Produk: Artificial Intelligence

  • Telkom Catat Pendapatan Rp73 Triliun di Semester I 2025, Percepat Transformasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan – Page 3

    Telkom Catat Pendapatan Rp73 Triliun di Semester I 2025, Percepat Transformasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menunjukkan konsistensi dalam menjalankan strategi transformasi guna memperkuat fondasi bisnis dan memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan di tengah tantangan makroekonomi serta tekanan terhadap daya beli masyarakat.

    Menutup paruh pertama tahun 2025, Telkom berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73,0 triliun, dengan EBITDA mencapai Rp36,1 triliun dan margin EBITDA sebesar 49,5%. Sementara itu, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp11,0 triliun dengan margin laba bersih mencapai 15%.

    Dari sisi kontribusi, lini bisnis Data, Internet, dan IT Services tetap menjadi penyumbang terbesar terhadap total pendapatan Telkom, dengan nilai mencapai Rp42,5 triliun. Pendapatan dari Network dan Layanan Telekomunikasi lainnya tumbuh 9,8% YoY menjadi Rp7,5 triliun, didorong oleh pertumbuhan pada layanan payment solutions, jaringan, dan satelit.

    Sementara itu, bisnis interkoneksi turut menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan 2,4% YoY menjadi Rp5,0 triliun, yang dipicu oleh peningkatan trafik khususnya di segmen international wholesale voice.

    “Di tengah berbagai tantangan industri yangdinamis, Telkom terus mempercepat eksekusi strategi transformasi demi memperkuat daya saing dan menciptakan nilai jangka panjang. Kami percaya bahwa kecepatan dalam mengeksekusi transformasi menjadi kunci untuk memenangkan pasar digital yang sangat kompetitif saat ini. Selain itu, kami juga secara konsisten memperkuat penerapan tata kelola sebagai fondasi utama perusahaan, serta mendorong implementasi budaya kerja, Digital Ways of Working, yang menekankan pada keberanian dalam mengeksekusi untuk hasil terbaik, integritas terhadap etika, nilai, norma dan aturan yang berlaku, komitmen pada pelayanan yang terbaik, serta bertindak secara cepat, tepat, efektif, dan efisien dalam menghadapi perubahan,” ujar Dian Siswarini , Direktur Utama Telkom.

    Pada segmen Consumer (Mobile dan Fixed Broadband), Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp53,8 triliun. Digital Business tetap menjadi pendorong utama dengan menyumbang 90,6% dari pendapatan seluler, menegaskan komitmen Telkomsel terhadap optimalisasi nilai layanan dan kepuasan pelanggan. Selain itu, trafik data (data payload) mengalami peningkatan signifikan sebesar 20,1% menjadi 11.715.570 TB, yang menunjukkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan data berkualitas, seiring dengan tren konsumsi digital yang semakinm asif.

    Pendapatan dari IndiHome residensial (B2C) juga tercatat stabil dengan pertumbuhan 0,5% YoY. Total pelanggan IndiHome residensial (B2C) meningkat sebesar 10% YoY menjadi 10,1 juta pelanggan. Sedangkan total keseluruhan pelanggan IndiHome B2C dan B2B sebesar 11,3 juta pelanggan atau tumbuh 7,1% YoY. Sementara itu, total pelanggan seluler mencapai 158,4 juta pelanggan.

    Telkomsel terus memperkuat diferensiasi jaringan melalui ekspansi kapasitas untuk mendukung penggunaan layanan digital yang semakin meningkat. Hingga Juni 2025, Telkomsel mengoperasikan sebanyak 280.434 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri atas 229.214 BTS 4G dan 2.537 BTS 5G. Langkah ini menegaskan kesiapan perusahaan dalam mendorong perluasan layanan 5G serta memperkuat infrastruktur jaringan guna menghadirkan pengalaman digital yang lebih optimal bagi pelanggan.

    Kemudian segmen Enterprise, membukukan pendapatan sebesar Rp10,0 triliun. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bidang bisnis Cloud, Digital IT Services, dan Cybersecurity, termasuk menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pemain teknologi global. Telkom fokus memperkuat digitalisasi segmen Pemerintah, pengembangan solusi digital untuk Large Enterprise, serta perluasan IndiBiz bagipasar UKM melalui Telkom Regional di seluruh Indonesia.

    Langkah ini memperkuat kapabilitas Telkomdalam mendukung transformasi digital pelanggan B2B. Berikutnya untuk segmen Wholesale and International, mencatat pendapatan sebesar Rp9,7 triliun atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif bisnis infrastruktur digital, serta peningkatan pada layanan suara internasional(International Wholesale Voice).

    Lebih lanjut, Telkom terus mencatat kemajuan signifikan dalam mempersiapkan Infranexia, entitas infrastruktur fiber Telkom Group, menuju fase realisasi nilai berikutnya. Sebagai tonggak strategis, Infranexia diposisikan bukan sekadar aset, melainkan sebagai platform pertumbuhan yang siap untuk dikembangkan secara luas, dengan mandat yang jelas untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas.

