Produk: Artificial Intelligence

  • Bisa Tingkatkan Produktivitas, AI di BRI Digunakan buat Apa Saja?

    Bisa Tingkatkan Produktivitas, AI di BRI Digunakan buat Apa Saja?

    Jakarta

    Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M Nugraha mengungkapkan manfaat dari artificial intelligence (AI) untuk penunjang bisnis. Ia mengatakan selain untuk meningkatkan produktivitas, AI juga digunakan untuk mempermudah proses bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual.

    “Penggunaan AI tidak hanya akan meningkatkan produktivitas pekerja namun juga memberikan peningkatan pada proses bisnis yang selama ini dilakukan secara manual,” imbuh Arga dalam siaran pers, Rabu (11/12/2024).

    Arga juga menjelaskan terdapat dua faktor kunci dalam implementasi AI pada sebuah perusahaan.

    “Ada dua faktor utama yang mempengaruhi seberapa besar dampak AI terhadap bidang pekerjaan kita. Yang pertama adalah seberapa kompleks pekerjaan tersebut dan yang kedua adalah bagaimana kapabilitas individunya, seberapa dalam dan luas pengalaman individu tersebut,” imbuh Arga.

    BRI sendiri telah memanfaatkan teknologi AI dalam berbagai bidang, salah satunya digunakan untuk credit scoring nasabah. Credit scoring merupakan metode penilaian yang digunakan oleh bank untuk menentukan kelayakan kredit bagi nasabah.

    Dengan mengadopsi teknologi AI, akan memberikan keuntungan bagi BRI dalam menganalisis profil nasabah. BRI juga terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung operasional, layanan, dan manajemen risiko.

    Salah satu fokus utama adalah sistem anti fraud dan analisis risiko, yang memungkinkan identifikasi pola melalui big data dari berbagai sumber, termasuk data yang tidak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk mendeteksi penipuan, mengevaluasi risiko, dan mendukung produk-produk BRI.

    Selain itu, AI juga diintegrasikan ke dalam layanan pintar di semua lini, mulai dari back office hingga front office, tujuannya tak lain untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan hasil operasional secara menyeluruh.

    Meskipun demikian, Arga tetap menekankan perlunya prinsip kehati-hatian dan governance dalam menggunakan AI agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan.

    “AI memberikan benefit tapi jangan gelap mata dalam pemanfaatan AI. Kita menggunakan AI tetap harus melihat value yang dihasilkan,” pungkas Arga.

    Lihat juga video: Detikcom Award 2023: BRI Raih Banyak Penghargaan Atas KInerja Terbaik Untuk Indonesia

    (prf/ega)

  • Video: RI Kena “Gocek” Lagi, Nvidia Pilih Investasi di Vietnam

    Video: RI Kena “Gocek” Lagi, Nvidia Pilih Investasi di Vietnam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nvidia dan Pemerintah Vietnam telah sepakat untuk mendirikan pusat penelitian/ dan pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan juga pusat data Amerika Serikat di negara tersebut.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Selasa, 11/12/2024) berikut ini.

  • Ini Lho 4 Temuan Survei Sosial Emosional OECD

    Ini Lho 4 Temuan Survei Sosial Emosional OECD

    Kudus: Keterampilan sosial emosional seperti empati, kreativitas, dan kegigihan menjadi kunci keberhasilan individu dan masyarakat di tengah dunia yang kian kompleks dan penuh ketidakpastian. Menjawab tantangan ini, Bakti Pendidikan Djarum Foundation bersama Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) meluncurkan temuan Survei Global Keterampilan Sosial dan Emosional (SSES).
     
    Survei OECD merupakan upaya internasional komprehensif untuk mendokumentasikan keterampilan sosial emosional siswa, serta kondisi dan praktik yang mendukung pengembangannya. Survei melibatkan lebih dari 70 ribu siswa berusia 10 dan 15 tahun, di 16 lokasi global; termasuk Helsinki (Finlandia), Gunma (Jepang), dan Delhi (India). Tahun ini menjadi momen penting bagi Indonesia, dengan bergabungnya Kudus wakil Indonesia.
     
