Produk: Artificial Intelligence

  • Apple Gandeng Anthropic Kembangkan Vibe Coding Berbasis AI, Ada Sentuhan Google?

    Apple Gandeng Anthropic Kembangkan Vibe Coding Berbasis AI, Ada Sentuhan Google?

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple dilaporkan menjalin kemitraan dengan perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) Anthropic. Kemitraan ini bakal mengembangkan platform pengodean baru bertenaga artificial intelligence (AI) yang dikenal dengan sebutan “Vibe Coding”.

    Adapun Anthropic pada 2023 mendapat pendanaan dari puluhan triliun rupiah dari Google dan Amazon. 

    Melansir dari Reuters, Minggu (4/5/2025) platform ini dirancang untuk menulis, mengedit, dan menguji kode secara otomatis atas nama programmer, menurut laporan Bloomberg News yang mengutip sumber internal.

    Vibe Coding merupakan pendekatan baru dalam dunia pemrograman, di mana agen AI menghasilkan dan menyempurnakan kode, mencerminkan tren yang tengah naik daun dalam industri teknologi.

    Proyek terbaru ini kabarnya merupakan versi lanjutan dari Xcode yang akan mengintegrasikan model Claude Sonnet milik Anthropic. 

    Meskipun belum ada komentar resmi dari kedua perusahaan, laporan tersebut menyebutkan bahwa Apple akan terlebih dahulu menguji sistem ini secara internal, tanpa jadwal pasti untuk peluncuran publik.

    Sebelumnya, Apple pernah memperkenalkan Swift Assist, sebuah alat pengodean berbasis AI untuk Xcode yang direncanakan rilis pada 2024. 

    Namun, alat tersebut tidak pernah diluncurkan, menyusul kekhawatiran teknis terkait potensi perlambatan pengembangan aplikasi.

    Langkah ini memperlihatkan strategi Apple dalam memperkuat posisinya di tengah persaingan ketat industri AI generatif. 

    Perusahaan teknologi raksasa ini secara aktif membenamkan fitur-fitur AI ke dalam ekosistem perangkatnya, termasuk penggunaan chip AI canggih serta integrasi layanan seperti ChatGPT untuk pengalaman pengguna yang lebih cerdas.

    Sementara itu Anthropic sempat mendapat pendanaan jumbo dari Google pada 2023.

    Google, telah menyepakati untuk berinvestasi sebesar $2 miliar atau setara Rp31,8 triliun (kurs: Rp15.910) di Anthropic, sebuah startup kecerdasan buatan yang didirikan oleh Mantan petinggi OpenAI.

    Perusahaan tersebut telah berkomitmen untuk melakukan investasi dengan uang muka sekitar $500 juta setara Rp7,9 triliun dan tambahan dana sebesar $1,5 miliar atau Rp23,8 triliun yang diinvestasikan secara bertahap.

    Google sudah menjadi investor di Anthropic, dan investasi baru ini akan menyoroti upayanya yang makin besar untuk bersaing lebih baik dengan Microsoft (MSFT.O). Salah satu pendukung utama pencipta ChatGPT OpenAI, ketika perusahaan teknologi besar berlomba untuk mengintegrasikan AI ke dalam perusahaan mereka.

    Amazon.com (AMZN.O) juga menyatakan bahwa pihaknya akan berinvestasi hingga $4 miliar di Anthropic untuk bersaing dengan pesaing cloud yang berkembang di bidang AI, pada bulan lalu.

    Menurut laporan triwulanan Amazon kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS minggu ini, pengecer online tersebut merinci investasinya dalam surat utang Anthroponic senilai $1,25 miliar yang dapat dikonversi menjadi saham.

    Sementara itu, kemampuan untuk berinvestasi hingga $2,75 miliar dalam surat utang kedua akan berakhir kuartal pertama tahun 2024. 

    Sayangnya, Google menolak untuk berkomentar, dan Amazon juga tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait aksi korporasi tersebut. Bahkan, The Wall Street Journal sebelumnya memberitakan kabar perjanjian terbaru dengan Anthropic. 