    Infranexia siap mendukung agenda konektivitas nasional sekaligus mendorong penciptaan nilai jangka panjang bagi TelkomGroup. Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel sebagai anak usaha Telkom membukukan pendapatan positif sebesar Rp4,6 triliun dengan pertumbuhan sebesar 2,2% YoY.

    EBITDA tercatat sebesar Rp3,9triliun dan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, dengan margin EBITDA dan margin laba bersih masing-masing di angka 84% dan 23,8%.Pada paruh pertama 2025, Mitratel menambah 378 menara untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi, dengan total kepemilikan mencapai 39.782 menara.

    Selain itu, Mitratel mencatat penambahan 1.039 tenant baru sehingga total tenant meningkat menjadi 60.907, serta meningkatkan rasio penyewaan (tenancy ratio) menjadi 1,53x. Perseroan juga terus memperkuat portofolio bisnisnya melalui penambahan 3.408 km kabel serat optik secara organik, menjadikan total panjang serat optik mencapai 54.447 km.

    Selanjutnya untuk bisnis Data Center dan Cloud, mencatat pendapatan sebesar Rp921 miliar. Hingga semester I 2025, Telkom mengoperasikan 35 data center dengan total kapasitas 44 MW untuk melayani segmen enterprise dan hyperscale, serta 2.420 rack untuk layanan edge data center. Data Center milik Telkom tersebar di 30 lokasi di Indonesia dan 5 lokasi internasional, termasuk di Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste.

    NeutraDC selaku anak usaha Telkom, mengelola data center di 4 lokasi domestik dan 3 lokasi diSingapura. Tingkat utilisasi kapasitas data center NeutraDC mencapai sekitar 76%, yang didukung olehbasis pelanggan yang beragam, mencakup instansi pemerintah, perbankan, perusahaan besar, serta penyedia layanan cloud global.

    Seluruh fasilitas data center dirancang guna menjawab kebutuhan masadepan, termasuk daya tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI).Pada semester I 2025, realisasi belanja modal (capex) TelkomGroup sebesar Rp9,5 triliun atau 13,0%dari total pendapatan, mengalami penurunan sebesar 18,7% YoY.

    Penurunan rasio capex-to-revenue sejalan dengan strategi Telkom menerapkan fokus yang lebih tajam pada alokasi belanja modal guna memastikan bahwa baik belanja modal (Capex) maupun belanja operasional (Opex) digunakan dengan pendekatan berbasis pengembalian investasi.  Lebih dari 50% dari total capex dialokasikan untuk perluasan konektivitas digital, meliputi jaringan fiber optik, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel laut bawah laut.

    Sisanya digunakan untuk mendukung pengembangan platform digital seperti data center dan layanan cloud, serta layanan digital lainnya. Dengan memprioritaskan infrastruktur yang kuatdan inovasi yang berkelanjutan, Telkom terus mendorong transformasi digital sekaligus meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Indonesia.

    #ElevatingYourFuture

     

    (*)

  • Kemenperin Sebut Sektor Manufaktur Indonesia Masih Ekspansif, Ini Buktinya – Page 3

    Kemenperin Sebut Sektor Manufaktur Indonesia Masih Ekspansif, Ini Buktinya – Page 3

    Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyampaikan, Batam, Kepulauan Riau, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan strategis bagi pembangunan industri kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia.

    Hal ini disampaikan Wamenperin dalam Focused Group Discussion (FGD) bertema “Potensi Penguatan Industri Elektronika dalam Rangka Pengembangan Industri AI di Indonesia” di Batam, Kamis (10/7/2025).

    “Batam bisa menjadi salah satu kawasan pembangunan industri AI pada masa depan,” ujar Faisol. Apalagi, potensi Batam memiliki 19 kawasan industri yang sudah berkembang, dan beberapa perusahaan yang beroperasi di dalamnya telah terlibat dalam pengembangan teknologi elektronika, termasuk komponen-komponen penting yang menjadi fondasi pengembangan AI.

    Sebelumnya, Faisol telah melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah perusahaan di Batam. Ia melihat langsung kesiapan kawasan industri dan perusahaan industri di Batam dapat mendukung terwujudnya basis industri berteknologi tinggi.

    “Kemarin, kami mengunjungi perusahaan sektor telematika, pemasok komponen untuk produk gadget global, serta lokasi rencana pembangunan pabrik mitra dalam rantai pasok Apple yang akan memproduksi AirTag. Ini bukti bahwa Batam sangat berpotensial,” ia menambahkan.

  • HP Lipat dengan Sentuhan AI Terbaru

    HP Lipat dengan Sentuhan AI Terbaru

    Bisnis.com, JAKARTA — Samsung resmi luncurkan tiga produk barunya yang menawarkan generasi terbaru kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mendukung produktivitas.

