Produk: Artificial Intelligence

  • Italia Blokir DeepSeek, Masih Investigasi Penggunaan Data

    Italia Blokir DeepSeek, Masih Investigasi Penggunaan Data

    Jakarta

    Agensi Perlindungan Data (GPDP) Italia meluncurkan investigasi terhadap AI chatbot China DeepSeek. DeepSeek pun harus diblokir sementara waktu, memastikan keamanan data pengguna.

    GPDP mengatakan telah memutuskan untuk bertindak setelah menerima jawaban yang dinilai sama sekali tidak memadai atas pertanyaannya tentang penggunaan data pribadi oleh firma tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan, dikatakan mereka telah memerintahkan untuk segera menerapkan pembatasan pemrosesan data pengguna Italia oleh Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence dan Beijing DeepSeek Artificial Intelligence, perusahaan Tiongkok yang menyediakan layanan chatbot DeepSeek. Pada saat yang sama, otoritas tersebut telah membuka penyelidikan.

    “Langkah pembatasan, yang dirancang untuk melindungi data pengguna Italia, mengikuti komunikasi dari perusahaan yang diterima hari ini, yang isinya dianggap sama sekali tidak memadai,” katanya.

    Sebelumnya, lembaga itu mengumumkan telah mengajukan pertanyaan kepada DeepSeek tentang bagaimana data pribadi dikumpulkan, dari sumber mana dan untuk tujuan apa, serta di mana data tersebut disimpan.

    “Bertentangan dengan apa yang diamati oleh otoritas, perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka tidak beroperasi di Italia dan bahwa undang-undang Eropa tidak berlaku bagi mereka,” ujar pernyataan GPDP.

    Otoritas tersebut juga telah menanyakan jenis informasi apa yang digunakan untuk melatih sistem AI DeepSeek sehingga pengguna layanan itu diberi tahu tentang pemrosesan data mereka.

    Berbasis di Kota Hangzhou di China timur — terkadang dikenal sebagai Silicon Valley China — DeepSeek memicu kepanikan di Wall Street dengan chatbot barunya yang canggih. DeepSeek bahkan dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih murah daripada pesaingnya.

    GPDP pada bulan Desember mendenda OpenAI sebesar € 15 juta atau sekitar Rp 252,6 miliar atas penggunaan data pribadi oleh chatbot ChatGPT. Akan tetapi perusahaan teknologi AS itu mengatakan bakal mengajukan banding.

    Investigasi dimulai pada Maret 2023 ketika GPDP memblokir ChatGPT untuk sementara waktu di Italia karena masalah privasi, dan menjadi negara Barat pertama yang mengambil tindakan tersebut. Demikian melansir South China Morning Post, Senin (3/2/2025).

    (ask/fay)

  • Pemerintah Optimistis Pembangunan 3 Juta Rumah Bisa Atasi Kelebihan Pasokan Semen – Halaman all

    Pemerintah Optimistis Pembangunan 3 Juta Rumah Bisa Atasi Kelebihan Pasokan Semen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim S Djojohadikusumo menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di sektor perumahan melalui program 3 juta rumah.

    Menurutnya, program tersebut tidak hanya bertujuan untuk menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi akan memberikan stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Kita sekarang sudah komitmen nyata dari pemerintah Qatar dan swasta Qatar untuk pembiayaan 4 juta sampai 6 juta unit rumah. Di samping itu kemarin kami bertemu dengan Menteri Energi dan Perindustrian Uni Emirat Arab juga komit 1 juta dan mungkin lebih. Ini belum termasuk dari China, Turki, India, Singapura dan lain-lain. Ini semua akan menjadi stimulus ekonomi bagi 185 bidang ekonomi yang terikat atau tersentuh bidang perumahan, termasuk semen,” kata Hashim dalam acara ESG Sustainability Forum 2025 dikutip Senin (3/2/2025).

