Produk: Artificial Intelligence

  • Saat Kim Jong Un Awasi Sendiri Uji Coba Drone Bunuh Diri

    Saat Kim Jong Un Awasi Sendiri Uji Coba Drone Bunuh Diri

    Jakarta

    Kim Jong Un mengawasi sendiri uji coba drone bunuh diri di Korea Utara (Korut). Drone ini dilengkapi teknologi Artificial intelligence (AI).

    Dirangkum detikcom dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/3/2025), Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi uji coba drone bunuh diri dan pengintaian baru. Media pemerintah Korut melaporkan uji coba ini digelar pada Kamis (27/3) waktu setempat, di tengah meningkatnya kerja sama militer dengan Rusia.

    Negara bersenjata nuklir tersebut telah meratifikasi pakta pertahanan penting dengan Moskow, dan dituduh mengerahkan ribuan pasukan untuk mendukung perang Rusia di Ukraina.

    Pemerintah Korea Selatan telah berulang kali memperingatkan tentang potensi transfer teknologi militer Rusia yang sensitif ke Korea Utara, sebagai imbalan atas pasukan dan senjata untuk mendukung perang Rusia dengan Ukraina.

    Kim pada hari Kamis mengawasi uji coba “berbagai jenis drone pengintaian dan bunuh diri” yang diproduksi oleh Kompleks Teknologi Udara Tak Berawak Korea Utara, lapor kantor berita resmi Korut, KCNA.

    Drone pengintaian strategis jenis baru tersebut mampu “melacak dan memantau berbagai target strategis dan aktivitas pasukan musuh di darat dan laut”, tambah KCNA.

    Pesawat nirawak atau drone bunuh diri tersebut juga menunjukkan kemampuan menyerang “untuk digunakan dalam berbagai misi serangan taktis”, menurut KCNA.

    Kim Pimpin Uji Coba Drone

    Foto: Kim Jong Un Pimpin Uji Coba Drone Militer Korut (dok AP).

    Kim Jong Un mengevaluasi peningkatan kinerja pesawat nirawak ini, yang telah dilengkapi dengan “kecerdasan buatan baru”, KCNA melaporkan.

    Kim juga menyetujui rencana “untuk memperluas kapasitas produksi”, KCNA menambahkan.

    Kim mengatakan, “bidang peralatan tak berawak dan kecerdasan buatan harus menjadi prioritas utama dan dikembangkan dalam memodernisasi angkatan bersenjata.”

    Ia juga menekankan pembuatan “rencana jangka panjang negara untuk mempromosikan pengembangan cepat pekerjaan untuk menggunakan pesawat nirawak cerdas”.

    Hal ini sejalan dengan “tren peperangan modern di mana persaingan untuk menggunakan pesawat nirawak cerdas sebagai sarana utama kekuatan militer.”

    Kim juga menyatakan “sangat puas” atas fakta bahwa “sistem pengacauan elektronik dan senjata serang baru mulai diproduksi”, demikian KCNA melaporkan.

    Sebelumnya, Korea Utara telah melancarkan serangan pengacauan GPS di Korea Selatan beberapa kali, sebuah operasi yang berdampak pada beberapa kapal dan puluhan pesawat sipil di negara tersebut.

    Empat bulan lalu, Kim memerintahkan “produksi massal” drone tempur yang dirancang untuk membawa bahan peledak dan sengaja ditabrakkan ke target musuh, yang secara efektif bertindak sebagai peluru kendali.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Indosat Integrasikan AI ke Jaringan untuk Berikan Layanan yang Stabil Selama Lebaran

    Indosat Integrasikan AI ke Jaringan untuk Berikan Layanan yang Stabil Selama Lebaran

    JAKARTA – Menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri 2025, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengintegrasikan  teknologi kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) ke dalam jaringannya.

    Setiap tahun, peningkatan mobilitas masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran memicu lonjakan lalu lintas data yang signifikan. Integrasi dengan AI ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan komunikasi selama libur Lebaran terlayani dengan optimal.

    Untuk memastikan panggilan, pesan, maupun akses internet tetap stabil, Indosat memperkenalkan Unparalleled Network Services Guaranteed, sebuah jaminan jaringan yang dikelola dengan teknologi mutakhir guna memberikan performa terbaik bagi pelanggan. 

    Dengan bantuan AI, Indosat mampu memprediksi lonjakan trafik, mengoptimalkan kapasitas jaringan, mengurangi downtime, serta mempercepat penyelesaian gangguan. 

    “AI tidak hanya mendukung kami meningkatkan pengalaman digital pelanggan, tetapi juga menjadi fondasi dalam perjalanan Indosat menuju AI Native TechCo,” kata President Director dan CEO Indosat Vikram Sinha dalam siaran resminya.

    Sebagai bagian dari inovasi ini, Indosat juga turut memperkenalkan INFINITE (Intelligent Network for Innovative and Transformational Experience) by Indosat, sebuah sistem operasi jaringan yang diperkuat dengan AI dan cognitive learning. 

    Dengan kehadiran INFINITE, pelanggan dapat menikmati komunikasi yang lebih stabil, cepat, dan aman kapan pun dan di mana pun mereka berada. 

