Produk: Artificial Intelligence

  • Fitur Baru YouTube Bisa Dubbing Otomatis Khusus Buat Warga RI

    Fitur Baru YouTube Bisa Dubbing Otomatis Khusus Buat Warga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Belum lama ini YouTube merilis dubbing otomatis dalam platformnya. Fitur tersebut sudah tersedia dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia yang dikhususkan bagi pengguna di Indonesia.

    Selain Indonesia, auto dubbing juga tersedia dalam bahasa lain mulai dari bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Hindi, Italia, Jepang, Portugis, dan Spanyol.

    Fitur ini akan mendeteksi bahasa yang tersedia dalam video. Berikutnya akan langsung membuat versi dubbing dalam bahasa lain, dikutip dari TechCrunch, Kamis (12/12/2024).

    Untuk sekarang, auto dubbing hanya tersedia pada konten informatif. Misalnya pada video yang mengajarkan cara memasak ataupun menjahit.

    TechCrunch melaporkan YouTube bakal memperluas kemampuan auto dubbing ke jenis konten lainnya segera.

    YouTube menggunakan Gemini, alat Artificial Intelligence milik Google untuk menjalankan fitur ini. Pihak perusahaan juga menyinggung soal keakuratan hasil auto dubbing.

    Dalam pernyataannya, perusahaan mengingatkan mungkin auto dubbing belum sempurna. Mereka beralasan karena teknologi masih dalam tahap awal pengembangan.

    “Kami bekerja keras membuatnya seakurat mungkin. Namun ada kalanya terjemahan tidak tepat atau suara yang dialihbahasakan tidak mewakili pembicara secara akurat,” kata perusahaan.

    “Kami menghargai kesabaran dan masukan saat kami terus melakukan perbaikan,” ucap YouTube menambahkan.

    YouTube juga menyiapkan pembaruan yang bernama Expressive Speech. Kabarnya ini akan meniru nada, emosi, dan suasana lingkungan kreator video.

    (fab/fab)

  • Meta AI WhatsApp Sudah Ada di RI, Begini Cara Pakai dan Aktifkan

    Meta AI WhatsApp Sudah Ada di RI, Begini Cara Pakai dan Aktifkan

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meta, bersama dengan banyak perusahaan lain, ikut dalam persaingan di industri Artificial Intelligence (AI). Sejak beberapa tahun lalu raksasa teknologi dunia mengembangkan teknologi tersebut pada produk dan layanannya masing-masing.

    Khusus untuk Meta, perusahaan baru saja meluncurkan Meta AI. Ini merupakan chatbot berbasis AI, mirip seperti yang ditampilkan banyak produk serupa dari perusahaan lain seperti ChatGPT maupun Copilot.

    Chatbot akan bereaksi pada perintah dan pertanyaan yang diberikan oleh pengguna. Mereka tinggal memasukkan perintah berbasis teks untuk meminta chatbot bisa menghasilkan jawaban yang diinginkan.

    Meta AI sendiri telah tersedia di aplikasi WhatsApp. Fitur Meta AI WhatsApp bisa diakses menggunakan berbagai bahasa. Setelah lama menunggu, kini hampir semua pengguna WhatsApp di Indonesia sudah menemukan fitur Meta AI di HP-nya.

    Untuk mengaktifkan fitur Meta AI di WhatsApp pengguna cukup memperbarui aplikasi WhatsApp ke versi terbaru.

    Jika fitur ini tetap belum muncul, kemungkinan sistem operasi HP yang digunakan belum termasuk dalam versi yang dapat mengakses Meta AI.

    Hal ini juga telah disampaikan pada laman resmi Pusat Bantuan WhatsApp. Saat ini, fitur Meta AI belum tersedia secara merata di semua negara, sehingga pengguna di negara yang sama bisa saja memiliki akses berbeda.

    “Saat ini, fitur ini hanya tersedia di negara tertentu dan mungkin belum tersedia bagi Anda, meskipun pengguna lain di negara Anda memiliki akses,” tulis pihak WhatsApp.

    Bagi pengguna yang belum mendapatkan fitur Meta AI di WhatsApp, berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan, di antaranya:

    Perbarui atau update aplikasi WhatsApp ke versi terbaru melalui Google Play Store atau App Store;
    Cek Wilayah Dukungan: Fitur ini bisa saja belum dirilis di wilayah tertentu;
    Gunakan Alternatif: Anda tetap bisa menikmati fitur serupa melalui aplikasi lain seperti chatbot AI berbasis web.

    Jika belum mendapatkan fitur terbaru Meta AI ini, harus bersabar hingga penggunaannya dirilis secara menyeluruh. Selain itu, juga perlu memantau dan update aplikasi WhatsApp masing-masing secara berkala melalui AppStore atau PlayStore.