    “Keterampilan sosial emosional merupakan bekal penting yang membuat kita menjadi lebih ‘manusia’ di tengah gempuran teknologi, seperti artificial intelligence. Hal ini menjadi fondasi yang kokoh untuk berkontribusi pada dunia yang berkelanjutan. Meningkatnya keterampilan sosial emosional juga akan mengatrol sosial ekonomi. Sehingga menjadi penting untuk terus meningkatkan keterampilan tersebut pada siswa,” ungkap Direktur Pendidikan & Keterampilan OECD, Andreas Schleicher, dalam keterangan tertulis, Selasa, 10 Desember 2024.
    Peluncuran survei mengangkat tema “Menuju Generasi Cerdas Sosial Emosional: Temuan Global dan Praktik Baik Kudus untuk Indonesia”. Acara dihadiri oleh lebih dari 300 tamu undangan, yang mencakup berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, kepala sekolah, orang tua, pembuat kebijakan, akademisi, hingga pegiat filantropi. Pada sesi sore acara dilanjutkan dengan workshop yang diikuti 240 guru, memberikan ruang untuk pendalaman praktik baik dalam penerapan keterampilan sosial-emosional di sekolah.
     
    “Saya sangat mengapresiasi Kudus dan Indonesia atas komitmennya yang tinggi dalam mengedepankan pengembangan keterampilan sosial-emosional di sekolah. Saat berkunjung ke beberapa sekolah kemarin, saya merasakan sendiri suasana hangat di kelas dan hubungan yang dekat antara guru dan anak-anak didiknya,” kata dia.
     
     

     

    Beberapa temuan utama dalam survei global social emotional skills (SES) OECD meliputi:

    Kunci Keberhasilan Holistik: Keterampilan sosial dan emosional siswa merupakan prediktor signifikan terhadap nilai sekolah, kesehatan, dan kesejahteraan, terlepas dari latar belakang, kelompok usia, maupun kota domisili.
    Penurunan Kreativitas dan Rasa Ingin Tahu di Masa Remaja: Keterampilan ini menurun secara signifikan pada siswa usia 15 tahun dibandingkan dengan siswa usia 10 tahun, terutama di kota-kota Asia.
    Komitmen Kuat Pendidik Indonesia: Di antara semua lokasi, pendidik di Kudus menunjukkan konsistensi tertinggi dalam mengintegrasikan keterampilan sosial emosional lintas mata pelajaran. Mereka juga paling memiliki kesamaan pola pikir tentang dampak keterampilan tersebut bagi hasil akademik dan kehidupan siswa, serta tanggung jawab sebagai pendidik untuk menumbuhkannya.
    Penciptaan Lingkungan Sekolah Aman untuk Keberhasilan Siswa: Perundungan masih menjadi kekhawatiran yang signifikan di semua lokasi termasuk di Kudus. Namun, di beberapa lokasi termasuk Kudus, sebagian besar kepala sekolah melaporkan tingkat penindasan yang rendah, sehingga hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran normalisasi terhadap perilaku tersebut.
    Pemberian Umpan Balik Positif ke Siswa: Siswa yang menerima lebih banyak umpan balik guru memiliki keterampilan sosial dan emosional yang lebih tinggi. Di Kudus, menerima umpan balik guru yang lebih sering paling erat kaitannya dengan motivasi berprestasi, rasa ingin tahu, keramahan, kepercayaan, dan toleransi.

    Koordinator Nasional Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Ananto Kusuma Seta mengapresiasi temuan survei OECD, yang dinilai tepat waktu dan selaras dengan arah kebijakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed untuk meningkatkan keterampilan sosial emosional siswa, dengan konsep pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful.
     
    “Temuan survei OECD di Kudus menguatkan keterampilan sosial emosional itu sangat penting untuk menuntun para siswa sukses di masa depan. Keterampilan di abad 21 kini bukan hanya diukur dari skor PISA, tapi perlu juga dilihat dan komplementer dengan skor sosial emosional. Dari temuan ini, Kudus telah menorehkan awal yang bagus dan secara umum posisi kita di atas rata-rata. Pendidikan kita di Kudus masih lebih baik dari Singapura dan Jepang soal sosial emosional,” terang Ananto.
     
