Produk: Artificial Intelligence

  • Terintegrasi WhatsApp, Asisten AI Cerdas Ini Permudah Tugas dan Keputusan Bisnis – Page 3

    Terintegrasi WhatsApp, Asisten AI Cerdas Ini Permudah Tugas dan Keputusan Bisnis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta HashMicro sebagai penyedia solusi ERP (Enterprise resource planning), resmi meluncurkan Hashy, smart assistant berbasis Artificial Intelligence (AI) yang terintegrasi dengan platform populer seperti WhatsApp.

    Peluncuran ini menjadi bagian dari strategi HashMicro untuk mempercepat digitalisasi dan efisiensi operasional bisnis di kawasan yang semakin dinamis.

    Lewat pengembangan teknologi terkini, Hashy hadir sebagai asisten cerdas yang mampu menjalankan berbagai tugas bisnis secara otomatis dan instan.

    Dari mengakses laporan, memantau to-do list, hingga memberikan rekomendasi strategis, Hashy dirancang untuk menjadi mitra digital yang tak hanya responsif, tetapi juga proaktif.

    “Dengan Hashy, kami tidak hanya menawarkan kemudahan, tetapi juga empowering pengguna untuk mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat,” ujar Lusiana Lu, Chief of Business Development HashMicro dalam siaran pers yang diterima, Jumat (30/5/2025).

    Hashy sendiri disebut bukan sekadar chatbot, melainkan smart assistant yang benar-benar memahami ritme dan kebutuhan bisnis. Lewat integrasi mendalam dengan sistem ERP HashMicro, pengguna dapat menjalankan berbagai perintah.

     

     

  • PT Revo Solusindo Ingatkan Pentingnya Kesadaran Terkait Keamanan Siber

    PT Revo Solusindo Ingatkan Pentingnya Kesadaran Terkait Keamanan Siber

    Jakarta

    PT Revo Solusindo bersama WatchGuard Technologies mengingatkan tentang pentingnya kesadaran perusahaan terhadap tren dan ancaman keamanan siber. Sebab di era digital seperti saat ini, isu terkait keamanan siber harus mendapatkan perhatian lebih.

    Adapun isu tersebut dibahas dalam acara ‘WatchGuard Executive: Enterprise Cybersecurity Awareness Symposium’ yang diselenggarakan oleh PT Revo Solusindo Bersama WatchGuard Technologies di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat, akhir April 2025 lalu.

    Adapun acara tersebut dihadiri oleh jajaran direksi dari WatchGuard Technologies yakni Chief Security Officer Corey Nachreiner, VP of Sales APAC Sylvain Lejeune, Territory Sales Manager untuk Malaysia dan Indonesia Eva Kok, Field Marketing Manager untuk Southeast Asia Jolene Tan, Principal Consultant untuk Malaysia & Indonesia Stanley Yang, dan Territory Account Manager di Indonesia Fajar Isnanto.

    Dalam acara tersebut, Corey menyampaikan sejumlah topik penting terkait tren ancaman digital terkini yang mencakup beberapa hal. Salah satunya serangan Ransomware dan pencurian data. Selain itu, Corey memaparkan data bahwa 91% organisasi pernah mengalami insiden software supply chain dalam setahun terakhir. Pembahasan mengenai teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence, AI) pun diangkat.

    “Penggunaan teknologi kecerdasan artifisial dan Machine Learning (ML), meskipun mampu meningkatkan efisiensi, juga dapat membuka potensi risiko baru seperti kehilangan data yang tidak disengaja,” kata Corey dalam keterangan tertulis, Rabu (28/5/2025).

    Corey mengajak para customer untuk menjajaki aneka produk terupdate dari WatchGuard Technologies. Di sesi pertama, Corey menawarkan solusi Endpoint Protection Detection and Response, ThreatSync Core, dan ThreatSync+ SaaS for M365.