    Hashim yang juga merupakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, program 3 juta rumah setiap tahun akan meningkatkan permintaan semen, sehingga dapat membantu mengatasi masalah oversupply yang dihadapi oleh industri semen domestik saat ini.

    “Itu selama Pak Prabowo memimpin, program perumahan akan terus berlangsung,” ungkap Hashim.

    Di sisi lain, Hashim juga mengimbau agar pelaku industri memperhatikan aspek lingkungan seiring meningkatnya kegiatan ekonomi.

    “Apa hubungannya dengan ESG dan lingkungan hidup? Bisnis itu pasti ada dampak. Pabrik semen kan berproduksi terus dan menghasilkan emisi. Di sini kita harus jaga baik-baik,” ujar Hashim.

    Berbicara sebagai narasumber pada acara yang sama, Direktur Utama SIG, Donny Arsal menyampaikan, SIG senantiasa menjalankan praktik bisnis berkelanjutan berdasarkan pilar-pilar ESG (Environmental, Social, and Governance) sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam  memastikan keberlangsungan bisnis jangka panjang.

    Menurutnya, SIG secara terus-menerus berupaya dalam menurunkan tingkat emisi karbon per ton produknya melalui penurunan konsumsi energi dan peningkatan produktivitas melalui teknologi berbasis AI (artificial intelligence).

    Kemudian,  mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam melalui penggunaan bahan baku dan bahan bakar alternatif, pembangkit listrik tenaga surya dan mikrohidro, maupun recovery panas (WHRPG), serta penggunaan teknologi baru sejalan dengan perkembangan zaman seperti hydrogen rich injection.

    ”Pola operasi yang ramah lingkungan telah mendukung inisiatif SIG dalam memproduksi semen hijau yang tercatat 21 persen sampai dengan 38% lebih rendah emisi karbon dibandingkan semen konvensional,” kata Donny.

  • Video: Kulik Peran ABB Percepat Otomasi Industri Pakai AI & Robotik

    Video: Kulik Peran ABB Percepat Otomasi Industri Pakai AI & Robotik

    Jakarta, CNBC Indonesia- ABB Indonesia sebagai perusahaan global bidang bidang teknologi otomasi, robotik, daya, dan peralatan listrik berat terus mengembangkan solusi digital dan otomasi guna mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk memperkuat bisnis melalui solusi otomasi yang berkelanjutan.

    Country Holding Officer ABB Indonesia, Gerard Chan mengatakan ABB Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 80-an dan telah memiliki 2 pabrik untuk mendukung kebutuhan solusi listrik hingga otomasi dalam negeri.

    Saat ini, ABB bekerja sama dengan PLN dalam bidang elektrifikasi melalui penyediaan Miniature Circuit Breaker (MCB). ABB juga bekerja sama dengan sektor Food and Beverage, Pulp and paper, pertambangan, minyak dan gas hingga geothermal dan tenaga surya.

    Di era transformasi digitalisasi dalam industri 4.0, teknologi ABB menyediakan layanan teknologi digital dan otomasi guna meningkatkan efisiensi dan produktif, berkelanjut dan hemat energi.

    Seperti apa peran ABB mendorong adopsi otomasi termasuk pemanfaatan artificial intelligence (AI) dan robotik? Selengkapnya simak Safrina Nasution dengan Country Holding Officer ABB Indonesia, Gerard Chan dalam Profit,CNBCIndonesia (Senin, 03/02/2025)

  • Inggris Bakal Terapkan UU Larang AI Dipakai Produksi Konten Lecehkan Anak

    Inggris Bakal Terapkan UU Larang AI Dipakai Produksi Konten Lecehkan Anak

    London

    Inggris akan menjadi negara pertama yang memberlakukan undang-undang (UU) larangan terhadap perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk menghasilkan gambar pelecehan seksual anak. Ada ancaman 5 tahun penjara bagi pelakunya.