    Selain relevansi kebijakan pada tingkat nasional, temuan ini memiliki potensi untuk memperkuat dan memperluas praktik baik yang sudah ada di Kudus. Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengatakan, sebagai satu-satunya kota perwakilan Indonesia dalam survei global ini, Kudus telah menunjukkan komitmen terhadap pembelajaran sosial emosional melalui aneka program strategis, yang didukung oleh mitra seperti Djarum Foundation, sehingga membantu mempercepat penerapan praktik baik di sekolah.
     
    “Dalam sistem pendidikan yang terus berkembang, keterampilan sosial-emosional akan berpurwarupa menjadi salah satu hard skills yang dibutuhkan dunia. Bagi saya, ini merupakan suatu hal yang menggembirakan. Praktik-praktik baik yang sudah berjalan di Kudus ini perlu kita pertajam lagi sekaligus melakukan scale-up melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ke sekolah-sekolah lain di seluruh daerah di Indonesia,” urai Muhammad Hasan Chabibie.
     
    Temuan Survei Sosial Emotional Skills OECD di Kudus turut memperlihatkan akar budaya yang kuat dapat memberi pengaruh positif bagi keterampilan sosial emosional siswa di masa depan. Menempatkan pendidikan sebagai budaya dan membudayakan pendidikan, merupakan fondasi dalam menumbuhkan keterampilan sosial emosional pada siswa. Ibarat pohon dengan masa depan yang selalu berganti, keterampilan sosial emosional merupakan akar yang menguatkan untuk terus tumbuh dan beradaptasi dengan kondisi dunia yang penuh ketidakpastian.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Kunker ke Yogyakarta, Menkomdigi Kunjungi Kampung Cyber dan Literasi AI

    Kunker ke Yogyakarta, Menkomdigi Kunjungi Kampung Cyber dan Literasi AI

    Yogyakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid akan melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta pada hari ini, Rabu (11/12/2024). Agenda kali ini, Meutya akan blusukan ke Kampung Cyber yang pernah dikunjungan Pendiri Facebook Mark Zuckerberg, literasi akan judi online, Artificial Intelligence (AI) dan kebutuhan talenta digital nasional.

    Di hari sebelumnya, Meutya telah tiba di Kota Pelajar ini dan langsung makan malam bersama dengan beberapa penggiat komunitas, Siberkreasi, dan organisasi masyarakat setempat, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persis. Pertemuan tersebut, Meutya didampingi Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria, Plt Dirjen Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar, Staf Ahli Menteri sekaligus Plt Dirjen Komunikasi Publik dan Media Molly Prabawati.

    “Nah, kita bicara tentang kolaborasi yang dilakukan oleh Komdigi, sebelumnya dikenal dengan Kominfo ya, untuk membangun program literasi digital khususnya. Kita bicara bagaimana meningkatkan kerjasama, terutama kampanye judi online, dan bagaimana menggunakan internet secara sehat,” tutur Nezar di Yogyakarta, Selasa malam (10/12/2024).

    Pada kesempatan ini pula, Nezar mengungkapkan dibahas pula terkait digital ethics, digital culture, digital safety, dan digital skill.

    Kunjungan Kerja Menkomdigi dan jajaran Komdigi di Yogyakarta. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    “Kita berkomitmen untuk memberikan peningkatan kualitas dari program literasi digital ini, antara lain mengenalkan pada masyarakat terkait deep teknologi, seperti artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Karena ini sudah dipakai di semua sektor dan karena itu masyarakat harus mengenal apa aspek negatifnya, dan di mana aspek positif,” tuturnya.

    Sementara itu, untuk agenda kunjungan kerja Menkomdigi Meutya Hafid beserta jajaran Komdigi pada Rabu (11/12/2024) yang diawali dengan blusukan ke Kampung Cyber dan melakukan dialog dengan warga sekitarnya. Sebagai informasi, Kampung Cyber ini pernah dikunjungi Pendiri Facebook Mark Zuckerberg.