  • Wapres Gibran dan AI: Antara Mengejar Ketinggalan dan Malas Berpikir…

    Wapres Gibran dan AI: Antara Mengejar Ketinggalan dan Malas Berpikir…

    Wapres Gibran dan AI: Antara Mengejar Ketinggalan dan Malas Berpikir…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dalam beberapa waktu terakhir, Wakil Presiden (Wapres)
    Gibran Rakabuming Raka
    terus menunjukkan komitmen yang kuat agar kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kian berkembang di Indonesia.
    Dalam sejumlah kesempatan, Gibran bahkan kerap mendatangi kegiatan di sekolah maupun universitas yang tengah menyelenggarakan kegiatan bertemakan AI. Seperti pada Jumat (2/5/2025) kemarin, putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu menyambangi Binus University, BSD, Tangerang Selatan untuk berbicara tentang AI di depan mahasiswa.
    Dalam kesempatan itu, Gibran mengatakan pelajaran AI akan masuk ke SD, SMP, SMA, dan SMK mulai tahun ajaran baru nanti.
    “Beberapa hari lalu kita ratas, dengan Pak
    Menteri Pendidikan
    juga. Nanti di tahun ajaran baru kita mulai memasukkan
    kurikulum AI
    , pelajaran AI di SD, SMP, SMA, SMK juga,” ujar Gibran.
    Pada 12 Maret lalu, saat menyambangi SMA 66 Jakarta, Gibran memang sempat mendorong agar AI masuk dalam kurikulum di sekolah. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah kemudian menyambut hal ini dan menyatakan bahwa pelajaran coding serta AI akan mulai diajarkan di Kelas 5 SD hingga SMA.
    Menurut Gibran, AI tidak akan menggantikan tugas manusia, tetapi justru membantu meningkatkan produktivitas yang ada.
    “(Bisa) bikin video lucu, grafis-grafis gitu ya. Tapi, intinya bukan itu ya, kita intinya ingin mempermudah tugas-tugas sehari-hari kalian, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kreativitas,” ujar Gibran, saat menjadi juri dalam seminar di sekolah tersebut.
    Gibran menilai, adaptasi penggunaan AI perlu segera dilakukan agar anak muda Indonesia tidak tertinggal dengan anak muda dari negara lain, yang telah lebih dulu memanfaatkannya.
    “Di negara-negara lain, pemerintahnya sudah mendorong anak-anak muda untuk menggunakan AI. Kita enggak boleh ketinggalan,” ujar Gibran saat menghadiri acara Talkshow & Showcase Inovasi AI bertajuk Artificial Intelligence: Shaping Indonesia’s Future di Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, pada 20 Maret lalu.
    Meski Gibran terus mendorong penggunaan AI di Tanah Air, bukan berarti keberadaannya tidak menghadapi tantangan.
    Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar khawatir, kemudahan yang ditawarkan AI dalam memproduksi sesuatu, justru akan menjadi sebuah kemunduran dan krisis.
    “Kita juga menghadapi tantangan kemunduran dan krisis akibat kemajuan teknologi. Kita menjadi malas berpikir,” kata Muhaimin dalam acara Waisak Nasional PKB di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/5/2025).
    Ia menilai, kehadiran AI membuat budaya semakin ditinggalkan. Meskipun, ia tak memungkiri bahwa keberadaannya memudahkan kinerja manusia.
    “Kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat. Bahkan kita berkedip saja, teknologi baru sudah muncul di depan mata kita. Adanya artificial intelligence ini salah satu kebutuhan nyata memudahkan cara kerja dan pola hidup kita,” ucap Muhaimin.
    Karena memiliki kelebihan dan kekurangan, Ketua Umum PKB ini meminta masyarakat lebih bijak dalam menggunakan AI.
    “Sangat rentan jika nilai-nilai agama yang menjadi fondasi kehidupan kita akan terus tergerus dan tidak memiliki relevansi dengan zamannya,” tandasnya.
    Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menilai, AI sulit dikuasai pekerja Indonesia. Sebab, mayoritas pekerja di RI belum menjalani pendidikan hingga perguruan tinggi.
    Sebanyak 52 persen pekerja RI lulusan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian, 36 persen lainnya yang merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
    “Kami diamanahkan juga untuk mempersiapkan pekerja, untuk bekerja. Makanya kita punya
    vocational training center
    , balai-balai latihan kerja tersebar di Indonesia. Kita latih, ada program yang namanya
    skilling, reskilling, upskilling
    ,” ujar Menaker di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
    “Tapi Bapak dan Ibu bisa bayangkan, negara lain
    skilling, upskilling, reskilling
    menyiapkan untuk tema-temanya itu adalah siap dengan AI, siap dengan
    green economy
    (ekonomi hijau). Tapi potret pekerja kita 88 persen lulusan SMA dan SMK. Tidak mudah kita kemudian
    reskilling
    mereka,
    upskilling
    mereka untuk menghadapi itu semua,” jelasnya.
    Di sisi lain, untuk lulusan perguruan tinggi ternyata masih banyak yang menganggur.
    Pemerintah tengah menyiapkan regulasi setingkat Peraturan Presiden (Perpres) guna mengatur perkembangan teknologi AI secara lintas sektor.
    Langkah ini diambil sebagai respons atas pesatnya perkembangan AI dan meningkatnya kekhawatiran global terhadap potensi dampaknya.
    “Mungkin akan dibuat satu peraturan setingkat Perpres yang mungkin agar bisa mengatur lintas sektor perkembangan AI ini,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia (Wamenkomdigi) Nezar Patria di Kemenko PMK, Selasa (29/4/2025).
    Selain itu, sejumlah regulasi seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), UU Perlindungan Data Pribadi (PDP), serta aturan tentang perlindungan anak di ruang digital sudah tersedia.
    “Kita coba melakukan assessment, kita berada di mana di tengah perkembangan global itu, sehingga dibutuhkan regulasi-regulasi yang tepat,” ujar Nezar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cak Imin Sebut Artificial Intelligence Bikin Orang Jadi Malas Berpikir – Halaman all

    Cak Imin Sebut Artificial Intelligence Bikin Orang Jadi Malas Berpikir – Halaman all

    Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat itu menjelaskan, AI membuat budaya semakin ditinggalkan. 

