Prabowo Tak Hadiri KTT G20 di Afrika Selatan dan Diwakili Gibran, Apa Alasannya?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkap alasan Presiden Prabowo Subianto berhalangan menghadiri agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Afrika Selatan.
Ia menyebutkan, Presiden Prabowo memiliki sejumlah agenda di Tanah Air yang bertepatan dengan
KTT G20
sehingga kehadirannya digantikan oleh Wakil Presiden
Gibran Rakabuming Raka
.
“Iya, betul. Jadwal KTT G20 di
Afrika Selatan
bertepatan dengan beberapa agenda Presiden di Tanah Air, sehingga Pak Presiden akan diwakili Pak Wapres di G20,” kata Teddy kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).
Teddy mengungkapkan, Presiden Prabowo sudah mengirim Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus untuk menyampaikan surat kepada Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
“Pemerintah sudah mengirim Wamenko Polkam sebagai utusan khusus Presiden untuk bertemu langsung Presiden Afrika Selatan Ramaphosa, untuk menyerahkan surat permohonan tidak hadir,” ucap Seskab.
Diberitakan, Gibran sudah bertolak ke Afrika Selatan melalui Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma pada Jumat (21/11/2025) pagi.
Berdasarkan keterangan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI, kehadiran Gibran di forum KTT ini menegaskan komitmen pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo untuk terus berperan aktif dalam pemulihan ekonomi global serta penguatan kerja sama internasional.
Sebagai informasi, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan digelar di Johannesburg, Afrika Selatan pada 22 hingga 23 November 2025.
KTT G20 akan menjadi yang pertama di Johannesburg, Afrika Selatan, dan di benua Afrika.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Pambudi menyatakan KTT G20 di Johannesburg akan berfokus pada tiga sesi utama.
Pertama, membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang.
Kedua, KTT akan berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (
resilient world
), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (
just energy transition
), serta sistem pangan.
Sesi ketiga akan membahas isu pekerjaan layak (
decent work
) dan tata kelola kecerdasan buatan (
artificial intelligence
).
“(Mineral kritis) ini salah satu bahasan yang diusulkan oleh Indonesia ke dalam G20, setelah kita juga sudah mengusulkan di ASEAN,” tandas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: Artificial Intelligence
-
/data/photo/2025/11/19/691d6690029d3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Prabowo Tak Hadiri KTT G20 di Afrika Selatan dan Diwakili Gibran, Apa Alasannya? Nasional
-
/data/photo/2025/11/21/691fcba9f1b21.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Gibran Berangkat ke Afrika Selatan Hadiri KTT G20, Jalankan Tugas Presiden Prabowo Nasional
Gibran Berangkat ke Afrika Selatan Hadiri KTT G20, Jalankan Tugas Presiden Prabowo
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming bertolak ke Johannesberg, Afrika Selatan, pada Jumat (21/11/2025) untuk menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Pantauan
Kompas.com
, Gibran bertolak ke Afrika Selatan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 09.15 WIB dengan memakai batik lengan panjang berwarna cokelat.
Adapun keberangkatan Gibran ini dalam rangka menjalankan penugasan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mewakili kepala negara di KTT G20.
Jurnalis
Kompas.com
Rahel Narda Catherine ikut serta dalam kunjungan kerja rombongan Wapres Gibran di Afrika Selatan. Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wapres Gibran
di sini
.
Dari keterangan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI, kehadiran Gibran di forum KTT ini menegaskan komitmen pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo untuk terus berperan aktif dalam pemulihan ekonomi global serta penguatan kerja sama internasional.
Sebagai informasi, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan digelar di Johannesburg, Afrika Selatan pada 22 hingga 23 November 2025.
KTT G20 ini akan menjadi yang pertama di Johannesburg, Afrika Selatan, dan di benua Afrika.
Dilansir dari Antara, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Pambudi menyatakan KTT G20 di Johannesburg akan berfokus pada tiga sesi utama.
Pertama, membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang.
Kedua, KTT akan berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (resilient world), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (just energy transition), serta sistem pangan.
Sesi ketiga akan membahas isu pekerjaan layak (decent work) dan tata kelola kecerdasan buatan (artificial intelligence).
