Produk: Artificial Intelligence

  • Bukan Cuma Kamera, Ini Fitur Baru HP yang Dicari Warga RI

    Bukan Cuma Kamera, Ini Fitur Baru HP yang Dicari Warga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah produsen ponsel mulai memasukkan fitur berbasis Artificial Intelligence (AI) ke produk-produknya. Termasuk Samsung yang menyematkan Galaxy AI mulai Galaxy S24 yang diluncurkan tahun lalu hingga terbaru pada seri Galaxy S25.

    Ternyata AI juga mulai dilirik oleh pengguna Samsung untuk membeli ponsel flagship. MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Ilham Indrawan mengatakan pihaknya mulai melihat peningkatan penggunaan Samsung sepanjang tahun lalu.

    “Since kita baru menunjukkan AI itu sejak S24 series kemarin, kemudian juga Fold 6, lalu kemudian S24 FE kita lihat bahwa makin ke sini, penggunaan AI di smartphone tersebut makin meningkat,” kata Ilham dalam Galaxy AI for Content Creation 2025, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

    “Contoh gitu ya, waktu S24 series itu masih sekitar 27 persenan lah dalam lebih 27 persen yang menggunakan fitur AI ada di S24 series. Kemudian kita lihat berkembang terus, penggunaan bahasa juga akhirnya bisa di-apply, kemudian di foldable 6, itu meningkat sampai ke level 32 persen. Jadi makin ke sini, makin meningkat,” dia menambahkan.

    Adopsi AI juga terus diperluas hingga ke S24 FE, ponsel murah dalam seri S24. Jadi, dia mengatakan dengan harga Rp 9 jutaan juga sudah bisa mendapatkan pengalaman menggunakan AI sepenuhnya.

    “Jadi enggak kita kurang-kurangi. Kalau yang ada di S24 Ultra, S24 Plus, dan S24 FE bisa merasakan experience nya. Jadi salah satu bentuk komitmen kita agar adaptasinya juga makin diperluas,” jelasnya.

    Samsung juga terus mencoba untuk memperluas adopsi AI pada produk yang diluncurkan di masa depan.

    Fitur AI memang masuk jadi perhitungan di antara kamera dan performa saat seseorang membeli ponsel. Samsung juga terus mengembangkan teknologi tersebut agar relevan dalam kebutuhan sehari-hari.

    Beberapa fitur yang disukai seperti Circle to Search. Fitur tersebut untuk memudahkan proses pencarian informasi dan mencari tahu judul lagu tanpa beralih dari aplikasi.

    Bahkan fitur ini bukan hanya ada di ponsel premium. Namun juga sudah bisa dirasakan untuk kelas menengah, pada Galaxy A55.

    Dalam kesempatan yang sama, Ilham juga menjelaskan S25 tetap membawa banyak fitur AI dalam Galaxy AI dengan berbagai pengembangan. Setidaknya ada 22 fitur di dalam series tersebut yang diperkenalkan bulan lalu.

    Misalnya audio eraser untuk membuat suara lebih jernih saat keadaan sekitarnya terlalu bising dan auto trim untuk memotong video secara otomatis.

    “Kalau kita recap ada 22 fitur AI, baik yang baru atau improve dibandingkan dengan sebelumnya,” ucapnya.

    (dem/dem)

  • Tech and Telco Summit 2025 Siap Kupas Masa Depan 5G & AI

    Tech and Telco Summit 2025 Siap Kupas Masa Depan 5G & AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi 5G menawarkan terobosan besar dibandingkan dengan generasi pendahulunya. Jaringan generasi kelima ini menawarkan kecepatan unggah dan unduh yang lebih tinggi, koneksi lebih konsisten, dan peningkatan kapasitas dibandingkan jaringan sebelumnya.

    Di sisi lain, konektivitas yang ditingkatkan jaringan 5G memungkinkan adopsi lebih luas dari konsep industri 4.0. Industri ini mencakup penggunaan Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan big data analytics.

    Sehingga tidak heran jika dukungan teknologi AI dan 5G dapat mengubah lingkungan perkotaan melalui analisis big data dari IoT, kamera, dan sensor, untuk mengoptimalkan konsumsi energi, arus lalu lintas, pengelolaan limbah, dan keselamatan publik.

    Algoritma AI juga meningkatkan sistem mengemudi otomatis, memungkinkan komunikasi real-time antara kendaraan dan infrastruktur.

    Kemajuan ini pun dinilai turut berdampak pada bidang ekonomi. Laporan dari PwC berjudul “The global economic impact of 5G” memperkirakan bahwa teknologi 5G akan menambahkan sekitar US$1.3 triliun ke produk domestik bruto (PDB) global pada 2030.

    Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana masa depan telekomunikasi dan AI, CNBC Indonesia menghadirkan Tech and Telco Summit 2025 dengan tema “5G & AI: The Future is Now”. Acara ini akan diselenggarakan di Ballroom Menara Bank Mega.

