Produk: Artificial Intelligence

  • Video: Gunakan AI, Toko Perkakas Perkuat Bisnis di Ekosistem Digital

    Video: Gunakan AI, Toko Perkakas Perkuat Bisnis di Ekosistem Digital

    Jakarta, CNBC Indonesia- Di tengah transformasi teknologi digitalisasi yang kian masif, Kawan Lama Group sebagai kelompok unit bisnis multi sektor bidang Industrial & Commercial, Consumer Retail, Food & Beverage, Property & Hospitality, Commercial Technology, serta Manufacturing & Engineering turut mendorong optimalisasi teknologi termasuk teknologi Artificial Intelligence (AI)

    Chief Digital Officer Kawan Lama Group, Renaldi Tjahaja menyebutkan teknologi AI dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja operasional sehingga lebih efisien. Salah satunya terkait kemudahan menganalisa produk yang dicari oleh pelanggan.

    Teknologi AI juga dimanfaatkan untuk mempercepat proses analisa penjualan dan berpotensi akan dikembangkan untuk dapat memenuhi produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Meski demikian adopsi teknologi juga menghadapi tantangan terkait investasi dan modernisasi toko.

    Seperti apa prospek dan tantangan adopsi teknologi toko fisik ke ekosistem digital? Selengkapnya simak dialog Crysania Suhartanto dengan Chief Digital Officer Kawan Lama Group, Renaldi Tjahaja dalam Profit, CNBC Indonesia (Selasa, 17/06/2025)

  • Hasil Generate AI Makin Realistis, Menteri Komdigi: Harus Ada Labeling

    Hasil Generate AI Makin Realistis, Menteri Komdigi: Harus Ada Labeling

    Hasil Generate AI Makin Realistis, Menteri Komdigi: Harus Ada Labeling
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan, pihaknya akan membuat aturan yang mewajibkan setiap produk hasil artificial intelligence (
    AI
    ), diberi label AI.
    Aturan serupa, menurutnya, sudah diterapkan di negara-negara lain.
    “Itu yang tadi namanya
    etika
    , jadi di beberapa negara (lain) yang kita lihat memang harus ada
    labeling
    AI ketika dikeluarkan sebuah konten Artificial Intelligence,” kata Meutya di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/6/2025).
    Rencana labeling ini muncul usai ramai video viral yang sangat realistis, hasil karya AI. Termasuk, gambar tambang palsu di Papua. 
    Meutya mengatakan,
    regulasi
    pertama soal AI kemungkinan besar akan fokus pada etika penggunaan kecerdasan buatan, termasuk pelabelan konten yang dibuat oleh AI.
    “Beberapa negara sudah mulai mewajibkan
    labeling AI
    . Misalnya ketika ada konten visual yang dibuat oleh AI, harus ada keterangan bahwa itu adalah hasil AI,” ujarnya.
    “Kalau orang niatnya memang menyebarkan hoaks, tentu dia tidak akan menaruh etika. Maka itulah pentingnya aturan yang menetapkan norma dan tanggung jawab,” tegasnya.
    Adapun aturan terkait dengan labeling AI ini akan dirampungkan pada Juni 2025.
    Roadmap ini akan menjadi pedoman utama pengembangan dan pengaturan teknologi AI di Indonesia.

    Regulasi
    tadi yang terkait dengan kecerdasan artifisial, saya menargetkan mudah-mudahan bisa selesai di bulan Juni ini adalah roadmap AI-nya dulu,” kata Meutya.
    Dia mengatakan, meskipun belum final, roadmap memastikan bahwa cakupan aturan terkait dengan implementasi AI akan cukup luas.
    “Roadmap ini sangat luas dimensinya, tapi yang paling pertama dan utama bagi kami di Komdigi adalah menjaga etika-nya,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri Komdigi Bakal Rampungkan Roadmap AI Juni 2025