“(Mineral kritis) ini salah satu bahasan yang diusulkan oleh Indonesia ke dalam G20, setelah kita juga sudah mengusulkan di ASEAN,” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Skrining Digital AI Ditargetkan Bantu Deteksi Retinopati Diabetik
Jakarta, Beritasatu.com– Pendekatan skrining digital dan tele-oftalmologi yang kini tengah dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) diharapkan akhirnya bisa menjadi bukti ilmiah yang dijadikan dasar kebijakan negara seputar penanganan penyakit tak menular, contohnya diabetes.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, metode skrining retinopati diabetic (RD) berbasis digital tele-oftalmologi dengan pemanfaatan artificial intelligence (AI) diharapkan bisa menjadi dasar kebijakan nasional.
“Kami berharap metode skrining RD berbasis digital tele-oftalmologi dengan pemanfaatan AI ini dapat menjadi bukti ilmiah yang ke depannya dapat kita terjemahkan menjadi kebijakan nasional,” kata Nadia dalam sambutan penandatanganan perjanjian kerja sama antara FK-KMK UGM dan Roche Indonesia untuk percontohan penanganan komprehensif RD,” dikutip dari Antara, Kamis (20/11/2025).
RD merupakan salah satu penyebab utama gangguan penglihatan pada penyandang diabetes. Data menunjukkan dua dari lima atau 43,1% orang dewasa dengan diabetes melitus tipe 2 mengalami RD, dan seperempat di antaranya berisiko kehilangan penglihatan. Deteksi dan tata laksana dini dapat mencegah hingga 95% risiko kebutaan, namun cakupan skrining populasi baru sekitar 5%.
Dokter Nadia menekankan, beban diabetes nasional terus meningkat dan menjadi faktor risiko utama bagi RD.
“Masalah diabetes ini cukup besar. Prevalensinya menurut survei kesehatan mencapai hampir 30%. Artinya sekitar 65 juta masyarakat Indonesia terindikasi mengidap diabetes melitus dan baru 10 juta yang terdeteksi,” ujarnya.
Sebagai informasi, program skrining kesehatan sejak 2024 telah menemukan 5-7,5 juta kasus baru diabetes, tetapi upaya pengendalian masih terkendala keterbatasan alat dan tenaga kesehatan.
-

Telkomsel Terapkan AI dalam Sistem Anti-Scam, Dukung Kebijakan Komdigi
Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah menerapkan teknologi keamanan berbasis kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) guna menekan aktivitas penipuan digital, termasuk spoofing dan phishing.
Langkah tersebut sejalan dengan kebijakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang mendorong operator memperkuat perlindungan pelanggan.
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Abdullah Fahmi mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan Komdigi yang mendorong penguatan sistem anti-scam berbasis teknologi, termasuk pemanfaatan AI.
“Kebijakan ini sejalan dengan komitmen Telkomsel untuk meningkatkan perlindungan pelanggan dan menjaga ekosistem digital,” kata Fahmi kepada Bisnis pada Kamis (20/11/2025).
Fahmi mengatakan selama ini Telkomsel telah menerapkan berbagai langkah penguatan keamanan jaringan dan layanan, seperti penggunaan sistem deteksi anomali berbasis AI, pemblokiran trafik yang berindikasi spoofing atau phishing, serta pemantauan pola panggilan dan SMS mencurigakan.
Untuk memperkuat aspek responsif, Fahmi bolam, Telkomsel juga menyediakan kanal pelaporan melalui Call Center 188, fitur Bantuan di aplikasi MyTelkomsel, email layanan pelanggan (cs@telkomsel.com), akun media sosial resmi Telkomsel, kanal pelayanan di GraPARI, serta menggunakan nomor SMS pengaduan khusus melalui sms ke 1166 dengan format: penipuan #nomor#isi sms penipuan.
“Sehingga pelanggan dapat dengan mudah menyampaikan laporan indikasi penipuan atau aktivitas digital mencurigakan untuk ditindaklanjuti,” katanya.
Selain itu, lanjut Fahmi, Telkomsel terus berkolaborasi dengan Komdigi dan pemangku kepentingan lain dalam program pencegahan dan pemblokiran konten ilegal, peningkatan literasi digital, serta pemantauan jaringan untuk mengantisipasi potensi penyalahgunaan perangkat ilegal seperti Base Transceiver Station (BTS) palsu. Termasuk kampanye edukasi publik soal judi online dan kejahatan siber.
