Produk: Artificial Intelligence

  • AI Gantikan Manusia? Wamen Ekraf Sebut Kita Bisa Bentuk AI

    AI Gantikan Manusia? Wamen Ekraf Sebut Kita Bisa Bentuk AI

    Jakarta

    Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi topik populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang khawatir AI akan menggantikan manusia dalam berbagai bidang, seperti pekerjaan, pendidikan, bahkan kehidupan sehari-hari.

    Wakil Menteri Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) Irene Umar menyebutkan ia sangat yakin AI tidak akan menggantikan manusia. Sebaliknya, talenta yang kreatif dan inovatif justru bisa membentuk AI untuk memudahkan pekerjaan manusia.

    “Tanpa talenta , AI tidak ada apa-apanya. Orang mungkin sekarang ketakutan ‘nanti AI bisa nge-replace human nih’. Saya sering sekali mengatakan AI will never replace human. Apalagi Indonesia,” yakinnya, saat berbicara di ‘Kick Off Semesta AI’ di Gedung Arcadia, Menara Thamrin, Jakarta, Kamis (24/2025).

    Irene menyebutkan, manusia memiliki bagiannya sendiri yang tidak dapat digantikan AI. Selain itu, AI tidak memiliki kreativitas dan inovasi seperti manusia.

    “Indonesia itu punya sumber kreativitas yang luar biasa. AI is garbage in, garbage out. Dengan apa yang manusia miliki, we have the power to shape where AI goes to. We have that ability as humans untuk membentuk AI ini maunya seperti apa,” tutur Irene.

    Ia bertekad agar keunikan kreativitas ini menjadi kekuatan bagi talenta-talenta di bidang AI, yang disebut Laskar AI, untuk memperkuat bonus demografi Indonesia.

    “Dengan AI, I want to push the envelope further. We’re not only have bonus demography, but I hope we have bonus Laskar AI demography also,” sebutnya.

    Berdasarkan hitung-hitungan kasar, menurutnya dengan 280 juta populasi di Indonesia dan kontribusi AI, Indonesia bisa memiliki 1 atau 2 juta sumber daya produktif di bidang AI, tergantung seberapa cepat kita bisa menyelesaikan masalah ini.

    Ia juga mengingatkan pentingnya kehadiran AI untuk bisa memberikan solusi dari kasus yang ditemui sehari-hari (real case) yang dibutuhkan masyarakat. Penggunaan AI selain hanya untuk estetika atau hiburan juga harus bisa mendorong ekonomi, dan hal itu membutuhkan tangan manusia untuk bisa mengembangkannya.

    “Karena yang kita solve sekarang, we solve real basic problems. Jangan menciptakan sebuah teknologi. Mari kita ciptakan sebuah solusi. Jangan menciptakan sebuah produk. Mari kita ciptakan dampak,” tegasnya.

    (rns/rns)

  • Pramono Bermimpi Layanan Jakarta Serba "Satset" Lewat Pemanfaatan AI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Juli 2025

    Pramono Bermimpi Layanan Jakarta Serba "Satset" Lewat Pemanfaatan AI Megapolitan 25 Juli 2025

    Pramono Bermimpi Layanan Jakarta Serba “Satset” Lewat Pemanfaatan AI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur
    Jakarta