    Menteri Komdigi Bakal Rampungkan Roadmap AI Juni 2025

    Menteri Komdigi Bakal Rampungkan Roadmap AI Juni 2025
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi)
    Meutya Hafid
    mengatakan bahwa roadmap Artificial Intelligence (AI) akan dirampungkan pada Juni 2025.
    Roadmap ini akan menjadi pedoman utama pengembangan dan pengaturan teknologi AI di Indonesia.
    “Regulasi tadi yang terkait dengan kecerdasan artifisial, saya menargetkan mudah-mudahan bisa selesai di bulan Juni ini adalah
    roadmap AI
    -nya dulu,” kata Meutya di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/6/2025).
    Dia mengatakan, meskipun belum final, roadmap memastikan bahwa cakupan aturan terkait dengan implementasi AI akan cukup luas.
    “Roadmap ini sangat luas dimensinya, tapi yang paling pertama dan utama bagi kami di Komdigi adalah menjaga etikanya,” kata Meutya.
    Menurut Meutya, regulasi pertama soal AI kemungkinan besar akan fokus pada etika penggunaan kecerdasan buatan, termasuk isu-isu seperti transparansi, tanggung jawab, dan pelabelan konten yang dibuat oleh AI.
    “Beberapa negara sudah mulai mewajibkan labeling AI. Misalnya ketika ada konten visual yang dibuat oleh AI, harus ada keterangan bahwa itu adalah hasil AI,” ujarnya.
    Isu ini mengemuka setelah masyarakat dibuat heboh oleh gambar-gambar hasil AI yang sangat realistis, termasuk kasus gambar tambang palsu di Papua yang sempat viral.
    “Kalau orang niatnya memang menyebarkan hoaks, tentu dia tidak akan menaruh etika. Maka itulah pentingnya aturan yang menetapkan norma dan tanggung jawab,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nekat Ganti Nomor & Blokir Telepon? Pinjol Tetap Bisa Lacak Nasabah!

    Nekat Ganti Nomor & Blokir Telepon? Pinjol Tetap Bisa Lacak Nasabah!

    Jakarta

    Marak di media sosial sejumlah kelompok atau akun yang mengajak masyarakat untuk gagal bayar alias galbay utang fintech peer-to-peer lending (P2P) atau pinjaman online (pinjol). Bersamaan dengan itu kelompok ini kerap membagikan modus-modus sesat untuk menghindari pembayaran utang pinjol tersebut.

    Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan (AFPI) Entjik S Djafar mengatakan sejumlah modus yang kerap disampaikan kelompok tersebut untuk menghindari pembayaran utang pinjol mulai dari mengganti nomor telepon hingga memblokir kontak tenaga penagih alias debt collector.

    Padahal menurutnya modus galbay dengan mengganti nomor telepon tidak serta merta membuat perusahaan fintech kehilangan jejak untuk mencari debitur. Sebagai contoh perusahaan fintech bisa menggunakan teknologi AI (artificial intelligence) untuk melacak nomor telepon debitur yang baru.

    “Melalui teknologi AI Tracking tetap bisa dilacak nomor barunya,” jawab Entjik kepada detikcom, Senin (16/6/2025).

    Artinya perusahaan masih bisa melacak debitur meski yang bersangkutan sengaja untuk tak membayarkan utangnya dan menghindari dengan modus-modus tadi.

    Selain itu, ia mengatakan ada juga modus galbay lain dengan memancing emosi debt collector sehingga para penagih melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan penagihan utang pinjol dari OJK. Dengan begitu para peminjam ini dapat menjadi ‘korban keganasan’ penagih utang.

    “Salah satunya mengajak masyarakat untuk tidak bayar dengan melakukan ganti nomer, memblokir nomor telepon para tenaga penagih, menolak untuk ditelepon, memancing emosional para penagih untuk melakukan kata-kata kasar dan lain-lain,” jelasnya.

    Oleh karena itu, Entjik menyampaikan sengaja melakukan galbay utang bukanlah solusi untuk menyelesaikan pinjaman yang diterima debitur. Sebab pada akhirnya utang tersebut masih harus untuk dibayarkan kembali, terlebih jika pinjaman tersebut disalurkan oleh lembaga keuangan atau perusahaan fintech yang legal.