    Dilansir AFP, Minggu (2/2/2025), pemerintah Inggris akan melarang kepemilikan, pembuatan, atau distribusi perangkat AI yang dirancang untuk menghasilkan gambar seksual anak-anak. Menteri Dalam Negeri Inggris, Yvette Cooper, mengatakan pelakunya dapat dihukum hingga 5 tahun penjara.

    Kepemilikan ‘buku petunjuk pedofil’ AI yang mengajarkan orang cara menggunakan AI untuk melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak juga akan dilarang. Pelakunya dapat dihukum hingga 3 tahun penjara.

    “Ini adalah fenomena yang benar-benar mengganggu. Materi pelecehan seksual anak daring semakin berkembang, tetapi juga pelecehan seksual terhadap anak-anak dan remaja daring. Dan yang sekarang terjadi adalah AI meningkatkan hal ini,” kata Yvette Cooper kepada Sky News.

    Dia mengatakan AI memudahkan para pelaku untuk merayu anak-anak. Dia juga menyebut AI dapat memanipulasi gambar anak-anak dan kemudian menggunakannya untuk menarik dan memeras kaum muda agar melakukan pelecehan lebih lanjut.

    “Itu kejahatan yang paling keji,” ujarnya.

    Undang-undang baru tersebut akan mencakup pelarangan beberapa model AI yang digunakan untuk pelecehan anak. Dia berharap langkah Inggris diikuti negara-negara lain.

    “Negara-negara lain belum melakukan ini, tetapi saya berharap semua orang akan mengikutinya,” ujarnya.

    Alat AI yang dilarang itu kerap disalahgunakan untuk menghasilkan gambar pelecehan seksual anak dengan ‘menelanjangi’ gambar anak-anak di kehidupan nyata atau dengan ‘menjahit wajah anak-anak lain ke gambar yang sudah ada’. Undang-undang baru tersebut juga akan mengkriminalisasi predator yang menjalankan situs web yang dirancang untuk pedofil lain berbagi konten pelecehan seksual anak atau saran tentang cara merayu anak-anak.

    Pelakunya dapat dihukum hingga 10 tahun penjara. Cooper mengatakan kepada BBC bahwa penyelidikan baru-baru ini telah menemukan sekitar 500.000 anak di seluruh Inggris menjadi korban pelecehan anak setiap tahun.

    Pelecehan secara daring merupakan bagian yang terus bertambah dan berkembang. Langkah-langkah tersebut akan diperkenalkan sebagai bagian dari RUU Kejahatan dan Kepolisian saat diajukan ke parlemen.

    Internet Watch Foundation (IWF) telah memperingatkan tentang semakin banyaknya gambar pelecehan seksual anak-anak yang diproduksi dengan AI. Selama periode 30 hari pada tahun 2024, analis IWF mengidentifikasi 3.512 gambar pelecehan anak dengan AI di satu situs web gelap. Jumlah kategori gambar yang paling serius juga meningkat sebesar 10% dalam setahun.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Komitmen Menkomdigi Bangun Ekosistem Digital dan AI Diapresiasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Februari 2025

    Komitmen Menkomdigi Bangun Ekosistem Digital dan AI Diapresiasi Nasional 1 Februari 2025