    “Segala sesuatu pada engine ThreatSync+ AI di WatchGuard sangat inovatif; dari cakupan data yang dikumpulkan, penerapan model statistik mandiri, hingga korelasi perilaku dengan teknik, taktik, dan prosedur ancaman (TTPs),” ungkap Corey.

    Dalam sesi kedua, peserta diperkenalkan solusi FireCloud SASE (Secure Access Service Edge). FireCloud SASE menjadi pendekatan arsitektur ideal untuk perusahaan modern yang membutuhkan akses aman untuk kantor cabang, pekerja jarak jauh, hingga infrastruktur on- premises.

    Setelah menyelami solusi-solusi dari WatchGuard Technologies, para peserta diberikan kesempatan eksklusif untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada perwakilan WatchGuard Technologies mengenai tantangan dan strategi keamanan siber untuk perusahaan masing- masing.

    Untuk mengetahui lebih lanjut tentang PT Revo Solusindo dan produk terupdate dari WatchGuard Technologies, Anda dapat klik di sini

    Sebagai informasi tambahan, Corey merupakan salah satu tokoh di dunia keamanan siber yang memiliki pengalaman selama 26 tahun. Dia menawarkan prediksi akurat perihal tren keamanan siber dan menjadi pembicara terkenal di berbagai forum dunia seperti Gartner, RSA, dan Infosec.

    Corey hadir ke Indonesia dalam rangka technological roadshow di Asia Tenggara sebagai bentuk komitmen WatchGuard Technologies kepada partner dan para customer. Tujuan dari road show ini untuk memberikan insight tentang tren keamanan siber sekaligus mengelaborasi bagaimana teknologi WatchGuard dapat membantu customer dalam menghadapi serangan siber.

    (akn/ega)

  • Alibaba Cloud Perkuat Peran di Indonesia Lewat Kolaborasi dengan Perhutani

    Alibaba Cloud Perkuat Peran di Indonesia Lewat Kolaborasi dengan Perhutani

    Bisnis.com, JAKARTA — Alibaba Cloud, entitas teknologi digital dan kecerdasan dari Alibaba Group, mengumumkan kemitraan strategis bersama Perhutani.

    Kolaborasi ini memperluas jaringan Alibaba Cloud yang telah mencakup ribuan bisnis dan mitra lokal, memperkokoh perannya sebagai mitra tepercaya dalam layanan komputasi awan (cloud) dan artificial intelligence (AI) di berbagai sektor di Indonesia.

    Country Manager Alibaba Cloud untuk Indonesia Sean Yuan mengatakan, kolaborasi dengan Perhutani mencerminkan misi Alibaba Cloud dalam mendukung ekonomi digital Indonesia dengan menggabungkan teknologi mutakhir dengan keahlianlokal untuk menyelesaikan masalah yang nyata.

    “Dari bidang kehutanan, keuangan, hingga manufaktur, organisasi-organisasi di Indonesia memanfaatkan AI untuk menyelesaikan tantangan yang kritis,” kata Sean di Jakarta, Rabu (28/5/2025).

    Dukungan Alibaba Cloud terhadap Perhutani dalam pengelolaan sumber daya hutan yang cerdas mencerminkan potensi teknologi canggih dalam mendorong upaya keberlanjutan.

    Hal ini sejalan dengan temuan survei terbaru berjudul “Tech-Driven Sustainability Trends and Index 2024” yang dilakukan oleh Alibaba Cloud.

    Dalam survei tersebut menunjukkan bahwa 81% bisnis di Indonesia tertarik pada potensi AI, cloud, dan teknologi digital canggih lainnya, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, melampaui rata-rata 76% dari pasar yang disurvei.

    Menurut survei tersebut, Indonesia memimpin dalam adopsi cloud computing untuk pencapaian target keberlanjutan, dengan 59% bisnis menggunakan solusi pemantauan keberlanjutan berbasis cloud. Angka ini jauh di atas rata-rata global sebesar 38%.