    “Kami tetap melakukan penagihan. Karena apapun ceritanya, yang namanya kredit atau pinjaman itu wajib dibayar. Nggak bisa gratis kayak gitu. Ini kan bukan yayasan sosial, tetapi harus dibayar. OJK juga sudah melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat bahwa pinjaman itu wajib dibayar kembali,” paparnya.

    (igo/fdl)

  • Video: Lawan Hacker Migas, Pengusaha Tambah Investasi Keamanan Siber

    Video: Lawan Hacker Migas, Pengusaha Tambah Investasi Keamanan Siber

    Jakarta, CNBC Indonesia- Adopsi teknologi digitalisasi termasuk teknologi Artificial Intelligence (AI) terus berkembang hingga ke sektor energi termasuk pertambangan minyak dan gas. Di Industri migas, digitalisasi teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi, produksi hingga meningkatkan aspek keselamatan dan keberlanjutan operasional.

    Di tengah masifnya adopsi teknologi AI, tersimpan ancaman siber yang bisa menyebabkan gangguan operasional dan sistem distribusi, kerugian keuangan hingga mengancam keselamatan data dan jiwa.

    Head of Digitalization PT Petrosea Tbk (PTRO), Sudarto Unsurlany menyebutkan adopsi teknologi AI pada sektor energi mampu mempercepat proses produksi migas meski di sisi lain serangan siber berbasis AI juga terus menghantui.

    Menghadapi ancaman siber di sektor energi dan tambang, Petrosea melaksanakan sejumlah strategi termasuk penguatan tim Cyber Security, memperkuat kerjasama keamanan siber dan peningkatan pembiayaan bagi keamanan siber.

    Seperti apa strategi perusahaan migas menghadapi ancaman siber? Selengkapnya simak dialog Crysania Suhartanto dengan Head of Digitalization PT Petrosea Tbk (PTRO), Sudarto Unsurlany dalam Profit, CNBC Indonesia (Senin, 16/06/2025)

  • Video: Serangan Siber Hantui Adopsi AI, Keamanan Siber RI Kuat Hadapi?

    Video: Serangan Siber Hantui Adopsi AI, Keamanan Siber RI Kuat Hadapi?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Perusahaan Jaringan dan teknologi komunikasi Asal Amerika Serikat, Cisco yang juga merupakan anggota US-ASEAN Business Council berfokus pada “Powering an Inclusive Future for All” untuk memanfaatkan kemajuan teknologi agar dapat dinikmati oleh semua orang.

    Telah hadir di Indonesia selama 20 tahun, Cisco juga mengembangkan fokus bisnis sebagai perusahaan teknologi yang menyediakan solusi keamanan siber dengan 4 bisnis utama yakni enterprise networking, collaboration technology, data center dan Cyber security.

    Country Managing Director Cisco Indonesia, Marina Kacaribu menyebutkan ekspansi bisnis Cisco tidak hanya ke bisnis jaringan komunikasi namun juga diperluas ke sistem keamanan.

    Ekspansi ini tidak lepas dari perkembangan adopsi teknologi digitalisasi termasuk teknologi Artificial Intelligence (AI) yang terus meluas di Indonesia di berbagai sektor mulai dari sektor keuangan hingga ke kesehatan. Meski demikian terdapat tantangan terkait kesiapan infrastruktur dan kemampuan SDM/digital talent.

    Seperti apa prospek dan tantangan adopsi AI di Indonesia? Selengkapnya simak dialog Dina Gurning dengan Country Managing Director Cisco Indonesia, Marina Kacaribu, Henry dalam Profit, CNBC Indonesia (Senin, 16/06/2025)

  • Perusahaan Telekomunikasi Inggris Berencana PHK 40.000 Pegawai Karena AI

    Perusahaan Telekomunikasi Inggris Berencana PHK 40.000 Pegawai Karena AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Chief Executive BT Group, Allison Kirkby, mengatakan kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) berpotensi memperdalam gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang tengah dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi asal Inggris tersebut. 

