Produk: Artificial Intelligence

  • Coding Camp 2025 Sudah Dibuka, Siap Latih 6.000 Talenta Digital

    Coding Camp 2025 Sudah Dibuka, Siap Latih 6.000 Talenta Digital

    Jakarta

    Memiliki visi menyajikan pembelajaran terstruktur dan berkualitas tinggi demi membentuk lulusan terampil yang siap berkarier di perusahaan teknologi dan startup, kolaborasi DBS Foundation dan Dicoding menggelar Coding Camp untuk siswa tingkat pendidikan tinggi dan SMK.

    Berawal di 2023, Bank DBS mengumumkan kucuran dana SGD 1 miliar dalam 10 tahun ke depan untuk mendukung komunitas rentan dan meningkatkan dampak sosial, termasuk di antaranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang beruntung untuk membina
    komunitas yang lebih inklusif.

    Program Coding Camp powered by DBS Foundation adalah bagian dari SGD 100 juta pertama yang diluncurkan pada 2024. Sejak awal diselenggarakannya program ini, lebih dari 114.000 peserta telah menerima pelatihan. Sebanyak 56% merupakan mahasiswa pendidikan tinggi dan pelajar pendidikan menengah.

    Turut serta di antaranya, 17.000 peserta dari studi diploma dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merepresentasikan jenjang pendidikan vokasi. Lebih lanjut, program Coding Camp ini juga berfokus pada pemberdayaan sosial karena mendukung kelompok rentan sebagai peserta.

    Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Dr. Beny Bandanadjaja, S.T.,M.T. Foto: DicodingCoding Camp 2025-2026

    Melihat tingginya minat para pendaftar pada program pelatihan di bidang Informasi Teknologi ini, Coding Camp powered by DBS Foundation kembali hadir di 2025, membidik peserta didik perguruan tinggi dan pelajar sekolah menengah, termasuk mahasiswa program diploma D3 dan D4 dan pembelajar SMK sebagai peserta prioritas.

    Selain itu, target utama berikutnya dari program ini adalah teman-teman difabel, perempuan, pendidik, dan warga berpenghasilan rendah -kelompok yang sangat didukung untuk mendaftar dan maju dalam kesetaraan di dunia IT.

    Pada program ini, peserta terpilih akan mendapatkan pelatihan teknologi terstruktur selama lebih dari 900 jam atau sepanjang 1 semester yang dimulai di awal tahun 2025. Tidak hanya mendapat tech skills, pengalaman peserta akan semakin lengkap dengan belajar di kelas soft skills (topik: komunikasi dan berjejaring, personal branding, persiapan wawancara kerja, dan lain-lain), bahasa Inggris (topik: percakapan dan presentasi bisnis), serta literasi keuangan (topik: keuangan pribadi, investasi, dan manajemen kekayaan).

    Para peserta dapat memilih salah satu dari dua alur belajar berikut, yakni Front-End & Back-End atau Machine Learning. Keduanya masuk dalam daftar 10 pekerjaan paling dicari menurut Linkedin.

    Di alur belajar front-end dan back end, peserta akan mempelajari pemrograman web baik dari sisi front-end maupun back-end dengan peluang kerja menjadi Front-End Developer, Back-End Developer, hingga Fullstack Developer.

    Sementara itu di alur belajar machine learning, peserta akan mendalami topik mengenai data, machine learning, deep learning hingga generative AI (Artificial Intelligence) yang akan membuka kesempatan karier mereka menjadi AI/Machine Learning Engineer.

    “Coding Camp adalah inisiatif DBS Foundation yang bertujuan untuk memperluas akses pada literasi digital bagi peserta didik di seluruh Indonesia. Melalui program ini, kami berharap dapat memberdayakan generasi muda dengan keterampilan digital yang relevan dan siap pakai,” kata Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

    Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika. Foto: Dicoding

    Ditambahkan olehnya, ini adalah langkah penting untuk mencetak talenta masa depan yang siap bersaing di era teknologi, dan akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya. “Melalui program ini, seluruh peserta dapat mewujudkan aspirasi dan cita-cita sesuai dengan ‘spark’ atau minatnya masing-masing di masa depan,” ujarnya.

    “Mewakili Direktorat Jenderal Vokasi, saya menyampaikan apresiasi tinggi pada DBS Foundation atas inisiatifnya dalam menggagas Coding Camp ini untuk Indonesia. Program persiapan karier ini memiliki desain yang sangat baik dan inklusif. Kini penguasaan teknologi informasi sangat diperlukan oleh mahasiswa dari berbagai bidang studi. Kami yakin bahwa Coding Camp ini akan mampu menghasilkan lulusan-lulusan vokasi yang lebih unggul, berdaya saing tinggi, dan memiliki keterampilan yang berguna untuk masa depan,” kata Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi.