    Bisnis di Indonesia bukan hanya mengadopsi teknologi AI, tapi menggunakannya untuk memimpin dalam upaya keberlanjutan. Alibaba Cloud bangga menjadi bagian dari kemajuan ini dengan teknologi unggulan kami,” ujar Yuan.

    Selain Perhutani, Alibaba Cloud juga bekerja sama dengan Kementerian Agama. Dimana, Kemenag memanfaatkan layanan Alibaba Cloud untuk pengaplikasian yang hemat biaya seperti aplikasi Pusaka untuk logistik ibadah Haji.

  • Telkomsel Incar Pengguna Doyan AI Demi Genjot Pelanggan Pascabayar

    Telkomsel Incar Pengguna Doyan AI Demi Genjot Pelanggan Pascabayar

    Jakarta

    Telkomsel tengah membidik pertumbuhan jumlah pelanggan pascabayar pada tahun ini. Operator seluler ini pun menargetkan segmen pasar pekerja kantoran hingga pekerja muda yang doyan menggunakan layanan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    Telkomsel menjalin kolaborasi strategis dengan Perplexity, perusahaan penyedia layanan mesin pencari berbasis kecerdasan buatan dengan menghadirkan paket bundling.

    “Ya, ini salah satunya kita pakai ini untuk growing market,” ungkap Vice President Postpaid Consumer and International Roaming Telkomsel, Danang Andrianto di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

    Lebih lanjut, Danang mengatakan berdasarkan data internal memperlihatkan bahwa pertumbuhan pengguna Telkomsel terus meningkat. Potensi tersebut yang kemudian disambut operator seluler ini dengan menghadirkan paket bundling ini guna memberikan manfaat kepada pelanggan baru maupun lama.

    “Dan, kalau kita lihat data juga di Telkomsel, pengguna AI yang ini terus meningkat konsumennya. Dari tahun ke tahun meningkat lebih dari 500%. Ini sangat signifikan sekali,” ucapnya.

    Sebagai informasi, benefit pelanggan ini memperoleh kuota internet Telkomsel serta layanan Perplexity Pro. Layanan premium ini tak hanya menawarkan pencarian berbasis AI secara real-time dengan referensi tepercaya, tetapi juga lebih dari 300 pencarian Pro per hari, akses ke model AI mutakhir (GPT-4 Omni, Claude 3.5 Sonnet & Haiku, Sonar Large, Grok-2, Gemini 2.0 Flash, OpenAI o3-mini, DeepSeek R1), unggahan file tanpa batas (PDF, CSV, gambar), pembuatan gambar via DALL-E 3 dan Flux, serta Custom Spaces untuk organisasi dan kolaborasi konten.

    Paket bundling Telkomsel x Preplexity Pro tersedia untuk pelanggan enterprise atau Business to Business (B2B) dan konsumen ritel atau Business to Consumer (B2C).

    Untuk paket bundling pelanggan enterprise dengan harga mulai Rp 35 ribu yang sudah termasuk kuota internet dan akses Perplexity Pro tiga bulan. Sedangkan, paket ritel tersedia dengan harga mulai Rp 35 ribu juga tapi benefitnya ada tambahan 1 di antara 24 pilihan digital lifestyle.

    (agt/agt)

  • Inilah Sederet Fitur AI Terselip di Ponsel Realme GT 7 Series Terbaru – Page 3

    Inilah Sederet Fitur AI Terselip di Ponsel Realme GT 7 Series Terbaru – Page 3

    Liputan6.com, Paris – Realme kembali mengokohkan posisi sebagai produsen telepon seluler (ponsel) di dunia melalui peluncuran Realme GT 7 Series. Kali ini, perusahaan asal China ini menawarkan sejumlah kecanggihan dalam ponsel terbaruny, salah satunya fitur Artificial Intelligence (AI).

    Realme GT 7 yang baru meluncur dijuluki sebagai “2025 Flagship Killer”.  Pada produk ini, Realme memperkuat inovasi AI melalui kolaborasi dengan Google Gemini, menghadirkan fitur seperti AI Translator dan AI Eraser di realme GT 7 Series.