    Galaxy Z Fold & Flip 7 jadi produk yang diperkenalkan. Dua seri itu tetap hadir sebagai ponsel lipat yang mendukung fleksibilitas penggunanya dengan fitur multitasking screen, memungkinkan pengguna menjalankan dua aplikasi sekaligus di masing-masing belahan layar.

    Z Fold 7 hadir dengan layar yang lebih lebar ketika dibentangkan, dan lebih tipis ketika dilipat dibanding seri sebelumnya. 

    Sementara itu, untuk Flip 7 juga serupa, menawarkan layar yang lebih luas ketika dibentangkan, yang membuat smartphone tersebut terasa tidak seperti ponsel lipat, melainkan seperti ponsel pada umumnya ketika digenggam.

    Ketahanan layar lipat dua produk handphone tersebut juga ditingkatkan, yaitu dengan armor flexi yang disempurnakan, memberikan ketahanan hingga 500.000 kali buka-tutup layar.

    “Kami menyasar target pasar konsumen yang menginginkan handphone lipat yang lebih kokoh dengan ketahanannya, tetapi terasa ringan untuk dibawa kemana-mana,” kata Head of Part MX Category Samsung Electronics Indonesia, Verry Octavianus di Jakarta, (30/07/25).

    Dia juga mengatakan, Fold & Flip 7 hadir dengan pilihan penyimpanan 256 GB, 512 GB, dan bahkan 1 TB. Berdasarkan jumlah pelanggan pre-order yang dia temukan, seri dengan penyimpanan 512 GB menjadi favorit.

    Selain menawarkan desain yang lebih ramping dan ketahanan yang ditingkatkan, Samsung Galaxy Fold & Flip 7 juga menghadirkan software terbarunya, OneUI 8, yang didukung dengan fitur-fitur AI Google Gemini.

    AI Google Gemini di seri terbaru smartphone Samsung itu berfungsi sebagai asisten pribadi pengguna secara lebih optimal. Deep research-nya dapat membantu, baik untuk proses kreatif, maupun untuk produktivitas lainnya, bahkan dapat digunakan untuk membuat rencana kegiatan.

    Kamera 200 MP menjanjikan kualitas gambar yang baik yang dapat diambil pengguna, dan perekam suara dengan noise reduction bawaannya menawarkan hasil rekaman suara yang jernih tanpa gangguan suara di latar belakang.

    Satu produk lainnya yang diluncurkan Samsung yaitu Galaxy Watch 8, yang hadir selain untuk menjadi penunjuk waktu, tetapi juga sebagai perangkat wearable yang pintar dan mendukung gaya hidup sehat.

    Sejumlah fitur baru yang hadir dalam jam pintar tersebut yaitu pengecekan index asupan antioksidan tubuh, Running Coach yang dapat mengatur program dan aktivitas lari pengguna, pengecekan Vascular Load untuk memonitor kesehatan jantung, serta penunjuk Sleep Score & Energy Score, mendukung pola recovery setelah aktivitas.

    Pengguna juga dapat mengaktifkan asisten AI Google Gemini lewat Galaxy Watch 8, yang membuatnya menjadi “AI Agent on the wrist”, cukup memberi perintah ke jam yang terintegrasi dengan smartphone, lalu itu akan dijalankan.

    Integrasi lainnya antara Galaxy Watch 8 dan Smartphone Fold & Flip 7 yang diperkenalkan adalah “Photo Pinch”, yaitu mengambil gambar dengan gestur seperti mencubit, pengguna dapat melakukan gestur tersebut dengan perangkat jam pintar dan smartphone Samsung yang terintegrasi.

    Untuk periode pre-order tiga produk baru tersebut masih berlangsung hingga Kamis (31/07/25), dengan pihak Samsung juga mengatakan setelah periode tersebut berakhir, tetap akan ada promo-promo lainnya yang dihadirkan.

    “Antusias masyarakat untuk produk foldable kami sejak 2020 hingga 2024 terus mengalami kenaikan hingga 3 kali lipat tiap tahunnya,” Kata Verry Octavianus mengenai antusias masyarakat terhadap seri Fold & Flip.

    Dia juga mengatakan, untuk fitur AI yang ditawarkan Samsung hingga saat ini masih gratis, tetapi untuk yang Advanced, tetap berbayar dengan 6 bulan masa gratis. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Pemanfaatan AI di perpustakaan tak semata percepat layanan

    Pemanfaatan AI di perpustakaan tak semata percepat layanan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengemukakan pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di perpustakaan tak semata untuk mempercepat layanan, tetapi juga memperkuat fungsi perpustakaan sebagai pusat inovasi dan informasi.

    “Kami percaya AI ini tidak hanya mempercepat layanan ataupun akses buku, tetapi juga memperkuat fungsi perpustakaan sebagai pusat inovasi, pusat informasi dan pusat pembelajaran sepanjang hayat,” kata Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Suryanto di Jakarta, Kamis.

