Produk: Artificial Intelligence

  • Video: Cara Amankan Transaksi Mesin EDC Dari Penipuan-Serangan Siber

    Video: Cara Amankan Transaksi Mesin EDC Dari Penipuan-Serangan Siber

    Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Indonesia menyebutkan sistem transaksi keuangan di Indonesia yang terus berkembang didukung adopsi teknologi digitalisasi yang masif membuat volume ekonomi dan keuangan digital dapat tumbuh 4x lipat menjadi 147,3 miliar pada tahun 2030.

    Dibalik potensi besarnya transaksi digital ini, industri dan masyarakat didorong untuk meningkatkan kewaspadaan sistem keamanan siber guna mengantisipasi ragam dan kecanggihan serangan siber. Hal ini juga yang menjadi perhatian khusus bagi PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) sebagai perusahaan fintech yang menyediakan solusi transaksi sistem pembayaran untuk merchant dan UKM termasuk lewat mesin EDC.

    Director PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH), Oktavianus Wirantha mengatakan pertumbuhan pembayaran digital selaras yang besar selaras dengan besarnya risiko sehingga mendorong CASH untuk memberikan jaminan keamanan transaksi bagi pelanggan.

    Hal ini dilaksanakan melalui peningkatan investasi bidang keamanan, memperkuat kompetensi SDM sekaligus meningkatkan edukasi terkait perlindungan data pribadi hingga mengikuti sistem keamanan tertinggi termasuk memenuhi standar PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard).

    Salah satu sistem keamanan yang dikembangkan CASH adalah sistem keamanan pada Mesin Electronic Data Capture (EDC) yang memanfaatkan teknologi mutakhir termasuk artificial intelligence (AI). Sistem ini mendeteksi berbagai anomaly transaksi termasuk kesesuaian transaksi dengan data lokasi asli merchant sehingga jika terjadi ketidaksesuaian lokasi transaksi, atau terdapat transaksi janggal seperti transaksi berulang dan anomali transaksi jumbo maka akan dilakukan “pemblokiran transaksi’ secara otomatis.

    Seperti apa strategi hingga tantangan industri solusi pembayaran digital dalam mengantisipasi risiko siber? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Director PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH), Oktavianus Wirantha dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 10/11/2025)

  • Gelar Sensus Ekonomi 2026, BPS Manfaatkan Teknologi dan AI

    Gelar Sensus Ekonomi 2026, BPS Manfaatkan Teknologi dan AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS menggunakan pendekatan berbasis teknologi digital dan kecerdasan buatan untuk mendukung kegiatan Sensus Ekonomi 2026 yang rencananya dimulai pada Mei tahun depan.
     
    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa hajatan sensus ekonomi yang digelar setiap 10 tahun bertujuan untuk memotret seluruh aktivitas ekonomi di Indonesia secara lengkap, dari usaha mikro hingga perusahaan besar dan multinasional.
     
    “Berbeda dari sensus ekonomi sebelumnya, SE 2026 akan menerapkan teknologi digital, geospasial, dan kecerdasan buatan [artificial intelligence/AI] dalam satu sensus untuk pertama kalinya,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (10/11/2025).
     
    Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital tersebut sebagai respons aktif untuk menjawab perkembangan zaman yang menuntut data ekonomi dapat disajikan lebih cepat, akurat, dan relevan.
     
    Dia menjelaskan perkembangan ekonomi digital dan dinamika dunia usaha yang begitu tinggi menuntut metode pengumpulan data menjadi lebih modern.
     
    “Kami kemudian berinovasi dengan memanfaatkan teknologi agar hasil sensus lebih efisien, akurat, dan mudah diakses oleh pembuat kebijakan maupun pelaku ekonomi,” katanya.
     
    Dalam kegiatan sensus ekonomi yang akan mulai digelar pada Mei 2026, nantinya setiap petugas tidak hanya membawa kuisioner dalam bentuk kertas. Mereka juga akan dibekali perangkat teknologi yang terhubung langsung dengan sistem pusat yang dijaga keamanan data.
     
    Aplikasi pengisian sensus secara digital tersebut dilengkapi dengan fitur validasi yang mampu meminimalkan kesalahan input dan memungkinkan pemeriksaan data secara real time.
     