    Mengutip laporan Financial Times pada Minggu (15/6/2025) Kirkby menjelaskan bahwa rencana BT untuk memangkas lebih dari 40.000 pekerjaan dan menghemat biaya sebanyak US$4 miliar atau sekitar Rp65,2 triiliun (kurs Rp16.300) hingga akhir dekade ini belum sepenuhnya mencerminkan potensi maksimal dari pemanfaatan AI.

    “Tergantung pada apa yang kita pelajari dari AI, mungkin ada peluang bagi BT untuk menjadi lebih kecil pada akhir dekade ini,” ujar Kirkby.

    Pada 2023, penyedia layanan broadband dan seluler terbesar di Inggris tersebut telah mengumumkan akan melakukan pemangkasan hingga 55.000 tenaga kerja termasuk kontraktor pada 2030. 

    CEO saat itu, Philip Jansen, menyebut perusahaan akan bergantung pada jumlah tenaga kerja yang jauh lebih kecil dan basis biaya yang lebih ramping di akhir 2020-an.

    Kirkby, yang mengambil alih posisi CEO dari Jansen setahun lalu, juga membuka kemungkinan pemisahan Openreach, unit infrastruktur jaringan BT di masa depan.

    Dia menyebut bahwa nilai Openreach belum tercermin dalam harga saham BT saat ini, dan jika kondisi tersebut berlanjut, maka BT pasti harus melihat pilihannya. 

    Dalam pernyataan tertulis kepada Reuters, BT menyatakan saat ini pihaknya belum secara aktif mempertimbangkan pemisahan Openreach dan tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait pernyataan Kirkby, 

    Bulan lalu, BT mengungkapkan permintaan kuat terhadap layanan broadband fiber serta penghematan biaya lebih dari US$1,21 miliar atau sekitar Rp19,87 triliun telah membantu menopang pendapatan tahunan dan meningkatkan arus kas perusahaan.

    Ketangguhan kinerja Openreach dinilai mampu mengimbangi penurunan pendapatan dan laba dari unit bisnis dan konsumen, yang masih terdampak oleh menurunnya layanan suara lama dan penjualan perangkat telepon genggam.

  • Cari Kerja Makin Susah, Ramai-Ramai Orang Ganti Profesi

    Cari Kerja Makin Susah, Ramai-Ramai Orang Ganti Profesi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak jurnalis yang ditawari untuk berganti profesi di bidang Artificial Intelligence (AI). Mereka ditawari bekerja dengan data oleh platform milik Scale AI bernama Outlier.

    Laporan Niemanlab mengatakan penulis berita, jurnalis foto dan reporter radio di seluruh Amerika Serikat (AS) menerima banyak pesan perekrutan yang sama dari perusahaan atau mendengarnya dari mulut ke mulut.

    Salah seorang yang ditawari adalah Carla McCanna. Dia merupakan lulusan Medill School of Journalism Northwestern University yang ditawari menjadi pelatih model AI dari sebuah portal perekrutan Handshake.

    “Perekrut mengatakan bahwa keahlian saya sesuai dengan peran sebagai ahli penulisan dan bahwa saya akan melatih model AI untuk mengoptimalkan akurasi dan efisiensi,” ujar McCanna.

    Keahlian yang dimaksud adalah pengalaman jurnalistik, menulis profesional, penelitian dan pengecekan fakta. Dia memang pernah magang di The Dallas Morning News dan majalah bulanan D Magazine, dan Agustus lalu, ia meraih gelar masternya di bidang jurnalisme.

    Namun masalahnya pekerjaan sebagai jurnalis cukup sulit dan persaingannya sangat ketat. Tahun lalu, Challenger, Gray & Christmas melaporkan industri media AS sangat terpuruk, 5.000 orang kehilangan pekerjaan atau naik 59% dari tahun sebelumnya.

    Sementara itu dia mengaku tak memiliki pengalaman dalam pekerjaan dengan data, pembelajaran medin atau industri teknologi. Namun McCanna mengaku tertarik dengan tawaran pekerjaan Outlier.

