Produk: Artificial Intelligence

  • Pupuk Kaltim Rajin Kembangkan Inovasi Berbasis Digital, Buat Apa Sih?

    Pupuk Kaltim Rajin Kembangkan Inovasi Berbasis Digital, Buat Apa Sih?

    Jakarta: PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) komitmen melakukan pengembangan inovasi melalui adopsi teknologi berbasis digital. Hal ini dilihat dari budaya kerja melalui implementasi teknologi baru yang terus dikembangkan, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan secara signifikan.
     
    Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengatakan, pengembangan teknologi digital serta inovasi berkelanjutan dapat mendukung operasional perusahaan. Utamanya menghadirkan berbagai inisiatif digital yang berkelanjutan, serta menumbuhkan budaya inovasi di seluruh lini organisasi.
     
    “Pengembangan teknologi dan inovasi menjadi bagian dari strategi keberlanjutan di Pupuk Kaltim, sekaligus upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses melalui transformasi industri 4.0 secara berkesinambungan,” ujar Soesilo dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 22 Desember 2024.
     
    Menurut dia, Pupuk Kaltim terus memprioritaskan transformasi digital dalam proses bisnis dan operasional perusahaan. Bahkan beberapa tahun terakhir, Pupuk Kaltim melakukan berbagai penyempurnaan implementasi teknologi berbasis digital dengan lebih efisien.
     
    Berbagai inovasi yang diterapkan pun mengacu pada penggunaan Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) hingga big data analytics untuk memantau proses produksi maupun distribusi. Melalui dukungan teknologi, Pupuk Kaltim pun mampu meningkatkan efisiensi operasional, meminimalisasi risiko hingga memastikan kualitas produk yang lebih optimal.
     
    Selain itu Pupuk Kaltim juga mengembangkan platform digital untuk manajemen rantai pasok, sehingga distribusi pupuk ke seluruh wilayah tanggung jawab perusahaan mampu terealisasi dengan lebih cepat, tepat dan transparan. Upaya tersebut pun jelas membawa dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas dan efisiensi kinerja perusahaan dari tahun ke tahun.
     
    “Di tengah tantangan industri saat ini, Perusahaan diharuskan untuk beradaptasi dan berinovasi. Maka dari itu Pupuk Kaltim terus mengoptimalkan adopsi teknologi terkini, sebagai bagian dari strategi jangka untuk mencapai pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan,” terang Soesilo.
     

     

    Pengembangan ide kreatif
     
    Lebih lanjut, salah satu faktor keberhasilan Pupuk Kaltim adalah budaya inovasi yang tertanam kuat di seluruh insan perusahaan, melalui pengembangan berbagai ide kreatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Pupuk Kaltim juga memberi ruang bagi karyawan berkolaborasi dan menciptakan solusi inovatif, sesuai visi Pupuk Kaltim menjadi perusahaan yang adaptif terhadap perubahan.
     
    Pupuk Kaltim juga secara rutin mengadakan kompetisi inovasi internal sebagai wadah bagi karyawan untuk menuangkan ide kreatif, serta membawa dampak positif bagi perusahaan. Setiap tahun, lebih dari 1.000 inovasi yang lahir, baik melalui gagasan baru maupun perbaikan dan peningkatan dari sebelumnya.
     
    “Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi dan inovasi, sebagai bagian dari strategi perusahaan. Berbagai inisiatif baru akan terus digagas untuk mendukung transformasi digital yang berkelanjutan,” tegas Soesilo.
     
    Komitmen tersebut membuat Pupuk Kaltim sukses meraih tiga penghargaan dalam ajang Digital Innovation & Achievement Award (IDIA) 2024. Penghargaan dari Business Asia Indonesia itu diantaranya Best Digital New Technology and IT Implementation 2024, Best Overall Indonesia Digital Innovation and Achievement 2024, serta Best CEO of the Year 2024 bagi Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo.
     
    Pimpinan Business Asia Indonesia Juanda Jafar mengatakan IDIA 2024 merupakan bentuk apresiasi keberhasilan inovasi dan adopsi teknologi digital terbaru, yang telah dicapai berbagai perusahaan di Indonesia. Tahun ini ada 17 perusahaan yang menerima penghargaan dari berbagai sektor industri, yang dilihat dari penguatan inovasi dan implementasi teknologi terbaru berbasis digital.
     