    Berikut cara menggunakan Meta AI di WhatsApp:

    Lewat Tombol Meta AI

    Buka aplikasi WhatsApp
    Klik tombol Meta AI di bagian atas layar dekat dengan tombol plus dan kamera
    Ruang chat Meta AI akan terbuka
    Masukkan perintah apapun dalam ruang chat tersebut seperti sedang mengirimkan pesan dengan orang lain seperti biasanya
    Meta AI akan memberikan respon sesuai dengan perintah yang Anda berikan

    Lewat Kolom Pencarian

    Buka aplikasi WhatsApp
    Pada kolom pencarian, masukkan pertanyaan atau perintah tertentu
    Klik Ask Meta AI
    Ruang chat akan terbuka
    Meta AI akan merespon perintah Anda sebelumnya pada ruang chat tersebut.

    (dem/dem)

  • Pemerintah Beberkan Upaya Hadapi Perkembangan Teknologi AI

    Pemerintah Beberkan Upaya Hadapi Perkembangan Teknologi AI

    Jakarta: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menekankan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi penting dalam membumikan pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pemerintah akan melakukan strategi pendekatan bertahap dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.

    Hal tersebut diungkapkan Menkomdigi dalam diskusi bertajuk Komdigi Menjangkau: Campus, We’re Coming, yang berlangsung di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

    “Biasanya, sesuatu untuk kemajuan perlu kita perbincangkan terlebih dahulu dengan para pihak. Setelah ada kesepahaman, barulah kita bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya,” ujar Menkomdigi dalam keterangannya, dilansir Kamis, 12 Desember 2024.

    Menurut dia, masyarakat harus memahami dan merasa nyaman dengan teknologi baru sebelum mengadopsinya. Pemerintah juga memandang AI bukan sebagai ancaman, tetapi peluang besar sekaligus tantangan.

    Data menunjukkan AI akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan pada 2025. Pada saat yang sama akan menciptakan 90 juta pekerjaan baru di bidang seperti pengembangan AI, data sains, dan kolaborasi manusia dengan AI.

    “Artinya, ada yang hilang, tetapi lebih banyak yang datang. Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan, terutama oleh generasi muda,” tambah Meutya.
     

    Etika dan Tanggung Jawab dalam Pemanfaatan AI

    Di samping itu, Meutya menekankan pentingnya etika dan tanggung jawab pada pengembangan AI. Indonesia pun menjadi negara pertama yang mendorong AI etik, sejalan dengan panduan UNESCO.

    “Etika dan kreativitas harus berjalan seiring. Teknologi memiliki batasan, dan etika adalah pengendali utama agar manfaatnya tetap optimal,” jelas dia.

    Pemerintah juga telah mengeluarkan panduan etik dalam bentuk surat edaran. Mulai 2025, pemerintah akan menggelar diskusi dengan para pemangku kepentingan RI untuk meningkatkan regulasi agar lebih kuat dan inklusif.

    “Kami tidak akan menghambat inovasi teknologi, tetapi mendorong penggunaannya untuk berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi,” tegas Meutya.

    Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital

    Meutya mengatakan Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital hingga 2030 untuk menguasai teknologi digital, termasuk AI. Tantangan ini dinilai pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.

    Namun, dia optimistis karena ada dukungan akademisi, termasuk UGM. Pada 2024, Komdigi telah mencetak satu juta talenta digital baru dan menjangkau 5,6 juta peserta literasi digital.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menambahkan penguasaan teknologi memerlukan peningkatan kapasitas manusia.

    “AI hanya bisa bekerja dengan data. Tetapi manusia yang mengendalikan, sehingga kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama,” ujar Nezar.
     

    UGM Jadi Pusat Inovasi dan Pengembangan AI

    Sementara itu, Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, mengaku bangga UGM menjadi tuan rumah acara diskusi terkait perkembangan teknologi AI. Dengan begitu, UGM bisa mendapat informasi soal strategi pemerintah.

    “Kehadiran Menteri memungkinkan kami mendengar langsung strategi pemerintah menghadapi tantangan teknologi di masa depan,” ungkap dia.

    Arief menambahkan UGM memiliki komitmen kuat untuk menjadi aktor penting dalam memanfaatkan AI bagi kepentingan bangsa. UGM terus mendorong penelitian dan pengembangan, termasuk integrasinya dalam sektor kesehatan hingga pendidikan.

    Salah satu inovasi UGM ialah pemantauan kerusakan jalan tol menggunakan AI, yang mempercepat proses tanpa mengurangi keakuratan. Teknologi ini juga dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit, seperti tumor, malaria, dan penyakit mata, yang meningkatkan akses layanan kesehatan di wilayah terpencil.

    Jakarta: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menekankan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi penting dalam membumikan pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pemerintah akan melakukan strategi pendekatan bertahap dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.
     
    Hal tersebut diungkapkan Menkomdigi dalam diskusi bertajuk Komdigi Menjangkau: Campus, We’re Coming, yang berlangsung di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
     
    “Biasanya, sesuatu untuk kemajuan perlu kita perbincangkan terlebih dahulu dengan para pihak. Setelah ada kesepahaman, barulah kita bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya,” ujar Menkomdigi dalam keterangannya, dilansir Kamis, 12 Desember 2024.
    Menurut dia, masyarakat harus memahami dan merasa nyaman dengan teknologi baru sebelum mengadopsinya. Pemerintah juga memandang AI bukan sebagai ancaman, tetapi peluang besar sekaligus tantangan.
     
