Produk: Artificial Intelligence

  • Smartfren Luncurkan Sarah, Asisten Virtual Berbasis GenAI yang Responsif dan Solutif

    Smartfren Luncurkan Sarah, Asisten Virtual Berbasis GenAI yang Responsif dan Solutif

    JAKARTA – PT XLSMART Telekom Sejahtera (XLSMART) melalui brand layanan Smartfren, resmi memperkenalkan Sarah, asisten virtual berbasis GenAI (Artificial Intelligence) pertamanya.

    Melalui peluncuran ini, Sarah sekarang resmi menjadi wajah baru dari Smartfren Care, yang hadir untuk membantu pelanggan menyelesaikan berbagai kebutuhan layanan yang lebih cepat, responsif, dan solutif.

    “Peluncuran Sarah merupakan bagian dari komitmen kami untuk memperkuat layanan pelanggan melalui solusi digital yang efisien dan mudah diakses,” kata Direktur & Chief Commercial Officer XLSMART, David Arcelus Oses, dalam siaran resminya dikutip Rabu, 9 Juli.

    Sarah adalah asisten virtual berbasis chat dari smartfren yang dirancang untuk memberikan pengalaman layanan pelanggan yang lebih responsif, aktif, dan solutif.

    Sarah hadir sebagai chatbot interaktif yang sudah dapat diakses langsung oleh pengguna Smartfren melalui WhatsApp (0888-1212-888), aplikasi MySmartfren, maupun situs resmi Smartfren.

    Melalui interaksi berbasis percakapan, Sarah dapat menjawab pertanyaan pelanggan, mulai dari cek kuota, Informasi paket dan tagihan , hingga informasi product promo. Didukung oleh teknologi GenAI yang terus belajar, kemampuan Sarah akan semakin akurat seiring waktu, menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.

    Smartfren mengajak seluruh pelanggan untuk mencoba langsung berinteraksi dengan Sarah mulai tanggal 8 Juli 2025, dan merasakan pengalaman baru dalam berkomunikasi dengan layanan pelanggan yang selalu ada dan selalu solutif.

    Untuk mendukung kenyamanan dalam berkomunikasi, saat ini pengguna Smartfren telah di dukung dengan jaringan XLSMART yang diperkuat dengan lebih dari 200 ribu BTS, dengan mayoritas BTS 4G, serta jaringan tulang punggung fiber optik yang tersebar dan membentang di berbagai wilayah dan kepulauan di Indonesia.

  • Mark Zuckerberg Kembali Bajak Talenta AI, Setelah OpenAI Giliran Apple jadi Korban

    Mark Zuckerberg Kembali Bajak Talenta AI, Setelah OpenAI Giliran Apple jadi Korban

    Bisnis.com, JAKARTA —  Meta, raksasa teknologi induk Facebook dan Instagram, kembali merekrut pentolan utama di bidang Artificial intelligence (AI) perusahaan lain. 

    Menurut laporan Bloomberg pada 8 Juni 2025, perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut membajak Ruoming Pang, Kepala Model AI Apple, untuk bergabung dengan tim superintelligence terbaru Meta.

    Pang sebelumnya memimpin tim internal Apple yang bertanggung jawab melatih model fondasi AI yang mendasari Apple Intelligence dan fitur-fitur AI yang berjalan langsung di perangkat (on-device). 

    Namun, kinerja model AI Apple sejauh ini dinilai belum mampu menyaingi model dari perusahaan lain seperti OpenAI, Anthropic, maupun Meta sendiri.

    Apple bahkan disebut-sebut tengah mempertimbangkan untuk menggandeng pihak ketiga dalam mendukung peningkatan kecerdasan Siri versi terbaru yang akan dirilis.

    Sumber Bloomberg menyebut, hengkangnya Pang bisa menjadi sinyal awal dari potensi eksodus yang lebih besar di unit AI Apple yang disebut tengah menghadapi sejumlah tantangan internal.

    Sementara itu, bagi Meta, kehadiran Pang dinilai akan memperkuat fokus perusahaan dalam pengembangan model AI kecil yang dapat berjalan langsung di perangkat. 