    Tayang: Sabtu, 3 Mei 2025 21:02 WIB

    Tribunnews.com/Reza Deni

    MUHAIMIN SOROTI AI – Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/5/2025). Cak Imin menilai, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) membuat banyak orang jadi malas berpikir.  

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atu Cak Imin menilai, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) membuat banyak orang jadi malas berpikir. 

    Dia berpandangan, hal ini merupakan kemunduran dan krisis akibat kemajuan teknologi.

    “Kita menghadapi tantangan kemunduran dan krisis akibat kemajuan teknologi. Kita menjadi malas berpikir,” kata Cak Imin dalam acara Waisak Nasional PKB di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/5/2025).

    Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat itu menjelaskan, AI membuat budaya semakin ditinggalkan. 

    “Kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat. Bahkan kita berkedip saja, teknologi baru sudah muncul di depan mata kita. Adanya artificial intelligence ini salah satu kebutuhan nyata memudahkan cara kerja dan pola hidup kita,” kata dia.

    Karena itulah, dia meminta masyarakat lebih bijak dalam menggunakan AI.

    Dia menilai kebijaksanaan merupakan nilai-nilai luhur dari seluruh agama-agama. Oleh karenanya, nilai-nilai itu harus menjadi fondasi yang perlu dijaga untuk kehidupan.

    “Sangat rentan jika nilai-nilai agama yang menjadi fondasi kehidupan kita akan terus tergerus dan tidak memiliki relevansi dengan zamannya,” tandasnya.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Risiko Tinggi, Komdigi Sebut AI di Sektor Kesehatan Butuh Regulasi dan Uji Coba

    Risiko Tinggi, Komdigi Sebut AI di Sektor Kesehatan Butuh Regulasi dan Uji Coba

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menilai teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) di sektor kesehatan membutuhkan perhatian yang lebih serius.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, menegaskan arti penting proses pengembangan dan pengawasan melalui pendekatan sandboxing. 

    Menurutnya, sebelum sebuah sistem AI diimplementasikan secara luas, terlebih dahulu perlu melewati tahapan pengujian dalam lingkungan terbatas dan terkontrol sebelum terintegrasi ke sistem yang lebih besar.

    “Saya kira penting sekali. AI itu harus lolos dulu dari proses ini. Di situ kita bisa lihat bagaimana sistem itu comply dengan regulasi, mitigasi  risikonya seperti apa, dan apakah cocok dengan use case yang diajukan, dengan trial yang dibuat,” kata Nezar dalam keterangannya, Sabtu (3/5/2025).

    Menurut Nezar, dalam proses sandboxing para pemangku kepentingan bisa menilai berbagai aspek teknis dan etis, termasuk kesiapan operasional dan potensi dampaknya terhadap masyarakat. 

    Dia mencontohkan proses yang dijalankan di China dan bisa mengungguli negara-negara maju lain karena melakukan sandboxing terlebih dahulu di level domestik.

    “Dan sebelum go global, mereka mencoba di pasar domestik dulu, jadi sandboxingnya sudah berlangsung di negara mereka lebih dulu,” tambahnya.

    Nezar mengingatkan tantangan lain dalam penerapan model Agentic AI, yang mampu membuat keputusan sendiri tanpa campur tangan orang lain.

    Menurutnya, hal ini adalah risiko yang tidak bisa dihindari dalam pengembangan teknologi mutakhir. Khususnya dalam konteks kesehatan, risiko AI bukan hanya teknis, tetapi juga sosial dan etis.

    “AI di sektor kesehatan tantangannya besar sekali. Disinformasi misalnya, itu sektor kesehatan adalah yang tertinggi kedua setelah politik. Belum lagi ada bias dengan kepentingan komersial. Bisa saja muncul rekomendasi medis yang tidak pernah melewati uji klinis,” ucap Nezar.

    Oleh karena itu, Nezar Patria menekankan pengembangan AI kesehatan yang berbasis pada data nasional yang telah dikurasi dan divalidasi oleh para ahli dalam negeri.

    “Dengan pendekatan ini, Indonesia bisa membangun sistem AI yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aman, etis, dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” pungkasnya.

  • Terbongkar Penipuan Online Rugikan Korban hingga Rp 18,3 Miliar dengan Modus Situs Saham Palsu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Mei 2025

    Terbongkar Penipuan Online Rugikan Korban hingga Rp 18,3 Miliar dengan Modus Situs Saham Palsu Megapolitan 2 Mei 2025