    “IDIA 2024 upaya mendorong perusahaan melakukan penyempurnaan implementasi dan adopsi teknologi digital dalam berinovasi, sehingga makin meningkatkan efisiensi, produktivitas, keamanan dan kenyamanan dalam aktivitas bisnis perusahaan,” tutur Juanda Jafar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Digitalisasi dan AI: Kunci UMKM Hadapi Tantangan Ekonomi Digital – Page 3

    Digitalisasi dan AI: Kunci UMKM Hadapi Tantangan Ekonomi Digital – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mendorong pelaku UMKM cepat beradaptasi dan mampu memanfaatkan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sebagai senjata utama untuk bersaing di pasar global.

    Dengan AI, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan strategi pemasaran yang lebih cerdas, dan menciptakan produk yang relevan dengan kebutuhan pasar internasional. 

    Kemampuan tersebut adalah kunci menghadapi tantangan arus digitalisasi di era ekonomi digital. Maka penguatan keterampilan digital UMKM menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Demikian ditegaskan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, saat acara bertajuk UMKM Click and Grow “Berdaya Bertransformasi dengan AI Bersama Kemkomdigi” yang diadakan di Urban Forest, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024) kemarin.

    UMKM dikatakannya jadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh digitalisasi, tetapi juga memiliki peluang besar untuk berkembang jika mampu beradaptasi dengan teknologi.

    “Pemanfaatan teknologi digital, termasuk AI, bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Jika UMKM di luar negeri telah menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, maka kita juga harus siap. Jika tidak, kita akan kalah dalam persaingan global,” ujar Meutya Hafid.

    Berdasarkan data Kemkomdigi, hingga 2023, baru sekitar 38,7 persen UMKM di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi digital. Begitu pula data Badan Ekonomi Kreatif pada periode yang sama sebesar 42 persen. Angka ini memang naik dari 34 persen pada 2022, tetapi dinilai belum signifikan mengingat derasnya arus digitalisasi.

    “Pertumbuhannya belum cukup cepat untuk mengimbangi transformasi digital yang tengah berlangsung. Kita harus mempercepat langkah agar UMKM dapat lebih kompetitif,” jelas Meutya.

    Untuk itu, Kemkomdigi terus mendorong literasi digital melalui berbagai program, termasuk pelatihan, diskusi, dan kampanye online bekerja sama dengan media. Acara pelatihan kali ini diikuti oleh sekitar 500 pelaku UMKM yang antusias belajar meningkatkan keterampilan digital mereka.

     

  • Menkomdigi Dorong UMKM Manfaatkan AI untuk Hadapi Persaingan Global

    Menkomdigi Dorong UMKM Manfaatkan AI untuk Hadapi Persaingan Global

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mendorong pelaku UMKM cepat beradaptasi dan mampu memanfaatkan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sebagai senjata utama untuk bersaing di pasar global. Dengan AI, UMKM mampu meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan strategi pemasaran yang lebih cerdas, dan menciptakan produk yang relevan dengan kebutuhan pasar internasional. 

    Kemampuan tersebut adalah kunci menghadapi tantangan arus digitalisasi di era ekonomi digital. Maka penguatan keterampilan digital UMKM menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Menurutnya, UMKM menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh digitalisasi, tetapi juga memiliki peluang besar untuk berkembang jika mampu beradaptasi dengan teknologi. Pemanfaatan teknologi digital, termasuk AI, bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. 

    “Jika UMKM di luar negeri telah menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, maka kita juga harus siap. Jika tidak, kita akan kalah dalam persaingan global,” ujar Meutya Hafid dalam diskusi bertajuk UMKM Click and Grow “Berdaya Bertransformasi dengan AI Bersama Kemkomdigi” pada Minggu (22/12/2024). 

    Meutya memaparkan hingga akhir 2023, baru sekitar 38,7 hingga 42 persen UMKM di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi digital. Pertumbuhannya dinilai belum cukup cepat untuk mengimbangi transformasi digital yang tengah berlangsung. 

    “AI mampu membantu UMKM di berbagai tahap, mulai dari langkah awal hingga pengembangan lebih lanjut. Namun, jika kita tidak mempersiapkan diri, negara lain yang sudah lebih maju dalam penggunaan AI akan menjadi lebih kompetitif, sementara kita tertinggal,” ucap Meutya.