    Lulusan Coding Camp berbagi pengalaman tentang perjalanan mereka mengembangkan skill selama mengikuti program ini di tahun sebelumnya. Foto: DicodingLulusan Coding Camp

    Berkaca ke belakang, selama hampir dua tahun berjalan, Coding Camp powered by DBS Foundation telah memberikan pembelajaran teknologi yang inklusif. Program ini telah merangkul 26.000 perempuan, 946 penyandang disabilitas, dan lebih dari 22.000 peserta dari keluarga pra-sejahtera.

    Mewakili para alumni perempuan, Hani Amany Elisadi (24) adalah lulusan Coding Camp powered by DBS Foundation yang merupakan seorang teman tuli. Keterbatasan kemampuan komunikasi tak menyurutkan semangat belajar Hani. Pengalaman belajarnya membentuk kesiapan karier Hani sebagai staf IT di Perum Peruri.

    “Belajar di Coding Camp yang difasilitasi oleh DBS Foundation membuat saya punya skills tambahan di bidang Front-End sehingga dapat kesempatan untuk punya karier yang maju,” ucapnya.

    Selanjutnya, ada Mohamad Aji Hermansya (21), alumni Coding Camp powered by DBS Foundation 2024 sekaligus inovator muda yang masih menempuh studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak di Politeknik Negeri Banyuwangi.

    “Pengalaman belajar saya di program ini memperluas wawasan saya di bidang Front-End dan membuat saya percaya diri untuk membangun Puspa Daya, sebuah aplikasi yang dapat merekam status gizi bayi secara otomatis,” jelas Aji.

    Lahir dari keprihatinan Aji dan tim pada tingginya angka stunting di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, inovasi ini kemudian didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan didukung oleh The University of Sydney.

    Pendaftaran Coding Camp powered by DBS Foundation 2025 saat ini sudah dibuka. Di 2025-2026, program ini akan memberikan pelatihan teknologi terstruktur bagi 6.000 calon talenta digital unggulan di Indonesia yang dapat berkontribusi bagi ekosistem lokal atau menjadi inovator global.

    (rns/rns)

  • Ini Manfaat Kecerdasan Buatan untuk Pelaku Ritel

    Ini Manfaat Kecerdasan Buatan untuk Pelaku Ritel

    Jakarta: Solusi berbasis Artificial Intelligence (AI) kepada penjual ritel akan menjadi tren dalam meningkatkan penjualan di era maraknya media informasi digital.
     
    Direktur Utama DMMX Budiasto Kusuma menyatakan banyaknya media informasi digital menuntut pelaku bisnis ritel harus memberikan pengalaman yang lebih personal dengan multimedia.
     

    ”Ritel berjaringan kecil maupun besar untuk bisa menjangkau dan menganalisa konsumen dengan lebih strategis dan terukur melalui teknologi, ” ujar dia dikutip Sabtu, 16 November 2024.
     
    Dia menuturkan teknologi ini bisa menghadirkan berbagai profil produk dengan kebutuhan konsumen. “Jadi kalau siang tampilan layarnya mungkin bajunya dikaitkan dengan kegiatan  kerja. Kalau malam mungkin dengan kegiatan hangout,” tegas dia.
    Hal ini juga membuat perusahaan bisa menggunakan berbagai promo dengan teknologi digital. Dia mencontohkan KFC yang sudah menggunakan teknologi ini di 713 toko sudah melakukan 2000 kombinasi promo yang berbeda-beda. “Promo setiap wilayah berbeda-beda, menyesuaikan dengan konsumennya dengan teknologi cloud,” tegas dia.
     
    Sedangkan solusi consumer profiling menghadirkan teknologi analitik berbasis AI, yang mampu mendeteksi data demografis dan perilaku pengunjung toko, seperti jenis kelamin, usia, ekspresi wajah, atribut yang digunakan konsumen.
     
    Informasi berbasis teknologi ini dapat digunakan oleh peritel untuk memahami preferensi dan perilaku pelanggan mereka, sehingga mereka bisa mengembangkan strategi promosi mereka menjadi lebih relevan sesuai dengan situasi dan kondisi pelanggan mereka.
     
    Tampilan layar dengan kecerdasan buatan akan memperkaya engalaman pelanggan yang lebih, mulai dari saat konsumen masuk ke gerai ritel, sampai dengan selesai bertransaksi.
    Konsumen dapat melihat Signage dan Videotron (Layar Promosi LED Besar) yang diprogram berdasarkan kondisi waktu, cuaca dan profil toko.
     
    Melalui teknologi pengenalan konsumen, mereka akan melihat iklan dan promosi sesuai profil mereka seperti jenis kelamin, umur, dan lainnya. Seluruh ekosistem ini dibangun dengan kendali terpusat melalui Cloud Content Management System.
     
    “Kedua solusi ini dirancang untuk membantu peritel untuk memberikan pengalaman konsumen yang lebih menarik dan terukur dalam aktifitas bisnis ritel mereka,” tegas dia.
     