    Vikram juga menesgaskan bahwa di tengah momentum Ramadan dan Lebaran, AI bukan hanya alat untuk meningkatkan konektivitas, tetapi juga kunci bagi Indonesia dalam mempercepat transformasi digital dan membuka peluang baru bagi seluruh lapisan masyarakat. 

  • Turis China Serbu Kampung Pencipta DeepSeek, Pulang Bawa Batu dan Daun

    Turis China Serbu Kampung Pencipta DeepSeek, Pulang Bawa Batu dan Daun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepopuleran DeepSeek dalam waktu singkat membuat orang tertarik dengan perusahaan Artificial Intelligence (AI) asal China itu. Termasuk latar belakang pendirinya, Liang Wenfeng.

    Salah satu fenomena unik yang muncul setelah DeepSeek menggemparkan dunia adalah desa asal Wenfeng berasal yaitu Milling, Wunchuan mendadak dibanjiri banyak turis. Dilaporkan setidaknya ada 10 ribu wisatawan yang mendatangi desa tersebut setiap harinya.

    Keberhasilan Wenfeng mengembangkan AI membuat mereka tertarik mendatangi Milling. Mereka berterima kasih dengan Liang, karena telah mengubah hidup lebih baik dan merasa bangga dengan prestasinya.

    Di sisi lain, kedatangan ribuan orang itu membuat heboh. Karena wilayah tersebut bukanlah lokasi yang ramai penduduk.

    Profil Liang Wenfeng Pendiri DeepSeek (X/hosun_chung)

    Sebagai informasi desa itu hanya dihuni lebih dari 700 penduduk. Mereka bekerja di bidang pertanian, pabrik sepatu atau menyewakan kolam ikan.

    Salah satu tempat yang dikunjungi para wisatawan adalah tempat tinggal kakek Wenfeng. Mereka terus menerus membanjiri rumah empat lantai itu.

    Namun ada hal tidak biasa dari kedatangan ribuan orang ke desa Milling. Mereka membawa pulang oleh-oleh seperti batu dari sana.

    “Beberapa pengunjung mengambil tanah, batu atau potongan daun,” kata seorang penduduk dikutip dari Hindustan Times.

    Namun mereka juga mengeluhkan infrastruktur yang buruk. Akhirnya hal tersebut juga jadi perhatian dan membuat proyek perbaikan beberapa tempat dimulai, seperti merobohkan bangunan bobrok, memperlebar jalan, membersihkan saluran pembuangan air dan menanam pohon.

    (dem/dem)

  • Video: Canggih! Saatnya Pantau Kesehatan Otak Dengan Teknologi AI

    Video: Canggih! Saatnya Pantau Kesehatan Otak Dengan Teknologi AI

    Jakarta, CNBC Indonesia- Perusahaan Health Tech asal Australia, Brain Eye bersiap meluncurkan teknologi dengan solusi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang bisa digunakan untuk memantau kesehatan otak secara real-time dengan menggunakan smartphone.

    Chief Operating Officer Braineye, Steven Barrett menyebutkan Brain Eye adalah perusahaan teknologi yang mengembangkan aplikasi telepon pintar yang mampu mendeteksi pergerakan mata guna yang dapat mengevaluasi kinerja otak.

    Deteksi Kesehatan otak diharapkan dapat membantu pasien dalam mengatasi berbagai penyakit degeneratif melalui diagnosa dini.

    Seperti apa transformasi teknologi mampu mendeteksi Kesehatan otak? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Chief Operating Officer Braineye, Steven Barrett dalam Profit, CNBC Indonesia (Selasa, 18/02/2025)

  • Industri Asuransi Nasional Perlu Terus Diperkuat Lewat Standarisasi Data dan Kolaborasi – Halaman all

    Industri Asuransi Nasional Perlu Terus Diperkuat Lewat Standarisasi Data dan Kolaborasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Upaya memperkuat pengelolaan data di industri asuransi umum dan transformasi koordinasi di asuransi kesehatan dan skema employee benefit perlu terus diupayakan demi mewujud industri asuransi nasional yang semakin kuat, penetrasi yang terus meningkat dan berdaya saing.

    Kesimpulan ini mengemuka di acara diskusi industri asuransi dan regulator bertajuk Indonesia Re CEO Forum 2025 yang diselenggarakan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) di Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.

    Dalam paparannya, Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, menegaskan, pengelolaan data yang akurat dan terintegrasi merupakan kunci bagi para pelaku industri asuransi untuk menyiapkan produk dan servis yang tepat sasaran.

    Sepanjang 2024, premi asuransi umum di Indonesia naik 8.7 persen dibanding tahun sebelumnya, mencapai 112.86 triliun rupiah.

    Sementara premi asuransi jiwa mencatat angka hingga 185,39 triliun rupiah, tumbuh 4.3 persen dibanding tahun sebelumnya.

    “Meskipun data mencatatkan angka positif, tetapi industri asuransi Indonesia masih memiliki tantangan signifikan dalam regulasi, literasi dan penetrasi pasar.” ujar Benny.

    “Digitalisasi, transparansi, dan kolaborasi antar-industri menjadi kunci keberhasilan ke depan,” ujarnya menekankan.