    Pemanfaatan AI, kata dia, dalam seminar bertema “Perguruan Tinggi dan Kecerdasan Artifisial” menjadi bagian dari upaya transformasi digital dalam pembangunan Jakarta yang menuju kota global.

    Hal itu lantaran pemanfaatan AI tidak sekadar tentang teknologi dan alat tetapi juga relevansi berkelanjutan serta berkeadilan untuk mendapatkan akses terhadap pengetahuan.

    Dia mengatakan, saat ini perpustakaan menghadapi era perubahan yang besar. Perkembangan teknologi informasi, kecerdasan artifisial (AI) telah menjadi satu kekuatan utama yang mendorong berbagai sektor untuk bertransformasi, termasuk pengelolaan perpustakaan.

    “Kita harus mampu mengadopsi kebutuhan perpustakaan yang kita kelola. Ini menjadi niscaya bahwa kita harus mengetahui dan harus melakukan teknis-teknis yang strategis di mana perpustakaan kita mengadopsi AI,” kata Suryanto.

    Adapun pemanfaatan AI di perpustakaan antara lain melalui sistem pencarian informasi berbasis natural language processing (NLP) yang memungkinkan komputer memahami dan berkomunikasi dengan bahasa manusia, serta rekomendasi koleksi otomatis berdasarkan perilaku pengguna.

    Di Perpustakaan Jakarta, pemanfaatan AI diwujudkan dalam layanan imersif, yakni menghadirkan perpaduan antara teknologi, arsip digital, dan ruang eksplorasi kreatif yang memungkinkan pengunjung menikmati literasi dengan kemasan yang lebih modern dan menarik.

    Selain itu, juga dalam aplikasi maupun webiste Jaklitera, yang kini lebih ramah pengguna.

    “Tujuan kami memudahkan akses terhadap buku di perpustakaan yang kami kelola,” kata Suryanto.

    Dia merujuk data dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) tahun 2021 yang menyebutkan sekitar 65 persen pekerjaan baru di bidang akademik dan riset akan berkaitan dengan teknologi digital dan AI.

    Oleh karena itu, dia menekankan peran perpustakaan tidak lagi sekadar sebagai penyedia buku, penyedia koleksi, tetapi juga harus menjadi mitra aktif dalam literasi digital, manajemen data penelitian serta pengembangan keterampilan AI.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indonesia Resmi Borong 48 Jet Tempur Siluman KAAN dari Turki, Disebut Bisa Saingi F-35

    Indonesia Resmi Borong 48 Jet Tempur Siluman KAAN dari Turki, Disebut Bisa Saingi F-35

    GELORA.CO – Langkah mengejutkan datang dari sektor pertahanan udara Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) resmi menandatangani kontrak pembelian 48 unit jet tempur siluman generasi kelima KAAN buatan Turkish Aerospace Industries (TAI).

    Tak tanggung-tanggung, kontrak ini bernilai fantastis, mencapai sekitar USD 10 miliar, dan menjadikan Indonesia sebagai pembeli internasional pertama jet tempur canggih tersebut.

    Penandatanganan dilakukan pada 26 Juli 2025 dalam gelaran pameran pertahanan IDEF 2025 di Istanbul, Turki. Proses ini menandai peningkatan level kerja sama yang sebelumnya hanya sebatas Nota Kesepahaman (MoU) pada Indo Defence 2024.

    Lalu, sebenarnya sehebat apa KAAN ini sampai Indonesia berani mengucurkan dana jumbo, bahkan ketika jet tempur ini belum masuk produksi massal? Berikut ulasan mendalamnya:

    1. Dirancang Jadi Jet Tempur Siluman Generasi Kelima

    Jet tempur KAAN (dahulu dikenal sebagai TF-X) adalah proyek ambisius Turki untuk menciptakan pesawat tempur generasi kelima yang mampu menggantikan F-16 milik mereka sendiri. KAAN dirancang memiliki kemampuan siluman (stealth), kecepatan supersonik, internal weapon bay, dan avionik canggih berbasis artificial intelligence (AI).

    Menurut Army Recognition, KAAN memiliki bentuk tubuh yang sangat ramping dengan sayap delta dan canard untuk manuver tinggi. Sistem saluran udara S-duct dan material penyerap radar digunakan untuk mengurangi jejak radar pesawat.

    2. Spesifikasi Performa Tembus Mach 1,8

    Masih dari sumber yang sama, KAAN mampu mencapai kecepatan maksimum Mach 1,8 dan beroperasi hingga ketinggian 55.000 kaki. Jarak tempur efektifnya diperkirakan mencapai 1.100 kilometer. Pada tahap awal, pesawat ini menggunakan mesin General Electric F110-GE-129, mesin serupa yang digunakan pada F-16 dan F-15.

    Namun, Turki juga tengah mengembangkan mesin lokal bernama TEI TF35000 yang ditargetkan mulai diuji pada 2026 dan diintegrasikan penuh pada tahun 2032. Seperti dikutip dari Breaking Defense, mesin ini dirancang agar KAAN bisa sepenuhnya mandiri dari pasokan luar negeri.

