Produk: Artificial Intelligence

  • Video: BSSN Ungkap 3 Sebab Perbankan Jadi Target Serangan Siber Era AI

    Video: BSSN Ungkap 3 Sebab Perbankan Jadi Target Serangan Siber Era AI

    Jakarta, CNBC Indonesia- CNBC Indonesia menggelar Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era Digital” pada Senin, 15 September 2025 untuk mengupas tuntas urgensi penguatan keamanan data, pentingnya peran identitas digital hingga keaslian data menghadapi tantangan kemajuan teknologi dan digitalisasi termasuk di sektor keuangan

    Deputi Bidang Keamanan Siber dan sandi Pemerintah dan Pembangunan Manusia (BSSN), Sulisyo mengungkapkan hasil identifikasi BSSN terhadap tantangan sektor keuangan termasuk perbankan era teknologi digitalisasi.

    BSSN mengungkapkan 3 alasan pentingnya penguatan keamanan siber sektor keuangan perbankan dimana sektor ini merupakan pusat sektor keuangan digital sangat rentan terhadap ancaman siber. Perbankan juga mengolah data pribadi masyarakat yang menjadi nasabah serta adanya keterhubungan infrastruktur keuangan dan perbankan dengan sektor administrasi negara dan keamanan negara.

    BSSN juga menyoroti pentingnya edukasi dan literasi sekaligus penguatan SDM sektor keuangan dan masyarakat sebagai nasabah dalam menghadapi kecanggihan ancaman siber yang terus berkembang era Artificial intelligence (AI).

    Seperti apa upaya BSSN mendorong penguatan keamanan digital menghadapi ancaman fraud dan serangan siber? Selengkapnya simak dialog Shafinaz Nachiar bersama Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, Indah Iramadhini dengan Deputi Bidang Keamanan Siber dan sandi Pemerintah dan Pembangunan Manusia (BSSN), Sulisyo serta CEO Privy, Mashall Pribadi dan Anggota Bidang IT & Operations Perbanas, Y.B Hariantono dalam Fintech Forum, CNBC Indonesia (Senin, 15/09/2025)

  • PERURI Wanti-wanti AI Bisa jadi Ancaman Serius Ketahanan Digital RI

    PERURI Wanti-wanti AI Bisa jadi Ancaman Serius Ketahanan Digital RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) menegaskan komitmennya dalam membangun fondasi ketahanan digital nasional di tengah pesatnya adopsi Artificial Intelligence (AI).

    Direktur Digital Business PERURI, Farah Fitria Rahmayanti mengingatkan bahwa tanpa tata kelola yang jelas, pemanfaatan AI justru bisa menjadi ancaman serius.

    Mengutip laporan IBM, 74% organisasi mengalami kebocoran AI pada 2024, naik 67% dari tahun sebelumnya akibat ketiadaan regulasi yang memadai.

    “Fakta ini menunjukkan pentingnya regulasi, standar, dan panduan yang jelas agar AI bisa diadopsi secara aman sekaligus mendukung keberlanjutan bisnis,” ujar Farah dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (20/9/2025).

    Dalam paparannya, Farah menekankan penerapan prinsip Privacy by Design sebagai kunci utama membangun AI yang aman. Ia mengibaratkan prinsip ini seperti sabuk pengaman mobil yang dipasang saat kendaraan dirakit, bukan setelah selesai dibuat. 

    “Pendekatan ini diyakini mampu mengurangi risiko kebocoran data yang semakin meningkat seiring dengan masifnya adopsi AI,” jelasnya.

    Farah merinci sejumlah prinsip kedaulatan data yang harus menjadi pedoman organisasi di era AI generative mulai dari menerapkan Zero-Trust Data Input dan menggunakan layanan AI kelas enterprise dengan jaminan zero data retention.

    Tak hanya itu, dia menilai perlu untuk melakukan anonimisasi data sensitif dan menyusun panduan internal agar prompt tidak memasukkan informasi rahasia.