    Indonesia Re CEO Forum 2025 diselenggarakan untuk memperkuat sinergi antara regulator dan industri dalam mendorong digitalisasi serta penguatan tata kelola data.

    Selain dari sisi praktisi, regulator sektor asuransi juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis data untuk membangun ekosistem yang stabil dan berkelanjutan.

    Kepala Departemen Pengawasan Asuransi dan Jasa Penunjang (DAJP) OJK, Soemarjono saat menjadi pembicara utama diskusi ini menyampaikan,  selain pengolahan data sebagai aset, infrastruktur yang kuat serta perlindungan data dan keamanan siber menjadi prioritas OJK sebgai pemangku kebijakan di industri asuransi nasional saat ini.

    “OJK telah menerbitkan POJK No. 23/2024 untuk memastikan transparansi, akurasi, dan ketepatan waktu laporan berkala.” ujarnya.

    Pada diskusi panel sesi I bertajuk Penguatan Manajemen Data dalam Asuransi Umum, topik yang diangkat adalah “Enhancing Industry Data Management to Strengthen the Resilience and Competitiveness of Non-Life Insurance Sector.”

    Sesi ini mengupas pentingnya pengelolaan data yang terintegrasi guna memperkuat daya saing industri asuransi umum.

    Narasumbernya adalah Kurnia Yuniakhir selaku Deputi Direktur Pengawasan Asuransi Umum dan Reasuransi OJK, serta Rianto Ahmadi, Direktur Teknik Indonesia Financial Group (IFG), dan dari Delil Khairat, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, yang membahas berbagai tantangan serta peluang dalam pengelolaan data industri asuransi umum.

    Salah satu isu utama yang diangkat adalah urgensi pembentukan badan pengelola data terintegrasi yang independent dan dikelola oleh Pemerintah, guna meningkatkan transparansi dan akurasi dalam industri perasuransian. 

    “Dengan total aset mencapai 619,23 triliun dari sektor asuransi jiwa dan asuransi umum mencapai 252,37 triliun rupiah, kita bisa melakukan reformasi sektor asuransi dengan cara penguatan modal dan pendalaman pasar, juga penerapan standar internasional,” kata Kurnia Yuniakhir.

    Standarisasi data dan format pelaporan juga menjadi perhatian utama, mengingat pentingnya sistem data yang seragam dalam meningkatkan efisiensi klaim serta akurasi penilaian risiko, sehingga memungkinkan industri asuransi untuk lebih adaptif terhadap dinamika pasar dan regulasi.

    Selain itu, forum ini juga menyoroti implementasi teknologi digital sebagai faktor kunci dalam memperkuat tata kelola transaksi reasuransi.

    Pemanfaatan inovasi seperti cloud computing, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan blockchain dinilai dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat proses klaim, serta memitigasi risiko fraud di industri asuransi umum.

    Dengan sinergi antara regulator, asosiasi, dan pelaku industri, diharapkan transformasi digital dan optimalisasi pengelolaan data dapat mendorong daya saing sektor asuransi nasional di tengah lanskap bisnis yang semakin kompleks.

    Sebagai tindak lanjut dari inisiatif taksonomi data asuransi, yang sebelumnya ditandatangani oleh Indonesia Re dan Indonesia Financial Group (IFG) dalam Indonesia Re CEO Forum 2024, forum ini mendorong implementasi pemetaan Chart of Account (CoA) teknik dan master library di industri asuransi secara konsisten.

    Langkah ini bertujuan untuk memperkuat analisis risiko, meningkatkan efisiensi operasional, serta memastikan kepatuhan regulasi dalam transaksi reasuransi.

    Forum ini juga menggarisbawahi pentingnya percepatan transformasi digital sesuai dengan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023–2027 yang dirumuskan oleh OJK, guna meningkatkan literasi asuransi, jangkauan pemasaran, serta kualitas layanan industri.

    Sesi diskusi panel II mengupas topik Transformasi dan Koordinasi Skema Employee Benefit dan Asuransi Kesehatan yang membahas strategi optimalisasi pengelolaan data dan koordinasi dalam industri asuransi kesehatan serta skema employee benefit.

    Sesi diskusi ini menghadirkan narasumber dari Marsh Mercer Benefit, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Asuransi Sompo Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Mereka mengulas membahas berbagai tantangan dan solusi dalam asuransi jiwa dan kesehatan. Salah satu isu utama yang dibahas adalah standarisasi data klaim asuransi kesehatan guna meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam proses administrasi.

    Indonesia Re CEO Forum 2025 juga menyoroti pentingnya koordinasi mengenai operasional antara BPJS Kesehatan dan asuransi swasta dalam mekanisme Coordination of Benefit (COB) agar dapat mengurangi tumpang tindih klaim yang dikhawatirkan terjadi dalam operasional opsi ini.

    Untuk meningkatkan efektivitas penjaminan manfaat kesehatan dan mengurangi beban biaya bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Asisten Deputi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan, Dr. Mokhammad Cucu Zakaria, menekankan urgensi penataan Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan (KAPJ).

    “Penerapan selisih biaya dalam layanan kesehatan tidak boleh mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap JKN. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang jelas untuk mencegah potensi fraud dan memastikan standar tarif rumah sakit yang transparan,” ungkapnya.