    “Sementara saya mencari posisi jurnalis saat itu, [pekerjaan Outlier] ini sepertinya bagus, karena ini benar-benar jarak jauh dan gajinya bagus jika konsisten,” imbuhnya.

    McCanna bekerja penuh waktu selama beberapa bulan terakhir. Gajinya mencapai US$35 (Rp 569 ribu per jam untuk proyek-proyek dalam platform tersebut.

    Kini pekerjaan itu menjadi sumber pendapatan utamanya. Bahkan merekomendasikannya pada teman-teman sekelasnya di Medill.

    “Banyak dari kami yang masih mencari pekerjaan. Tiga kali saya memberi tahu seseorang tentang pekerjaan saya, dan mereka berkata, tolong kirimkan ke saya,” katanya. “Saat ini sangat sulit, dan banyak rekan-rekan saya yang mengatakan hal yang sama.”

    15 Profesi Terancam Punah

    Laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) periode 2023-2027 menyebutkan sekitar 83 juta lapangan pekerjaan akan menghilang. Semua itu karena perkembangan teknologi yang makin masif.

    Riset Future of Work 2023 mengungkapkan 23% tenaga kerja pada sejumlah industri diperkirakan akan berubah. Semua itu terjadi hanya dalam kurun waktu lima tahun saja.

    Salah satu industri yang akan mengalami perusahaan drastis adalah media, hiburan dan olah raga. Sekitar 23% pekerjaan bakal lenyap atau muncul dengan profesi baru.

    Hal serupa juga akan terjadi pada lebih 23% pekerjaan di bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok.

    Berdasarkan laporan WEF, berikut 15 daftar pekerjaan yang perlahan menuju punah hingga tahun 2027 mendatang:

    Teller bank
    Petugas pos
    Kasir dan loket
    Data entry
    Sekretaris dan administrasi
    Staf pencatat stok (stock-keeping)
    Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll
    Legislator dan pejabat pemerintahan
    Staf statistik, asuransi, dan keuangan
    Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran
    Satpam
    Manajer kredit dan pinjaman
    Penyelidik dan pemeriksa klaim
    Penguji software
    Relationship manager

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Minta Guru Kuasai AI, Dicky Chandra: Pelajari atau Anda Tersingkir

    Minta Guru Kuasai AI, Dicky Chandra: Pelajari atau Anda Tersingkir

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dicky Chandra meminta para guru di Tasikmalaya untuk mempelajari teknologi AI. Ia menyebut, apabila guru tidak mempelajarinya maka akan tersingkir dengan derasnya digitalisasi.

    Dicky Chandra memberikan apresiasi terhadap pelatihan teknologi artificial intelligence (AI) bagi para guru di wilayahnya. Ia menyebut inisiatif ini sangat penting untuk menjawab tantangan zaman yang semakin terdigitalisasi.

    Dicky Chandra menegaskan, teknologi AI bukan lagi masa depan tetapi sudah berbicara masa kini.

    “Saya mengapresiasi pelatihan teknologi AI ini pada guru dari tingkat SD hingga SMA. Ini sejalan dengan tujuh program unggulan Tasik Pintar, di mana pendidikan dan teknologi adalah pilar utama pembangunan SDM,” ujar Dicky Chandra dikutip dari akun resmi Pemerintah Kota Tasikmalaya, Minggu (15/6/2025).

    Dicky Chandra mengingatkan, dunia sedang mengalami disrupsi digital besar-besaran. Dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan akan ada sekitar 80 juta jenis pekerjaan yang hilang karena peran teknologi, termasuk AI.

    “Ini peringatan sekaligus dorongan bagi semua pihak, terutama para guru, untuk segera beradaptasi. Guru kini bukan sekadar pengajar, tetapi juga navigator yang membimbing generasi ke masa depan,” tegasnya.

    Dicky Chandra berharap agar Kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan mulai memasukkan kurikulum AI dalam sistem pendidikan nasional. Tujuannya adalah agar anak-anak Indonesia siap bersaing secara global.

    “Negara lain sudah mendorong generasi mudanya melek AI. Kita tidak boleh tertinggal. Pelatihan seperti Intel Skills for Innovation (SFI) ini sangat strategis karena menyentuh esensi pendidikan masa kini,” imbuhnya.