    Data menunjukkan AI akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan pada 2025. Pada saat yang sama akan menciptakan 90 juta pekerjaan baru di bidang seperti pengembangan AI, data sains, dan kolaborasi manusia dengan AI.
     
    “Artinya, ada yang hilang, tetapi lebih banyak yang datang. Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan, terutama oleh generasi muda,” tambah Meutya.
     

    Etika dan Tanggung Jawab dalam Pemanfaatan AI
     
    Di samping itu, Meutya menekankan pentingnya etika dan tanggung jawab pada pengembangan AI. Indonesia pun menjadi negara pertama yang mendorong AI etik, sejalan dengan panduan UNESCO.
     
    “Etika dan kreativitas harus berjalan seiring. Teknologi memiliki batasan, dan etika adalah pengendali utama agar manfaatnya tetap optimal,” jelas dia.
     
    Pemerintah juga telah mengeluarkan panduan etik dalam bentuk surat edaran. Mulai 2025, pemerintah akan menggelar diskusi dengan para pemangku kepentingan RI untuk meningkatkan regulasi agar lebih kuat dan inklusif.
     
    “Kami tidak akan menghambat inovasi teknologi, tetapi mendorong penggunaannya untuk berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi,” tegas Meutya.
     
    Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital
     
    Meutya mengatakan Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital hingga 2030 untuk menguasai teknologi digital, termasuk AI. Tantangan ini dinilai pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.
     
    Namun, dia optimistis karena ada dukungan akademisi, termasuk UGM. Pada 2024, Komdigi telah mencetak satu juta talenta digital baru dan menjangkau 5,6 juta peserta literasi digital.
     
    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menambahkan penguasaan teknologi memerlukan peningkatan kapasitas manusia.
     
    “AI hanya bisa bekerja dengan data. Tetapi manusia yang mengendalikan, sehingga kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama,” ujar Nezar.
     

    UGM Jadi Pusat Inovasi dan Pengembangan AI
     
    Sementara itu, Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, mengaku bangga UGM menjadi tuan rumah acara diskusi terkait perkembangan teknologi AI. Dengan begitu, UGM bisa mendapat informasi soal strategi pemerintah.
     
    “Kehadiran Menteri memungkinkan kami mendengar langsung strategi pemerintah menghadapi tantangan teknologi di masa depan,” ungkap dia.
     
    Arief menambahkan UGM memiliki komitmen kuat untuk menjadi aktor penting dalam memanfaatkan AI bagi kepentingan bangsa. UGM terus mendorong penelitian dan pengembangan, termasuk integrasinya dalam sektor kesehatan hingga pendidikan.
     
    Salah satu inovasi UGM ialah pemantauan kerusakan jalan tol menggunakan AI, yang mempercepat proses tanpa mengurangi keakuratan. Teknologi ini juga dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit, seperti tumor, malaria, dan penyakit mata, yang meningkatkan akses layanan kesehatan di wilayah terpencil.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AGA)

  • Teknologi AI bagi UMKM, Tingkatkan Produktivitas Cepat

    Teknologi AI bagi UMKM, Tingkatkan Produktivitas Cepat

    Jakarta: Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin merambah ke berbagai sektor, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah pesatnya perkembangan digital.
     
    Teknologi AI mampu memberikan peluang besar bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Teknologi AI tidak hanya menyasar perusahaan besar saja, tetapi didorong agar dapat mengoptimalkan kemajuan bisnis UMKM.
     
    Komitmen untuk memberikan kesejahteraan kepada UMKM dengan memanfaatkan AI inilah yang dibawa oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), melalui berbagai solusi digitalnya seperti ekosistem Indibiz dan platform PaDi UMKM.
    Menurut laporan Kearney (2020), penerapan AI di kawasan Asia Tenggara diproyeksikan menyumbang USD1 triliun untuk PDB kawasan pada 2030. Di Indonesia, AI diperkirakan akan berkontribusi hingga USD366 miliar atau 12 persen terhadap PDB nasional pada tahun yang sama. Angka ini menunjukkan potensi besar bagi UMKM yang memanfaatkan AI untuk meningkatkan daya saing bisnis mereka.
     
    Pentingnya AI bagi UMKM

    Teknologi AI dapat melakukan berbagai pekerjaan secara mandiri tanpa perlu melibatkan manusia seperti yang sebelumnya umum dilakukan, seperti pengambilan keputusan, pemrosesan bahas alami, dan analisis data.
     
    Bagi UMKM, AI dapat dimanfaatkan dalam mengotomatisasi proses operasional, serta memberikan analisis bisnis yang lebih dalam. Otomatisasi AI bagi operasional UMKM bisa digunakan untuk berbagai tugas administratif, seperti pengelolaan inventaris, penjadwalan, dan pengolahan data pelanggan.
     