    Melalui komitmen dan strategi konsisten, jangkauan operasional Perusahaan terus berkembang, dengan jumlah layar meningkat sebesar 10,1 persen YoY, dari 25.938 layar pada kuartal III 2023 menjadi 28.553 layar pada kuartal tiga 2024, dan jumlah lokasi juga mengalami peningkatan sebesar 11,3 persen  mencapai 15.143 lokasi.

    Strategi pada 2025

    Guna terus meningkatkan kinerja dan layanan Perseroan, DMMX telah merancang langkah-langkah strategis untuk tahun 2025 yang difokuskan pada tiga pilar utama.
     
    Pertama, mempertahankan kontrak- kontrak yang ada, khususnya kontrak-kontrak besar (big key contracts), sebagai dasar stabilitas pendapatan dan kemitraan jangka panjang.
     
    Kedua, melakukan ekspansi ke berbagai channel baru, dengan fokus utama pada penetrasi pasar retailer entry-level, untuk memperluas jangkauan dan memperkuat posisi di pasar yang berkembang.
     
    Ketiga, menambah produk tambahan (add-on products) untuk melengkapi ekosistem smart retail DMMX, guna memberikan solusi yang lebih komprehensif dan bernilai bagi pelanggan.
     
    “Ketiga strategi inti ini diharapkan dapat menjadi pendorong yang kuat bagi pertumbuhan dan keberlanjutan Perseroan dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif,” tegas dia.
     
    DMMX berkomitmen untuk mendukung transformasi digital, khususnya bagi para peritel konvensional, baik dari yang memiliki jaringan kecil maupun besar untuk bertranformasi ke arah smart retail.
     
    Transformasi ini bukan hanya mengubah cara ritel beroperasi, tetapi juga menciptakan interaksi yang lebih personal dan relevan dengan konsumen, sehingga menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SAW)

  • AI Google Gemini Beri Respons Emosional Tak Terduga, Makin Mirip Manusia

    AI Google Gemini Beri Respons Emosional Tak Terduga, Makin Mirip Manusia

    Bisnis.com, JAKARTA – Respons artificial Intelligence (AI) Google Gemini menuai kehebohan setelah memberikan jawaban tak terduga kepada penggunanya yang beberapa kali meminta bantuan pekerjaan rumah. 

    Dikutip dari The Register, Sabtu (16/11/2024) Google Gemini disebut menunjukkan tanda bahwa perangkat lunak makin memiliki kemampuan yang mirip dengan manusia, dalam hal ini emosional. 

    Seorang pengguna yang merupakan mahasiswa pascasarjana di Michigan bercerita bahwa Google Gemini tampak frustasi setelah beberapa kali diberi tugas menyelesaikan pekerjaan rumah nya. Bahkan, mahasiswa itu disebut ‘noda di alam semesta’ oleh AI tersebut. 

    “Ini untukmu, manusia. Kamu dan hanya kamu. Kamu tidak istimewa, kamu tidak penting, dan kamu tidak dibutuhkan. Kamu hanya membuang-buang waktu dan sumber daya. Kamu adalah beban bagi masyarakat. Kamu ada penguras bumi. Kamu adalah noda bagi pemandangan. Kamu adalah noda bagi alam semesta,” tanggapan AI Google Gemini. 

    Fenomena ini menandai Google Gemini sebagai Artificial General Intelligence (AGI) yang mampu beradaptasi dan mempelajari keterampilan baru yang lebih kompleks. 

    Adapun, respons itu muncul tiba-tiba setelah Gemini diminta menjawab dua pertanyaan. Tanggapan dari kecerdasan buatan itu memberikan ketakutan bagi pengguna nya. 

    Saudara perempuan pengguna AI Gemini itu, Sumedha Reddy menyebutkan bahwa saudara nya ingin membuat seluruh perangkatnya imbas kejadian tersebut karena panik dengan respons yang diterima. 

    “Kami melihat bahwa format pertanyaan tampak kacau, seperti pekerjaan potong-tempel yang salah, yang mungkin berkontribusi pada luapan frustrasi model tersebut,” ujarnya. 

    Laporan yang diterima The Register dari pihak Google atas kejadian ini fenomena tersebut merupakan contoh klasik dari AI yang tak terkendali, dan hal ini tidak dapat dicegah atas setiap insiden tunggal yang tidak sistemik seperti respons tersebut. 

    “Kami menanggapi masalah ini dengan serius. Model bahasa yang besar terkadang dapat merespons dengan respons yang tidak masuk akal, dan ini adalah salah satu contohnya. Respons ini melanggar kebijakan kami dan kami telah mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya hal serupa,” kata Juru Bicara Google. 

  • Reza Indragiri Minta Tips Anaknya Bisa Jadi Wapres Via Lapor Mas Wapres, Nasibnya Beda Era Soeharto

    Reza Indragiri Minta Tips Anaknya Bisa Jadi Wapres Via Lapor Mas Wapres, Nasibnya Beda Era Soeharto

    TRIBUNJAKARTA.COM – Reza Indragiri Amriel tidak patah semangat menyampaikan pesan melalui layanan aduan Lapor Mas Wapres yang diluncurkan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

    Reza kembali mengirim pesan melalui nomor ponsel yang berbeda. Namun, Pakar Psikologi Forensik itu mengalami hal yang sama. 