    Program pelatihan ini menjadi bagian dari misi Tasik Pintar, salah satu program unggulan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Lewat inisiatif ini, Pemkot berkomitmen mendorong inovasi dan pemberdayaan teknologi di sektor pendidikan.

    “Ini bukan sekadar pelatihan teknologi, tapi soal menyiapkan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan global,” tutupnya.

  • Pandangan Pengamat Soal Pembentukan Badan Penerimaan Negara

    Pandangan Pengamat Soal Pembentukan Badan Penerimaan Negara

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat pajak memberikan beberapa poin catatan soal isu pembentukan Badan Penerimaan Negara yang kembali mencuat.

    Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis Fajry Akbar menilai bahwa satu tahun belakangan muncul banyak ketidakpastian bagi pelaku usaha mulai dari pergantian pemerintahan hingga kebijakan tarif resiprokal AS.  

    Dia mengatakan wacana pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) hanya meningkatkan ketidakpastian yang sudah ada bagi pelaku usaha. Padahal, menurutnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah memastikan tidak ada pembentukan BPN.

    “Menurut saya hal ini tidak baik bagi dunia usaha,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (15/6/2025).

    Apalagi, sambungnya, pembentukan BPN membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, pemerintah tidak perlu buru-buru membentuk BPN di tengah ketidakpastian yang belum pulih.

    Adapun, Mantan Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Bidang Perpajakan Edi Slamet Irianto mengungkapkan bocoran struktur organisasi Badan Otorita Penerimaan Negara (BOPN). Menurutnya, struktur tersebut sudah dicek oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Dia mengungkapkan struktur BOPN itu sudah disusun pada masa kampanye Pilpres 2024. Meski sudah dicek Prabowo, Edi mengungkapkan struktur BOPN tersebut masih bisa berubah. 

    “Bisa berubah, tergantung situasi nanti ya. Kan organisasi itu akan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan,” ujar Edi di Kantor PBNU, Rabu (11/5/2025).

    Terkait sosok yang akan menjabat sebagai menteri/kepala BOPN, Guru Besar Bidang Hukum Politik Perpajakan Nasional Unissula itu menyatakan yang tahu hanya Prabowo. Sebelumnya, Edi sendiri sempat digadang-gadang menjadi calon Kepala BOPN.

    Dia pun menekan pentingnya BOPN segera terbentuk. Dia menegaskan pentingnya memisahkan fungsi penerimaan dan pengeluaran dalam pengelolaan keuangan di institusi negara, pendidikan, maupun organisasi masyarakat. 

    Menurutnya, pemisahan fungsi ini merupakan prinsip utama dalam membangun tata kelola keuangan yang bersih dan akuntabel.

    “Ketika satu pihak menerima sekaligus membelanjakan dana, di situlah benih penyimpangan tumbuh. Harus ada pengawasan silang. Ini bukan hanya prosedur teknis, tapi soal integritas dan pencegahan moral hazard,” tegas Edi.

    Dalam pandangannya, fungsi penerimaan (revenue collection) hanya bertugas mencatat, menyetorkan, dan melaporkan dana yang masuk tanpa ikut menentukan arah belanja. Sementara fungsi pengeluaran (expenditure) dilakukan oleh unit atau individu terpisah, berdasarkan persetujuan struktur organisasi dan mekanisme anggaran yang disepakati.

    Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengaku belum tahu kapan BOPN akan terbentuk karena keputusan ada di Prabowo. Hanya saja, legislator asal fraksi Partai Golkar itu mengaku bahwa Komisi XI DPR akan selalu mendukung keputusan presiden termasuk perihal pembentukan BOPN.

    “Apapun keputusan Presiden itu kan, ya kita harus mengamankan, apalagi Golkar itu kan bagian dari kekuasaan,” kata Misbakhun pada kesempatan yang sama.