    Selain itu, melalui platform Indibiz yang dilengkapi dengan teknologi AI, pelaku UMKM dapat menggunakan asisten digital Bizy, sebuah chatbot berbasis Generative AI, yang dapat menganalisis berbagai data dan memberikan rekomendasi optimal bagi kemajuan bisnis.
     
     

     
    “Indibiz adalah solusi digital yang dihadirkan Telkom untuk membantu UMKM dalam proses digitalisasi. Dengan teknologi AI yang disematkan pada asisten digital pintar bernama Bizy, pelaku usaha bisa mendapatkan masukan atas terkait bisnis dan produk digital yang dapat mendukung pelaku usaha sehingga dapat membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi operasional,” ujar EVP Digital Business and Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024.
     
    Lebih jauh, platform PaDi UMKM yang dikembangkan Telkom juga merupakan contoh sukses penerapan AI dalam membantu UMKM. PaDi UMKM menyediakan platform e-commerce yang menggunakan teknologi AI untuk menghubungkan pelaku usaha dengan pasar yang lebih luas.
     
    Dengan adanya analisis AI, pelaku UMKM dapat lebih mudah menargetkan konsumen yang sesuai dengan produk yang mereka tawarkan.
     
    Solusi digital Telkom dan ekonomi berkelanjutan

    Meskipun AI menawarkan berbagai manfaat, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh UMKM dalam implementasinya, seperti literasi digital yang belum merata, keterbatasan infrastruktur teknologi, dan kendala biaya.
     
    Oleh karena itu, Telkom melalui Leap Telkom Digital secara aktif memberikan pelatihan, akses teknologi, serta mengembangkan solusi yang tidak hanya meningkatkan produktivitas UMKM, tetapi juga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
     
    Teknologi AI yang diterapkan oleh Telkom membantu mengurangi jejak karbon melalui efisiensi operasional yang lebih baik, penggunaan energi yang lebih efisien, dan manajemen sumber daya yang lebih bijaksana.
     
    Keberlanjutan dalam bisnis bukan hanya soal memaksimalkan keuntungan, tetapi juga memastikan operasional bisnis sejalan dengan tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan. Dengan mengimplementasikan AI, UMKM dapat lebih mudah mencapai tujuan ini, sekaligus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
     
    “Telkom terus berupaya mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia melalui produk dan layanan digital kami. Dengan menghadirkan solusi seperti Indibiz dan PaDi UMKM, kami berharap pelaku usaha dapat merasakan manfaat langsung dari teknologi AI untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi bisnis mereka. Kami optimistis inovasi ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, serta membangun ekosistem bisnis yang lebih berkelanjutan,” ujar Komang.
     
    Bagi pelaku usaha yang ingin bertahan dan berkembang di era digital, adopsi teknologi AI bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan dukungan dari ekosistem digital seperti Indibiz dan PaDi UMKM di bawah umbrella brand Leap Telkom Digital, pelaku UMKM dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing mereka secara signifikan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Dicari 9 Juta Talenta Digital Jadi ‘Penyelamat’ Indonesia

    Dicari 9 Juta Talenta Digital Jadi ‘Penyelamat’ Indonesia

    Yogyakarta

    Untuk menjadikan Indonesia sebagai negara bersaing di era digital, dibutuhkan sebanyak sembilan juta talenta digital di berbagai bidang. Itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    “Setelah dihitung-hitung, tentu ini berdasarkan hitungan bersama ya, bahwa kita kalau mau menguasai teknologi digital, kita perlu sembilan juta talenta digital hingga 2030. Sekarang sudah 2024, PR kita banyak,” ungkap Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat menghadiri acara di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Rabu (11/12/2024).

    Untuk mencetak talenta digital mumpuni, sejumlah langkah dilakukan pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dengan menggandeng perusahaan teknologi global, mulai dari AWS dan Microsoft.

    “Kita sudah melakukan dengan beberapa, tidak sendirian ya, perusahaan teknologi global, AWS misalnya, sudah punya komitmen hampir satu juta. Kalau nggak salah 800 ribu atau 900 ribu talenta digital,” ucapnya.

    “Microsoft kemarin menyatakan siap untuk tahun ini bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk melahirkan satu juta (talenta digital-red),” sambung Menkomdigi.

    Sebagai informasi, Komdigi dan Microsoft bekerja sama mencanangkan program ElevAIte untuk pelatihan keterampilan Artificial Intelligence (AI) sebanyak satu juta talenta digital. Di dalam kerja sama ini menghasilkan komitmen investasi Microsoft sebesar Rp 27,6 Triliun

    Lebih lanjut, Meutya mengatakan, jumlah talenta digital tersebut akan bertambah yang bersumber dari perguruan tinggi, salah dua di antaranya berasal Universitas Gadjah Mada, kemudian Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjadi Politeknik Digital (Poldigi).