    Setelah itu dilanjutkan dengan menyambangi Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) yang merupakan perguruan tinggi yang dikelola oleh Kementerian Komdigi.

    Kemudian agenda terakhir kunjungan kerja Meutya Hafid ini akan ditutup dengan menghadiri acara di Universitas Gadjah Mada (UGM). Menkomdigi akan menyampaikan respon pemerintah terkait perkembangan teknologi AI di Tanah Air.

    [Gambas:Instagram]

    (agt/rns)

  • Teknologi AI Bantu Capai Swasembada Energi Nasional, Begini Caranya – Page 3

    Teknologi AI Bantu Capai Swasembada Energi Nasional, Begini Caranya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan pentingnya teknologi Artificial Intelligence (AI) sistem teknologi maritim demi wujudkan swasembada energi nasional. 

    Hal tersebut dipaparkan CEO PIS, Yoki Firnandi dalam konferensi International Conference on Port, Coastal, and Offshore Engineering (ICPCO) 2024 binaan Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Yoki menjelaskan bahwa PIS sebagai bagian dari Pertamina Group terus menggalakkan pengadopsian teknologi AI di seluruh sektor operasional untuk meningkatkan tingkat efektivitas dari segi pelayanan maupun pemeliharaan infrastruktur. 

    “Teknologi AI telah berkembang dengan sangat pesat dan kegunaannya telah terbukti dapat membantu meningkatkan efisiensi di berbagai industri. PIS sendiri saat ini telah mengoptimalisasikan teknologi AI di berbagai aspek operasional perusahaan seperti monitoring kapal secara real-time dan optimalisasi perawatan fasilitas di terminal kami,” kata Yoki dikutip di Jakarta, Selasa (10/12).

    Salah satu realisasi pengadopsian AI dalam ekosistem PIS adalah melalui pengembangan Sistem Monitoring Sarana Tambat Pertamina (SIMONTANA) yang dikembangkan oleh Pertamina Marine Engineering (PME), salah satu perusahaan afiliasi di bawah PIS grup.

    SIMONTANA sendiri merupakan sistem predictive maintenance berbasis cloud yang memungkinkan teknisi di lapangan untuk mendapatkan laporan kondisi sarana dan prasarana di pelabuhan secara real-time. 

    Saat ini, PIS dan PME tengah melakukan pembaharuan terhadap sistem SIMONTANA dengan melakukan integrasi berbasis Internet of Things (IOT) yang juga didukung oleh penggunaan teknologi AI. Pembaharuan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas SIMONTANA untuk menganalisa kondisi infrastruktur pelabuhan secara lebih mendalam serta memberikan rekomendasi kepada para teknisi di lapangan. 

     

  • Prabowo Dorong Anak Kuasai Kecerdasan Buatan: Serangan Siber Terus Jalan

    Prabowo Dorong Anak Kuasai Kecerdasan Buatan: Serangan Siber Terus Jalan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mendorong peserta didik di Tanah Air untuk bisa menguasai kecerdasan buatan hingga perkembangan teknologi dan sains.

     Hal ini dia sampaikan saat menghadiri acara penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025, serta peluncuran Katalog Elektronik versi 6.0. Acara tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (10/12/2024).

    “Serangan-serangan siber kian berjalan, untuk itu kita harus bekerja keras terutama menghasilkan anak-anak yang menguasai menguasai teknologi ini, menguasai siber, artificial intelligence,” ujarnya dalam forum itu.

    Orang nomor satu di Indonesia itu mengungkapkan alasan pemerintah lebih mengedepankan pendidikan dalam gelontoran APBN 2025 hingga Rp724,3 triliun adalah agar anak didik mampu beradaptasi dengan kecepatan perkembangan teknologi. 

    “Karena itu kita akan fokus kepada pendidikan yang kita sebut sains, teknologi, engineering, mathematics. Ini akan kita rebut walaupun bidang-bidang lain pun kita akan bina juga demikian,” ucapnya.

