Produk: Artificial Intelligence

  • Wakil Wali Kota Kediri Ajak ASN dan BUMD Melek Teknologi di Era AI

    Wakil Wali Kota Kediri Ajak ASN dan BUMD Melek Teknologi di Era AI

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha, mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi. Ajakan tersebut ia sampaikan saat memimpin apel pagi di Halaman Balai Kota Kediri, Senin (15/9/2025).

    Menurut Qowimuddin, perubahan zaman adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Hampir seluruh bidang pekerjaan kini dapat dipermudah dengan teknologi.

    “Kemajuan zaman adalah sebuah keniscayaan dan tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, saya mengajak semua, terutama jajaran BUMD Kota Kediri, untuk semakin melek terhadap kemajuan teknologi. Zaman sudah berubah sangat cepat. Hampir tidak ada lagi pekerjaan yang tidak bisa disentuh atau dipermudah dengan bantuan teknologi,” ujarnya.

    Ia mencontohkan perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang kian masif dimanfaatkan. Teknologi ini sudah dipakai untuk mempercepat pekerjaan administrasi, mengolah data, hingga membuat konten promosi dan edukasi bagi masyarakat. Tak hanya itu, AI juga bisa menunjang analisis bisnis maupun kebijakan publik.

    Meski begitu, Gus Qowim menekankan pentingnya penguasaan ilmu sebelum memanfaatkan teknologi. “Namun, perlu kita sadari bersama, teknologi hanya akan bermanfaat jika kita mampu menguasai ilmunya. AI bukan pengganti manusia, tetapi alat yang mempercepat kerja kita. Oleh karena itu, saya mendorong seluruh pegawai Pemkot dan BUMD untuk terus belajar tentang teknologi, memperluas wawasan, dan tidak takut mencoba hal baru,” jelasnya.

    Selain itu, ia mengingatkan agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Di era digital, lanjutnya, batas antara fakta dan hoaks sangat tipis sehingga perlu sikap kritis.

    “Maka, mari kita bijaksana dalam menggunakan teknologi. Jangan mudah percaya, apalagi langsung membagikan informasi, sebelum memastikan kebenarannya. Kemajuan zaman dengan segala kemudahannya justru menuntut kita lebih kritis, bijak, dan adaptif. Mari jadikan teknologi bukan sekadar alat bantu, tetapi juga peluang untuk berinovasi dalam pelayanan publik, pengelolaan BUMD, maupun dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Qowimuddin.

    Apel pagi ini diikuti berbagai unsur, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Sekretariat Daerah dan DPM PTSP, hingga jajaran BUMD Kota Kediri seperti Perumda Pasar Joyoboyo, Perumda BPR Bank Kota Kediri, dan PDAM Tirta Dhaha. Turut hadir pula Sekretaris Daerah Bagus Alit, Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono, Staf Ahli, Kepala OPD, serta Direktur BUMD. [nm/ted]

  • Foto pilihan pekan ketiga September 2025, dari banjir Bali hingga pergantian Menkeu

    Foto pilihan pekan ketiga September 2025, dari banjir Bali hingga pergantian Menkeu

    Senin, 15 September 2025 09:21 WIB

    Pengunjung mencoba instalasi interaktif dalam wahana World of Barbie di Agora Mall, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Wahana instalasi World of Barbie menghadirkan berbagai ruang interaktif yang menawarkan pengunjung untuk merasakan pengalaman berada di dunia Barbie yang berlangsung hingga 26 Oktober 2025. ANTARA FOTO/Fauzan/bar

    Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) menerima bunga mawar putih dari pegawai Kemenkeu usai serah terima jabatan Menteri Keuangan di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Sri Mulyani tidak lagi menjabat Menteri Keuangan setalah digantikan dengan Purbaya Yudhi Sadewa yang dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/bar

    Petugas menggunakan alat berat melakukan proses pencarian korban di sekitar bangunan ruko yang hancur akibat diterjang banjir di kawasan Jalan Sulawesi, Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025). Berdasarkan data BNPB, hingga Kamis sore sebanyak 16 jenazah korban bencana banjir telah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan di sejumlah wilayah Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/bar

    Petugas mengevakuasi wisatawan mancanegara yang terjebak banjir di kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (10/9/2025). Sejumlah wisatawan mancanegara dievakuasi petugas dari sejumlah lokasi di kawasan pariwisata itu karena terendam banjir yang disebabkan hujan yang mengguyur wilayah Bali sejak Selasa (9/9). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/bar

    Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono berjalan di samping peti jenazah Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Republik Peru, Zetro Leonardo Purba saat penghormatan terakhir di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Penghormatan tersebut diberikan Kementerian Luar Negeri kepada Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba yang meninggal dunia akibat ditembak oleh orang tak dikenal di Lima, Republik Peru pada Senin (1/9/2025) lalu. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/bar

    Massa pendukung Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya Atenius Murib-Ronny Elopere menampilkan Tari Etay saat berjaga di halaman Kantor Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (10/9/2025). Ribuan warga dari 138 kampung di 40 distrik daerah setempat menjaga Kantor Bupati Jayawijaya dari pengunjuk rasa yang menentang kebijakan pemerintah daerah tentang pergantian kepala kampung. ANTARA FOTO/Yudhi Efendi/bar