    Terbongkar Penipuan Online Rugikan Korban hingga Rp 18,3 Miliar dengan Modus Situs Saham Palsu
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Direktorat Siber
    Polda Metro Jaya
    mengungkap modus penipuan
    online
     atau 
    online

    scam
    bermodus situs
    saham
    fiktif yang menyerupai tampilan pasar saham dan perdagangan
    kripto
    secara
    real time
    .
    Modus ini digunakan oleh dua tersangka berinisial YCF dan SC untuk menipu korban hingga mengalami kerugian total lebih dari Rp 18,3 miliar.
    Direktur Siber Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Roberto GM Pasaribu menjelaskan, bahwa situs yang dibuat oleh para pelaku menampilkan data palsu namun tampak meyakinkan, seperti fluktuasi harga saham dan nilai tukar bitcoin, serupa dengan platform investasi resmi.
    “Misalnya bitcoin itu nilai rupiah atau dolarnya berapa, itu sama seperti yang ditampilkan aplikasi-aplikasi investasi asli. Inilah yang membuat para korban merasa yakin,” kata Roberto, Jumat (2/5/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Tak hanya itu, korban juga diajak melakukan
    video conference
    dengan figur yang seolah-olah adalah mentor investasi.
    Namun, figur tersebut ternyata merupakan hasil rekaman atau rekayasa teknologi
    Artificial Intelligence
    (AI).
    “Bukan wajah asli, tapi seolah-olah bisa berbicara langsung dan memberi arahan kepada korban. Ini membuat korban semakin percaya,” lanjut Roberto.
    Dalam aksinya, pelaku menjanjikan keuntungan hingga 150 persen dari dana yang diinvestasikan.
    Awalnya, korban yang menginvestasikan nominal kecil, seperti Rp 25 juta, benar-benar dapat menarik keuntungan, sehingga menambah kepercayaan.
    Namun, penipuan mulai terungkap saat salah satu korban yang menginvestasikan Rp 500 juta mengalami kegagalan saat menarik dana.
    Situs palsu tersebut kemudian meminta korban membayar pajak fiktif agar dana bisa dicairkan.
    Merasa janggal atas kendala tersebut, korban lantas melaporkan hal ini ke kepolisian.
    Penyelidikan polisi menemukan, bahwa para pelaku menggunakan sejumlah badan hukum resmi yang terdaftar di Ditjen AHU Kemenkumham, seperti PT. Multi Serba Jadi, PT. Multi Jaya Internasional, PT. Putra Royal Delima, dan PT. Jabal Magnet Grup, untuk menyamarkan aktivitas mereka.
    Total korban yang telah teridentifikasi mencapai delapan orang, dengan kerugian sebesar Rp 18.332.100.000.
    Saat ini, laporan telah masuk di Polda Metro Jaya (tiga laporan), jajaran Polres (tiga laporan), serta masing-masing satu laporan di Polda Jawa Timur dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Polda Metro Jaya masih mendalami kasus ini dan mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap tawaran investasi dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuasai 5 Skill Ini Supaya Jadi Kandidat Incaran HR 2025 – Page 3

    Kuasai 5 Skill Ini Supaya Jadi Kandidat Incaran HR 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dunia kerja terus berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi dan dinamika global. Memasuki 2025, kompetisi di pasar kerja tidak lagi hanya mengandalkan gelar akademik atau pengalaman kerja semata.

    Kini, perusahaan mencari talenta yang memiliki keterampilan masa depan, yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan memberikan kontribusi strategis.

    “Dunia kerja makin kompetitif, Rekanaker. Bukan cuma ijazah, tapi keterampilan yang bikin kamu standout di mata perusahaan. Kerja di era sekarang tuh beda banget loh sama dulu. Kalau enggak siap, bisa ketinggalan jauh,” tulis @kemnaker, Jumat (2/5/2025).

    Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membagikan, lima keterampilan utama yang wajib dikuasai oleh tenaga kerja agar tetap relevan dan menjadi pilihan utama perusahaan terutama dari Human Resources (HR) Apa saja keterampilan tersebut?

    1. Digital Literasi

    Di era digital ini, hampir semua aspek pekerjaan bersinggungan dengan teknologi. Digital literasi tidak hanya sebatas bisa menggunakan komputer atau aplikasi kantor.

    Lebih dari itu, pekerja dituntut untuk memahami dan mampu memanfaatkan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), analisis data (data analytics), hingga perangkat lunak khusus yang digunakan di bidang masing-masing.

    Pekerja yang memiliki keahlian digital mampu meningkatkan efisiensi kerja, menganalisis data untuk pengambilan keputusan, serta memahami proses otomatisasi yang bisa memberi nilai tambah bagi perusahaan.

    “Sekarang, hampir semua pekerjaan butuh teknologi, mampu menggunakan teknologi AI, data analisis, dan software terkait pekerjaan itu merupakan nilai plus yang bikin kamu lebih unggul,” tulis @kemnaker.

     

  • Nasib Mahasiswa ITB Lucas Valentino Nainggolan Joki UTBK 2025, Terancam Dapat Sanksi – Halaman all

    Nasib Mahasiswa ITB Lucas Valentino Nainggolan Joki UTBK 2025, Terancam Dapat Sanksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang mendalami kasus kecurangan yang melibatkan mahasiswanya dalam penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.

    Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, seorang mahasiswa ITB bernama Lucas Valentino Nainggolan menjadi joki UTBK 2025.

    Ia diamankan tim Pelaksana UTBK Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

    Pihak ITB dalam keterangan tertulis yang dirilis, menyebut pihak kampus sedang mendalami kasus joki UTBK yang menyeret Lucas.

    “ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini,” kata ITB, dikutip dari itb.ac.id, Jumat (2/5/2025).

    Kampus berlogo Ganesha itu akan memintai keterangan mahasiswa yang bersangkutan.

    Jika nantinya, Lucas terbukti bersalah, ITB siap memberikan sanksi kepada pelaku.