    PR Manager Realme Polandia Tomasz Nowicki, menjelaskan keberadaan fitur AI tengah menjadi perbincangan hangat di industri. “Realme menjadikan AI sebagai solusi bagi konsumen, yang dikembangkan untuk memudahkan kehidupan sehari-hari,” jelas dia saat peluncuran Realme GT 7 Series di Paris, Selasa (28/5/2025).

    Dia menjabarkan, realme membagi fitur dalam 3 bagian yakni AI Image, AI eficiency dan IA Game. Mau tahu, berikut penjelasan fitur AI yang terselip dalam ponsel besutan Realme terbaru:

    1. AI Image (AI gambar) 

    AI dalam fitur ini antara lain AI landscape, AI editor, AI eraser, AI Studio yang mampu memberikan gambar lebih baik ketika konsumen mengalami kendala seperti foto berkabut, pengambilan foto malam dan momen tak terduga. Selain itu adapula AI Travel Snap, Portrait Snap, AI 2K Livephoto.

    2. AI Efisiensi

    Fitur AI Planner, memberikan jaminan kemudahan pengaturan bagi yang membutuhkan pengaturan waktu dan jadwal kegiatan. Fitur ini mampu mengenali konten layar—termasuk waktu, lokasi, serta informasi dari aplikasi seperti media sosial, email, dan chat—untuk secara otomatis menghasilkan pengingat dan catatan kegiatan.

    Pengguna tak perlu langkah rumit. Cukup dengan mengetuk dua kali pada panel belakang, AI planner akan memindai layar berisi informasi acara atau kegiatan dengan akurat, mengambil informasi dinilai penting dan membuat jadwal secara otomatis.

    3. AI Gaming

    Fitur AI Gaming Coach. Fitur yang memberikan tips secara langsung, menganlis momen-momen dalam game.

  • Zulhas Berkiblat ke Thailand Percepat Swasembada Pangan dengan AI

    Zulhas Berkiblat ke Thailand Percepat Swasembada Pangan dengan AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan Indonesia akan meniru Thailand dan Vietnam dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mempercepat swasembada pangan.

    Menko Zulhas menuturkan untuk mencapai swasembada pangan perlu melibatkan peran generasi muda dengan menggunakan teknologi berbasis AI. Pasalnya, Zulhas mengatakan bahwa teknologi akan sulit diadopsi alias kurang familiar bagi petani senior.

    “Oh iya, semua [mengadopsi teknologi AI untuk swasembada pangan]. Karena sekarang sudah eranya teknologi, ya. Tapi itu mesti anak muda. Karena kalau yang senior-senior, petani kita 70 tahun, 60 tahun, ya tidak mudah,” kata Zulhas seusai acara Pelepasan Jelajah Daulat Pangan Bisnis Indonesia di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

    Untuk itu, menurut Zulhas, diperlukan peran anak muda untuk mempercepat kemajuan di sektor pertanian, sehingga program swasembada pangan akan lebih cepat tercapai.

    Terlebih, sejumlah negara maju seperti Thailand hingga Vietnam mengadopsi teknologi sehingga menghasilkan hasil yang lebih produktif dan efisien.

    “Makanya kalau anak muda ikut ke sini, dia punya kemampuan dengan penguasaan teknologi, tentu akan lebih maju lagi. Coba lihat petani Thailand, petani Vietnam, semua pakai teknologi,” ujarnya.

    Sayangnya, hasil survei Luminate dan Ipsos menunjukkan tingkat literasi AI warga Indonesia masih rendah seiring dengan ada ketidakmampuan membedakan dengan konten asli.

    Praktisi tata kelola data dari Luminate Dinita Putri mengatakan dalam survei ini, sebanyak 75% responden percaya bahwa konten buatan AI bisa mempengaruhi pandangan politik publik. Sebagian besar juga merasa konten tersebut bisa mempengaruhi orang-orang terdekat mereka (72%) dan bahkan diri mereka sendiri (63%).

