Produk: Artificial Intelligence

  • Danantara Akan Semakin AI, Gimana Nasib Pegawai BUMN?

    Danantara Akan Semakin AI, Gimana Nasib Pegawai BUMN?

    Jakarta

    Danantara akan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) milik Telkom. Kekhawatiran AI akan menggantikan pegawai BUMN pun dijawab oleh perusahaan plat merah ini.

    Telkom memiliki BigBox AI yang menawarkan solusi berbasis AI yang cerdas dan inovatif dengan membantu perusahaan mengolah data dari berbagai sumber untuk menghasilkan insight bisnis yang bernilai. Solusi tersebut telah diterapkan di berbagai sektor, yang dapat membantu berbagai sektor industri dalam mengelola dan menganalisis data secara lebih cerdas dan efisien.

    “Sekarang perusahaan yang nggak pakai AI, ya sudah, produktivitasnya rendah. Perusahaan yang menggunakan AI, maka produktivitasnya akan meningkat,” ujar Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi di media update “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market”, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    “Artinya apa? ini sebetulnya soal menggantikan manusia, relatif ya. Tapi, hari ini human capital, SDM, yang tidak memanfaatkan AI, ya pasti ketinggalan. Kalau dia tidak memaksakan diri untuk belajar, kemudian menggunakan AI sebagai pendamping dia,” sambungnya.

    Faizal menjelaskan fenomena AI dan manusia itu seperti halnya Microsoft yang punya layanan asisten digital berbasis AI, yakni co-pilot, di mana pilotnya tetap manusia, sedangkan co-pilot dipegang oleh AI.

    “Nah, pilot yang tidak menggunakan co-pilot, pasti tidak lebih produktif daripada pilot yang menggunakan co-pilot. Ini saya pakai bahasa Microsoft, supaya gampang mengilustrasikan. Sama, di Danantara, kita gunakan AI sebagai pendamping headcount di Danantara, maka hasilnya akan lebih produktif. Itu jawaban yang menurut saya sangat tepat,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Faizal mengungkapkan gambaran implementasi teknologi AI di Danantara. Ia mencontohkan, jika terjadi pegawai BUMN yang pensiun berjumlah 100 orang, maka yang digantikan itu sekitar 15 orang. Sedangkan, sosok penggantinya yang berasal dari lulusan terbaru hanya mengisi kekosongan 15-20%.

    “Terus yang 80% diganti apa? Ya, diganti AI. Jadi, sebetulnya tidak ada mengurangi karyawan, tidak ada. Hanya saja yang pensiun tidak digantikan 100%. Kira-kira seperti itu,” kata Faizal.

    Telkom akan menjadi penyedia solusi AI satu-satunya di Danantara. Menurutnya, badan pengelola investasi perusahaan BUMN ini sebagai ekosistem bisnis yang merepresentasikan “Indonesia kecil” dengan 1.046 perusahaan lintas 12 sektor vertikal dan 1 sektor horizontal. Hal itu akan mengindikasikan jika keberhasilan program tersebut akan melahirkan model implementasi AI yang bisa direplikasi di berbagai industri di Indonesia.

    “Piloting pertama AI Big Box kami adalah meng-AI-kan Danantara. Kalau sukses, efeknya akan masif,” ucapnya.

    (agt/agt)

  • Gandeng Digiplus, Tambah 8x Lipat Layanan Pelanggan

    Gandeng Digiplus, Tambah 8x Lipat Layanan Pelanggan

    Bisnis.com, JAKARTA — Produsen Smartphone, Motorola, memperluas jangkauan pasarnya melalui kerja sama yang terjalin dengan perusahaan distributor dan ritel teknologi, Digiplus. Perusahaan juga menambah hingga 8x lipat layanan pelanggan (customer service) di Tanah Air. 

    Country Head Motorola Indonesia, Bagus Prasetyo, kesamaan visi menjadi alasan perusahaannya dengan cepat menjalin kerjasama dengan Digiplus. Keduanya ingin Motorola lebih cepat menjangkau pelanggan pada kehadirannya yang kedua kali di Indonesia. 

    Motorola saat ini sedang berusaha untuk bangkit kembali setelah sempat vakum 8 tahun di pasar Indonesia. 

    “Motorola siap menawarkan produk yang mencakup semua lini masyarakat, sementara Digiplus siap memanfaatkan channel besar mereka untuk memasarkan produk kami,” kata Bagus, di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    Dia juga mengatakan demi keberlanjutan pemasaran produknya, Motorola meningkatkan jumlah ketersediaan customer service dari 16 titik, kini menjadi 128 titik yang tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia. Dengan begitu, pelanggan dapat dengan mudah mencari letak customer service terdekat dari wilayah tempat tinggal.

    Meskipun ingin dikenal sebagai perusahaan produsen smartphone yang ‘pantang menyerah’ dan berani berinovasi, Motorola tidak muluk-muluk dalam menetapkan proyeksi bisnis.

    Mereka menyebut akan terlebih dahulu menyediakan pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, sembari membangun kembali kepercayaan terhadap brand.