    Presiden Ke-8 RI itu menekankan bahwa meskipun Indonesia memiliki sumber daya manusia yang banyak serta kekayaan alam yang melimpah, tetapi pemerintah harus selalu waspada. Mengingat banyak pihak yang tak menghendaki Indonesia menjadi Negara maju.

    “Karena itu kita optimistis walaupun tetap harus waspada. Karena kita kaya, karena kita besar, kita selalu ada pihak yang tidak menghendaki kita maju,” pungkas Prabowo.

  • LAN: Semua pelatihan bagi ASN wajib menerapkan AI

    LAN: Semua pelatihan bagi ASN wajib menerapkan AI

    Jadi, sebenarnya AI tidak akan pernah bisa menggantikan manusia.

    Jakarta (ANTARA) – Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Muhammad Taufiq menyatakan bahwa semua pelatihan bagi aparatur sipil negara (ASN) dari tingkat dasar hingga tinggi wajib menerapkan artificial intelligence (AI).

    “ASN bisa bekerja lebih baik lagi dengan menggunakan AI untuk menggantikan semua proses-proses manual,” kata Muhammad Taufiq di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, penggunaan kecerdasan buatan atau AI dan teknologi informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan di berbagai sektor, termasuk pelayanan publik.

    Untuk itu, LAN sebagai lembaga yang salah satunya memiliki kewenangan memberikan pelatihan dan meningkatkan kompetensi bagi ASN mewajibkan setiap pelatihan dibarengi dengan memberikan pemahaman serta penerapan penggunaan AI.

    Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk pelayanan publik, kata Taufiq, pekerjaan akan makin mudah dan cepat sehingga layanan kepada masyarakat makin baik.

    Plt. Kepala LAN RI ini lantas menegaskan, “Jadi, sebenarnya AI tidak akan pernah bisa menggantikan manusia.”

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • CEO Google Tiba-tiba Ungkap Akhir Kejayaan AI

    CEO Google Tiba-tiba Ungkap Akhir Kejayaan AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama dua tahun terakhir, Artificial Intelligence mengalami perkembangan yang luar biasa. Namun akhir kejayaan AI nampaknya telah di depan mata.

    Hingga sekarang banyak perusahaan yang akhirnya ikut menyelami pasar tersebut dan mengeluarkan produk berbasis AI. Dominasi AI pada setiap merek teknologi nampaknya akan terus berlanjut hingga tahun 2025.

    Meski begitu, CEO Google Sundar Pichai percaya perkembangan AI akan melambat. Sebab kemajuannya akan sulit didapatkan untuk para perusahaan yang berada di pasar ini.

    “Saya pikir kemajuan semakin sulit. Anda akan butuh terobosan yang lebih dalam mencapai tahapan berikutnya,” jelas Pichai dalam sebuah acara dikutip dari Tech Radar, Selasa (10/12/2024).

    Pelambatan pertumbuhan AI akan melambat saat batas sistem AI telah tercapai. Batas itu akan didapatkan investasi dan pengembangan besar yang butuh waktu untuk menghasilkan sesuatu.

    Tidak akan ada perubahan signifikan ke depannya dalam ekosistem AI. Pichai menilai akan ada lebih banyak peningkatan bertahap namun tidak akan mendefinisikan ulang soal AI seperti setahun terakhir.

    Sebelumnya, CEO Microsoft Satya Nadella juga pernah bersuara terkait perkembangan AI. Menyamakannya dengan revolusi industri, menurutnya pertumbuhan butuh waktu sebelum akhirnya meledak.

    Namun tak semuanya memiliki penilaian yang sama. November lalu, CEO OpenAI Sam Altman menyebut perkembangan ini tidak ada batasannya.

    Ucapan itu dia ungkapkan setelah banyaknya kritik terkait pembaruan ChatGPT. Update platform itu dinilai hanya sedikit lebih baik dari model yang diluncurkan sebelumnya.

    Namun, TechRadar yang mengutip sebuah laporan menyebut beberapa perusahaan yang mengembangkan AI yakni OpenAI, Google dan Anthropic mengalami kesulitan memajukan sistem AI. Semua perusahaan tengah berusaha untuk bisa mendapatkan capaian secara internal.

