tidak sengaja.

    IDF tidak menanggapi pertanyaan Guardian tentang bagaimana Unit 8200 memastikan model pembelajaran mesinnya, termasuk LLM baru yang sedang dikembangkan, tidak memperburuk ketidakakuratan dan bias.

    IDF juga tidak mengatakan bagaimana ia melindungi hak privasi warga Palestina saat melatih model dengan data pribadi yang sensitif.

    “Karena sifat informasi yang sensitif, kami tidak dapat menguraikan alat-alat tertentu, termasuk metode yang digunakan untuk memproses informasi,” kata seorang juru bicara.

    “Namun, IDF menerapkan proses yang cermat dalam setiap penggunaan kemampuan teknologi,” imbuh mereka.

    “Itu termasuk keterlibatan integral personel profesional dalam proses intelijen untuk memaksimalkan informasi dan presisi hingga tingkat tertinggi.”

     

    (oln/thgrdn/*)

  • Mendikdasmen: Fakultas AI Pertama di Indonesia Bakal Mempercepat Digitalisasi Pendidikan – Halaman all

    Mendikdasmen: Fakultas AI Pertama di Indonesia Bakal Mempercepat Digitalisasi Pendidikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menilai pembentukan fakultas Artificial Intelligence (AI) bakal mempercepat digitalisasi pendidikan di Indonesia. 

    Dirinya mendukung langkah perguruan tinggi membuka fakultas AI. 

    “Dengan langkah ini, percepatan digitalisasi pendidikan dapat terwujud. Selamat atas berdirinya Fakultas AI UPH. Saya rasa ini Fakultas AI pertama di perguruan tinggi Indonesia,” kata Abdul Mu’ti melalui keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025). 

    Hal tersebut diungkapkan oleh Abdul Mu’ti dalam peluncuran Fakultas AI oleh Universitas Pelita Harapan (UPH) di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta. 

    Sementara itu, Rektor UPH, Jonathan L Parapak menegaskan pendirian Fakultas AI ini guna menjawab perkembangan teknologi. Sekaligus mencetak lulusan yang berdampak bagi bangsa.

    “Hadirnya Faculty of AI merupakan wujud komitmen UPH dalam merespons perkembangan teknologi dan mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan di era digital,” katanya. 

    Lebih lanjut, pakar AI, Moctar Riady mengatakan pendirian fakultas AI ini sangat tepat.

    Menurutnya, dalam 100 tahun ke depan pun masyarkat tak akan lepas dari AI.

    “Dan mungkin dalam 100 tahun ke depan, kita tidak akan bisa lepas darinya. Saya merasa pendidikan di Indonesia harus menaruh perhatian serius pada AI, karena ini akan menentukan daya saing bangsa di masa depan,” jelasnya.

    Fakultas AI UPH dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk unggul dalam segala aspek AI. Baik secara praktek maupun teori.

    Mahasiswa akan belajar dari materi yang ada di fakultas internasional. Yang terdiri dari para profesional dan peneliti AI dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan negara-negara terkemuka lainnya.

    Melalui kemitraan yang strategis, mahasiswa akan berkolaborasi dengan para pakar industri dan memperoleh wawasan dari para dosen yang memiliki pengalaman di dunia nyata. 

    Program ini menekankan pembelajaran langsung, yang memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan aplikasi AI yang memberikan dampak langsung terhadap bisnis.

    Kurikulum yang diajarkan menekankan pada dasar matematika yang kuat dan memberi mahasiswa kesempatan untuk menerapkan pengetahuan mereka melalui proyek. 

    Serta mendorong mahasiswa memajukan teknologi melalui penelitian.

  • Bangun Data Centre, Anak Usaha Sinarmas Gandeng Perusahaan Asal Korea, Investasi Hampir Rp 5 T   – Halaman all

    Bangun Data Centre, Anak Usaha Sinarmas Gandeng Perusahaan Asal Korea, Investasi Hampir Rp 5 T   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anak usaha Sinarmas SM+ menggandeng Korea Investment Real Asset Management (KIRA), memulai pembangunan data centre yang dirancang sebagai internet exchange data center yang akan menjadi pusat lalu lintas data utama di Indonesia.