    Pramono Anung
    menilai teknologi kecerdasan buatan atau
    artificial intelligence
    (AI) dapat menjadi solusi untuk mempercepat pelayanan publik dan memangkas birokrasi yang berbelit di Jakarta.
    Hal itu ia sampaikan saat membuka Workshop Penyusunan Roadmap Implementasi AI di Ruang Pola Balai Kota Jakarta, Kamis (24/7/2025).
    “Birokrasi kita harus bisa mampu untuk beradaptasi dengan perubahan zaman ini. Dengan
    artificial intelligenc
    e ini. Jangan kemudian bermain
    Artificial Intelligence
    hanya wajahnya Pramono Anung bisa ditempelin untuk acara-acara apa saja,” kata Pramono.
    Pramono menegaskan, seluruh aparatur Pemprov Jakarta harus siap beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Ia meyakini banyak urusan warga yang bisa diselesaikan lebih cepat melalui sistem berbasis AI.
    Teknologi ini, kata dia, bisa dimanfaatkan untuk berbagai layanan, mulai dari pembuatan KTP, SIM, paspor, hingga pengajuan bantuan pendidikan seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
    Termasuk pula dalam proses perizinan yang selama ini dikenal rumit dan lambat, seperti izin mendirikan bangunan (IMB).
    Pramono mencontohkan pengalaman seorang warga yang harus menunggu 12 tahun untuk memperoleh izin bangunan.
    Namun setelah ditangani dengan sistem yang lebih efisien, izin tersebut bisa keluar hanya dalam dua minggu.
    “Kenapa ini saya sampaikan? Di era
    artificial intelligence
    masih ada ngurus perizinan sampai 12 tahun. Saya bilang stop,” ujar dia.
    Pramono juga menyampaikan, Pemprov Jakarta sudah mulai menerapkan teknologi AI dalam sektor transportasi, salah satunya melalui
    Intelligent Traffic Control Syste
    m atau sistem pengatur lalu lintas pintar.
    Saat ini, tercatat ada 65 titik lampu lalu lintas di Jakarta yang telah menggunakan teknologi tersebut. Namun, menurut Pramono, jumlah itu belum ideal.
    “Ini saja secara signifikan dari survei-survei yang ada, tidak menempatkan Jakarta menjadi kota termacet di Indonesia. Sekarang sudah nomor lima,” ujarnya.
    Ia mengatakan, jumlah titik yang ideal untuk penerapan sistem ini agar berdampak maksimal adalah sekitar 300 titik.
    Dalam kesempatan itu, Pramono juga mengungkapkan dirinya banyak belajar mengenai AI dari putrinya yang merupakan lulusan program master bidang AI di Columbia University, Amerika Serikat.
    “Dia menyampaikan begini. Prinsipnya dari
    artificial intelligence
    itu, satu data, kedua pola, ketiga ada mesin yang bisa menangkap itu. Dan kemudian inilah yang disarankan atau dilakukan yang bisa secara publik bermanfaat bagi masyarakat,” kata Pramono.
    Pramono berharap, pemanfaatan AI dapat mempercepat transformasi
    layanan publik
    di Jakarta menjadi lebih cepat, efisien, dan tidak menyulitkan warga.
    “Inilah yang menurut saya akan menjadi masa depan pemerintahan di republik ini. Kalau kita mau maju, maka kita harus membuka diri terhadap itu,” tuturnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadi Diri Sendiri Tak Selalu Relevan, Orang Sukses Justru Melakukan Ini – Page 3

    Jadi Diri Sendiri Tak Selalu Relevan, Orang Sukses Justru Melakukan Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di berbagai tempat, mulai dari ruang kelas hingga ruang rapat, kita sering mendengar nasihat yang sama: “Jadilah dirimu sendiri.”

    Keaslian dianggap sebagai kunci untuk membangun koneksi, meraih kesuksesan karier, dan menjalani hidup yang bermakna. Di tengah kemajuan teknologi seperti terapis berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan barista robot, sisi kemanusiaan justru menjadi aset paling berharga.

    Namun, nasihat itu justru menyesatkan.

    Sebagai psikoterapis berlisensi, penulis buku The Science of Stuck dan Align Your Mind, serta pembicara utama perusahaan, Britt Frank kerap menyaksikan bagaimana orang bingung memahami apa sebenarnya arti dari menjadi autentik, dilansir dari CNBC Make It, Jumat, 253/7/2025).

    Faktanya, tekanan untuk selalu tampil “apa adanya” justru kerap membawa lebih banyak dampak negatif daripada manfaat.

    Mengapa Keaslian Sering Kali Diromantisasi

    Kalimat “jadilah dirimu sendiri” memang terdengar menginspirasi, tetapi jika ditelaah lebih dalam, nasihat ini tidak selalu relevan dalam semua situasi. Bahkan, dalam sejumlah kondisi, pesan tersebut justru cenderung menyederhanakan kompleksitas kehidupan. Berikut beberapa alasannya:

    Kita Bukan Satu-Satunya Versi Diri

    Setiap orang memiliki beragam sisi dalam diri sendiri, hal yang bisa dirasakan siapa saja yang pernah mengalami konflik batin. Misalnya, satu bagian dari dirimu mungkin semangat untuk pergi ke gym, tapi sisi lainnya hanya ingin rebahan dan menonton serial favorit.

    Mengalami kontradiksi semacam ini bukan tanda kemunafikan, melainkan bagian dari menjadi manusia. Ingat kembali saat terakhir kamu ragu mengambil keputusan: mungkin kamu ingin menyampaikan pendapat di rapat, tapi pada saat yang sama takut dinilai orang lain. Perdebatan batin itu menandakan pikiran kita adalah ekosistem yang kompleks, terdiri dari beragam dorongan, emosi, dan keinginan, bukan satu identitas tetap yang konsisten.