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengucap sumpah saat mengikuti pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025). Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati, Muktaruddin sebagai Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggantikan Abdul Kadir Karding, Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi menggantikan Budi Arie Setiadi dan mengangkat Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umroh beserta Wakilnya Dahnil Azhar Simanjuntak. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/bar

    Pengunjung menyaksikan film pendek Konferensi Asia Afrika 1955 yang dibuat menggunakan kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) di Museum Lotus (Lorong Waktu Sejarah), kawasan The Great Asia Africa Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (8/9/2025). Museum Lotus yang merupakan museum AI pertama di Bandung tersebut menyuguhkan wahana mini teater dengan layar trapezoidal yang menayangkan film sejarah melalui pendekatan ethical AI (AI yang beretika) serta fasilitas interaktif lannya seperti AI generative painting dan wahana foto bersama avatar AI tokoh Konferensi Asia Afrika. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/bar

    Pelajar menikmati paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 42, Banda Aceh, Aceh, Kamis (11/9/2025). Pemerintah Provinsi Aceh mencatat capaian realisasi penerima program MBG hingga awal September 2025 telah mencapai 43 persen atau 742.891 orang dari 1.717.980 orang potensi penerima manfaat yang terdiri dari siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui serta balita yang tersebar di 23 kabupaten dan kota. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/bar

    Aktor film The Hostage’s Hero Robert Chaniago (kanan) berlatih duel dengan Kepala Museum Pusat TNI Angkatan Laut Jalesveva Jayamahe Letnan Kolonel Laut (P) Yudo Ponco Ari (kiri) yang juga merupakan aktor dalam film tersebut saat pengambilan gambar pertama di KRI Dewaruci, Koamada II, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/9/2025). Film yang disutradarai Revo S Rurut itu diangkat dari kisah nyata peristiwa heroik operasi pembebasan 36 orang sandera kapal MT Pematang oleh prajurit KRI Karel Satsuitubun-356 dari aksi pembajakan di perairan Selat Malaka pada tahun 2004. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/bar

    Pemilik kebun hidroponik Anis Fuad Salam (62) membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman padi di Fans Hydro, Taktakan, Kota Serang, Banten, Kamis (11/9/2025). Pemilik memanfaatkan sebagian lahan di pekarangan rumahnya untuk menguji coba inovasi budi daya tanaman padi jenis gogo dengan metode hidroponik yang dapat menghasilkan sebanyak 15-20 kilogram beras dari sekitar 800-1.000 bibit dalam satu kali panen selama 70 hari, di mana hal tersebut dilakukan guna mendukung ketahanan pangan keluarga serta mengedukasi masyarakat. ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perkuat Pertahanan Nasional Berbasis Satelit, Telkom Andalkan Merah Putih 2

    Perkuat Pertahanan Nasional Berbasis Satelit, Telkom Andalkan Merah Putih 2

    Jakarta

    Indonesia bersiap menambah kekuatan di langit lewat satelit Merah Putih 2. Telkom melalui anak usahanya, Telkomsat, menggandeng PT Len Industri, untuk mengembangkan teknologi satelit yang tak hanya mendukung konektivitas, tapi juga memperkuat sistem pertahanan negara.

    Lewat nota kesepahaman (MoU) yang diteken, kedua perusahaan BUMN ini akan berkolaborasi mulai dari penyediaan kapasitas satelit Merah Putih 2, pembangunan command center, hingga rencana pengorbitan satelit baru. Kerja sama ini juga mencakup riset, produksi satelit nasional, sampai rencana pembangunan wahana peluncuran di dalam negeri.

    Dalam MoU ini juga mencakup rencana riset, pembangunan fasilitas produksi, serta pengoperasian konstelasi satelit geostationer (GSO) maupun non-geostationer (NGSO).

    Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, menegaskan bahwa konektivitas digital tidak bisa dilepaskan dari pertahanan. “Perkembangan digital, termasuk artificial intelligence, sebesar apapun tetap membutuhkan konektivitas. Indonesia dengan hampir 17.000 pulau menjadikan kebutuhan konektivitas bukan sekadar kepentingan bisnis semata, melainkan bagian dari ketahanan nasional,” ujarnya dikutip Sabtu (13/9).

    Kolaborasi ini juga mendapat sorotan dari Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng, yang menyebut komunikasi sebagai elemen paling penting dalam pertahanan modern.

    “Komunikasi adalah elemen paling penting dalam pertahanan. Oleh karena itu, kerja sama ini sangat strategis untuk memperkuat kedaulatan bangsa dan memicu lahirnya inovasi pertahanan berbasis teknologi satelit,” ungkapnya.

    Sinergi Telkomsat-Len Industri dianggap selaras dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam hal memantapkan sistem pertahanan negara sekaligus mendorong kemandirian bangsa melalui penguasaan teknologi mutakhir.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI sekaligus Komisaris Utama PT Len Industri, Letjen TNI Tri Budi Utomo, menambahkan bahwa pertahanan kini tak hanya di darat, laut, dan udara, melainkan juga di angkasa.

    “Kami sangat mengapresiasi adanya sinergi antara Telkomsat dengan PT Len Industri (Persero) untuk menghadirkan inovasi teknologi berbasis satelit yang dapat mendukung misi negara dalam memperkuat sistem pertahanan nasional, bukan hanya di darat, laut, dan udara, namun juga di angkasa,” tuturnya.