    Komitmen Menkomdigi Bangun Ekosistem Digital dan AI Diapresiasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Komunikasi Digital
    Meutia Hafid
    yang berkomitmen membangun ekosistem
    kecerdasan buatan
    (AI) atau
    artificial intelligence
    mendapat apresiasi dari pakar telematika
    Roy Suryo
    .
    Roy menilai komitmen Meutia ini sebagai langkah maju dibanding Kementerian Kominfo yang sebelumnya.
    “Saya mengapresiasi Menkomdigi saat ini setidaknya lebih punya
    concern
    (terkait AI) dibanding Menkominfo periode sebelumnya,” ujar Roy, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/2/2025).
    Roy mengatakan, komitmen Meutia terkait pengembangan AI tersebut menjanjikan masa depan digital Indonesia yang cukup baik.
    Meski memberikan apresiasi, Roy juga memberikan catatan kritis terkait masih banyak pekerjaan rumah kementerian yang sebelumnya dipimpin terdakwa koruptor Johnny G Plate dan Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie tersebut.
    Misalnya, terkait dengan ujaran kebencian yang masih banyak beredar di media sosial, juga terkait dengan pembatasan usia bermedia sosial.
    Roy berharap, komitmen yang diucapkan Meutia bisa diimplementasikan dalam bentuk kebijakan.
    “Jadi, sekali lagi meski saya tetap optimis Komdigi saat ini akan lebih baik dibanding Kominfo sebelumnya, namun apa yang dikatakan sebagai upaya mempercepat
    transformasi digital
    untuk mendukung kemandirian ekonomi, penguasaan teknologi, dan pengembangan SDM unggul sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tersebut perlu dibuktikan secara nyata dan bukan sekadar omong-omong saja,” ujar dia.
    Sebelumnya, pemerintah terus mempercepat transformasi digital untuk mendukung kemandirian ekonomi, penguasaan teknologi, dan pengembangan SDM unggul.
    Sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, digitalisasi menjadi faktor kunci dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
    Dalam 100 hari pertama kabinet, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat digitalisasi di berbagai sektor, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan ekonomi digital.
    “AI kini menjadi arena kompetisi global. Indonesia tidak bisa hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi harus membangun ekosistem digital yang mandiri dan kompetitif,” ujar Meutya Hafid dalam Beritasatu Economic Outlook 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (30/01/2025).
    Dalam forum bertema Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Baru, Menkomdigi menyoroti bagaimana inovasi, strategi, dan kesiapan menghadapi perubahan lebih penting daripada sekadar besarnya modal investasi.
    “Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital, dengan GMV yang diperkirakan mencapai USD 90 Miliar pada 2024. Dengan strategi yang tepat, kita bisa menjadi pemain utama di Asia Tenggara,” tegasnya.
    Pemerintah saat ini berfokus pada tiga pilar utama transformasi digital: inklusif, memberdayakan, dan tepercaya.
    Inklusif dengan memastikan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dan industri dalam ekosistem digital; memberdayakan, menekankan teknologi memberikan manfaat nyata dan mendukung pertumbuhan ekonomi, bukan disalahgunakan untuk aktivitas ilegal seperti judi online atau pinjaman ilegal; dan tepercaya, berfokus pada keamanan data dan kedaulatan digital Indonesia.
    Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam menyiapkan Indonesia menghadapi bonus demografi 2030, di mana 68 persen populasi berada dalam usia produktif.
    “Ini peluang besar. Kita harus memastikan generasi muda siap bersaing secara global dengan 9 juta talenta digital yang kompeten,” tambahnya.
    Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa transformasi digital tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah.
    Ia mengajak industri, akademisi, media, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun ekosistem digital yang kuat.
    “Kita harus bergerak bersama, dengan visi yang jelas dan keberanian untuk berinovasi. Masa depan digital Indonesia ada di tangan kita semua,” tutupnya.
    Dalam acara itu, Menkomdigi Meutya Hafid didampingi Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komdigi Edwin Hidayat Abdullah.
    Tampak hadir Deputi I Kantor Komunikasi Kepresidenan Isra Ramli, Executive Chairman B Universe Enggartiasto Lukita, Direktur Utama B Universe Rio Abdurachman, Pemimpin Redaksi BeritaSatu Syukri Rahmatullah, serta perwakilan dari industri digital nasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • OpenAI Rilis Model AI O3-Mini yang Lebih Murah, Saingi DeepSeek

    OpenAI Rilis Model AI O3-Mini yang Lebih Murah, Saingi DeepSeek

    Bisnis.com, JAKARTA – OpenAI meluncurkan model kecerdasan buatan baru yang ringan dan mampu melakukan penalaran seperti manusia. Diklaim lebih efisiens dari DeepSeek. 