     

  • Ultah Ke-5, Mayapada Hospital Kuningan Kenalkan Dua Layanan Baru

    Ultah Ke-5, Mayapada Hospital Kuningan Kenalkan Dua Layanan Baru

    Jakarta

    Mayapada Hospital Kuningan (MHKN) menyelenggarakan perayaan ulang tahun ke-5 yang melibatkan karyawan, keluarga besar rumah sakit, hingga masyarakat sekitar.

    Perayaan ini menjadi momentum untuk mempererat ikatan dengan masyarakat sekaligus memperkenalkan inovasi layanan kesehatan terbaru Chest Pain Unit dan Sugar Clinic.

    Hadirnya layanan ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat urban terhadap layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan menyeluruh.

    Rangkaian acara yang digelar Minggu (20/7), dimulai dengan funwalk di area strategis Kuningan yang diikuti karyawan, tenaga medis, keluarga, dan warga sekitar. Di momen ini, Mayapada Hospital Kuningan juga memberikan pemeriksaan gula darah gratis serta skrining risiko prediabetes dan diabetes sebagai bagian dari edukasi deteksi dini.

    Pihak rumah sakit juga mengadakan program sirkumsisi (sunat) gratis kepada 10 pasien yang dilakukan oleh tim dokter spesialis bedah umum yang berpraktik di MHKN, yaitu dr. Terry Renata Lawanto, Sp.B dan dr. Ratin Adira, Sp.B.

    Hospital Director Mayapada Hospital Kuningan, dr. Deasy Sugesty, MARS, mengatakan di usia Mayapada Hospital Kuningan yang ke-5 ini pihaknya ingin dapat memberi dampak yang lebih luas, bukan hanya bagi keluarga besar Mayapada Hospital Kuningan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.

    “Sirkumsisi gratis adalah wujud nyata kepedulian kami terhadap kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Sunat gratis ini juga melibatkan dokter spesialis bedah MHKN sebagai wujud coordination of care kami dalam memberikan parawatan yang aman, profesional, dan berstandar internasional,” ujar dr. Deasy dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).

    Nia Andriyani (34) yang datang mendampingi anaknya mengungkapkan rasa bahagianya usai mendapatkan sirkumsisi gratis dan pemeriksaan kesehatan gratis.

    “Senang sekali rasanya. Anak saya sudah disirkumsisi di Mayapada Hospital Kuningan dengan nyaman, dokternya hebat dan baik. Hari ini saya juga mendapatkan pemeriksaan gratis, jadi saya tahu kondisi gula darah saya,” kata Nia.

    Layanan Chest Pain Unit & Sugar Clinic di Mayapada Hospital Kuningan

    Layanan Chest Pain Unit dan Sugar Clinic dirancang untuk menjadi solusi bagi masyarakat perkotaan yang membutuhkan pelayanan medis berkualitas dengan pendekatan preventif dan respons cepat.

    Chest Pain Unit (CPU) Mayapada Hospital hadir sebagai unit khusus untuk pemeriksaan, evaluasi cepat, diagnosis, dan penanganan pasien dengan keluhan nyeri dada. Unit ini membantu pasien mengetahui penyebab nyeri dada, baik yang terkait kondisi jantung (seperti serangan jantung atau angina) maupun non-jantung (gangguan paru-paru, pencernaan, otot, hingga faktor psikologis seperti kecemasan).

    CPU memberikan pemeriksaan awal secara gratis untuk pasien dengan keluhan nyeri dada yang setelah evaluasi tidak ditemukan gangguan jantung. Sementara bagi pasien yang teridentifikasi memiliki masalah jantung, penanganan lanjutan dilakukan sesuai protokol medis dengan cepat dan tepat untuk meminimalkan risiko komplikasi.

    Kedua, Sugar Clinic hadir sebagai pusat layanan terpadu untuk deteksi risiko prediabetes dan diabetes, manajemen diabetes komprehensif, serta panduan gaya hidup sehat untuk menjaga metabolisme tubuh. Di Sugar Clinic, masyarakat juga dapat menikmati berbagai layanan gratis, seperti skrining risiko prediabetes/diabetes dengan teknologi Artificial Intelligence (AI), pemeriksaan gula darah, dan konsultasi awal dengan dokter.

    dr Deasy mengungkapkan di tengah dinamika kehidupan masyarakat urban, pihaknya melihat semakin banyak gangguan kesehatan yang kerap dialami dan tidak boleh diabaikan, seperti nyeri dada mendadak, prediabetes, hingga tingginya angka diabetes.