    Nama Motorola yang tenar hanya di sebagian generasi, seperti milenial, juga dianggap sebagai tantangan besar perusahaan dalam memasarkan produk.

    Bagus mengatakan perusahaan menyiapkan dua pendekatan dalam memasarkan produk. Untuk generasi milenial, dan yang sudah familiar dengan Motorola, perusahaan tidak akan menekankan pada sisi nostalgia, tetapi pada sisi inovasi terbaru, yang menunjukkan seberapa jauh perjalanan Motorola dalam mengembangkan teknologinya.

    Smartphone lipat Motorola

    Sementara itu untuk generasi Z atau yang belum familiar, Motorola menggunakan strategi iklan dengan gaya komunikasi yang lebih disesuaikan, serta kerja sama dengan Pantone untuk menawarkan warna produk yang vibrant, serta mengetahui tren warna tiap tahun.

    “Ditunggu saja informasi selanjutnya, kami tidak menutup kemungkinan untuk melebarkan sayap ke ranah produk Internet of Things (IoT),” kata Bagus. 

    Motorola telah meluncurkan tiga produknya, yaitu Moto G45 5G yang menawarkan harga terjangkau, serta seri Moto Edge 60 Fusion & Edge 60 Pro yang menjangkau target pasar menengah ke atas.

    Terbaru, mereka memperkenalkan varian Moto G86 Power 5G, yang ditenagai chipset Mediatek Dimensity 7400, serta kapasitas baterai sebesar 6720 mAh. 

    Produk terbaru ini dijual dengan harga eksklusif Rp4,4 juta di Shopee, dan pengguna juga mendapatkan bonus paket internet perdana IM3 Freedom 3GB, serta 30 hari langganan Vision+.

    Fitur-fitur AI dan Keamanan Bawaan Motorola

    Motorola menanamkan asisten kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) khusus pada setiap seri smartphone-nya dengan nama MotoAI.

    Asisten AI tersebut bekerja secara internal di dalam handphone, bukan cloud, sehingga menjamin keamanan bagi setiap pengguna.

    MotoAI mendukung kreativitas dan produktivitas pengguna dengan dua fitur AI-nya, yaitu Image Studio yang mampu menghasilkan gambar lewat prompt, dan Playlist Studio, yang mampu membuat playlist lagu sesuai dengan suasana.

    Sementara itu untuk produktivitas, terdapat fitur-fitur seperti berikut ini:

    Pay Attention, yang berfungsi sebagai transkriptor rekaman audio, mampu mengenali siapa pembicara yang tengah berbicara

    Remember This, semacam fitur yang memungkinkan pengguna “melatih” MotoAI untuk mengingat peristiwa yang terjadi di suatu hari

    Ask or Search, yang mampu merangkum atau mencarikan informasi tambahan terkait suatu hasil pencarian

    Catch Me Up, yang mampu merangkum notifikasi, memudahkan pengguna yang sangat sibuk, sehingga tidak terlewatkan satu pun pemberitahuan

    Fitur-fitur yang terdapat dalam MotoAI bahkan dapat terintegrasi dengan layanan AI berbasis cloud seperti Google Gemini dan Perplexity, menawarkan pengalaman AI secara hybrid yang lengkap kepada pelanggan

    Tidak hanya dari fitur AI, Motorola juga melengkapi perangkatnya dengan fitur Moto Secure, sebuah aplikasi keamanan bawaan yang di dalamnya lengkap berisi berbagai fungsi, seperti misalnya Find My Device untuk melacak ponsel apabila hilang, dan Protect from Online Scammers, yang menghindarkan pengguna dari panggilan atau SMS penipuan.

    Terdapat pula Family Space, berfungsi seperti semacam “kids mode” yang ditingkatkan, karena tidak hanya dapat melindungi anak-anak ketika sedang menggunakan ponsel, tetapi juga bagi orang tua yang tidak terlalu mengerti teknologi.

  • Telkom Siap “AI-kan” Danantara

    Telkom Siap “AI-kan” Danantara

    Jakarta

    Telkom akan mempercepat penetrasi pasar melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang rencananya diterapkan di Danantara.

    Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi mengungkapkan Danantara yang menurutnya sebagai ekosistem bisnis yang merepresentasikan “Indonesia kecil” dengan 1.046 perusahaan lintas 12 sektor vertikal dan 1 sektor horizontal.

    “Kami akan menjadi satu-satunya penyedia AI solution untuk Danantara. Dengan keragaman sektor yang dimilikinya, Danantara adalah playground terbaik untuk membuktikan kemampuan AI Big Box Telkom,” ungkapnya di media update “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market”, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    Faizal mengungkapkan bahwa keberhasilan program ini akan melahirkan model implementasi AI yang bisa direplikasi di berbagai industri di Indonesia.

    “Piloting pertama AI Big Box kami adalah meng-AI-kan Danantara. Kalau sukses, efeknya akan masif,” ucapnya.