    Ia pun mengingatkan bahwa kesiapan UMKM dalam mengadopsi teknologi seperti AI akan berdampak langsung pada target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen, seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

  • Pemerintah Susun Lima Prioritas Vertikal Utama Strategi AI Nasional

    Pemerintah Susun Lima Prioritas Vertikal Utama Strategi AI Nasional

    Bandung (beritajatim.com) – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengumumkan bahwa pemerintah telah menyusun Lima Prioritas Vertikal Utama Strategi Artificial Intelligence (AI) Nasional untuk memaksimalkan potensi teknologi dalam berbagai sektor penting. Lima Prioritas Strategi AI Nasional mencakup Layanan Kesehatan, Reformasi Birokrasi, Pendidikan Talenta, Smart Cities Mobility, dan Keamanan Pangan.

    “AI digunakan dalam layanan kesehatan karena memang sudah diawali oleh Kementerian Kesehatan untuk memperluas akses dan meningkatkan akurasi diagnosa. Teknologi ini memungkinkan pendeteksian dini penyakit serta efisiensi dalam manajemen rumah sakit,” ujar Meutya Hafid dalam Seminar Nasional Optimasi Pemanfaatan AI di Institut Teknologi Bandung, Sabtu (21/12/2024) kemarin.

    Meutya menjelaskan penerapan model 4P dalam layanan kesehatan, yakni prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal, meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan aksesibilitas bagi masyarakat Indonesia. Pada prioritas Reformasi Birokrasi, AI menjadi motor perubahan dengan beberapa lembaga pemerintahan yang telah mengimplementasikan proses pengolahan data berbasis AI, mengurangi waktu dan biaya operasional secara signifikan.

    Di kuartal 2025, pemerintah akan meluncurkan SPBE Digital sebagai layanan terintegrasi lintas kementerian. Di bidang Pendidikan Talenta, AI diterapkan melalui pembelajaran adiktif yang dirancang sesuai kebutuhan individu, dengan metode self-paced learning dan Micro Skill.

    “Prioritas strategi AI nasional adalah melahirkan talenta digital AI yang siap untuk teknologi AI,” ungkap Meutya.

    Pengembangan kota pintar dengan integrasi data dan pengelolaan lalu lintas berbasis AI menjadi perhatian utama di Smart Cities Mobility.

    Keamanan Pangan sebagai prioritas kelima melibatkan optimalisasi siklus hidup pangan dan pengelolaan lahan pertanian melalui prediksi iklim dan cuaca, proyeksi rantai pasok makanan dan logistik, serta peningkatan kualitas benih dan panen.

    Dalam acara tersebut, Menkomdigi Meutya Hafid didampingi Plt Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Ismail. Hadir juga Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rahman Arif, Rektor ITB 2025-2030 Tatacipta Dirgantara, serta jajaran Rektorat dan Guru Besar ITB. [beq]

  • Menkomdigi Meutya Hafid: Ini 5 Fokus Strategi AI Nasional untuk Indonesia Maju – Page 3

    Menkomdigi Meutya Hafid: Ini 5 Fokus Strategi AI Nasional untuk Indonesia Maju – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah, lewat Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid terus berinovasi dalam pemanfaatan teknologi, terutama Artificial Intelligence (AI). 

    Menkomdigi menyatakan, Pemerintah Indonesia saat ini sudah merumuskan lima prioritas utama Strategi AI Nasional bertujuan untuk memaksimalkan potensi teknologi demi mendorong kemajuan di berbagai sektor penting.

    Dalam seminar bertajuk Optimasi Pemanfaatan AI dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Sabtu 21 Desember 2024, Menteri Meutya menjelaskan lima prioritas tersebut.

    Adapun lima prioritas itu, meliputi: Layanan Kesehatan, Reformasi Birokrasi, Pendidikan Talenta, Smart Cities Mobility, dan Keamanan Pangan.

    1. AI dalam Layanan Kesehatan

    “Pemanfaatan AI di sektor kesehatan dimulai oleh Kementerian Kesehatan, dengan fokus memperluas akses dan peningkatan akurasi diagnosa,” kata Meutya.

    Dia menjelaskan, “teknologi AI sudah mendukung pendeteksian dini penyakit serta efisiensi manajemen ruam sakit.” Penerapan model 4P—prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal—disektor kesehatan diyakini mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan aksesibilitas kesehatan di Indonesia.