    Sedangkan terkait unsur pidana, kampus serahkan penanganannya kepada pihak kepolisian.

    “Komisi ini bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dan jika terbukti maka Komisi akan merekomendasikan sanksi kepada Rektor ITB sesuai dengan ketentuan,” tulis ITB.

    Pimpinan ITB dalam rilisnya juga menyatakan kekecewaannya.

    Aksi joki bagian dari kecurangan pelaksanaan UTBK malah dilakukan oleh seorang mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik.

    ITB berkomitmen menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, tanggung jawab akademik, serta senantiasa berupaya menjaga kepercayaan publik dan mendorong terciptanya budaya akademik yang jujur, bersih, dan beretika.

    “Untuk itu dengan segera kami melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan,” tegas ITB.

    Informasi tambahan, berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Lucas adalah mahasiswa jurusan Sarjana Teknik Elektro ITB.

    Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Eduart Wolok menjelaskan, foto Lucas  terpasang di empat kartu ujian peserta UTBK 2025.

    Lucas terlihat hanya mengubah gaya rambutnya guna mengelabui petugas ujian di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

    “Ini yang kita dapatkan terkait joki. Ada 4 kartu peserta dengan satu foto yang dimainkan dengan AI (Artificial Intelligence).”

    “Dirubah tingkat kemiripannya. Nama asli jokinya Lucas Valentino Nainggolan.”

    “Peserta yang dijoki sementara 4 orang. Kami sebut kan sebanyak 4 orang karena memang masih kami lacak (pengganti peserta lainnya),” papar Eduart, dikutip dari kanal YouTube SNPMB ID, Kamis (1/5/2025). 

    Eduart melanjutkan, pihaknya juga berhasil mendapati joki peserta UTBK 2025 lain bernama Khamila Djibran.

    Ia melakukan modus yang sama dengan mengubah foto peserta ujian.

    “Ada dua peserta dijoki oleh Khamila Djibran dan Healthy Febrian Jessica,” papar Eduart.

    Eduart dalam kesempatannya sangat menyayangkan aksi joki di UTBK 2025.

    Semua tidak lepas dari dinamika ujian lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.

    “Karena dari tahun ke tahun wanita semakin memperketat dan peningkatan standarisasi SOP kami. Sehingga bisa mendeteksi kecurangan dan lain sebagainya,” tegas Eduart.

    Eduart juga menyampaikan, pihaknya berpotensi memeriksa peserta UTBK yang kini sudah duduk di bangku kuliah.

    Jika nanti terbukti mahasiswa tersebut, masuk Perguruan Tinggi bisa saja disanksi.

    “Yang besakutan saat kita cek, yang asli dengan foto kartu UTBK-nya besa.”

    “Maka bisa saja sudah duduk di semester 2 maupun semester 4 bisa kita diskualifikasi,” tegasnya.

    Eduart menegaskan, cara ini bagian dari cara tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) untuk mendisiplinkan para peserta.

    Dengan harapan di kemudian hari tidak ada lagi peserta yang menggunakan joki untuk ikut ujian.

    Koordinator Pelaksana UTBK ISBI Bandung, Redhiana Langen Tresna, membenarkan telah mengamankan dua joki.

    Lucas beraksi saat ujian pada Jumat (25/4/2025), sementara Khamila pada Minggu (27/4/2025).

    Di hadapan panitia, keduanya tidak bisa mengelak lagi.

    Lucas dan Khamila mengaku berasal dari komplotan yang sama.

    “LK (Lucas) dan KD (Khamila) ini mengakui menjadi joki dari peserta UTBK di ISBI Bandung. Bahkan, dari pendalaman kami keduanya sama-sama direkrut seseorang berinisial TN,” beber Redhiana, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis.

    Redhiana membeberkan kronologi saat Lucas tertangkap basah.

    Semua berawal dari kecurigaan panitia yang tak asing dengan wajahnya.

    “Setelah kami mencocokkan data kehadiran peserta, ternyata foto yang bersangkutan (Lucas) ditemukan menggunakan tiga identitas berbeda, dan telah mengikuti UTBK di ISBI,” terangnya.

    Lucas mengaku kepada panitia mau menjadi joki karena dibayar.

    Ia bisa mengantongi uang puluhan juta rupiah dari aksinya.

    “Joki ini mendapat bayaran Rp 30 juta-Rp 50 juta. Ini berdasarkan pengakuan keduanya kepada panitia UTBK ISBI Bandung,” ucap Redhiana.

    Terakhir, Redhiana menyebut Pelaksana UTBK ISBI Bandung sudah melaporkan kasus joki ke pusat.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJabar.id/Ahmad Imam Baehaqi)

  • Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia – Halaman all

    Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia – Halaman all

    Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia

     

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam sebuah upacara di pelabuhan Nampo, Korea Utara (Korut) pada Jumat pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Negara tersebut, Kim Jong Un meresmikan Kapal Perang Choe Hyon.

    Kapal berjenis fregat ini memiliki berat 5.000 ton dan tampak dilengkapi dengan serangkaian sistem persenjataan canggih, seperti peluncur rudal vertikal.