    Sementara itu, praktik yang harus dihindari meliputi penggunaan shadow AI oleh karyawan, mengunggah dokumen internal ke platform publik, abai terhadap analisis kontrak dan syarat layanan, serta membiarkan celah prompt injection attack.

    “Analogi pentingnya, prinsip ini seperti sabuk pengaman yang dipasang pada mobil saat dirakit, bukan setelah kendaraan selesai dibuat. Pendekatan ini diyakini mampu mengurangi risiko kebocoran data yang semakin meningkat seiring dengan masifnya adopsi AI,” tandas Farah.

  • Main Game di Windows 11 Lebih Mulus, Kontroler Xbox Dapat Fitur Baru – Page 3

    Main Game di Windows 11 Lebih Mulus, Kontroler Xbox Dapat Fitur Baru – Page 3

    Selain membawa perubahan konsep kerja, kabarnya Microsoft akan memperkenalkan salah satu fitur Artificial Intelligence (AI) terkenal mereka, yakni Click to Do untuk kontroler Xbox.

    Click to Do sendiri adalah sebuah fitur di PC Copilot+ yang berguna untuk membantu menyelesaikan berbagai hal lebih cepat dengan mengidentifikasi dan menganalisis teks serta  gambar di layar.

    Kemudian, salah satu pembaruan lainnya adalah penambahan emoji. Menurut bocoran terpercaya, emoji ini termasuk wajah dengan kantong di bawah matanya, sayuran akar, sekop, harpa, sidik jari, pohon tak berdaun, dan bahkan cipratan berwarna ungu.

    Terakhir, Microsoft juga memberikan pembaruan pada efek sembunyi dan terlihatnya sebuah taskbar ketika pengaturan “secara otomatis menyembunyikan taskbar” diaktifkan.

    Kabarnya, animasi yang terjadi ketika pengaturan dinyalakan akan jadi lebih halus untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

  • Video: Jurus OJK Perkuat Keamanan Perbankan RI Dari Ancaman Siber

    Video: Jurus OJK Perkuat Keamanan Perbankan RI Dari Ancaman Siber

    Jakarta, CNBC Indonesia- CNBC Indonesia menggelar Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era Digital” pada Senin, 15 September 2025 untuk mengupas tuntas urgensi penguatan keamanan data, pentingnya peran identitas digital hingga keaslian data menghadapi tantangan kemajuan teknologi dan digitalisasi termasuk di sektor keuangan

    Kemajuan teknologi dan digitalisasi mampu mendorong peningkatan efisiensi hingga kecepatan layanan dan transaksi di sektor keuangan, meski di sisi lain perkembangan adopsi teknologi termasuk artificial intelligence (AI) turut meningkatkan ancaman kejahatan siber dengan modus yang semakin canggih mulai dari phishing, ransomware hingga penipuan investasi ilegal.

    Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, Indah Iramadhini mengungkapkan serangan siber menjadi ancaman utama sektor keuangan utamanya perbankan saat ini.

    Risiko ini tidak hanya terkait teknologi namun juga dapat mengganggu stabilitas ekonomi global. Hal ini tercermin dari risiko kebocoran data, ransomware hingga paparan data di darkweb. Data BSSN menyebutkan Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara target anomali siber dan sektor keuangan menjadi target yang paling rentan.

    Di sisi lain potensi ekonomi RI sangat besar dengan 75% dari 280 juta penduduk RI sudah terhubung dengan internet dan memanfaatkan layanan keuangan digital yang didukung sistem pembayaran digital dan E-Commerce.

    Menghadapi berbagai tantangan ini, OJK terus mendorong keseimbangan inovasi layanan perbankan dengan penguatan tata kelola bidang informasi teknologi dan keamanan siber.

