Produk: Artificial Intelligence

  • Singapura Dihantui ‘Pornografi Deepfake’, Banyak Remaja Perempuan Jadi Korban

    Singapura Dihantui ‘Pornografi Deepfake’, Banyak Remaja Perempuan Jadi Korban

    Jakarta

    Kasus pornografi deepfake mulai menghantui Singapura, utamanya generasi muda. Pada November kemarin, sejumlah siswa remaja dari sekolah olahraga Singapura diusut polisi imbas membuat dan menyebarkan foto telanjang palsu teman-teman sekolah perempuan mereka, berbekal artificial intelligence (AI).

    Akhir bulan itu, lima menteri di Singapura dan lebih dari 100 pegawai negeri di 31 lembaga pemerintah bahkan menerima email pemerasan. Isinya adalah tuntutan pembayaran mata uang kripto sebagai imbalan agar foto-foto pornografi deepfake tidak diunggah lebih luas.

    Ini adalah kasus terbaru konten seksual palsu buatan AI di Singapura, dan tentu bukan yang terakhir, baik di Singapura, maupun di seluruh dunia.

    Tren di Dunia

    Pada 2017, utas Reddit yang menawarkan video palsu ‘Taylor Swift’ sedang berhubungan seks berhasil mengumpulkan 90.000 subscriber atau pelanggan, sebelum akhirnya konten berhasil dihapus delapan pekan kemudian.

    Tahun lalu, di sebuah kota kecil Spanyol, lebih dari 20 gadis muda menemukan foto telanjang mereka yang dibuat dengan AI marak beredar, konten-konten tersebut disebarkan remaja laki-laki dari akses foto-foto selfie pada media sosial.

    Efek yang Lebih Serius

    Hal yang mengkhawatirkan menurut penelitian adalah bahaya semacam ini menjadi semakin normal. Makin banyak pengguna berpikir bahwa hal itu adalah wajar.

    Pada 2023, survei oleh lembaga nirlaba lokal SG Her Empowerment menemukan 20 persen responden melaporkan tidak terpengaruh karena bahaya daring merupakan bagian normal dari kehidupan, sementara 66 persen lainnya telah melakukan kehati-hatian, dengan tidak terlalu banyak mengekspos foto pribadi di media sosial.

    Namun, tetap saja, analoginya adalah alih-alih melawan pengganggu di taman bermain, orang-orang menjauh dari arena bermain, dan tidak memahami bahaya yang ditimbulkan.

    Belum lagi, dampak terkait gangguan kesehatan mental yang dialami oleh para korban saat menemukan video pornografi deepfake tentang diri mereka sendiri, tidak peduli seberapa cepat dihapus.

    Dari perspektif gender, ceritanya bahkan lebih suram. Diperkirakan 95 persen pornografi deepfake adalah menyangkut perempuan. Perempuan menjadi sasaran secara tidak proporsional secara daring, berpotensi menghambat kemajuan yang telah dicapai dalam kesetaraan gender.

    Stefanie Yuen Thio, Associate Director di TSMP Law Corporation mengimbau agar masyarakat tidak mudah membagikan foto pribadi secara daring.
    Para korban diminta tidak perlu takut menegur pelaku.

    “Jika kejahatan terjadi, segera melaporkan kepada pihak berwenang. Jika mengenal seseorang yang telah menjadi sasaran, dorong mereka untuk mengambil tindakan. Para penyintas tidak perlu merasa malu, penting bagi mereka untuk mengambil kembali kendali,” kata dia, dikutip dari CNA, Kamis (5/12/2024).

    Insiden di Singapura

    Sebelum insiden di sekolah sport, pihak berwenang di Singapura bersiap menghadapi gelombang baru cyber attack atau kejahatan daring ini. Setidaknya ada tiga poin dalam undang-undang yang mengatur hukum di balik pornografi deepfake.

    Pertama, mengatur platform tempat konten daring diakses. Undang-Undang Penyiaran diamandemen pada 2023, memungkinkan Otoritas Pengembangan Media Infocomm (IMDA) mengarahkan layanan media sosial sebagai penjaga gerbang dunia maya, memblokir atau menghapus konten mengerikan dalam jangka waktu tertentu, dan mengarahkan mereka untuk mematuhi kode etik daring.