    Ia juga menyoroti manfaat KAPJ dalam menurunkan belanja out-of-pocket (OOP) peserta serta integrasi sistem penjaminan antara BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan tambahan (AKT), dan rumah sakit guna mewujudkan sistem pembayaran yang lebih efisien.

    Diskusi juga membahas urgensi pengembangan data center khusus asuransi kesehatan yang dapat memastikan keakuratan informasi serta mempercepat proses klaim, sehingga memberikan manfaat yang lebih optimal bagi peserta asuransi.

    Mitigasi risiko fraud dalam klaim asuransi kesehatan menjadi perhatian penting dalam forum ini, di mana integrasi sistem data berbasis teknologi digital, seperti blockchain dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), dipandang sebagai solusi strategis dalam meningkatkan keamanan dan akuntabilitas industri asuransi kesehatan di Indonesia.

    Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), klaim asuransi kesehatan di Indonesia mencapai Rp20,83 triliun pada 2023, meningkat 24,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
    Sementara itu, laporan Mercer Marsh Benefits Health Trends 2023 menunjukkan bahwa biaya kesehatan di Indonesia meningkat 13,6% pascapandemi, lebih tinggi dibandingkan rata-rata regional Asia sebesar 11%.

    Dengan tantangan tersebut, forum ini menyoroti perlunya regulasi yang lebih jelas terkait standarisasi data dan mekanisme klaim asuransi kesehatan, guna meningkatkan efisiensi operasional serta memastikan keberlanjutan skema perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

    “Melalui Indonesia Re CEO Forum 2025, kami berharap dapat mendorong langkah konkret dalam memperkuat tata kelola data, meningkatkan transparansi transaksi reasuransi, serta memastikan bahwa industri asuransi Indonesia semakin kompetitif dan berdaya tahan dalam menghadapi tantangan global,” kata  Delil Khairat, Direktur Teknik dan Operasi Indonesia Re.

    Lewat forum ini, Indonesia Re berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan ekosistem industri perasuransian yang lebih sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan.

     

     

  • Mahasiswa Dikeluarkan karena Pakai AI, Kok Bisa?

    Mahasiswa Dikeluarkan karena Pakai AI, Kok Bisa?

    Jakarta: Sejumlah 10 mahasiswa dikeluarkan dari Universitas Vilnius karena telah melanggar peraturan penggunaan Artificial Intelligence (AI). Kejadian ini diberitakan oleh Video dan Televisi Nasional Lithuania pada hari sabtu.
     
    Meskipun penggunaan AI tidak dilarang atau dihentikan, namun beberapa pelajar tidak menggunakannya dengan bijak, kata laporan beritanya. Dikutip dari Xinhua News, Wakil rektor Universitas Vilnius, Valdas Jaskunas, mengatakan 10 mahasiswa telah dikeluarkan pada tahun sebelumnya “karena penggunaan AI yang tidak tepat dalam pekerjaan tugas mereka, seperti pada tesis akhir.”
     
    Penggunaan tidak tepat yang dimaksud adalah tidak mengungkapkan bahwa telah menggunakan AI atau tidak melakukan sitasi dengan benar, jelas Jaskunas.

    Masalah serupa dikabarkan terjadi di universitas berbeda.
     
    “Para instruktur menyebutkan bahwa beberapa mahasiswa menggunakan AI, dan sudah ada beberapa kasus di mana mahasiswa mendapatkan nilai ‘N’ -mengindikasikan ketidakjujuran akademis- pada ujian akhir mereka,” ucap Nora Skaburskiene, direktur Direktorat Studi di Vilnius Tech.
     
    Menurut Vilnius Tech, mahasiswa paling sering menggunakan AI untuk tugas tertulis dan mencari referensi.
     
    Seorang perwakilan himpunan mahasiswa menyatakan keraguannya tentang penyalahgunaan AI, ia berpendapat bahwa mahasiswa sudah memahami konsekuensinya, sedangkan mahasiswa lain menyadari resiko terlalu bergantung pada AI dan akan kehilangan kesempatan untuk belajar.
     
    Semakin maraknya penggunaan AI yang tidak bertanggung pada dunia akademis, para pendidik juga tidak hanya diam saja dan berusaha sebaik mungkin mencegah penggunaan AI yang merugikan. Antara lain dengan memberikan persyaratan batasan penggunaan AI yang dapat dideteksi melalui sistem periksa plagiarisme, hal ini sudah diterapkan pada banyak software seperti Google Classroom, Turnitin, Grammarly, dan lainnya.
     
    (Alfi Loya Zirga)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Telkom Solution Hadirkan Solusi Digital Inovatif untuk Segmen Market Enterprise Business Indonesia – Halaman all

    Telkom Solution Hadirkan Solusi Digital Inovatif untuk Segmen Market Enterprise Business Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Telkom Solution, terus memperkuat perannya sebagai penyedia solusi digital terdepan untuk market B2B di Indonesia.

    Kehadiran Telkom Solution menjadi langkah strategis bagi Telkom untuk mendominasi pasar B2B yang potensinya masih terbuka lebar, seperti segmen swasta (private sector), BUMN, dan pemerintah. 