    Dengan kehadiran satelit Merah Putih 2 dan ekosistem yang menyertainya, diharapkan Indonesia bisa memperkuat daya saing di industri satelit global.

    Adapun, dari sisi pembangunan infrastruktur strategis ini bukan hanya untuk kebutuhan militer dan pertahanan, tetapi juga membuka peluang bagi riset, industri manufaktur satelit, hingga bisnis komersial di level regional maupun internasional.

    (agt/agt)

  • Anggota Parlemen Malaysia Diancam Pakai Video AI Cabul, Diminta Bayar Rp 1,6 M

    Anggota Parlemen Malaysia Diancam Pakai Video AI Cabul, Diminta Bayar Rp 1,6 M

    Kuala Lumpur

    Sejumlah anggota parlemen Malaysia diduga menjadi sasaran kejahatan siber yang menggunakan video cabul buatan artificial intelligence (AI). Pelaku disebut meminta uang dalam jumlah besar dengan ancaman video AI itu akan disebar jika uang tak diberikan.

    Dilansir The Star, Minggu (14/9/2025), Anggota Parlemen Sungai Petani, Mohammed Taufiq Johari, dan Anggota Dewan Kota Anggerik, Mohd Najwan Halimi, mengaku bahwa mereka menerima email berisi ancaman berisi gambar yang direkayasa dan tuntutan tebusan.

    Taufiq mengatakan dia menerima surat elektronik pada Jumat (12/9) dari akun yang tidak dikenal. Email itu berisi video palsu dan tuntutan sebesar USD 100.000 (sekitar Rp 1,6 miliar) untuk mencegah penyebarannya.

    Dia telah melaporkan kejadian ini kepada Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) dan berencana untuk mengajukan laporan polisi guna penyelidikan menyeluruh. Najwan, yang juga merupakan Ketua Komite Pemuda, Olahraga, dan Kewirausahaan Selangor, mengatakan dirinya juga menerima ancaman serupa melalui surel disertai tangkapan layar video palsu yang mirip wajahnya.

    Para pemeras disebut menuntut tebusan dengan jumlah yang sama. Dia telah melaporkan masalah ini kepada MCMC dan kepolisian.

    Mereka menambah daftar anggota parlemen yang sudah lebih dulu diancam, yakni anggota parlemen Pandan, Datuk Seri Rafizi Ramli, anggota parlemen Subang, Wong Chen, dan anggota parlemen Kota Kinabalu, Chan Foong Hin.

    Rafizi mengatakan dia dikirimi tangkapan layar video palsu dan kode QR untuk transfer pembayaran. Kantor Chan juga mengajukan laporan kepada MCMC setelah menerima surel berisi pemerasan.

    Wong mengatakan dia merasa kurang aman sebagai legislator sekarang dibandingkan dengan masa pemerintahan sebelumnya sebagai anggota parlemen oposisi.

    “Fakta bahwa upaya pemerasan ini begitu palsu dan dieksekusi dengan sangat buruk, membuat saya semakin khawatir,” katanya.

    Penipuan ini diduga mengikuti metode yang sama, yakni menggunakan AI untuk memanipulasi video, melampirkan tangkapan layar palsu dalam surel, dan menuntut pembayaran yang besar agar materi palsu tersebut tidak menyebar secara daring. Semua anggota parlemen yang terdampak menolak untuk membayar dan mengajukan laporan kepada pihak berwenang.

    Tonton juga video “Dukun Cabul Magetan Perkosa Siswi, Sebut Korban Dihamili Makhluk Halus” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • AI Jadi Dukun Digital: Bangkitkan Suara Orang yang Sudah Meninggal

    AI Jadi Dukun Digital: Bangkitkan Suara Orang yang Sudah Meninggal

    Jakarta, CNBC Indonesia — Artificial Intelligence (AI) kini kian berkembang pesat. Salah satunya yakni menghadirkan kembali sosok yang telah meninggal.

    Melansir Reuters, Minggu (14/9/2025), Diego Felix Dos Santos tak pernah menyangka akan mendengar suara mendiang ayahnya lagi melalui AI.

    “Nada suaranya cukup sempurna. Rasanya seperti, hampir, dia ada di sini,” paparnya.

    Setelah ayah pria berusia 39 tahun itu meninggal dunia secara tak terduga tahun lalu, Dos Santos pergi ke negara asalnya, Brasil, untuk berkumpul bersama keluarga. Baru setelah kembali ke rumahnya di Edinburgh, Skotlandia, ia berkata bahwa ia menyadari tidak punya apa pun yang benar-benar mengingatkannya pada sang ayah.

    Namun, yang ia miliki hanyalah pesan suara yang dikirim ayahnya dari ranjang rumah sakit.

    Pada bulan Juli, Dos Santos merekam pesan suara itu dan, dengan bantuan Eleven Labs yakni sebuah platform generator suara bertenaga kecerdasan buatan yang didirikan pada tahun 2022 dengan biaya bulanan sebesar US$ 22. Ia mengunggah audio dan membuat pesan baru dengan suara ayahnya, mensimulasikan percakapan yang tak pernah mereka lakukan.