    Investasi untuk pembangunan data centre SMX01 di Jakarta Selatan ini menghabiskan investasi lebih dari Rp 4,89 triliun.  

    Presiden Direktur & CEO SM+, Herson Suindah mengatakan, SMX01 yang dijadwalkan beroperasi pada semester kedua 2026.

    “Pembangunan data centre ini bertujuan memenuhi permintaan yang terus meningkat akan infrastruktur digital di Asia Tenggara yang nilai ekonominya diproyeksikan mencapai 1 triliun dolar AS pada 2030,” kata Suindah saat konferensi pers, Kamis (6/3/2025).

    SM+ adalah platform investasi di bidang infrastruktur dan layanan digital yang didukung oleh Sinar Mas melalui anak perusahaannya, PT Duta Surya Sentosa (PTDSS) dan telah memiliki 2 lini bisnis yakni SM+ Data Centers yang mengoperasikan 25 data center (24 beroperasi dan 1 dalam pembangunan) dengan total kapasitas IT Load 40 MW.

    Lini bisnis lainnya adalah SM+ Technology Solutions yang fokus pada layanan IT dan operasional data center, bekerja sama dengan LG CNS, salah satu perusahaan layanan IT dan operator data center terbesar di Korea.

    “Dengan lokasi yang dekat dengan Bursa Efek Indonesia dan pusat keuangan lainnya, pusat data ini menargetkan klien dari sektor perbankan, finansial, serta perusahaan teknologi,” kata  Herson.

    Data center ini, kata dia memiliki peran fundamental dalam ekosistem digital Indonesia.

    “Kami memilih lokasi ini untuk memastikan latensi rendah dan koneksi optimal bagi pelanggan,” ujar Herson.

    Dikatakannya, SMX01 akan memiliki Tier 4 Certification, standar tertinggi dalam industri pusat data, dengan kapasitas IT Load 18 MW yang dapat ditingkatkan hingga 60 MW.

    Dengan luas 15.500 meter persegi, bangunan ini memiliki 11 lantai, di mana 9 lantai difokuskan untuk ruang data center.

    Untuk memastikan kesiapan terhadap teknologi masa depan, pusat data ini didesain dengan konsep AI Ready & Future Proof, memungkinkan integrasi teknologi pendinginan terbaru seperti liquid cooling.

    Selain itu, bangunan ini akan mengantongi sertifikasi Green Building sebagai bentuk komitmen terhadap efisiensi energi.

    “SM+ menggandeng Kira, perusahaan investasi Korea yang mengelola dana lebih dari 5 miliar dolar AS, sebagai mitra dalam proyek ini,” katanya. 

    Sementara itu, kata dia LG Sinarmas akan bertindak sebagai operator dan penasihat teknis, mengandalkan pengalaman lebih dari 38 tahun dalam pengelolaan pusat data di Korea Selatan.

    “Kami memilih mitra yang tidak hanya memiliki kapasitas finansial, tetapi juga ekosistem teknologi dan pengalaman global.

    Data center ini tidak hanya menyediakan ruang dan daya, tetapi juga menawarkan kepercayaan dan keamanan bagi pelanggan,” kata Herson.

    Ditambahkan, SMX01 akan terkoneksi langsung dengan beberapa fiber provider dan landing station di Ancol, memastikan kestabilan koneksi serta efisiensi transfer data ke dalam dan luar negeri.

    Dengan hadirnya pusat data ini, SM+ berharap dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia, mendukung kebutuhan bisnis, dan memperkuat infrastruktur internet nasional.

    Dengan luas data hall white space hampir 15.500 meter persegi, SMX01 dirancang untuk memenuhi kebutuhan beragam pelanggan, mulai dari bisnis enterprise hingga perusahaan hyperscale global.