    Selengkapnya simak dialog Shafinaz Nachiar bersama Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, Indah Iramadhini dengan Deputi Bidang Keamanan Siber dan sandi Pemerintah dan Pembangunan Manusia (BSSN), Sulisyo serta CEO Privy, Mashall Pribadi dan Anggota Bidang IT & Operations Perbanas, Y.B Hariantono dalam Fintech Forum, CNBC Indonesia (Senin, 15/09/2025)

  • Cari Kerja Sekarang Susah, Banyak Orang Pilih Ganti Profesi Ini

    Cari Kerja Sekarang Susah, Banyak Orang Pilih Ganti Profesi Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mencari pekerjaan baru makin sulit di tengah ketidakpastian ekonomi. Gelombang PHK juga masih terus menjadi masalah di berbagai belahan dunia.

    Namun, ternyata ada profesi baru yang kian moncer, yakni di sektor kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Setidaknya fenomena ini sudah terjadi di Amerika Serikat (AS).

    Banyak jurnalis yang ditawari untuk berganti profesi di bidang AI. Mereka ditawari bekerja di bidang data oleh platform milik Scale AI bernama Outlier.

    Laporan Niemanlab mengatakan penulis berita, jurnalis foto, dan reporter radio di seluruh ASmenerima banyak pesan perekrutan yang sama dari perusahaan atau mendengarnya dari mulut ke mulut.

    Salah seorang yang ditawari adalah Carla McCanna. Ia merupakan lulusan Medill School of Journalism Northwestern University yang ditawari menjadi pelatih model AI dari sebuah portal perekrutan Handshake.

    “Perekrut mengatakan bahwa keahlian saya sesuai dengan peran sebagai ahli penulisan dan bahwa saya akan melatih model AI untuk mengoptimalkan akurasi dan efisiensi,” ujar McCanna.

    Keahlian yang dimaksud adalah pengalaman jurnalistik, menulis profesional, penelitian dan pengecekan fakta. Ia memang pernah magang di The Dallas Morning News dan majalah bulanan D Magazine.

    Pada Agustus lalu, ia meraih gelar masternya di bidang jurnalisme. Masalahnya, pekerjaan sebagai jurnalis cukup sulit dan persaingannya sangat ketat.

    Tahun lalu, Challenger, Gray & Christmas melaporkan industri media AS sangat terpuruk, 5.000 orang kehilangan pekerjaan atau naik 59% dari tahun sebelumnya.

    Sementara itu, ia mengaku tak memiliki pengalaman dalam pekerjaan dengan data, pembelajaran media atau industri teknologi. Namun McCanna mengaku tertarik dengan tawaran pekerjaan Outlier.

    “Sementara saya mencari posisi jurnalis saat itu, [pekerjaan Outlier] ini sepertinya bagus, karena ini benar-benar jarak jauh dan gajinya bagus jika konsisten,” imbuhnya.

    McCanna bekerja penuh waktu selama beberapa bulan terakhir. Gajinya mencapai US$35 (Rp579 ribu) per jam untuk proyek-proyek dalam platform tersebut.

    Kini pekerjaan itu menjadi sumber pendapatan utamanya. Bahkan ia merekomendasikannya pada teman-teman sekelasnya di Medill.

    “Banyak dari kami yang masih mencari pekerjaan. Tiga kali saya memberi tahu seseorang tentang pekerjaan saya, dan mereka berkata, tolong kirimkan ke saya,” katanya. “Saat ini sangat sulit, dan banyak rekan-rekan saya yang mengatakan hal yang sama.”

    15 Profesi Terancam Punah

    Terpisah, laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) periode 2023-2027 menyebutkan sekitar 83 juta lapangan pekerjaan akan menghilang. Semua itu karena perkembangan teknologi yang makin masif.

    Riset Future of Work 2023 mengungkapkan 23% tenaga kerja pada sejumlah industri diperkirakan akan berubah. Semua itu terjadi hanya dalam kurun waktu lima tahun saja.

    Salah satu industri yang akan mengalami perusahaan drastis adalah media, hiburan dan olah raga. Sekitar 23% pekerjaan bakal lenyap atau muncul dengan profesi baru.

