Produk: Artificial Intelligence

  • Kecerdasan Buatan Buka Peluang Besar, Startup AI RI Unjuk Gigi

    Kecerdasan Buatan Buka Peluang Besar, Startup AI RI Unjuk Gigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia sudah memiliki beberapa startup yang khusus bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI). Dua startup RI yang bergerak di bidang AI memenangi program adu inovasi yang diselenggarakan oleh East Ventures.

    Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures mengatakan bahwa AI punya potensi besar untuk digunakan untuk mengembangkan bisnis baru di Indonesia.

    “Kami percaya bahwa inovasi berbasis AI yang ditampilkan di IndoBuild AI Demo Day menyoroti potensi besar AI dan peluang tak terbatas yang akan dihadirkannya di Indonesia,” demikian kata Willson dalam keterangan tertulis yang CNBC Indonesia terima, Senin (17/3/2025).

    Pemenang pada IndoBuild AI edisi pertama ini adalah Lentera.ai, platform berbasis AI yang menawarkan wawasan berbasis sains tentang produk kesehatan, memberdayakan produsen, content creator, dan marketplace. Pemenang keduanya adalah LeaseSync, platform LLM (Large language model) untuk analisis otomatis, konsolidasi, dan pengelolaan perjanjian sewa di Indonesia.

    Perusahaan venture capital (VC) itu mengatakan, momentum tersebut menjadi tonggak penting dalam pengembangan inovasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI) di Indonesia.

    Willson sebelumnya mengatakan perusahaan RI, baik besar maupun kecil, punya peluang untuk memanfaatkan teknologi AI untuk mengembangkan bisnisnya.

    Kemunculan DeepSeek yang salah satu produknya bisa digunakan bebas tanpa biaya (open source) menghancurkan dominasi perusahaan raksasa asal Amerika Serikat dalam di industri AI. DeepSeek membuktikan bahwa AI bisa dikembangkan dengan biaya yang murah dan membutuhkan kapasitas komputasi jauh lebih sedikit dari sebelumnya.

    Fenomena ini serupa dengan kemunculan Linux yang menghancurkan dominasi Microsoft serta munculnya Android yang membuat HP murah menjamur bersaing dengan iPhone.

    “Sekarang saatnya untuk mencari cara mencoba menggunakan dan membangun bisnis dengan AI,” kata Willson, Rabu (6/2/2025).

    Selain produk AI yang langsung digunakan oleh konsumen seperti chatbot ChatGPT buatan OpenAI dan Gemini buatan Google, perusahaan juga bisa menggunakan model dasar AI untuk mengembangkan produk sendiri. Biasanya mereka harus membayar biaya untuk penggunaan model AI berikut biaya pemrosesannya di cloud.

    (dem/dem)

  • Bos GOTO Sebut Pengembangan AI Jadi Keuntungan Strategis & Efisiensi

    Bos GOTO Sebut Pengembangan AI Jadi Keuntungan Strategis & Efisiensi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Patrick Walujo mengungkapkan langkah perseroan dalam mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) diharapkan akan memberikan keuntungan strategis dan dapat mendukung pengelolaan biaya perusahaan.

    “Pada akhirnya, kami melihat pengembangan kemampuan AI kami sendiri sebagai keuntungan strategis, mengurangi biaya, meningkatkan pengalaman pengguna, dan membina bakat teknologi lokal dalam jangka panjang,” kata Patrick, dalam Earnings Call, Rabu pekan lalu (12/3).

    Pada 14 November tahun lalu, GoTo meluncurkan Sahabat AI, Large Language Model (LLM) open-source yang dikembangkan terutama dalam Bahasa Indonesia – serta bahasa-bahasa daerah lainnya – demi memenuhi kebutuhan lokal.

    Sahabat AI diciptakan melalui kemitraan dengan PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), NVIDIA, AI Singapore dan sejumlah institusi Indonesia lainnya, termasuk Kompas Gramedia dan Universitas Indonesia (UI).

    Selain dapat mendukung pengelolaan biaya, pengembangan ini juga menjadi wujud komitmen perusahaan dalam mendorong talenta-talenta digital Indonesia.

    Menurut Patrick, Sahabat AI telah menunjukkan hasil yang sangat baik dalam berbagai uji tolak ukur tugas-tugas spesifik dalam Bahasa Indonesia, menunjukkan tingkat akurasi tinggi dalam membaca dan menafsirkan teks lokal dibandingkan dengan model AI global.

    Sebab itu, perseroan sedang mengeksplorasi pemanfaatan Sahabat AI dalam berbagai aplikasi, seperti Chatbot dan teknologi pengenalan karakter optik (optical character recognition atau OCR) untuk menu merchant.

    Pengembangan ini akan meningkatkan pengalaman pelanggan dan menyederhanakan proses merchant onboarding.

    “Pada akhirnya, dengan mengembangkan kapabilitas AI milik perusahaan, GoTo bertujuan untuk memperoleh keunggulan strategis, mengurangi biaya, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mengembangkan talenta teknologi lokal untuk jangka panjang,” katanya.