    2. Dorong Reformasi Birokrasi

    Dalam reformasi birokrasi, AI menjadi motor penggerak efisiensi. Menkomdigi mengungkap, beberapa lembaga pemerintahan telah memanfaatkan AI untuk mempercepat proses pengolahan data.

    “Di kuartal 2025, kami juga akan meluncurkan SPBE Digital sebagai layanan terintegrasi lintas kementrian. Kemkomdigi juga telah menggunakan AI untuk mengawasi konten negatif di platform digital.”

     

  • Gim dan Kreator Konten Jadi Pendorong Baru Pendapatan Negara pada 2025

    Gim dan Kreator Konten Jadi Pendorong Baru Pendapatan Negara pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) memandang sektor gim dan kreator konten sebagai peluang besar untuk meningkatkan pendapatan negara secara signifikan pada 2025.

    Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan, gim dan konten kreator merupakan prioritas subsektor ekonomi kreatif sudah diarahkan oleh Bappenas.

    “Meskipun kuliner, kriya, dan fesyen tetap menjadi penyumbang utama, sektor-sektor baru juga menjadi perhatian khusus,” ujar Riefky dikutip dari Antara, Minggu (22/12/2024).

    Selain itu, Riefky menyoroti perkembangan pesat dalam sub sektor film, animasi, dan video gim. Menurutnya, subsektor ini menunjukkan potensi besar dan perlu mendapat perhatian lebih, mengingat tren pertumbuhannya yang semakin kuat di masyarakat.

    Sementara, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar turut menambahkan bahwa konten digital dan kreator konten juga menjadi subsektor yang patut diperhatikan. Subsektor ini mencakup pekerjaan baru seperti pemengaruh (influencer) dan V-Tuber, yang kini semakin diminati oleh generasi muda.

    “Di Jepang, V-Tuber sudah menjadi industri besar. Indonesia juga mulai mengikuti, bahkan baru bulan lalu penghargaan V-Tuber pertama kali digelar di sini,” kata Irene.

    Selain itu, kehadiran teknologi seperti artificial intelligence (AI) turut membuka peluang baru dalam ekonomi kreatif dalam industri gim dan dunia konten kreator untuk menambah pendapatan negara pada 2025. 

    Untuk mengoptimalkan potensi sektor-sektor ini, Irene menekankan pentingnya pemetaan ekosistem ekonomi kreatif dan pengumpulan data terkait potensi pendapatan dari sektor-sektor baru tersebut.

    Kemenekraf berencana memanfaatkan data untuk mengembangkan 17 sub sektor ekonomi kreatif yang sudah ada. Ke-17 sub sektor tersebut terbagi menjadi empat bidang utama, yakni pertama kreativitas budaya meliputi kuliner, kriya, fesyen, seni rupa, dan seni pertunjukan.

    Kedua, kreativitas digital dan teknologi meliputi, gim dan aplikasi. Ketiga kreativitas desain meliputi, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, dan desain produk.

    Keempat, kreativitas media, seperti film, animasi, video, periklanan, televisi, radio, musik, penerbitan, dan fotografi.

    “Dengan banyaknya inovasi baru, kita perlu memastikan bahwa pengembangan ekonomi kreatif berbasis data dan mempertahankan kekuatan ekonomi yang telah kita bangun selama 10 tahun terakhir,” ujar Irene.

    Melalui upaya penerapan sub sektor, seperti gim dan konten kreator, sektor ekonomi kreatif diharapkan mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan negara pada 2025.

  • Menkomdigi Minta UMKM Perkuat Literasi Digital untuk Genjot Performa Bisnis

    Menkomdigi Minta UMKM Perkuat Literasi Digital untuk Genjot Performa Bisnis

    Jakarta

    Menteri Komunikasi Digital RI Meutya Hafid mendorong pelaku UMKM untuk terus memperkaya literasi digital. Meutya mengatakan UMKM merupakan salah satu sektor yang paling terdampak digitalisasi. Oleh karena itu, kecakapan digital menjadi modal penting buat pengusaha dalam menjalankan bisnis.

    Selain itu, perkembangan teknologi yang pesat, seperti hadirnya Artificial Intelligence (AI), pun harus dilihat pengusaha UMKM sebagai peluang untuk meningkatkan performa bisnis.