    Proyek ini diproyeksikan menjadi tolok ukur transformasi digital nasional, menggabungkan skala, kompleksitas, dan kecepatan dalam satu ekosistem terintegrasi.

    Terkait kekhawatiran AI akan menggantikan manusia, Faizal menyebutkan bahwa penggunaan teknologi terkini itu punya peran penting sebagai pendamping di Danantara.

    “Kita gunakan AI sebagai pendamping headcount di Danantara, maka hasilnya akan lebih produktif. Itu jawaban yang menurut saya sangat tepat,” tuturnya.

    Sebagai informasi, salah satu platform unggulan Telkom, BigBox AI, menawarkan solusi berbasis AI yang cerdas dan inovatif dengan membantu perusahaan mengolah data dari berbagai sumber untuk menghasilkan insight bisnis yang bernilai. Dengan teknologi AI, perusahaan dapat memahami tren pasar, perilaku konsumen, dan dinamika industri dengan lebih cepat dan akurat.

    Di era digital, pemanfaatan AI dalam analisis data membantu bisnis tetap kompetitif dengan mengelola informasi penting dari pasar, kompetitor, dan konsumen secara efisien. Dengan banyaknya data yang tersebar di berbagai platform, pendekatan manual menjadi kurang efektif. AI memungkinkan perusahaan mengolah data dengan lebih cepat dan akurat, sehingga mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas.

    Sebagai platform yang memanfaatkan solusi berbasis AI, BigBox AI mampu mengolah dan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk media sosial, laporan bisnis, dan dokumen digital. Dengan teknologi AI, BigBox AI dapat mengekstrak pola dan tren dari data untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategis.

    (agt/agt)

  • Telkom Kebut Bisnis Enterprise, Fokus Dorong AI dan Cloud

    Telkom Kebut Bisnis Enterprise, Fokus Dorong AI dan Cloud

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memacu pertumbuhan bisnis business to business (B2B) dengan mengandalkan empat solusi utama, yakni artificial intelligence (AI), layanan cloud, internet of things (IoT), dan keamanan siber.

    Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemad mengatakan ke depan perusahaan akan melakukan refocusing portofolio menjadi empat segmen utama, salah satunya B2B ICT untuk melayani korporasi secara langsung.

    “Platform yang akan kami kembangkan itu kurang lebih ada empat fokus platform untuk melayani mereka. Yang pertama, AI. Yang kedua, cyber security. Kemudian yang ketiga, IT, dan yang keempat cloud service,” kata Faizal dalam Business Update Penguatan Product Hero Digital dan B2B Telkom di Market di Jakarta pada Kamis (14/8/2025). 

    Faizal menyebut AI menjadi killer solution bagi seluruh segmen pelanggan. Perusahaan akan meluncurkan AI Center of Excellence di Bali dalam dua pekan mendatang dengan branding “AI Big Box” yang menyasar seluruh sektor industri. 

    Ekosistem AI ini terdiri atas empat pilar, yakni kerja sama dengan kampus, AI Playground untuk uji coba solusi, AI Connect untuk kolaborasi global-lokal, dan AI Hub yang akan dibangun di sembilan kota besar di Indonesia.

    “Kalau kita tidak jualan pakai AI tidak laku. Apa saja jualan mesti ditambahkan AI supaya laku,” kata Faizal.

    Sementara itu, Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Veranita Yosephine, menyatakan kontribusi pendapatan segmen enterprise Telkom saat ini masih di bawah 20%. 

    Pihaknya pun menargetkan peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen enterprise menjadi lebih dari 30% dalam lima tahun ke depan. 

    “Jadi dalam lima tahun ke depan kami harapkan bisnis enterprise Telkom menjadi pemain kunci dalam mendorong pertumbuhan pendapatan Telkom Group secara keseluruhan menyamai rekan-rekan global kami,” kata Vera.

    Untuk mencapai target tersebut, Vera mengatakan Telkom memobilisasi modal, organisasi, dan talenta ke empat sektor prioritas. 

    “Nomor satu adalah konektivitas dan kami menyebutnya konektivitas cerdas didorong oleh AI, dilengkapi dengan solusi keamanan siber. Lalu nomor dua adalah internet of things, ketiga keamanan siber, terakhir yang lebih menarik lagi, kecerdasan buatan,” kata Vera.

    Veranita menegaskan, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memastikan teknologi yang dikembangkan mampu memberi dampak nyata bagi pelanggan dan ekosistem digital nasional. 

    “Kami memiliki tanggung jawab untuk dapat membawa ini ke dalam tindakan nyata, benar-benar membantu organisasi, bisnis, dan komunitas untuk membangun kemampuan,” ungkapnya.

  • Ini Tiga Tantangan Membangun AI Menurut Cloudera

    Ini Tiga Tantangan Membangun AI Menurut Cloudera

    Bisnis.com, JAKARTA — Cloudera, perusahaan platform data dan AI menyebut sedikitnya terdapat tiga tantangan bagi organisasi atau perusahaan yang hendak membangun kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sendiri atau dikenal juga dengan agen AI. 