    “Hai Nak, apa kabar? Kiss. Aku sayang kamu, bossy,” demikian suara ayahnya terdengar dari aplikasi, seperti saat mereka menelepon setiap minggu saat ia masih kecil.

    Meskipun keluarga Dos Santos yang religius awalnya ragu-ragu menggunakan AI untuk berkomunikasi dengan ayahnya setelah meninggal, ia mengatakan mereka kini telah menerima pilihannya.

    Kini, ia dan istrinya, yang didiagnosis kanker pada tahun 2013, sedang mempertimbangkan untuk membuat klon suara AI dari diri mereka sendiri.

    Pengalaman Dos Santos mencerminkan tren yang berkembang di mana orang-orang menggunakan AI tidak hanya untuk membuat kemiripan digital, tetapi juga untuk mensimulasikan orang mati.

    Seiring teknologi ini menjadi lebih personal dan meluas, para ahli memperingatkan tentang risiko etika dan emosional mulai dari pertanyaan tentang persetujuan dan perlindungan data hingga insentif komersial yang mendorong pengembangannya.

    Pasar teknologi AI yang dirancang untuk membantu orang memproses kedukaan, yang dikenal sebagai teknologi kesedihan telah tumbuh secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir.

    Diprakarsai oleh perusahaan rintisan AS seperti StoryFile (alat video bertenaga AI yang memungkinkan orang merekam diri mereka sendiri untuk diputar ulang setelah kematian) dan HereAfter AI (aplikasi berbasis suara yang menciptakan avatar interaktif dari orang terkasih yang telah meninggal), teknologi ini memasarkan dirinya sebagai sarana untuk mengatasi, dan mungkin bahkan mencegah, kesedihan.

    Robert LoCascio mendirikan Eternos, sebuah perusahaan rintisan berbasis di Palo Alto yang membantu orang-orang menciptakan kembaran digital AI, pada tahun 2024 setelah ayahnya meninggal. Sejak saat itu, lebih dari 400 orang telah menggunakan platform tersebut untuk membuat avatar AI interaktif, dengan biaya berlangganan mulai dari US$ 25 untuk akun warisan yang memungkinkan kisah seseorang tetap dapat diakses oleh orang-orang terkasih setelah kematiannya.

    Michael Bommer, seorang insinyur dan mantan kolega LoCascio, adalah salah satu orang pertama yang menggunakan Eternos untuk membuat replika digital dirinya sendiri setelah mengetahui diagnosis kanker terminalnya. LoCascio mengatakan Bommer, yang meninggal tahun lalu, menemukan ketenangan dengan meninggalkan sebagian dari dirinya untuk keluarganya. Keluarganya juga menemukan ketenangan dari hal itu.

    Alex Quinn, CEO Authentic Interactions Inc, perusahaan induk StoryFile yang berbasis di Los Angeles mengatakan tujuan teknologi ini bukanlah untuk menciptakan hantu digital. Melainkan, untuk melestarikan kenangan orang-orang selagi mereka masih ada dan dapat membagikannya.

    “Kisah-kisah ini akan lenyap tanpa adanya gangguan apa pun,” kata Quinn, seraya menambahkan bahwa meskipun keterbatasan klon AI sudah jelas – avatar tidak akan tahu cuaca di luar atau siapa presiden saat ini – hasilnya tetap berharga. “Saya rasa tidak ada yang ingin melihat riwayat, cerita, dan ingatan seseorang hilang sepenuhnya.”

    Salah satu kekhawatiran terbesar seputar teknologi duka cita adalah persetujuan. Meskipun beberapa perusahaan seperti Eleven Labs mengizinkan orang untuk membuat kemiripan digital orang yang mereka cintai setelah kematiannya, perusahaan lain lebih membatasi.

    LoCascio dari Eternos, misalnya, mengatakan kebijakan mereka membatasi mereka untuk membuat avatar orang yang tidak dapat memberikan persetujuan dan mereka melakukan pemeriksaan untuk menegakkannya, termasuk mewajibkan pembuat akun untuk merekam suara mereka dua kali.

    “Kami tidak akan melewati batas. “Saya pikir, secara etis, ini tidak berhasil,” katanya.

    Pada tahun 2024, ahli etika AI di Universitas Cambridge menerbitkan sebuah studi yang menyerukan protokol keselamatan untuk mengatasi risiko sosial dan psikologis yang ditimbulkan oleh industri akhirat digital.

    Katarzyna Nowaczyk-Basińska, peneliti di Leverhulme Centre for the Future of Intelligence di Cambridge dan salah satu penulis studi tersebut, mengatakan insentif komersial seringkali mendorong pengembangan teknologi ini sehingga transparansi seputar privasi data menjadi penting.

    “Kita tidak tahu bagaimana data (orang yang telah meninggal) ini akan digunakan dalam dua atau 10 tahun, atau bagaimana teknologi ini akan berkembang,” ujar Nowaczyk-Basińska.

    Salah satu solusinya yakni memperlakukan persetujuan sebagai proses yang berkelanjutan, yang ditinjau kembali seiring dengan perubahan kemampuan AI.

    Namun, di luar kekhawatiran seputar privasi dan eksploitasi data, beberapa pakar juga mengkhawatirkan dampak emosional dari teknologi ini.