    Sebelumnya, Meta juga dikabarkan berhasil merekrut empat peneliti dari OpenAI.  Langkah tersebut disebut menjadi bagian dari strategi agresif Meta dalam mengembangkan proyek superintelijensi yang dipimpin langsung oleh Zuckerberg. 

    Menurut laporan The Information yang dikutip Reuters pada Sabtu (28/6/2025) keempat peneliti yang direkrut adalah Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren.  

    Mereka dikabarkan telah menyetujui tawaran untuk bergabung dengan raksasa teknologi tersebut, sebagaimana disampaikan oleh sumber yang mengetahui proses perekrutan ini. 

    Perekrutan ini terjadi hanya beberapa hari setelah laporan dari The Wall Street Journal menyebut Meta juga berhasil memboyong tiga peneliti AI lainnya dari kantor OpenAI di Zurich, yaitu Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai.

    Sebelumnya, Meta juga telah merekrut sejumlah pakar AI dari Google DeepMind hingga Safe Superintelligence untuk memperkuat divisi AI superintelligence mereka.

  • Smartfren Kini Punya Asisten Virtual AI Sarah untuk Layani Pelanggan – Page 3

    Smartfren Kini Punya Asisten Virtual AI Sarah untuk Layani Pelanggan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) diterapkan di berbagai bidang, termasuk oleh operator telekomunikasi Smartfren. 

    Operator di bawah XLSmart ini merilis asisten virtual berbasis AI “Sarah” untuk memberikan pengalaman pelanggan yang responsif, aktif, dan solutif. 

    Sarah pun kini jadi wajah baru dari Smartfren Care yang diklaim mampu membantu pelanggan menyelesaikan berbagai kebutuhan layanan melalui platform digital. 

    Direktur & Chief Commercial Officer XLSmart, David Arcelus Oses mengatakan, “Peluncuran asisten virtual Sarah merupakan bagian dari komitmen kami untuk memperkuat layanan pelanggan melalui solusi digital yang efisien dan mudah diakses.”

    David menuturkan, dengan  Sarah, pengguna Smartfren bisa mendapatkan informasi dan bantuan secara lebih cepat dan efisien, langsung dari genggaman tangan. 

    “Selain itu, pelanggan juga akan mendapatkan pengalaman digital yang lebih baik, seiring dengan upaya kami membangun ekosistem layanan digital yang modern, responsif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini,” kata David. 

     

    Platform Over The Top lokal nomor satu di Indonesia, Vidio, menjalin kerjasama dengan MyRepublic dan Smartfren, untuk menyediakan tayangan kelas premium dan berkualitas secara gratis.

  • Pemerintah Diminta Libatkan Industri dan Komunitas dalam Roadmap AI

    Pemerintah Diminta Libatkan Industri dan Komunitas dalam Roadmap AI

    Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah diminta untuk melibatkan industri dan komunitas dalam pengembangan peta jalan atau road map artificial intelligence (AI). 

    Profesor Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Yudho Giri Sucahyo, mengatakan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan AI.

    “Regulasi hampir selalu tertinggal dari kemajuan teknologi. Saat teknologi muncul tapi belum menimbulkan dampak negatif, biasanya tidak akan langsung diatur. Tapi jika mulai menimbulkan dampak buruk, maka regulasi harus dibuat. Di sinilah peran penting kolaborasi antara akademisi, industri, dan regulator,” kata Yudho dalam acara World AI Show Indonesia 2025 di Jakarta, Selasa (8/7/2025)

    Yudho menekankan  penyusunan regulasi tidak bisa menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Ia menyebut pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, asosiasi, komunitas, dan masyarakat luas agar regulasi yang dihasilkan benar-benar mewakili kepentingan publik.

    “Proses penyusunan regulasi tidak bisa sepihak. Harus ada dialog dan masukan dari berbagai pihak,” kata Yudho.

    Wakil Ketua Bidang Kecerdasan Artifisial dan Perlindungan Data Pribadi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Eryk Budi Pratama, mengatakan pentingnya pemerintah bersiap menghadapi tantangan AI, terutama praktik-praktik yang kerap melewati batas model bahasa besar (Large Language Models/LLM).