    “Kita betul-betul harus mempersiapkan diri terhadap arus transformasi digital yang hadir di Tanah Air dan juga secara global di belahan dunia manapun. Sektor UMKM adalah salah satu yang akan sangat terdampak dengan adanya digitalisasi, dan tentu baik atau buruknya dampak arus (perkembangan teknologi) itu kita yang menentukan,” tutur Meutya dalam keterangannya, Sabtu (21/12/2024).

    Hal ini disampaikannya dalam acara UMKM Click & Grow di Jakarta, Sabtu (21/12)

    Berdasarkan data Komidigi, jumlah UMKM yang sudah memanfaatkan ruang digital per tahun 2023 baru 38,7%. Meskipun angka tersebut naik dibandingkan tahun 2022 sebesar 34%, Meutya menyebut pemanfaatan teknologi digital oleh UMKM masih belum maksimal.

    “Sebetulnya kenaikannya belum signifikan dibandingkan arus digitalisasi yang sangat cepat. Jadi menurut saya kenaikan itu perlu digenjot lagi, perlu dipercepat lagi untuk menghadapi digitalisasi,” papar Meutya.

    Saat ini, platform e-commerce termasuk salah satu bentuk teknologi yang dapat dimanfaatkan pengusaha UMKM untuk mengembangkan bisnis.

    Kehadiran e-commerce juga merupakan katalis penting dalam proses digitalisasi UMKM. Survei Populix tahun 2023 pun menunjukkan 82% masyarakat Indonesia memilih e-commerce sebagai media untuk berbelanja.

    Selain itu, data yang dirilis E-conomy 2024 dan Google, Bain, and Temasek memproyeksi hingga tahun 2025, nilai total transaksi e-commerce menyentuh US$ 110 miliar, yang didukung oleh pertumbuhan e-commerce sebesar 15%.

    Statistik ini tentunya menggambarkan besarnya potensi bisnis yang dapat dijajaki UMKM dari ekosistem e-commerce. Namun, untuk memanfaatkan potensi ini para pengusaha UMKM harus memiliki literasi digital yang memadai.

    Literasi Digital Perkuat UMKM

    Meutya mengungkapkan memperkaya literasi digital sudah menjadi keharusan bagi pengusaha UMKM. Sebab, kecakapan memanfaatkan teknologi akan meningkatkan daya saing UMKM di pasar domestik maupun internasional.

    “Kita bukan pada posisi bisa menolak untuk menggunakan teknologi. Karena teknologi akan masuk ke segala lini melalui berbagai cara,” tegas Meutya.

    Pemerintah pun turun tangan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan pengusaha UMKM. Salah satunya melalui kolaborasi dengan platform e-commerce.

    Sejalan dengan upaya pemerintah mendorong literasi digital UMKM, Head of Government Relations Shopee Indonesia Balques Manisang mengatakan Shopee Indonesia menaruh perhatian besar terhadap literasi digital bagi UMKM.

    Shopee, kata Balques, menyediakan wadah edukasi, pelatihan, dan pendampingan bagi para UMKM melalui program Bimbel Shopee dan Kampus Shopee.

    Melalui Kampus Shopee yang diberikan secara daring untuk para UMKM di seluruh wilayah di Indonesia, Shopee memberikan edukasi, pelatihan, dan pendampingan secara komprehensif kepada para pengusaha UMKM. Hal ini termasuk pengetahuan yang diberikan bersifat holistik, dimulai dari wawasan bisnis digital hingga pemahaman teknis untuk optimalisasi penjualan di platform Shopee.

    “Jadi, Literasi digital itu memang menjadi kunci untuk berdaya saing di era digital. Dengan mengasah literasi dan kemampuan digital, pelaku UMKM akan mampu meningkatkan efisiensi bisnisnya dengan teknologi sehingga rekan-rekan pelaku UMKM bisa naik kelas bahkan hingga go internasional,” ujar Balques.

    Balques menambahkan, literasi digital yang diberikan Shopee pun tak sebatas cara membangun dan mengembangkan bisnis. Shopee, kata dia, juga memberikan pemahaman tentang keamanan data dan transaksi secara daring.