    Dikutip melalui Bloomberg, CEO OpenAI Sam Altman pun menekankan bahwa model kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) yang diluncurkannya akan memiliki biaya yang murah guna menyaingi peluncuran model sumber terbuka dari DeepSeek tersebut.

    Fitur baru tersebut adalah o3-mini baru merupakan penerus versi perusahaan yang lebih canggih, o3, yang dirilis pada Desember tahun lalu.

    Dia mengatakan bahwa o3-mini akan dirilis pada akhir Januari 2025. Kedua model tersebut dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan rumit yang terkait dengan topik seperti pengodean, matematika, dan sains.

    Perusahaan tersebut mengatakan bahwa model baru tersebut tersedia melalui chatbot AI ChatGPT untuk pengguna gratis, pengguna ChatGPT Plus berbayar, dan mereka yang membayar layanan Pro dan Team.

    Model baru tersebut juga tersedia melalui antarmuka pemrograman aplikasi atau API OpenAI. Perusahaan tersebut akan menawarkannya kepada pengguna perusahaan dalam seminggu.

    Peluncuran baru OpenAI bertepatan dengan kepanikan di seluruh industri yang dipicu oleh gangguan yang disebabkan oleh peluncuran DeepSeek, chatbot AI milik perusahaan Tiongkok. DeepSeek adalah model sumber terbuka yang dianggap hemat biaya dibandingkan dengan model AI yang dikembangkan di AS.

    Perusahaan China tersebut mengklaim bahwa model AI-nya mengungguli pengembang terkemuka AS pada berbagai tolok ukur industri dengan menjawab pertanyaan dengan pengetahuan umum dan menyelesaikan tugas matematika. Klaim keberhasilan model hemat biayanya menciptakan diskusi yang lebih besar tentang harga dan nilai model berbasis AS.

    “R1 DeepSeek adalah model yang mengesankan, terutama terkait apa yang dapat mereka berikan untuk harganya,” tulis CEO OpenAI di X, seraya menambahkan bahwa sangat menggembirakan memiliki pesaing.

    Dia juga menyatakan keyakinannya pada kemampuan perusahaan rintisan AI-nya untuk memberikan model yang lebih baik.

    “Kami jelas akan memberikan model yang jauh lebih baik dan juga sangat menggembirakan memiliki pesaing baru!” kata Altman.

    Dia mengisyaratkan bahwa OpenAI akan mengatur ulang rilis yang direncanakan untuk memenuhi permintaan pasar, tetapi pada akhirnya tetap fokus pada peta jalan penelitiannya menuju AGI atau kecerdasan umum buatan, jenis kecerdasan buatan yang menyamai atau melampaui kemampuan kognitif manusia.

    “Kami akan merilis beberapa. Namun yang paling penting, kami bersemangat untuk terus menjalankan peta jalan penelitian kami dan percaya bahwa komputasi yang lebih baik kini lebih penting daripada sebelumnya untuk mencapai misi kami,” pungkas Altman

  • Warung Pengecer Wajib Jadi Pangkalan untuk Jual LPG 3 Kg Mulai Hari Ini 1 Februari 2025 – Page 3

    Warung Pengecer Wajib Jadi Pangkalan untuk Jual LPG 3 Kg Mulai Hari Ini 1 Februari 2025 – Page 3

    Sri Mulyani kemudian menjelaskan rincian jumlah subsidi yang akan diberikan pada 2024. Untuk LPG 3 kg, alokasi subsidi mencapai Rp 80,2 triliun yang ditujukan bagi 40,3 juta pelanggan. Sementara untuk solar, subsidi yang disiapkan adalah Rp 89,7 triliun untuk lebih dari 4 juta kendaraan.

    Pertalite mendapatkan alokasi subsidi sebesar Rp 56,1 triliun yang diperuntukkan bagi lebih dari 157,4 juta kendaraan. Selain itu, minyak tanah juga akan mendapatkan subsidi sebesar Rp 4,5 triliun untuk 1,8 juta rumah tangga.