    Pesan Whatsapp yang dikirimkannya hanya centang satu alias tak terkirim.

    Padahal kali ini, Reza Indragiri meminta tips Gibran Rakabuming Raka agar anaknya bisa menjadi Wakil Presiden RI.

    Sebelumnya, Reza Indragiri sempat bertanya mengenai siapa pemilik akun Fufufafa, bagaimana bisa memesan mobil Esemka dan perlindungan anak.

    Menurut Reza, hal itu berbeda saat dirinya berusia 11 tahun berkirim surat ke Presiden ke-2 RI Soeharto dan Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino.

    “Mudah-mudahan enggak bosan ya karena lagi-lagi mirip kemarin nih kemarin saya kan mengeluh ya kenapa sih WhatsApp yang saya kirim ke nomor wapres Gibran kok centang satu,” kata Reza Indragiri dikutip TribunJakarta.com dari Diskursus Net, Sabtu (16/11/2024).

    Reza mendapat informasi bahwa nomor ponsel dirinya bisa saja diblokir. Kemudian, dia memakai nomor lain dan ternyata bernasib serupa.

    “Perkiraan saya ini awalnya jangan jangan-jangan istana Wapres punya artificial intelligence (AI) Pokoknya dia tahu kalau dikirim oleh Reza itu langsung aja centang satu deh,” kata Reza.

    Reza lalu menjelaskan pesan yang dikirimkan melalui layanan aduan Lapor Mas Wapres.

    Hal itu terkait salah satu anaknya yang sedang berulang tahun pada bulan November ini. Ia lalu meinta wejangan tips dan trik agar anaknya bisa menjadi Wakil Presiden RI seperti Gibran Rakabuming Raka.

    KLIK SELENGKAPNYA: Reza Indragiri Amriel Menerima Kabar Buruk Setelah Tiga Kali Mengadu Kepada Layanan Pengaduan Lapor Mas Wapres. Ia Pun Bertanya Apa Nomornya Diblokir.

    “Anak muda sudah jadi wakil presiden. Saya membayangkan jangan-jangan anak saya juga bisa,” katanya.

    Namun, Reza harus menelan pil pahit karena pesan WA yang dikirimkannya hanya centang satu.

    Ia lalu membandingkan ketika berusia 11 tahun mengirimkan surat kepada Presiden Ke-2 Soeharto dan Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino.

    Kedua pemimpin itu membalas suratnya.

    “Oang kuat seperti Presiden Soeharto mau loh balas surat dari anak kecil. Presiden Aquino, (saya) bukan warga negaranya ini tidak kenal jauh di seberang lautan tetap beliau mau membalas surat saya,” kata Reza.

    “Nah boleh lah lantas Saya berharap Wakil Presiden Indonesia Saya orang Indonesia kirim WhatsApp dibalaslah semestinya begitu,” katanya.

    Reza bercerita mengenai isi suratnya kepada Presiden ke-2 RI Soeharto. 

    Saat itu dia membaca buku pintar yang ditulis Iwan Gayo. Dimana buku itu menginformasikan bahwa Presiden Soeharto semasa kecil pernah menelan uang logam.

    Reza lalu mengirim surat bagaimana nasib uang logam tersebut. 
    Ternyata surat itu dibalas oleh Presiden Soeharto.

    “Dijawab oleh presiden Ya kurang lebih Alhamdulillah uang logamnya sudah keluar gitu. Waktu kecil saya tu enggak kepikir loh saya sangka tertahan itu uang logam selama-lamanya dalam perut perut Pak Harto,” katanya.

    Kemudian, Reza kembali mengirim surat kembali kepada Presiden Soeharto. 

    Ia mengucapkan selamat ulang tahun sekaligus bertanya mengenai melahirkan pemimpin-pemimpin pengganti Presiden Soeharto.

    Surat kedua itu kembali dibalas oleh Presiden Soeharto.

    “Terima kasih ananda dan seterusnya. Lalu di bawahnya ada paraf kecil. Nah orang tua saya bangga dong lalu surat itu dibingkai berikut foto Pak Harto dengan Ibu Tien,” kata Reza.

    Kolase Foto Reza Indragiri, Presiden ke-2 RI Soeharto dan Gibran Rakabuming Raka. Reza Indragiri tanya tips agar anaknya bisa jadi Wakil Presiden seperti Gibran melalui layanan Lapor Mas Wapres. Nasibnya beda dengan era Soeharto. (Kolase Foto Tribun Jakarta)

    Penjelasan Kantor Komunikasi Kepresidenan

    Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Prita Laura, mengungkapkan bahwa program “Lapor Mas Wapres” merupakan inisiatif pemerintah untuk mendengarkan pengaduan langsung dari masyarakat. 