    “Data yang dikirim ke server pusat dapat langsung dianalisis untuk mendeteksi anomali atau inkonsistensi, sehingga mempercepat proses pengolahan dan memastikan kualitas data tetap terjaga,” kata Amalia.
     
    BPS juga memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk usaha skala besar dalam mengisi data sensus ekonomi.
     
    Responden Sensus Ekonomi 2026 menyediakan fasilitas self-enumeration, di mana responden usaha dapat memberikan isian melalui link website yang telah disediakan, yang dikirimkan melalui email oleh BPS.
     
    “Responden dapat mengisi dengan lebih nyaman, mudah, dan dapat dilakukan sewaktu-waktu tanpa harus menunggu kedatangan petugas pendataan,” katanya.

    Potret Perekonomian Nasional

    BPS akan menggelar Sensus Ekonomi 2026 yang dimulai secara serentak pada Mei hingga Juli 2026. Kegiatan tersebut dinilai penting untuk memotret kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
     
    Agenda sensus ekonomi tahun depan memiliki makna strategis karena hasil dari kegiatan itu menjadi kerangka dalam penyusunan kebijakan negara ke depan.
     
    Hasil dari kegiatan sensus tersebut dapat menjadi pijakan utama dalam mendukung perumusan arah pembangunan menuju tercapainya Visi Indonesia Emas 2045, yakni Indonesia yang maju, berdaya saing, dan berkeadilan.
     
    Kegiatan sensus ekonomi nantinya menjadi sumber data komprehensif dalam menggambarkan seluruh aktivitas ekonomi selain pertanian, instansi pemerintah, dan aktivitas yang dilakukan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, mencakup berbagai skala usaha mulai dari usaha mikro dan kecil hingga usaha menengah dan besar (korporasi).
     
    Melalui kegiatan sensus ekonomi nantinya akan diperoleh informasi yang mendalam mengenai struktur ekonomi, karakteristik usaha, serta perkembangan ekonomi digital, ekonomi kreatif, dan ekonomi lingkungan.
     
    Kegiatan sensus ekonomi tahun depan menjadi instrumen penting dalam mendukung perencanaan pembangunan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis data akurat. (*)

  • Perusahaan AS Genesys Ungkap Indonesia Punya Peluang Besar Investasi AI

    Perusahaan AS Genesys Ungkap Indonesia Punya Peluang Besar Investasi AI

    Bisnis.com, SINGAPURA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Genesys mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk meningkatkan investasi di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membantu perusahaan meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience).

    Senior Vice President Genesys Cloud, Alex Ball mengatakan, pada 2028, sebanyak 60% perusahaan akan menggunakan agentic AI untuk memfasilitasi interaksi tanpa hambatan, menyatukan arsitektur teknologi antar-kanal, serta mendefinisikan ulang cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan.

    Terlebih, Genesys telah mempertegas komitmennya di pasar Asia dengan meluncurkan region inti (core region) Genesys Cloud berkapasitas penuh di Singapura.

    Investasi strategis itu dinilai akan mempercepat transformasi digital perusahaan di sektor keuangan, kesehatan, dan publik di Asia, termasuk Indonesia, dengan menawarkan layanan yang lebih cepat, aman, dan patuh terhadap regulasi perlindungan data. 

    Sementara itu, pada 2023 lalu, Genesys telah meluncurkan satelit kawasan di Jakarta yang akan memungkinkan bisnis di industri asuransi, perbankan, hingga pemerintahan untuk meningkatkan kualitas layanan dengan menjaga jalur media suara real-time secara lokal dan memenuhi standar kepatuhan lokal atau penyimpanan rekaman regional.

    “Menurut saya, penting bahwa kami telah memiliki kawasan satelit di Jakarta sehingga mampu menghubungkan langsung ke core region di Singapura dan membuat latensi data jauh lebih rendah,” ujar Alex Ball saat wawancara eksklusif, dikutip Minggu (9/11/2025).

    Vice President Asia Genesys Mao Gen Foo menambahkan, untuk mendukung transformasi digital dan investasi di bidang AI, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah Indonesia dan Singapura.

    “Jadi, itu akan membuka beberapa industri yang lebih teregulasi, agar lebih mudah untuk membuka kesempatan bahkan di dalam industri-industri yang kami sedang terlibat saat ini,” ujar Mao Gen Foo.