    Ketiga tantangan itu ialah aspek terkait teknologi, unsur biaya atau belanja modal dan kualitas data. Pasalnya, membangun AI tanpa data yang berkualitas sangat mustahil.   

    Sergio Gago, Chief Technology Officer (CTO) Cloudera mengatakan bahwa sejak 3 tahun terakhir AI berkembang pesat. Sebagian besar organisasi kini memiliki tim dan mengembangkan AI dan membuat konsep yang baik. 

    “Namun, ketika mereka hendak merilis layanan AI, mereka terjebak karena tidak memiliki sistem pendukung kepatuhan yang tepat,” ujarnya kepada Bisnis.com, di sela-sela Cloudera EVOLVE25 di Singapura baru-baru ini. 

    Sergio menuturkan pada sisi teknis teknologi, sebelum organisasi menghadirkan AI, perusahaan harus memperhatikan sistem kepatuhan yang tepat mulai dari aspek keamanan siber, persiapan data, pengembangan model hingga akses data yang tepat.

    Menurutnya, banyak organisasi atau perusahaan melewatkan tahapan itu demi demo AI yang cepat. Padahal, lanjutnya, data lineage dan kontrol akses sangat penting untuk melatih AI hingga seperti manusia dalam hal akses data, tata kelola, kepatuhan, dan kontrol. 

    “Itu tantangan besar. Dan banyak perusahaan belum siap menjawabnya. Apa yang kami umumkan hari ini, versi 1.5.5, Cloud AI dan AI inference adalah fondasi untuk itu,” jelasnya. 

    Sebagai informasi, pada EVOLVE25, Cloudera mengumumkan versi terbaru Cloudera Data Services. Pembaruan ini membawa kemampuan Private AI ke lingkungan on premise dan memberikan perusahaan kapabilitas AI generatif yang aman, didukung GPU, langsung di balik firewall mereka. 

    Dengan tata kelola yang sudah built-in dan portabilitas hybrid, organisasi kini dapat membangun dan meningkatkan kedaulatan data cloud di pusat data mereka sendiri, yang menghilangkan kekhawatiran soal keamanan. 

    Cloudera mengklaim menjadi satu-satunya vendor yang menghadirkan lifecycle data sepenuhnya dengan layanan cloud-native yang sama, baik di lingkungan on-premise maupun public cloud.

    Layanan yang disediakan antara lain Cloudera AI Inference yang diakselerasi oleh NVIDIA di lingkungan on premise. Cloudera menghadirkan kemampuan untuk menyederhanakan penerapan dan pengelolaan model AI skala besar langsung di pusat data. 

    Selanjutnya, ada juga Cloudera AI Studios di lingkungan on premise memungkinkan seluruh lifecycle aplikasi AI diakses secara luas, menyediakan low-code template yang memberdayakan tim untuk membangun dan meluncurkan aplikasi dan agen GenAI.

    Sergio melanjutkan tantangan kedua untuk membangun AI ialah aspek biaya. Perusahaan dapat berinvestasi pada GPU yang sangat mahal tetapi mungkin saja tidak benar-benar digunakan. 

    “Kami tawarkan solusi, Anda bisa mengembangkan model private melalui private AI, model yang bisa dipercaya dan divalidasi sesuai regulasi di negara masing-masing,” jelasnya.

    Venkat Rajaji, Senior Vice President, Product Development Cloudera menambahkan poin ketiga tantangan untuk membuat AI efektif adalah kualitas data. 

    “Anda tidak bisa menjalankan AI tanpa data. Data adalah darah dari semua yang ingin Anda lakukan dengan AI. Mendapatkan data yang benar, sumber data yang tepat dan kualitas data yang baik adalah satu-satunya cara mendapatkan hasil yang nyata dari AI,” imbuhnya. 

  • Lini Bisnis Baru Telkom Makin Banyak, Incar Tambang sampai Bank

    Lini Bisnis Baru Telkom Makin Banyak, Incar Tambang sampai Bank

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menegaskan arah bisnis baru untuk lima tahun ke depan dengan fokus besar pada segmen business-to-business (B2B). Langkah ini akan menyasar berbagai sektor, mulai dari pertambangan, konstruksi, perbankan, hingga asuransi.

    Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, mengungkapkan bahwa perusahaan akan merampingkan portofolio menjadi empat fokus utama, yakni B2C (business-to-consumer), B2B Infrastructure, B2B ICT, dan bisnis internasional.

    “Kenapa kok kebagiannya agak-agak mirip dengan customer centric, karena memang kita membagi portofolio dengan membayangkan customer yang akan kita hadapi. B2C artinya consumer, retail, personal, homes itu masuk dalam category B2C,” ujar Faizal dalam acara Business Update Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market, di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    Ia menjelaskan untuk B2B infrastructures kebanyakan dikonsumsi oleh operator berlisensi lainnya. Sementara untuk B2B ICT, ia mengatakan konsumennya adalah perusahaan yang menggunakan secara langsung layanan dari Telkom. Setidaknya ada 12 sektor vertikal yang menjadi target Telkom, termasuk pertambangan dan perbankan.