    “Pemerintah perlu bersiap dengan regulasi. Seperti apa regulasinya? Saya rasa tergantung pada visi pemerintah dalam mengatur AI. Namun, setidaknya kita sudah memiliki peraturan presiden dan juga kebijakan di industri, terutama di sektor keuangan,” kata Eryk.

    Dia menyebut sektor keuangan sebagai contoh penting karena kompleksitas dan dinamika industrinya yang tinggi. Menurut Eryk, salah satu hal yang sering dilupakan saat mengembangkan sistem adalah aspek keamanannya. Karena itu, dia menekankan pentingnya prinsip secure by design, privacy by design, dan AI safety by design. 

    “Minimal, perusahaan harus paham tentang AI dan menerapkan kontrol keamanan yang tepat. Apa saja bentuk kontrol tersebut? Mulai dari pemantauan, deteksi sinyal ancaman, hingga penilaian terhadap kerentanan sistem,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan peta jalan kecerdasan artifisial atau AI nasional bisa rampung pada Juni 2025.  

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid memberikan bocoran aturan pertama yang akan diterbitkan dalam roadmap tersebut kemungkinan besar akan difokuskan pada etika penggunaan AI. 

    “Jadi kemungkinan besar, ini sedikit bocoran, bahwa aturan pertama terkait artificial intelligence akan menyangkut dengan etika AI itu sendiri,” kata Meutya ditemui di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/6/2025). 

    Hal ini merujuk pada pendekatan beberapa negara yang tidak mengatur AI dalam satu regulasi besar, melainkan dibagi berdasarkan sektor atau pilar tertentu. Meutya menjelaskan dalam merancang regulasi AI, pemerintah berupaya mencari titik tengah antara perlindungan masyarakat dan terbukanya ruang bagi inovasi.

    Oleh karena itu, Komdigi melibatkan banyak pemangku kepentingan dan menerima berbagai masukan agar aturan yang lahir nantinya tetap menjaga aspek etika tanpa menghambat perkembangan inovasi. Isu mengenai konten AI yang semakin sulit dibedakan dengan hasil nyata, seperti yang ramai diperbincangkan publik terkait gambar penambangan di Raja Ampat hasil AI, juga menjadi sorotan. 

    Meutya menegaskan prinsip etika akan menjadi acuan dalam menyikapi fenomena ini, termasuk kemungkinan penerapan labeling pada konten berbasis AI.

    “Itu yang tadi namanya etika, jadi di beberapa negara yang kami lihat memang harus ada labeling AI. Kalau orang memang lihatnya [AI] untuk menyebarkan hoax maka dia tidak akan menaruh etika. Makanya tadi saya sampaikan, norma pertama yang akan diatur adalah etika,” katanya.

  • Kadin Ungkap Peluang dan Tantangan AI bagi Dunia Bisnis di Indonesia

    Kadin Ungkap Peluang dan Tantangan AI bagi Dunia Bisnis di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Co-Chairman/Permanent Committee Association of Digital Leader Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta, Arif Ilham Adnan menilai kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) membawa pengaruh signifikan terhadap efisiensi dan efektivitas proses bisnis.

    “Oh ya, sangat besar [pengaruhnya]. Saya memang tidak punya data yang tepat secara numerik, berapa persennya dan sebagainya, tapi dampaknya sangat besar. AI sudah digunakan secara luas dalam proses bisnis di banyak organisasi,” kata Arif ditemui disela acara World AI Show Indonesia 2025 di Jakarta pada Selasa (8/7/2025).

    Menurut Arif, teknologi AI sudah dimanfaatkan untuk keuangan, audit, operasional, hingga pengawasan berbasis kamera CCTV yang dilengkapi dengan analitik cerdas.

    Namun demikian, Arif menekankan teknologi AI tidak seharusnya menggantikan peran manusia, tetapi justru memperkuat kemampuannya dalam menjalankan tugas. Menurutnya, AI harus menjadi alat yang memperbesar kapabilitas, bukan ancaman terhadap eksistensi tenaga kerja.