    Untuk listrik dengan daya 900 VA, total subsidi mencapai Rp 156,4 triliun, yang mencakup 40,3 juta pelanggan melalui subsidi dan 50,6 juta pelanggan melalui kompensasi. Terakhir, pupuk urea dan pupuk NPK akan disubsidi sebesar Rp 47,4 triliun untuk 7,3 juta ton pupuk yang akan digunakan oleh petani.

    “Ini merupakan bentuk nyata manfaat APBN yang langsung dapat dinikmati oleh masyarakat. Melalui belanja subsidi dan kompensasi, APBN melindungi daya beli masyarakat, sehingga perekonomian kita tetap terus bergerak di tengah tekanan geopolitik dan situasi global yang penuh ketidakpastian,” pungkas dia.

    Dengan demikian, subsidi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan membantu menjaga stabilitas ekonomi di saat-saat yang sulit. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung kebutuhan dasar rakyat dan menjaga agar perekonomian tetap tumbuh meskipun menghadapi tantangan global yang berat.

    Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

  • Penegak Hukum Harus Antisipasi Potensi Kejahatan dari AI China DeepSeek

    Penegak Hukum Harus Antisipasi Potensi Kejahatan dari AI China DeepSeek

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menilai aparat penegak hukum harus mengantisipasi dan memiliki mekanisme pengawasan ketat terhadap penggunaan industri teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) China DeepSeek.

    Menurut Sahroni, aparat penegak hukum harus sudah mulai berpikir potensi-potensi kejahatan dari aplikasi AI tersebut termasuk menyiapkan aturan spesifiknya.

    “Penegak hukum harus pikirkan apa saja potensi kejahatan dari berbagai platform ini, dan kita harus bisa merumuskan aturan spesifik yang mengatur AI, maksimalkan, serta mengawasi penggunaannya. Karena saya lihat AI ini potensinya besar, tetapi peluang disalahgunakan untuk hal-hal buruk juga besar,” ujar Sahroni kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).

    Sahroni mengungkapkan perkembangan industri AI tengah menjadi sorotan. Pasalnya, China baru saja merilis aplikasi AI mereka yang bernama DeepSeek.

    Berbeda dengan pesaingnya yaitu OpenAI buatan perusahaan Amerika Serikat (AS), AI China DeepSeek mengklaim bahwa model teknologi mereka jauh lebih efektif dan memakan biaya rendah. Chatbot ini mampu melakukan berbagai tugas, seperti menjawab pertanyaan, membantu pemrograman, hingga analisis data.

    “Perkembangan industri AI ini lagi ngebut-ngebutnya. Negara-negara besar sedang berlomba-lomba. Satu sisi Amerika punya Nvidia yang memproduksi cip untuk AI, ada juga ChatGPT, sementara China tidak mau kalah dengan merilis AI mereka sendiri, yaitu DeepSeek yang punya model open source,” tandas Sahroni.

    Karena itu, Sahroni meminta pemerintah dan masyarakat Indonesia, termasuk aparat penegak hukum untuk menyikapi perkembangan industri AI ini dengan adaptif. Pasalnya, keberadaan teknologi bagaikan pedang bermata dua, di satu sisi bisa membantu dan di sisi lain bisa ‘menyusahkan’ masyarakat.

    “Sudah saatnya negara mulai mempertimbangkan untuk merumuskan UU spesifik yang mengatur dan mendukung penggunaan AI. Karena di satu sisi, AI ini sebenarnya bisa membuat aktivitas kenegaraan menjadi jauh lebih efektif. Bayangkan aparat penegak hukum kita dilengkapi dengan teknologi AI, pastinya bisa bekerja lebih maksimal,” jelas Sahroni.