    “Nah apa saja yang akan kita kembangkan untuk mendukung B2B ICT? Yang pertama, secara dasar besar bahwa jenis corporate customer kita itu kurang lebih ada 12 sektor atau industri vertikal, ada sektor mining, sektor construction, sektor health, sektor banking, insurance dan seterusnya,” jelas Faizal.

    Untuk memperkuat B2B ICT, Telkom menyiapkan empat platform utama, yakni artificial intelligence (AI), keamanan siber, internet of things (IoT), dan cloud services. Faizal menekankan bahwa AI akan menjadi “killer solution” di seluruh segmen pelanggan.

    “Everybody now talking about AI, kalau kita enggak jualan pakai AI enggak laku sekarang. Apa saja jualan mesti ditambahkan AI supaya laku ya,” jelasnya.

    Telkom bahkan menyiapkan peluncuran Telkom AI Center of Excellence di Bali dalam dua minggu mendatang. Solusi AI ini akan dikemas dalam merek “AI Bigbox” yang menyasar semua sektor pelanggan.

    Dalam pengembangannya, Telkom tidak berjalan sendiri. Perusahaan membangun empat pilar kemitraan, yakni dengan kampus (universitas), mitra global, mitra domestik, serta penyedia solusi. Telkom juga menghadirkan AI Playground dengan penyediaan GPU dan infrastruktur komputasi, yang dapat dimanfaatkan pelanggan maupun mitra untuk eksperimen dan menjalankan solusi AI mereka.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom siapkan AI solution untuk Danantara

    Telkom siapkan AI solution untuk Danantara

    Untuk ‘piloting’, kita akan menjadi ‘the only AI solution for Danantara’

    Jakarta (ANTARA) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) telah menyiapkan Artificial Intelligence (AI) solution untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

    Direktur IT Digital Telkom Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan Telkom siap mendukung program Danantara Indonesia melalui berbagai kapabilitas, di antaranya digital connectivity, digital platform dan digital services yang diperkuat oleh AI.

    “Untuk piloting, kita akan menjadi the only AI solution for Danantara,” ujar Faizal dalam Business Update bertajuk “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market” di Jakarta, Kamis.

    Faizal menganalogikan Danantara sebagai Indonesia kecil, seiring terdapat hampir 1.046 perusahaan berada di bawah kendalinya yang mencakup sebanyak 12 sektor perekonomian di Indonesia.

    “Danantara sampai hari ini, kalau nggak salah punya perusahaan hampir 1.046 perusahaan. Jadi, Danantara itu Indonesia kecil, sebanyak 12 sektor semuanya ada,” ujar Faizal .

    Terkait pengaplikasian AI solution bagi Danantara Indonesia, ia mencontohkan nantinya para pekerja yang memasuki masa pensiun di perusahaan-perusahaan di bawah naungan Danantara, tidak semuanya akan digantikan oleh pekerja baru.

    Namun demikian, sebagian besar pekerjaan yang ditinggalkan oleh para pensiunan tersebut akan digantikan oleh teknologi AI, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional perseroan.

    “Karyawan yang pensiun tidak digantikan 100 persen oleh pendatang baru atau lulusan baru, mungkin hanya tergantikan 15- 20 persen. Lalu, bagaimana yang 80 persen? digantikan oleh apa? yaitu oleh AI. Tidak ada pengurangan karyawan. Hanya saja, karyawan yang pensiun tidak digantikan 100 persen,” ujar Faizal.

    Artificial Intelligence (AI) solution sendiri merupakan salah satu program prioritas Danantara Indonesia, semenjak awal dibentuk dan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto

    Danantara Indonesia menargetkan dapat melakukan konsolidasi bisnis dari sebanyak 888 perusahaan BUMN di berbagai sektor saat ini, menjadi hanya sebanyak 200 perusahaan.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Telkomsel Raih 6 Penghargaan Ookla® Speedtest Awards™

    Telkomsel Raih 6 Penghargaan Ookla® Speedtest Awards™

    Bisnis.com, JAKARTA – Telkomsel kembali mengukuhkan posisinya sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia dengan meraih enam penghargaan internasional dari Ookla® Speedtest Awards™ periode Q1-Q2 2025.

    Penghargaan yang berhasil diraih Telkomsel adalah Fastest Mobile Network, Best Mobile Coverage, Best Mobile Gaming Experience, Fastest 5G Mobile Network, Best 5G Network, serta Best 5G Gaming Experience. Prestasi ini mempertegas komitmen Telkomsel dalam menyediakan pengalaman digital berkualitas tinggi melalui jaringan yang cepat, luas, dan andal, yang diperkuat dengan pemanfaatan artificial intelligence (AI) secara end-to-end untuk mengoptimalkan performa layanan 5G di Indonesia.