    Jika itu adalah hal kebanggaan bagi Korut, maka analisis militer menyebut peluncuran fregat ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkannya bagi negara-negara Barat.

    Mengutip ulasan BI, Kamis (1/5/2025), analis militer mengatakan kalau kemampuan kapal perang terbaru Korut tersebut menunjukkan keterlibatan Rusia, atau setidaknya ide dan inspirasi Rusia, saat rezim Kim membangun kapal perang modern.

     “Waktu pembangunan kapal dan tanda tanya seputar hakikat dukungan Rusia terhadap DPRK menunjukkan bahwa kapal itu mungkin lebih dari sekadar tiruan,” kata Jacob Parakilas, pemimpin penelitian untuk Strategi Pertahanan, Kebijakan, dan Kemampuan di RAND Eropa, dilansir BI.

    Sebagai catatan, Parakilas menyebut Korea Utara dengan akronim nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea, DPRK atau Democratic People’s Republic of Korea.

    “Kapal perang itu dapat menunjukkan bukti lebih lanjut mengenai hubungan militer yang semakin dalam antara Moskow dan Pyong Yang, dan muncul pada saat kedua negara mengatakan secara resmi untuk pertama kalinya bahwa pasukan Korea Utara bertempur bersama Rusia melawan Ukraina,” tulis ulasan tersebut menyoroti potensi keterlibatan Rusia dalam pengembangan Kapal Fregat Choe Hyon.

    KAPAL PERANG TOTAL – Kapal perusak serbaguna kelas Choe Hyon Korea Utara, dalam perincian sistem oleh Dimitris Mitsopoulos untuk Naval News. Korea Utara menyebut kapal ini sebagai kapal perang total yang memiliki banyak fungsi strategis pertempuran.

    Sistem Rudal Kapal Perang Anyar Korut

    Fregat Choe Hyon dilengkapi dengan sistem persenjataan, dengan gambar yang menunjukkan sistem peluncuran vertikal yang dapat digunakan untuk menembakkan rudal jelajah atau balistik, meriam dek, senjata pertahanan udara jarak dekat, dan radar untuk mendeteksi ancaman dan target.

    Gambar yang beredar menunjukkan kalau Choe Hyon dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal yang sangat mirip dengan Pantsir S-1 Rusia, yang menembakkan rudal berpemandu jarak menengah ke ancaman udara.

    Parakilas merujuk sistem pertahanan udara yang terpasang di kapal tersebut sebagai bukti paling jelas keterlibatan Rusia.

    Sementara itu, Kim Duk-ki, pensiunan laksamana Korea Selatan, mengatakan kepada CNN awal bulan ini kalau Rusia mungkin telah menyediakan teknologi untuk sistem misilnya.

    Ia juga mengatakan bahwa “jika Korea Utara melengkapi fregat baru tersebut dengan rudal balistik hipersonik yang diklaim telah berhasil diuji pada bulan Januari, hal itu akan menyebabkan dampak yang mengubah permainan dalam keamanan regional.”

    Kapal untuk Perang Total

    Bukti yang muncul menunjukkan bahwa Rusia dapat membantu Korea Utara menghindari sanksi internasional dengan menyediakan teknologi untuk memperkuat dan memodernisasi militernya.

    Pada bulan Maret, James Patton Rogers, direktur eksekutif Cornell Brooks Tech Policy Institute, mengatakan kepada BBC bahwa Rusia kemungkinan membantu Korea Utara merancang pesawat tak berawak baru yang dilengkapi artificial intelligence alias AI.

    Parakilas mengatakan banyaknya senjata di atas kapal Choe Hyon menunjukkan kemungkinan pengaruh Rusia, karena Rusia juga lebih menyukai kapal-kapal yang lebih kecil dan bersenjata lengkap.

    “Hal ini juga mencerminkan filosofi bahwa tujuan kapal perang adalah untuk melancarkan perang total, dan bukan untuk mampu melakukan berbagai operasi hingga dan termasuk perang,” katanya.

    Namun Joseph Bermudez Jr., ketua Korea di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, DC, memperingatkan bahwa tidak ada bukti “bantuan langsung Rusia” dalam pembangunannya.

    Ia mengatakan bahwa “perancang personel angkatan laut Korea Utara telah melihat semakin banyak kapal Rusia” dan mungkin meniru desain mereka.

    Meski begitu, ia mengatakan bahwa sistem persenjataan kapal tersebut memiliki “kemampuan yang sangat hebat.”

    Pilihan untuk ‘Serangan Pembuka’

    Menurut laporan pada Januari lalu oleh lembaga pemikir Institut Studi Strategis Internasional, kapal fregat Korut tersebut tampaknya memiliki panjang sekitar 120 meter, menjadikannya “yang terbesar yang pernah dibangun Korea Utara dengan selisih tertentu.”

    Korea Utara memiliki sekitar 374 kapal patroli dan pesisir yang lebih kecil, kata IISS, serta dua fregat yang lebih tua.

    Pada acara peluncuran, Kim mengatakan bahwa Korea Utara akan siap untuk mengerahkan kapal tersebut sepenuhnya dalam waktu sekitar satu tahun, sembari menyebutnya sebagai pertahanan terhadap apa yang ia gambarkan sebagai agresi regional Amerika Serikat (AS).