    “Namun di sisi lainnya, jika tidak diawasi, AI juga bisa berbahaya. Seperti beberapa waktu lalu ada yang memakai deepfake Pak Prabowo untuk menipu masyarakat sampai puluhan juta,” kata Sahroni menambahkan.

    Lebih lanjut, Sahroni mengatakan bahwa dirinya akan mendorong wacana pembentukan UU yang mengatur soal AI ini.

    “Jadi DPR bersama pemerintah harus bisa melihat urgensi ini, sangat perlu adanya UU spesifik soal AI. Karena ini bukan hanya sekedar teknologi biasa, ini akan benar-benar mendisrupsi kehidupan manusia ke level yang kita belum pernah bayangkan sebelumnya,” pungkas Sahroni soal AI China DeepSeek.
     

  • Penggunaan Teknologi Multiplatform Jadi Strategi Efektif Promosi Perguruan Tinggi di Era Society 5.0

    Penggunaan Teknologi Multiplatform Jadi Strategi Efektif Promosi Perguruan Tinggi di Era Society 5.0

    Bandung, Beritasatu.com – Promosi perguruan tinggi kini tak bisa lagi mengandalkan metode konvensional seperti penyebaran brosur atau pameran. Di era Society 5.0, promosi harus memanfaatkan teknologi multiplatform, salah satunya artificial intelligence (AI). Selain itu, membangun ekosistem alumni yang kuat juga menjadi pilar utama dalam strategi pemasaran yang efektif.

    Hal tersebut menjadi pembahasan utama dalam webinar nasional bertajuk Strategi Promosi Perguruan Tinggi di Era Society 5.0, yang digelar oleh Pengurus Pusat Ikatan Alumni UPI (IKA UPI) bekerja sama dengan Nakara Foundation pada 31 Januari 2025. Webinar ini menghadirkan Ketua Perhimpunan Humas Perguruan Tinggi Indonesia (Perhumani), Ahmad Zakiyuddin, serta Head of Business Development Tribun Network Kompas Gramedia, Pitoyo. Acara ini diikuti oleh 100 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

    Ahmad Zakiyuddin menyoroti pentingnya humas perguruan tinggi dalam memahami strategi komunikasi yang efektif. Menurutnya, komunikasi persuasif adalah strategi terbaik dalam menjangkau calon mahasiswa secara langsung di sekolah-sekolah. Namun, banyak perguruan tinggi belum memiliki tim marketing yang khusus menangani promosi.

    “Banyak kampus yang hanya memiliki humas, tetapi tidak memiliki tim marketing khusus. Padahal, marketing sangat krusial dalam menarik minat calon mahasiswa,” ujar Ahmad.

    Ia juga mencontohkan bahwa angka partisipasi perguruan tinggi di Jawa Barat masih rendah, dengan hanya 20% lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Artinya, ada 80% siswa yang perlu mendapat edukasi mengenai pentingnya pendidikan tinggi.

    Pitoyo, dari Tribun Network Kompas Gramedia, menekankan pentingnya AI dalam strategi promosi kampus, terutama bagi generasi Z yang sangat akrab dengan teknologi.

    “Generasi Z selalu terhubung dengan ponsel mereka. AI dapat membantu dalam menganalisis data dan menyasar calon mahasiswa sesuai dengan demografi dan program studi yang relevan,” kata Pitoyo.

    AI dan big data memungkinkan perguruan tinggi untuk mendeteksi profil calon mahasiswa yang potensial. Dengan memanfaatkan teknologi ini, tim marketing dapat memperoleh wawasan yang lebih akurat tentang target pasar mereka. Namun, Pitoyo mengingatkan pentingnya verifikasi data yang dihasilkan oleh AI agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

    “AI hanya mengandalkan data dari media sosial dan percakapan digital, yang tidak selalu benar. Oleh karena itu, verifikasi data menjadi sangat penting,” tambahnya.