    Direktur Enterprise & Business Service Telkom Venusiana menjelaskan bahwa saat ini Telkom Solution fokus pada tiga solusi unggulan dengan layanan yang lebih inovatif dan terintegrasi, meliputi Connectivity+, Cyber Security, dan Artificial Intelligence (AI).

    “Telkom Solution merupakan bentuk komitmen kami dalam menyediakan layanan digital yang relevant dengan kebutuhan market B2B saat ini. Kami ingin memastikan bahwa setiap pelanggan mendapatkan solusi terbaik dalam mendukung transformasi digital mereka.” ujar Venusiana.

    OVP Enterprise Marketing & Regional Management Telkom Reni Yustiani melanjutkan, potensi market B2B di Indonesia masih terbuka lebar. Reni mengurai, di segmen swasta, terdapat 136 grup usaha atau konglomerasi bisnis dengan jaringan afiliasi lebih dari 4.800 yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 

    “Selain menggarap market konglomerasi perusahaan swasta, Telkom Solution siap mendukung akselerasi digitalisasi di 12 klaster BUMN, 48 kementerian, 120 lembaga pemerintah dan 553 pemerintah daerah,” jelas Reni saat buka puasa bersama awak media di Jakarta.

    Menyambung penjelasan Reni, OVP Enterprise Product Development Telkom Tanto Suratno menyampaikan Connectivity+ adalah layanan konektivitas yang terintegrasi secara end-to-end yang didukung layanan SD-WAN, Cloud, Data Center, dan IT Services untuk meningkatkan kapabilitas operasional bisnis pelanggan B2B.

    Sementara itu, untuk mendukung implementasi perlindungan data pribadi (PDP) dan layanan keamanan digital multi-layered, Telkom berkolaborasi dengan global giant tech companies dalam penyediaan solusi Cyber Security.

    Di samping itu, layanan Artificial Intelligence (AI) berbasis use case dapat memberikan insight mendalam guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis.

    Reni menambahkan, kehadiran Telkom Solution semakin memperkuat posisi TelkomGroup sebagai pemimpin dalam penyediaan solusi digital di berbagai sektor bisnis, serta mendorong akselerasi transformasi digital di Indonesia.

    “Segmen B2B Telkom dibagi menjadi dua. Untuk segmen market small medium enterprise (SME) menggunakan brand Indibiz. Sedangkan untuk market enterprise businesses seperti pemerintah, BUMN, dan swasta yang membutuhkan solusi digital yang lebih advanced, kami menggunakan brand Telkom Solution,” ucap Reni menjabarkan perbedaan Telkom Solution dan Indibiz di market B2B Telkom.

    #ElevatingYourFuture

  • Telkom Solution Hadirkan Solusi Digital Inovatif untuk Segmen Market Enterprise Business di Indonesia

    Telkom Solution Hadirkan Solusi Digital Inovatif untuk Segmen Market Enterprise Business di Indonesia

    Telkom Solution menghadirkan tiga solusi unggulan, Connectivity+, Cyber Security dan Artificial Intelligence untuk market B2B.

    JABAR EKSPRES – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Telkom Solution, terus memperkuat perannya sebagai penyedia solusi digital terdepan untuk market B2B di Indonesia.

    Kehadiran Telkom Solution menjadi langkah strategis bagi Telkom untuk mendominasi pasar B2B yang potensinya masih terbuka lebar, seperti segmen swasta (private sector), BUMN, dan pemerintah.

    Direktur Enterprise & Business Service Telkom Venusiana menjelaskan bahwa saat ini Telkom Solution fokus pada tiga solusi unggulan dengan layanan yang lebih inovatif dan terintegrasi, meliputi Connectivity+, Cyber Security, dan Artificial Intelligence (AI).

    Baca juga : TelkomGroup Akan Mengintegrasikan Teknologi LlaMa Meta

    “Telkom Solution merupakan bentuk komitmen kami dalam menyediakan layanan digital yang relevant dengan kebutuhan market B2B saat ini. Kami ingin memastikan bahwa setiap pelanggan mendapatkan solusi terbaik dalam mendukung transformasi digital mereka.” ujar Venusiana.

    OVP Enterprise Marketing & Regional Management Telkom Reni Yustiani melanjutkan, potensi market B2B di Indonesia masih terbuka lebar.

    Reni mengurai, di segmen swasta, terdapat 136 grup usaha atau konglomerasi bisnis dengan jaringan afiliasi lebih dari 4.800 yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

    “Selain menggarap market konglomerasi perusahaan swasta, Telkom Solution siap mendukung akselerasi digitalisasi di 12 klaster BUMN, 48 kementerian, 120 lembaga pemerintah dan 553 pemerintah daerah,” jelas Reni saat buka puasa bersama awak media di Jakarta.

    Menyambung penjelasan Reni, OVP Enterprise Product Development Telkom Tanto Suratno menyampaikan Connectivity+ adalah layanan konektivitas yang terintegrasi secara end-to-end yang didukung layanan SD-WAN, Cloud, Data Center, dan IT Services untuk meningkatkan kapabilitas operasional bisnis pelanggan B2B.

    Sementara itu, untuk mendukung implementasi perlindungan data pribadi (PDP) dan layanan keamanan digital multi-layered, Telkom berkolaborasi dengan global giant tech companies dalam penyediaan solusi Cyber Security.