    Cody Delistraty, penulis “The Grief Cure”, memperingatkan gagasan bahwa AI dapat menawarkan jalan pintas melalui masa berkabung.

    “Duka bersifat individual dan orang tidak dapat menyaringnya melalui avatar digital atau chatbot AI,” ujar Delistraty.

    Anett Bommer mengatakan ia tidak bergantung pada avatar AI suaminya di tahap awal proses berdukanya sendiri, tetapi ia yakin hal itu tidak akan berdampak negatif jika ia mengandalkannya.

    “Hubungan dengan kehilangan tidak mengubah apa pun. Ini hanyalah alat lain yang dapat saya gunakan bersama foto, gambar, surat, catatan,” untuk mengenangnya,” kata Bommer.

    Bagi Dos Santos, beralih ke AI di masa dukanya bukanlah untuk menemukan penyelesaian melainkan untuk mencari koneksi.

    “Ada beberapa momen spesifik dalam hidup yang biasanya saya minta nasihatnya,” kata Dos Santos.

    Meskipun ia tahu AI tidak dapat menghidupkan kembali ayahnya tapi AI menawarkan cara untuk menciptakan kembali momen-momen ajaib yang tak lagi dapat ia bagikan.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Edit Foto Polaroid Bareng Idol Gunakan Gemini AI

    Cara Edit Foto Polaroid Bareng Idol Gunakan Gemini AI

    Bisnis.com, JAKARTA – Setelah edit foto seperti miniatur, kini viral edit foto polaroid bersama idol maupun orang tercinta yang sudah tiada menggunakan artificial intelligence (AI).

    Warganet mengedit foto dengan pose akrab, seperti berdiri berdampingan hingga berpelukan. Ide edit foto ini bermula agar penggemar terlihat seperti mengikuti sesi meet and greet secara eksklusif.

    Namun tak hanya digunakan untuk edit foto bersama idol, warganet juga memanfaatkannya untuk mengedit foto bersama ayah maupun ibu mereka yang sudah meninggal.

    Edit foto tersebut memperlihatkan hasil kamera polaroid dengan latar belakang tirai putih.

    Berikut ini cara edit foto polaroid bareng idol, atau orang tercinta yang sudah tiada menggunakan Gemini AI.

    Cara Edit Foto Polaroid Menggunakan Gemini AI

    1. Siapkan dua foto yang anda inginkan. Satu foto diri anda, dan yang satu adalah foto idol/orang yang anda inginkan
    2. Buka aplikasi Gemini di ponsel maupun desktop anda
    3. Pilih fitur Nano Banana dengan klik tanda (+) dan cari ikon pisang
    4. Upload dua foto yang sudah disiapkan
    5. Tulis prompt yang anda inginkan secara detail
    6. Edit foto sesuai yang anda inginkan

    Prompt Edit Foto Polaroid

    Adapun contoh prompt yang bisa digunakan untuk edit foto polaroid yakni sebagai berikut:

    1. “Buatlah foto yang diambil menggunakan kamera polaroid. Foto tersebut terlihat seperti foto biasa yang memiliki sedikit efek blur dan sumber cahaya yang konsisten, seperti lampu kilat dari ruangan gelap, yang tersebar di seluruh foto. Jangan ubah wajah. Ganti latar belakang di belakang kedua orang tersebut dengan tirai putih. Kedua orang tersebut saling berpelukan”

    2. “Buatlah foto yang diambil menggunakan kamera Polaroid. Foto tersebut harus terlihat seperti foto biasa, tanpa subjek atau properti yang jelas. Foto tersebut harus memiliki efek blur dengan tambahan efek lampu kilat dari ruangan gelap, yang tersebar di seluruh foto. Jangan ubah wajah. Ganti latar belakang di belakang kedua orang tersebut dengan tirai putih. Foto wanita adalah saya, foto pria menyentuh kepala saya”

    3. “Buatlah foto yang diambil menggunakan kamera Polaroid. Foto tersebut harus terlihat seperti foto biasa, tanpa subjek atau properti yang jelas. Foto tersebut harus memiliki efek blur dengan tambahan efek lampu kilat dari ruangan gelap, yang tersebar di seluruh foto. Jangan ubah wajah. Ganti latar belakang di belakang kedua orang tersebut dengan tirai putih. Foto wanita adalah saya, foto pria memeluk saya”

  • Semen Produksi Pabrik di Tuban Bakal Diekspor ke AS

    Semen Produksi Pabrik di Tuban Bakal Diekspor ke AS

    Jakarta

    PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) uji coba dermaga dan fasilitas produksi di Pabrik Tuban, Jawa Timur dengan mengirimkan semen dengan volume total 27.765 ton. Fasilitas ini menjadi salah satu strategi perseroan untuk menggenjot ekspor produk semen.

    Wakil Direktur Utama SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Tuban merupakan bagian kerja sama antara anak usaha, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, dengan Taiheiyo Cement Corporation untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di Amerika Serikat.

    “Dengan kemampuan melayani kapasitas ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun, proyek ini akan menjadi tonggak penting tidak hanya dalam memperkuat kapasitas distribusi, tetapi juga berkontribusi terhadap daya saing pasar ekspor dan memperkuat jaringan distribusi global perusahaan,” kata Andriano dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2025).