    Hal serupa juga akan terjadi pada lebih 23% pekerjaan di bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok.

    Berdasarkan laporan WEF, berikut 15 daftar pekerjaan yang perlahan menuju punah hingga tahun 2027 mendatang:

    Teller bank

    Petugas pos

    Kasir dan loket

    Data entry

    Sekretaris dan administrasi

    Staf pencatat stok (stock-keeping)

    Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

    Legislator dan pejabat pemerintahan

    Staf statistik, asuransi, dan keuangan

    Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

    Satpam

    Manajer kredit dan pinjaman

    Penyelidik dan pemeriksa klaim

    Penguji software

    Relationship manager.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jelang Dilantik Jadi Kepala BRIN, Arif Satria Resmikan Sistem AI di IPB

    Jelang Dilantik Jadi Kepala BRIN, Arif Satria Resmikan Sistem AI di IPB

    Bisnis.com, JAKARTA — Rektor IPB University Arif Satria dikabarkan akan dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam reshuffle Kabinet Merah Putih jilid III hari ini, Rabu (17/9/2025). 

    Dikabarkan bahwa dirinya akan menggantikan Laksana Tri Handoko yang sebelumnya memimpin lembaga riset tersebut. BRIN sendiri beberapa kali menjadi sorotan publik pada era Laksana Tri Handoko.

    Pada 2023, Komisi VII DPR sempat mendesak Handoko mundur akibat berbagai persoalan, mulai dari transparansi penggunaan anggaran 2022 hingga konflik internal antarperiset.

    Dengan rekam jejaknya sebagai akademisi sekaligus rektor, Arif Satria diharapkan mampu membawa nuansa baru dan memperkuat kredibilitas BRIN.

    Menariknya, jelang kabar pelantikannya Arif baru saja meresmikan penerapan Talent Management berbasis Artificial Intelligence (AI).

    Sebagai nahkoda di perguruan tinggi itu inovasi ini diklaim menjadikan IPB sebagai kampus negeri pertama di Indonesia yang mengimplementasikan manajemen talenta berbasis teknologi cerdas. 

    “IPB University didukung oleh Pak Ary Ginanjar yang sudah menyiapkan tools dalam kerangka Talent Management, sehingga kita bisa mengarahkan karier mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan berbasis pada talenta yang sudah kita identifikasi,” ujar Arif dalam rilisnya, Jumat (19/9/2025). 

    Dia menambahkan, sistem ini akan membantu pengembangan kemahasiswaan secara lebih komprehensif, mulai dari pemetaan karier hingga dukungan isu kesehatan mental mahasiswa.

    Menurutnya, penerapan sistem ini dilatarbelakangi oleh tantangan besar dunia pendidikan dan ketenagakerjaan di Indonesia. Berdasarkan data ESQ, 87 persen mahasiswa merasa salah jurusan, sementara 74 persen pekerja menempati posisi yang tidak sesuai dengan bakat mereka. Kondisi ini memicu penurunan motivasi, produktivitas, bahkan risiko drop out.

     “Apabila IPB University dan perguruan tinggi lain memiliki talent pool yang baik, maka perguruan tinggi bisa menyiapkan Indonesia Emas 2045 dengan lebih maksimal,” katanya.

     

    Profil Arif Satria

    Arif Satria lahir sebagai akademisi yang berakar di IPB. Ia meraih gelar Sarjana Penyuluhan Pertanian IPB pada 1995, kemudian Magister Sosiologi Pedesaan IPB pada 1999. Pada 2006, ia menuntaskan program doktor bidang Marine Policy di Kagoshima University, Jepang, serta mengikuti program visiting student di Fisheries Center, University of British Columbia, Kanada.

    Arif mulai berkarier sebagai dosen di IPB pada 1997, hingga akhirnya diangkat menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Ekologi Manusia dalam bidang Ekologi Politik. Ia menjabat sebagai Rektor IPB dua periode (2017–2022 dan 2023–2028).