    Indonesia membutuhkan 9 Juta Talenta Digital sampai tahun 2030. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Jika Indonesia belum memiliki talenta digital mumpuni hingga batas waktu tersebut, Meutya mengkhawatirkan Indonesia akan menjadi negara tertinggal.

    “Artinya, sembilan juta (talenta digital-red) itu perlu bersama-sama, kementerian tidak bisa sendiri membiayai pelatihan khusus sembilan juta juga. Saya rasa kita harus rame-rame, kampus, perusahaan swasta besar, kemudian pemerintah tentu dan lain-lain,” tutur Meutya.

    (agt/fyk)

  • Pemanfaatan Teknologi AI yang Tepat Bisa Tingkatkan Daya Saing dan Produktivitas – Halaman all

    Pemanfaatan Teknologi AI yang Tepat Bisa Tingkatkan Daya Saing dan Produktivitas – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Adopsi teknologi kecerdasan buatan atau AI makin luas di Indonesia karena pemanfaatan AI secara tepat mampu mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan daya saing di berbagai sektor.

    Mengutip riset McKinsey, Kearney, dan CSET 2023, AI dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global dan diproyeksikan pada tahun 2030 pemanfaatan AI dapat berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 366 miliar dolar AS atau Rp 5.819 triliun pada tahun 2030. 

    “Indonesia saat ini berada di garis terdepan dalam mengadopsi AI sebagai pendorong utama pertumbuhan dan transformasi bisnis yang berkelanjutan terutama dalam membentuk perekonomian negara menuju Indonesia Emas,” ungkap Indra Hartawan, Country Manager Exabytes Indonesia di acara MarketingFest 2024 di kawasan SCBD Jakarta baru-baru ini.

    Indra menjaskan, lanskap AI yang berkembang pesat siap untuk mendorong gelombang transformasi industri berikutnya di Indonesia. 

    “Indonesia memiliki berbagai tantangan klasik yang sejatinya dapat diatasi melalui adopsi kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI), mulai dari isu ketahanan pangan, mitigasi bencana, hingga perencanaan kota berbasis data,” beber Indra Hartawan.

    Dia menambahkan, teknologi AI mampu me ciptakan potensi sangat besar untuk mentransformasi cara kita menyelesaikan masalah. 

    Namun, untuk mewujudkan transformasi ini memerlukan kolaborasi serius dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. 

    “Di sektor ekonomi, tantangan seperti menurunnya daya beli pada segmen tertentu menyebabkan banyak UMKM mengalami kelesuan,” ungkapnya.

    Namun, AI bisa menjadi solusi inovatif. “Dengan kreativitas yang tepat, AI dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pemasaran, memberikan pengalaman pengguna yang lebih personal, atau bahkan menciptakan nilai tambah baru dalam produk dan layanan,” beber Indra Hartawan.

    Direktur PT Titik Terang Kreatif dan Moroskato, Putra Candra Buana membeberkan pengalamannya memanfaatkan teknologi AI.

    “Akselerasi yang cepat dari Artificial Intelligence (AI) di seluruh industri memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita beroperasi, berinovasi, dan mendorong efisiensi,” beber Putra.

    Perusahaannya memanfaatkan teknologi AI yang mendorong pertumbuhan dan menciptakan masa depan yang lebih cerdas dan lebih berkelanjutan untuk Indonesia.

    Penyelenggaraan MarketingFest 2024 menampilkan ragam pemanfaatan teknologi AI mutakhir untuk meningkatkan efisiensi, merampingkan operasi, dan menciptakan peluang baru untuk mendorong pertumbuhan bisnis.  

    Sumber: Kontan

  • Indonesia Punya Kapasitas dan Kemampuan Mengelola Emisi Karbon – Halaman all

    Indonesia Punya Kapasitas dan Kemampuan Mengelola Emisi Karbon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia memiliki kapasitas dan kemampuan besar mengelola emisi karbon.  

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai perdagangan karbon sebesar Rp29,21 miliar hingga 29 September 2023. 

    Volume unit karbon yang diperdagangkan sebanyak 459.953 ton CO2 ekuivalen.

    Ketua Dewan Pembina Indonesia Digital Carbon Association (IDCTA) Bambang Soesatyo mengungkapkan, hal tersebut menjadi gambaran kemampuan negara dalam mengelola emisi karbon.

    “Pemerintah juga telah mengeluarkan sejumlah regulasi terkait perdagangan karbon, antara lain Perpres 08/2021 dan Peraturan OJK no 14/2023 yang mengatur perdagangan karbon melalui pasar karbon. Adapun Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen tanpa bantuan internasional dan 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030,” kata Bambang dalam sambutannya di acara Carbon Digital Conference 2024 yang digelar di Jakarta. 

    Mengusung tema ”Reimagining Indonesia Carbon Market: Digital Innovations For Global Integrity”, acara yang diselenggarakan oleh Indonesia Digital Carbon Association (IDCTA) bersama IETA, Jetro, PwC, serta PT Permata Karya Jasa (PERKASA) digelar selama dua hari pada 10–11 Desember 2024.

