Produk: Artificial Intelligence

  • Edukasi Jadi Fondasi OJK Wujudkan Pelindungan Menyeluruh

    Edukasi Jadi Fondasi OJK Wujudkan Pelindungan Menyeluruh

    Jakarta, Beritasatu.com – Nurlaili baru saja turun dari ojek online di depan rumah kontrakannya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, setelah seharian bekerja di toko pakaian. Saat ingin membuka pintu, ponselnya tiba-tiba berdering nyaring. Ia pikir itu panggilan dari temannya, jadi tanpa pikir panjang langsung diangkatnya. Ternyata panggilan itu dari seorang debt collector.

    “Bayar utang lu sekarang. Kalau kagak, data lu gua sebar,” kata Nurlaili menirukan suara debt collector yang meneleponnya, Selasa (28/10/2025).

    Peristiwa itu terjadi persis setahun yang lalu. Nurlaili bercerita, dalam kondisi ekonomi yang terdesak karena sudah berbulan-bulan menganggur, ketika itu ia menerima pesan WhatsApp yang menawarkan pinjaman online. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengajukan pinjaman. Belakangan baru diketahui kalau aplikasi pinjaman online (pinjol) yang menawarkan pinjaman itu statusnya ilegal.

    Tidak sampai sehari, uang pinjaman itu langsung masuk ke rekeningnya. Nurlaili sempat merasa lega karena kebutuhannya terpenuhi, tetapi ternyata itu menjadi awal dari kesulitan besar dalam hidupnya. Bunga pinjaman yang sangat tinggi membuatnya kesulitan untuk melunasi. Saat jatuh tempo tiba dan ia belum mampu membayar, dendannya juga mencekik. Berbagai cacian dan ancaman juga datang dari pihak penagih.

    “Saya enggak tahu kalau pinjolnya ilegal. Bukannya enggak mau bayar, tapi memang waktu itu belum ada uang. Bunga sama dendanya juga tinggi banget sampai susah buat dilunasin. Saya malu, semua orang jadi tahu karena ikutan diteror,” cerita Nurlaili.

    Karena tak tahan dengan tekanan dan rasa malu, akhirnya Nurlaili memutuskan untuk menjual sepeda motornya demi melunasi semua utangnya. “Saya kapok,” ucapnya.

    Kisah Nurlaili hanyalah satu dari banyak cerita serupa di berbagai daerah. Di balik kemudahan teknologi digital, banyak masyarakat terjebak dalam jerat pinjaman online ilegal yang menawarkan kemudahan dan kecepatan. Bahayanya, pinjol ilegal menerapkan bunga tinggi dan denda keterlambatan yang tidak wajar. Pinjol ilegal juga bisa mengakses kontak dan data pribadi untuk melakukan tindak pidana.

    Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejak 1 Januari hingga 30 September 2025, OJK telah menerima 17.531 pengaduan terkait entitas ilegal. Dari total pengaduan itu, sebanyak 13.999 pengaduan terkait pinjaman online ilegal, dan 3.532 pengaduan terkait investasi ilegal.

    Selain pinjol dan investasi ilegal, penipuan atau scam online juga marak terjadi. Pelaku kerap menyamar sebagai kerabat, teman dekat, bahkan tokoh publik. Dengan bantuan teknologi deepfake berbasis artificial intelligence (AI), tak sedikit korban yang akhirnya tertipu.

    Seperti yang dikisahkan Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono. Namanya pernah disalahgunakan oleh pelaku scam online untuk meminta uang kepada korban. Pelaku mengaku sebagai Sadewo yang ingin menjual mobil dan meminta down payment (DP) kepada korban.

    “Ada yang pakai nama saya via WhatsApp, saya butuh duit mau jual mobil dan minta DP, dan ada yang kena Rp 5 juta,” ujar Sadewo dalam acara Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025 di Rita Mall Purwokerto, Sabtu (18/10/2025).

    Pelindungan Konsumen Jasa Keuangan

    Dalam kegiatan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi pengurus pusat dan anggota Dharma Pertiwi yang digelar secara hybrid, Rabu (22/10/2025), Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, dampak kemajuan teknologi memberikan kemudahan di hampir semua aspek, baik dalam pendidikan, komunikasi, hingga layanan keuangan.

    Namun, di balik kemudahan tersebut, ada bahaya yang mengintai. Mulai dari penyalahgunaan data pribadi, penipuan atau scam, serangan siber, hingga aktivitas keuangan ilegal. Karenanya, kegiatan meningkatkan literasi keuangan menjadi bagian yang penting. Tidak hanya untuk menghindari risiko kejahatan keuangan digital, tetapi juga meningkatkan daya tahan finansial.

    “Kenapa belajar literasi keuangan itu penting? Ada satu studi yang dilakukan Organisation for Economic Co-operation and Development (EOCD), literasi keuangan itu bisa memperkuat financial resilience atau daya tahan finansial keluarga,” kata Friderica.

    Dalam melindungi masyarakat dari risiko di sektor keuangan, OJK memiliki peranan yang sangat penting. Dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK, lembaga ini bertugas mengatur, mengawasi seluruh sektor jasa keuangan mulai dari perbankan, pasar modal, asuransi, hingga fintech dan industri keuangan non-bank (IKNB), serta melindungi konsumen dan masyarakat.

    OJK juga memperkuat upaya pelindungan melalui penerbitan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Pelindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.

    Friderica menyampaikan, penerbitan POJK tersebut merupakan respons cepat OJK selaku regulator atas amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) untuk memperkuat pelindungan konsumen dan masyarakat.

    Ditegaskan Friderica, pelindungan konsumen dan masyarakat bukan hanya soal menangani pengaduan. Konsep pelindungan konsumen dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang dimulai dari edukasi kepada konsumen dan masyarakat, pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan (market conduct), dan penanganan pengaduan konsumen.

    “Pelindungan konsumen itu bukan pemadam kebakaran, bukan di akhir, tetapi kita mulai dari awal, dari edukasi, pengawasan market conduct, kemudian penanganan pengaduan,” kata Friderica.