“Telkomsel mengintegrasikan pesan kampanye ini dengan program literasi digital seperti Internet BAIK dan inisiatif Telkomsel Jaga Data, untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap risiko kejahatan siber,” ungkap Fahmi.
Kendati demikian, Fahmi mengakui bukan tanpa tantangan untuk memperkuat perlindungan pelanggan dari penipuan. Dia mengatakan tantangan utama adalah cepatnya evolusi modus penipuan.
Menurutnya pola spoofing, masking, phishing, hingga pemanfaatan perangkat ilegal seperti Fake BTS terus berubah sehingga sistem AI harus dapat diperbarui secara adaptif dan berkelanjutan untuk tetap efektif. Selain itu, penanganan harus lintas ekosistem.
Pasalnya, aktivitas penipuan digital kini melibatkan banyak platform telekomunikasi, aplikasi pesan, hingga layanan finansial yang membuat integrasi data dan koordinasi lintas sektor menjadi kebutuhan penting agar deteksi dan penanganan bisa dilakukan secara komprehensif.
Dengan pendekatan kolaboratif, Telkomsel menyatakan siap mendukung kebijakan pemerintah.
“Dengan pendekatan yang kolaboratif dan berkelanjutan, Telkomsel siap mendukung implementasi kebijakan anti-scam pemerintah demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Komdigi menegaskan maraknya penipuan digital menuntut penguatan teknologi anti-scam di industri telekomunikasi. Modus pelaku disebut berkembang dari spoofing dan masking hingga manipulasi nomor melalui celah teknis di jaringan.
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, mengatakan penipuan kini tidak hanya terjadi via panggilan, tetapi lintas kanal komunikasi.
“Saat ini, isu yang paling sering muncul adalah mengenai scam call atau panggilan penipuan. Penipuan ini terjadi melalui telepon, SMS, messenger service, surat elektronik, dan berbagai saluran lain. Pertanyaannya, bagaimana kita dapat mencegah hal ini?” kata Edwin dalam acara Ngopi Bareng di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).
-

Kinerja Nvidia Lampaui Ekspektasi, Pasar AI Kembali Bergairah
Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan produsen chip, Nvidia, membukukan kinerja di atas ekspektasi Wall Street untuk pendapatan dan proyeksi penjualan mendatang, meredakan kekhawatiran investor terkait derasnya belanja kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang sempat mengguncang pasar.
Dalam laporan kinerja kuartalan pada Kamis (20/11/2025), Nvidia melaporkan pendapatan untuk kuartal III/2025 melonjak 62% menjadi US$57 miliar, didorong lonjakan permintaan chip untuk pusat data AI. Penjualan dari segmen tersebut meningkat 66% menjadi lebih dari US$51 miliar.
Proyeksi penjualan kuartal IV/2025 di kisaran US$65 miliar juga melampaui estimasi analis, mendorong saham Nvidia naik sekitar 4% dalam perdagangan pasca penutupan.
Sebagai perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia, Nvidia dipandang sebagai barometer ledakan AI. Karena itu, hasil kinerja perusahaan menjadi rujukan penting bagi sentimen pasar.
CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan penjualan sistem AI Blackwell sudah di luar ekspektasi dan menyebut GPU cloud perusahaan saat ini terjual habis
“Belakangan banyak pembicaraan soal potensi bubble AI. Dari sudut pandang kami, yang kami lihat justru sebaliknya. Kami unggul di setiap fase perkembangan AI,” ujarnya dalam panggilan dengan analis dikutip dari BBC pada Kamis (20/11/2025).
Laporan kinerja tersebut menarik perhatian lebih besar dari biasanya di Wall Street di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa valuasi saham-saham AI sudah terlalu tinggi—sentimen yang kemungkinan tetap membayangi meski Nvidia mencetak hasil yang spektakuler.
Kekhawatiran itu sebelumnya telah menekan indeks S&P 500 selama empat hari berturut-turut menjelang rilis laporan Nvidia, seiring munculnya pertanyaan soal imbal hasil dari investasi AI. Indeks acuan tersebut sudah melemah hampir 3% sepanjang November.
Adam Turnquist, Chief Technical Strategist LPL Financial, mengatakan ekspektasi pasar sudah sangat tinggi.
“Pertanyaannya bukan lagi apakah Nvidia akan mengalahkan ekspektasi, tetapi seberapa besar.”