    (fab/fab)

  • Video: Manfaatkan Teknologi AI Untuk Punya Rumah, Gimana Caranya?

    Video: Manfaatkan Teknologi AI Untuk Punya Rumah, Gimana Caranya?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Sektor properti turut mengadopsi perkembangan teknologi digitalisasi termasuk kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Berbagai platform property technology (proptech) dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah.

    MilikiRumah adalah salah satu platform proptech yang menawarkan sejumlah skema kepemilikan dan pembiayaan rumah dengan nama skema Rent-to-Own yang fleksibel, dirancang supaya inklusif dan mampu menembus berbagai kesulitan dalam memiliki rumah.

    Presiden Director MilikiRumah, Marine Novita menyebutkan pengembangan teknologi dimanfaatkan untuk memperluas pembiayaan rumah hingga ke nasabah yang berasal dari pekerja sektor non-formal di tengah tingginya tingkat rejection KPR yang mencapai 40%.

    Mengatasi kondisi ini, MilikiRumah memanfaatkan teknologi AI untuk membantu memproyeksi profil nasabah yang memiliki kapabilitas dan kemampuan membayar cicilan KPR.

    Seperti apa MilikiRumah membantu nasabah memiliki rumah impian? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Presiden Director MilikiRumah, Marine Novita dalam Profit, CNBC Indonesia (Selasa, 10/12/2024)

  • Saham Nvidia Anjlok Akibat Investigasi UU Antimonopoli oleh China

    Saham Nvidia Anjlok Akibat Investigasi UU Antimonopoli oleh China

    Beijing, Beritasatu.com – Saham Nvidia anjlok 2,6 persen pada perdagangan Senin (9/12/2024) setelah otoritas China mengumumkan penyelidikan terhadap raksasa microchip asal Amerika Serikat (AS) tersebut atas dugaan pelanggaran Undang-Undang (UU) Antimonopoli.

    Investigasi ini menyoroti akuisisi Mellanox, perusahaan jaringan dan transmisi data senilai US$ 6,9 miliar, yang dilakukan Nvidia pada 2019. Namun, pengumuman dari regulator China tidak memberikan banyak detail terkait fokus utama penyelidikan tersebut.

    Meski terkoreksi pada hari Senin, saham Nvidia masih mencatatkan kenaikan sebesar 180% sepanjang tahun ini. Nvidia dikenal sebagai pemimpin dalam sektor kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), menjadi pemasok utama chip dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk melatih dan menjalankan sistem AI.

    Lonjakan permintaan cip AI turut mendongkrak pendapatan Nvidia. Dalam laporan pendapatan terbarunya, Nvidia mencatatkan pendapatan sebesar US$ 35,08 miliar, naik 94% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 18,12 miliar. Pada kuartal ketiga tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan US$ 19,31 miliar, lebih dari dua kali lipat dibandingkan US$ 9,24 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

    Menurut data FactSet, sekitar 16% pendapatan Nvidia berasal dari pasar China, menjadikannya pasar terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

    Dalam pernyataan resmi melalui email, juru bicara Nvidia menyatakan perusahaan siap bekerja sama dengan regulator terkait investigasi ini.

    “Kami dengan senang hati akan menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin diajukan regulator tentang bisnis kami,” kata juru bicara Nvidia, dikutip dari AP.

    David Bieri, pakar keuangan internasional dari Virginia Tech, menilai investigasi ini lebih merupakan langkah strategis China untuk memberikan sinyal kepada AS terkait hubungan ekonomi ke depan.

    “China ingin menegaskan posisi bahwa perusahaan-perusahaan besar AS sangat bergantung pada pasar China untuk mencapai kesuksesan,” ujar Bieri.

    Ia juga menekankan bahwa Nvidia perlu mempertimbangkan risiko politik dalam operasionalnya di China. “Ini bukan hal yang bisa diabaikan begitu saja,” tambahnya.

    Saham Nvidia yang mengalami penurunan tajam ini menghancurkan reli besar Wall Street dan menyeret indeks saham utama Amerika Serikat (AS) turun dari rekor tertinggi.