    Kedua, kejahatan di dunia analog tetapi dengan elemen digital kini dapat ditargetkan, dicegah, dan dituntut secara lebih efektif. Undang-Undang Bahaya Pidana Daring yang disahkan tahun lalu memberdayakan pihak berwenang untuk mengeluarkan arahan kepada penyedia layanan daring, membatasi paparan pengguna Singapura terhadap konten dan aktivitas kriminal daring.

    NEXT: Upaya Negara Lain

  • Wall Street Kembali Cetak Rekor Tertinggi Didukung Saham Teknologi dan AI

    Wall Street Kembali Cetak Rekor Tertinggi Didukung Saham Teknologi dan AI

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street mencetak rekor tertinggi pada Rabu (4/12/2024), didorong oleh optimisme dari sektor teknologi yang menunjukkan dampak positif dari ledakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Indeks S&P 500 naik 0,6%, menandai salah satu tahun terbaiknya. Ini adalah kali ke-56 indeks tersebut mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun ini setelah naik dalam 11 dari 12 hari terakhir. Dow Jones Industrial Average juga naik 308 poin atau 0,7%, sedangkan Nasdaq Composite melonjak 1,3% ke rekor tertinggi baru.

    Performa Saham Teknologi 
    Dilansir dari AP, Salesforce menjadi salah satu pendorong utama pasar setelah melaporkan pendapatan kuartalan yang melampaui ekspektasi analis, meskipun laba sedikit lebih rendah dari perkiraan.

    CEO Salesforce Mark Benioff menyoroti inovasi kecerdasan buatan perusahaannya yang dianggap merevolusi dunia kerja global. Harga saham Salesforce melonjak 11% setelah laporan tersebut.

    Marvell Technology juga mencatat lonjakan signifikan dengan kenaikan saham sebesar 23,2%. CEO Marvell Matt Murphy mengatakan perusahaan melihat permintaan yang kuat untuk produk terkait AI dan memproyeksikan laba kuartalan di atas ekspektasi analis.

    Optimisme di sektor AI turut mendorong Nvidia naik 3,5%. Nvidia tetap menjadi kekuatan utama dalam S&P 500. Cip produksinya memainkan peran penting dalam perkembangan AI global.

    Di sisi lain, Foot Locker mengalami penurunan saham sebesar 8,9% setelah laporan laba dan pendapatannya jauh dari ekspektasi. CEO Mary Dillon mengungkapkan, perusahaan mengambil pendekatan hati-hati dengan memangkas proyeksi penjualan dan laba tahun ini, mengingat lemahnya permintaan konsumen di luar periode diskon, seperti Thanksgiving.

    Secara keseluruhan, S&P 500 ditutup naik 36,61 poin menjadi 6.086,49. Dow Jones bertambah 308,51 poin menjadi 45.014,04, dan Nasdaq Composite naik 254,21 poin menjadi 19.735,12.

    Pada saat Wall Street mencetak rekor tertinggi, di pasar kripto, Bitcoin mendekati level US$ 99.000 setelah Donald Trump menyatakan rencana untuk mencalonkan Paul Atkins, pendukung mata uang kripto, sebagai pemimpin Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).

  • Buat Kamu! Rahasia Investasi Saham Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

    Buat Kamu! Rahasia Investasi Saham Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

    Jakarta

    Bagaimana cara tetap untung saat pasar sedang tidak menentu? Tahun 2025 diproyeksikan menjadi tahun penuh tantangan dengan berbagai dinamika ekonomi global yang sulit diprediksi.

    Untuk itu, kamu perlu strategi cerdas yang tidak hanya melindungi modal, tetapi juga tetap mampu menghasilkan profit yang konsisten.

    Salah satu solusinya? Menggabungkan prinsip investasi konvensional dengan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini memungkinkan investor untuk mengambil keputusan berbasis data, mengurangi risiko, dan meningkatkan akurasi dalam memilih saham yang potensial.