    Bambang menambahkan, dengan potensi besar yang dimiliki, Indonesia bisa menjadi pemain kunci di pasar karbon dunia. 

    Indonesia juga berkontribusi pada Pasar Karbon Sukarela (Voluntary Carbon Market/VCM) Asia hingga 15 persen atau 31,7 metrik ton setara karbondioksida (CO2e) dengan estimasi nilai transaksi offset karbon sebesar 163 juta dolar AS.

    Ketua Indonesia Digital Carbon Association (IDCTA) Riza Suarga mengungkapkan, Carbon Digital Conference 2024 tahun ini diharapkan bisa membantu seluruh pengambil keputusan dalam menjalankan perdagangan karbon di Indonesia.

    “Tahun lalu, CDC 2023 berhasil menarik 248 peserta dari sekitar 50 negara. Tahun ini, kami berharap penyelenggaraan CDC bisa memberikan solusi yang lebih konkret terkait perdagangan karbon dan juga digitalisasinya,” jelas Riza.

    Riza menjelaskan, CDC 2024 menggali lebih dalam mengenai perpaduan antara Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan pasar karbon. 

    Menyadari pentingnya teknologi-teknologi ini, konferensi ini akan menekankan peran mereka dalam memastikan integritas proyek-proyek karbon sembari menjajaki jalan baru untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

    Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi penyedia kredit karbon berbasis alam dengan mekanisme offset mencapai 1.3 giga ton CO2e senilai 190 miliar dolar AS.

    “Kami percaya bahwa menciptakan sistem dan pasar kredit karbon adalah solusi alternatif bagi banyak negara, termasuk Indonesia, di mana transisi menuju operasi rendah emisi masih memerlukan waktu terutama karena adopsi teknologi yang umumnya membutuhkan waktu lebih panjang dan nilai investasi yang cukup besar. Pengenalan pasar karbon Indonesia dan meningkatnya minat terhadap kredit karbon dapat membimbing Indonesia menuju pencapaian NDC dan carbon netral,” kata Yuliana Sudjonno – Partner dan Sustainability Leader dari PwC Indonesia.

    Mantan Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar mengungkapkan, pasar karbon harus dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin oleh Indonesia. 

    Karena, kata dia, apabila tidak dimaksimalkan maka orang lain yang akan memanfaatkan keuntungan yang bisa didapat dari pasar karbon.

  • Mahfud MD Kutip Ucapan Prabowo Soroti Situasi Demokrasi, Hukum, dan Keadilan: Indonesia Bisa Bubar – Halaman all

    Mahfud MD Kutip Ucapan Prabowo Soroti Situasi Demokrasi, Hukum, dan Keadilan: Indonesia Bisa Bubar – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Menko Polhukam sekaligus pakar hukum tata negara Mahfud MD menyoroti situasi demokrasi, hukum, dan keadilan di Indonesia yang mengalami kemerosotan.

    Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga mengatakan hal itu dikonfirmasi bukan hanya berbagai pemberitaan yang masif, juga didukung fakta angka-angka hasil survei yang dilakukan secara ilmiah.

    Di bidang demokrasi, mantan Anggota DPR RI itu juga mengungkapkan The Habibie Center mencatat pada 2013-2014 atau sekira 10 tahun lalu perkembangan demokrasi di Indonesia masih cukup baik. 
     
    Akan tetapi, lanjut dia, sekarang situasi demokrasi di Indonesia sudah merosot menjadi demokrasi cacat. 

    Bahkan, kata Mahfud, ada yang menyebutnya demokrasi gagal. 

    Ia mengungkapkan berdasarkan Laporan Democracy Index 2023 Age of Conflict yang dirilis oleh Economist Intelligence Unit (EIU) menyebutkan peringkat demokrasi Indonesia turun dua peringkat.

    Mahfud menjelaskan berdasarkan laporan itu terdapat lima aspek yang berkontribusi pada kemerosotan demokrasi di Indonesia yakni proses pemilu dan pluralisme, keberfungsian pemerintahan, partisipasi politik, budaya politik, dan kebebasan sipil. 

    Perkembangan negatif Indeks Demokrasi tersebut, kata Mahfud, sejalan dengan perkembangan negatif penegakan hukum dan keadilan karena meluasnya korupsi yang penegakan hukumnya yang kurang bagus.

    Mahfud juga mengutip temuan Transparency Internasional Indonesia bahwa Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang semula berada di angka 40, tetapi dalam 3 tahun terakhir turun menjadi 34. 

    Di luar masalah korupsi tersebut, tingkat ketaatan negara pada hukum juga terrekam dalam survei tentang Indeks Negara Hukum Rule of Law yang hasilnya stagnan dalam beberapa tahun terakhir.

    Menurut World Justice Project, lanjut Mahfud, pada 2015-2024 skor Rule of Law Indeks Indonesia stagnan di angka 0,52 atau sampai 0,53 dalam rentang nilai tertinggi 1.