Matt Britzman, Senior Equity Analyst Hargreaves Lansdown, menambahkan bahwa meski valuasi sektor AI tengah mendapat sorotan, Nvidia tetap mengerjakan bisnisnya dengan sangat mulus.
Dia menilai beberapa segmen AI memang perlu jeda koreksi, tetapi Nvidia bukan bagian dari itu.
Sebelumnya, Huang mengatakan bahwa pesanan chip AI dapat mencapai US$500 miliar hingga tahun depan. Investor kini mencari kepastian mengenai waktu realisasi pendapatan tersebut serta bagaimana Nvidia akan memenuhi pesanan tersebut.
CFO Nvidia Colette Kress mengatakan perusahaan kemungkinan akan menerima tambahan pesanan di luar nilai US$500 miliar yang telah diumumkan. Namun, dia juga menyayangkan pembatasan regulasi yang menghambat kemampuan Nvidia mengekspor chip ke China, seraya menegaskan bahwa AS harus mendapat dukungan dari setiap pengembang, termasuk dari China.
Kress menegaskan Nvidia berkomitmen menjaga komunikasi dengan pemerintah AS dan China.
Pada kesempatan terpisah, dalam US–Saudi Investment Forum di Washington pada Rabu, Jensen Huang bersama Elon Musk mengumumkan proyek kompleks pusat data raksasa di Arab Saudi yang akan menjadikan xAI—perusahaan AI milik Musk—sebagai pelanggan pertama. Fasilitas tersebut akan dilengkapi ratusan ribu chip Nvidia.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa Departemen Perdagangan AS telah menyetujui penjualan hingga 70.000 chip AI canggih kepada perusahaan-perusahaan yang didukung pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), membalikkan keputusan sebelumnya.
Kesepakatan ini tercapai setelah pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang pekan ini berkunjung ke Gedung Putih.
-

Risalah FOMC: The Fed Dorong Suku Bunga Stabil di Sisa 2025
Bisnis.com, JAKARTA — Banyak pejabat Federal Reserve (The Fed) menilai suku bunga acuan sebaiknya dipertahankan stabil di sisa 2025.
Hal tersebut terungkap melalui risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 28—29 Oktober 2025 yang dirilis di Washington pada Rabu (19/1/2025) waktu setempat.
Dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa beberapa pembuat kebijakan menolak pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan tersebut.
“Banyak peserta menyarankan bahwa berdasarkan proyeksi ekonomi mereka, rentang target suku bunga kemungkinan tetap tidak berubah sepanjang sisa tahun ini,” demikian kutipan isi risalah sebagaimana dilansir dari Bloomberg pada Kamis (20/11/2025).
Meski demikian, sejumlah peserta menyatakan bahwa pemangkasan lanjutan pada Desember 2025 masih mungkin sesuai jika kondisi ekonomi berkembang seperti yang mereka perkirakan sebelum pertemuan berikutnya.
Dalam hierarki istilah teknis yang digunakan dalam risalah The Fed, kata “many” berada di bawah “most/majority”. Artinya, kelompok yang menilai pemangkasan suku bunga Desember 2025 tidak perlu masih berada dalam posisi minoritas pada saat pertemuan Oktober 2025 berlangsung.
Risalah tersebut menegaskan masih tingginya ketidakpastian mengenai peluang penurunan suku bunga bulan depan, seiring perbedaan pandangan internal The Fed terkait risiko terbesar bagi ekonomi AS—apakah inflasi atau pengangguran.
Mayoritas panel pemungutan suara menyetujui pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk kedua kalinya secara beruntun, meski dua pejabat menyampaikan perbedaan pendapat (dissenting vote).
Gubernur Stephen Miran, pejabat yang baru ditunjuk Presiden Donald Trump, memilih pemangkasan setengah poin. Adapun, Presiden Fed Kansas City Jeff Schmid mendukung penahanan suku bunga.
Dalam konferensi pers usai pertemuan, Ketua The Fed Jerome Powell mengejutkan pasar dengan menegaskan bahwa pemangkasan Desember bukan sesuatu yang sudah pasti.
Tiga minggu setelah pertemuan tersebut, pejabat Fed yang lebih khawatir terhadap inflasi—dan kurang mendukung penurunan suku bunga pada Desember—lebih mendominasi percakapan publik mengenai arah kebijakan moneter.