    Parakilas mengatakan kapal perang baru ini menawarkan Korea Utara lebih banyak opsi untuk serangan pertama rudal balistik potensial, dengan kapasitas untuk menjangkau wilayah-wilayah yang mungkin memiliki lebih sedikit sistem pertahanan udara.

    Namun, ia mengatakan bahwa “fakta bahwa itu adalah kapal permukaan dan bukan kapal selam berarti bahwa kapal itu dapat dilacak dan diserang dengan relatif mudah.”

    Dalam laporannya, IISS mengatakan bahwa kemampuan riil kapal hanya dapat diamati saat kapal mulai beroperasi.

    “Meskipun aktivitas di sekitar kapal baru di Nampo akan dipantau secara ketat,” katanya, “mungkin perlu waktu beberapa saat setelah peluncuran hingga tujuan penggunaannya menjadi lebih jelas.”

    Bermudez Jr. sependapat dengan hal ini, dengan mengatakan bahwa “begitu kapal itu dipatroli dan kita melihat kelayakannya untuk melaut, itu akan membuat perbedaan yang luar biasa.”

     
     
     
     
     
     

    (oln/bi/yn/*)

  • Sosok Lucas Valentino Joki UTBK 2025, Mahasiswa ITB Nyamar Jadi 4 Peserta, Dibayar sampai Rp50 Juta – Halaman all

    Sosok Lucas Valentino Joki UTBK 2025, Mahasiswa ITB Nyamar Jadi 4 Peserta, Dibayar sampai Rp50 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Lucas Valentino Nainggolan, joki UTBK 2025 yang viral di media sosial.

    Foto Lucas tersebar luas setelah tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) melakukan konferensi pers terkait kecurangan UTBK 2025 pada Selasa (29/4/2025).

    Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Eduart Wolok, merilis foto Lucas yang terpasang di empat kartu ujian peserta UTBK 2025.

    Lucas terlihat hanya mengubah gaya rambutnya guna mengelabui petugas ujian di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. 

    Eduart mengatakan, yang bersangkutan sudah menggantikan 4 peserta.

    “Ini yang kita dapatkan terkait joki. Ada 4 kartu peserta dengan satu foto yang dimainkan dengan AI (Artificial Intelligence).”

    “Dirubah tingkat kemiripannya. Nama asli jokinya Lucas Valentino Nainggolan.”

    “Peserta yang dijoki sementara 4 orang. Kami sebut kan sebanyak 4 orang karena memang masih kami lacak (pengganti peserta lainnya),” papar Eduart, dikutip dari kanal YouTube SNPMB ID, Kamis (1/5/2025).

    Eduart melanjutkan, pihaknya juga berhasil mendapati joki peserta UTBK 2025 lain bernama Khamila Djibran.

    Ia melakukan modus yang sama dengan mengubah foto peserta ujian.

    “Ada dua peserta dijoki oleh Khamila Djibran dan Healthy Febrian Jessica,” papar Eduart.

    Eduart dalam kesempatannya sangat menyayangkan aksi joki di UTBK 2025.

    Semua tidak lepas dari dinamika ujian lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.

    “Karena dari tahun ke tahun wanita semakin memperketat dan peningkatan standarisasi SOP kami. Sehingga bisa mendeteksi kecurangan dan lain sebagainya,” tegas Eduart.

    Eduart juga menyampaikan, pihaknya berpotensi memeriksa peserta UTBK yang kini sudah duduk di bangku kuliah.

    Jika nanti terbukti mahasiswa tersebut, masuk Perguruan Tinggi bisa saja disanksi.

    “Yang besakutan saat kita cek, yang asli dengan foto kartu UTBK-nya besa.”

    “Maka bisa saja sudah duduk di semester 2 maupun semester 4 bisa kita diskualifikasi,” tegasnya.

    Eduart menegaskan, cara ini bagian dari cara tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) untuk mendisiplinkan para peserta.

    Dengan harapan di kemudian hari tidak ada lagi peserta yang menggunakan joki untuk ikut ujian.

    Koordinator Pelaksana UTBK ISBI Bandung, Redhiana Langen Tresna, membenarkan telah mengamankan dua joki.

    Lucas beraksi saat ujian pada Jumat (25/4/2025), sementara Khamila pada Minggu (27/4/2025).

    Di hadapan panitia, keduanya tidak bisa mengelak lagi.

    Lucas dan Khamila mengaku berasal dari komplotan yang sama.

    “LK (Lucas) dan KD (Khamila) ini mengakui menjadi joki dari peserta UTBK di ISBI Bandung. Bahkan, dari pendalaman kami keduanya sama-sama direkrut seseorang berinisial TN,” beber Redhiana, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis.

    Redhiana membeberkan kronologi saat Lucas tertangkap basah.

    Semua berawal dari kecurigaan panitia yang tak asing dengan wajahnya.

    “Setelah kami mencocokkan data kehadiran peserta, ternyata foto yang bersangkutan (Lucas) ditemukan menggunakan tiga identitas berbeda, dan telah mengikuti UTBK di ISBI,” terangnya.

    Lucas mengaku kepada panitia mau menjadi joki karena dibayar.