    “Tantangannya adalah, kecerdasan buatan sebisa mungkin tidak menjadi faktor yang menggantikan manusia. AI harus memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikan. AI memperkuat kapabilitas manusia untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Itu kuncinya,” katanya

    Namun, Arif tidak menampik bahwa penerapan AI memiliki sejumlah tantangan, salah satunya adalah biaya yang tinggi. Selain dari sisi pendanaan, aspek sumber daya manusia (SDM) juga menjadi perhatian penting dalam ekosistem AI di Indonesia. 

    Arif juga menggarisbawahi pentingnya literasi dan kecakapan digital di semua lapisan masyarakat agar AI dapat dimanfaatkan secara optimal.

    “Tantangan lainnya adalah kesiapan SDM. Karena AI itu menyentuh semua lapisan masyarakat, maka dibutuhkan literasi AI. Jadi literasi SDM terhadap AI sangat penting,” ujarnya.

    Kadin Jakarta, kata Arif, secara aktif mendorong ekosistem digital di kalangan anggotanya melalui pelatihan dan pengembangan, serta advokasi kebijakan yang relevan dengan AI.

    Dis juga menekankan pentingnya kedaulatan AI agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga mampu menciptakan solusi teknologi secara mandiri.

    “Kami juga mendorong adanya kedaulatan AI, agar ekonomi Indonesia tidak terlalu bergantung pada negara lain yang menggunakan AI,” tuturnya.

  • Korika Tegaskan Peta Jalan AI Indonesia Tidak Boleh Asal Comot dari Negara Lain

    Korika Tegaskan Peta Jalan AI Indonesia Tidak Boleh Asal Comot dari Negara Lain

    Bisnis.com, JAKARTA— Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) menegaskan penyusunan Peta Jalan atau Roadmap Artificial intelligence (AI) 2025–2030 tidak bisa sekadar mengadopsi regulasi atau model dari negara lain. 

    Peta jalan pengembangan AI harus disusun berdasarkan nilai-nilai budaya, pengetahuan lokal, dan kebutuhan khas Indonesia. 

    Presiden KORIKA Hammam Riza mengatakan, roadmap AI nasional yang tengah difinalisasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) harus dirancang secara kontekstual agar AI benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan.

    “Kita tidak bisa mencomot begitu saja, aturan-aturan ataupun regulasi yang ada di luar, dan langsung diterapkan di Indonesia. Tapi tentu saja harus disesuaikan dalam konteks kebudayaan kita, tradisional knowledge-nya kita, heritage-nya kita, budaya kita,” kata Hammam ditemui disela acara World AI Show Indonesia 2025 di Jakarta pada Selasa (8/7/2025).

    Menurutnya, roadmap yang akan diluncurkan pada Agustus mendatang itu mencakup tujuh aspek utama dalam pengembangan AI, mulai dari etika, kebijakan, data, infrastruktur, talenta, riset, hingga use case sektor industri. 

    KORIKA sebagai orkestrator ekosistem inovasi turut menyusun rekomendasi dari masing-masing bidang strategis tersebut.

    Dalam proses penyusunan roadmap, KORIKA juga menerapkan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) serta strategi  Threats, Opportunities, Weaknesses, Strengths (TAUS) untuk mengidentifikasi prioritas dan quick wins yang bisa segera dijalankan sebagai langkah awal implementasi.

    Lebih lanjut, Hammam menekankan urgensi menjaga kedaulatan data nasional di tengah pesatnya pemanfaatan AI global. Dia menyebutkan, jika data Indonesia tidak dikurasi secara mandiri, maka akan sangat rentan digunakan secara bebas oleh pengembang luar negeri.

    “Data terkait dengan budaya kita, data terkait dengan pribadi kita, itu akan menjadi data yang digunakan oleh berbagai AI model. Kalau misalnya kita tidak mengkurasi data-data tersebut ya, kita akan tidak memiliki lagi kedaulatan dalam data kita,” ungkapnya .

    Hammam nengatakan Roadmap AI Indonesia juga diarahkan untuk menghasilkan solusi nyata di sektor-sektor utama seperti pertanian, kesehatan, kemaritiman, penanggulangan bencana, hingga pembangunan kota cerdas.

    Sebagai bagian dari strategi nasional menuju Indonesia Emas 2045, roadmap AI ini disusun melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas. Hammam menegaskan AI adalah milik bersama, dan tanggung jawab pengembangannya tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah.