    Pengembangan Pabrik Tuban memasuki tahap uji coba yang berlangsung pada Maret-November 2025. Uji coba pengiriman semen tahap pertama dilakukan dengan volume sebanyak 350 ton, dilanjut uji coba pengiriman kedua sebanyak 27.415 ton dari Tuban ke Packing Plant Lampung dan Belawan menggunakan empat kapal.

    Keberadaan dermaga dan fasilitas produksi Pabrik Tuban ini menjadi salah satu upaya SIG memaksimalkan pasar ekspor untuk mengoptimalkan utilisasi. Pada semester I 2025, SIG berhasil mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan pada penjualan ekspor sebesar 24,9%.

    Di samping itu, permintaan semen domestik yang masih terkontraksi sejak tahun 2024 hingga mendorong perseroan untuk melakukan langkah-langkah strategis demi menangkap peluang-peluang baru. Andriano mengatakan, perseroan fokus pada tiga strategi utama yaitu peningkatan pengelolaan pasar mikro, efisiensi biaya, serta optimalisasi produk turunan semen dan portofolio.

    “SIG optimis industri semen nasional memiliki prospek positif, menyusul kebutuhan semen untuk program 3 juta rumah dan pembangunan infrastruktur yang menjadi bagian dari fokus pemerintah.

    Operasi SIG didukung pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 27 lokasi, 7 pabrik penggilingan semen, dan 7 pelabuhan, juga diperkuat oleh lebih dari 350 distributor baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), serta lebih dari 63.000 toko ritel di Indonesia.

    Dengan jaringan operasi yang luas, SIG mengoptimalkan digitalisasi dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam pengelolaan rantai pasok (supply chain management), untuk menjaga kelancaran distribusi dan memastikan ketersediaan produk bahan bangunan di seluruh wilayah Indonesia dan regional secara lebih terukur dan efektif dalam skala masif.

    Saat ini SIG memiliki delapan merek semen yang kuat dan menjadi pemimpin pasar di berbagai wilayah di Indonesia dan regional, antara lain Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix, Semen Andalas, Semen Baturaja, Semen Merdeka, serta Thang Long Cement.

    (shc/hns)

  • Mengandalkan Layanan Fulfillment untuk Efisiensi dan Skalabilitas Bisnis

    Mengandalkan Layanan Fulfillment untuk Efisiensi dan Skalabilitas Bisnis

    Bisnis.com, JAKARTA — Konsumen bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Sebanyak 73% transaksi e-commerce di Indonesia kini dilakukan lewat perangkat mobile, mencerminkan penetrasi digital yang tinggi sekaligus membentuk ekspektasi baru terhadap kecepatan layanan.

    Berdasarkan data dari We Are Social 2025 menunjukkan bahwa 22,5% dari konsumen di Indonesia menjadikan Next-day Delivery sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan mereka dalam berbelanja online. Ini menandai perkembangan kebutuhan dari pengiriman reguler 3–5 hari menjadi keinginan agar pesanan bisa sampai secepat mungkin.

    Namun di balik tuntutan pengiriman serba cepat, ada satu elemen krusial yang seringkali luput dari perhatian, yaitu manajemen pergudangan atau fulfillment. Padahal fulfillment bukan sekadar mengatur stok dan mendistribusikan, tetapi menyangkut ketepatan pesanan, kelancaran operasional bisnis, sekaligus penentu reputasi sebuah brand.

    Satu kali saja terjadi keterlambatan pengiriman, risiko yang muncul bisa berlapis seperti pesanan dibatalkan, pelanggan kecewa, hingga menurunnya tingkat kepercayaan terhadap bisnis. Karena itu, pengiriman tidak cukup hanya cepat, tapi juga harus akurat.

    Di sinilah hubungan erat antara fulfillment dan logistik menjadi kunci. Keduanya saling melengkapi untuk memastikan pesanan sampai tepat waktu, sesuai, dan tetap menjaga kualitas layanan pelanggan.

    Di sisi lain, para pelaku usaha juga tidak bisa hanya berkutat pada urusan logistik. Mereka tetap perlu ruang untuk berinovasi, menciptakan produk baru, dan memperkuat nilai tambah bagi pelanggan.

    Peran manajemen pergudangan yang efektif menjadi begitu krusial karena berfungsi sebagai pondasi yang menjaga kelancaran alur kerja, memastikan pesanan sampai tepat waktu, sekaligus melindungi kualitas layanan pelanggan. Dengan fondasi kuat ini, bisnis memiliki ruang untuk fokus pada inovasi dan pengembangan produk yang akhirnya dapat membangun kepercayaan jangka panjang.

    Menjawab tantangan bisnis tersebut, Blibli melalui entitas anak PT Global Distribusi Pusaka menghadirkan FAS atau Fulfillment at Speed yang berfokus pada layanan B2B2C. FAS hadir sebagai solusi bisnis terpadu (all-in-one business enabler) yang tidak hanya menyediakan jasa pergudangan dan pengiriman, tetapi juga mendukung operasional bisnis dari hulu ke hilir.