    Ia bisa mengantongi uang puluhan juta rupiah dari aksinya.

    “Joki ini mendapat bayaran Rp 30 juta – Rp 50 juta. Ini berdasarkan pengakuan keduanya kepada panitia UTBK ISBI Bandung,” ucap Redhiana.

    Terakhir, Redhiana menyebut Pelaksana UTBK ISBI Bandung sudah melaporkan kasus joki ke pusat.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Lucas adalah seorang mahasiswa.

    Ia berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Lucas mengambil jurusan Sarjana Teknik Elektro.

    Pihak ITB membenarkan Lucas adalah mahasiswanya. 
     
    “ITB mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan benar merupakan mahasiswa aktif ITB. Perlu kami informasikan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di pusat UTBK ITB,” kata ITB di itb.ac.id.

    ITB sangat menyesalkan bahwa hal itu dilakukan oleh seorang mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik.

    Untuk itu, dengan segera Pihak ITB melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan.

    Sebagai bentuk tanggung jawab institusi atas dugaan terlibatnya mahasiswa ITB tersebut, ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini. 

    Komisi ini bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dan jika terbukti maka Komisi akan merekomendasikan sanksi kepada Rektor ITB sesuai dengan ketentuan.

    Sementara itu, dugaan tindak pidana kami serahkan penanganannya kepada pihak kepolisian.

    “ITB berkomitmen menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, tanggung jawab akademik, serta senantiasa berupaya menjaga kepercayaan publik dan mendorong terciptanya budaya akademik yang jujur, bersih, dan beretika,” tutup ITB.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJabar.id/Ahmad Imam Baehaqi)

  • Sarana Pactindo Jadi Mitra BytePlus di Indonesia, Ini Target Selanjutnya

    Sarana Pactindo Jadi Mitra BytePlus di Indonesia, Ini Target Selanjutnya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Pactindo, perusahaan yang bergerak dalam layanan inovasi keuangan menjalin kemitraan dengan BytePlus untuk menghadirkan teknologi kecerdasan buatan voice dengan bahasa Indonesia.

    BytePlus merupakan perusahaan penyedia solusi cloud dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang terafiliasi dengan ByteDance, pengembang aplikasi TikTok.

    Adapun PT Sarana Pactindo merupakan perusahaan hasil penggabungan Fortress Data Services (FDS) dan PAC Group pada Maret 2025. FDS merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan PT DCI Indonesia Tbk. (DCII).

    Menurut Direktur Operasional Sarana Pactindo Deddy Arisanto, kemitraan dengan BytePlus dharapkan mempercepat adopsi teknologi di Indonesia dengan fokus pada efisiensi dan solusi berbasis cloud serta AI.

    “Kami percaya bahwa dengan teknologi yang dibawa BytePlus, kami dapat mempercepat transformasi digital, terutama di sektor keuangan, dan memberikan solusi yang lebih adaptif bagi industri-industri lain di Indonesia,” kata Deddy dalam keterangan resminya, Kamis (1/5/2025).

    Dia menuturkan kemitraan dengan BytePlus akan memperkuat kemampuan Sarana Pactindo dalam menyediakan solusi teknologi yang lebih efisien dengan pendekatan pasar yang lebih tepat di Indonesia.

    “Sebagai perusahaan yang berfokus pada inovasi di sektor keuangan, kemitraan ini merupakan langkah strategis yang akan memperkuat kemampuan kami dalam menyediakan solusi teknologi yang lebih efisien dan relevan untuk pasar Indonesia,” kata Deddy.

    Dalam ekspansi yang dilakukan oleh BytePlus, perusahaan menghadirkan teknologi suara AI berbahasa Indonesia yang mampu menangkap nuansa ritme dan intonasi lokal.

    Hal itu akan memperkuat pengalaman pengguna yang lebih natural dan relevan dengan kebudayaan Indonesia.

    Dalam pengumuman kemitraan antara Sarana Pactindo dan BytePlus, turut dihadiri pula Direktur Utana Sarana Pactindo Sutjahyo Budiman dan jajaran manajemen lainnya a.l. Ryan Sumadihardja, Yudi Hartono, dan Seno Purwoadi. 

    Deddy menyampaikan BytePlus juga telah membangun infrastruktur data center di Jakarta.

    Dengan keberadaan pusat data itu, pihaknya bersama BytePlus dapat memberikan performa layanan yang optimal dan latensi rendah. 

    Keberadan data center tersebut juga memastikan kepatuhan terhadap regulasi Indonesia terkait dengan pelindungan data, dan mendukung kestabilan serta keamanan layanan bagi pelanggan lokal.

    Sarana Pactindo dan BytePlus berkomitmen untuk menyediakan teknologi yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh perusahaan-perusahaan lokal. 

    “Langkah ini diharapkan dapat membantu perusahaan menghadapi tantangan digitalisasi dan mempercepat perkembangan ekonomi digital di Indonesia,” katanya.

    Ke depan, Deddy menegaskan kedua perusahaan berencana mengembangkan kemitraan seiring dengan meningkatnya kebutuhan teknologi di Indonesia.

    Hal itu sejalan dengan tujuan menciptakan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.