    3. Dilengkapi Radar AESA dan AI di Kokpit

    Di sektor avionik, KAAN akan membawa radar AESA MURAD buatan ASELSAN, sistem IRST (Infrared Search and Track), serta sensor Distributed Aperture System (DAS) seperti yang digunakan pada F-35. Semua sistem ini akan didukung AI untuk membantu pilot dalam mengambil keputusan cepat di medan pertempuran.

    “TAI bekerja sama dengan banyak perusahaan lokal untuk menciptakan solusi avionik terpadu yang membuat pesawat ini benar-benar sesuai dengan standar generasi kelima,” tulis Army Recognition dalam laporan teknisnya.

    4. Indonesia Jadi Pembeli Pertama di Dunia

    Mengutip laporan Aviation Week, kontrak pembelian antara Indonesia dan Turki mencakup pengiriman 48 unit jet KAAN selama 10 tahun ke depan. Selain itu, ada komitmen alih teknologi, kerja sama produksi, dan integrasi industri antara TAI dan mitra dari Indonesia.

    Disebutkan bahwa PT Dirgantara Indonesia dan PT Republik Armorindo Defense akan berperan dalam proses fabrikasi komponen, integrasi sistem, hingga pelatihan teknis.

    Keputusan Indonesia membeli jet ini meski masih dalam fase prototipe, disebut sebagai bentuk “early mover advantage” untuk mendapatkan akses strategis ke teknologi pesawat tempur masa depan.

    5. Pengembangan Masih Jalan, Tapi Turki Sangat Ambisius

    KAAN melakukan penerbangan perdana pada 21 Februari 2024 dan uji terbang kedua pada 6 Mei 2024. Prototipe ketiga dan keempat saat ini sedang dalam proses penyempurnaan. TAI bahkan menargetkan dapat mengirimkan 20 unit KAAN ke Angkatan Udara Turki mulai 2028, lalu meningkatkan produksinya menjadi dua unit per bulan mulai 2029.

    Menurut Anadolu Agency, Turki tengah memesan enam prototipe KAAN untuk mempercepat proses sertifikasi dan pengujian operasional. Langkah ini mencerminkan keseriusan Turki dalam mengukuhkan posisi sebagai negara produsen jet tempur generasi kelima di luar AS, Rusia, dan China.

    6. Bisa Saingi F-35? Masih Panjang, Tapi Penuh Potensi

    KAAN sering disebut sebagai “jawaban Turki terhadap F-35”. Tapi menurut analis pertahanan dalam laporan Modern Diplomacy, KAAN belum tentu bisa langsung bersaing secara setara karena beberapa fitur siluman dan sistem sensor-nya masih perlu pengujian menyeluruh. Namun, jika roadmap teknologi Turki berhasil dijalankan, KAAN bisa jadi pesaing kuat di pasar jet tempur ekspor masa depan.

    7. Negara Lain yang Mengincar

    Selain Indonesia, sejumlah negara disebut berminat pada KAAN. Business Insider melaporkan bahwa Pakistan, Azerbaijan, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi menunjukkan minat untuk ikut serta dalam program ekspor KAAN.

    Bagi Indonesia, menjadi pembeli pertama berarti membuka peluang kerja sama strategis jangka panjang dan akses ke teknologi militer generasi baru.

    KAAN Janjikan Kemampuan Siluman

    Pembelian KAAN oleh Indonesia adalah langkah besar dan berani. Meski masih dalam tahap pengembangan, KAAN menjanjikan spesifikasi tinggi dan kemampuan siluman yang mumpuni. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat armada tempur Indonesia di masa depan, tetapi juga membuka pintu bagi transformasi industri pertahanan dalam negeri melalui alih teknologi dan produksi bersama.

  • Gibran Heran Masih Banyak Hoaks Beredar saat Ada Transformasi Digital

    Gibran Heran Masih Banyak Hoaks Beredar saat Ada Transformasi Digital

    Bisnis.com, Jakarta —Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengeluhkan banyaknya informasi palsu atau hoaks yang seringkali beredar dari pihak yang menyalahgunakan transformasi digital.

    Hal tersebut disampaikan Gibran di sela-sela acara penutupan Muktamar ke-XI Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) yang berlangsung di SKA Co Ex, Pekanbaru, Rabu (30/7/2025).

    Gibran juga mengingatkan bahwa proses transformasi bukan hal yang mudah saat ini. Pasalnya, menurut Gibran, ada banyak tantangan yang harus dihadapi seperti di antaranya misinformasi dan informasi hoaks  yang belakangan kerap muncul dari pihak-pihak yang belum sepenuhnya memahami arah perubahan.

    “Pasti ada suara sumbang, pasti ada hoaks. Biasanya muncul karena belum memahami sepenuhnya arah dan manfaat transformasi tersebut,” tuturnya.