    Hal tersebut, ujarnya, bermakna Indeks Negara Hukum Indonesia ada di bawah rata-rata dunia yang berada pada angka 0,55 dan rata-rata regional sebesar 0,59.

    Selain itu, ucap Mahfud, situasi tersebut juga buruk jika dikaitkan dengan kriteria Bank Dunia tentang aset sebuah negara. 

    Menurut laporan Bank Dunia seperti ditulis dalam Where is the Wealth of Nations, lanjutnya, kepatuhan atau penegakan hukum mencakup 44 persen dari aset suatu bangsa. 

    Rinciannya, jelas dia, sumber daya alam sebagai aset tangible (yang bisa dilihat, dipegang, dilihat dengan pancaindera) hanya mencakup 23 persen dari seluruh aset negara.

    Sedangkan 77 persen sisanya, sambung Mahfud, merupakan aset intangible yang terbagi dalam aset intangible penegakan hukum sebesar 44 persen dan aset intangible non hukum sebesar 33 persen.

    “Jadi kalau mau memperbaiki negara ini, ya penegakan hukum kuncinya,” kata Mahfud saat menyampaikan pidato kunci dalam Seminar Nasional “Outlook Penegakan Hukum Indonesia 2025” di Hotel Borobudur Jakarta pada Kamis (12/12/2024).

    Indonesia, lanjut Mahfud, sudah merumuskan langkah capaian tujuannya yakni Indonesia Emas Tahun 2045.

    Diproyeksikan, kata Mahfud, Indonesia sudah bersih dari kemiskinan dan keterbelakangan, pendapatan per kapitannya ada di kisaran USD24 ribu, partisipasi pendidikan tinggi akan mencapai 72 sampai 74 persen, dan tidak ada lagi pengangguran pada saat mencapai Indonesia Emas tahun 2045.

    Selain itu, ungkapnya, berdasarkan hitung-hitungan ilmiah hasil studi McKinsey tentang pemanfaatan dan perkembangan aset, maka keadaan Indonesia Emas akan benar-benar bisa dicapai asal Indonesia dikelola dengan profesional dan penuh kejujuran.

    “Tetapi jika kita menangani Indonesia dengan tidak profesional apalagi koruptif dan terus membiarkan lemahnya penegakan hukum dan maraknya ketidakadilan, maka yang akan terjadi bukan hanya Indonesia tidak bisa menjadi Indonesia Emas melainkan bisa bubar,” ujar Mahfud.

    “Konstatasi (melihat atau menetapkan gejala atau tanda dari suatu keadaan atau peristiwa) ini pernah dikatakan sendiri oleh Bapak Prabowo Subianto pada tahun 2018 dengan merujuk buku yang ditulis oleh novelis tentang Artificial Intelligence, yaitu August Cole dan PW Singer yang telah menulis novel (soal) AI judulnya Ghost Fleet pada tahun 2015,” sambung Mahfud.

    Mahfud menjelaskan di dalam buku itu Cole dan Singer menyebut dalam pertarungan Artificial Intelligence (AI) yang mengglobal, beberapa negara termasuk Indonesia sudah tidak ada di dalam percaturan dunia pada tahun 2030.

    Namun menurutnya, keterampilan anak-anak bangsa Indonesia untuk menghadapi perkembangan AI tak perlu terlalu dirisaukan. 

    Ia memandang banyak anak-anak bangsa yang cerdas untuk menghadapi itu. 

    Justru menurutnya hal yang harus dirisaukan adalah lemahnya penegakan hukum dan maraknya ketidakadilan.

    “Dengan lemahnya penegakan hukum dan ketidakadilan yang masif maka bisa saja Indonesia berantakan sebelum mencapai Indonesia Emas,” kata Mahfud.

    Untuk itu ia mengajak untuk tetap memiliki harapan di tengah keputusasaan yang mulai menghantui masyarakat belakangan ini. 

    Harapan besar tersebut, kata Mahfud, terletak pada pimpinan pemerintahan dengan langkah-langkahnya yang lebih nyata mulai tahun 2025.

    Ia mengatakan itu karena menurutnya semua teori untuk memperbaiki situasi sudah habis didiskusikan, bahkan diterapkan ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijakan negara, namun hasilnya masih mengecewakan. 

    “Menurut saya, masih ada satu teori yang kita harapkan bisa dipakai dan mungkin workable, yaitu komitmen konsistensi, dan ketegasan Presiden saja dalam menegakkan hukum dan keadilan di dalam sistem demokrasi yang kita bangun,” kata dia.

    “Asa tersebut wajar kita ambil karena kita mencatat perjuangan, visi resmi, dan berbagai statement Presiden Prabowo selalu menekankan pada penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan demokrasi dalam kehidupan bernegara. Jadi teorinya tinggal komitmen, konsistensi, dan ketegasan,” sambungnya.

    Mahfud menjelaskan publik telah mendengar komitmen dan ketegasan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato-pidatonya.

    Akan tetapi, Mahfud menantikan konsistensi Prabowo dalam penataan dan mereformasi pejabat di pemerintahannya.