    Tahun lalu, secara proforma, perseroan membukukan EBITDA grup yang disesuaikan positif Rp386 miliar untuk tahun buku 2024, membalikkan kondisi dari tahun sebelumnya yang masih negatif Rp2,25 triliun.

    Perseroan mencatatkan nilai transaksi bruto (GTV) Grup secara proforma di 2024 mencapai Rp519,78 triliun, meningkat 29% dari GTV tahun sebelumnya Rp402,12 triliun.

    Pendapatan bruto proforma di 2024 juga naik 30% menjadi Rp18,10 triliun dari sebelumnya Rp13,97 triliun, pendapatan bersih proforma pun naik 93% menjadi Rp14,75 triliun di 2024 dari tahun sebelumnya Rp7,65 triliun. Rugi poeriode berjalan proforma di 2024 yakni Rp3,08 triliun dari tahun sebelumnya rugi hingga Rp87,31 trilliun, terpangkas 96%.

    Indikator proforma mengasumsikan Tokopedia dan usaha pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi dari Grup GoTo sejak 1 Januari 2023.

    (dpu/dpu)

  • Baidu Luncurkan Dua Model AI Terjangkau Ernie, Setengah dari Harga DeepSeek

    Baidu Luncurkan Dua Model AI Terjangkau Ernie, Setengah dari Harga DeepSeek

    Bisnis.com, JAKARTA — Baidu, raksasa teknologi China, memperkenalkan dua model kecerdasan buatan (AI) terbarunya yaitu Ernie 4.5, versi terbaru dari model dasar perusahaan yang pertama kali dirilis dua tahun lalu, dan Ernie X1, sebuah model penalaran baru.

    Menurut laporan Reuters, Minggu (16/3/2025) Baidu mengklaim bahwa kinerja Ernie X1 setara dengan DeepSeek R1 namun dengan harga hanya setengahnya. DeepSeek selama ini dikenal sebagai model AI yang menawarkan biaya penggunaan  lebih rendah dibandingkan OpenAI. Gelar tersebut tak bertahan lama, Baidu menawarkan Ernie dengan harga 50% lebih murah.

    Sementara itu, Ernie 4.5 ditonjolkan memiliki “EQ tinggi”, yang memungkinkan model tersebut memahami meme dan satir. Kedua model ini dilengkapi dengan kemampuan multimodal, yang memungkinkan mereka memproses video, gambar, dan audio, selain teks.

    Meskipun Baidu merupakan salah satu perusahaan China pertama yang meluncurkan pesaing untuk ChatGPT milik OpenAI, dilaporkan bahwa perusahaan ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan adopsi yang luas. 

    Sementara itu, laporan Techcrunh menyebut DeepSeek baru-baru ini mengejutkan perusahaan dan investor AI Amerika dengan merilis model yang tampaknya sama kuatnya namun dengan biaya yang jauh lebih rendah.

    CNBC Internasional sebelumnya melaporkan bahwa Baidu berencana untuk merilis model generasi berikutnya, Ernie 5, pada akhir tahun ini, dengan peningkatan multimodal lebih lanjut.

    Peluncuran ini menunjukkan komitmen Baidu untuk tetap kompetitif di pasar AI global yang berkembang pesat, sekaligus menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam pengembangan teknologi AI di China.

    Tarik Kembali

    Baidu menaruh perhatian tinggi kepada teknologi kecerdasan buatan. Baidu bahkan menilai bahwa AI yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan hanyalah ‘bubble’ yang rentan meletus. Ledakan gelembung tersebut akan menghancurkan startup. 

    CEO Baidu Robin Li mengatakan bahwa model bahasa besar yang dihasilkan oleh teknologi AI Startup bukanlah sesuatu yang besar saat ini. Teknologi tersebut bahkan bakal menghancurkan startup saat tidak memiliki diferensiasi dengan teknologi lainnya. Robin memberi istilah momen tersebut sebagai ‘gelembung pecah’. 

    “Mungkin satu persen perusahaan akan menonjol dan menjadi besar dan akan menciptakan banyak nilai atau akan menciptakan nilai yang luar biasa bagi masyarakat. Dan saya pikir kita baru saja melalui proses semacam ini,”kata Robin, dikutip dari The Register, Senin (21/10/2024). 

    Li juga mengatakan gelembung AI tersebut mirip dengan gelembung dot-com pada tahun 90-an. Gelembung tersebut nampak indah walaupun sebenarnya banyak kelemahan.

    Li juga memperkirakan 10 hingga 30 tahun ke depan pekerjaan manusia digantikan oleh teknologi. Seluruh lapisan Survei Hewlett Packard Enterprise (HPE) mengungkap bahwa sebanyak 21% proyek kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) gagal tereksekusi sepanjang 2023.

  • Deretan Hp Ini Baru Rilis 2025, dari Harga Murah Sampai yang Mahal!

    Deretan Hp Ini Baru Rilis 2025, dari Harga Murah Sampai yang Mahal!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Berikut deretan Hp terbaru rilis tahun 2025, dari harga murah sampai yang mahal.

    Bagi Anda yang berencana ganti Hp tahun ini, ada beberapa jenis Hp yang baru meluncur di Indonesia.