    Selain itu, Arif aktif di berbagai organisasi seperti Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) 2021–2026, Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia 2021–2023, dan Ketua Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia 2011–2016

  • Honor Pad 10, Pad X9a, dan Pad X7 Resmi Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp1,5 Juta

    Honor Pad 10, Pad X9a, dan Pad X7 Resmi Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp1,5 Juta

    Bisnis.com, JAKARTA— Honor resmi menjual tiga tablet terbarunya di Indonesia, yakni Honor Pad 10, Honor Pad X9a, dan Honor Pad X7. Kehadiran ketiga perangkat ini melengkapi lini produk Honor mulai dari segmen entry-level hingga premium.

    Honor Pad 10 menempati segmen premium, Honor Pad X9a berada di kelas menengah, sedangkan Honor Pad X7 ditujukan untuk entry-level. Seluruh perangkat tablet ini sudah didukung fitur berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Honor Indonesia Representative Frendy mengatakan, Honor Pad 10 dirancang untuk mampu menggantikan fungsi laptop, khususnya dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pemrosesan dokumen.

    “Kami memberikan value yang sangat tinggi karena dia sudah hadir dengan keyboard plus stylus, jadi sudah paket lengkap. Untuk chip hardware-nya sudah sangat mumpuni untuk kelas harganya, chipsetnya Snapdragon 7 Gen 3 yang sudah sangat mumpuni di kelasnya,” kata Frendy dalam acara Honor All-Scenario Media & Tech Reviewer Gathering di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

    Frendy menambahkan, Honor Pad 10 juga dibekali baterai besar di kelasnya dengan kapasitas 10.100 mAh. Lebih jauh, perangkat ini menghadirkan berbagai fitur inovatif untuk mendukung produktivitas pengguna. Salah satunya Honor Docs yang berfungsi sebagai one-stop solution, memungkinkan pembuatan dokumen Word, lembar kerja Excel, presentasi PowerPoint, pengelolaan file PDF, hingga pengeditan dokumen lintas perangkat dengan aman.

    Fitur split screen mode memudahkan multitasking, misalnya membuka referensi di satu sisi layar sambil menulis di sisi lain. Sementara itu, teknologi handwriting recognition mampu mengubah rumus menjadi teks digital yang rapi, sehingga mempercepat pencatatan dan pengolahan data.

    Selain itu, tersedia fitur eksklusif seperti Pivot Table untuk menganalisis data pada tabel kompleks, serta pengaturan header dan footer. Untuk dukungan AI, perangkat ini dibekali AI Writing Tools seperti Smart Creation yang membantu membuat draf awal, Polishing & Rewriting untuk menyempurnakan tulisan agar lebih profesional, serta Grammar Correction yang memastikan tata bahasa tetap rapi. 

    Ada juga AI Real-time Speech to Text yang otomatis mengubah percakapan menjadi teks, sehingga pengguna bisa lebih fokus mengikuti diskusi. Pada periode 19 September–19 Oktober 2025, HONOR Pad 10 dipasarkan dengan harga Rp5.499.000.

    Spesifikasi Honor Pad 10:

        •    Layar: 12,1 inci

        •    Panel: IPS LCD, 18 Color, 120 Hz, HDR

        •    Chipset: Snapdragon 7 Gen 3

        •    OS: Android 15, MagicOS 9

        •    Kamera Depan: 8 MP, f/2.2 (wide)

        •    Kamera Belakang: 8 MP, f/2.0 (wide), AF

        •    RAM/ROM: 8 GB/256 GB

        •    Baterai: 10.100 mAh

        •    Warna: Channel, Gray

    Sementara itu, HONOR Pad X9a menjadi opsi bagi pengguna dengan anggaran lebih terbatas yang menginginkan perangkat berukuran compact. Tablet ini memiliki layar 11,5 inci, menggunakan chipset Snapdragon 685, dengan RAM 8 GB dan ROM 128 GB. Kapasitas baterainya 8.300 mAh didukung fast charging 35W. Sistem operasinya adalah MagicOS 9.0.