    Ketidakpastian ekonomi 2025 dipengaruhi oleh berbagai faktor:

    Ketegangan geopolitik globalFluktuasi harga komoditasPotensi resesi di beberapa negara besarPerubahan regulasi pasar modal

    Namun, di balik semua ini, ada peluang besar bagi investor yang menggunakan teknologi untuk membaca pola pasar dengan lebih baik.

    Artificial Intelligence seperti FIT Stock AI bisa menjadi senjata utama di tengah kondisi ini. Dengan analisis data historis, algoritma canggih, dan prediksi berbasis machine learning, alat ini membantu kamu:

    Mengidentifikasi Saham Potensial
    AI menyaring saham dengan performa terbaik dari lebih dari 900 emiten yang terdaftar di BEI.Mengurangi Risiko
    AI memberikan rekomendasi berdasarkan data, bukan spekulasi.Maksimalkan Profit
    Dengan winning rate 77.8%, FIT Stock AI terbukti memberikan hasil yang konsisten

    Firman Marihot, trader profesional dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, akan membagikan rahasia investasi di kelas Strategi Investasi Aman dengan AI: Profit Konsisten di Tengah Ketidakpastian

    Detail Kelas:

    Tanggal: 20 Desember 2024Waktu: 20.00 – 22.00 WIBPlatform: Zoom Meeting

    Yuk, jangan sampai ketinggalan untuk belajar strategi untuk investasi kamu! Daftar sekarang kelas Strategi Investasi Tepat 2025 Maksimalkan Artificial Intelligence melalui detikevent!

    (hns/hns)

  • iPhone ‘Gitu-Gitu Aja’, Perusahaan Ini Rebut Posisi Puncak Apple

    iPhone ‘Gitu-Gitu Aja’, Perusahaan Ini Rebut Posisi Puncak Apple

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple bukan perusahaan paling inovatif di dunia. Raksasa pembuat iPhone itu kalah dari perusahaan milik manusia Rp 2.000 triliun Jensen Huang, Nvidia dalam laporan terbaru IMD Center for Future Readiness.

    Riset Future Readiness Indicator (FRI) 2024 mengungkapkan Nvidia berada di puncak daftar mengalahkan sejumlah raksasa teknologi lain. Microsoft berada di belakang Nvidia, diikuti Meta, Alphabet dan Apple dalam lima besar.

    Artificial Intelligence jadi kata kunci keberhasilan Nvidia beserta Microsoft, Meta dan Alphabet untuk masuk dalam laporan tersebut yang memiliki skor di atas 80. Seperti diketahui keempat perusahaan memang gencar mengembangkan AI beberapa waktu terakhir.

    Bahkan Kepala Center for Future Readiness IMD, Howard Yu menyebut upaya investasi Nvidia pada AI terbayarkan. Karena perusahaan itu jadi salah satu yang bernilai di dunia.

    “Meski Nvidia sempat gagal dengan chip pertama mereka, hingga beralih dari bisnis konsol gim ke GPU, namun pertaruhan investasi Nvidia di AI benar-benar terbayar. Kini, Nvidia menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia, bahkan kapitalisasi pasarnya telah melampaui Microsoft dan Apple,” jelas Yu yang juga Professor Manajemen dan Inovasi IMD dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (3/12/2024).

    Sementara itu pengembangan Meta pada AI berdampak besar pada perusahaan. Mulai dari meningkatkan efektivitas bisnis iklan dan algoritma konten yang membuat interaksi pengguna pada platform mengalami peningkatan.

    Hal ini membuat arus kas positif Meta berada di angka 28%. Ini terjadi meski pengeluaran investasi induk perusahaan Facebook untuk AI sangat besar.

    Dalam laporan itu juga terdapat beberapa nama perusahaan Asia. Sayangnya tak masuk dalam 10 besar, sebagian besar memiliki skor di bawah 50.

    Hanya TSMC yang mengantongi skor 55,9. Dalam laporan itu, raksasa asal Taiwan berada di urutan ke-12.