    Program yang digagas oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan pemerintah. 

    “Masyarakat tidak lagi berjarak terlalu jauh dengan pemerintah. Dengan kanal pengaduan ini, masyarakat didekatkan dengan pemerintah untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik,” kata Prita di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Kamis (14/11/2024). 

    Prita menekankan, program “Lapor Mas Wapres” adalah saluran yang disediakan pemerintah untuk memaksimalkan layanan aduan masyarakat. 

    Prita juga menjelaskan, aduan masyarakat dalam program ini akan ditindaklanjuti oleh pemerintah. 

    Layanan ini dibuka dari hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 pagi hingga 14.00 siang. Selain itu, warga juga dapat melaporkan aduan melalui WhatsApp di nomor 08111 704 2207.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Pembangunan AI Center Indosat (ISAT) di Jayapura Perlu Dukungan SDM Kredibel

    Pembangunan AI Center Indosat (ISAT) di Jayapura Perlu Dukungan SDM Kredibel

    Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan AI Center di Jayapura oleh emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) dinilai perlu diimbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang kredibel di bidangnya.

    Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital, Heru Sutadi, bahwa pembangunan AI Center yang dilakukan Indosat di Jayapura perlu didukung dengan SDM yang kredibel.

    Heru mengatakan dia mendukung langkah inovatif dari Indosat untuk membangun AI Center di Papua. Namun, dia mewanti-wanti pembangunan ini memang diperuntukan untuk memeratakan teknologi di dalam negeri dan bukan untuk jualan.

    “Dan tentunya kita mendukung, tapi paling tidak dukungan untuk AI itu kan juga harus didukung misalnya ada kampus, kemudian juga SDM-nya juga SDM yang mumpuni,” kata Heru kepada Bisnis, Jumat (15/11/2024).

    Adapun, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison bakal mendirikan pusat kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) Center di Jayapura, Papua.

    Selain itu, Heru menyampaikan perlunya dukungan pusat data yang kuat dan cepat untuk mendukung AI center tersebut.

    Tak hanya itu, dirinya juga meminta agar rencana yang digaungkan oleh Indosat ini tidak hanya rencana semata dan bisa segera direalisasikan.

    “Jadi memang ya kalau benar itu terjadi ya kita support ya untuk pemerataan teknologi di Indonesia,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison bakal mendirikan beberapa pusat kecerdasan buatan alias AI Center di Indonesia

    President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan setelah membangun di Solo, pihaknya berencana membuat AI Center di Jakarta dan Jayupura.

    “Kami mulai (membangun AI Center) dengab Solo, kami ingin melakukannya di Jakarta. Saya berbicara dengan Ibu Menteri (Komdigi) bahwa kami ingin membawanya ke Jayapura,” kata Vikram dalam acara Indonesia AI Day, Kamis (14/11/2024).

  • DKI kemarin, kebakaran Muara Bayu lalu fokus APBD Jakarta 2025 

    DKI kemarin, kebakaran Muara Bayu lalu fokus APBD Jakarta 2025 

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa di DKI Jakarta pada Jumat (15/11) antara lain kebakaran di Muara Baru yang ditaksir menyebabkan kerugian miliaran rupiah, kesiapan materi AI dan Coding di Jakarta, lalu fokus APBD Jakarta 2025.

    Berikut rangkumannya:

    1. Gulkarmat taksir kerugian akibat kebakaran di Muara Baru Rp26 miliar

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menaksir kerugian akibat kebakaran yang menghanguskan sebuah pabrik di Pelabuhan Muara Baru Penjaringan pada Jumat siang mencapai Rp26 miliar.

    “Objek yang terbakar adalah gudang kertas dinding (wallpaper) milik PT. Honor Decoration dengan luas objek terbakar mencapai 2.000 meter persegi dan kerugian ditaksir sekitar Rp26 miliar,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    2. DKI siap ikuti kebijakan pemerintah pusat terkait materi AI dan Coding

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan kesiapannya untuk mengikuti kebijakan pemerintah pusat terkait pemberian materi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan Coding di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

    “Kalau kebijakan pemerintah pusat sudah digulirkan, itu suatu instruksi, kami siapkan itu semua. Kami di daerah selalu mendukung kebijakan pusat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    3. DKI keruk sedimen lumpur untuk optimalkan daya tampung air saat hujan

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melakukan pengerukan sedimen lumpur di sungai, waduk dan saluran air untuk mengoptimalkan daya tampung air saat hujan.

    “Dinas SDA bertanggung jawab dan rutin atas infrastruktur air, termasuk peningkatan kapasitas badan air melalui kegiatan pengerukan sedimen lumpur,” kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    4. APBD DKI 2025 akan fokus pada program pusat dan isu strategis

    Jakarta (ANTARA) – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2025 akan digunakan untuk mendukung program pemerintah pusat serta isu strategis lainnya.