    “AI itu adalah milik semua. Jadi bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab untuk bisa melakukan pengembangan AI ini. Tapi dari industri, dari akademia, dari komunitas. Ini semua bagian dari penting dalam perkembangan AI itu,” ucapnya. 

  • Prabowo Dorong BRICS Jadi Motor Kerja Sama Ekonomi Selatan Global

    Prabowo Dorong BRICS Jadi Motor Kerja Sama Ekonomi Selatan Global

    Bisnis.com,JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan posisi Indonesia dalam memperkuat sistem multilateral dan kerja sama ekonomi negara-negara berkembang dalam sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7/2025).

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan pada sesi tersebut, para pemimpin melakukan pembahasan dengan tema “Strengthening Multilateralism, Economic-Financial Affairs, and Artificial Intelligence.”

    Dalam keterangannya di Brasil, Airlangga mengatakan bahwa Presiden Ke-8 RI itu menekankan pentingnya menghidupkan kembali multilateralisme di tengah dinamika dunia yang makin multipolar.

    Menurutnya, Kepala Negara juga mendorong penguatan kemitraan ekonomi antara negara-negara global south, serta memperluas pemanfaatan New Development Bank (NDB). 

    “Ini kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat penting dan diharapkan bahwa pemanfaatan dari New Development Bank bisa ditingkatkan,” ujar Airlangga.

    Indonesia, lanjut Airlangga, telah menyatakan kesiapan untuk bergabung secara aktif dalam NDB. Partisipasi ini menjadi penting agar Indonesia dapat mengakses pembiayaan pembangunan yang sejalan dengan agenda transformasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    “Kita tahu bahwa dilaporkan tadi dalam New Development Bank itu ada beberapa proyek yang sedang ditangani antara lain clean energy project, kemudian infrastruktur, kemudian juga beberapa proyek yang terkait dengan sustainability dan green. Saat sekarang ditangani 120 proyek dan nilainya sekitar US$39 billion,” lanjutnya.

    Dalam sesi kedua ini, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir (Tata) mengatakan bahwa Presiden Prabowo juga mengusulkan inisiatif “South-South Economic Compact.”

    Menurut Tata, usulan tersebut bertujuan agar negara BRICS dapat menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south. 

    “Di sini tujuannya adalah agar negara-negara BRICS menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south untuk perdagangan, untuk juga lebih mengintegrasikan perekonomiannya untuk menjadi bagian dan supply chain,” pungkas Tata.

  • Prabowo Dapat Sambutan Khusus saat Pertama Kali Hadiri KTT BRICS 2025 – Page 3

    Prabowo Dapat Sambutan Khusus saat Pertama Kali Hadiri KTT BRICS 2025 – Page 3

    Indonesia telah menjadi anggota penuh BRICS sejak 1 Januari 2025. Acara KTT BRICS ini menjadi wadah bagi para pemimpin BRICS untuk membahas sejumlah isu politik dan keamanan global, seperti konflik yang berkepanjangan di berbagai kawasan, reformasi tata kelola global, dan penguatan multilateralisme.

    Selain itu, para pemimpin BRICS akan mengangkat berbagai permasalahan dan peluang kerja sama ekonomi dan keuangan serta isu-isu lainnya seperti tata kelola artificial intelligence, lingkungan dan aksi iklim, serta kesehatan global.

    Selain Prabowo, juga hadir beberapa pemimpin negara anggota baru, antara lain Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Putra Mahkota Abu Dhabi Khalid bin Mohammed bin Zayed, dan Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi.

    Para pemimpin negara anggota baru itu melengkapi kehadiran negara-negara pendiri seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

  • Terpopuler, banjir hingga pembentukan tim penulisan ulang sejarah

    Terpopuler, banjir hingga pembentukan tim penulisan ulang sejarah

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita terpopuler Senin pagi yang menarik untuk disimak mulai dari sejumlah wilayah di Jakarta Barat terendam banjir sampai DPR bentuk tim supervisi untuk awasi penulisan ulang sejarah.

    Berikut rangkuman beritanya:

    1. Sejumlah wilayah di Jakarta Barat terendam banjir

    Sejumlah wilayah di Jakarta Barat terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada Minggu sore.