    “Deteksi dini dan penanganan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih serius. Karena itu, Mayapada Hospital Kuningan menghadirkan Chest Pain Unit dan Sugar Clinic sebagai wujud komitmen kami dalam memberikan akses layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan menyeluruh,” jelasnya.

    Ia menuturkan ke depan, pihaknya berkomitmen terus menghadirkan inovasi layanan kesehatan yang lebih holistik, dengan pendekatan yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien.

    “Selain Chest Pain Unit dan Sugar Clinic, kami juga tengah melakukan ekspansi dan mempersiapkan fasilitas baru seperti Solace untuk layanan wellness premium, Sport Clinic, Dental Care, hingga Akupuntur, sebagai bagian dari transformasi layanan kesehatan yang lebih personal dan menyeluruh,” tutup dr. Deasy.

    Chief Operating Officer Mayapada Healthcare, Hendy Widjaja yang juga hadir dalam acara menegaskan pihaknya percaya Chest Pain Unit dan Sugar Clinic akan membantu Masyarakat untuk tetap sehat, mengendalikan risiko penyakit kronis melalui deteksi dini, sehingga mereka dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.

    “Selain di Mayapada Hospital Kuningan, layanan Chest Pain Unit dan Sugar Clinic juga hadir di unit Mayapada Hospital lainnya dan siap melayani masyarakat,” tegasnya.

    Perayaan ulang tahun MHKN juga dimeriahkan Festival Bazaar dan dilanjutkan dengan acara ‘Doctors Appreciation Night’ sebagai bentuk apresiasi kepada para dokter dan tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam mewujudkan MHKN sebagai layanan kesehatan pilihan bagi masyarakat.

    (sls/Mayapada Hospital)

  • Komdigi Gaet XLSmart, Mau Cetak Perempuan yang Ahli AI Nih

    Komdigi Gaet XLSmart, Mau Cetak Perempuan yang Ahli AI Nih

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggaet XLSmart untuk melahirkan satu juta talenta yang ahli di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Menariknya dalam kolaborasi ini keduanya sepakat untuk mendorong peran perempuan di bidang teknologi.

    XLSmart mempunyai program pemberdayaan perempuan dalam bidang digital, yaitu sisternet. Sedangkan, di sisi lain Komdigi tengah mengejar kebutuhan talenta digital sebanyak 12 juta orang hingga 2030.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan bahwa pemerintah menargetkan pelatihan dan pemberdayaan 2,4 juta orang pada tahun 2025. Secara bersamaan, pemerintah terus melakukan kolaborasi dengan berbagai industri lokal dan global guna mencapai kekurangan kebutuhan talenta digital di Tanah Air.

    “Kali ini ada tambahan komponen untuk pengembangan talenta digital, khususnya bagi perempuan. XLSmart memperkuat program Sisternet dengan inisiatif kolaboratif antara Komdigi dan Sisternet. Ini menjadi penting, kita harapkan dengan misi yang jelas, mengamplifikasi generasi digital dengan lebih dari 1,2 juta perempuan di Indonesia,” ujar Meutya di acara Forum XLSmart for Business, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Meutya menjelaskan dalam melahirkan lebih dari satu juta perempuan berkeahlian di bidang AI itu dilakukan melalui modul pembelajaran, forum komunitas, dan edukasi terkait ruang digital. Menurut Menkomdigi, program Sisternet yang digalakkan oleh XLSmart mendukung kaum Hawa memiliki peran penting di bidang teknologi.

    Disampaikannya dalam waktu dekat, seluruh akses modul dan aktivitas telah terintegrasi penuh dengan Sistem Manajemen Pembelajaran dari Kementerian Komdigi.

    “Inisiatif ini menjadi penting karena kami amat percaya ketika perempuan diberdayakan secara digital, keluarga dan masyarakat menjadi lebih tangguh terutama di tengah berkembangnya akal limitasi dan derasnya arus informasi,” ujar Meutya.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur & Chief Enterprise and Strategic Relationship XLSmart, Andrijanto Muljono mengatakan, peran perempuan belum muncul di era teknologi saat ini. Untuk itu, kolaborasi yang dilakukan XLSmart dengan Komdigi tersebut guna mendorong keterlibatan perempuan, khususnya dapat menguasai bidang AI.

    “XLSmart sendiri sudah memiliki program Sisternet dan memang (dengan Komdigi) punya tujuan yang sama untuk meningkatkan literasi digital bagi perempuan. Nah, jadi sekarang kita berkolaborasi dengan Komdigi untuk menaikkan kelasnya literasi digital terkait AI, pengembangan talenta digital berbasis AI untuk perempuan-perempuan Indonesia,” tuturnya.