    Deretan Hp terbaru ini masing-masing membawa spesifikasi berbeda.

    Ada yang mengunggulkan kamera, baterai besar, hingga performa ngebut.

    Sebagai bahan referensi untuk Anda yang masih bingung mencari Hp terbaru, berikut TribunJakarta rangkum daftar Hp baru rilis 2025 ini:

    Samsung Galaxy A06 5G

    Samsung Galaxy A06 5G cocok buat Kamu yang mencari Hp dengan budget Rp 2 jutaan.

    Baru-baru ini ponsel tersebut resmi meluncur di Indonesia dengan harga resmi Rp 2.399.000.

    Soal performa, Samsung Galaxy A06 5G ditenagai prosesor Mediatek Dimensity 6300 yang didukung penyimpanan RAM dan ROM 6 GB + 128 GB.

    Berikut spesifikasi lengkap Samsung Galaxy A06 5G:

    Kecepatan CPU: 2.4GHz, 2GHz
    Tipe CPU : Octa-Core
    Ukuran layar: 171.3 mm (6.7 inch full rectangle)
    Resolusi layar: 720 x 1600 (HD+)
    Teknologi layar: PLS LCD
    Kedalaman warna: 16 M
    Kamera utama: 50.0 MP + 2.0 MP
    Kamera zoom: hingga 10x
    Kamera depan: 8 MP
    Memori: 6 GB
    Penyimpanan: 128 GB
    Sistem operasi: Android
    Baterai: 5000 mAh
    Dukungan software: periode update hingga 31 Maret 2030.

    2. Redmi Note 14 Pro+

    Redmi Note 14 Pro+ merupakan salah satu ponsel keluaran baru dari sub merek Xiaomi yang meluncur di Indonesia awal tahun 2025.

    Hp ini dibanderol dengan harga Rp 5.999.000 untuk varian 12 GB + 512 GB.

    Sementara varian penyimpanan 8 GB + 256 GB, dibanderol Rp 5.499.000.

    Redmi Note 14 Pro+ hadir dengan kamera OIS beresolusi 200 MP yang menjanjikan hasil foto bening maksimal.

    Berikut spek lengkap Redmi Note 14 Pro+ 5G :

    Prosesor : Snapdragon® 7s Gen 3
    Penyimpanan: 8+256 GB, 12+512 GB
    Layar CrystalRes AMOLED 6,67 inch
    Resolusi: 2712 x 1220 (Resolusi 1,5 K)
    Refresh rate: Hingga 120 Hz
    Kamera utama 200 MP
    Kamera depan 20 MP
    Baterai: 5.110 mAh
    NFC: didukung

    3. Infinix Note 50 Pro

    Infinix Note 50 Pro resmi meluncur di pasaran Indonesia pada Senin, (3/3/2025).

    Ponsel ini dibanderol dengan harga resmi Rp 3 jutaan.

    Meski dijual dengan harga Rp 3 jutaan, Infinix Note 50 Pro membawa spesifikasi menarik.

    Infinix Note 50 Pro sudah dibekali dengan berbagai fitur Artificial Intelligence (AI).

    Lewat fitur Infinix AI, pengguna bisa menemukan jawaban dan solusi apapun hanya dengan sekali klik saja.

    Selain itu, pengguna juga dapat memanfaatkan fitur ini untuk meningkatkan kreativitas dalam keseharian.

    Berikut spesifikasi lengkap Infinix Note 50 Pro:

    Dimensi: 163.26 mm x 74.43 mm x 7.32 mm
    Berat: 198 gr
    Chipset: MediaTek Helio G100 Ultimate
    CPU: Octa-core (2×2.2 GHz Cortex-A76 & 6×2.0 GHz Cortex-A55)
    GPU: Mali-G57
    Kamera utama: 50MP OIS + 8 MP + Flicker sensor
    Kamera depan: 32MP, F2.2, FOV 89°
    ROM dan RAM: 256GB ROM + 8GB RAM + 8GB Extended RAM
    Baterai: 5.200 mAh
    Ukuran layar: 6.78 inch
    Refresh Rate: 60/120/144Hz
    Resolusi: FHD+ 1080 x 2436
    Material: AMOLED
    Brighnes: 550 nits (TYP), 1000 nits (HBM Brightness), 1300 nits (Peak Brightness)
    Touch Sampling Rate: Up To 180Hz
    Sistem operasi: XOS 15

    4. Huawei Mate X6

    Huawei Mate X6 merupakan ponsel lipat terbaru keluaran Huawei.

    Ponsel ini mulai bisa dibeli sejak tanggal 13 Maret 2025.

    Huawei Mate X6 disebut-sebut sebagai ponsel lipat dengan ketahanan luar biasa dan tahan banting.

    Sejak diperkenalkan ke publik, ponsel tersebut menyorot perhatian.

    Selain itu, Huawei Mate X6 ini juga hadir dengan sejumlah fitur cerdas.

    Pada sebuah tayangan video resmi yang dibagikan Huawei, diperlihatkan ujicoba ketahanan pada ponsel tersebut.