    “Kami percaya bahwa literasi digital tidak hanya tentang memanfaatkan teknologi, tetapi juga memahami cara melindungi diri di dunia digital. Dengan langkah-langkah ini, Shopee ingin memastikan pengalaman jual-beli online yang aman, nyaman, dan terpercaya bagi seluruh ekosistem kami,” tutur Balques.

    Partisipasi di Sesi Shopee Live

    Pada kesempatan tersebut, Meutya juga menyempatkan diri mengunjungi booth sejumlah UMKM yang berpartisipasi. Dia juga bertandang ke booth Shopee yang menghadirkan UMKM fesyen, Sayra Official.

    Di sana, Meutya sempat bergabung sesi Shopee Live bersama owner Sayra Official, Surmiyati. Ia juga membeli produk baju abaya dari Sayra Official, serta menyemangati Sayra Official yang ingin mengekspor produknya melalui Program Ekspor Shopee.

    “Kami di sini hadir untuk mendukung UMKM. Semoga tahun depan bisa ekspor produknya ya,” kata Meutya.

    Balques menyampaikan Program Ekspor Shopee menjadi salah satu pintu masuk bagi produk-produk UMKM untuk menuju pasar global. Jumlah produk UMKM Indonesia yang diekspor Shopee ke Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin meningkat hampir 50% di tahun 2024 ini.

    Adapun program ini dapat dimanfaatkan UMKM seperti Sayra untuk menjajaki peluang ekspor ke berbagai negara di dunia.

    “Memungkinkan sekali sih, karena selain pelatihan untuk keterampilan digital tadi (Kampus dan Bimbel Shopee), kami juga mendukung produk UMKM untuk Ekspor ke Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin melalui program ekspor Shopee. Peluangnya besar sekali untuk Ibu Surmiyati dari Sayra Official di tahun mendatang untuk dimanfaatkan karena tahun ini, kami produk terekspor dari para UMKM mengalami peningkatan hampir 50%,” pungkas Balques.

    (prf/ega)

  • AHY Pastikan Penggunaan Teknologi AI untuk Pantau Lalu Lintas Nataru 2025

    AHY Pastikan Penggunaan Teknologi AI untuk Pantau Lalu Lintas Nataru 2025

    Bekasi, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),  menekankan pentingnya penggunaan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk memantau kondisi lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. 

    Untuk memastikannya AHY pun mengunjungi Command Center Jasa Marga di Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (20/12/2024). 

    Menurut AHY, teknologi AI akan menjadi alat penting dalam membantu Jasa Marga mengidentifikasi lokasi-lokasi yang mengalami kepadatan lalu lintas. 

    “Kami punya tugas untuk mengatur lalu lintas dengan menggunakan teknologi, termasuk CCTV yang terintegrasi di ribuan lokasi. Dengan AI, kita bisa mengetahui lokasi-lokasi yang sudah over kapasitas,” ujar AHY.

    AHY juga memprediksi lonjakan lalu lintas masyarakat dan barang menjelang libur nataru 2025. 

    Jasa Marga, lanjut AHY, telah melakukan berbagai simulasi untuk mengidentifikasi waktu dan lokasi yang membutuhkan perhatian lebih. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan intensitas pengguna kendaraan yang diperkirakan akan meningkat.

    “Hari ini, 20 Desember, bisa kita prediksi bahwa dalam beberapa hari ke depan akan ada peningkatan mobilitas karena musim libur Nataru. Selain itu, kami ingin memastikan bahwa pariwisata juga dapat meningkat,” jelasnya tentang lalu lintas Nataru 2025.

    Sementara dalam rangka menghadapi masa Nataru, Jasa Marga juga memperkuat operasional call center mereka. Ia menekankan call center harus bekerja lebih cekatan untuk menangani situasi darurat dengan cepat. 

    “Biasanya ada ratusan panggilan yang masuk, tetapi pada masa Nataru jumlahnya bisa meningkat hingga ribuan, mencapai sekitar 3.600 panggilan,” ungkap AHY.

    “Dalam situasi emergency, kecepatan respon sangat krusial. Jika terjadi insiden, penanganan yang cepat akan menyelamatkan banyak nyawa,” tambahnya soal lalu lintas Nataru 2025.

  • Bos Smartfren Ungkap Sumber Uang Baru Opsel di RI

    Bos Smartfren Ungkap Sumber Uang Baru Opsel di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Digitalisasi yang berkembang juga masuk ke dalam industri telekomunikasi. Sektor itu diperkirakan bisa meningkatkan industri secara keseluruhan.