    Edukasi, lanjut Friderica, adalah fondasi utama agar masyarakat memahami produk dan layanan keuangan yang mereka gunakan. Untuk itu, OJK secara rutin menyelenggarakan program edukasi bersama stakeholder dan pelaku usaha jasa keuangan (PUJK). Program ini dilakukan baik secara online maupun offline.

    Infografis program literasi dan inklusi keuangan OJK 2025 – (Beritasatu.com/-)

    Selama periode Januari-September 2025, OJK telah menyelenggarakan 4.736 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 7.094.592 peserta. Melalui platform digital Sikapi Uangmu, saluran komunikasi khusus edukasi keuangan, OJK telah menerbitkan 252 konten edukasi yang berhasil menarik 2.071.316 viewers.

    Dalam kegiatan edukasi keuangan, OJK memaparkan berbagai modus kejahatan keuangan digital dan tips menghindarinya, hingga langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum memilih produk atau jasa keuangan.

    Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) juga mencatat 34.597 pengguna dengan total akses modul sebanyak 22.531 kali, serta penerbitan 14.570 sertifikat kelulusan modul. Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) juga dijalankan secara masif dengan 38.396 kegiatan yang menjangkau 206.072.665 peserta atau viewers.

    Sementara itu dalam aspek layanan konsumen, sejak Januari hingga 22 September 2025, OJK mencatat 372.958 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), termasuk 37.295 pengaduan.

    Sinergi Satgas PASTI

    Friderica menambahkan, melalui Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas PASTI, hingga akhir September 2025, OJK telah berhasil menghentikan 1.556 entitas pinjaman online ilegal dan 284 penawaran investasi ilegal. Satgas juga mengajukan pemblokiran 2.422 nomor kontak debt collector pinjaman ilegal kepada Kementerian Komunikasi dan Digital, serta memonitor 22.993 nomor telepon yang dilaporkan korban penipuan, yang ditindaklanjuti dengan pemblokiran.

    Sejak peluncuran pada November 2024 sampai 30 September 2025, Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) atau Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan menerima 274.772 laporan penipuan, terdiri dari 163.945 laporan yang disampaikan korban melalui pelaku usaha sektor keuangan, dan 110.827 laporan langsung dari korban. Total rekening yang dilaporkan mencapai 443.235, dan 87.819 rekening diblokir. Total kerugian yang dilaporkan senilai Rp 6,1 triliun, sementara dana yang sudah diblokir sebesar Rp 374,2 miliar.

    Salah satu kasus terbaru terungkap di Sumatera Utara (Sumut). Satgas PASTI bekerja sama dengan Polda Sumut berhasil menangkap pelaku kasus penipuan keuangan yang dilaporkan melalui IASC. Korban berinisial RS menderita kerugian mencapai Rp 254 juta. Modus yang digunakan pelaku adalah melalui panggilan telepon dengan taktik rekayasa sosial dengan mengaku sebagai kerabat korban.

    Ketua Satgas PASTI, Rizal Ramadhani dalam konferensi pers di Mapolda Sumut, Rabu (15/10/2025) menyampaikan, keberhasilan penanganan kasus ini menunjukkan kuatnya sinergi antaranggota Satgas PASTI yang terdiri dari regulator, kementerian, lembaga negara, aparat penegak hukum, dan pelaku industri jasa keuangan. Ia menekankan, sinergi tersebut menjadi faktor penting dalam menghadapi penipuan yang semakin kompleks dan merugikan masyarakat.

    “Sebagai upaya perlindungan konsumen dan masyarakat, Satgas PASTI akan terus memperkuat kolaborasi serupa untuk menindak aktivitas keuangan ilegal dan penipuan transaksi keuangan yang merugikan publik,” kata Rizal.

    Sementara itu, dalam rangka pengawasan perilaku PUJK (market conduct), sejak 1 Januari hingga 30 September 2025, OJK telah mengenakan sembilan sanksi administratif berupa peringatan tertulis dan 15 sanksi administratif berupa denda sebesar Rp 394 juta atas pelanggaran ketentuan pelindungan konsumen dalam penyediaan informasi dalam iklan.

    Perkuat Peran TPAKD

    OJK juga terus mendorong program penguatan inklusi keuangan melalui kolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.

    Dalam Rapat Koordinasi Nasional TPAKD 2025 pada Jumat (10/10/2025), Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menegaskan, OJK akan terus memperkuat peran TPAKD sebagai katalis pemerataan ekonomi nasional.

    Disampaikan Mahendra, TPAKD perlu melakukan langkah strategis untuk mencapai target inklusi keuangan nasional. Pertama, penguatan infrastruktur dan ekosistem keuangan digital serta perluasan titik akses keuangan di daerah, agar seluruh masyarakat dapat menggunakan layanan keuangan yang mudah, aman, dan terjangkau.

    Kedua, peningkatan literasi dan inklusi keuangan harus terus dioptimalkan, seiring dengan pendalaman sektor keuangan dan penguatan perlindungan konsumen. Ketiga, TPAKD diharapkan menjaga keberlanjutan kegiatan agar konsisten dan memberikan manfaat nyata bagi perekonomian daerah. Keempat, TPAKD perlu meningkatkan kemampuan anggota dalam beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan inovasi keuangan.

    Untuk memperkuat ekosistem akses keuangan di daerah, OJK telah meluncurkan Roadmap TPAKD 2026–2030, yang menjadi panduan pengembangan layanan keuangan di seluruh wilayah Indonesia.

    “Roadmap ini menjadi acuan arah kebijakan TPAKD dan langkah-langkah transformatif ke depan. Roadmap ini dirancang untuk memperkuat ekosistem akses keuangan di daerah secara terarah, khususnya untuk pembiayaan UMKM,” kata Mahendra.