    “Saya kira itu satu keperluan dan perlu keberanian. Bukan hanya, ‘ya harus begitu’. Kalau ‘harus-harus’ begitu presiden-presiden yang dulu juga sama kan. Semua komitmennya ada. Tapi konsistensinya yang tidak mudah memang. Implementasi itu tidak mudah. Justru itu perlu keberanian dan ketegasan,” pungkas Mahfud.

  • Begini Cara Maksimalkan Laptop Dual Screen untuk Genjot Produktivitas – Page 3

    Begini Cara Maksimalkan Laptop Dual Screen untuk Genjot Produktivitas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Laptop dual screen atau laptop dengan dua layar tak dipungkiri tengah menjadi tren pada 2024, baik laptop dengan layar yang dapat dilipat menjadi dua atau sepasang layar yang disatukan.

    Salah satu perusahaan teknologi yang cukup fokus pada laptop dual screen adalah Lenovo. Perusahaan memperkenalkan Yoga Book 9i pada ajang Consumer Electronics Show (CES 2024), di mana saat ini sudah didukung dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Dengan sejumlah keunggulan yang ditawarkan, Lenovo Yoga Book 9i meraih penghargaan sebagai Best Laptop for Productivity di ajang Indonesia Gadget Award 2024.

    Untuk memaksimalkan fleksibilitas laptop dual screen, berikut empat cara yang bisa membantu kamu bekerja lebih produktif dan efisien.

    1. Mode Notebook

    Mode notebook pada laptop dual screen terlihat seperti laptop konvensional, nyaman digunakan ketika mengerjakan tugas dengan fokus tinggi.

    Pengguna dapat memanfaatkan keyboard virtual yang akan muncul di layar bagian bawah untuk memberikan input apa pun.

    Laptop dua layar ini juga mendukung keyboard fisik yang disertakan dalam pembelian, membebaskan pengguna untuk memilih sumber input.

    Ketika keyboard diposisikan di atas layar, maka layar bawah akan menampilkan panel sentuh virtual. Namun bila keyboard di posisikan di area bawah layar, maka tampilan di atas keyboard akan dihias widget bar, termasuk widget cuaca, kalender dan lainnya.

     

  • Pameran Foto Interaksi Urban di Jambi, Potret Sisi Lain Gemerlap Wajah Kota

    Pameran Foto Interaksi Urban di Jambi, Potret Sisi Lain Gemerlap Wajah Kota

    Liputan6.com, Jambi – Pengunjung pameran yang didominasi anak-anak muda itu lalu-lalang. Mereka mengamati seksama deretan objek foto yang terpajang di dinding Caffe Berteduh di kawasan Ibrahim Kota Jambi, Selasa malam (10/12/2024). Di antara para pengunjung, sekelompok muda-mudi tengah meriung diskusi membicarakan masalah sampah perkotaan. 

    Pameran foto “Interaksi Urban: Menemukan Kita di Tengah Keramaian” itu memotret sisi lain gemerlap kehidupan perkotaan. Ada frame bapak-bapak tidur di sebelah gerobaknya, sopir angkot, tukang jamu gendong, sampai anak-anak bermain perahu di sungai. Itu lah beberapa foto dengan objek human interest yang terpajang di sana.

    “Pameran kali ini menampilkan 131 varian foto dengan tema urban yang dipotret oleh 55 fotografer dari Jambi dan luar daerah,” kata Founder Majang Puto Rian Indra Eftritianto kepada Liputan6.com di lokasi pameran.

    Pameran foto yang digelar pada 9-15 Desember 2024 itu terselenggara secara kolektif. Komunitas fotografer bernama Majang Puto berkolaborasi dengan Sevend Feast. Sementara Coffeshop Berteduh menyediakan tempat dan mencetak foto.

    Selain pameran foto, gelaran ini juga diisi dengan beragam diskusi dengan tema berbeda setiap harinya, sehingga acaranya tidak monoton. Diskusi mulai dari membicarakan crypto, artificial intelligence (AI), digital marketing sampai jurnalistik. Diskusi ini terbuka untuk semua kalangan, baik komunitas dan individu. 

    “Pameran ini kita mulai buka itu dari jam 3 sore sampai 10 malam. Setelah pameran ini selesai foto-foto akan tetap ditampilkan di sini,” kata Rian.

    Rian menjelaskan alasan tema “Interaksi Urban: Menemukan Kita di Tengah Keramaian” dipilih karena saat ini fotografi jalanan diminati banyak kalangan. Tema ini bagi mereka sangat umum karena siapa saja bisa mengikutinya, termasuk pemula.

    Menurut Rian, saat ini ekosistem fotografi di Kota Jambi mulai berkembang. Komunitas fotografer sudah mau belajar bareng untuk membentuk ekosistem fotografi yang lebih baik.

    “Setelah mendengarkan masukan dari fotografer pemula dan professional kita kasih tema yang umum dulu. Kita ingin memfasilitasi fotografer membuat suatu karya yang lebih banyak aktivitas kota,” ujar Rian.