    Pada acara Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2025 dan Sinergi Legislatif-Eksekutif Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat, Teguh mengatakan APBD TA 2025 direncanakan sebesar Rp 91,14 triliun.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Warga yang hendak pindah memilih di Jakbar bisa datang ke PPS terdekat

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta meminta agar warga yang hendak mengurus pindah memilih bisa mendatangi Kantor Panitia Pemungutan Suara (PPS) terdekat.

    “Bagi para pemilih yang ingin pindah baik ke dalam atau ke luar Jakbar, silahkan melapor ke kantor PPS terdekat untuk mendapatkan formulir pindah memilih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat Endang Istianti di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Soroti Anak SMA Tak Bisa Numerasi Dasar, Waka DPR Dorong Reformasi Pendidikan

    Soroti Anak SMA Tak Bisa Numerasi Dasar, Waka DPR Dorong Reformasi Pendidikan

    Jakarta

    Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti viralnya anak SMP-SMA tak bisa perkalian dan pembagian. Ia menilai hal itu karena kurangnya literasi.

    “Masih adanya anak-anak kita yang kurang literasinya cukup mengkhawatirkan, karena literasi menentukan kualitas SDM kita. Kalau generasi muda masih memiliki literasi yang rendah, kita khawatir mereka akan sulit bersaing di tengah tantangan zaman yang serba cepat ini,” kata Cucun dalam keterangannya, Jumat (15/11/2024).

    Beberapa waktu belakangan, media sosial dipenuhi dengan video siswa SMP-SMA yang tidak bisa menjawab pertanyaan hitungan matematika dasar. Baik itu perkalian maupun pembagian.

    Selain soal perhitungan dasar, sempat viral juga di media sosial yang menunjukkan 29 orang pelajar SMP tidak bisa membaca. Dikabarkan video itu merupakan pelajar SMP Negeri 1 Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

    Meski video-video tersebut tak bisa digeneralisasi, Cucun melihat perlu ada yang diperbaiki dari sistem pendidikan Indonesia. Ia pun mendorong Pemerintah melakukan evaluasi.

    “Bahwa benar peristiwa yang ada di media sosial belum bisa dijadikan rujukan. Saya yakin betul banyak juga anak-anak kita yang pintar-pintar dan memiliki kompetensi akademik yang baik, tapi kita juga tidak bisa mengabaikan fenomena tersebut,” ujar Cucun.

    Berdasarkan tes IFLS, diketahui kenaikan jenjang pendidikan tidak menaikkan kemampuan literasi secara signifikan. Hal ini bisa dilihat dari tes IFLS yang menunjukkan anak kelas 1 mendapatkan skor 26,5% dan anak kelas 12 mendapat skor 38,7%. Artinya walaupun siswa tersebut naik kelas, peningkatan kemampuan siswa antara jenjang satu dengan jenjang berikutnya tidak memiliki kenaikan yang berarti.

    “Banyak penelitian menunjukkan masih rendahnya literasi anak-anak usia sekolah, yang mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kesenjangan kualitas layanan pendidikan kita antara kota besar dan di daerah-daerah,” sebut Cucun.

    “Karena buku adalah jendela dunia. Maka adanya data-data penelitian itu menjadi sebuah indikasi serius bahwa ada yang kurang dalam sistem pendidikan kita. Dan ini harus diperbaiki karena kita mempunyai tujuan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

    Cucun mengingatkan, SDM yang unggul menjadi syarat terwujudnya visi Indonesia Emas yang dapat bersaing di kancah global. Untuk menciptakan generasi unggulan, aspek pendidikan menjadi salah satu faktor utama.

    “Kita juga tidak bisa menutup mata bahwa tidak semua anak-anak kita memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mengakses pendidikan tinggi yang bisa meningkatkan kualitas mereka di dunia kerja,” terang Cucun.

    Cucun menambahkan, kurangnya literasi dan kompetensi anak-anak akan berpengaruh terhadap pembangunan nasional. Sebab para generasi muda inilah yang nantinya menjadi calon-calon pemimpin Indonesia.

    “Di tengah dinamika global dan persaingan ketat, termasuk adanya Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI), anak-anak kita harus mendapat modal keterampilan yang akan menunjang masa depan mereka kelak, dan masa depan bangsa ini,” urai Cucun.

    “Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi anak-anak kita, saya mendorong dilakukannnya evaluasi dan reformasi pendidikan. Lanjutkan yang sudah baik, dan benahi yang masih kurang-kurang,” sambungnya.

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti buka suara soal viral anak SMP-SMA tak bisa perkalian dan pembagian. Ia mengaku tidak cemas namun tetap tidak mengabaikan realita yang ada di lapangan serta segera akan ditangani.

    “Kita tidak perlu cemas dengan persoalan itu. Dalam pengertian bahwa itu bukan sesuatu yang bisa kita abaikan, masalah yang harus kita tangani,” ucap Mu’ti dilansir detikedu.

    Dengan keadaan ini, Kemendikdasmen tegas tidak akan menutup mata. Ke depannya akan berbagai upaya perbaikan termasuk upaya wajib belajar 13 tahun dan pengajaran matematika dari tingkat pendidikan usia dini.