    Diharapkan target lebih dari satu juta talenta digital perempuan menguasai bidang AI dapat tercapai pada tahun ini.

    (agt/agt)

  • Aplikasi Fintech dan e-Wallet RI Rentan Kena Serangan AI

    Aplikasi Fintech dan e-Wallet RI Rentan Kena Serangan AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan fintech dan e-wallet di Indonesia dinilai perlu meningkatkan keamanan aplikasi seluler seiring dengan maraknya serangan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Director of Customer Success di Appdome, Dean McDonald, mengatakan pesatnya laju ekonomi yang dihasilkan melalui aplikasi seluler menjadi celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku serangan siber.

    Menurutnya, banyak perusahaan fintech di Indonesia masih menggunakan metode lama seperti Software Development Kit (SDK) yang merupakan teknologi pada 2010 dan Multi-Factor Authentication (MFA) untuk keamanan aplikasi mereka.

    “Padahal, pendekatan ini sudah tidak lagi relevan untuk menghadapi ancaman modern,” kata Dean McDonald dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).

    Dia menambahkan salah satu celah paling rentan dalam aplikasi fintech adalah saat proses onboarding atau Know Your Customer (KYC). Perusahaan seharusnya tidak hanya menggunakan AI sebagai alat analitik, melainkan benar-benar menjadikannya sistem pertahanan aktif.

    Menurutnya, tingkat serangan telah meningkat dua kali lipat sejak 2024, dan akan terus naik. AI memungkinkan pelaku kejahatan untuk meniru suara, wajah, bahkan sidik jari dengan sangat meyakinkan.

    Appdome, lanjutnya, memiliki perlindungan proses sensitif dalam aplikasi—seperti login dan transaksi pembayaran—dari serangan otomatis atau berbasis AI. Teknologi Mobile Bot Defense milik Appdome memungkinkan deteksi terhadap deepfake dan bot jahat secara real-time.

    Selain itu, perusahaan juga menghindari risiko crash atau gangguan performa yang seringkali menjadi kelemahan SDK. Appdome dapat mengenali perangkat yang digunakan untuk mengakses aplikasi, serta mengidentifikasi jika pengguna masuk dari perangkat baru yang belum dikenali.

    “Dengan pendekatan AI-native dan tanpa memerlukan integrasi kode, platform ini menjadi jawaban atas kebutuhan perlindungan menyeluruh yang tak bisa ditawarkan oleh pendekatan tradisional,” ujarnya.

  • Tokocrypto Ungkap Penipuan Berbasis Deepfake Sasar Industri Kripto, Melesat 40%

    Tokocrypto Ungkap Penipuan Berbasis Deepfake Sasar Industri Kripto, Melesat 40%

    Bisnis.com, JAKARTA — Platform jual beli aset kripto, Tokocrypto, mengungkap peningkatan serangan siber berbasis deepfake hingga 40% secara tahunan, yang menyasar industri kripto. 

    Head of Operations Tokocrypto, Roberto H. Thamrin mengungkapkan fakta penipuan kripto yang berhubungan dengan deepfake di Asia Tenggara telah meningkat 40% dari tahun ke tahun.

    “Deepfake jadi tantangan terbesar, apalagi dengan kehadiran platform seperti Google Veo 3 yang bisa membuat video realistis hanya dengan AI. Itu jadi kekhawatiran, sebab wajah dan suara kita dapat dipalsukan,” kata Roberto di Jakarta (24/07/25).

    Dia menambahkan banjir serangan juga dirasakan oleh perusahaan. Teknologi AI membuat jumlah serangan meningkat signifikan. 

    Roberto mengatakan perusahaan mencatat terdapat 27.000 usaha serangan siber teridentifikasi dan berhasil diblokir Tokocrypto dan Vida selama 5 bulan pertama 2025.

    Hasil itu berdampak pada pengurangan signifikan kasus penipuan digital dan penyalahgunaan identitas.

    Untuk masa mendatang, pihak Tokocrypto sudah menyusun strategi untuk lebih meningkatkan keamanan sistem, memperjelas regulasi, serta meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap industri itu.

    Langkah-langkah seperti edukasi via media sosial dan roadshow yang dilakukan ke sejumlah universitas dan komunitas kripto juga dilakukan untuk membuka wawasan terkait dunia kripto lebih jauh.