    Gibran berpandangan salah satu bentuk transformasi paling krusial saat ini adalah kemampuan beradaptasi terhadap kemajuan teknologi, khususnya di bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). 

    Menurut Gibran, generasi muda harus siap menghadapi perkembangan tersebut, terlebih kini pelajaran AI dan coding sudah mulai diperkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah-sekolah.

    “Saya titip, kita harus adaptif. Kita tidak boleh tertinggal,” katanya.

    Berkaitan dengan itu, Gibran menjelaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah menjalankan transformasi besar di berbagai sektor melalui sejumlah program prioritas seperti MBG, CKG, Danantara, dan Koperasi Desa Merah Putih. 

    Menurut Gibran, seluruh program tersebut mengedepankan prinsip keberlanjutan di bidang lingkungan, sosial, dan ekonomi.

    “Bapak Presiden selalu berpesan, dalam menjalankan visi dan misi program-programnya, aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutan harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.

  • Makin Banyak Orang Pakai AI, Ternyata Begini Dampaknya

    Makin Banyak Orang Pakai AI, Ternyata Begini Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang masif beberapa tahun terakhir mendorong lebih banyak orang menggunakannya. Banyak penggunaan AI masih terkait pencarian informasi, belum menyentuh untuk produktivitas sehari-hari.

    Laporan ini berasal dari Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research. Salah satu yang terungkap adalah lebih dari separuh masyarakat AS menggunakan AI untuk mencari informasi, jumlahnya 60% untuk yang berusia tua. Sementara itu, lebih banyak warga berusia kurang dari 30 tahun yang memakai AI, yakni 74%. 

    Hasil pencarian dengan AI diketahui juga dimanfaatkan mesin pencarian seperti Google. Perusahaan menyediakan respon dari AI di bagian atas hasil pencarian. Hal ini menunjukkan dampak perubahan aktivitas dan kebiasaan manusia modern yang mulai bergantung pada kemampuan AI.

    Meski begitu, seorang warga Los Angeles berusia 28 tahun, Sanaa Wilson mengatakan masih membaca hasil pencarian menyeluruh jika menyangkut informasi yang lebih spesifik.

    “Tapi kalau menyangkut berita spesifik, terkait apa yang terjadi di California atau pada sistem pendidikan dan hal semacam itu, saya akan gulir ke bawah sedikit,” jelasnya.

    Mereka yang berusia muda juga lebih banyak menggunakan AI saat mencari ide. Jumlahnya mencapai 62%, dibandingkan masyarakat AS berusia tua yang memanfaatkan fungsi tersebut sebanyak 40%.

    Jumlah penggunaan AI kian menurun untuk mengerjakan tugas pekerjaan. Masyarakat berusia di bawah 30 tahun masih lebih banyak 52% dibandingkan warga AS berusia tua yang hanya 37%.

    Menariknya, laporan itu juga mengungkapkan salah satu penggunaan AI adalah untuk menemani penggunanya. Hal ini lebih umum dilakukan anak muda (25%) dibandingkan mereka yang berada di usia lebih tua (16%).

    Wilson mengaku tak menggunakan AI sebagai temannya. Meskipun dia memahami banyak orang yang tertarik karena pengalaman sosial generasi akibat pandemi Covid-19.

    “Saya paham dan bersimpati dengan alasan kenapa orang-orang sesuai saya memanfaatkannya untuk itu,” jelasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • SBY Ungkap Risiko & Tantangan Peradaban Modern: AI Hingga Krisis Iklim

    SBY Ungkap Risiko & Tantangan Peradaban Modern: AI Hingga Krisis Iklim

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato peradaban “World Disorder and The Future of Our Civilization” di Ballroom Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (30/7/2025). Dalam pidatonya, SBY, sapaan akrab Susilo Bambang Yudhoyono, memulai dengan mengedepankan sejumlah isu penting terkait peradaban dunia, termasuk urgensi membicarakan peradaban hingga kondisi dan situasi dunia saat ini.

    “Yang saya sampaikan ini merupakan pandangan pribadi saya. Pandangan ini berangkat dari perjalanan panjang. Perjalanan panjang saya dalam menjalani studi dan kemudian mempraktikannya dalam dunia nyata. Berpuluh-puluh tahun sebagai a student of history. Saya mendalami berbagai permasalahan dunia dari masa ke masa Isu-isu besar fundamental yang terus saya geluti adalah berkaitan dengan perdamaian dan keamanan internasional tentang perang dan damai dan tentang geopolitik dan geoekonomi,” ujarnya.

    Salah satu poin menarik dalam pidato SBY adalah risiko baru yang dihadapi peradaban modern. “Apa itu? Hadirnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), disinformasi digital, dan ancaman seperti krisis iklim dan senjata biologis,” katanya.