    Perangkat ini juga dilengkapi fitur AI seperti HONOR Notes, serta fitur produktivitas lain seperti HONOR Docs, HONOR Connect, hingga Google Kids yang menghadirkan ruang belajar aman bagi anak. HONOR Pad X9a dijual dengan harga Rp3.999.000.

    Di kelas entry-level, HONOR Pad X7 hadir dengan layar 8,7 inci HD dan baterai 7.020 mAh. Tablet ini mendukung fitur multitasking serta Google AI seperti Gemini untuk pencarian informasi cepat, sehingga memberikan pengalaman cerdas, responsif, dan efisien. Perangkat ini dipasarkan dengan harga Rp1.599.000.

    Tak hanya meluncurkan tiga tablet, Honor juga menghadirkan Honor Watch Fit di Indonesia. Perangkat pintar ini mengusung teknologi AI serta pemantauan kesehatan 24/7.

    Beberapa fitur yang ditawarkan antara lain Body Energy untuk memantau energi harian, AI Exercise Suggestion dengan 100 mode olahraga yang merekomendasikan latihan sesuai kondisi tubuh dan kebiasaan, serta Healthy Morning Report yang menyajikan ringkasan kesehatan harian.

    Jam tangan pintar ini juga dibekali pemantauan oksigen darah, VO₂Max, tingkat stres, kualitas tidur, hingga SpO₂. Selain itu, perangkat ini sudah mendukung GPS dan memiliki rating 5ATM sehingga aman digunakan untuk berenang di kolam. Honor Watch Fit tersedia di pasar Indonesia dengan harga Rp1.299.000.

  • Telkomsat dan Len Industri Perkuat Kolaborasi Pertahanan Berbasis Satelit

    Telkomsat dan Len Industri Perkuat Kolaborasi Pertahanan Berbasis Satelit

    Jakarta

    PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Len Industri (Persero). Hal ini dilakukan dalam upaya memperkuat sistem pertahanan nasional melalui pengembangan infrastruktur komunikasi dan digital berbasis satelit.

    Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf dan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Prof. Joga Dharma Setiawan, Ph.D. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sekaligus sebagai Komisaris Utama PT Len Industri (Persero) Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo, S.E., Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng, dan Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir.

    Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir menegaskan pentingnya konektivitas dalam mendukung ketahanan nasional. Menurutnya, perkembangan digital, termasuk artificial intelligence, sebesar apapun tetap membutuhkan konektivitas.

    “Indonesia dengan hampir 17.000 pulau menjadikan kebutuhan konektivitas bukan sekadar kepentingan bisnis semata, melainkan bagian dari ketahanan nasional. Momentum penandatanganan MoU ini bukan hanya seremonial, melainkan langkah konkret kolaborasi untuk membangun ekosistem pertahanan berbasis satelit yang mandiri. Kami percaya, kerja sama antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) akan menjadi landasan penting untuk mewujudkan kedaulatan digital sekaligus memperkuat sistem pertahanan negara,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9/2025).

    Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng menambahkan kolaborasi ini merupakan awal dari langkah strategis yang lebih besar. Dia mengatakan komunikasi adalah elemen penting dalam pertahanan.

    “Kehadiran MoU antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) adalah sebuah awal, bukan akhir. Ini merupakan fondasi untuk mempererat hubungan, tidak hanya dengan Kementerian Pertahanan, tetapi juga dalam mendukung perkembangan PT Len Industri (Persero) sebagai BUMN strategis di sektor pertahanan. Komunikasi adalah elemen paling penting dalam pertahanan. Oleh karena itu, kerja sama ini sangat strategis untuk memperkuat kedaulatan bangsa dan memicu lahirnya inovasi pertahanan berbasis teknologi satelit,” ungkapnya.