    Ditanya soal outlook industri telko 2025, Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengatakan telekomunikasi tidak lagi berbicara soal bisnis besaran data internet saja. Namun juga sudah terkait bisnis digital, dan diperkirakan akan terus naik.

    “Jadi kembali lagi bahwa kalau kita bicara telekomunikasi, kita harus definisikan dulu. Karena orang sekarang, kementeriannya aja udah ngomong digital. Nah, di mana telekomunikasi ini berada? Kalau telekomunikasi kita bicarakan adalah ini, hanya ngomong gigabyte, ini pasti kita akan bicarakan hanya bicara bisnis gigabyte. Pasti nggak akan tinggi-tinggi amat,” kata Merza dalam Paparan Publik Kinerja Perusahaan, di Jakarta, Jumat (20/12/2024).

    “Tapi kalau kita bicara digital pasti naik. Pasti akan tumbuh,” ucapnya menambahkan.

    Menurutnya tren itu sama seperti penggunaan voice yang mengalami penurunan terus-menerus. Di saat bersamaan data yang bisa mengerek pendapatan operator.

    Sekarang kenaikan bisa terjadi dari beberapa hal. Selain digital juga berasal dari teknologi baru seperti Artificial Intelligence hingga big data.

    “Mulai bisnis digital, AI, big data, itu sekarang jadi income-income yang baru,” kata Merza.

    Sejak minggu lalu, Smartfren dan XL Axiata mengumumkan merger dan bergabung menjadi XL Smart. Prosesnya akan terus berlanjut hingga tahun depan.

    Ketiga produk XL, Axis, dan Smartfren tetap dipertahankan meski perusahaan sudah menjadi satu. Merza menjelaskan soal segmentasi semua produk kemungkinan akan diatur ulang ke depannya.

    “Ya tentu nanti kalau udah bicara merger akan diatur ulang. Segmentasinya akan diatur ulang. Mungkin kalau lihat sekarang dua produk XL kan beda. Kayak gitu,” jelasnya.

    (fab/fab)

  • Pembayaran Digital RI Diramal Tembus Rp2.908 Triliun 2025, Judol Berkontribusi?

    Pembayaran Digital RI Diramal Tembus Rp2.908 Triliun 2025, Judol Berkontribusi?

    Bisnis.com, JAKARTA – Pembayaran digital diramal masih menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia pada 2025. Transaksi yang berputar pada pembayaran digital lebih tinggi dibandingkan dengan e-commerce. Banyak faktor yang menyebab lesatan transaksi, salah satunya judi online. 

    Pembayaran digital Indonesia diprediksi mencapai Rp2.908 triliun pada 2025, naik 16,7% dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp2.491 triliun seiring dengan penetrasi internet Indonesia yang makin luas dan perubahan gaya hidup masyarakat.

    Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda mengatakan naiknya transaksi digital pada tahun depan berpotensi didorong oleh transaksi judi online. Namun, bukan faktor pendorong utama. Terlebih praktik tersebut merupakan ilegal dan terus ditekan pertumbuhannya. 

    “Ya bisa jadi ada transaksi judi online di situ, karena ada beberapa ewallet yang menjadi media transaksi terkait judi online,” kata Huda kepada Bisnis saat dihubungi, Jumat (20/12/2024).

    Pada Oktober 2024, Komdigi yang saat itu masih bernama Kemenkominfo, mengungkapkan lima dompet digital yang digunakan untuk judi online.

    Menurut data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang diterima Komdigi, nilai transaksi di 5 dompet digital tersebut mencapai triliunan rupiah.

    PT Espay Debit Indonesia Koe (aplikasi DANA) mencatatkan transaksi dengan nominal transaksi Rp 5,37 triliun dan jumlah transaksi 5,72 juta dan PT Visionet Internasional (OVO) dengan nominal transaksi Rp 216,62 miliar dengan jumlah transaksi 836.095.

    Kemudian, PT Dompet Anak Bangsa (Go Pay) dengan nominal transaksi Rp89,24 miliar dengan jumlah transaksi 577.316, PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) dengan nominal transaksi Rp65,45 miliar dengan jumlah transaksi 80.171 dan Airpay International Indonesia dengan nominal transaksi Rp 6,1 miliar dengan jumlah transaksi 33.069.