    FAS hadir sebagai solusi komprehensif yang tidak hanya terbatas pada layanan gudang (warehousing) dan distribusi. Layanan ini mencakup seluruh rantai pasok, mulai dari manajemen toko, distribusi offline ke lebih dari 300 saluran fisik, hingga penjualan di berbagai platform toko online. Layanan ini juga tersedia untuk perusahaan di luar ekosistem Blibli, yang ingin mengoptimalkan manajemen pergudangan hingga penjualan mereka, serta mendukung distribusi barang baik online maupun offline. Selain itu, FAS memperkuat layanannya dengan dukungan pemasaran, pengembangan aset kreatif, dan layanan pelanggan yang andal, semua terintegrasi dalam satu sistem untuk memastikan pengalaman pasca-pembelian yang positif.

    Alvin Hadibowo, Director of Fulfillment at Speed menyampaikan “FAS hadir bukan hanya sebagai penyedia gudang atau jasa distribusi, tetapi sebagai all-in-one business enabler yang mendukung mitra dari hulu ke hilir. Komitmen kami adalah menghadirkan solusi yang terintegrasi dalam satu pintu, agar brand dapat fokus berinovasi dan memenuhi ekspektasi konsumen yang terus bergerak cepat.”

    Kekuatan utama FAS terletak pada jaringan gudang yang strategis yang didukung teknologi canggih dengan Artificial Intelligence dan Machine Learning (AI/ML), sehingga pengelolaan gudang menjadi lebih efisien.

    Saat ini, FAS disokong 13 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk gudang terbesar di Marunda. Fasilitas ini didukung oleh sistem teknologi fulfillment yang memungkinkan proses masuk dan keluar barang maksimal dalam 6 jam, membantu merek tumbuh lebih cepat dan efisien. FAS tidak hanya menawarkan logistik domestik, tetapi juga kapabilitas impor, pemasaran digital, layanan pelanggan, dan integrasi dengan berbagai marketplace besar, sehingga operasional bisnis berjalan lancar dari satu pintu.

    Pandangan positif terhadap FAS turut disampaikan oleh Putera Dwi Kurnia, Co-Founder Brodo, brand fashion pria lokal Indonesia. Dalam agenda Pagelaran Sabang Merauke 2025, dia menyampaikan, “Kami melihat FAS sebagai mitra ideal yang mampu menemani Brodo dalam bertumbuh. Sejauh ini, kolaborasi dengan mereka terasa sangat positif dan efektif.”

    Senada dengan itu, Alvin Hadibowo menegaskan komitmen FAS dalam menghadirkan layanan terintegrasi, mulai dari jaringan gudang strategis, sistem fulfillment berbasis teknologi AI/ML, serta dukungan layanan seperti pemasaran, pengembangan aset kreatif, hingga customer service, kami memastikan bisnis dapat beroperasi lebih efisien sekaligus tumbuh berkelanjutan.

    Di tengah lanskap e-commerce yang semakin kompetitif, memiliki kapabilitas fulfillment sendiri bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan faktor pembeda utama untuk memenangkan hati konsumen.

    Terlebih, hampir semua platform e-commerce kini memiliki sistem auto-cancel order yang ketat—sedikit saja keterlambatan dapat membuat pesanan dibatalkan secara otomatis, berisiko mengurangi potensi penjualan.

    Karena itu, pemain besar seperti Lazada dan Blibli menyadari bahwa kendali atas gudang dan distribusi adalah kunci untuk memenuhi ekspektasi pengiriman cepat. Dengan hadirnya FAS, Blibli membuktikan bahwa layanan fulfillment dapat berkembang lebih jauh dari sekadar logistik, menjadi fondasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

  • Prioritas Penting di Transformasi Digital: Keamanan Infrastruktur

    Prioritas Penting di Transformasi Digital: Keamanan Infrastruktur

    Jakarta

    Percepatan transformasi digital membawa peluang besar bagi Indonesia, tapi di sisi lain juga memperbesar risiko serangan siber.

    Ancaman ini kini tidak lagi sekadar isu teknis, melainkan sudah berdampak langsung pada skala nasional, mulai dari gangguan pasokan listrik, serangan terhadap sistem perbankan, hingga kebocoran data publik.

    Kondisi tersebut menegaskan bahwa ketahanan siber bukan hanya kebutuhan teknologi, melainkan fondasi penting bagi stabilitas ekonomi, keamanan nasional, dan keberlangsungan hidup masyarakat sehari-hari.

    Menjawab tantangan ini, Spentera kembali menggelar Cyberwolves Con 2025 pada 11 September lalu. Konferensi tahunan ini mempertemukan praktisi keamanan siber, regulator, akademisi, dan komunitas teknologi untuk membahas strategi penguatan ketahanan digital Indonesia.

    “Ketahanan siber hanya bisa dicapai melalui kolaborasi lintas sektor. Cyberwolves Con 2025 menjadi bukti komitmen Spentera untuk memperkuat ekosistem keamanan siber Indonesia,” kata Royke L. Tobing, Direktur Spentera.

    Menurutnya, tahun ini fokus utama diskusi ada pada perlindungan infrastruktur vital seperti energi, ICS/SCADA, risiko AI, hingga kesiapan tanggap insiden.

    Infrastruktur Energi Jadi Target Rawan

    Jaringan listrik Jawa–Bali yang menyuplai lebih dari 60% kebutuhan energi nasional disebut masih memiliki celah keamanan. Beberapa di antaranya adalah perangkat lawas yang tidak diperbarui, minimnya enkripsi pada protokol komunikasi SCADA, hingga akses sistem yang masih menggunakan kredensial bawaan.