    “Dengan sinergi antara pelaku transaksi, pengatur regulasi, dan juga komunitas akan membawa industri kripto pada masa depannya yang lebih aman, transparan, dan berorientasi pada pertumbuhan,” Kata Roberto

    Berdasarkan data internal Tokocrypto, dalam lima tahun terakhir, jumlah pelaku dalam industri kripto di Indonesia mengalami peningkatan, dengan transaksi yang juga meningkat sebesar 56%.

    Jumlah aktivitas kripto ilegal yang menurun sejumlah 24% juga menandakan industri yang lebih terkontrol, dan regulasi yang lebih matang, seperti contohnya sistem “Know Your Customers” dan “Anti Money Laundering”. 

    Tokocrypto baru saja menjalin kerja sama dengan Vida dalam melawan ancaman digital berbasis deepfake.

    Bersama perusahaan layanan identitas digital tersebut, Tokocrypto meningkatkan keamanannya dengan memperkenalkan fitur pengenal wajah berbasis kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) dan juga liveness detection yang keduanya berfungsi beriringan dalam mendeteksi apakah yang mereka layani benar-benar pelanggan, atau penjahat siber yang menyamar dengan deepfake.

    Selain dua fitur tersebut, ada juga Anti-spoofing dan Document Authentication untuk mencegah pemalsuan data. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • XLSMART Perkenalkan ESTA pada Bravo 500 Summit, Pacu Segmen B2B

    XLSMART Perkenalkan ESTA pada Bravo 500 Summit, Pacu Segmen B2B

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) melalui lini usaha XLSMART for Business bakal memperkuat kolaborasi guna memacu pertumbuhan bisnis di sektor business to business (B2B). Perusahaan juga meluncurkan platform ESTA.

    Perusahaan baru saja menyelenggarakan BRAVO 500 SUMMIT, sebuah forum berskala internasional yang mempertemukan pelaku industri, regulator, dan mitra teknologi global untuk mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia. 

    Fokus utama forum adalah pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Cybersecurity dalam menunjang efisiensi dan daya saing industri, khususnya pada sektor-sektor strategis seperti pertambangan, manufaktur, logistik, keuangan, hingga layanan publik.

    Direktur & Chief Enterprise Strategic Relationship Officer XLSMART, Andrijanto Muljono, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam proses digitalisasi industri. 

    Dia mengatakan transformasi digital yang pesat melalui teknologi seperti AI, IoT, cloud, dan cybersecurity merupakan hal yang tak terhindarkan di berbagai industri di dunia termasuk di Indonesia karena telah mengubah cara bisnis yang dijalankan. 

    “BRAVO 500 SUMMIT merupakan langkah nyata XLSMART untuk memperkuat peran sebagai mitra teknologi bagi dunia usaha dengan memperluas kolaborasi lintas sektor,” kata Andrijanto dalam acara BRAVO 500 SUMMIT  di Jakarta pada Kamis (24/7/2025.)

    Dalam forum tersebut, XLSMART juga meluncurkan Enterprise Smart Technology & Automation (ESTA), platform digital terbaru yang dirancang untuk menjawab kebutuhan otomasi dan efisiensi operasional industri.

    ESTA merupakan solusi digital terpadu yang mendukung kebutuhan industri dari berbagai sektor seperti keuangan, ritel, sumber daya alam, logistik, manufaktur, hingga layanan publik dan kesehatan. 

    Platform ini dirancang modular dan adaptif, memungkinkan integrasi data yang tersebar ke dalam satu sistem yang konsisten dan dapat dikustomisasi per kebutuhan bisnis.

    Keunggulan utama ESTA terletak pada kemampuannya mendukung operasi secara terpusat maupun berbasis edge computing, serta layanan cloud-native dan GPU skala enterprise yang mendukung proses real-time.

    Salah satu fitur kunci ESTA adalah Advanced Managed Services (AMS), layanan multi-tenant yang dapat memantau infrastruktur real-time, hingga pengaturan standar keamanan. 

    ESTA juga dilengkapi dengan teknologi keamanan berlapis, AI generatif, serta konektivitas cloud dan on-prem yang mendukung proses bisnis secara menyeluruh. 

    Dengan pendekatan multi-tenant native, setiap pelanggan memiliki ruang sistem tersendiri yang menjaga isolasi data, struktur workflow, dan SLA.

    Andrijanto menambahkan digitalisasi tidak cukup hanya mengandalkan inovasi teknologi, tetapi juga membutuhkan budaya yang inklusif dan kolaboratif. 