    10 Perusahaan paling inovatif di dunia

    Berikut 10 besar riset FRI 2024:

    Nvidia
    Microsoft
    Meta
    Alphabet
    Apple
    Amazon
    AMD
    Qualcomm
    SAP
    Netflix

    (dem/dem)

  • Apple Bukan Perusahaan Paling Inovatif, Kalah dari 4 Perusahaan Ini

    Apple Bukan Perusahaan Paling Inovatif, Kalah dari 4 Perusahaan Ini

    Jakarta

    Meski terlihat sering merilis produk yang diklaim inovatif, Apple, berdasarkan riset dari IMD Center for Future Readiness, bukanlah perusahaan yang paling inovatif.

    Menurut hasil riset mereka yang berjudul Future Readiness Indicator (FRI) 2024, Nvidia menduduki peringkat pertama sebagai perusahaan paling inovatif, dan dianggap paling siap beradaptasi menghadapi perubahan zaman.

    Nvidia menyalip Microsoft yang tahun 2023 lalu menjadi pemuncak daftar ini. Kemudian di peringkat 3 ada Meta, dan diikuti oleh induk Google Alphabet, dan barulah diisi Apple pada peringkat 5. Posisi Meta, Alphabet, dan Apple ini sama seperti riset serupa tahun 2023 lalu.

    Berikut adalah daftar 10 besar perusahaan paling inovatif versi IMD FRI 2024:

    Nvidia(100)Microsoft (96.7)Meta (84.7)Alphabet (80.7)Apple (79.3)Amazon (76.2)AMD (73.4)Qualcomm (58.3)SAP (58.3)Netflix (57,4)

    Keberhasilan Nvidia, Microsoft, Meta dan Alphabet mengembangkan AI menjadi salah satu pendongkrak perusahaan ini masuk dalam perusahaan berperforma tinggi dalam indikator FRI 2024 dengan skor di atas 80. Apple yang ada di posisi 5 harus puas hanya menjadi pemain kelas menengah lantaran hanya mencetak skor 79,3.

    “Meski Nvidia sempat gagal dengan chip pertama mereka, hingga beralih dari bisnis konsol gim ke GPU, namun pertaruhan investasi Nvidia di AI benar-benar terbayar. Kini, Nvidia menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia, bahkan kapitalisasi pasarnya telah melampaui Microsoft dan Apple,” kata Howard Yu, Professor Manajemen dan Inovasi IMD serta Kepala Center for Future Readiness IMD, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Investasi Nvidia di AI pertama kali dilakukan ketika melakukan peluncuran CUDA (Compute Unified Device Architecture) pada 2006. CUDA merupakan seperangkat alat untuk pemrograman untuk mengakselerasi kemampuan komputasi GPU (Graphics Processing Unit). Inisiatif ini membuka pintu Nvidia bereksperimen dalam pembelajaran mesin (machine learning) dan komputasi ilmiah (science computing).

    Nvidia lantas mempertaruhkan investasi lebih dari USD 10 miliar ketika mengembangkan CUDA. Saat ini, GPU Nvidia menjadi instrumen penting untuk melatih model AI, membuat perusahaan itu berada di pusat revolusi kecerdasan buatan (artificial intelligence).

    Meta juga tengah gencar berinvestasi dan mengintegrasikan AI dalam operasional bisnisnya. Pemanfaatan AI membuat Meta berhasil meningkatkan efektivitas bisnis iklan dan algoritma konten untuk meningkatkan interaksi pengguna pada berbagai platform media sosial miliknya. Imbasnya, Meta berhasil menyeimbangkan arus kas positif di angka 28% meski dibebani oleh pengeluaran investasi besar-besaran mereka untuk AI.

    Selain nama-nama perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, sejumlah nama perusahaan teknologi asal Asia juga masuk dalam daftar, seperti TSMC (12), Tencent (16), Samsung (20), Xiaomi (24), Alibaba (28), Baidu (29), Sony (32), Nintendo (39), hingga JD.com (40).