    Pusat data ini menawarkan skalabilitas tinggi dengan infrastruktur andal yang mendukung hingga 2.400 rak, terbagi dalam sembilan data hall.

    “Setiap data hall mampu menampung hingga 340 rak dan dapat disesuaikan untuk berbagai kebutuhan, termasuk layanan colocation, hyperscale dengan kepadatan daya tinggi, serta aplikasi Artificial Intelligence (AI) dan machine learning,” katanya.

    Dikatakannya, pusat data ini mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan infrastruktur digital yang aman dan skalabel, menghubungkan pasar Indonesia yang berkembang dengan ekosistem digital global.

    CIO KIRA Do Ik Chang menambahkan, pihaknya senang berkolaborasi dengan SM+ dan LG Sinar Mas dalam proyek ini.

    “Investasi di SMX01 menegaskan keyakinan kami terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” katanya.

    Dong Hyup Han, CEO LG Sinar Mas, mengatakan, kolaborasi ini merupakan pencapaian penting dalam memajukan infrastruktur digital Indonesia.

    “Dengan menggabungkan keahlian teknologi kami dan pengetahuan SM+ tentang pasar lokal, kami menetapkan tolok ukur baru untuk pusat data di kawasan ini,” katanya. (Eko Sutriyanto)

  • 3 Profesi Ini Dijamin Tidak Kena PHK Massal, Buruan Serbu!

    3 Profesi Ini Dijamin Tidak Kena PHK Massal, Buruan Serbu!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang begitu pesat selama beberapa tahun terakhir menimbulkan banyak kekhawatiran. Salah satu yang sering disuarakan adalah hilangnya sejumlah pekerjaan yang biasanya dilakukan manusia dan akan digantikan oleh AI.

    Namun ternyata tidak semua ketakutan itu benar. Karena ada beberapa pekerjaan yang tetap aman dan tidak akan digantikan oleh AI.

    Bill Gates yang merupakan pendiri Microsoft serta seorang filantropis mengatakan setidaknya ada tiga pekerjaan yang tetap aman dari gempuran AI. Mula dari profesi di bidang energi alternatif, biosains kesehatan, dan di bidang pengembangan AI.

    Menurut Gates, dirinya telah berinvestasi dalam semua bidang tersebut. Dia juga mengaku sangat fokus soal AI.

    Selama beberapa kesempatan dia menyelami soal AI. Misalnya pernah mencoba menggunakannya untuk hal serius bukan untuk bermain saja.

    “Tahun 2023 menjadi pertama kalinya saya menggunakan artificial intelligence untuk bekerja dan alasan serius lain, bukan hanya untuk main-main dan membuat lirik lagu parodi untuk teman saya,” jelas Gates.

    Sekarang, dia menilai banyak orang memiliki pemahaman yang lebih baik soal AI. Yakni soal jenis pekerjaan apa saja yang bisa dilakukan AI maupun yang hanya menggunakan teknologi itu sebagai pelengkap.

    Gates juga mengatakan AI bisa digunakan untuk mengembangkan banyak hal. Misalnya untuk biang penddiikan hingga kesehatan mental.

    Salah satu contohnya chat bot AI bisa digunakan untuk biang kesehatan. Teknologi itu dapat mempermudah pasien mempelajari dan mengetahui risiko soal HIV.

    “Hal ini memotivasi saya untuk memastikan teknologi ini membantu mengurangi dan tidak berkontribusi pada kesenjangan yang ada di dunia,” ungkap Gates.

    (fab/fab)

  • Video: Cara SAS Bantu Industri Kelola Big Data & Percepat Digitalisasi

    Video: Cara SAS Bantu Industri Kelola Big Data & Percepat Digitalisasi

    Jakarta, CNBC Indonesia- Keamanan data pribadi menjadi isu penting seiring dengan terus meningkatnya serangan siber di era transformasi digitalisasi industri.