    “Namun menariknya, dari 33% responden yang merasa pandangan politiknya tidak akan terpengaruh, 42% justru mengaku tidak yakin bisa membedakan mana konten asli dan mana yang dibuat AI,” kata Dinita dalam keterangannya, Senin (26/5/2025).

    Menurutnya, semakin banyak orang memahami teknologi AI, maka semakin besar pula kemungkinan mereka menyadari risikonya, begitu pula dengan Indonesia.

    Survei ini turut menyoroti perbedaan cara pria dan wanita menilai kemampuan mereka sendiri. Meski secara umum keyakinannya hampir sama (70% pria dan 71% wanita mengaku cukup yakin), namun hanya 17% wanita yang merasa sangat yakin bisa mengenali konten AI dibandingkan dengan 30% pria.

  • Polisi Inggris Pakai AI untuk Bongkar Aksi Stalker, Begini Cara Kerjanya!

    Polisi Inggris Pakai AI untuk Bongkar Aksi Stalker, Begini Cara Kerjanya!

    Jakarta: Teknologi makin canggih, begitu pula cara polisi mengungkap kejahatan. Kepolisian Cheshire di Inggris jadi yang pertama memanfaatkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk membantu penyelidikan kasus penguntitan alias stalking.
     
    Langkah ini jadi bagian dari terobosan baru untuk mendeteksi pola perilaku mencurigakan sejak awal, bahkan sebelum korban sadar dirinya sedang dikuntit.
     
    “Kami memiliki komite etika dan pemeriksaan dan keseimbangan untuk memastikan algoritme bekerja sesuai dengan yang kami inginkan,” kata Detektif Kepala Inspektur Danielle Knox yang memimpin unit khusus penguntitan dilansir BBC, Jumat, 16 Mei 2025.

    Meski begitu, Knox menegaskan AI bukan pengganti petugas manusia. 
     
    “AI tidak akan pernah menggantikan elemen manusia, namun akan meningkatkan apa yang saat ini dilakukan oleh para petugas,” jelasnya.
     

    Tak perlu tunggu lama, AI bisa identifikasi pelaku 
    Selama ini, Unit Pengurangan Dampak Buruk (Harm Reduction Unit/HRU) Kepolisian Cheshire harus meninjau bukti secara manual untuk menangani 10 kasus penguntitan setiap hari. 
    Sekarang, AI bisa langsung menganalisis laporan saat korban baru saja menelepon layanan darurat.
     
    Algoritme ini dilatih dengan data dari HRU dan Suzy Lamplugh Trust agar bisa mengenali pola menguntit, meski kata “stalking” tidak disebutkan oleh korban. 
     
    Canggihnya, sistem ini sedang dikembangkan bersama Universitas Warwick dan Universitas Leeds untuk memastikan teknologi ini tetap etis dan relevan secara hukum.
    AI vs Detektif
    Komisaris Polisi dan Kejahatan Cheshire, Dan Price, optimistis teknologi ini akan mempercepat proses penyelidikan. Ia bahkan mengajukan dana £300.000 dari Dana STAR (Science, Technology, Analysis and Research) Kepolisian untuk mengembangkan AI ini lebih jauh.
     
    “Daripada tim yang terdiri dari orang-orang yang memilah-milah data, AI bisa mengidentifikasi pola dan membangun kasus pada tahap awal,” ujar Price.
     
    Ia menyebut teknologi AI yang telah digunakan di bagian Inggris lain terbukti 25 kali lebih efektif daripada seorang detektif.
    Lebih banyak tersangka dijerat 
    Saat ini, 75 persen kasus yang ditangani HRU berujung pada dakwaan. Price yakin angka ini bisa meningkat dengan bantuan AI.
     