    Ookla® Speedtest Awards™ adalah ajang penghargaan internasional yang mengapresiasi operator jaringan fixed dan mobile broadband di dunia berdasarkan hasil pengukuran jaringan oleh pengguna melalui aplikasi Speedtest®. Pengukuran ini mencakup kecepatan unduh dan unggah, cakupan layanan, hingga pengalaman pengguna dalam bermain games dan menikmati video streaming.

    Pengakuan Global atas Kinerja Jaringan 5G Telkomsel

    Telkomsel berhasil meraih tiga penghargaan di kategori layanan 5G, yakni Fastest 5G Mobile Network, Best 5G Network, dan Best 5G Gaming Experience. Capaian ini membuktikan kemampuan jaringan 5G terdepan dan terluas Telkomsel dalam memenuhi berbagai kebutuhan digital masyarakat, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga gaming dengan performa terbaik.

    Direktur Marketing Telkomsel, Derrick Heng, mengatakan, “Penghargaan internasional dari Ookla® Speedtest Awards™ menjadi validasi atas komitmen Telkomsel dalam menghadirkan pengalaman konektivitas digital terbaik bagi pelanggan, khususnya melalui perluasan jaringan 5G secara konsisten dan terukur. Pengakuan ini memperkuat langkah kami dalam membangun ekosistem digital dan 5G yang inklusif serta berkelanjutan di Indonesia. Seiring meningkatnya adopsi perangkat dan layanan 5G, Telkomsel akan terus memperluas jangkauan dan menghadirkan layanan 5G yang relevan bagi seluruh segmen pelanggan.”

    Hingga Juli 2025, Telkomsel telah mengoperasikan lebih dari 3.000 BTS 5G di 56 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, termasuk secara seamless/contiguous di Bali, Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Batam, Bandung, dan sejumlah lokasi utama lainnya. 5G Telkomsel terus diperluas secara bertahap dan terukur, sejalan dengan kesiapan ekosistem 5G di sejumlah lokasi utama.

    Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan Hyper 5G, Telkomsel mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) secara end-to-end, mulai dari respons otomatis terhadap gangguan hingga pengelolaan jaringan melalui kerangka kerja Autonomous Networks.

    Pendekatan ini memastikan pengalaman pelanggan yang optimal di berbagai situasi, termasuk di titik-titik keramaian dan lokasi strategis, serta mendukung layanan pelanggan berbasis AI seperti AI Virtual Assistance dan AI Service Operations Center, sehingga kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi secara cepat, efektif, dan inovatif di era digital 5G.

    Rincian Capaian Telkomsel di Ookla® Speedtest Awards™ Q1-Q2 2025

    Telkomsel berhasil meraih enam penghargaan berkat pencapaian skor tertinggi di setiap kategori berdasarkan pengukuran Speedtest Intelligence® dari Ookla®:

    Fastest Mobile Network: Telkomsel meraih Speed Score™ sebesar 52,34, dengan kecepatan unduh rata-rata 45,89 Mbps dan kecepatan unggah rata-rata 15,59 Mbps.
    Best Mobile Coverage: Telkomsel meraih Coverage Score™ sebesar 29,60 berdasarkan lebih dari 1,8 miliar pemindaian yang dilakukan oleh pengguna di jaringan Telkomsel.
    Best Mobile Gaming Experience: Meraih Game Score™ 76,01 yang mencerminkan latensi rendah dan stabilitas tinggi untuk pengalaman bermain games yang optimal.
    Fastest 5G Mobile Network: Telkomsel mencatat Speed Score™ 42,47 dengan kecepatan unduh rata-rata 88,03 Mbps dan kecepatan unggah rata-rata 27,00 Mbps di jaringan 5G.
    Best 5G Network: Dengan Connectivity Score™ sebesar 66,12, Telkomsel menunjukkan kualitas jaringan 5G yang andal dan stabil.
    Best 5G Gaming Experience: Telkomsel meraih Game Score™ sebesar 79,94, membuktikan keunggulan jaringan 5G dalam memberikan pengalaman gaming terbaik.

    Informasi selengkapnya mengenai Ookla® Speedtest Awards™ Q1-Q2 2025 dapat diakses melalui laman speedtest.net/awards/indonesia.

  • AI Bukan Ancaman, CEO Lintasarta Tegaskan Peran Talenta AI Tetap Vital

    AI Bukan Ancaman, CEO Lintasarta Tegaskan Peran Talenta AI Tetap Vital

    Jakarta

    Di tengah pesatnya perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang menuntut hadirnya sumber daya manusia unggul, kebutuhan akan talenta lokal menjadi semakin mendesak. President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena menyampaikan AI merupakan teknologi multidisipliner yang mampu mereplikasi keterampilan dan pengetahuan terbaik dari manusia.

    “Sebenarnya AI itu bukan multidisiplin, is multidisciplinary. Jadi dia replicate the best possible skillset atau pengetahuan yang ada di manusia sebenarnya. Jadi dengan itu kita bisa memultiplikasi produktivitas yang bisa dihasilkan oleh seorang manusia,” ujarnya dalam acara Graduation Laskar AI, di Menara Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025).