    Hasil riset Genesys menunjukkan, sebanyak 55% eksekutif perusahaan di bidang customer experience di Indonesia menyatakan telah merencanakan investasi pada chatbot berbasis AI. 

    “Sebanyak 77% konsumen merasa nyaman berinteraksi dengan agen digital berbasis AI melalui chat maupun suara. Namun, 29% konsumen Indonesia masih lebih memilih berbicara langsung dengan agen manusia, terlepas dari jenis permasalahannya,” jelasnya.

    Dalam laporan keuangan kuartal II tahun fiskal 2026 (periode 1 Mei–31 Juli 2025), Genesys mencatat pendapatan berulang tahunan (annual recurring revenue/ARR) global nyaris US$2,2 miliar, atau tumbuh 35% (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Di kawasan Asia Pasifik, ARR Genesys Cloud telah melampaui US$200 juta, dengan pertumbuhan lebih dari 45% yoy pada sektor jasa keuangan dan lebih dari 60% di Singapura.

    Saat ini, Genesys mengoperasikan region layanan penuh di Tokyo, Osaka, Sydney, Mumbai, dan Seoul, serta koneksi satelit di Hong Kong dan Jakarta. Kehadiran region inti di Singapura semakin memperkuat posisi Asia sebagai pendorong utama pertumbuhan bisnis cloud perusahaan.

    Di wilayah Asia, Genesys melayani sejumlah pelanggan terkemuka di sektor kesehatan, keuangan, dan ritel, termasuk Adira Finance, Maxicare, ProbeCX, Astro, Siam Commercial Bank, dan Security Bank.

  • Mengupas Blueprint Kebijakan Soal AI dan Kesiapan Industri RI

    Mengupas Blueprint Kebijakan Soal AI dan Kesiapan Industri RI

    Jakarta, CNBC Indonesia– Kesenjangan akses digital masih menjadi tantangan besar dalam perjalanan Indonesia menuju transformasi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Di tengah upaya memperluas infrastruktur digital, masih banyak wilayah belum terjangkau konektivitas memadai, sehingga potensi penerapan AI belum dapat dimanfaatkan secara optimal.

    Pemerataan infrastruktur telekomunikasi menjadi kunci agar setiap lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat digitalisasi dan berpartisipasi dalam ekosistem ekonomi berbasis teknologi. Tanpa konektivitas yang merata hingga pelosok, adopsi AI berisiko hanya dinikmati sebagian kalangan dan memperlebar kesenjangan digital yang ada.

    Di sisi lain, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, kebutuhan akan blueprint regulasi dan kebijakan AI nasional menjadi semakin mendesak. Pemerintah dan regulator diharap mampu merumuskan arah kebijakan yang terarah, terukur, dan tidak tumpang tindih antar sektor, agar inovasi AI dapat berdampak luas bagi perekonomian nasional.

    Selain itu, keberhasilan penerapan AI tidak hanya ditentukan oleh kesiapan infrastruktur dan kebijakan, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusia. Peningkatan literasi digital dan penguasaan keterampilan baru menjadi pondasi agar masyarakat dan tenaga kerja siap beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh era kecerdasan buatan.

    Untuk membahas lebih jauh soal ini, Coffee Morning CNBC Indonesia Tech and Telco Edition digelar dengan tema “Wired for Tomorrow: Collaborative AI Blueprint for Telco and Tech Companies”. Dikemas dengan santai pada waktu sarapan, acara ini akan berlangsung pada Rabu, 11 November 2025, pukul 08.30 WIB.

    Coffee Morning CNBC Indonesia Tech and Telco Edition sebagai forum diskusi strategis yang mempertemukan regulator, perusahaan telekomunikasi, dan pelaku industri teknologi. Forum ini menjadi ruang kolaboratif untuk membahas solusi kesenjangan digital, penyusunan blueprint kebijakan AI nasional, peningkatan literasi digital, serta penguatan tata kelola data yang aman dan akuntabel.

    Melalui sinergi lintas sektor ini, diharapkan terwujud ekosistem AI yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan untuk menjadi fondasi kuat bagi masa depan transformasi digital Indonesia.

    Pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Paket Gaji Rp 16.600 T Disetujui, Elon Musk Bisa Beli Separuh Dunia

    Paket Gaji Rp 16.600 T Disetujui, Elon Musk Bisa Beli Separuh Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemegang saham Tesla Inc resmi menyetujui paket kompensasi senilai US$ 1 triliun atau sekitar Rp 16.600 triliun (kurs Rp 16.600 per dolar AS) untuk CEO Elon Musk. Hal itu menjadikannya paket gaji eksekutif terbesar dalam sejarah dunia korporasi.

    Keputusan tersebut disetujui oleh 75% investor dalam rapat umum tahunan Tesla di Austin, Texas, Jumat (7/11/2025) waktu setempat.

    Berdasarkan ketentuan, Musk akan memperoleh hingga 12% saham Tesla jika perusahaan mencapai valuasi pasar US$ 8,5 triliun (Rp 141.100 triliun) serta sejumlah target produksi dan profitabilitas selama dekade berikutnya.

    Saat ini, valuasi Tesla mencapai US$ 1,45 triliun (Rp 24.070 triliun). Ketua dewan direksi Robyn Denholm mengatakan bahwa kompensasi fantastis ini bertujuan mempertahankan Musk agar terus memimpin ekspansi Tesla di bidang artificial intelligence (AI), robotika, dan kendaraan otonom.

    “Tanpa kepemimpinan Musk, Tesla bisa kehilangan waktu, bakat, dan visinya untuk proyek masa depan,” kata Denholm.

    Nilai Setara Separuh Dunia

    Melansir IBTimes, dengan nilai sebesar itu, kekayaan Musk berpotensi melampaui PDB negara Swiss (US$ 1,06 triliun atau Rp 17.600 triliun) dan bahkan setara 2,5% dari total ekonomi Amerika Serikat.

    Untuk perbandingan, dengan US$ 1 triliun, Musk bisa membeli seluruh mobil yang dijual di AS selama setahun, mengakuisisi Coca-Cola, Toyota, dan Unilever sekaligus, memiliki 2.000 kapal pesiar mewah atau 333 gedung pencakar langit JPMorgan Chase.

    Jika terealisasi, kekayaan Musk akan memberinya kemampuan untuk mengendalikan perusahaan di lebih dari separuh ekonomi dunia, mulai dari energi hingga teknologi, transportasi, dan barang konsumsi.

    “Secara ekonomi, ya Musk bisa membeli perusahaan yang beroperasi di sebagian besar pasar utama dunia,” tulis analis IBTimes.

    Meski dianggap sebagai langkah berani untuk mendorong inovasi, sejumlah investor besar, termasuk Norges Bank Investment Management, menilai paket ini berisiko secara tata kelola dan meningkatkan ketergantungan pada satu individu.

    Namun, bagi banyak pemegang saham, keputusan ini menunjukkan kepercayaan penuh terhadap visi Musk untuk menjadikan Tesla pemimpin global dalam transportasi otonom dan manufaktur berbasis AI.

    Dengan kompensasi senilai Rp 16.600 triliun ini, Elon Musk bukan hanya memperkuat statusnya sebagai orang terkaya di dunia, tetapi juga figur yang paling berpengaruh dalam perekonomian modern.

  • Teknologi AI Makin Masif, ASN Dituntut Lakukan Ini

    Teknologi AI Makin Masif, ASN Dituntut Lakukan Ini

    Liputan6.com, Jakarta Lembaga Administrasi Negara (LAN) terus mendorong transformasi pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang menuntut kecepatan beradaptasi. LAN mengajak para talenta ASN menyalurkan ide terbaiknya melalui Kompetisi Konten Pembelajaran Berbasis Artificial Intelligence.

    Kegiatan ini merupakan upaya percepatan implementasi kebijakan baru terkait penyediaan konten pembelajaran digital yang inovatif, berkualitas, dan relevan bagi ASN di seluruh Indonesia.

    Direktur Teknologi dan Digitalisasi Pembelajaran LAN, Elly Fatimah, menyampaikan penyelenggaraan kompetisi ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, yang mewajibkan ASN untuk senantiasa meningkatkan kompetensi agar tetap adaptif terhadap kebutuhan organisasi dan tuntutan masyarakat.

    Hal tersebut juga didorong oleh tuntutan perkembangan teknologi dan informasi yang mengharuskan setiap ASN beradaptasi dengan lingkungan strategisnya.