    Dalam video itu, ditampilkan bagaimana material ponsel Huawei Mate X6 menahan beban berat.

    Huawei menyebut, perangkat ini memiliki ketahanan yang jauh lebih kuat dibanding ponsel lipat lain.

    Kelebihan lainnya, Huawei Mate X6 sudah dibekali ketahanan IPX8 sehingga membuatnya diklaim mampu tahan air hingga kedalaman 2 meter.

    Soal spesifikasi, Huawei Mate X6 hadir dengan ketebalan bodi 4,6 mm apabila tidak dalam kondisi terlipat.

    Sementara saat dilipat, ponsel ini memiliki ketebalan 9,85 mm dengan bobot 239 gram.

    Performa Huawei Mate X6 ditunjang dengan baterai berkapasitas 5.110 mAH yang memiliki fitur fast charging hingga 66 W.

    Ponsel ini juga punya fitur Live Multi-Task yang memungkinkan pengguna membuka tiga aplikasi sekaligus.

    Beberapa fitur unggulan pada kamera Huawei Mate X6 seperti snapshot, telephoto, AI moving picture dan beberapa lainnya.

    Lewat teknologi kamera unggulan tersebut, Huawei Mate X6 mampu menghasilkan foto yang jernih dan nyata.

    Berdasar situs Tokopedia resmi Huawei Indonesia, harga Huawei Mate X6 dibanderol Rp26.979.000.

    5. Vivo X200

    Hp Vivo X200 series diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 2025.

    Ada dua versi dalam lini ponsel Vivo X200 series tersebut, diantaranya Vivo X200 Pro dan Vivo X200 reguler.

    Pada seri pro, Vivo membekali ponsel ini dengan kamera ZEISS APO Telephoto beresolusi 200 MP.

    Dihimpun dari situs resmi, Vivo X200 Pro dibekali prosesor MediaTek Dimensity 9.400 yang menjanjikan performa ngebut dan mulus saat pemakaian.

    Untuk performa, Vivo X200 Pro didukung baterai besar berkapasitas 6.000 mAh.

    Ponsel ini juga dibekali IP68 dan IP69 yang  membuatnya aman dari debu dan air.

    Untuk urusan RAM dan ROM, Vivo X200 Pro dibekali RAM 16 GB dan ROM 512 GB.

    Spesifikasi tersebut sedikit berbeda dengan Vivo X200 versi reguler.

    Pada seri X200, Vivo hanya membekali RAM dan ROM sebesar 12 GB + 512 GB.

    Vivo X200 ditenagai oleh baterai berkapasitas 5.800 mAh.

    Sama seperti saudaranya yakni Vivo X200 Pro, ponsel ini juga dilengkapi IP68 dan IP69 dengan dapur pacu MediaTek Dimensity 9.400.

    Adapun Hp Vivo X200 Series dibanderol mulai dari Rp 12 jutaan.

    Vivo X200 Pro berdasar situs resmi dibanderol Rp 17.999.000.

    Sedangkan Vivo X200 dibanderol Rp 12.999.000.

    6. Samsung Galaxy A56 dan Galaxy A36

    Samsung Galaxy A56 dan A36 5G, resmi diperkenalkan di Indonesia pada Minggu (2/3/2024).

    Teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu fitur utama dari Galaxy A series terbaru ini.

    Samsung menyebut yakni fitur AI yang ada pada ponsel ini sebagai Awesome Intelligence yang dirancang untuk mendukung kreativitas bagi pengguna sehari-hari.

    Ponsel ini didukung oleh One UI 7, mampu memberikan pengalaman pencarian dan visual luar biasa bagi pengguna Galaxy A series.

    Soal spesifikasi, diketahui kedua ponsel ini sama-sama mengusung kamera utama beresolusi 50MP.

    Akan tetapi, seri Galaxy A56 5G dilengkapi dengan lensa ultra-wide 12MP dan mode Nightography yang ditingkatkan.

    Sedangkan kamera Galaxy A36 5G hadir dengan dukungan kamera ultra-wide 8MP, serta kamera makro 5MP.

    Dihimpun dari Tribunnews, Samsung Galaxy A56 5G ditenagai oleh chipset Exynos 1580.

    Berbeda dengan seri tersebut, Samsung menyematkan prosesor Snapdragon 6 Gen 3 Mobile Platform, pada seri Galaxy A36 5G.

    Samsung Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G, sama-sama hadir dengan layar Super AMOLED berukuran 6,7 inch.

    Keduanya memiliki resolusi layar Full HD+ dan tingkat kecerahan mencapai 1.200 nits .

    Hingga saat ini, Samsung masih belum merilis harga resmi dari kedua ponsel terbaru tersebut.

    Hanya saja dalam akun media sosial resmi, Samsung mengumumkan bahwa ponsel Galaxy A56 dan Galaxt A36 5G sudah bisa dipesan mulai tanggal 2-26 Maret 2025 melalui program Samsung Reservation+.

    Dengan deposit Rp 100 ribu, pembeli nantinya bisa mendapat diskon senilai Rp 300 ribu untuk pembelian kedua jenis ponsel tersebut.