    Ketua Majelis Tinggi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat itu lantas mengutip Yuval Noah Harari. Harari mengatakan, “We are now powerful enough to destroy our entire civilization, but not wise enough to control our own powers It is about power, how to use of power, and how to control the powers.”

    SBY bilang hal tersebut tentu mengingatkan para pemimpin dunia, baik pemimpin politik, pemimpin bisnis maupun pemimpin apapun. Ia mengingatkan jangan bermain-main dengan kekuasaan dan jangan menyalahgunakan kekuasaan sebagaimana perkataan Lord Acton, “Power tends to corrupt, absolute power tends to corrupt absolutely.”

    “Jadi saudara-saudara, sejarah dan pemikiran para tokoh peradaban tadi memberi kita pelajaran penting. Bahwa daya tahan peradaban bukan ditentukan oleh kejayaan atau senjata. Tetapi oleh kematangan nilai, ketangguhan sosial, dan kapasitas untuk beradaptasi secara cerdas dan bermoral. Mereka yang bertahan bukanlah yang paling kuat secara fisik, tapi yang paling mampu mengelola perubahan,” ujar SBY.

    “Sebagaimana yang disampaikan oleh produser film Star Trek, bagi yang suka menonton film itu, Gene Roddenberry, dia mengatakan ‘The strength of a civilization is not measured by its ability to fight wars but rather by its ability to prevent them’. Untuk mencegah perang itu justru ketahanan sebuah peradaban bukanlah terletak pada kekuatan senjata atau kebesaran angkatan bersenjata, melainkan pada kemampuan mencegah perang itu sendiri,” lanjutnya.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Australia Gabungkan Teknik AI dan Prinsip Kuantum untuk Garap Proyek Microchip

    Australia Gabungkan Teknik AI dan Prinsip Kuantum untuk Garap Proyek Microchip

    Bisnis.com, JAKARTA — Para ilmuwan Australia telah mengembangkan teknik pembelajaran perpaduan antara kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan prinsip komputasi kuantum, yang dapat mengubah cara pembuatan microchip.

    Dalam studi terbaru, mereka mendemonstrasikan bagaimana algoritma pembelajaran mesin kuantum dapat meningkatkan proses pemodelan hambatan di dalam sebuah chip secara signifikan.

    Pembelajaran mesin kuantum sendiri merupakan pendekatan hibrida yang menggabungkan data klasik dengan metode komputasi kuantum. Dalam komputasi klasik, data disimpan dalam bit yang dikodekan sebagai 0 atau 1.

    Sementara itu, komputer kuantum menggunakan qubit, yang berkat prinsip-prinsip seperti superposisi dan keterikatan dapat memungkinkannya berada dalam beberapa keadaan bersamaan.

    Hal tersebut memungkinkan sistem komputasi kuantum untuk memproses hubungan matematika yang kompleks dengan waktu yang lebih cepat dibanding komputasi klasik.

    Kelompok ilmuwan Australia tersebut menggunakan pembelajaran mesin kuantum untuk mengambil data klasik, kemudian mengodekannya dalam keadaan kuantum.

    Komputer kuantum dapat mengungkap pola-pola dalam data yang sulit terdeteksi oleh sistem klasik, dan kemudian komputasi klasik kembali mengambil alih data yang sudah diolah tersebut untuk menginterpretasikan hasil.

    Ilustrasi semikonduktor

    Peran Kuantum dalam Proses Pembuatan Chip

    Fabrikasi semikonduktor adalah proses kompleks yang terdiri dari beberapa tahap yang membutuhkan presisi tinggi. Ketidaksejajaran terkecil pun dapat menyebabkan kegagalan chip.

    Hal itu melibatkan penumpukan dan pembentukan ratusan lapisan mikroskopis pada wafer silikon. Kemudian lapisan deposisi melapisi lapisan tipis material pada wafer, dan lapisan fotoresist mengaplikasikan material peka cahaya yang memungkinkan pembentukan pola yang presisi.

    Dalam litografi, cahaya mentransfer pola-pola tersebut ke permukaan wafer, untuk selanjutnya proses etsa menghilangkan area material terpilih untuk membentuk struktur sirkuit.

    Implantasi ion menyesuaikan sifat listrik setiap lapisan dengan menanamkan partikel bermuatan, dan pada akhirnya, chip dibungkus dan dihubungkan agar dapat diintegrasikan dalam perangkat.

    Setelah proses-proses tersebut, komputasi kuantum akan berperan untuk pemodelan resistansi kontak ohmik, yang sering jadi tantangan sulit dalam pembuatan chip.

    Resistansi kontak ohmik adalah ukuran seberapa mudah listrik mengalir di antara lapisan logam dan semikonduktor sebuah chip, yang semakin rendah, semakin cepat dan hemat energi kinerjanya.

    Langkah tersebut dilakukan setelah material dilapisi dan diberi pola pada wafer, dan memainkan peran penting dalam menentukan seberapa baik chip akan berfungsi. Namun, pemodelannya secara akurat menjadi masalah.