    Pihaknya percaya transformasi digital tidak bisa hanya mengandalkan teknologi semata. 

    Menurutnya diperlukan kolaborasi lintas sektor, budaya yang memberdayakan (empowering culture), serta semangat kebersamaan untuk menjawab tantangan ekonomi digital yang semakin kompleks. 

    “Di forum ini, kita akan saling Connect, Educate, Elevate, dengan semangat Solusi untuk Korporasi, Solusi untuk Negeri,” katanya. 

    Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid mengatakan BRAVO 500 SUMMIT merupakan forum strategis yang mendorong pemanfaatan AI secara bertanggung jawab. 

    “Forum ini tidak hanya menghadirkan diskursus strategis lintas sektor, tetapi juga menjadi bagian penting dari penyusunan kerangka kolaborasi menuju AI Alignment yang relevan bagi Indonesia,” katanya. 

    Dia juga menekankan pemerintah tengah menyusun Peta Jalan Nasional AI yang menempatkan prinsip inklusivitas, kedaulatan data, dan kebermanfaatan teknologi sebagai pilar utama.

    “Melalui kolaborasi seperti ini, kita dapat memastikan bahwa AI bukan hanya milik mereka yang memiliki sumber daya paling besar, melainkan menjadi sarana untuk membuka peluang baru yang adil dan merata bagi seluruh rakyat,” ujar Meutya.

  • Apa Itu Ekonomi Digital yang Menjadi Tanggung Jawab Kemenkomdigi?

    Apa Itu Ekonomi Digital yang Menjadi Tanggung Jawab Kemenkomdigi?

    Jakarta, Beritasatu.com – Transformasi digital dalam satu dekade terakhir telah menjadi kekuatan utama yang membentuk arah baru perekonomian Indonesia. Pemerintah menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar penting menuju visi Indonesia Emas 2045.

    Dalam kerangka inilah, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) memegang peranan strategis dalam mengatur dan mengembangkan ekosistem digital nasional, demi memastikan setiap elemen masyarakat dapat merasakan manfaat kemajuan teknologi secara merata dan berkelanjutan.

    Secara sederhana, ekonomi digital merujuk pada aktivitas ekonomi yang ditopang oleh teknologi digital. Hal ini mencakup seluruh proses produksi, distribusi, hingga konsumsi barang dan jasa yang dilakukan melalui sistem digital.

    Contohnya bisa di lihat dalam platform e-commerce, layanan keuangan berbasis aplikasi, transportasi online, dan sistem pembayaran elektronik.

    Namun, ekonomi digital bukan hanya soal jual beli online. Ia juga melibatkan pemanfaatan big data, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), internet of things (IoT), dan cloud computing dalam berbagai sektor. Pertanian, pendidikan, logistik, hingga pelayanan publik kini tengah diarahkan menuju digitalisasi menyeluruh.

    Peran Kemenkomdigi dalam Ekonomi Digital

    Kemenkomdigi yang menggantikan nomenklatur Kemenkominfo, merupakan lembaga utama yang bertanggung jawab dalam mengatur, mengembangkan, dan menjaga ekosistem ekonomi digital nasional. Berikut ini beberapa fokus strategisnya.

    1. Pengembangan infrastruktur digital

    Kemenkomdigi bertugas memastikan ketersediaan infrastruktur teknologi yang merata, termasuk jaringan internet cepat dan pusat data nasional. Akses digital yang inklusif adalah syarat utama bagi pertumbuhan ekonomi digital. Wilayah terpencil pun menjadi prioritas agar tidak tertinggal dalam transformasi ini.

    2. Regulasi dan perlindungan data

    Di tengah melonjaknya transaksi digital, isu privasi dan keamanan data menjadi sorotan utama. Kemenkomdigi berperan dalam merancang dan menegakkan aturan perlindungan data pribadi, termasuk implementasi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), serta menindak pelanggaran dan kebocoran data di ruang digital.

    3. Literasi dan talenta digital

    Pembangunan ekonomi digital membutuhkan sumber daya manusia yang adaptif terhadap teknologi. Melalui program pelatihan, sertifikasi, dan edukasi publik, Kemenkomdigi mendorong peningkatan kapasitas digital masyarakat, terutama generasi muda dan kelompok rentan.

    4. Dukungan terhadap UMKM digital

    Salah satu agenda utama Kemenkomdigi adalah mendorong UMKM agar bertransformasi ke ranah digital. Hal ini dilakukan melalui berbagai inisiatif, seperti pelatihan digitalisasi, pendampingan bisnis daring, hingga integrasi ke dalam platform digital nasional dan e-commerce global.