    Di samping itu, layanan Artificial Intelligence (AI) berbasis use case dapat memberikan insight mendalam guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis.

    Baca juga : Telkom Cirebon Gencar Kenalkan Layanan NeuCentrIX Pada Pelanggan Bisnis Priangan Timur

  • Reksadana untuk Ibu Rumah Tangga, Investasi Mudah dan Cerdas

    Reksadana untuk Ibu Rumah Tangga, Investasi Mudah dan Cerdas

    Jakarta, Beritasatu.com – Investasi Reksadana dapat dilakukan oleh siapa saja mulai dari kelas pekerja hingga ibu rumah tangga. Meskipun tidak aktif memiliki penghasilan dari bekerja, namun berinvestasi bisa membantu Anda sebagai ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan keluarga jadi lebih baik.

    Supaya pengelolaan keuangan dapat berjalan lancar, maka Anda perlu mempelajari strategi berinvestasi yang tepat. Pasalnya, apabila Anda mengambil keputusan investasi yang kurang tepat, hal ini bisa memberikan dampak buruk pada pengelolaan finansial keluarga.

    Untuk itu, artikel ini akan mencoba membahas tentang strategi-strategi yang bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga saat berinvestasi. Simak pembahasan lengkapnya pada poin-poin di bawah ini.

    6 Strategi Investasi Reksadana untuk Ibu Rumah Tangga

    Di masa yang teknologinya sudah berkembang seperti sekarang ini, hal ini bisa mempermudah siapa saja untuk melakukan investasi, termasuk para ibu rumah tangga. Meskipun kebanyakan menghabiskan waktu di rumah, namun dengan bantuan teknologi, ibu rumah tangga jadi tetap bisa berinvestasi dengan lebih mudah dan cerdas.

    Keberhasilan berinvestasi tentunya tidak bisa terjadi begitu saja. Diperlukan tidak hanya pengalaman namun juga strategi investasi yang tepat.

    Berikut ini akan diberikan beberapa strategi investasi yang bisa mendukung keberhasilan berinvestasi oleh ibu rumah tangga:

    Memanfaatkan Uang Bulanan

    Meskipun tidak memiliki penghasilan dari bekerja, namun sebagai ibu rumah tangga, Anda umumnya diberikan uang bulanan. Dalam rangka mengelola finansial keluarga, Anda bisa mencoba melakukan investasi sekaligus untuk mengembangkan uang bulanan yang diberikan. Dengan berinvestasi, nilai uang tersebut jadi bisa bertambah.

    Melakukan investasi bisa menjadi opsi yang bijak selain dari membuka tabungan untuk menyimpan serta mengatur uang bulanan. Pasalnya, bunga yang didapatkan dari rekening tabungan berbeda dengan imbal hasil atau keuntungan yang didapatkan saat berinvestasi.

    Potensi keuntungannya pun cenderung lebih menggiurkan saat Anda melakukan investasi. Untuk itu sebelum berinvestasi, pastikan Anda melakukan riset agar bisa menemukan instrumen investasi yang paling tepat.

    Jangan Lupakan Dana Darurat dan Asuransi

    Sebagai ibu rumah tangga yang bijak dalam mengatur keuangan, pastikan Anda sudah mempersiapkan dana darurat dan juga asuransi untuk keluarga sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Anda bisa menyimpan dana darurat untuk kebutuhan mendesak keluarga di sebuah rekening tabungan. Secara umum, dana darurat perlu dipersiapkan minimal sebanyak 6 bulan biaya hidup.

    Selain dana darurat, Anda juga perlu mendaftarkan keluarga Anda asuransi untuk melindungi saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Asuransi ini meliputi asuransi kesehatan maupun jiwa. Mempersiapkan dana darurat dan juga asuransi menjadi strategi investasi yang penting untuk dipertimbangkan supaya aktivitas berinvestasi Anda tidak terganggu dan Anda jadi bisa terus memperbanyak wawasan berinvestasi.

    Riset Mendalam tentang Instrumen Reksadana

    Tips berikutnya yang bisa Anda lakukan supaya aktivitas berinvestasi sebagai ibu rumah tangga berjalan lancar, yaitu dengan melakukan riset yang mendalam terkait instrumen investasi yang hendak Anda pilih. Riset ini meliputi banyak hal mulai dari pengetahuan yang umum hingga mencari tahu tentang peran Manajer Investasi dan juga tempat Anda hendak berinvestasi, apakah sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau belum.

    Dengan melakukan riset yang mendalam, hal ini bisa meminimalisir risiko yang merugikan dan Anda jadi bisa lebih mengenali terkait investasi bodong maupun penipuan. Dengan bantuan teknologi dan internet, Anda juga bisa mendapatkan wawasan menarik yang bisa Anda terapkan selama berinvestasi.

    Pilih Investasi sesuai Kebutuhan

    Selanjutnya, sebagai ibu rumah tangga, Anda juga perlu memilih instrumen investasi yang sesuai kebutuhan. Pasalnya investasi yang dilakukan untuk kebutuhan dana pensiun akan berbeda dengan investasi untuk kebutuhan lain seperti dana pendidikan anak.