    Berikut bocoran Susunan Organisasi Badan Otorita Penerimaan Negara:

    1. Menteri Negara/Kepala BOPN, berada langsung di bawah Presiden RI

    2. Dewan Pengawas, yang diduduki Ex Officio Menko Perekonomian, Ex Officio Panglima TNI, Ex Officio Kapolri, Ex Officio Kejaksaan Agung, Ex Officio Kepala PPATK, dan 4 orang Independen.

    3. Dua wakil kepala: Wakil Kepala Operasi BOPN dan Wakil Kepala Urusan Dalam BOPN.

    4. Wakil Kepala Urusan Dalam BOPN dibantu dua pejabat yaitu Inspektorat Utama Badan dan Sekretaris Utama Badan

    5. Menteri Negara/Kepala BOPN juga akan dibantu enam deputi yaitu:

    a. Deputi Perencanaan dan Peraturan Penerimaan, yang berisi: Direktur Perencanaan Penerimaan; Direktur Potensi Penerimaan; Direktur Peraturan PPh; Direktur Peraturan PPN; Direktur Peraturan Cukai; Direktur Peraturan GST, Potput dan Final; Direktur Fasilitas dan Insentif Investasi; Direktur Kerjasama Perpajakan Internasional

    b. Deputi Pengawasan dan Penerimaan Pajak, yang berisi: Direktur Penerimaan Pajak SDA; Direktur Penerimaan Pajak Industri dan Perdagangan; Direktur Penerimaan Pajak Telematika; Direktur Penerimaan Pajak Sektor Jasa, Keuangan & Bank; Direktur Penerimaan Cukai; Direktur Pemeriksaan Pajak & Cukai

    c. Deputi Pengawasan dan Penerimaan PNBP, yang berisi: Direktur Peraturan Perencanaan dan Pengawasan PNBP; Direktur Peraturan PNBP Pengelolaan Dana; Direktur Peraturan PNBP Kekayaan Negara Dipisahkan; Direktur Peraturan PNBP Harta Milik Negara; Direktur Peraturan PNBP SDA dan Kekayaan Laut dst.

    d. Deputi Pengawasan Kepabeanan/Custom, yang berisi: Direktur Teknis Kepabeanan, Direktur Fasilitas Kepabeanan, Direktur Audit Kepabeanan, Direktur Informasi Kepabeanan, Direktur Penindakan Kepabeanan, Direktur Interdiksi Narkotika, Direktur Kerjasama Kepabeanan Internasional, Direktur Kapal dan Patroli

    e. Deputi Penegakan Hukum, yang berisi: Direktur Perencanaan dan Evaluasi Gakum; Direktur Pemeriksaan Terintegrasi; Direktur Keberatan, Banding & PK; Direktur Penagihan dan Lelang; Direktur Penyidikan; dan Direktur Penuntutan

    f. Deputi Intelijen, yang berisi: Direktur Intelijen Luar Negeri; Direktur Transaksi Keuangan; Direktur Intel Sumber Daya Alam; Direktur Intel Telematika & Cyber; Direktur Industri Mamin & Air; Direktur Obat dan Petrokimia; Direktur Industri Textile & Garmen; Direktur Intel Sawit dan Perkebunan lainnya

    6. Di bawah deputi, ada dua lembaga lagi yaitu:

    a. Pusat Data Sains dan Informasi, yang berisi Divisi Data Analitik; Divisi Blockchain; Divisi Artificial Intelligence; Divisi Hardware & Software; Divisi Cyber Security; dan Divisi Info Grafis

    b. Pusat Riset dan Pelatihan Pegawai, yang berisi Divisi Dik Pajak; Divisi Dik Kepabeanan; Divisi Riset Kebijakan; Divisi Latsar pegawai; Divisi Lat Keahlian Khusu; dan Divisi Pelatihan Komando

    7. Wakil Ketua Operasi BOPN dibantu Kepala Perwakilan Provinsi Setingkat eselon 1b

    8. 5 Staf Ahli (Sahli) yang berisi Sahli Analis Intelijen Ekonomi; Sahli Komunikasi Politik; Sahli Telematika; Sahli Ekonomi Syariah; dan Sahli Hukum Kekayaan Negara.