    Riset FRI 2024 menunjukkan tiga faktor kesuksesan perusahaan yang masuk dalam peringkat ini terkait dengan:

    Ketahanan inovasi
    Perusahaan perlu mengembangkan portofolio riset dan pengembangan yang beragam terutama di AI dan komputasi tingkat lanjut untuk menjaga kesuksesan jangka panjang, seperti yang dilakukan Meta.Pengembangan ekosistem
    Data menunjukkan, perusahaan dengan bisnis yang beragam, punya margin laba atas aset yang lebih tinggi.Kestabilan finansial jangka panjang
    Perusahaan mesti memprioritaskan likuiditas lewat arus kas positif. Sebab, perusahaan semacam ini memiliki pertumbuhan kapitalisasi pasar gabungan (CQGR 31%) yang lebih tinggi ketimbang hanya mengandalkan cara tradisional yang membakar uang investor.

    (asj/fay)

  • Kemenkeu gelar pelatihan AI untuk perencanaan strategis

    Kemenkeu gelar pelatihan AI untuk perencanaan strategis

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar pelatihan “Artificial Intelligence for Strategic Scenario Planning” sebagai upaya memanfaatkan teknologi dalam perencanaan strategis.

    Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan teknologi kecerdasan buatan (aI) berperan penting dalam perencanaan strategis dan pengambilan keputusan berbasis data untuk masa depan.

    “Perbincangan tentang Artificial Intelligence (AI) memang tidak terelakkan karena pemanfaatan AI saat ini adalah gambaran masa depan. Hal itu pula yang mendasari Kemenkeu melaksanakan pelatihan ini,” kata Anggito saat sesi pelatihan di Pusdiklat Keuangan Umum BPPK, dikutip di Jakarta, Selasa.

    Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan pegawai Kementerian Keuangan dalam mengumpulkan informasi, menganalisis data, serta merancang perencanaan strategis menggunakan AI.

    Dengan kegiatan ini, diharapkan Kemenkeu dapat menyusun rencana strategis yang lebih baik dan mengambil keputusan yang lebih tepat, terutama dalam mendukung pengamanan penerimaan negara, efisiensi belanja, serta peningkatan potensi perekonomian nasional.

    Wamenkeu Anggito juga mengajak seluruh peserta untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan AI, khususnya dalam pengelolaan keuangan negara.

    “Hari ini, kita sama-sama belajar memanfaatkan AI dan berkomitmen untuk terus belajar agar dapat mengoptimalkan potensi dari perkembangan teknologi ini, khususnya dalam pengelolaan keuangan negara,” tambahnya.

    Pelatihan ini menjadi penting sebagai bagian dari upaya Kemenkeu untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam menghadapi tantangan global dan merumuskan kebijakan yang lebih responsif terhadap dinamika perekonomian dunia yang terus berubah.

    Sebelumnya, Kemenkeu meluncurkan Community of Practices (CoPs) Data Analytics and Scenario Planning sebagai langkah akselerasi budaya data-driven.

    Kegiatan kick-off tersebut digelar di Aula DJPPR pada Jumat (22/11) dengan melibatkan kolaborasi antara Biro SDM, Pusdiklat Keuangan Umum, serta Central Transformation Office (CTO).

    Berdasarkan arahan Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan, CoPs dibentuk sebagai thinktank community yang berfokus pada data analytics dan scenario planning. CoPs beranggotakan pegawai lintas unit eselon I yang terpilih berdasarkan kompetensi di sembilan tema strategis, meliputi Aset Negara, Ekonomi Makro, Ekonomi Regional, Keuangan Internasional, Penerimaan Negara, Sektor Keuangan, Sektor Primer, Sektor Sekunder dan Tersier, serta Spending and Treasury.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Maksimalkan Big Data dan AI, iDA by Indosat Business Jadi AI Impact Leader of the Year 2024 – Page 3

    Maksimalkan Big Data dan AI, iDA by Indosat Business Jadi AI Impact Leader of the Year 2024 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta iDA (Indosat Digital Analytics) by Indosat Business dinilai mampu memaksimalkan potensi perusahaan di bidang Big Data dan Artificial Intelligence (AI). Berkat hal itu, iDA (Indosat Digital Analytics) by Indosat Business pun sukses menyabet penghargaan kategori AI Impact Leader of the Year di ajang Future AI Summit & Awards 2024.