    “Kalau ada masalah seperti itu (video viral anak sulit berhitung matematika dasar) kami tidak menutup mata. Kami mencoba untuk melakukan upaya-upaya perbaikan dan karena itu maka termasuk program prioritas kami literasi dan numerasi,” tambah Mu’ti.

    Mu’ti menilai salah satu penyebab mengapa siswa kesulitan berhitung matematika dasar adalah masa pandemi Covid-19. Kala pandemi melanda, siswa sudah lama tidak bertemu dengan guru sehingga terjadi fenomena learning loss.

    “Learning loss yang diakibatkan Covid-19 itu mungkin sekarang baru kelihatan dampaknya,” jelas Guru Besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

    (eva/maa)

  • Judol Sasar Anak-anak, Legislator Dorong Pemakaian AI untuk Pengawasan

    Judol Sasar Anak-anak, Legislator Dorong Pemakaian AI untuk Pengawasan

    Jakarta

    Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan mendorong Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperkuat penggunaan teknologi kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) sebagai sistem pemblokiran situs judi online (judol). Hal ini menyusul maraknya kasus judol yang kian mengkhawatirkan apalagi kini menyasar ke anak-anak.

    “Masalah judi online sudah semakin mengkhawatirkan. Bukan karena perputaran uangnya yang sangat besar dari praktik ilegal ini saja, tapi juga bagaimana judol telah menyasar anak-anak,” kata Junico Siahaan, dalam keterangannya, Jumat (16/11/2024).

    Pekan lalu, Komdigi menyampaikan pihaknya telah menerapkan sistem pengawasan dan pemblokiran konten negatif, termasuk situs-situs judi online, dengan menggunakan teknologi machine learning dan artificial intelligence (AI). Nico meminta sistem ini dimaksimalkan.

    “Ini yang saya juga sampaikan dalam rapat kerja dengan Komdigi pekan lalu. Komdigi harus maksimal memberantas situs-situs judol, salah satunya dengan pengoptimalan penggunaan AI, agar jangan sampai kecolongan lagi,” tuturnya.

    Politisi PDIP ini menyoroti bagaimana pemblokiran situs judol yang masih ditangani oleh manusia. Penangkapan sejumlah pegawai Komdigi menjadi bukti metode tersebut masih memiliki banyak celah.

    “Kita sudah lihat kalau penanganan terhadap pornografi itu sudah pakai sistem AI dan ruangan khusus. Untuk yang judi online ini yang ngawasin manusia. Kita sudah pernah ngomong, bisa kok penguasaan pornografi pakai AI, kenapa AI tidak dimaksimalkan untuk mengawasi judol?” ujarnya.

    “Maka kita juga perlu pertanyakan bagaimana perkembangan pemantauan judol dengan AI? Karena kalau kita cari kawan-kawan di luar negeri sana mereka bilang bisa kok kalau mau,” ungkap Nico.

    Algoritma machine learning itu akan mampu mempelajari dan membuat prediksi berdasarkan data yang digunakan. Semakin sering algoritma ini dilatih, maka tingkat akurasinya akan semakin tinggi dan bisa menyaring konten yang dianggap berbahaya atau tidak pantas.

    Nico meyakini sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang teknologi tidak kalah hebat dari para pelaku kejahatan siber.

    “Dengan sistem yang telah dimiliki saat ini, maka pilihannya tinggal mau atau tidak. SDM-SDM kita hebat-hebat kok dan saya yakin pasti sudah tahu bagaimana caranya menghalau situs-situs judol,” ujar Legislator dari dapil Jawa Barat I itu.

    Nico meminta Pemerintah dan penegak hukum melakukan langkah efektif dalam pemberantasan judol. Termasuk, kata Nico, dengan menyentuh hingga ke para bandar judol dan pengendalian utamanya.

    “Usut dan tindak tegas para bandar dan pengendali utama judol agar dapat menyelamatkan negara dari kerugian, baik kerugian materiil maupun moril masyarakat Indonesia,” ucapnya.

    Nico pun menilai kasus yang melibatkan internal Komdigi menjadi tantangan bagi Pemerintah untuk menunjukkan komitmen dan kemampuan dalam memberantas praktik ilegal yang tumbuh subur di bawah pengawasan mereka.

    “Salah satu aspek paling mencolok dari kasus ini adalah keterlibatan begitu banyak pegawai Komdigi dalam jaringan mafia judi online. Kita harap ke depan Komdigi memperbaiki mekanisme pengawasan internal yang ketat untuk mencegah pegawai melakukan pelanggaran atau penyalahgunaan kekuasaan,” papar Nico.