    Biasanya para insinyur mengandalkan algoritma pembelajaran mesin klasik untuk membuat prediksi. 

    Meski algoritma klasik bekerja dengan baik pada dataset yang besar dan bersih, kenyataannya, eksperimen semikonduktor seringkali menghasilkan dataset yang kecil dan berpola nonlinier.

    Dataset yang kecil tersebut seringkali kurang efektif dalam pembelajaran mesin, dan itulah yang menyebabkan para peneliti beralih ke komputasi kuantum.

    Jenis Algoritma Baru

    Dilansir Livescience (30/07/25), tim peneliti Australia tersebut bekerja dengan data dari 159 sampel eksperimental transistor mobilitas elektron tinggi galium nitrida (GaN HEMT), yang dikenal karena kecepatan dan efisiensinya dan umum digunakan pada perangkat elektronik dan 5G.

    Mula-mula, mereka mengidentifikasi variabel fabrikasi mana yang memiliki dampak terbesar resistansi kontak Ohmik, dan mempersempit kumpulan data ke input yang paling relevan.

    Lalu, mereka mengembangkan arsitektur pembelajaran mesin baru yang disebut Quantum Kernel-Aligned Regressor (QKAR).

    QKAR mengonversi data klasik menjadi status kuantum, memungkinkan sistem kuantum mengidentifikasi hubungan kompleks pada data.

    Algoritma klasik kemudian mempelajari wawasan tersebut dan menciptakan model prediktif untuk memandu fabrikasi chip.

    Hasil pengujian menunjukkan, QKAR mampu mencapai hasil resistansi Ohmik yang jauh lebih baik daripada yang dicapai dengan model tradisional, yaitu sekitar 0,338 ohm per milimeter.

    “Temuan ini menunjukkan potensi pembelajaran mesin kuantum untuk secara efektif menangani tugas regresi berdimensi tinggi dan sampel kecil dalam domain semikonduktor,” kata tim peneliti tersebut.

    Mereka juga menjelaskan, metode ini dapat segera diterapkan pada produksi chip di dunia nyata, seiring dengan terus berkembangnya perangkat keras kuantum. 

    (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • CEO Buka-bukaan Happy Pecat Karyawan Diganti AI

    CEO Buka-bukaan Happy Pecat Karyawan Diganti AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kemunculan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai pengganti karyawan manusia ternyata disambut baik oleh bos-bos perusahaan besar. Hal ini diungkap oleh seorang konsultan teknologi terkemuka.

    Dalam wawancara dengan Gizmodo, Elijah Clark, konsultan AI untuk perusahaan-perusahaan besar, membeberkan sikap para CEO tentang AI.

    “CEO sangat antusias dengan peluang yang dibawa oleh AI. Saya sendiri adalah seorang CEO, saya berani bilang, saya antusias. Saya juga telah melakukan PHK karena AI,” katanya.

    Dia kemudian memaparkan alasannya memilih memanfaatkan teknologi AI daripada terus mempekerjakan manusia.

    “AI tidak pernah mogok kerja. Tidak minta gaji naik. Sebagai CEO, Anda tak perlu berurusan dengan hal-hal seperti itu lagi,” kata Clark.

    Futurism menyatakan sikap Clark serupa dengan banyak CEO lain yang tidak malu-malu dalam menyatakan niat mengganti karyawan manusia dengan AI. Sebuah startup bahkan mengiklankan produk “agen penjualan AI” mereka dengan billboard besar bertuliskan “Setop Mempekerjakan Manusia.”

    Sam Altman, CEO Open AI dan Dario Amodel, CEO Anthropic juga telah berkali-kali memperingatkan bahwa teknologi AI yang mereka kembangkan bisa menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan.

    Teknologi AI berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir sejak ChatGPT diluncurkan oleh OpenAI. Namun, efektivitas teknologi AI termasuk chatbot sebagai pengganti pekerja manusia masih menjadi tanda tanya besar. Sebagai layanan pelanggan, misalnya, robot chat masih sering “melantur” atau sebaliknya “lelet” dibandingkan dengan pekerja manusia.

    Namun, ancaman AI tetap nyata. Pemimpin perusahaan masih bisa melakukan PHK besar-besaran dan beroperasi dengan jumlah karyawan jauh lebih sedikit, tetapi mengerjakan lebih banyak tugas dengan dukungan perangkat AI. 

    Menurut Clark, manfaat AI menggantikan manusia bagi CEO sangat jelas dang sederhana yaitu efisiensi dan laba.

    Ia menceritakan langkahnya memecat 27 dari 30 pekerja di tim dukungan sales-nya beberapa waktu lalu. Setelah pemecatan tersebut, menurutnya, tim yang ia pimpin bisa menyelesaikan pekerjaan yang tadinya membutuhkan waktu seminggu, hanya dalam sehari.

    “Dalam hal efisiensi, masuk akal untuk menyingkirkan manusia,” kata Clark.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]