    “Oleh karenanya pemanfaatan platform e-learning mutlak dilakukan dalam proses pengembangan kapasitas dan kompetensi ASN, dalam hal ini kualitas konten pembelajaran sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Namun tantangan saat ini kualitas konten pembelajaran berbasis e-learning masih belum merata di setiap instansi pemerintah”, jelasnya, Sabtu (8/11/2025).

    Untuk itu, Elly menambahkan, sebagai instansi pembina pengembangan kapasitas dan kompetensi ASN, LAN telah menetapkan Peraturan LAN Nomor 4 Tahun 2025 tentang Konten Pembelajaran dan Keputusan Kepala LAN Nomor 567/K.1/PDP.06.1/2025 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Konten Pembelajaran.

    Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk memastikan bahwa setiap konten pembelajaran yang diproduksi dan disediakan instansi pemerintah memiliki standar kualitas yang baik, efektif, dan sesuai perkembangan teknologi.

    “Sebagai upaya percepatan implementasi kebijakan tersebut, LAN juga menggandeng Qubisa dan Tanoto Foundation dalam penyelenggaraan kompetisi ini yang juga akan disisipkan dengan program coaching pembuatan konten pembelajaran berbasis Artificial Intelligence sebagai bekal untuk mengikuti kompetisi ini,” tuturnya.

     

     

  • Pentingnya Literasi dan Bijak Kelola Keuangan

    Pentingnya Literasi dan Bijak Kelola Keuangan

    Liputan6.com, Jakarta Bank Saqu, layanan perbankan dari Astra Financial dan WeLab, kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong kreativitas yang berdampak sosial melalui inisiatif Good Gesture. Program ini diperkenalkan di IdeaFest 2025, festival kreatif di Indonesia yang merayakan ide, inovasi, dan kolaborasi lintas industri.

    Good Gesture hadir sebagai wujud keyakinan Bank Saqu bahwa literasi keuangan adalah hak setiap individu dan harus dapat diakses tanpa batas. Melalui inisiatif ini, Bank Saqu ingin menghadirkan pendekatan literasi keuangan yang inklusif dan universal, menyampaikan pesan finansial melalui bahasa gerak, ekspresi, dan cerita.

    “Kami percaya bahwa setiap ide hebat seharusnya bisa diakses oleh siapa pun, tanpa terkecuali. Good Gesture menjadi bukti bahwa literasi keuangan dapat disampaikan secara inklusif, universal, dan penuh empati. Karena mengelola uang dengan bijak adalah fondasi untuk mewujudkan mimpi, apa pun latar belakang kita,” ujar Head of Marketing & Branding Bank Saqu, Willy Apriando, Sabtu (8/11/2025).

    Sebagai bagian dari strategi berkelanjutan dalam memperluas jangkauan edukasi finansial yang inklusif, Bank Saqu mengembangkan Good Gesture melalui kolaborasi dengan Astra Digital, komunitas Teman Tuli, dan para pemenang Solopreneur Academy 2025.

    Kolaborasi ini menghasilkan tiga video Good Gesture berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dirancang agar dapat diakses dan dinikmati secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat.

    Setiap karya dikembangkan dengan pendekatan empatik, mengintegrasikan bahasa isyarat, narasi visual yang mudah dipahami, serta pesan literasi keuangan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

    Melalui pendekatan ini, Bank Saqu ingin membuka ruang baru dalam edukasi finansial dengan menghadirkan literasi yang tidak hanya informatif, tetapi juga emosional, kreatif, dan mudah dijangkau. Good Gesture juga memperkuat semangat kebersamaan dalam meningkatkan literasi keuangan yang setara dan berkelanjutan. 

     

     

  • Telkom Solution Sabet Best Digital Solution for Enterprise Business

    Telkom Solution Sabet Best Digital Solution for Enterprise Business

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkom Solution yang merupakan bagian dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) untuk segmen market enterprise, mendapat penghargaan bergengsi “Best Digital Solution for Enterprise Business” dari CNBC Indonesia.

    Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas langkah inovatif dan strategis yang dijalankan Telkom Solution sebagai digital transformation enabler untuk segmen market B2B, khususnya di sektor large enterprise dan government di Indonesia.

    Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Edwin Hidayat Abdullah. Edwin mengapresiasi langkah inovatif Telkom Solution dalam menghadirkan berbagai solusi digital untuk berbagai sektor.