    Itulah beberapa referensi Hp terbaru yang rilis tahun 2025 ini.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau Whatsapp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

  • Tanda-Tanda Nokia Mau Comeback Jadi Raja Teknologi

    Tanda-Tanda Nokia Mau Comeback Jadi Raja Teknologi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu merek gadget legendaris di dunia termasuk di Indonesia yakni Nokia mulai menunjukkan tanda-tanda bangkit sebagai penguasa teknologi. Namun, kali ini Nokia tidak lagi unjuk gigi di industri smartphone seperti dahulu. Nokia merambah industri jaringan optik dan semikonduktor.

    Sebagaimana diketahui, Nokia pernah berjaya di sektor smartphone pada era 90-an hingga 2000-an awal. Bahkan, produk-produknya dijuluki ‘HP sejuta umat’.

    Namun, persaingan yang sengit membuat posisinya pelan-pelan tersingkir. Nokia lantas menjual bisnis ponselnya ke Microsoft pada 2013 silam. Selang 3 tahun, merek Nokia kemudian dibeli HMD Global pada 2016.

    Kini, HMD Global memutuskan memproduksi HP dengan nama mereknya sendiri. Hal ini menandai merek Nokia sudah benar-benar tutup buku dari industri smartphone.

    Sejak beberapa tahun belakangan, Nokia fokus menggarap bisnis teknologi. Kini, Nokia kembali mengekspansi bisnisnya dengan menggarap bisnis data center dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Nokia Akuisisi Infinera

    Langkah maju Nokia tahun ini ditandai dengan akusisi produsen pembuat alat jaringan dan semikonduktor optik asal AS, Infinera. Kesepakatan akuisisi senilai US$ 2,3 miliar tersebut sudah disetujui Komisi Eropa.

    Komisi Eropa mengatakan pengambilalihan Infinera oleh Nokia tak memiliki masalah sama sekali. Pasalnya, kombinasi pangsa pasar gabungan keduanya masih menciptakan kompetisi yang sehat untuk suplai alat jaringan optik.

    Rencana akuisisi Nokia terhadap Infinera sudah digaungkan sejak Juni tahun lalu. Pada awal bulan ini, Reuters telah melaporkan persetujuan akuisisi tersebut oleh Komisi Eropa.

    Dikutip dari Reuters, Kamis (27/2/2025), akuisisi ini akan menempatkan Nokia sebagai produsen jaringan optik terbesar kedua di dunia dengan pangsa pasar 20%. Nokia hanya kalah dari Huawei yang diuntungkan dengan kurangnya pesaing di China.

    Akuisisi ini memungkinkan Nokia menjual lebih banyak alat ke perusahaan besar seperti Amazon, Alphabet, dan Microsoft. Ketiganya berkomitmen berinvestasi besar-besaran senilai miliaran dolar AS untuk membangun data center dalam menghadapi persaingan di sektor AI.

    (fab/haa)

  • Terungkap! Ini Penyebab Tarif Ojol Beda-Beda Meski Jarak Tempuh Sama

    Terungkap! Ini Penyebab Tarif Ojol Beda-Beda Meski Jarak Tempuh Sama

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tarif ojek online (ojol) sering kali berubah-ubah meski jarak yang ditempuh sama. Hal ini diungkap oleh M Irfan Dwi Putra, Junior Researcher di Center for Digital Society (CfDS), Universitas Gadjah Mada.

    Adapun, temuan Irfan tersebut didasarkan pada hasil Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh CfDS bekerja sama dengan Pulitzer Center Indonesia.

    Berdasarkan pengalamannya dua bulan lalu, dia mencatat untuk perjalanan sejauh 5,1 kilometer dari kawasan Blok M, Jakarta Selatan ke rumahnya, ia perlu membayar Rp17.500.

    Namun, selang tiga minggu kemudian, untuk rute yang sama tarifnya naik menjadi Rp 26.500. Sekalipun jarak yang dilalui tetap sama dan hanya waktu tempuhnya yang lebih lambat empat menit.

    Lantas bagaimana hal ini bisa terjadi?

    Menurut Irfan jawabannya terletak pada teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang digunakan oleh perusahaan transportasi online.

    Dalam operasionalnya, industri ride-hailing rupanya menggunakan sistem AI yang tidak hanya menentukan tarif, tetapi juga berguna untuk mempertemukan pengemudi dengan pengguna serta merekomendasikan rute tercepat.

    Sistem AI bekerja dengan algoritma kompleks yang memproses data, mengenali pola, dan membuat keputusan secara otomatis. Salah satu cabang AI yang digunakan adalah machine learning memungkinkan sistem belajar sendiri dari data tanpa perlu diprogram secara khusus.

    Namun, persoalannya yakni seiring dengan semakin kompleksnya sistem pembelajaran AI, semakin sulit pula bagi manusia untuk memahami bagaimana keputusan dibuat.

    “Jadi, manusia bisa mengetahui input dan output dari sistem AI tersebut, tetapi tidak tahu bagaimana cara output tersebut dihasilkan. Hal inilah yang menyebabkan sistem kerja internal algoritma AI sering disebut sebagai black box atau kotak hitam yang tertutup,” kata Irfan dikutip dari theconversation, Sabtu (15/3/2025).