    SAS sebagai perusahaan pengembangan perangkat lunak Statistical Analyst System (SAS) mengungkapkan sejumlah tantangan dalam menjaga keamanan data privasi saat ini. Hal ini terkait faktor eksternal mengenai peningkatan volume data yang tumbuh eksponensial sehingga semakin sulit melacak dan mengamankan data.

    Sementara faktur internal mengenai pemprosesan data secara real-time menciptakan risiko seiring dengan serang siber yang kian canggih yang berbasis AI Artificial intelligence (AI) hingga ransomeware.

    SAS Regional Director For Malaysia, Indonesia, Phillipines & Vietnam, Febrianto Siboro juga menyebutkan tuntutan terhadap kepatuhan regulasi seperti UU perlindungan data pribadi sebagai hal penting dalam pengembangan sistem keamanan data Tanah Air.

    SAS melihat penerapan sistem keamanan data di kawasan ASEAN memiliki tahap kesiapan penerapan standar keamanan data yang kuat yang terkait regulasi hingga manajemen data. Oleh karena itu Analitik SAS menghadirkan teknologi pengelolaan big data perusahaan yang lebih efisien untuk mendorong transformasi digital.

    Seperti apa solusi teknologi SAS membantu industri mengelola dan memanfaatkan big data? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan SAS Regional Director For Malaysia, Indonesia, Phillipines & Vietnam, Febrianto Siboro dalam Profit,CNBCIndonesia (Kamis, 06/03/2025)

  • Gandeng Zhejiang University, UPH Buka Fakultas AI di Indonesia – Page 3

    Gandeng Zhejiang University, UPH Buka Fakultas AI di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Tangerang – Persiapkan talenta muda Indonesia agar melek soal Artificial Intelligence (AI), Universitas Pelita Harapan (UPH), membuka Fakultas AI di Indonesia, Rabu (5/3/2025). Sebanyak 100 mahasiswa akan mendapatkan beasiswa untuk belajar di fakultas tersebut.

    “Indonesia emas membutuhkan talenta-talenta di bidang AI, dan kita lihat, di pihak-pihak stake holder bangsa ini memberi perhatian sungguh-sungguh. Seperti kemarin, mas Wapres Gibran, mengumpulkan praktisi pakar AI untuk berdialog, berbicara bagaimana Indonesia ke depan, di sinilah UPH ingin mengambil peran,” kata Dekan Fakultas AI UPH, Rizaldi Sistiabudi, Kamis (6/3/2025).

    Ia menyebut, meski fakultas AI baru dibuka, pihaknya tidak memulai semuanya dari nol–melainkan langsung menggandeng dengan kampus tertua di China, Zhejiang University untuk bekerjasama di bidang akademisi.

    Dengan kata lain, tenaga pengajarnya semua dari luar negeri, karena dianggap sudah lebih berpengalaman dalam research dan mengetahui seluk beluk kemajuan AI di dunia pendidikan.

    “Nantinya, mahasiswa kita akan belajar teori dan praktiknya, sebab AI bukan terbatas pada satu industri, tapi multi-industri–di mana ada data, di sana ada AI,” ucap Rizaldi.

    Sebab, AI yang dipelajari nantinya bukan sesuatu yang liar, melainkan digunakan dengan penuh tanggung jawab, beretika dan berguna untuk pemanfaatan teknologi.

    “Mahasiswa akan belajar penggunaan AI untuk suara, kata, membaca, menggambar, dan lain sebagainya,” Rizaldi menambahkan.

     

  • Bukan Singapura, Investor Pilih Bangun Pusat Data Center di Jakarta

    Bukan Singapura, Investor Pilih Bangun Pusat Data Center di Jakarta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sektor properti di Jakarta bukan hanya mengandalkan gedung perkantoran dan apartemen dalam menggerakkan ekonomi, namun juga mulai bergeser ke data center. Beberapa investor baik dari dalam dan luar negeri pun sudah mulai masuk ke wilayah pusat Jakarta.