Ekspektasi investor terhadap pemangkasan suku bunga pada Desember 2025 pun kini turun menjadi sekitar 30%, berdasarkan harga kontrak federal funds futures.
Dalam pembahasan mengenai risiko stabilitas keuangan, sejumlah pejabat menyoroti penilaian aset yang terlalu tinggi di pasar keuangan. Beberapa di antaranya memperingatkan potensi penurunan tajam harga saham, terutama jika terjadi perubahan persepsi secara mendadak terhadap prospek teknologi berbasis artificial intelligence (AI).
Risalah juga menunjukkan bahwa “hampir semua peserta” menilai tepat untuk menghentikan pengurangan neraca (balance sheet runoff) The Fed pada 1 Desember 2025, atau setidaknya mendukung keputusan tersebut.
The Fed telah mengurangi neracanya sejak pertengahan 2022 dan pada pertemuan Oktober sepakat untuk mengakhiri proses itu mulai bulan depan.
Di sisi lain, sebagian pelaku pasar khawatir The Fed terlalu lama menunggu untuk menghentikan runoff, sehingga tekanan likuiditas berpotensi memicu volatilitas pada suku bunga pendanaan overnight.
-

Telkomsel Geber Keterampilan Generasi Muda Lewat IndonesiaNEXT dan NextDev
Jakarta –
Kebutuhan talenta digital Indonesia masih sangat besar. Pemerintah menargetkan pemenuhan 9 juta talenta digital hingga 2030, sementara perguruan tinggi diperkirakan baru mampu memasok sekitar 6 juta talenta.
Di sisi lain, laporan World Economic Forum 2025 memprediksi 92 juta pekerjaan berpotensi tergantikan otomatisasi pada 2030, namun juga memunculkan 69 juta pekerjaan baru.
Kondisi tersebut menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan digital dan kepemimpinan generasi muda di era Artificial Intelligence (AI). Tantangan ini turut mendorong Telkomsel memperkuat perannya melalui dua program unggulan: IndonesiaNEXT dan NextDev.
Telkomsel menegaskan bahwa IndonesiaNEXT dan NextDev menjadi bagian dari komitmen mereka terhadap prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) serta keberlanjutan. Kedua program CSR ini dirancang untuk memperluas kemampuan digital sekaligus memperkenalkan pemanfaatan AI secara bertanggung jawab.
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, mengatakan bahwa keberhasilan program tidak hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari kualitas output dan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan pengembang inovasi berbasis digital. Melalui IndonesiaNEXT, kami mendorong peningkatan kompetensi digital secara berkelanjutan agar para peserta siap menghadapi tantangan era AI,” ujar Fahmi, dalam keterangan yang diterima detikINET.
IndonesiaNEXT: Cetak Talenta Digital Kompeten dan Bersertifikasi Global
Diluncurkan sejak 2016, IndonesiaNEXT menjadi salah satu program pengembangan kompetensi digital terbesar untuk mahasiswa. Kurikulumnya terus diperbarui sesuai kebutuhan industri, mencakup materi AI fundamentals, data analytics, cloud computing, serta keterampilan non-teknis seperti leadership dan digital branding.
IndonesiaNEXT juga memberikan sertifikasi internasional dari lembaga global seperti Microsoft, Cisco, dan Google. Hingga penyelenggaraan ke-9, program ini telah menghasilkan lebih dari 8.000 sertifikasi, menjangkau talenta dari 38 provinsi dan lebih dari 96.000 peserta secara kumulatif. Kurikulum terbaru sudah memasukkan modul AI dan generative AI, termasuk sertifikasi AI prompting, UI/UX, dan digital marketing.
NextDev: Inkubasi Startup Digital Berbasis AI dan Dampak Sosial
Program kedua, NextDev, merupakan inkubasi startup yang menyasar wirausaha muda pembangun solusi digital untuk tantangan sosial dan lingkungan. Sejak 2015, NextDev telah menjadi salah satu pilar ekosistem startup berdampak sosial di Indonesia.
“NextDev menjadi ruang bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan inovatif, sembari menciptakan solusi yang relevan dengan tantangan masyarakat Indonesia. Kami percaya, AI bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana inovasi tersebut memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” jelas Fahmi.
Hingga tahun ke-11, NextDev telah melibatkan lebih dari 6.500 startup. Pada penyelenggaraan terbaru, program ini memperkenalkan AI-Powered Innovation Curriculum sejak tahap seleksi awal, menilai startup berdasarkan kemampuan mereka mengintegrasikan AI dalam solusi sosial dan ekonomi.