    “Kami mengapresiasi berbagai inisiatif dan solusi digital yang dihadirkan oleh Telkom Solution untuk terus mentransformasi sektor Business to Business (B2B). Melalui penghargaan ini saya berharap Telkom Solution dapat terus meningkatkan kualitas produk dan layanannya untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Edwin dikutip Kamis (6/11/2025).

    Menurut OVP Enterprise Regional Management Telkom, Reni Yustiani, melalui Telkom Solution, Telkom sebagai BUMN yang kini fokus pada segmen market Business to Business (B2B), terus berkomitmen membantu transformasi digital sektor enterprise and government agar peran yang dijalankan semakin memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan PDB nasional.

    “Solusi digital yang Telkom hadirkan melalui Telkom Solution sangat strategis dan selaras dengan agenda pemerintah untuk menggeliatkan ekonomi nasional melalui inovasi dan solusi digital yang adaptif dan relevan dengan berbagai kebutuhan, seperti private sector, BUMN/BUMD, dan government,” jelas Reni.

    Atas pencapaian tersebut, Reni mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pelanggan enterprise Telkom Solution, para stakeholders, dan masyarakat luas yang telah menggunakan produk dan layanan Telkom Solution untuk pengembangan dan keberlanjutan bisnis yang berdaya saing global.

    “Terima kasih kami sampaikan untuk para pelanggan dan stakeholders Telkom Solution, penghargaan ini menjadi motivasi kami untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh pelanggan enterprise Telkom di seluruh Indonesia untuk bersama-sama leading the future of digital innovation,” jelas Reni.

    Sebagai informasi, Telkom Solution memiliki enam produk yang diharapkan mampu mengorkestrasi seluruh produk dan layanan segmen enterprise di TelkomGroup. Hingga saat ini, kategori layanan yang Telkom Solution hadirkan antara lain Connectivity+, Cyber Security, Artificial Intelligence, Mobile Service, Data Cloud dan Digital Application. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Terapkan Teknologi AI, Barantin Kawal Rp304 Triliun Komoditas Ekspor Karantina

    Terapkan Teknologi AI, Barantin Kawal Rp304 Triliun Komoditas Ekspor Karantina

    Di sisi lain, Barantin memperkuat sistem pertahanan negara non-militer melalui pengawasan ketat terhadap lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan. Sepanjang Januari sampai dengan Oktober 2025, tercatat 1.891 kali penahanan, 2.145 kali penolakan, dan 962 kali pemusnahan terhadap komoditas yang tidak memenuhi persyaratan karantina. Langkah tegas ini menjadi bukti komitmen Barantin dalam menjaga keamanan pangan dan kesehatan masyarakat.

    Dalam mendukung percepatan layanan, Barantin menerapkan sistem Pre-Border Karantina, sebuah sistem yang menjadikan proses border clearance berlangsung lebih cepat. Melalui mekanisme ini, setiap komoditas yang akan masuk ke Indonesia telah memenuhi seluruh persyaratan teknis serta aspek kesehatan dan keamanan sejak di negara asal. Informasi tersebut disampaikan terlebih dahulu melalui Prior Notice, sehingga pada saat tiba di pelabuhan atau bandara, proses pemeriksaan dapat dilakukan dengan lebih cepat.

    Selain itu, dalam upaya memperkuat digitalisasi layanan, Badan Karantina Indonesia (Barantin) memiliki sistem BEST TRUST (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology) yang terintegrasi dengan Indonesia National Single Window (INSW). Langkah ini diharapkan mampu menyederhanakan, mempercepat, dan meningkatkan transparansi layanan dan memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.

    Sejalan dengan transformasi digital, Barantin menerapkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam kegiatan operasional karantina. Teknologi yang terintegrasi dalam sistem induk BEST TRUST ini diimplementasikan melalui virtual assistant dalam bentuk chatbot yang dapat memberikan informasi seperti data statistik ekspor-impor dan pengelolaan PNBP. “Inovasi ini juga menandai langkah maju Barantin dalam mendukung digitalisasi pemerintahan yang modern dan adaptif terhadap tantangan global,” jelas Sahat

  • Dunia Berebut Harta Karun Baru, Rela Keluar Uang Triliunan

    Dunia Berebut Harta Karun Baru, Rela Keluar Uang Triliunan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini menjadi harta karun baru yang banyak diburu perusahaan raksasa global. Mereka berlomba untuk membangun infrastruktur AI dengan modal besar, hingga mencapai triliunan dolar.