    5. Kolaborasi dan diplomasi digital

    Dalam menghadapi dominasi platform global, Kemenkomdigi aktif menjalin kerja sama lintas negara serta menyusun kebijakan pajak digital. Diplomasi digital ini bertujuan menciptakan kesetaraan akses dan peluang bagi pelaku usaha lokal di kancah internasional.

    Ekonomi digital bukan sekadar tren, melainkan strategi pembangunan masa depan Indonesia. Dengan proyeksi menciptakan jutaan lapangan kerja baru pada 2025, ekonomi digital telah menjadi perhatian serius pemerintah.

    Melalui infrastruktur yang mumpuni, kebijakan yang responsif, serta sinergi lintas sektor, Kemenkomdigi diharapkan mampu menciptakan ekosistem digital yang kuat secara teknologi dan adil bagi seluruh masyarakat Indonesia.

  • Kemenkes Segera Uji Coba Layanan Kesehatan Berbasis AI dan Regulatory Sandbox

    Kemenkes Segera Uji Coba Layanan Kesehatan Berbasis AI dan Regulatory Sandbox

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan terobosan baru berupa layanan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk tindakan preventif terhadap penyakit, dan juga Regulatory Sandbox untuk pengujian layanan.

    Layanan AI tersebut salah satunya mencakup skrining digital diabetes mellitus dan hipertensi yang memungkinkan masyarakat Indonesia melakukan skrining awal yang terjangkau dan fleksibel secara waktu dan tempat. 

    Inisiatif tersebut dilaksanakan mengingat diabetes mellitus dan hipertensi merupakan 2 dari 10 penyebab utama kematian di Indonesia. Keduanya seringkali tidak disadari oleh orang yang berisiko mengidapnya, dan alat tesnya pun relatif mahal.

    Selain inovasi preventif itu, ada juga Toolkit Prediksi dan Perencanaan Malaria (MPPT), sebagai upaya pengendalian dan pencegahan Malaria. 

    MPPT memanfaatkan data dari berbagai sumber, termasuk pola cuaca, faktor lingkungan, dan data historis kejadian malaria yang dipadukan dengan model AI, toolkit ini akan memberikan wawasan kepada pejabat kesehatan dan peneliti terkait potensi wabah di masa depan.

    “Untuk Sandbox kami, nantinya akan berfungsi untuk menguji regulasi, memperluas pemanfaatan produk, dan mengembangkan inovasi sebelum nantinya produk kesehatan diluncurkan,” jelas Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kemenkes, Setiaji tentang Regulatory Sandbox, di Jakarta (23/07/25).

    Dia juga mengatakan, sejak 2024, Sandbox milik Kemenkes tersebut sudah mengakomodir enam klaster kesehatan yaitu medical education, medical diagnosis, patient solutions, online marketplace, tele kesehatan, dan wellness wearable/devices.

    Untuk masa mendatang, Kemenkes juga akan melakukan sejumlah uji coba layanan AI preventif lainnya dalam rangka revolusi diagnostik dan jalur pengobatan. Layanan ini akan berfokus pada imaging, atau analisis hasil pemeriksaan seperti X-Ray, Ultrasonografi (USG), dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

    “Contohnya dapat dilihat pada layanan CT Scan Otak untuk kondisi sistem saraf di RSPON Mahar Mardjono. Selain itu, kami juga sedang engembangkan fitur chat AI Large Language Model (LLM) khusus di bidang kesehatan,” kata Setiaji.

    Untuk strategi khusus terkait validasi AI di bidang kesehatan, Kemenkes akan membentuk Kelompok Kerja (POKJA) khusus AI, yang berisikan para tenaga medis, pakar di universitas, dan bisnis startup kesehatan, yang berfokus pada pembentukan regulasi.

    Sebelumnya, layanan SatuSehat sudah terlebih dahulu diluncurkan oleh Kemenkes. Aplikasi yang sebelumnya bernama PeduliLindungi tersebut menjadi platform pendukung layanan kesehatan yang terintegrasi, serta memiliki aksesibilitas yang mudah.

    SatuSehat memungkinkan penggunanya mengakses data kesehatan baik publik, maupun yang pribadi tanpa khawatir akan keamanannya, bahkan juga mampu difungsikan untuk melihat rekam medis.

    Pemerintah berharap dengan semua inovasi yang akan diterapkan, nantinya akan muncul AI healthcare specialist di masa mendatang, dan juga mampu mewadahi inovator dengan AI yang tersentralisasi. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)