    Selain itu, penghargaan yang diraih iDA (Indosat Digital Analytics) by Indosat Business membuktikan bahwa platform berbasis big data dan analitik terdepan di Indonesia tersebut selaras dengan visi Indosat Ooredoo Hutchison untuk bertransformasi dari telco tradisional menjadi AI-native TechCo guna menghadirkan solusi yang berdampak bagi dunia bisnis secara keseluruhan.

    SVP-Head of B2B Data Monetization, Indosat Ooredoo Hutchison, Pulkit Khanna mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa perjalanan transformasi pihaknya menuju AI-native TechCo berada di jalur yang tepat. 

    “Hal ini juga mencerminkan dedikasi dan inovasi yang telah dilakukan oleh tim iDA by Indosat Business dan big data dan analitik memainkan peran yang sangat penting bagi perusahaan,” ungkapnya.

    Pulkit juga menyebut, dengan memanfaatkan big data, perusahaan dapat mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis sejumlah data yang berasal dari berbagai sumber dan dengan iDA by Indosat Business.

    “Perusahaan dapat lebih baik memahami data serta menerjemahkannya menjadi strategi bisnis yang efektif, meningkatkan daya saing dan ketangguhan dalam menghadapi perubahan pasar,” sebutnya.

    Sebagai informasi, Layanan iDA dirancang membantu bisnis dari berbagai sektor, termasuk perbankan, FMCG, ritel, dan pemerintahan guna mencapai keputusan yang lebih tepat melalui pemanfaatan data. 

    Tak hanya itu, Layanan iDA juga menawarkan serangkaian fitur yang mencakup Advertisement Technology, Analytics Solutions, Identity Management, Data Marketplace, dan Custom Analytics.

  • Kabid Propam: Polisi Tembak Pelajar di Semarang Bukan untuk Bubarkan Tawuran – Page 3

    Kabid Propam: Polisi Tembak Pelajar di Semarang Bukan untuk Bubarkan Tawuran – Page 3

    Komisi III DPR memanggil Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar beserta jajarannya untuk meminta penjelasan kasus polisi tembak siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17) hingga berujung kematian pada Minggu, (24/11/2023) dini hari.

    Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman memimpin rapat di Ruang Komisi III DPR, Selasa (3/12/2024). Pada paparan awalnya, Irwan mengaku dirinya siap dievaluasi.

    “Atas segala tindakan anggota saya Brigadir R yang telah mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, abai dalam menilai situasi, teledor dalam menggunakan senjata api dan telah melakukan tindakan eksisif action, tindakan yang tidak perlu, sepenuhnya saya bertanggung jawab, saya siap dievaluasi, apa pun bahasanya saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini,” kata Irwan dalam rapat, Selasa (3/12/2024). 

    Irwan lantas memutarkan video kronologi tawuran dan mengklaim korban terlibat tawuran. Ia juga menunjukkan foto-foto barang bukti berupa celurit hingga kesaksian pelaku tawuran. 

    Menurut Irwan, seharusnya hari ini akan ada sidang kode etik terhadap pelaku penembakan namun ditunda karena ada rapat dengan Komisi III. 

    “Pelanggar tinggal menunggu sidang kode etik yanng sedianya akan digelar hari ini, kami tunda,” pungkasnya.

     

    Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka

    Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

  • Indosat Tingkatkan Literasi Digital Gen Z di Papua, Bekal Indonesia Emas 2045

    Indosat Tingkatkan Literasi Digital Gen Z di Papua, Bekal Indonesia Emas 2045

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) menilai talenta digital merupakan salah satu tulang punggung untuk menuju Indonesia Emas 2045, yang perlu terus ditingkatkan.

    EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison Swandi Tjia mengatakan bahwa saat ini talenta digital di Indonesia hanya mencapai 25,87% atau sekitar 69,7 juta jiwa.

    Indosat berkomitmen untuk memberdayakan (empowering) talenta di Indonesia dengan mempersiapkan talenta-talenta muda yang fokus terhadap kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

    Dengan keterampilan yang diberikan, Indosat berharap generasi muda makin berdaya dan memiliki jiwa entrepreneur sehingga mampu menghadapi Indonesia Emas 2045 melalui digital. 