    Dalam pengantarnya mewakili Ketua Umum IKA UPI Enggartiasto Lukita, Sekretaris Jenderal IKA UPI Najip Hendra SP menyoroti pentingnya layanan purnajual bagi lulusan sebagai strategi promosi jangka panjang. Perguruan tinggi harus memberikan dukungan berkelanjutan bagi alumni mereka, baik melalui informasi lowongan kerja, pelatihan tambahan, maupun jejaring profesional.

    “Layanan yang baik kepada lulusan akan menjadi alat marketing tersendiri. Pengalaman mereka selama studi, kemudahan akses layanan akademik, hingga bantuan mencari pekerjaan akan menjadi faktor yang mereka bagikan ke calon mahasiswa,” jelas Najip.

    Strategi ini mirip dengan mekanisme ulasan produk di marketplace. Testimoni dari lulusan dapat menjadi daya tarik utama bagi calon mahasiswa untuk memilih suatu perguruan tinggi.

    Menurut Najip, keberadaan ekosistem alumni yang kuat sangat berpengaruh terhadap citra perguruan tinggi. Salah satu indikator keberhasilan perguruan tinggi adalah seberapa cepat lulusan mereka mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak.

    “Organisasi alumni merupakan katalisator utama dalam pengembangan lulusan. Ekosistem alumni yang solid secara otomatis akan memperkuat posisi kampus dalam persaingan global,” tegasnya.

    Promosi perguruan tinggi di era Society 5.0 harus bertransformasi dengan mengadopsi teknologi seperti AI dan membangun ekosistem alumni yang kuat. Humas dan tim marketing perguruan tinggi perlu menguasai strategi komunikasi persuasif, mengoptimalkan big data, serta memberikan layanan terbaik kepada mahasiswa dan alumni agar promosi berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.

  • Sahroni DPR Minta Pengawasan Ketat di Tengah Merebaknya Teknologi AI – Page 3

    Sahroni DPR Minta Pengawasan Ketat di Tengah Merebaknya Teknologi AI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Industri teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kian meluas dan merebak, terakhir yang menjadi sorotan adalah kehadiran DeepSeek.

    Terkait hal ini perkembangan AI, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun memiliki pandangan tersendiri. Baginya, Indonesia harus memiliki mekanisme pengawasan ketat terhadap penggunaannya.

    “Perkembangan industri AI ini lagi ngebut-ngebutnya. Negara-negara besar sedang berlomba-lomba. Satu sisi Amerika punya Nvidia yang memproduksi chip untuk AI, ada juga ChatGPT, sementara China tidak mau kalah dengan merilis AI mereka sendiri, yaitu DeepSeek yang punya model open source. Nah Indonesia harus bisa menyikapi perkembangan ini dengan adaptif,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (31/1/2025).

    Menurut Politikus NasDem ini, penegak hukum harus pikirkan apa saja potensi kejahatan dari berbagai platform ini, dan kita harus bisa merumuskan aturan spesifik yang mengatur AI, maksimalkan, serta mengawasi penggunaannya.

    “Karena saya lihat AI ini potensinya besar, namun peluang disalahgunakan untuk hal-hal buruk juga besar,” jelas Sahroni.

    Dia menuturkan, ada tiga hal yang menjadi fokus. Menurut Sahroni AI bisa menjadi teknologi yang sangat membantu sekaligus bisa menyusahkan masyarakat.

    “Sudah saatnya negara mulai mempertimbangkan untuk merumuskan UU spesifik yang mengatur dan mendukung penggunaan AI. Karena di satu sisi, AI ini sebenarnya bisa membuat aktivitas kenegaraan menjadi jauh lebih efektif. Bayangkan aparat penegak hukum kita dilengkapi dengan teknologi AI, pastinya bisa bekerja lebih maksimal,” ungkap dia.

    “Namun di sisi lainnya, jika tidak diawasi, AI juga bisa berbahaya. Seperti beberapa waktu lalu ada yang memakai deepfake Pak Prabowo untuk tipu masyarakat sampai puluhan juta,” sambung Sahroni.