    Ledakan investasi ini menunjukkan tidak ada tanda-tanda perlambatan meski banyak yang menilai fenomena ini bisa menjadi gelembung ekonomi baru.

    Nvidia, produsen chip yang menjadi tulang punggung revolusi AI, telah menembus kapitalisasi pasar lebih dari US$5 triliun atau sekitar Rp81.000 triliun. Microsoft dan OpenAI pun memperkuat kemitraan strategis yang memungkinkan pembuat ChatGPT itu menggalang dana lebih besar, bahkan tengah menyiapkan langkah menuju IPO dengan valuasi hingga US$1 triliun.

    Ada juga Amazon yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap 14.000 karyawan korporat, hanya beberapa hari sebelum unit cloud-nya mencatat pertumbuhan tercepat dalam tiga tahun terakhir.

    Fenomena ini menegaskan satu hal, yakni AI telah menjadi mesin baru investasi global sekaligus penggerak utama reli pasar saham dunia.

    Raksasa teknologi seperti Microsoft, Alphabet, hingga Apple terus mencatat lonjakan pendapatan dari layanan berbasis AI. Namun bukan hanya perusahaan teknologi, industri lain juga ikut terjun ke “demam data center.”

    Lebih dari 100 perusahaan lintas sektor, mulai dari Honeywell, GE Vernova, hingga Caterpillar, menyinggung bisnis pusat data dalam laporan keuangannya pekan ini. Divisi Caterpillar yang memasok perangkat pusat data bahkan melonjak 31% pada kuartal terakhir.

    Menurut Goldman Sachs, belanja global untuk infrastruktur AI bisa mencapai US$3 triliun-US$4 triliun hingga tahun 2030. Sementara Microsoft, Amazon, Meta, dan Alphabet diperkirakan menghabiskan US$350 miliar hanya dalam tahun ini.

    AI juga ikut menopang perdagangan global. Sekitar 60% dari total belanja pusat data di AS digunakan untuk peralatan impor, terutama semikonduktor dari Taiwan, Korea Selatan, dan Vietnam.

    Sedikitnya puluhan perusahaan besar dengan nilai pasar gabungan US$21 triliun mengaku sudah mulai merasakan dampak produktivitas dari penggunaan AI.

    “Kami yakin kontribusi AI terhadap penelitian dan inovasi akan terus meningkat,” kata Paolo Compagna, CEO Schindler, pembuat lift dan eskalator asal Swiss yang baru saja menaikkan proyeksi margin tahunan.

    Data LSEG menunjukkan sektor teknologi AS mencatat pertumbuhan pendapatan tahunan lebih dari 15%, mengungguli seluruh sektor lainnya. Apple bahkan menyatakan akan meningkatkan investasi besar-besaran di bidang AI, sementara Amazon menargetkan belanja modal mencapai US$125 miliar pada 2025.

    Gelembung AI pecah

    Namun di balik euforia, sejumlah analis memperingatkan tanda-tanda overvaluasi. Sejak peluncuran ChatGPT pada 2022, nilai ekuitas global telah melonjak 46% atau setara US$46 triliun, dan sepertiganya berasal dari saham-saham terkait AI.

    Umur ekonomis chip AI kini makin pendek, hanya sekitar lima tahun, memaksa perusahaan mengganti perangkat lebih cepat dan melakukan penyusutan aset lebih besar.

    Belanja modal perusahaan teknologi besar kini tumbuh lebih cepat dibanding pendapatan. Microsoft misalnya, mencatat capex rekor US$35 miliar dalam satu kuartal dan berencana terus menaikkannya.

    CFO Microsoft Amy Hood bahkan mengakui, bahwa mereka kira akan bisa mengejar permintaan itu, tapi ternyata tidak.

    Sementara itu, sejumlah perusahaan mulai menutupi kebutuhan investasi AI lewat utang. Oracle menerbitkan obligasi senilai US$18 miliar, dan Meta Platforms berencana menjual obligasi hingga US$30 miliar, yang langsung menekan sahamnya hingga turun 11%.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]