    Swandi mengungkap data asosiasi penyedia layanan internet menunjukkan sebanyak 221 juta dari 278 juta penduduk Indonesia telah terhubung dengan internet.

    Untuk itu, Swandi menyatakan bahwa Indosat berkomitmen untuk memperluas jaringannya di Sorong. Adapun, masyarakat Sorong sudah bisa menikmati jaringan internet Indosat di Sorong.

    “Kalau kita lihat 69,9% itu cukup lumayan, tetapi kalau kita bandingkan dengan total seluruh Indonesia itu hanya 3,79%. Nah inilah Indosat Ooredoo Hutchison hadir di sini untuk membantu dan juga memperluas jaringan kita,” Swandi dalam acara GENsi BERAKSI dari kanal YouTube Bisniscom, Selasa (3/12/2024).

    Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Mediodecci Lustarini mengatakan bahwa mayoritas pengguna aktif di Indonesia adalah generasi Z (Gen Z). 

    Generasi ini disebut rata-rata mampu menggunakan internet hingga enam jam dalam sehari.

    “35% pengguna aktif internet di Indonesia dengan rata-rata durasi penggunaan internet selama 6 jam per hari atau seperempat hari itu digunakan untuk berselancar di dunia maya, itu adalah teman-teman Gen Z dan saat ini adalah generasi produktif di Indonesia,” tuturnya.

    Adapun, sensus penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 menunjukkan jumlah penduduk generasi Z sudah mencapai 75,49 juta jiwa atau sekitar 27,94% dari total populasi di Indonesia.

    Lebih lanjut, Mediodecci juga menyatakan bahwa Indonesia akan memasuki masa keemasan pada 2045 mendatang, sehingga Gen Z akan mendominasi lanskap penduduk Indonesia.

    “Gen Z merupakan aset bangsa yang punya peran vital menjadi penggerak dalam mewujudkan visi Indonesia emas 2045,” ujarnya.

    Di samping itu, Mediodecci menyampaikan bahwa era digital turut menawarkan berbagai kemudahan bagi para anak muda atau gen Z, mulai dari akses informasi hingga kesempatan untuk beraksi, berkarya, dan menciptakan produktivitas diri.

  • Mimpi Besar Revolusi AI Tak Sesuai Ekspektasi, Ternyata Ini Alasannya

    Mimpi Besar Revolusi AI Tak Sesuai Ekspektasi, Ternyata Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Demam kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) yang mulai merebak dua tahun lalu, nampaknya tidak sesuai ekspektasi. Padahal, banyak yang meramalkan bahwa kecerdasan buatan (AI) generatif akan dengan cepat mengubah perekonomian di seluruh dunia, yang menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan.

    Terlepas dari kehebohan dan kekhawatiran tersebut, dampak AI sejauh ini masih belum terlihat. Mengutip The Economist, Biro Sensus Amerika menunjukkan hanya 6% bisnis yang menggunakan AI untuk memproduksi barang dan jasa. Sementara itu, pertumbuhan output dan produktivitas tenaga kerja masih jauh di bawah puncak kejayaan era komputer pada tahun 1990-an.

    Mengapa AI sejauh ini gagal memenuhi janjinya? Pelajaran dari era komputer dapat menjelaskan pertanyaan tersebut.

    Seperti halnya AI saat ini, tahun-tahun awal era komputer ditandai dengan prediksi transformasi ekonomi.

    Pada tahun 1965, Herbert Simon, seorang pakar ilmu komputer, menyatakan bahwa “komputer akan mampu melakukan pekerjaan apa pun yang dapat dilakukan manusia dalam waktu 20 tahun.” Dua dekade setelah prediksi Simon, revolusi produktivitas yang dijanjikan masih sulit dipahami.

    Pada tahun 1987, Robert Solow, seorang peraih Nobel, terkenal dengan sindirannya bahwa “Anda dapat melihat era komputer di mana-mana kecuali dalam statistik produktivitas.”

    Baru pada akhir tahun 1990-an transformasi ekonomi akhirnya terwujud, yang membuat Solow mengakui, tiga dekade setelah kemunculan komputer, bahwa komputer telah mulai membentuk ulang ekonomi.