    Hal ini ia sampaikan dalam Graduation Laskar AI, sebuah ajang yang tak sekadar menjadi upacara kelulusan, tetapi juga menghadirkan panel diskusi tentang ‘Membangun Talenta AI Unggul untuk Kedaulatan Digital Indonesia’.

    Ia menambahkan Gerakan AI Merdeka yang meluluskan para peserta dengan sebutan Laskar AI menjadi tonggak penting dalam pengembangan talenta teknologi tanah air. Program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga upaya strategis untuk mewujudkan kedaulatan AI bagi Indonesia.

    “Bapak-Ibu sekalian, Laskar AI bukan sekedar pelatihan, tetapi sebuah gerakan untuk membangun Indonesia yang berdaulat di bidang AI, inklusif bagi seluruh kalangan, dan berdampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.

    Selain itu, Bayu menegaskan kehadiran AI bukanlah ancaman yang akan menghapus pekerjaan manusia. Menurutnya, justru tantangan sebenarnya terletak pada kemampuan individu dalam menguasai teknologi ini agar tidak tertinggal di tengah persaingan.

    “Saya seringkali mendapatkan pertanyaan dari beberapa orang, seperti itu berarti nanti menghilangkan pekerjaan dan tenaga manusia. Bukan, ini beda. Justru kalau kita tidak menguasai AI, itu malah kita sudah berkehilangan. Peran talenta AI tetap vital di sini, jadi yang kehilangan itu yang tidak menguasai AI. Kalau Anda menguasai AI, insyaAllah, harusnya aman-aman aja,” tegasnya.

    ia mengapresiasi dukungan Kemendiktisaintek, Komdigi, serta NVIDIA yang dinilainya sebagai kolaborasi penting dalam pengembangan ekosistem digital Indonesia.

    “Untuk itu, izinkan saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang mendukung penuh pengembangan talenta digital. Juga Kementerian Komdigi yang berperan penting dalam membangun ekosistem dan infrastruktur digital nasional. Dan tentunya NVIDIA sebagai mitra strategis kami yang menyediakan akses teknologi dan pembelajaran,” ujarnya.

    Senada dengan itu, Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Prof. Heri Kuswanto mengatakan pentingnya penguasaan AI yang dibarengi dengan penerapan etika. Menurutnya, tanpa etika, perkembangan AI bisa berubah menjadi suatu masalah.

    “Jadi kita tahu bahwa AI berkembang sangat cepat. Anda yang menguasai AI harus punya etika juga dalam konteks penggunaannya. Kalau tidak, yang ada nanti AI akan menjadi perusahaan. Dan tentunya kita tidak berharap itu terjadi,” katanya.

    Heri menambahkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, pemerintah tengah mempersiapkan menuju Indonesia Emas 2045. Dari delapan Asta Cita, poin keempat menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia, sains, dan teknologi menjadi fokus utama Kemendiktisaintek untuk diwujudkan.

    “Dan kami di Kemendiktisaintek, sesuai dengan arahan presiden, punya tanggung jawab untuk bisa menghadirkan talenta-talenta terbaik, terutama di bidang AI, demi menuju kedaulatan AI untuk Indonesia yang lebih berdaulat. Terima kasih tentunya kami ucapkan kepada semua pihak yang sudah melaksanakan acara atau program yang sangat luar biasa ini, yang tentunya sangat mendukung program kami di kementerian,” ungkapnya.

    Adapun Kepala BPSDM Komdigi, Boni Pudjianto, menambahkan meski mesin (AI) mampu mengolah data, Indonesia perlu memiliki ekosistem yang memastikan sumber data berasal dari dalam negeri. Menurutnya, pemerintah sudah memikirkan untuk punya GPU khusus untuk ketahanan AI.

    “Mesin boleh bisa data, tapi at the end kita harus punya environment atau ekosistem sehingga data-data itu juga berasal dari kita. Kalau kita lempar semua keluar, kita menggunakan mesin dari luar, sebenarnya data tersebut terpencar ke mana-mana dan bias karena ada input dari berbagai negara lain. Kalau kita bisa berada di dalam negeri, tentu pemerintah juga memikirkan untuk punya GPU khusus untuk ketahanan AI,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh Mendiktisaintek, Prof. Dr.rer pol, Heri Kuswanto, M.Si, Kepala BPSDM Menkomdigi RI, Boni Pudjianto, PhD, President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, Enterprise Business Country Manager NVIDIA, Andry Gunawan, Founder & CEO Dicoding, Narendra Wicaksono dan lebih dari 300 peserta Laskar AI secara daring.

    (anl/ega)

  • Top! Telkomsel Borong 6 Penghargaan Bergengsi Tingkat Internasional

    Top! Telkomsel Borong 6 Penghargaan Bergengsi Tingkat Internasional

    Jakarta

    Telkomsel memborong penghargaan internasional Ookla ® Speedtest Awards™ periode Q1-Q2 2025. Setidaknya ada enam penghargaan yang diraih oleh Telkomsel dalam ajang tersebut.