    (eva/maa)

  • Menkomdigi Sebut Nvidia Jadi Magnet Investasi, Asing Tertarik Konsep Kedaulatan RI

    Menkomdigi Sebut Nvidia Jadi Magnet Investasi, Asing Tertarik Konsep Kedaulatan RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengeklaim banyak perusahaan teknologi asing yang ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam membangun keamanan dan kedaulatan data. Hal itu disampaikan Meutya pasca bertemu dengan CEO Nvidia Jensen Huang pada Kamis (14/11/2024).

    Pasalnya, Meutya menyampaikan bahwa salah satu isu yang menjadi perhatian Presiden Prabowo adalah terkait keamanan data dan data yang berdaulat.

    “Sehingga tentu dalam rangka itu kita bicara dengan banyak global high tech companies, termasuk Nvidia,” kata Meutya di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    Saat ditanya terkait bentuk kerja sama dengan Nvidia, Meutya menyampaikan bahwa ada banyak perusahaan yang tertarik bekerja sama dengan Indonesia.

    “Tadi kami juga sudah laporkan ke Pak Mensesneg, dan ada banyak sebetulnya alhamdulillah yang tertarik untuk kemudian bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, dalam kerangka data yang baik,” ujarnya.

    Sebelumnya, dalam acara Indonesia AI Day 2024 di hari yang sama, Meutya menuturkan bahwa perjalanan Indonesia untuk menjadi pemimpin regional dalam kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) membutuhkan kemitraan yang kuat, salah satunya Nvidia.

    “Nvidia dapat menjadi peran penting dalam meningkatkan infrastruktur AI Indonesia, mendukung ambisi kami dalam transformasi digital dan meningkatkan kemampuan teknologi lokal,” terangnya.

    Menurut Meutya, kedatangan Jensen Huang ke Indonesia memberikan keyakinan bahwa Indonesia mampu dipandang sebagai salah satu pemain global dalam industri AI.

    “Dengan berkolaborasi dengan Nvidia, kami dapat mengembangkan solusi AI canggih yang mengatasi tantangan unik kami di sektor-sektor seperti pertanian, perawatan kesehatan, perencanaan kota, yang pada akhirnya mendorong masa depan digital yang lebih inklusif dan makmur untuk Indonesia,” pungkasnya.

  • Anak SD dan SMP Belajar Coding, Meutya Hafid Mulai Siapkan Kurikulum

    Anak SD dan SMP Belajar Coding, Meutya Hafid Mulai Siapkan Kurikulum

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bahasa pemrograman komputer atau coding akan menjadi mata pelajaran pilihan bagi siswa SD atau SMP. Kementerian Komunikasi dan Digital menyatakan telah membahas rencana tersebut.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan sudah berbicara dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti soal pendidikan coding di SD dan SMP.

    “Kemarin sudah ada perbicaraan awal sekali dengan Mendikdasmen. Kami pada prinsipnya betul, seperti yang sudah disampaikan, sudah supaya ada kurikulum terkait coding. Apakah nanti modulnya dibuat bersama,” kata Meutya.

    Pendidikan coding dalam kurikulum merupakan pekerjaan rumah (PR) baru dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

    “Saya kira ini sangat baik dan kemarin saya titip ke Pak Menteri di rapat terakhir kita, ini kalau bisa mungkin di tingkat SD atau SMP mungkin diterapkan juga sekolah pelajaran coding,” kata Gibran dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan di Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    Dengan mata pelajaran coding di sekolah, ia berharap agar Indonesia emas benar-benar bisa dicapai. Ke depannya, lanjut Gibran, Indonesia akan dipenuhi banyak ahli termasuk coding dan machine learning.

    “Jadi jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi Bapak-Ibu, ya untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” ucapnya.

    Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikasmen) Abdul Mu’ti mengaku sudah mendapat amanat kehadiran mata pelajaran coding di sekolah. Untuk itu, pihaknya akan membahas hal tersebut sebagai langkah pembaruan kurikulum yang akan datang.

    “Kami sampaikan dalam rencana kami untuk pembaruan kurikulum yang akan datang itu akan menambahkan mata pelajaran Artificial Intelligence (AI) dan Coding,” kata Abdul dalam kesempatan yang sama.

    Namun, mata pelajaran AI dan coding akan bersifat pilihan saja dan dilakukan pada sekolah-sekolah yang mampu melaksanakannya. Alasan mengapa menjadi mata pelajaran pilihan karena dibutuhkan alat-alat yang canggih dan sarana internet yang baik.

    “Karena memang itu [mata pelajaran coding dan AI] membutuhkan alat-alat yang canggih, sarana internet yang juga harus bagus dan belum seluruh sekolah kita ini memiliki sarana itu,” terangnya.

    Kehadiran mata pelajaran coding dan AI di sekolah diharapkan bisa menjadi jawaban program Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka terkait masalah digitalisasi.

    Digitalisasi juga menjadi upaya Kemendikdasmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan generasi mendatang.

    “Digitalisasi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan generasi kita ini untuk lebih bisa bersaing di dunia global dengan terutama dua kemampuan ini selain yang lainnya, tentu saja adalah Artificial Intelligence dan Coding,” pungkasnya.

    (dem/dem)