    Untuk itu, pastikan Anda sudah menentukan tujuan dalam berinvestasi agar bisa memilih atau membeli yang sesuai kebutuhan. Selain itu, menentukan tujuan investasi sedari awal juga akan sangat membantu fokus Anda supaya lebih terarah di kemudian hari. Oleh karena itu, penting juga bagi Anda untuk melakukan perencanaan yang matang sebelum memutuskan untuk membeli produk investasi.

    Memperbanyak Pengalaman Investasi

    Strategi berikutnya yang bisa Anda lakukan ketika ingin berinvestasi yaitu dengan memperbanyak pengalaman. Dengan memiliki pengalaman, maka pengetahuan yang Anda dapatkan jadi bisa dipraktikkan secara langsung saat berinvestasi.
    Untuk bisa meningkatkan pengetahuan, Anda bisa melakukan riset di internet hingga mengikuti seminar. Anda bisa mencari tahu lebih banyak terkait hal-hal mulai dari istilah yang digunakan, screening produk, hingga tata cara membeli produk investasi.

    Dengan banyaknya variasi produk dalam instrumen ini, maka Anda perlu memahaminya dengan baik. Pengetahuan dan pengalaman investasi tersebut yang nantinya akan membantu Anda selama berinvestasi, dibandingkan yang sebelumnya hanya teori.

    Meminimalisir Biaya Investasi

    Tips terakhir yang tidak kalah penting dari tips-tips sebelumnya ketika Anda tertarik untuk melakukan investasi yaitu meminimalisir biayanya. Pasalnya, ketika bertransaksi saat berinvestasi, dana yang perlu dipersiapkan tidak hanya harga produknya saja melainkan ada juga biaya investasi.

    Biaya investasi sendiri diartikan sebagai biaya yang dikenakan kepada investor setiap melakukan transaksi baik pembelian maupun penjualan. Nilai dari biaya investasi ini pun bervariasi, bergantung pada jenis produk serta kebijakan yang ditetapkan oleh penerbit. Untuk meminimalisir biaya investasi, salah satu strategi yang bisa Anda lakukan yaitu dengan memilih produk investasi yang menawarkan biaya investasi rendah.

    Segera Mulai Investasi Anda dengan Mitra Perbankan Prioritas DBS Treasures

    Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi dapat dilakukan oleh setiap kalangan masyarakat termasuk oleh Anda sebagai ibu rumah tangga. Anda hanya perlu menerapkan strategi dan menemukan mitra yang tepat. Tips-tips yang bisa Anda lakukan sebagai ibu rumah tangga yang ingin berinvestasi mulai dari memanfaatkan uang bulanan yang diberikan, memastikan dana darurat dan asuransi, melakukan riset mendalam, hingga memilih instrumen dan produk yang sesuai tujuan dan kebutuhan.

    Kemudian terkait mitra investasi, perbankan prioritas DBS Treasures dapat menjadi mitra tepercaya Anda. Keunggulan-keunggulan yang diberikan ketika berinvestasi dengan mitra ini juga sangat menarik dan bisa membuat pengalaman investasi Anda lebih mudah.

    Anda akan mendapatkan wawasan dari tim ahli finansial terkait peluang terkini serta analisa pasar. Anda juga dapat mengurangi risiko investasi melalui diversifikasi ke berbagai jenis aset.

    Investasi Anda akan dikelola oleh Manajer Investasi terkemuka. Lalu yang terpenting yaitu kemudahan transaksi seperti beli, jual, dan switching bisa dilakukan melalui Aplikasi digibank by DBS.

    Anda juga akan didukung analisis pasar terkurasi dari tim ahli finansial yang mengomunikasikannya dan mendapatkan peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan portofolio Anda, dimotori Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML). Insight tersebut dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Protect), sehingga Anda dapat cepat dan yakin berinvestasi melalui media sesuai preferensi.

    Apabila Anda tertarik untuk berinvestasi Reksadana bersama mitra perbankan prioritas DBS Treasures, Anda dapat mencari tahu informasi lebih lengkapnya dengan klik di sini.

  • Indonesia vs Singapura Perbedaan Regulasi AI dan Machine Learning yang Tentukan Masa Depan Teknologi – Halaman all

    Indonesia vs Singapura Perbedaan Regulasi AI dan Machine Learning yang Tentukan Masa Depan Teknologi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia dan Singapura sedang berada di jalur yang berbeda dalam hal regulasi AI dan Machine Learning, yang dapat mempengaruhi arah perkembangan teknologi di kedua negara. 

    Singapura telah menunjukkan komitmen yang jelas dengan kebijakan yang terstruktur untuk mengatur dan mendorong inovasi di sektor teknologi, sementara Indonesia masih berjuang untuk menetapkan regulasi yang solid di tengah kemajuan pesat teknologi ini.

    Apa yang membedakan kedua negara dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin?

    Dua advokat mancanegara, Chow Kin Wah dan Hilton Romney King, membagikan keahlian mereka di bidang hukum kepada advokat Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dalam webinar internasional bertajuk “Legal Aspects of the LoI & the MoU As Well as Issues Related to AI and Copyright Data Centres” pada Jumat (21/3/2025). 

    Acara yang berlangsung di Peradi Tower, Jakarta, ini membahas regulasi artificial intelligence (AI), hak cipta pusat data, serta aspek hukum dalam Letter of Intent (LoI) dan Memorandum of Understanding (MoU).