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo turut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, pertahanan kini tak hanya di darat, laut, udara, tapi juga di angkasa.

    “Kami sangat mengapresiasi adanya sinergi antara Telkomsat dengan PT Len Industri (Persero) untuk menghadirkan inovasi teknologi berbasis satelit yang dapat mendukung misi negara dalam memperkuat sistem pertahanan nasional, bukan hanya di darat, laut, dan udara, namun juga di angkasa,” ujarnya.

    Sebagai informasi, lingkup kerja sama yang diatur dalam MoU ini meliputi komitmen dalam penyediaan kapasitas satelit Merah Putih 2 untuk mendukung dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Selain itu, kedua pihak bersepakat untuk berkolaborasi dalam pengembangan, pembangunan, pengorbitan, hingga pengoperasian satelit nasional yang mandiri dengan memanfaatkan konstelasi satelit geostationer (GSO) maupun non-geostationer (NGSO).

    Tidak hanya itu, kerja sama ini juga diarahkan pada pembangunan teknologi dan fasilitas strategis seperti, command center, wahana peluncuran satelit nasional, pusat riset dan pengembangan, fasilitas produksi satelit nasional, serta pengembangan bisnis satelit di skala regional dan global. Hal ini diharapkan mampu memperkuat daya saing Indonesia dalam ekosistem teknologi satelit internasional.

    Melalui MoU ini, Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) menegaskan komitmen untuk membangun kerja sama berkelanjutan dalam rangka mendukung sistem pertahanan nasional yang unggul, modern, dan mandiri.

    (akd/ega)

  • Ramai Foto AI Tak Pantas Bareng Idola, Komdigi: Hati-hati

    Ramai Foto AI Tak Pantas Bareng Idola, Komdigi: Hati-hati

    Jakarta

    Belakangan banyak pengguna internet yang mengedit foto menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), salah satunya tren foto bareng idola. Namun tak sedikit yang menyalahgunakan AI sehingga menjadi berlebihan sampai melanggar privasi.

    Salah satunya beberapa waktu lalu, lini media sosial diramaikan foto polaroid pemain Timnas Indonesia yang seolah-olah berfoto dengan penggemar. Namun di foto tersebut ada yang posenya cukup mesra, seperti merangkul layaknya pasangan.

    Hal itu kemudian direspon oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Warganet diimbau untuk hati-hati memanfaatkan AI dengan mengedepankan norma etika yang berlaku.

    “Jadi itu etika. (Saat ini masih berlandaskan) surat edaran etika AI itu yang ada yang diterbitkan tahun lalu ya,” ungkap Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar ditemui awak media di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Aturan AI yang diterapkan di Indonesia nantinya akan lebih kuat lagi dari semula berupa surat edaran menjadi Peraturan Presiden (Perpres). Proses regulasi tersebut dijadwalkan terbit pada September 2025.

    “Gini, masalah AI ini kan masih berproses nih. Kita lagi menyiapkan aturan baru untuk roadmap-nya.Nanti, lebih lanjutnya nanti kita coba lihat peraturannya seperti apa.Tapi, panduan kita tetap dalam pengawasan Undang-Undang ITE,” tuturnya.

    Meski demikian, Sabar menyebutkan jika terjadi pelanggaran penyalahgunaan AI, maka warganet bisa terjerat UU ITE.

    “Kalau konten itu mau pake AI, mau pake yang asli, ada pelanggaran terhadap Undang-Undang ITE, kita akan proses,” ungkap Sabar.

    Sebelumnya, Pemerintah tengah mengejar penyelesaian penyusunan dua Perpres AI yang akan menjadi landasan penting dalam pengembangan sekaligus pengaturan pemanfaatan teknologi tersebut di Indonesia.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menjelaskan bahwa saat ini terdapat dua rancangan Perpres yang dikerjakan secara simultan.