    Lebih lanjut, Irfan menjelaskan, dalam sistem transportasi online, cara kerja black box yang tidak transparan ini membuat tarif bisa berubah-ubah tanpa alasan yang jelas.

    Algoritma AI sangat mungkin menetapkan tarif yang berbeda untuk perjalanan dengan asal dan tujuan yang sama tanpa alasan yang dapat dimengerti oleh pengguna. Ketidakjelasan dalam penentuan tarif ini tentu saja mempengaruhi kepercayaan pengguna.

    Sistem ini juga berdampak pada driver. Terlebih cara kerja AI dalam mempertemukan driver dengan pengguna tidak bisa ditakar.

    “Pengemudi mitra yang lokasinya dekat dengan pengguna, belum tentu akan mendapatkan pesanan karena algoritma bekerja dengan mempertimbangkan banyak faktor-yang tidak diketahui driver,” tambahnya.

    Kondisi ini lantas mengakibatkan distribusi pesanan tidak merata. Dengan demikian, berimbas pada pendapatan driver yang tidak stabil serta jam kerja yang semakin panjang dan tidak menentu.

    “Driver pun bisa merasa dirugikan karena sistem yang berlaku cenderung eksploitatif dan tidak adil. Dalam jangka panjang, ketidakpercayaan ini bisa memperburuk kondisi kerja di industri gig economy,” ujarnya.

    Butuh Aturan dan Transaparansi

    Untuk mengatasi masalah ini, kata dia, perlu ada aturan yang mewajibkan perusahaan transportasi online lebih transparan membuka sistem mereka.

    Menurut dia, perkembangan AI dewasa ini telah memunculkan konsep yang disebut sebagai explainable AI (XAI). Melalui konsep ini, sistem AI bisa menjelaskan bagaimana mereka mengambil keputusan hingga akhirnya menghasilkan output tertentu.

    Dalam konteks industri transportasi online, XAI dapat menjelaskan bagaimana tarif dihitung dan mengapa tarif yang berbeda berlaku untuk perjalanan dari dan ke tempat yang sama.

    XAI juga bisa menunjukkan alasan mengapa driver A yang mendapatkan pesanan. Sementara driver B tidak demikian meski keduanya berada di tempat yang sama.

    “Penerapan XAI dalam industri ride-hailing bisa diberlakukan jika ada regulasi yang mewajibkan penyelenggara sistem AI mengungkapkan cara kerja sistem AI mereka,” katanya.

    Adapun, beberapa negara di dunia diketahui sudah mulai mengatur hal ini. Uni Eropa misalnya, lewat EU AI Act mewajibkan sistem AI dalam layanan penting seperti kesehatan, keselamatan, atau hak-hak fundamental lainnya, didesain dengan transparan.

    “Jika merujuk pada Annex III EU AI Act, industri ride-hailing masuk dalam kategori hak-hak fundamental,” ujar Irfan.

    Ia pun menilai regulasi yang mewajibkan transparansi dalam sistem AI akan membuat platform ride-hailing bertanggung jawab menyediakan informasi tentang cara kerja sistem AI di dalam platformnya.

    Salah satu hal yang dapat dilakukan misalnya dengan memberikan akses kepada pengguna maupun driver untuk mengetahui komponen tarif dan cara penghitungannya, serta faktor yang mempengaruhi lonjakan harga.

    Selain itu, platform juga perlu menjelaskan bagaimana sistem matching antara pengguna dengan driver bekerja. Dengan transparansi ini, keputusan algoritma tidak akan terasa sewenang-wenang lagi.

    “Pengguna dan driver pun bakal merasa diperlakukan lebih adil dalam transaksi,” katanya.

    (dce)

  • Wall Street Menguat, tetapi Masih Mencatat Minggu Terburuk

    Wall Street Menguat, tetapi Masih Mencatat Minggu Terburuk

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street menguat pada Jumat (14/3/2025), meskipun belum cukup untuk menghindari kerugian mingguan keempat berturut-turut, yang menjadi rekor terpanjang sejak Agustus 2024.

    Indeks S&P 500 melonjak 2,1% setelah sebelumnya ditutup lebih dari 10% di bawah rekor tertingginya. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 674 poin atau 1,7%, sementara Nasdaq Composite melonjak 2,6%.

    Dilansir dari AP, Chief Investment Officer BMO Wealth Management Yung-Yu Ma menyampaikan, pasar saham Amerika Serikat (AS) berpotensi mengalami relief rally setelah tekanan jual yang berkepanjangan.

    Ketidakpastian terbesar masih berasal dari eskalasi perang dagang yang dilakukan Presiden AS Donald  Trump. Investor masih mempertanyakan sejauh mana Trump membawa ekonomi AS melalui tarif impor dan kebijakan lainnya demi mencapai visi ekonomi dan politiknya.

    Diketahui, Trump sangat berambisi mengembalikan lapangan kerja manufaktur ke AS, mengurangi jumlah pegawai pemerintahan, serta melakukan perubahan struktural lainnya.