    Chow Kin Wah, advokat dari Kantor Hukum Suryomurcito & Co, mengupas tantangan regulasi AI dan hak cipta dalam pengelolaan pusat data. 

    Menurutnya, regulasi AI dan machine learning saat ini menjadi perdebatan global, terutama terkait penggunaan data untuk pengembangan teknologi tersebut. 

    Dia menyoroti bahwa perlindungan data dan privasi sangat bergantung pada kebijakan masing-masing negara.

    “Penggunaan AI dan machine learning di Singapura hukumnya jelas, sedangkan di Indonesia masih kurang jelas,”ungkap Chow dalam keterangannya pada Sabtu (22/3/2025).

    Chow menjelaskan bahwa awalnya investasi AI dan pusat data berpusat di Singapura. 

    Namun, karena keterbatasan pasokan listrik, banyak perusahaan kemudian memindahkan investasi mereka ke Johor Bahru, Malaysia, dan Indonesia. Lonjakan penggunaan pusat data semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan AI dan kebutuhan penyimpanan data.

    Chow juga menekankan bahwa semakin ketatnya regulasi hak cipta dapat menghambat pengembangan AI.

    “Ketika kita menegakkan hak cipta terlalu ketat, maka pengembangan AI bisa mati,” tandasnya.

    Sementara itu, Hilton Romney King dari Kantor Hukum Makarim & Tira membahas aspek hukum dalam penyusunan LoI dan MoU. 

    Ia menekankan bahwa MoU adalah tahap awal menuju perjanjian yang lebih spesifik dan menyarankan agar isi MoU tidak terlalu rinci untuk menghindari konflik hukum di kemudian hari.

    “Jika terjadi perjanjian lanjutan, maka harus ada pasal yang membatalkan ketentuan dalam MoU sebelumnya untuk menghindari ambiguitas,” jelas Hilton.

    Ketua Harian DPN Peradi, R. Dwiyanto Prihartono, mengapresiasi keahlian Chow dan Hilton dalam berbagi ilmu secara pro bono, sebagaimana diwajibkan bagi advokat asing di Indonesia.

    “Pak Chow sangat ahli dalam kekayaan intelektual, dan Pak Hilton memberikan wawasan mendalam tentang risiko dalam perjanjian hukum,” katanya.

    Webinar ini diikuti oleh 1.200 peserta secara daring dan sekitar 120 peserta secara luring. Ketua Bidang Pendidikan, Rekomendasi, dan Pengawasan Advokat Asing DPN Peradi, Yunus Edward Manik, mengungkapkan bahwa diskusi ini akan terus berlanjut, terutama mengenai regulasi AI yang semakin berkembang.

    “Kami akan mengadakan sesi lanjutan di masa mendatang, karena ini adalah bagian dari program edukasi berkelanjutan,” pungkasnya.

    Generasi muda yang dekat dengan Artificial intelligence atau kecerdasan buatan di Indonesia terus ditingkatkan. 

    Pembelajaran AI dinilai penting untuk mencetak talenta digital berkualitas sekaligus berkontribusi nyata kepada masyarakat demi mempercepat transformasi digital di Indonesia. 

    Penerapan AI dalam sistem pembelajaran tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tapi memperkuat posisi BINUS University sebagai institusi pendidikan yang mendukung transformasi digital.

    “Kami percaya bahwa kecerdasan buatan adalah bagian penting dari masa depan,” ujar Dr. Nelly, S.Kom., M.M. – Rektor BINUS University lewat keterangan, Selasa (18/3/2025).

    Dengan mengembangkan solusi berbasis AI, BINUS turut serta dalam menciptakan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    “Dengan implementasi AI dalam berbagai aspek pembelajaran dan program pemberdayaan, kami berharap dapat mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global,” kata Nelly. 

    Sebagai bagian dari visi BINUS 2035, BINUS University menggandeng Microsoft dengan menghadirkan elevAIte Indonesia, program pemberdayaan berbasis AI bagi masyarakat. 

    Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital dan memastikan bahwa lebih banyak individu memiliki akses terhadap pendidikan AI yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan.

    Program kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia sekaligus bentuk komitmen dalam mencetak talenta-talenta digital yang siap menghadapi tantangan digital di masa depan.

    “Kami berharap dapat menyediakan kurikulum yang inklusif dan pelatihan yang relevan; memastikan bahwa AI bukan hanya untuk mereka yang memiliki latar belakang teknologi, tetapi juga untuk semua individu yang ingin berkontribusi dalam ekonomi digital ini,” ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia. 

    Melalui inisiatif elevAIte Indonesia, BINUS mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum dan memperluas ekosistem pembelajaran via GreatNusa, platform edutech yang fokus pada upskilling dan reskilling.

    Bersama Microsoft, GreatNusa mendorong daya saing individu dan memberdayakan masyarakat dengan keterampilan AI tingkat lanjut. Inisiatif ini menargetkan 100.000 generasi muda sebagai pemimpin masa depan di era digital.

    Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Hadapi Tantangan Global, Pembelajaran AI Perlu Ditingkatkan Untuk Kembangkan Talenta Digital,