    Salah satu pusat data center yang sedang dibangun berada di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan dengan nilai investasi US$ 300 juta hampir Rp 5 triliun (kurs Rp 15.000/USD) antara anak perusahaan Sinar Mas (SM+) dengan Korea Investment Real Asset Management (KIRA).

    Kalangan pengusaha mengungkapkan alasan mengapa pusat kota Jakarta dipilih menjadi lokasi yang menggiurkan untuk sektor data center, salah satunya karena ekosistem teknologi yang udah terbentuk. Selain itu, permintaan dari perkantoran juga terbaca begitu tinggi.

    “Dengan lokasi di pusat kota, maka semakin dekat dengan hub-hub dan fiber optik yang sudah ada. Termasuk sudah banyak perkantoran financial, banking yang perlu support, termasuk jarak dengan BEI (Bursa Efek Indonesia) juga tidak jauh,” kata President Director and CEO of SM+ Holdings Herson Suindah Kamis (6/3/2025).

    Apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi dan artificial intelligence, ekonomi digital Asia Tenggara diproyeksikan akan mencapai US$ 1 triliun pada tahun 2030. Jakarta sebagai ibu kota memiliki pasar yang besar untuk kebutuhan domestic serta untuk internasional.

    Foto: Pekerja melakukan pengecekan jaringan di Kampus Pusat Data H2, Karawang, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Kampus Pusat Data H2 menjadi salah satu pusat penyimpanan data digital karya Indonesia dengan tujuan memperkuat infrastruktur ekonomi digital Indonesia sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan ekonomi Indonesia di dunia.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Pekerja melakukan pengecekan jaringan di Kampus Pusat Data H2, Karawang, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Kampus Pusat Data H2 menjadi salah satu pusat penyimpanan data digital karya Indonesia dengan tujuan memperkuat infrastruktur ekonomi digital Indonesia sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan ekonomi Indonesia di dunia.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Jakarta juga memanfaatkan kekurangan dari wilayah lain di regional ASEAN, yakni Singapura. Negara ini diketahui sudah menjadi hub untuk data center, namun persoalan lahan menjadi masalah baginya.

    “Kenapa pilih Jakarta? Karena untuk connect ke benua Amerika, Seattle, India sedangkan Singapura daratannya nggak banyak, mereka butuh wilayah lain untuk membangun digital infrastruktur untuk memenuhi permintaan domestik dan internasional dan Jakarta punya prospek, jadi selain akomodir kebutuhan internasional, tapi domestik juga besar,” sebut Senior Managing Director Korea Investment Real Asset Management (KIRA) Do ik Chang.

    Berdasarkan data Knight Frank, penyerapan data center sebagai yang paling aktif dalam beberapa tahun terakhir. Setidaknya sekitar 33% lahan di kawasan industri di koridor Timur Jakarta terserap oleh sektor data center.

    Walaupun tingkat penggunaan data Indonesia saat ini masih rendah, di bawah 1 watt per kapita dibandingkan 10-100 watt per kapita di negara-negara Asia lainnya, Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhan yang substansial. Diantaranya terbukti dari penyerapan ruang data center yang tinggi di area kawasan industri Jabodetabek, dan menjadikan penyerapan data center sebagai yang paling aktif dalam beberapa tahun terakhir.

    Walaupun demikian, para operator harus secara proaktif mengkoordinasikan pendekatan-pendekatan mereka dalam melobi perusahaan untuk meningkatkan produksi energi, karena diperlukan produksi energi hingga bergiga-giga watt dan distribusinya di seluruh pasar data center utama untuk memenuhi permintaan ini.