    Infografis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 – (Beritasatu.com/-)

    Melalui berbagai inisiatif yang telah dijalankan, tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia telah meningkat. Dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan mencapai 66,46% dan indeks inklusi keuangan 80,51%. Hasil SNLIK 2025 ini meningkat dibanding SNLIK 2024 yang menunjukkan indeks literasi keuangan 65,43% dan indeks inklusi keuangan 75,02%.

    Tantangan Perlindungan Konsumen

    Program perlindungan konsumen dan masyarakat yang dijalankan OJK terus menghadapi tantangan baru seiring pesatnya perkembangan industri keuangan digital. Modus kejahatan finansial kini semakin canggih, sehingga masyarakat yang belum memiliki literasi keuangan memadai membutuhkan perlindungan ekstra.

    Berdasarkan hasil SNLIK 2025, masih ada sejumlah kelompok masyarakat dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan yang lebih rendah dari rata-rata nasional. Mereka adalah penduduk perempuan, penduduk yang tinggal di perdesaan, penduduk umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun, penduduk dengan pendidikan rendah (tamat SMP/sederajat ke bawah), serta penduduk yang bekerja sebagai petani, peternak, pekebun, nelayan, pelajar atau mahasiswa, ibu rumah tangga, dan belum bekerja.

    Oleh karena itu, Friderica menegaskan OJK akan terus memperkuat program literasi dan inklusi keuangan bagi kelompok rentan tersebut. Kolaborasi lintas sektor juga akan ditingkatkan untuk membangun kepercayaan publik terhadap industri keuangan.

    Friderica juga berpesan agar masyarakat selalu mempelajari dengan cermat setiap tawaran produk dan jasa keuangan sebelum mengambil keputusan. Pastikan produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko diri, serta pahami seluruh isi kontrak sebelum menandatangani kesepakatan.

    Friderica mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan penawaran yang terdengar tidak masuk akal. Banyak kasus penipuan berasal dari produk keuangan ilegal yang menjanjikan keuntungan besar tanpa risiko.

    “Supaya terhindar dari skema penipuan, selalu ingat prinsip 2L, legal dan logis. Legal artinya pastikan produk atau layanan yang ditawarkan sudah memiliki izin dari otoritas atau lembaga terkait yang mengawasi. Logis artinya selalu memperhatikan hasil atau keuntungan yang ditawarkan, apakah logis atau tidak,” pesan Friderica.

    OJK juga meminta pelaku usaha jasa keuangan untuk memperkuat tata kelola internal, mulai dari desain produk, pemasaran, penjualan, hingga layanan purnajual. Diyakini Friderica, sinergi antara konsumen yang melek finansial dan industri yang bertanggung jawab pada akhirnya akan menciptakan ekosistem keuangan yang sehat.

  • Transisi Pakai AI, Amazon Mulai PHK 14.000 Karyawan

    Transisi Pakai AI, Amazon Mulai PHK 14.000 Karyawan

    Jakarta

    Amazon dikabarkan mulai mengurangi sekitar 14.000 karyawan di seluruh dunia. Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dipastikan akan berlanjut hingga tahun depan.

    Pemangkasan ini dilakukan karena perusahaan mulai beralih menggunakan Artificial intelligence (AI). Selain itu, PHK juga dilakukan untuk menekan pengeluaran setelah banyaknya perekrutan saat pandemi Covid-19.

    PHK ini memberikan gambaran awal tentang kemungkinan dampak luas AI terhadap tenaga kerja. Hal ini juga diakui oleh CEO Amazon Andy Jassy pada bulan Juni, dengan mengatakan bahwa peningkatan penggunaan perangkat AI akan menyebabkan lebih banyak PHK di perusahaan.

    Sebelumnya, berdasarkan informasi dari sumber Reuters, Amazon dikabarkan akan melakukan PHK terhadap 30.000 karyawan. Namun, informasi sampai saat ini belum dikonfirmasi.

    Saat ini diketahui, Amazon memiliki sekitar 1,56 juta karyawan penuh waktu dan paruh waktu pada akhir tahun lalu. Tenaga kerja korporatnya mencakup sekitar 350.000 karyawan.

    Berembusnya informasi Amazon melakukan PHK setelah beberapa karyawan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah mendapatkan email pemangkasan dari perusahaan.

    “Anda tidak lagi diwajibkan untuk melakukan pekerjaan atas nama Amazon,” demikian bunyi email dari Beth Galetti, wakil presiden senior People Experience and Technology, yang dikirimkan kepada karyawan yang terdampak dikutip dari Reuters, Rabu (29/10/2025).

    Beth Galetti juga mengatakan, para pekerja tersebut akan diberi pilihan untuk bertemu dengan karyawan sumber daya manusia melalui panggilan video. “Sayangnya, peran Anda dihapuskan dan pekerjaan Anda akan berakhir,” lanjut email tersebut.

    Amazon akan menawarkan waktu 90 hari kepada sebagian besar pekerja yang terdampak untuk mencari pekerjaan baru secara internal dan mengatakan tim perekrutannya akan memprioritaskan kandidat tersebut.

    Lihat juga Video: Duh! Amazon Mau PHK 30.000 Karyawan

    (kil/kil)

  • Kolaborasi Telin, SDEC, & ITCO Niaga Kembangkan Sistem Kabel Laut ICE II

    Kolaborasi Telin, SDEC, & ITCO Niaga Kembangkan Sistem Kabel Laut ICE II

    Jakarta

    PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk bekerja sama dalam perencanaan dan pengembangan sistem kabel laut Indonesia Cable Express II (ICE II). Penandatanganan ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas digital di kawasan Regional.

    CEO Telin, Budi Satria Dharma Purba menyampaikan sebagai anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), kerja sama yang dilakukan bersama Sarawak Digital Economy Corporation Berhad (SDEC), dan ITCO Niaga Sdn Bhd (ITCO) merupakan perwujudan langkah konkret untuk mendorong digitalisasi daerah.