“Kami percaya, masa depan Indonesia bergantung pada kualitas SDM digitalnya. Melalui IndonesiaNEXT dan NextDev, Telkomsel berkomitmen mendukung generasi muda agar mampu berkontribusi aktif dalam membangun ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global,” tutup Fahmi.
(asj/asj)
-

Telkom Gandeng UGM Kembangkan Inovasi & Talenta AI RI
Jakarta –
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal ini bertujuan untuk pengembangan inovasi dan talenta artificial intelligence (AI) di Indonesia.
Adapun kerja sama tersebut dilakukan melalui penandatanganan MoU di Yogyakarta, Sabtu (15/11/2025). Kerja sama tersebut juga dilakukan setelah Telkom Indonesia meluncurkan AI Center of Excellence (CoE) beberapa waktu lalu.
Penandatanganan kerja sama strategis ini dilakukan oleh Senior General Manager Telkom Corporate University Muhammad Subhan Iswahyudi dan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama Danang Sri Hadmoko yang disaksikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia Nezar Patria, Direktur IT Digital Telkom Faizal Rochmad Djoemadi, serta Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ova Emilia.
“Kolaborasi strategis antara industri dan dunia pendidikan seperti UGM ini adalah fondasi untuk akselerasi ekosistem AI nasional. Kami melihat peran kampus sangat krusial di sisi hulu AI yakni sebagai pencetak talenta dan pusat expertise yang melakukan eksplorasi serta riset mendalam,” kata Direktur IT Digital Telkom Faizal Rochmad Djoemadi dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).
“Industri, dalam hal ini Telkom, sangat membutuhkan keahlian tersebut untuk berinovasi. Peran kami adalah di sisi hilirisasi yaitu menjembatani hasil eksplorasi tersebut agar dapat diterapkan secara komersial dan memberi dampak nyata bagi kemajuan digital Indonesia,” sambung Faizal.
Dia mengatakan kolaborasi ini bertujuan mempercepat eksplorasi dan pengembangan berbagai penerapan kecerdasan buatan yang selaras dengan kebutuhan nasional. UGM, sebagai institusi pendidikan dan riset, memiliki rekam jejak kuat dalam pengembangan kecerdasan buatan di berbagai sektor seperti kesehatan, pertanian, dan tata kelola publik.
“Sementara itu, Telkom melalui AI CoE menghadirkan kemampuan sebagai penyedia layanan teknologi dan digital yang siap mendorong adopsi hingga penerapan kecerdasan buatan secara lebih luas,” jelasnya.
Dia menjelaskan pihaknya bakal terus menghadirkan berbagai solusi dan inisiatif strategis untuk memperkuat daya saing bangsa serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.
“Melalui berbagai inisiatif AI CoE, Telkom berupaya memperluas pemanfaatan riset akademik ke sektor industri dan menghadirkan beragam solusi AI yang memberi dampak nyata bagi masyarakat luas,” jelasnya.
Sementara itu, Nezar Patria menyampaikan apresiasi atas adanya inisiatif AI CoE. Di era adopsi teknologi yang sangat cepat, penguatan kolaborasi mencerminkan sinergi nyata antara industri dan akademisi yang turut disertai dengan regulasi tepat serta dukungan dari pemerintah untuk membangun ekosistem AI nasional yang inklusif berdaya saing.
“Apa yang dilakukan Telkom dan UGM ini adalah langkah konkret kolaborasi untuk memperkuat ekosistem digital nasional melalui pembelajaran, riset, dan pengembangan solusi berbasis AI. Hal ini sejalan dengan program transformasi digital dan lanskap ekonomi digital Indonesia,” kata Nezar Patria.
AI CoE merupakan inisiatif Telkom yang dikembangkan secara menyeluruh sebagai penggerak ekosistem kecerdasan buatan nasional. Sekaligus menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung digitalisasi pemerintahan, meningkatkan daya saing industri, dan memberdayakan talenta lokal.
Program AI CoE dirancang dengan empat pilar utama, yakni AI Campus sebagai ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi, AI Playground yang menyediakan fasilitas eksplorasi dan riset terapan, AI Connect yang mempertemukan praktisi, startup, dan pelaku usaha, serta AI Hub yang berfokus pada pengembangan solusi nyata di berbagai sektor industri.