    “Teknologi ini akan menghasilkan lebih banyak dakwaan dan memberikan perlindungan yang lebih baik kepada para korban, lebih cepat,” ucap Price penuh harap.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pelajari Istilah Umum di Bidang AI, Mulai dari LLM Hingga Halusinasi

    Pelajari Istilah Umum di Bidang AI, Mulai dari LLM Hingga Halusinasi

    JAKARTA – Teknologi tak mudah untuk dipelajari, khususnya Artificial Intelligence (AI), karena ada banyak istilah asing di dalamnya. Sebelum mendalami bidang AI, Anda perlu memahami istilahnya terlebih dahulu.

    Sebenarnya, ada banyak istilah rumit mengenai AI. Namun, ada beberapa istilah sederhana yang bisa Anda pelajari lebih dahulu. Berikut ini beberapa istilah di bidang AI yang wajib Anda ketahui, dikutip melalui TechCrunch.

    AGI

    Salah satu istilah AI yang sering disinggung adalah Artificial General Intelligence (AGI). Jika diartikan, istilah ini menjadi tidak jelas karena AGI merujuk pada AI yang lebih canggih. Kemampuannya diibaratkan lebih dari manusia pada umumnya.

    Namun, ada juga yang mendefinisikan AGI sebagai AI yang memiliki kemampuan setara dengan manusia. Pihak yang memiliki pandangan seperti ini adalah Google DeepMind.

    Agen AI

    Anda juga mungkin bingung dengan istilah yang satu ini. Agen AI merujuk pada teknologi yang mampu mengerjakan berbagai tugass Anda. Agen AI tidak sama dengan chatbot karena memiliki kemampuan yang lebih baik dan lebih canggih.

    Misalnya, chatbot hanya dapat memberikan gambaran dan jawaban mengenai suatu pertanyaan. Namun, agen AI mampu mengerjakan beberapa tugas seperti membuat catatan pengeluaran, memesan tiket, atau bahkan mengembangkan kode.

    Halusinasi

    Istilah berikutnya yang sering dibahas di industri AI adalah halusinasi. Istilah ini merujuk pada masalah yang sering ditemukan di AI generatif, yakni respons yang menyesatkan atau mengarang dan seolah-olah terlihat benar.

    Masalah ini perlu ditangani dengan serius karena dapat menyebabkan misinformasi. Terlebih lagi, saat ini banyak masyarakat yang mengandalkan AI untuk mengerjakan tugas. Jika hasilnya salah, model AI-nya perlu dilatih lebih baik lagi.

    Model Bahasa Besar (LLM)

    Model bahasa besar, kependekan dari large language model (LLM), merujuk pada model AI yang digunakan oleh asisten AI populer. Beberapa asisten yang memakai LLM adalah ChatGPT, Claude, Gemini, Llama, hingga Copilot.

    LLM dirancang menggunakan miliaran parameter numerik yang mempelajari hubungan antara kata dan frasa. Model ini dibuat menggunakan pengkodean pola-pola yang dapat ditemukan di miliaran buku, artikel, dan transkrip.

  • Polri Terima 300 Peserta Didik Akpol di Tahun 2025

    Polri Terima 300 Peserta Didik Akpol di Tahun 2025

    Jakarta

    Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri membuka penerimaan peserta didik (serdik) untuk calon inspektur polisi di Akademi Kepolisian (Akpol) pada 2025 menjadi 300 orang. Kepala Lemdiklat Polri, Komjen Chryshnanda Dwilaksana, mengungkapkan saat ini penerimaan calon inspektur di Akpol masih dalam tahap seleksi.

    “Pembentukan inspektur khusus Akademi Kepolisian tahun 2025 ada 300,” kata Chryshnanda saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Paparan Kepala Lemdiklat Polri Komjen Chryshnanda Dwilaksana di Komisi III DPR. (Tangkapan layar YouTube TV Parlemen)

    Ia menyebut jumlah penerimaan peserta didik baru pada 2025 naik dari tahun sebelumnya. Diketahui pada pada 2023 Akademik Kepolisian menerima calon inspektur polisi sebanyak 269 kemudian turun di 2024 menjadi 247 orang.