    Sejumlah titik itu seperti Jalan Arjuna Utara (arah Kebon Jeruk), Tol Tangerang (arah Kebon Jeruk), sekitar Lippo Mall Puri, Kembangan, lalu RT 13/RW 10 Kapuk, Cengkareng, kemudian wilayah Semanan, Kalideres, dan sekitar Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng.

    Baca selengkapnya di sini.

    2. Tim SAR temukan korban kapal tenggelam di Selat Bali

    Tim SAR gabungan menemukan satu orang penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dalam kondisi meninggal dunia di wilayah selatan Selat Bali, Minggu.

    Dengan ditemukannya satu orang korban meninggal pada hari keempat pencarian ini, jumlah korban meninggal bertambah menjadi tujuh orang. Selain itu, 30 orang ditemukan selamat dan 28 orang masih dalam pencarian.

    Baca selengkapnya di sini.

    3. Kemendagri beri dukungan untuk pegawai hilang akibat longsor di Puncak

    Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan dukungan penuh kepada keluarga salah satu pegawainya yang hilang akibat bencana longsor di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/7) sore.

    Baca selengkapnya di sini.

    4. Presiden Prabowo bahas perdamaian hingga AI

    Presiden RI Prabowo Subianto beserta para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi BRICS 2025 dijadwalkan menggelar pleno seputar topik perdamaian dan keamanan global hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada pertemuan perdana, Minggu pagi.

    Baca selengkapnya di sini.

    5. DPR bentuk tim supervisi untuk awasi penulisan ulang sejarah

    DPR RI akan membentuk tim untuk melakukan supervisi terhadap penulisan ulang sejarah oleh Kementerian Budaya (Kemenbud) guna memastikan sejarah ditulis ulang dengan baik.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Indriani
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bocah Ajaib Rp 58 Triliun Resmi Pimpin Tim Super Pendiri Facebook

    Bocah Ajaib Rp 58 Triliun Resmi Pimpin Tim Super Pendiri Facebook

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mark Zuckerberg mengumumkan pembentukan Meta Superintelligence Labs (MSL), sebuah unit baru yang akan dipimpin oleh beberapa rekrutan terbaru Meta, termasuk mantan CEO Scale AI Alexandr Wang.

    Zuckerberg menyebutkan bahwa unit superintelijen AI ini akan menaungi berbagai tim Meta yang saat ini mengembangkan model dasar kecerdasan buatan (foundation models), seperti perangkat lunak open-source Llama, produk AI, dan proyek riset Fundamental Artificial Intelligence Research, demikian dikuto dari CNBC Internasional, Jumat (4/7/2025).

    Langkah ini diumumkan setelah Meta mengkonfirmasi pembelian 49% saham Scale AI, yang menempatkan valuasi perusahaan tersebut di angka lebih dari US$29 miliar atau sekitar Rp 464 triliun.

    Dari transaksi itu, Meta disebut menggelontorkan sekitar US$15 miliar atau Rp 240 triliun untuk akuisisi sebagian saham Scale AI.

    Wang (28) langsung direkrut untuk bergabung ke Meta dan memimpin upaya besar perusahaan dalam pengembangan AI di bawah naungan MSL.

    Alexandr Wang bukan nama sembarangan di dunia teknologi. Ia mendirikan Scale AI di usia 21 tahun dan menjadi miliarder termuda versi Forbes pada usia 24 tahun. Forbes memperkirakan kekayaan Wang kini telah mencapai US$3,6 miliar atau sekitar Rp 58 triliun.

    Tiga tahun sejak mendirikan Scale AI, Wang menjadi perbincangan di Silicon Valley. Forbes bahkan membandingkannya dengan Bill Gates dan Mark Zuckerberg.

    Meta sendiri kini sedang bersaing ketat dalam industri AI, terutama menghadapi dominasi OpenAI dan Google DeepMind.

    Rekrutmen besar-besaran pun dilakukan, termasuk menarik Nat Friedman, eks CEO GitHub, dan Daniel Gross, eks CEO Safe Superintelligence, startup milik co-founder OpenAI, Ilya Sutskever.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]