    Adapun penghargaan yang berhasil diraih Telkomsel yakni Fastest Mobile Network, Best Mobile Coverage, Best Mobile Gaming Experience, Fastest 5G Mobile Network, Best 5G Network, dan Best 5G Gaming Experience.

    “Prestasi ini mempertegas komitmen Telkomsel dalam menyediakan pengalaman digital berkualitas tinggi melalui jaringan yang cepat, luas, dan andal yang diperkuat dengan pemanfaatan artificial intelligence (AI) secara end-to-end untuk mengoptimalkan performa layanan 5G di Indonesia,” kata Direktur Marketing Telkomsel, Derrick Heng dalam keterangan tertulis, Kamis (14/8/2025).

    Derrick menambahkan tiga penghargaan pada layanan 5G Telkomsel ini merupakan bukti jaringan tersebut mampu memenuhi kebutuhan digital masyarakat. Sehingga aktivitas sehari-hari mulai dari gaming hingga lainnya bisa berjalan dengan baik.

    “Penghargaan internasional dari Ookla® Speedtest Awards™ menjadi validasi atas komitmen Telkomsel dalam menghadirkan pengalaman konektivitas digital terbaik bagi pelanggan, khususnya melalui perluasan jaringan 5G secara konsisten dan terukur,” kata Derrick dalam keterangan tertulis, Kamis (14/8/2025).

    “Pengakuan ini memperkuat langkah kami dalam membangun ekosistem digital dan 5G yang inklusif serta berkelanjutan di Indonesia. Seiring meningkatnya adopsi perangkat dan layanan 5G, Telkomsel akan terus memperluas jangkauan dan menghadirkan layanan 5G yang relevan bagi seluruh segmen pelanggan,” sambungnya.

    Dia mengatakan hingga Juli 2025, Telkomsel telah mengoperasikan lebih dari 3.000 BTS 5G di 56 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Hal itu termasuk secara seamless/contiguous di Bali, Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Batam, Bandung, dan sejumlah lokasi utama lainnya.

    “5G Telkomsel terus diperluas secara bertahap dan terukur, sejalan dengan kesiapan ekosistem 5G di sejumlah lokasi utama,” jelasnya.

    Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan Hyper 5G, Telkomsel mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) secara end-to-end, mulai dari respons otomatis terhadap gangguan hingga pengelolaan jaringan melalui kerangka kerja Autonomous Networks.

    Dia mengatakan pendekatan ini memastikan pengalaman pelanggan yang optimal di berbagai situasi, termasuk di titik-titik keramaian dan lokasi strategis, serta mendukung layanan pelanggan berbasis AI seperti AI Virtual Assistance dan AI Service Operations Center.

    “Sehingga kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi secara cepat, efektif, dan inovatif di era digital 5G,” ungkapnya.

    Selain itu, Telkomsel juga meraih enam penghargaan berkat pencapaian skor tertinggi di setiap kategori berdasarkan pengukuran Speedtest Intelligence® dari Ookla®. Berikut adalah detail terkait penghargaan yang diraih oleh Telkomsel.

    · Fastest Mobile Network: Telkomsel meraih Speed Score™ sebesar 52,34, dengan kecepatan unduh rata-rata 45,89 Mbps dan kecepatan unggah rata-rata 15,59 Mbps.

    · Best Mobile Coverage: Telkomsel meraih Coverage Score™ sebesar 29,60 berdasarkan lebih dari 1,8 miliar pemindaian yang dilakukan oleh pengguna di jaringan Telkomsel.

    · Best Mobile Gaming Experience: Meraih Game Score™ 76,01 yang mencerminkan latensi rendah dan stabilitas tinggi untuk pengalaman bermain games yang optimal.

    · Fastest 5G Mobile Network: Telkomsel mencatat Speed Score™ 42,47 dengan kecepatan unduh rata-rata 88,03 Mbps dan kecepatan unggah rata-rata 27,00 Mbps di jaringan 5G.

    · Best 5G Network: Dengan Connectivity Score™ sebesar 66,12, Telkomsel menunjukkan kualitas jaringan 5G yang handal dan stabil.

    · Best 5G Gaming Experience: Telkomsel meraih Game Score™ sebesar 79,94, membuktikan keunggulan jaringan 5G dalam memberikan pengalaman gaming terbaik.

    Sebagai informasi tambahan, Ookla® Speedtest Awards™ Q1-Q2 2025 dapat diakses melalui laman speedtest.net/awards/indonesia.

    Ookla® Speedtest Awards™ adalah ajang penghargaan internasional yang mengapresiasi operator jaringan fixed dan mobile broadband di dunia berdasarkan hasil pengukuran jaringan oleh pengguna melalui aplikasi Speedtest®. Pengukuran ini mencakup kecepatan unduh dan unggah, cakupan layanan, hingga pengalaman pengguna dalam bermain games dan menikmati video streaming.

    (anl/ega)