Telkom dan UGM akan berfokus pada eksplorasi inovasi di sektor energi dengan implementasi sensor akustik yang diterapkan ke jaringan serat optik bawah laut milik Telkom, sekaligus mendorong hilirisasi riset sektor kesehatan melalui implementasi teknologi e-Tongue dan e-Nose dan penguatan talenta digital. Kedua institusi akan berkolaborasi melalui pendirian AI Learning Center, penyusunan modul pembelajaran dasar AI, pelaksanaan AI Conference, serta penyelenggaraan AI Learning with Experts.
Sementara itu, Prof. dr. Ova Emilia mengatakan upaya ini diharapkan dapat memperkuat kapabilitas talenta digital muda, sekaligus menciptakan ruang pembelajaran dan eksperimen yang adaptif terhadap perkembangan teknologi AI.
“Kami sangat antusias dengan terjalinnya kerja sama ini karena membuka peluang besar bagi percepatan pengembangan AI di Indonesia. Dengan adanya inisiasi kolaborasi UGM AI Center of Excellence, kami berharap akan menjadi entitas strategis bukan hanya bagi UGM namun seluruh universitas di Indonesia sehingga bisa memiliki ekosistem kuat dan inovasi unggul yang berdampak,” tutup Prof. Ova Emilia.
(akd/ega)
-

NextDev Telkomsel Libatkan 6.500 Startup, Tahun Ini Fokus Pengembangan Solusi AI
Bisnis.com, JAKARTA — NextDev, program inkubasi milik PT Telekomunkasi Selular (Telkomsel) telah melibatkan lebih dari 6.500 startup dalam 11 tahun perjalannnya. Pada tahun ini, NextDev akan fokus pada integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan solusi inovatif.
NextDev merupakan program inkubasi startup digital yang berfokus pada pemberdayaan wirausaha muda untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi bagi masalah sosial dan lingkungan.
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, mengatakan program yang didirikan pada 2015 menjadi salah satu inisiatif paling berpengaruh dalam ekosistem social impact startup di Indonesia.
NextDev, lanjutnya, menjadi ruang bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan inovatif, sembari menciptakan solusi yang relevan dengan tantangan masyarakat Indonesia.
Fahmi mengatakan hingga tahun ke-11, program ini telah melibatkan lebih dari 6.500 startup, dengan penilaian tambahan pada potensi skalabilitas bisnis dan penerapan nilai-nilai ESG.
Dalam penyelenggaraan terbaru, NextDev menerapkan AI-Powered Innovation Curriculum sejak tahap seleksi awal, dengan fokus pada startup yang mengintegrasikan AI dalam solusi inovatif mereka untuk menjawab tantangan sosial dan lingkungan.
“Kami percaya, AI bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana inovasi tersebut memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Fahmi dikutip Sabtu (15/11/2025).
Fahmi menuturkan Indonesia masih membutuhkan talenta digital yang terampil sekitar 9 juta hingga 2030. Sementara dari sisi pendidikan formal seperti perguruan tinggi, hanya mampu memasok 6 juta talenta.
Belum lagi data menurut World Economic Forum 2025 yang mencatat sebanyak 92 juta pekerjaan di dunia berpotensi tergantikan oleh otomatisasi pada 2030. Kabar baiknya, 69 juta peran baru akan muncul pada waktu yang sama.
Dia mengatakan kondisi tersebut menandakan perlunya peningkatan keterampilan dan kepemimpinan yang siap menghadapi era AI. Tantangan ini yang kemudian menjadikan semua pihak harus bergerak, termasuk Telkomsel.
Telkomsel melalui dua program unggulannya, IndonesiaNEXT dan NextDev, berkomitmen membangun generasi muda Indonesia yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, khususnya di bidang Artificial Intelligence (AI), startup digital, dan inovasi berbasis solusi sosial.
Hingga penyelenggaraan IndonesiaNEXT ke-9, program ini telah menghasilkan lebih dari 8.000 sertifikasi digital bagi talenta muda dari 38 provinsi, dengan total jangkauan lebih dari 96.000 peserta secara kumulatif.
“Kurikulum terbaru bahkan telah mengusung AI dan generative AI, serta sertifikasi internasional yang mencakup AI prompting, UI/UX, dan digital marketing,” kata Fahmi.