    Meskipun harga saham kemungkinan akan segera menyesuaikan diri dengan tarif impor baru yang sebagian besar akan berlaku pada April 2025, Ma mengatakan dampak pemangkasan anggaran federal terhadap ekonomi masih akan bertahan untuk beberapa waktu.

    Saham Teknologi dan Ritel Pimpin Kenaikan

    Pada saat Wall Street menguat, saham ritel dan teknologi mengalami lonjakan signifikan. Saham Ulta Beauty naik 13,7% setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan analis. Meskipun proyeksi pendapatan dan laba perusahaan ke depan masih di bawah ekspektasi analis, Chief Financial Officer Ulta Beauty Paula Oyibo mengatakan perusahaan mengambil pendekatan hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut.

    Saham perusahaan teknologi besar dan industri artificial intelligence (AI) juga turut mendukung reli pasar. Nvidia naik 5,3%, sementara Apple menguat 1,8%.

    Secara keseluruhan, indeks S&P 500 naik 117,42 poin ke level 5.638,94. Dow Jones Industrial Average bertambah 674,62 poin ke 41.488,19, sementara Nasdaq Composite melonjak 451,07 poin ke 17.754,09.

    Pada saat Wall Street menguat, pasar saham di Eropa dan Asia juga mengalami kenaikan. Indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 2,1% dan indeks Shanghai Composite naik 1,8%. Sedangkan di dalam negeri, indeks harga saham gabungan (IHSG) jatuh  131,7 poin atau 1,98% ke level level 6.515. 

  • Adopsi AI Dalam Mendukung Pekerjaan di Indonesia Sangat Tinggi

    Adopsi AI Dalam Mendukung Pekerjaan di Indonesia Sangat Tinggi

    Bisnis,com,JAKARTA — Adopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia terus meningkat. Penerapan AI untuk membantu menyelesaikan pekerjaan masih terjadi setelah pandemi 2019 lalu. 

    “Bahkan secara global penggunaan AI dalam perkajaan itu meningkat sekitar 66% di tahun 2024 dari tahun sebelumnya. Di Indonesia bahkan lebih tinggi lagi, karena persentasenya mencapai 87%,” ujar Frans Adhiraja, Bisnis Personal System Categori Head HP Indonesia pada perbincangan Broadcash di kanal Youtube Bisniscom.

    Menurutnya, orang Indonesia sangat melek teknologi dan tidak bisa dikategorikan sebagai gagap teknologi atau gaptek. Bahkan orang Indonesia, lanjutnya, sangat canggih menerapkan kecerdasan buatan untuk mendukung pekerjaannya seperti membuat draft surat dan sebagainya.

    Di sisi lain, terkait kenyamanan kerja, kata Frans, secara global banyak pekerja yang belum nyaman dengan pekerjaan yang dilakoni setiap hari. Hal itu terungkap dalam survei yang dilakukan oleh salah satu raksasa teknologi, HP, dalam World Relationship Index atau WRI.

    Adapun, survei itu dilakukan secara gobal di 12 negara,dengan 15.600 responden, termasuk di Indonesia dan dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Terakhir, survei dilaksanakan pada 2024 silam.

    “Jadi istilahnya kita mencoba mencari tahu apa sih sebenarnya yang dicari dan saat kita bekerja itu bagaimana. Karena faktor-faktornya itu banyak sekali yang mempengaruhi kita saat bekerja baik lingkungan, jenis pekerjaan dan kepemipinannya,” paparnya.  

    Lanjutnya, dalam survei teraktual, kurang lebih ada sekitar 28% responden secara global merasa belum memiliki hubungan dengan pekerjaan itu terbilang sehat. Mereka merasa ada yang tidak seimbang dalam pekerjaan.

    “Meski begitu, di Indonesia, 44% pekerja merasa nyaman dengan pekerjaan yang sedang dijalani saat ini. Jadi sekilas nampaknya pekerja di Indonesia merasa lebih senang dengan pekerjaannya,” terangnya.

    Frans menyebut terdapat sejumlah faktor yang membuat orang merasa belum nyaman dengan pekerjaan seperti faktor pimpinan perusahaan. 

    “Karena ternyata juga kalau kami melakukan survei juga responden itu sangat berharap mereka memiliki leader yang memiliki interpersonal skill yang baik, terutama juga dalam sisi misalnya memberikan empati. Karena dengan begitu kan kita bisa lebih merasa attached baik itu dengan pekerjaan kita ataupun juga dengan atasan kita,” tutupnya.

  • Sandiaga Uno Klaim OK OCE Berhasil Ciptakan 1,65 Juta Lapangan Kerja – Halaman all

    Sandiaga Uno Klaim OK OCE Berhasil Ciptakan 1,65 Juta Lapangan Kerja – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kondisi ekonomi global yang masih dinamis sedikit banyak membawa dampak ke industri di Indonesia. Sebagian sektor industri sampai harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat kesulitan bertahan.

    Saat kabar PHK tengah melanda beberapa sektor industri, Mantan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengungkap keberhasilan OK OCE menciptakan lapangan kerja..