    “Kerjasama ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kami menuju lintas daerah yang lebih terhubung dan terdigitalisasi. Dengan menghubungkan berbagai lokasi strategis di Indonesia dan memperluas jangkauan internasional ke Singapura dan Malaysia, sistem ICE II menyatukan kekuatan SDEC, ITCO, dan Telin. Bersama, kami berkomitmen untuk menghadirkan konektivitas yang andal dan tanpa hambatan, mendorong pertumbuhan berbasis data, memperkuat kolaborasi regional, serta mempercepat transformasi digital yang akan membentuk masa depan Asia Tenggara,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).

    Penandatanganan nota kesepahaman yang diresmikan bersamaan dengan momentum upacara pembukaan International Digital Economy Conference Sarawak (IDECS) 2025, di Borneo Convention Centre Kuching (BCCK), Rabu (22/10) ini dilakukan oleh Chief Executive Officer Telin Budi Satria Dharma Purba, Chief Executive Officer SDEC Dato Ir. Ts. Sudarnoto Osman, dan Managing Director ITCO Anita Aqeela Hiong yang disaksikan langsung oleh Premier Sarawak Yang Terhormat Datuk Patinggi Tan Sri (Dr) Abang Haji Abdul Rahman Zohari Bin Tun Datuk Abang Haji Openg.

    Untuk diketahui, sistem ICE II merupakan jaringan kabel laut serat optik berkapasitas tinggi yang terintegrasi, dirancang untuk menghubungkan Singapura hingga Manado, serta menyediakan jalur konektivitas lanjutan menuju Asia Utara dan Amerika Serikat.

    Sistem ini juga akan memiliki sejumlah titik cabang utama yang menghubungkan lokasi strategis seperti Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, serta wilayah Kalimantan melalui Balikpapan, Kuching (Sarawak), dan Tawau (Sabah).

    Project ini dirancang untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat terhadap kapasitas transmisi berkecepatan tinggi antar pusat data (DC) regional, termasuk menghubungkan pusat data di Sarawak dengan Singapura. Dengan menghadirkan rute baru Indonesia Timur melalui Manado, sistem ICE II menawarkan alternatif dari jalur padat di Laut Cina Selatan, sehingga memperkuat ketahanan infrastruktur digital Asia Tenggara, sekaligus mendukung kebutuhan yang terus berkembang di kawasan ini terhadap teknologi seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), platform cloud, inisiatif kota pintar, serta berbagai teknologi digital baru lainnya.

    Sementara itu, Chief Executive Officer SDEC Dato Ir. Ts. Sudarnoto Osman menambahkan kesepakatan ini merupakan salah satu upaya untuk menggerakan ekonomi digital Sarawak.

    “Project ini merupakan bagian dari upaya kolaborasi untuk memperkuat konektivitas internasional Sarawak yang akan mendorong investasi di bidang AI dan Green Data Centre, serta menjadi penggerak adopsi ekonomi digital bagi masyarakat Sarawak.”

    Lebih lanjut, sistem ICE II diharapkan tidak hanya menghadirkan konektivitas yang lebih cepat dan andal bagi konsumen serta bisnis, tetapi juga menjadi katalisator bagi pertumbuhan inovasi, layanan digital, dan kemajuan teknologi di wilayah Sarawak dan sekitarnya.

    Dengan demikian, kolaborasi antara Telin, SDEC dan ITCO Niaga ini menjadi bukti komitmen bersama untuk memperkuat posisi Asia Tenggara dalam ekonomi digital global. Dengan peningkatan infrastruktur kabel laut yang menghubungkan kota-kota utama di Indonesia dan Malaysia Timur, ICE II akan menjadi tulang punggung pengembangan digital regional yang mendorong pertumbuhan, ketahanan, dan inovasi lintas generasi.

    (akd/ega)

  • Telkom Dorong Talenta Muda UNP Siap Hadapi Dunia Kerja Lewat Digistar

    Telkom Dorong Talenta Muda UNP Siap Hadapi Dunia Kerja Lewat Digistar

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendorong pengembangan talenta muda di Universitas Negeri Padang (UNP) lewat program Digistar. Program ini mengajak mahasiswa dan fresh graduate untuk mengakselerasi pengembangan skill melalui pengalaman magang selama enam bulan dengan berbagai role di Telkom.

    Program Digistar juga akan mengasah soft skill mahasiswa dalam leadership skill, komunikasi dan growth mindset. Mahasiswa juga akan dibekali berbagai strategi untuk mempersiapkan berbagai hal, seperti pembuatan curriculum vitae (CV), persiapan interview, dan penyusunan portofolio.

    “Digistar merupakan salah satu program dari Telkom yang mempersiapkan mahasiswa/i dan fresh graduate agar adaptif dan memiliki skill set yang sesuai dengan kebutuhan industri. Melalui program ini kami berharap dapat mencetak banyak talenta yang siap untuk bekerja di dunia kerja. Lebih lanjut, program ini juga kami hadirkan untuk mendorong percepatan talenta siap kerja yang kompeten dan inovatif,” ujar Direktur Utama Telkom Dian Siswarini dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).

    Hal ini disampaikannya pada Seminar Telkom AI Connect bertema “Building Next- Generation AI Talents for Indonesia’s Future” yang berlangsung di UNP, kemarin.

    Digistar merupakan inisiatif sekaligus program Employer Branding Telkom untuk mempersiapkan dan menarik talenta terbaik yang dibutuhkan dalam rangka mendukung langkah transformasi perusahaan.

    Sepanjang 2024-2025, Telkom telah melaksanakan sebanyak 30 program Digistar yang digelar di berbagai kampus seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Padang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Telkom University, BINUS University, Universitas Sriwijaya, dan lainnya,

    Program ini juga menjangkau kawasan timur Indonesia seperti Makassar, Labuan Bajo, dan Papua melalui kolaborasi Indigo X Digistar. Program ini pun telah diikuti lebih dari 4.800 peserta yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dan pencari kerja muda.