    (fys/wur)

  • Komdigi, Telkomsel, dan Google Umumkan Ekspansi RCS di MWC 2025

    Komdigi, Telkomsel, dan Google Umumkan Ekspansi RCS di MWC 2025

    Bisnis.com, BARCELONA – Kementerian Komunikasi & Digital (Komdigi) Republik Indonesia, bersama Telkomsel dan Google, hari ini mengumumkan kolaborasi strategis untuk memperkuat keamanan komunikasi digital di Indonesia melalui penerapan Rich Communication Services (RCS). Pengumuman bersama ini berlangsung di ajang Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2025, menandai kelanjutan inisiatif yang telah dimulai sejak peluncuran RCS perdana oleh Telkomsel dan Google pada Januari 2024.

    RCS menawarkan berbagai fitur keamanan unggul, mulai dari verifikasi bisnis hingga proteksi yang lebih baik terhadap penipuan (scam) dan phishing. Teknologi ini memampukan pengguna untuk berkomunikasi dengan lebih aman dan efektif, serta memastikan pengiriman pesan hanya terjadi antara pengirim yang terverifikasi dan penerima yang dituju.

    Selaras dengan komitmen Komdigi, Telkomsel, dan Google dalam memperkuat keamanan digital, ketiga pihak juga tengah mengkaji pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang terintegrasi di ekosistem instant messaging. Meski AI bukan fitur inti RCS, teknologi ini dapat menjadi pelengkap dalam mendeteksi pola pesan mencurigakan dan mencegah upaya penipuan. Dengan demikian, AI dapat memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi pengguna, sejalan dengan fokus bersama untuk menciptakan ruang komunikasi digital yang lebih aman dan tepercaya.

    Dengan tingkat keamanan yang lebih baik, Komdigi pun berpeluang menggunakan RCS Business Messaging (RBM) sebagai saluran penyampaian informasi resmi dan terverifikasi secara langsung kepada masyarakat. Dengan dukungan akun terverifikasi, pemerintah dapat menekan penyebaran misinformasi dan memperkuat kepercayaan publik melalui distribusi informasi yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.

    Perbesar

    Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail, menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat adopsi teknologi mutakhir guna mendukung transformasi digital Indonesia. “Kami mendukung penuh inisiatif Telkomsel dan Google dalam menghadirkan RCS sebagai solusi komunikasi yang lebih aman dan nyaman. Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 serta misi Asta Cita Pemerintah Indonesia, yang menempatkan digitalisasi sebagai motor penggerak kemandirian bangsa, membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di era teknologi.”

    Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, menyatakan, “Sebagai kelanjutan dari peluncuran RCS Januari 2024 lalu, kami berkomitmen meningkatkan adopsi RCS, tidak hanya oleh kalangan konsumen, tetapi juga pelanggan korporasi dengan RBM. Kolaborasi ini akan semakin meningkatkan pengalaman pengguna sekaligus mendukung target kami untuk menciptakan ekosistem digital yang sustainable – semakin aman dan inklusif.”

    Dari sisi Google, Country Head of Android Platforms & Ecosystems Indonesia di Google, Denny Galant, menambahkan, “Google bersama Telkomsel ingin memastikan pengguna dan pelaku bisnis di Indonesia mendapatkan manfaat optimal dari RCS. Dengan verifikasi bisnis dan fitur keamanan canggih, RCS dapat menghadirkan pengalaman komunikasi yang lebih aman, memainkan peran krusial dalam membangun ekosistem digital yang lebih tepercaya dan bebas dari ancaman siber.”

    RCS adalah standar komunikasi modern yang tidak hanya menghadirkan kemudahan pesan teks, tetapi juga fitur interaktif dan multimedia yang lebih aman. RCS juga tersedia di perangkat Android dan di Google Messages. Secara khusus, Gemini di Google Messages memungkinkan pengguna meningkatkan efisiensi komunikasi dengan langsung membuat draf pesan, bertukar ide, dan merencanakan acara di dalam aplikasi. Melalui kolaborasi ini, Telkomsel, Google, dan Komdigi berharap dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia dan terus mendorong pemanfaatan teknologi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.