    “Saya bangga OK OCE terus berkembang. Kini, kami telah berhasil menciptakan 1,65 juta lapangan kerja, menggandeng lebih dari 200 komunitas penggerak, serta memiliki lebih dari 780.000 anggota penggerak di seluruh Indonesia,” kata Founder OK OCE tersebut di Jakarta, Selasa (12/3/2025).

    Sandiaga Uno menyebut, kunci keberhasilan OK OCE untuk bertahan hingga saat ini adalah istiqomah atau konsistensi.

    “Konsisten dalam menciptakan peluang usaha dan memperluas lapangan kerja demi kemajuan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

    Ketua Umum OK OCE Indonesia Iim Rusyamsi, menambahkan pentingnya kolaborasi yang inklusif untuk membantu OK OCE tetap berada di jalur yang tepat sesuai misi menciptakan lapangan kerja.

    “Alhamdulillah, kita bisa bersilaturahmi dengan mitra dan komunitas penggerak OK OCE di bulan yang berkah. Jaringan OK OCE berasal dari berbagai wilayah, kami selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa pun. Tujuan utama kami tetap sama, yaitu menciptakan lapangan kerja melalui wirausaha,” kata Iim Rusyamsi.

    Guna mengembangkan bisnisnya, OK OCE mulai merambah penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan.

    AI memiliki potensi besar dalam mendukung perkembangan bisnis, terutama dalam mempercepat proses pengambilan keputusan yang lebih strategis. 

    “Para pengusaha muda perlu memahami bagaimana teknologi seperti AI ini bisa diadopsi tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip syariah dan OK OCE mengembangkan bisnisnya sekaligus sudah bekerja sama dengan Motiolab, serta unit bisnis bersama Madinah Mineral melalui air mineral OK OCE dan OK OCE Xpress,” ungkap Sandi. 

    Untuk semakin memahami penggunaan AI untuk bisnis, OK OCE menyelenggarakan kegiatan “Penerapan AI dalam Perspektif Islam dan Penggunaannya untuk Bisnis”, dengan tujuan mengupas bagaimana kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam dunia usaha dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.

    “Indonesia kini menjadi negara dengan kunjungan aplikasi AI terbesar ke tiga di dunia. Pemanfaatan AI dapat menjadi mesin penggerak untuk kemajuan UMKM dan membantu mereka bersaing di era digital,” ujar Sandiaga.

    Acara ini menjadi momentum bagi para pelaku usaha dan komunitas untuk lebih memahami pentingnya teknologi dalam bisnis, sekaligus mengingatkan bahwa dalam Islam, pemanfaatan teknologi harus tetap memperhatikan etika dan keamanan data pribadi.

    Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku usaha dapat lebih memahami perkembangan teknologi serta mampu mengaplikasikannya secara bijak untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan sesuai prinsip etika Islam.

     

     

     

  • Oracle Pertimbangkan Bangun Pusat Data di Batam

    Oracle Pertimbangkan Bangun Pusat Data di Batam

    Bisnis.com, JAKARTA — Oracle Corp. sedang mempertimbangkan untuk membangun cloud service center atau pusat data di Batam, Kepulauan Riau.

    Dilansir dari Bloomberg, salah seorang sumber menjelaskan bahwa pihak Oracle sedang berdiskusi dengan pemerintah untuk membangun pusat layanan komputasi awan (cloud) di Batam. Alasannya, raksasa teknologi Amerika Serikat tersebut ingin memperluas portofolio pusat data di Asia Tenggara.

    Oracle yang berkantor pusat di Austin, Texas, mengincar Batam yang berada di lepas pantai selatan Singapura. Nongsa Digital Park di Batam menjadi dipertimbangkan sebagai lokasi mengingat ada beberapa pusat data lain di sana, kata sumber tersebut.

    Status zona perdagangan bebas Batam juga menarik, seperti juga kedekatannya dengan Singapura dan Malaysia—tempat Oracle telah memiliki rencana untuk bisnis layanan cloud serupa. Sumber tersebut menambahkan bahwa diskusi tersebut belum final dan dapat berubah.

    Oracle tidak menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg. Pihak Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia juga tidak menanggapi permintaan komentar.

    Para pemimpin teknologi AS dari Meta Platforms Inc. hingga Google sedang membangun pusat data di seluruh Asia dengan cepat, menyiapkan infrastruktur untuk mendukung ledakan layanan kecerdasan buatan yang dibayangkan di seluruh dunia.

    Sebagian besar investasi itu telah diberikan kepada negara-negara dengan ekosistem dan jaringan teknologi yang lebih mapan seperti Malaysia dan Singapura. Salesforce Inc. baru-baru ini mengumumkan investasi sebesar US$1 miliar di Singapura.

    Oracle telah memiliki dua pusat komputasi awan di Singapura, dan tahun lalu mengumumkan rencana senilai US$6,5 miliar untuk membangun fasilitas serupa di Malaysia.

    Adapun, Bain & Co. memperkirakan bahwa pasar global untuk produk terkait kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dapat mencapai US$990 miliar pada 2027 karena adopsi teknologi tersebut mengubah cara perusahaan dan negara menjalankan bisnis.