    Dengan pendekatan edukatif dan kolaboratif, Digistar tidak hanya menginspirasi tetapi juga membuka jalan bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, memperluas jaringan, dan siap menghadapi tantangan industri digital ke depan. Tak hanya pemaparan materi dan sesi tanya jawab, acara ini juga memperkenalkan Digistar Club, komunitas talenta digital binaan Telkom yang memberikan akses ke berbagai program eksklusif seperti pelatihan, mentoring, hingga peluang magang.

    Lebih lanjut, Digistar juga hadir untuk mendukung pengembangan talenta muda digital, khususnya dalam bidang adopsi dan inovasi teknologi, seperti Artificial Intelligence (AI).

    “Sejalan dengan semangat kami dalam menghasilkan talenta muda terbaik Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan industri untuk memasuki dunia kerja, guna menyiapkan generasi muda, Digistar hadir untuk dapat memberikan manfaat nyata bagi para peserta dalam menghadapi tantangan industri ke depan,” pungkas Dian.

    (akd/ega)

  • Cetak Talenta Digital, AI Campus Telkom Hadir di Universitas Negeri Padang

    Cetak Talenta Digital, AI Campus Telkom Hadir di Universitas Negeri Padang

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendukung pengembangan talenta Artificial Intelligence (AI) Indonesia melalui AI Campus. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Telkom AI Center of Excellence (AI CoE).

    Kali ini, Telkom menghadirkan program AI Campus di Universitas Negeri Padang (UNP) lewat Seminar Telkom AI Connect bertema ‘Building Next- Generation AI Talents for Indonesia’s Future’, yang digelar kemarin. Selain kuliah umum, pada acara ini juga diadakan Penandatanganan MoU Kolaborasi Pengembangan AI antara Telkom dan Universitas Negeri Padang.

    “Ketersediaan talent merupakan salah satu permasalahan besar dalam industri telekomunikasi. Industri bisa membantu universitas dalam mempersiapkan talenta-talenta terbaik. Lebih lanjut, Universitas merupakan leader dan sumber utama penghasil generasi muda yang siap untuk mengadopsi AI di masa yang akan mendatang. Sebagai salah satu inisiatif Telkom dalam bidang AI, AI CoE dapat menyatukan berbagai stakeholder, termasuk universitas untuk berkolaborasi, dalam ekosistem AI. Tanpa adanya kolaborasi tidak akan terbentuk kerja sama dan akselerasi inovasi AI,” ujar Direktur Utama Telkom Dian Siswarini dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).

    Melalui AI Center of Excellence (AI CoE), Telkom telah mengembangkan lebih dari 50 use case AI yang membantu industri dan pemerintahan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, mulai dari digitalisasi dokumen, hukum, efisiensi bisnis, hingga berbagai pengembangan layanan publik. Dalam acara ini, civitas akademika perguruan tinggi, mulai dari akademisi hingga mahasiswa saling berbagi insight, pengalaman, dan visi terkait dengan penerapan AI yang dapat mendukung transformasi pendidikan tinggi dan inovasi riset nasional.

    AI Center of Excellence berdiri di empat pilar utama. Pertama, AI Campus yang merupakan ruang kolaborasi antara kampus dan industri untuk memperkuat kurikulum dan kapasitas talenta. Kedua, AI Playground, yaitu laboratorium eksplorasi tempat mahasiswa dan peneliti bisa menguji berbagai model AI secara aman dan bertanggung jawab.

    Ketiga, AI Connect yang merupakan jembatan praktisi dan bisnis untuk berbagi praktik terbaik dan mempercepat inovasi. Keempat, AI Hub yang merupakan tempat pembuktian nilai, dimana lebih dari 50 proof of concept telah dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan industri.

    Melalui kolaborasi ini, Telkom dan UNP mendorong pengembangan talenta AI di Indonesia guna menyiapkan ribuan talenta AI generasi baru menuju Indonesia Emas 2045. Dengan hadirnya AI Center of Excellence, Telkom optimis dapat mendorong kolaborasi, membawa ide kampus ke dunia nyata, menciptakan inovasi berdampak, dan menyiapkan Indonesia menuju masa depan digital berdaulat.

    “Sangat penting bagi talenta muda untuk memiliki Learning Agility. Dengan Learning Agility generasi muda dapat belajar dengan cepat dan beradaptasi dengan berbagai perkembangan industri. AI CoE memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti berbagai proyek di industri yang beragam. Kolaborasi ini merupakan langkah strategis karena dengan platform ini mahasiswa dan akademisi bisa langsung melakukan riset dengan industri terkait. Kami berharap melalui kolaborasi ini Telkom dapat bersinergi dengan seluruh stakeholder, termasuk universitas agar dapat menghasilkan berbagai inovasi dan generasi pemimpin global di masa yang akan mendatang,” papar Dian.

    Rektor UNP Krismadinata, Ph.D turut menyambut dengan positif kolaborasi ini. Ia memaparkan acara yang diadakan oleh Telkom pada hari ini cocok dengan momentum UNP yang sedang melakukan transformasi teknologi.

    Ia mengatakan adanya konektivitas dari Telkom sangat membantu proses dan perkembangan transformasi teknologi yang sedang diimplementasikan oleh UNP. Pihaknya pun siap menjadi mitra bagi Telkom.

    “Dengan berbagai jurusan yang terdapat di UNP, Krismadinata percaya baik Telkom maupun UNP dapat saling mendukung satu sama lain dalam membangun negeri,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, Direktur Human Capital Management Telkom Willy Saelan, EVP Telkom Regional 1 Dwi Pratomo Juniarto, dan Rektor UNP Krismadinata, Ph.D.

    (prf/ega)

  • Mayapada Medical Center Kuningan Resmi Dibuka, Tawarkan 4 Klinik Spesialis

    Mayapada Medical Center Kuningan Resmi Dibuka, Tawarkan 4 Klinik Spesialis

    Jakarta

    Mayapada Healthcare resmi membuka Mayapada Medical Center Kuningan (MMCK), Jakarta Selatan sebagai perluasan layanan kesehatan terpadu di bawah naungan Mayapada Hospital Kuningan. Fasilitas baru ini menghadirkan empat klinik spesialis; Sports, Dental, Solace, dan Acupuncture yang menawarkan pendekatan kesehatan modern bagi masyarakat urban.