    Lebih lanjut, Huda menjelaskan kenaikan pembayaran digital di tahun 2025 dikarenakan adanya pola pembayaran yang berubah di masyarakat saat ini.

    Sebab, saat ini masyarakat melalukan pembayaran secara digital dan sudah mulai meninggalkan pembayaran secara cash.

    “Kita lihat di sini pun dengan Qris yang juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir,” ucap Huda.

    Selain pembayaran digital, Celios juga melihat pada tahun 2025 perdagangan daring juga mengalami kenaikan menjadi Rp471,01 triliun dibandingkan 2024 yang berada diangka Rp468,64.

    Pengguna belanja di e-commercePerbesar

    Meski mengalami kenaikan, Huda mengatakan bahwa kenaikan yang terjadi pada perdagangan daring di 2025 tidak terlalu signifikan.

    Selain itu, Huda memprediksi adanya pertumbuhan transaksi pada sektor transportasi daring. Huda menyebut, pihaknya memprediksi transaksi transportasi daring tumbuh Rp12,66 triliun pada tahun 2025 atau naik sekitar 6% dibanding 2024 yang diketahui sebesar Rp11,94 triliun.

    “Tapi transportasi daring ini tidak menghitung untuk pengantaran makanan, kita hanya menghitung untuk yang pengantaran orang,” pungkasnya.

    Tantangan

    Indonesia memiliki tiga tantangan utama guna menaikan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2025. Salah satunya menipisnya investasi yang masuk ke startup.

    Huda mengatakan tantangan pertama adalah seretnya investasi terhadap startup di Indonesia.

    “Kita tahu di Indonesia sendiri, investasi di bidang digital itu mengalami penurunan yang cukup tajam,” kata Huda dalam diskusi Indonesia Digital Economy Outlook 2025, Kamis (19/12/2024).

    Diketahui, investasi yang masuk ke startup global mengalami penurunan sekitar 35% menjadi US$345,7 miliar pada 2023 menurut laporan Pitchbook. Di Amerika Serikat penurunan pendanaan sekitar 30% menjadi US$170,6 miliar. 

    Sementara itu, nilai pendanaan startup di Indonesia pada semester pertama tahun 2023 mengalami penurunan sekitar 74%.

    Huda menuturkan, pada 2021 investasi di ekonomi digital Indonesia sempat mencapai Rp140 triliun. Namun, pada tahun 2022 angkanya menurun hampir setengahnya yakni berkisar Rp68 triliun.

    Lebih lanjut, Huda menyebut tantangan selanjutnya yaitu masalah sumber daya manusia (SDM) yang sudah digantikan oleh Artificial Intelligence atau AI.

    Huda menjelaskan, nilai Human Capital Index di negara-negara seperti Malaysia, China, dan India cenderung stabil di angka 0,60–0,70, menunjukkan konsistensi dalam pengembangan kualitas SDM. 

    “Sedangkan Indonesia memiliki nilai HCI lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, mencerminkan tantangan dalam peningkatan kualitas SDM,” ujarnya.

    Perbesar

    Huda menyebut, Singapura konsisten menduduki posisi teratas dengan skor 99,48 di 2022 dan 97,4 pada 2023, menunjukkan daya saing digital yang kuat di kawasan. 

    Sementara Indonesia mengalami peningkatan bertahap, namun masih tertinggal di angka 56,74 pada 2022 dan 60,36 di 2023, menekankan perlunya investasi lebih pada infrastruktur digital dan SDM.

    “Indonesia memiliki peringkat yang membaik dalam aspek talent, namun masih rendah, perlu peningkatan keterampilan SDM untuk memenuhi kebutuhan ekonomi digital dan AI,” ucap Huda.

    Sementara, masalah terakhir yakni literasi finansial digital dan keamanan transaksi. Dirinya mengatakan bahwa nilai pilar infrastruktur dan ekonomi dari masyarakat digital Indonesia menurun di tahun 2024 dibandingkan tahun 2023.

    “Nilai Pemberdayaan masih lebih rendah dibandingkan dengan nilai pilar lainnya yang menunjukkan ekonomi digital di Indonesia belum mampu menjadi motor pemberdayaan ekonomi yang signifikan,” pungkasnya.