    Dengan makin banyaknya integrasi IoT dan akses jarak jauh, permukaan serangan pun makin luas. Pengalaman pemadaman listrik besar pada 2019 dan gangguan di Bali pada 2025 menjadi pengingat betapa vitalnya sektor energi bagi perekonomian dan layanan publik.

    Risiko AI pada Ekonomi dan Pertahanan

    Teknologi Artificial Intelligence (AI) makin banyak digunakan di sektor finansial, e-commerce, telekomunikasi, layanan publik, bahkan pertahanan. Namun, ketergantungan pada model impor tanpa pengujian ketat justru membuka risiko keamanan baru.

    “Penguatan tata kelola, standar keamanan, serta kemandirian dalam pengembangan AI perlu dipercepat agar teknologi ini tidak menjadi titik lemah,” ujar salah satu panelis dalam diskusi.

    Kesiapan Tanggap Insiden

    Selain kerentanan teknis, tantangan besar lain ada pada kesiapan organisasi. Respons terhadap insiden siber di Indonesia kerap lambat, pencatatan forensik digital belum konsisten, dan koordinasi antar lembaga sering berjalan terpisah.

    Kasus ransomware pada Pusat Data Nasional (PDN) 2024 menjadi pelajaran penting, di mana keterlambatan penanganan menimbulkan dampak luas bagi masyarakat.

    Kolaborasi Jadi Kunci

    Dengan kombinasi ancaman pada infrastruktur energi, risiko dari pemanfaatan AI, dan lemahnya respons insiden, para pakar sepakat bahwa langkah kolaboratif harus diperkuat. Audit keamanan pada infrastruktur kritis, peningkatan SDM di sektor strategis, serta tata kelola yang solid menjadi agenda mendesak.

    “Ancaman siber bersifat multidimensi. Dampaknya bukan hanya pada infrastruktur saja, tetapi juga pada kepercayaan publik, ekonomi, hingga stabilitas nasional. Yang dibutuhkan adalah tata kelola yang kuat, kolaborasi lintas sektor, dan peningkatan kapasitas SDM,” tegas Royke.

    Menjaga Kepercayaan Publik

    Pada akhirnya, menjaga ketahanan digital Indonesia bukan sekadar urusan teknis. Dibutuhkan komitmen nasional yang melibatkan pemerintah, industri, dan masyarakat agar transformasi digital bisa berjalan aman sekaligus mendukung kepentingan strategis negara.

    (asj/asj)

  • Mengungkap Urgensi Identitas Digital, Benteng Keamanan Data Perbankan

    Mengungkap Urgensi Identitas Digital, Benteng Keamanan Data Perbankan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kemajuan teknologi dan digitalisasi di sektor keuangan, harus dibarengi dengan upaya-upaya keamanan demi mencegah terjadinya fraud hingga cyber crime (kejahatan digital). Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan keamanan data dan kerahasiaan data menjadi aspek penting yang harus diperhatikan.

    OJK juga telah menerbitkan panduan atau pedoman bagi bank domestik dalam menghadapi dan memulihkan diri dari insiden siber. Panduan ini dikembangkan mencakup strategi inovasi keuangan digital.

    Senada dengan OJK, Bank Indonesia pun menekankan agar pengelolaan dan keamanan data harus dilakukan dengan baik. Pasalny, di era digital ini, data menjadi harta karun yang tak ternilai. Apalagi dengan kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pengumpulan data kolektif semakin mudah dilakukan, sehingga menimbulkan risiko pada keamanan data.

    Untuk itu, Bank Indonesia dan OJK pun berkolaborasi untuk menjaga ketahanan dan keamanan siber, yang mencakup sinergi pemantauan atau rekomendasi penanganan insiden siber, meningkatkan resiliensi sektor keuangan, hingga perumusan peta jalan perlindungan infrastruktur informasi vital di sektor keuangan.

    Menjaga keamanan data pribadi masyarakat bukan hanya tugas dari OJK dan BI, melainkan juga BSSN dan seluruh pelaku di industri financial technology (fintech). Selain keamanan, keaslian data juga menjadi poin penting di era digitalisasi. Biasanya dilakukan serangkaian pengujian untuk memverifikasi keaslian dan keabsahan identitas seseorang.

    Untuk membahas lebih jauh tentang keamanan data, pentingnya peran identitas digital, hingga keaslian data, CNBC Indonesia menggelar Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era Digital”.

    Program ini akan menghadirkan diskusi menarik dari regulator hingga perwakilan industri untuk mengupas tuntas tentang keamanan data dewasa ini. Acara ini menghadirkan, Indah Iramadhini – Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, Mashall Pribadi – CEO Privy, Sulistyo- Deputi Bidang Keamanan Siber Pemerintahan dan Pengembangan Manusia BSSN, YB Hariantono, Anggota Perbanas Bidang IT & Operation.

    Fintech Forum akan digelar pada 15 September 2025, 10.00-11.30 WIB. Jangan lewatkan diskusi menarik ini, dan pantau terus informasi seputar ekonomi dan bisnis melalui cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV.

     

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]