    “Kemudian gelombang untuk SIPSS (Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana) gelombang 1 ada 100 orang, gelombang 2 ada 95 otang, ini masih proses akan dibuka bulan Agustus,” katanya.

    Lemdiklat Polri juga mengusulkan untuk membangun laboratorium mempelajari artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di Akademi Kepolisian (Akpol) hingga Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK). Menurutnya kebaruan dalam teknologi harus dipelajari mengikuti perkembangan zaman.

    “Sehingga pendidikan maupun apa yang terjadi di lapangan ini saling terkait,” kata Chryshnanda.

    (dwr/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BSKDN: Penguasaan teknologi-data adalah kunci kebijakan publik efektif

    BSKDN: Penguasaan teknologi-data adalah kunci kebijakan publik efektif

    “Kecerdasan emosional ini maksudnya kita bisa merasakan apa yang menjadi permasalahan masyarakat, dan apa yang masyarakat butuhkan semestinya juga menjadi kepekaan kita. Sehingga kita dapat tuangkan itu semua ke dalam rekomendasi strategi kebijakan y

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Noudy R.P. Tendean menegaskan penguasaan teknologi dan kemampuan analisis data merupakan prasyarat penting dalam menghasilkan kebijakan publik yang efektif dan berdampak langsung kepada masyarakat.

    Noudy dalam keterangannya di Jakarta, Senin, menekankan bahwa pengembangan kapasitas SDM bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga mencakup kecerdasan emosional dan kemampuan berpikir strategis. Pengambilan kebijakan yang berkualitas tidak bisa hanya berdasarkan intuisi atau opini semata. Di era digital ini, pengambilan kebijakan harus melalui proses kajian yang berbasis data.

    “Kecerdasan emosional ini maksudnya kita bisa merasakan apa yang menjadi permasalahan masyarakat, dan apa yang masyarakat butuhkan semestinya juga menjadi kepekaan kita. Sehingga kita dapat tuangkan itu semua ke dalam rekomendasi strategi kebijakan yang telah melalui proses kajian,” kata Noudy dalam diskusi terkait Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Teknologi dan Informasi bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di Command Center BSKDN, Jakarta, Senin.

    Ia menjelaskan pengembangan SDM merupakan proses sistematis yang berpijak pada rencana strategis organisasi dan bertujuan meningkatkan kompetensi dalam hal ini aparatur sipil negara (ASN). Dengan demikian, para ASN dapat memberikan kontribusi optimal dalam pengambilan keputusan.

    Menurutnya, SDM yang unggul mampu menganalisis data dengan akurat, mengidentifikasi solusi komprehensif, dan melakukan evaluasi risiko secara menyeluruh.

    Dirinya juga mengatakan sebagai strategi penguatan kapasitas SDM, pihaknya terus mendorong pelatihan keterampilan analitis, penguasaan teknologi informasi, serta pengembangan program mentoring dan coaching.

    Ia juga menyebut pemanfaatan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Business Intelligence sebagai elemen penting dalam mendukung kebijakan yang adaptif dan solutif.

    “Dalam penggunaan data dan teknologi kita juga mengenal teknologi pendukung yakni penggunaan AI atau teknologi buatan yang saat ini sudah sangat familiar di kalangan masyarakat. Kemudian ada pula pemanfaatan BI atau Business Intelligence yang harus terus kita pahami guna mendukung peningkatan kualitas kebijakan,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Noudy juga menyampaikan BSKDN terus mengupayakan secara konsisten pengembangan kompetensi pegawai demi kualitas rekomendasi kebijakan yang lebih baik.

    “Komitmen pimpinan terhadap SDM menjadi refleksi dari model kepemimpinan transformasional yang sangat dibutuhkan dalam membangun birokrasi modern dan responsif, dalam hal ini pimpinan kami kepala BSKDN sangat menekankan sekali terhadap pengembangan SDM,” pungkas Noudy.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025