    “Kami ingin membawa layanan kesehatan lebih dekat, lebih cepat, dan lebih nyaman untuk masyarakat. MMC Kuningan menjadi bentuk ekspansi kami di bidang layanan spesialis,” ujar Presiden Direktur dan Group CEO Mayapada Healthcare Navin Sonthalia saat Grand Opening Mayapada Medical Center Kuningan, Selasa (28/10/2025).

    Navin mengatakan pembukaan MMC Kuningan merupakan langkah penting dalam memperkuat layanan kesehatan yang modern dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat perkotaan. Navin menjelaskan, keempat klinik spesialis di MMC Kuningan dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern yang semakin sadar akan pentingnya gaya hidup seimbang.

    “Melalui Sports Clinic, Solace Clinic, Dental Clinic, dan Acupuncture Clinic, kami menghadirkan inovasi layanan yang menyatukan kebugaran fisik, keseimbangan mental, dan perawatan berkelanjutan dalam satu ekosistem terpadu,” jelasnya.

    Ia menambahkan pembukaan empat klinik spesialis ini merupakan kelanjutan dari pengembangan layanan di beberapa pusat kesehatan Mayapada sebelumnya.

    “Kami sudah membuka Eye Center di Lebak Bulus dan Sudirman. Kini kami memperluas cakupan ke bidang olahraga, kesehatan mental, gigi, dan akupunktur, yang semuanya dirancang untuk saling melengkapi,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Mayapada Hospital Kuningan, Dr. Deasy Sugesty, MARS menyebut kehadiran Mayapada Medical Center menjadi bentuk nyata komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

    “Kami fokus pada pengalaman dan kenyamanan pasien sebagai standar utama. Dengan empat layanan utama ini, kami yakin dapat menjadi mitra kesehatan jangka panjang bagi masyarakat aktif, dari atlet, penggemar olahraga, hingga pekerja kantoran,” tuturnya.

    Dukung Gaya Hidup Aktif, Mayapada Hospital Buka Sports Clinic Modern Foto: Shali Irda/detikcom

    Dr. Deasy menambahkan setiap klinik di MMC Kuningan dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin sadar akan pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental.

    “Kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat kini semakin tinggi. Karena itu, kami hadirkan fasilitas dengan pendekatan holistik mulai dari olahraga, mental health, dental care, hingga terapi akupunktur,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Dr. Deasy menyampaikan bahwa fasilitas MMCK dirancang dengan pendekatan berpusat pada pasien dan kolaborasi layanan, guna menunjang pemulihan serta mendorong keseimbangan antara kesehatan, produktivitas, dan kualitas hidup masyarakat.

    Sports Clinic MMC Kuningan menjadi layanan andalan yang dirancang sebagai pusat terpadu bagi atlet, pencinta olahraga, dan individu aktif. Klinik ini menyediakan fasilitas modern seperti gym dan alat VO₂ Max untuk mendukung evaluasi performa fisik.

    Layanan ini diperkuat oleh tim multidisiplin yang mencakup dokter spesialis olahraga, ortopedi, rehabilitasi medis, ahli gizi klinik, dan fisioterapis, sehingga mampu memberikan penanganan komprehensif sesuai kebutuhan pasien.

    Selain itu, Solace Clinic hadir sebagai respons terhadap meningkatnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan mental, dengan layanan asesmen, konseling, dan terapi yang ditangani oleh psikiater serta psikolog klinis berpengalaman.

    Untuk mendukung skrining awal, klinik ini juga mengintegrasikan teknologi telekonsultasi dan sistem berbasis Artificial Intelligence (AI) yang tersedia selama 24 jam.

    Lebih lanjut, Dental Clinic menyediakan layanan kesehatan gigi menyeluruh, mulai dari tindakan pencegahan hingga perawatan estetik. Sementara itu, Acupuncture Clinic menawarkan terapi akupunktur medis untuk mendukung pemulihan alami, meredakan nyeri otot dan sendi, serta membantu proses rehabilitasi pasca-cedera.

    Keduanya, bersama Sports Clinic dan Solace Clinic, terintegrasi dalam ekosistem layanan Mayapada Healthcare yang mengedepankan pendekatan holistik dan kolaboratif.

    Navin menutup dengan optimisme bahwa kehadiran MMCK akan menjadi langkah awal menuju ekosistem kesehatan yang lebih luas.

    “Kami berharap Mayapada Medical Center bukan hanya tempat untuk sembuh, tetapi juga ruang bagi masyarakat untuk hidup sehat dan bahagia,” pungkasnya.

    (ega/ega)

  • Menkomdigi Meutya Hafid Sebut 90 Juta Lapangan Pekerjaan Baru akan Tercipta oleh AI

    Menkomdigi Meutya Hafid Sebut 90 Juta Lapangan Pekerjaan Baru akan Tercipta oleh AI

    GELORA.CO – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meyakini bahwa Kecerdasan Artifisial atau Artificial intelligence (AI) merupakan peluang besar untuk memajukan perekonomian Indonesia. Alih-alih menjadi ancaman bagi tenaga kerja manusia.

     “Dikabarkan kecerdasan artifisial akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan di dunia pada tahun 2025. Namun, pada saat yang bersamaan, AI juga berpotensi menciptakan 90 juta pekerjaan baru di berbagai bidang. Karena itu, AI perlu diwaspadai, tetapi tidak perlu ditakuti,” kata Meutya di Jakarta, dikutip Senin (27/10).

    Menurut Meutya, Indonesia tergolong negara yang paling optimis di dunia dalam menyikapi kemajuan AI. Masyarakat Indonesia dinilai memiliki kesiapan tinggi dalam mengadopsi teknologi baru tanpa kekhawatiran yang berlebihan.