    Pertama, Perpres mengenai peta jalan AI nasional yang dituangkan dalam bentuk buku putih. Kedua, Perpres yang mengatur aspek keselamatan dan keamanan dalam pemakaian AI.

    “Soal Perpres AI, kita lagi merampungkan draft peta jalan AI nasional dan juga melakukan drafting untuk peraturan presiden. Ada dua ya, yang pertama untuk mengukuhkan semacam buku putih untuk peta jalan AI, lalu yang kedua mengatur tentang keselamatan dan keamanan dalam pemakaian AI,” kata Nezar, Senin (15/9/2025).

    (agt/agt)

  • Aktivis 98: Aktifkan jaring peduli sosial cegah “political blitzer”

    Aktivis 98: Aktifkan jaring peduli sosial cegah “political blitzer”

    Jakarta (ANTARA) – Pemrakarsa 98 Resolution Network Haris Rusly Moti menyatakan bahwa jaring peduli sosial perlu dibangun untuk mencegah fenomena gerakan kilat politik atau political blitzer yang dinilai rawan memicu keresahan sosial.

    Haris mengatakan fenomena political blitzer mirip dengan gelombang protes Arab Spring yang menyebar cepat di Asia, termasuk Filipina, Malaysia, Bangladesh, Timor Leste hingga Nepal. Ia menyebut pola tersebut tidak memiliki kepemimpinan organisasi yang jelas tetapi bertujuan menumbuhkan ketidakpercayaan dan pembangkangan sosial.

    “Target dari gerakan political blitzer dapat dipastikan untuk melahirkan situasi distrust, disorder, dan disobidience,” kata Haris dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Menurut Haris, kerentanan ekonomi masyarakat menjadi sasaran utama gerakan tersebut dengan memanfaatkan media sosial dan sumber terbuka.

    Ia menyorot opini pakar yang menilai kericuhan yang terjadi di berbagai belahan dunia itu dipicu oleh pihak-pihak yang menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mempengaruhi data di media sosial.

    “Menurut para pakar kewaspadaan global, gerakan political blitzer dipicu menggunakan AI generatif untuk melakukan sabotase algoritma dan meracuni data media sosial,” ujarnya.

    Karena itu, ia menilai perlu percepatan program perlindungan sosial, termasuk paket stimulus ekonomi pemerintah, untuk melindungi kelompok rentan.

    Ia meminta pihak pemerintah, swasta, serta masyarakat untuk bekerja sama untuk melindungi kaum rentan menjadi sasaran eksploitasi gerakan kilat itu dengan mengaktifkan jaring peduli sosial.

    “BUMN, swasta, dan warga juga diharapkan bergotong royong mengaktivasi jaring peduli sosial agar kelompok rentan secara ekonomi tidak menjadi sasaran eksploitasi gerakan kilat,” kata Haris.

    Ia menilai kebijakan Presiden Prabowo juga telah tepat menjawab persoalan mendasar rakyat, namun perlu mitigasi jangka pendek untuk menjaga stabilitas sosial dan kelancaran program strategis pemerintah.

    Haris menyebut pandangan Presiden tentang praktik “serakahnomic” yang menjarah sumber daya negara sesuai dengan tuntutan gerakan sosial era reformasi.

    Sebelumnya, istilah “serakahnomics” pertama kali disampaikan Presiden Prabowo saat menutup sebuah kongres di Solo, Jawa Tengah pada pertengahan Juli 2025. Dalam pidatonya, ia menyebut “serakahnomics” sebagai aliran baru yang menggambarkan kelompok serakah yang hanya mengejar keuntungan ekonomi pribadi.

    “Arah dan kebijakan Presiden Prabowo sudah sangat mendasar menjawab persoalan rakyat dan bangsa,” kata dia.

    Karena itu, menurut dia, pemerintah dan masyarakat perlu bersama-sama menjaga agar program strategis pemerintah berjalan tanpa gangguan gerakan kilat politik.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.