    Adapun, tiga faktor utama berkontribusi pada kedatangan ledakan produktivitas era komputer adalah perusahaan meningkatkan investasi dalam teknologi informasi, harga komputer dan perangkat lunak turun dengan cepat, dan para bos menemukan cara baru untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam operasi mereka.

    Apakah faktor-faktor ini terbukti saat ini?

    Mulai tahun 1995, perusahaan meningkatkan pengeluaran untuk perangkat keras komputer, infrastruktur jaringan, dan perangkat lunak. Antara tahun 1995 dan 2000, investasi mereka dalam peralatan dan perangkat lunak pemrosesan informasi meningkat rata-rata 20% per tahun secara riil. Penelitian oleh Kevin Stiroh dari Federal Reserve Bank of New York menemukan bahwa perusahaan menginvestasikan hampir US$400 miliar dalam teknologi tersebut pada tahun 1999, yang mencakup lebih dari 30% dari semua investasi tetap nonperumahan.

    Sebaliknya, belanja modal baru-baru ini kurang menggembirakan. Selama dua tahun terakhir, investasi bisnis dalam peralatan dan perangkat lunak pemrosesan informasi telah tumbuh sekitar 4% per tahun. Investasi AI mungkin lebih terfokus pada aset tidak berwujud, seperti algoritma dan data, yang lebih sulit diukur daripada modal fisik.

    Meskipun demikian, pengeluaran untuk perangkat lunak komersial yang sudah dikemas sebelumnya seperti Microsoft 365, dan sistem yang dibuat khusus, termasuk peralatan AI yang disesuaikan dengan alur kerja tertentu, ternyata sangat rendah.

    Pertumbuhan investasi perangkat lunak selama setahun terakhir sekitar tiga kali lebih rendah dibandingkan akhir tahun 1990-an secara riil, dan masih jauh di bawah rata-rata jangka panjang.

    Paruh kedua dekade 1990-an juga menyaksikan penurunan dramatis dalam harga perangkat keras dan perangkat lunak komputer sesuai dengan kualitas. Dari tahun 1995 hingga 2000 harga untuk peralatan pemrosesan informasi dan perangkat lunak turun sepertiga, menghasilkan komputer yang lebih murah dan lebih baik.

    Sementara itu, era AI belum mengalami penurunan harga yang sesuai. Selama lima tahun terakhir, harga untuk perangkat lunak dan peralatan pemrosesan informasi hampir tidak berubah. Bahkan, pada kuartal terakhir, indeks harga untuk barang-barang ini naik pada tingkat tahunan sebesar 4%. Bahkan ketika teknologi yang mendasarinya menjadi lebih murah, perantara yang mengemas ulang perangkat AI semakin menambah margin dan menaikkan harga.

    Revolusi ekonomi tahun 1990-an berhasil membuat teknologi memberikan keuntungan produktivitas, berkat perusahaan mengubah operasi dan model bisnis untuk mengintegrasikannya.

    Seperti perusahaan ritel Walmart yang pada era tersebut meningkatkan produktivitas dengan menanamkan sistem perangkat lunak baru, Retail Link, ke dalam operasinya, yang memberikan para pemasok akses realtime ke data penjualan dan inventaris.

    Saat ini, penerapan AI sebagian besar masih terbatas, seperti perusahaan jasa keuangan yang menggunakan aplikasi AI untuk mendeteksi penipuan. Sebagian besar perusahaan tidak memiliki infrastruktur data yang diperlukan untuk melatih model khusus perusahaan. Untuk membuka potensi AI sepenuhnya, diperlukan perubahan yang lebih mendasar.

    Melihat keadaan AI saat ini, kata-kata seorang ekonom Rudi Dornbusch menjadi tepat untuk direnungkan. Menurutnya, dalam ekonomi, segala sesuatu terjadi lebih lambat dari yang Anda kira, lalu lebih cepat dari yang Anda kira.

    “AI mungkin pada akhirnya menghasilkan pertumbuhan produktivitas yang luar biasa, tetapi saat ini tampaknya masih jauh dari lepas landas yang dialami pada tahun 1990-an,” tulis The Economist, dikutip Senin (2/12/2024).

    (fsd/fsd)