    “Berdasarkan berbagai survei, Indonesia dinilai sebagai negara yang mampu menerima AI dengan baik, tidak takut, dan itu merupakan pertanda yang baik,” jelas dia.

    Meutya menekankan bahwa AI harus diposisikan sebagai penguat kemampuan manusia, bukan pengganti. “Kita coba melihat dan membicarakan AI dari perspektif yang berbeda. Bukan sekadar data dan angka, melainkan bagaimana AI bisa dimaknai sebagai alat bantu yang memperkuat manusia,” ujarnya.

    Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), jelas Meutya, sedang merancang Peta Jalan Nasional AI sebagai panduan strategis yang berlaku lintas sektor. Regulasi ini diharapkan dapat diterbitkan sebagai Peraturan Presiden pada awal tahun 2026. 

    “Insyaallah pada awal tahun 2026, Peraturan Presiden tentang peta jalan ini sudah dapat diterbitkan dan menjadi pedoman bagi kita semua,” ungkapnya.

    Selain regulasi, pemerintah juga fokus pada pemerataan akses digital untuk memastikan semua warga dapat menikmati manfaat AI. 

    “Yang juga penting adalah bagaimana membuat AI berikutnya menjadi inklusif. Kami juga telah melelang frekuensi 1,4 GHz untuk menghadirkan internet yang lebih murah dan merata,” jelasnya.

    Di sisi lain, Meutya juga mengajak semua pihak untuk menggunakan AI secara bijak dan bertanggung jawab. Menurutnya, ketika pemanfaatannya dilakukan dengan baik, AI akan membawa kebaikan. 

    “Demokrasi teknologi menuntut tanggung jawab bersama, dan kita semua memiliki peran yang sama penting dalam menentukan arah perkembangan AI ke depan,” tukas dia. (*)

  • Digital Realty Tegaskan AI Butuh Data Center di Pusat Kota

    Digital Realty Tegaskan AI Butuh Data Center di Pusat Kota

    Bisnis.com, JAKARTA— Digital Realty menilai keberadaan pusat data (data center) di kawasan pusat kota (in-town) masih memiliki peran strategis, terutama untuk mendukung layanan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang membutuhkan latensi rendah.

    CFO Digital Realty, Krishna Worotikan, menjelaskan perkembangan teknologi AI telah mendorong peningkatan kebutuhan daya secara signifikan. 

    Jika sebelumnya beban kerja non-AI hanya berada di kisaran 10 kilowatt, kini angkanya melonjak menjadi lebih dari 100 kilowatt. 

    Kondisi ini menuntut ketersediaan dan distribusi daya yang jauh lebih besar, terutama dengan adanya perbedaan antara kawasan pusat Jakarta dan wilayah di luar kota.

    Dia menambahkan, kebutuhan infrastruktur juga berbeda untuk setiap jenis beban kerja, seperti pelatihan AI (AI training) dan penerapan AI (AI inference).

    “Untuk pelatihan AI, lokasi yang agak jauh dari pusat kota masih bisa digunakan. Tapi untuk penerapan AI di tahap produksi yang membutuhkan waktu respons cepat, pusat kota Jakarta menjadi pilihan untuk mengurangi latensi. Itu salah satu tantangannya,” kata Krishna dalam acara Citi Data Center Day Senin (27/10/2025).

    Lebih lanjut, Krishna juga menekankan pentingnya mencari solusi berkelanjutan bagi kebutuhan daya dan pengelolaan panas yang dihasilkan pusat data. 

    Dia mencontohkan beberapa inisiatif yang telah dilakukan Digital Realty di luar negeri. Salah satunya melalui proyek di kampus Frankfurt dan Seattle, di mana panas buangan dimanfaatkan kembali untuk mendukung fasilitas lain. 

    Di Seattle, misalnya, kampus Amazon menggunakan sebagian panas dari pusat data Digital Realty sebagai sumber pemanas. 

    Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi panas buangan, tetapi juga menekan waktu dan energi yang sebelumnya dibutuhkan untuk mengatasinya, sehingga masalah tersebut kini berhasil diubah menjadi solusi.

    Lebih lanjut, dia menyebut Singapura sebagai salah satu contoh penerapan energi hijau yang sudah berjalan efektif di kawasan Asia Tenggara.

    “Mulai 2025, seluruh operasi kami di sana sudah 100% menggunakan energi terbarukan. Ada beberapa cara yang kami lakukan,” katanya. 

    Krishna mengungkapkan untuk mencapai operasi berbasis 100% energi terbarukan di Singapura, Digital Realty menerapkan sejumlah langkah, mulai dari penggunaan biomassa hingga pemasangan panel surya di atap dua kampusnya, yakni. 

    Sisa kebutuhan energi hijau dipenuhi melalui pembelian kredit karbon (public credits) sebagai kompensasi.

    Dia menambahkan, upaya tersebut sejalan dengan regulasi pemerintah Singapura yang mewajibkan penggunaan energi terbarukan bagi operator pusat data baru. Menurutnya, Indonesia masih memiliki perjalanan panjang menuju target serupa, tetapi dapat banyak belajar dari pengalaman negara tetangga yang sudah lebih dulu menerapkannya.

    Di sisi lain, Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) memperkirakan dalam tiga hingga lima tahun mendatang, tren pembangunan pusat data di Indonesia akan bergeser dari kawasan pusat kota menuju wilayah pinggiran atau suburban.

    Ketua IDPRO, Hendra Suryakusuma, mengatakan saat ini geliat pembangunan pusat data di pusat kota, khususnya Jakarta, masih sangat intens. 

    Namun dalam jangka menengah hingga panjang, arah pengembangan akan beralih ke luar kota.

    “Kita juga tidak bisa mengabaikan bahwa dalam mungkin jangka menengah, menengah itu artinya 3–5 tahun ya, hingga panjang itu 10 tahun, akan terjadi pergeseran ke arah suburban atau daerah luar kota ya,” katanya.

    Menurutnya, pergeseran ini didorong oleh harga tanah yang tinggi di Jakarta serta keterbatasan kapasitas energi dan lahan di ibu kota. Kini, wilayah seperti Bekasi, Jababeka, Karawang, dan Tangerang menjadi magnet baru bagi pelaku industri pusat data berkat dukungan infrastruktur kelistrikan dan konektivitas yang memadai.

    Selain itu, kawasan ekonomi khusus seperti Nongsa Digital Park di Batam juga semakin menarik perhatian industri.

    “Di Nongsa Digital Park, 42 hektare khusus untuk pelaku industri data center. Ada 9 pemain di sana dan lahannya sudah laku semua. Kalau ada wilayah seperti di Nongsa, itu juga karena tidak ada import duty[bea masuk], tidak ada pajak penambahan nilai, itu juga menarik gitu ya,” kata Hendra.

  • STT GDC Incar Pembiayaan Hijau, Modal untuk Ekspansi Data Center

    STT GDC Incar Pembiayaan Hijau, Modal untuk Ekspansi Data Center

    Bisnis.com, JAKARTA— Industri pusat data atau data center di Indonesia tengah memasuki fase baru dengan pembiayaan hijua sebagai salah satu kanal mendapatkan modal untuk ekspansi. 

    Country Head ST Telemedia Global Data Centres (STT GDC) Indonesia, Hendrikus Gozali, mengatakan bank-bank lokal kini mulai merangkul pembiayaan untuk infrastruktur digital. 

    Hal ini menandai pergeseran dari pola pembiayaan tradisional yang selama ini lebih banyak mengalir ke sektor pertambangan dan infrastruktur fisik.

    Menurut Hendrikus, terdapat dua perubahan besar dalam model pembiayaan yang kini menguntungkan pengembang pusat data, yakni adopsi konsep pembiayaan hijau dan struktur pembayaran yang lebih fleksibel.

    “Mereka juga beralih dari amortisasi kaku ke model pembayaran penuh. Jadi ini sangat membantu pusat data untuk berkembang,” kata Hendrikus dalam acara Citi Data Center Day di Jakarta pada Senin (27/10/2025).

    Lebih lanjut, Hendrikus mengungkapkan STT GDC secara global berkomitmen terhadap inisiatif hijau dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). 

    Baginya, komitmen terhadap ESG bukan hanya kewajiban korporasi, tetapi juga tanggung jawab moral. 

    Pendekatan tersebut, kata Hendrikus, membuat STT GDC semakin menarik bagi lembaga keuangan yang mencari proyek-proyek berkelanjutan.

    Hendrikus menilai dorongan adopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan beban kerja GPU (graphics processing unit) telah mengubah kebutuhan teknis pusat data secara drastis.

    Kenaikan kebutuhan daya terus berlanjut seiring perkembangan teknologi chip AI. 

    Perubahan cepat ini membuat pengembang pusat data tidak hanya memikirkan modal proyek, tetapi juga strategi land banking (pengamanan lahan) dan power banking (jaminan pasokan listrik).

    “Di sinilah biaya akan diinvestasikan. Jadi, saya pikir menarik, land banking dan power banking. Power banking artinya Anda perlu memiliki daya,” ucap Hendrikus.

    Menurut Hendrikus, lembaga keuangan perlu memahami karakteristik bisnis pusat data yang sangat dinamis, baik dari sisi teknis maupun model kepemilikan dan kemitraan teknologi. 

    Tidak semua bank merespons dengan cara yang sama. Beberapa bank regional atau berbasis Tiongkok dinilai masih berhati-hati, sementara lembaga keuangan dari Timur Tengah dan Eropa menunjukkan minat lebih besar tergantung pada struktur proyek dan mitra teknologinya.

    Hendrikus menyebut tantangan terbesar industri pusat data bukan berasal dari sisi teknologi, melainkan faktor eksternal seperti geopolitik, tarif, dan kebijakan kedaulatan data. Selain itu, perubahan kebijakan energi dan tarif di negara tetangga dapat berdampak pada efisiensi dan valuasi aset.

    Karena itu, Hendrikus menilai penting adanya koordinasi kebijakan publik dan dukungan pemerintah terhadap investor.

    Meski menghadapi berbagai tantangan, Hendrikus optimistis terhadap prospek industri pusat data di Indonesia. Dia melihat perhatian pemerintah terhadap pengembangan pusat data dan AI semakin meningkat.

    “Indonesia sekarang, pemerintah sangat tertarik dengan pusat data. Mereka sedang banyak bekerja. Mereka benar-benar ingin menjadi negara AI pertama di Asia Tenggara,” ujarnya.

  • Video: Komdigi Perkuat Regulasi AI, Atur Inovasi -Lawan Penipuan Siber

    Video: Komdigi Perkuat Regulasi AI, Atur Inovasi -Lawan Penipuan Siber

    Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Nezar Patria memastikan peran dan tugas pemerintah dalam mendorong adopsi dan inovasi Artificial Intelligence (AI) sekaligus memastikan terjaganya keamanan di ruang siber.

    Melalui penyusunan Peta Jalan AI Nasional, pemerintah akan mendorong penguasaan teknologi AI agar lebih mandiri, memperkuat ekosistem AI, mendorong inovasi sekaligus memberi arah mitigasi risiko dan Menjadikan RI sebagai pemain utama pengembangan AI.

    Nezar juga memastikan road map AI juga ditujukan untuk menjaga keamanan data pribadi dan tidak digunakan oleh mesin AI secara sembarangan. Oleh karena itu pemanfaatan data dalam AI akan diatur memenuhi standar etik, melindungi hak cipta dalam pengembangan AI, hingga menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengolahan data oleh AI.

    Seperti apa strategi dan kolaborasi Komdigi mendorong inovasi AI sekaligus menjaga keamanan data hingga menghindari kejahatan digital seperti Deepfake hingga siber crime termasuk strategi mengatasi dampak disrupsi teknologi AI?

    Selengkapnya simak dialog Serliana Salsabila dengan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Nezar Patria dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 27/10/2025)