    Tech and Telco Summit 2025 terbagi dua sesi, yakni sesi pertama dengan topik Building a Safe AI Ecosystem: Balancing Opportunities with Threats dan sesi kedua dengan topik The 5G dan AI Era: Transforming Industry for the Future.

    Tech and Telco Outlook 2025 “5G & AI: The Future is Now” dapat disimak secara eksklusif dan live di CNBC Indonesia TV dan streaming di CNBCIndonesia.com. Pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.

    (dpu/dpu)

  • Karut Marut Masalah Angkutan Barang, Pantesan Truk Terus Jadi ‘Mesin Pembunuh’

    Karut Marut Masalah Angkutan Barang, Pantesan Truk Terus Jadi ‘Mesin Pembunuh’

    Jakarta

    Truk yang mengalami rem blong terus menjadi biang kerok kecelakaan maut. Kemarin malam, truk muatan galon air menjadi pemicu kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2. Masalah ini diyakini menjadi buntut dari karut marut penyelenggaraan transportasi darat, khususnya angkutan barang.

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan permasalahan tabrakan beruntun akibat truk rem blong tidak pernah mendapatkan solusi dari negara. Ini adalah buntut dari permasalahan angkutan barang berdimensi dan bermuatan lebih (overdimension overload/ODOL).

    “Kejadian seperti ini merupakan akumulasi karut marut penyelenggaraan atau tata kelola angkutan logistik di Indonesia,” kata Djoko dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikOto, Kamis (6/2/2025).

    Djoko, yang mengutip pernyataan Ketua Umum MTI Tory Damantoro, mengatakan pemerintah harus segera bertindak untuk meningkatkan keselamatan transportasi darat.

    “Jika masalah ini terus diabaikan, masyarakat akan terus hidup dalam kecemasan dan harus mempertaruhkan nyawa setiap kali menggunakan moda transportasi darat. Kita tidak harus menunggu ada pejabat atau keluarga pejabat yang menjadi korban, sudah banyak nyawa hilang, sehingga harus segera dibenahi,” katanya.

    Menuru Djoko, setidaknya ada 12 kementerian/lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraan angkutan logistik antara lain Kementerian Koordinator Ekonomi, Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pengembangunan Kewilayahan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Polri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kemeterian Tenaga Kerja, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan Bappenas.

    “Sejak 2017, Ditjenhubdat Kemenhub mulai membenahi persoalan truk ODOL. Akan tetapi selalu gagal, karena penolakan Kementerian Perindustrian dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) serta tidak didukung Kementerian Perdagangan lantaran kekhawatiran inflasi naik. Namun tidak ada upaya dari ketiga institusi tersebut untuk mengusulkan program membenahi masalah ODOL, selain menolak dan menakut-nakuti dengan isu inflasi,” ujar akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu.

    Masalah Pengemudi

    Djoko melanjutkan, berdasarkan temuan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), ada tiga basis fundamental untuk keselamatan armada truk dan bus yang belum terpenuhi di Indonesia. Pertama, belum ada kewajiban perawatan safety item, contoh minimal sistem rem yang harus di-overhaul setiap 3 tahun (seperti moda lainya). Kedua, tidak ada batasan yang jelas untuk jam kerja dan istirahat pengemudi seperti masinis atau pilot. Ketiga, tidak adanya standar kesehatan mental dan fisik untuk pengemudi seperti pada moda lainya.

    “Menurut KNKT (2024), jumlah pengemudi bus dan truk di Indonesia mengalami penurunan. Rasio dengan jumlah kendaraan yang beroperasi sudah masuk dalam zona berbahaya (danger). Kecakapan pengemudi sangat rendah dalam mengoperasikan kendaraan. Waktu kerja, waktu istirahat, waktu libur, dan tempat istirahat pengemudi bus dan truk di Indonesia sangat buruk. Tidak ada regulasi yang melindungi mereka, sehingga performance mereka berisiko tinggi terhadap kelelahan dan bisa berujung pada microsleep,” ujar Djoko mengutip KNKT.

    Masih mengutip KNKT, sebanyak 84 persen penyebab kecelakaan terjadi akibat kegagalan sistem pengereman dan kelelahan pengemudi. Kegagalan sistem pengereman dapat disebabkan di antaranya oleh kondisi pengemudi yang tidak siap, serta tidak menguasai kendaraan, ataupun kondisi dari kendaraannya.

    “Adapun penyebab kelelahan pengemudi adalah kurangnya waktu untuk beristirahat,” ucapnya.

    Lanjut Djoko, pengemudi bukan hanya memiliki kemampuan teknik mengendarai yang baik dan pengetahuan berlalu lintas yang baik. Sopir juga harus memiliki kepribadian dan kompetensi yang baik, meliputi skill, knowledge, dan attitude.

    Pungli Masih Subur

    Djoko menilai, kesejahteraan petugas penguji kendaraan bermotor (KIR) harus diperhatikan. Menurutnya, minimnya tunjangan fungsional penguji kendaraan bermotor menyebabkan masih subur praktik pungutan liar (pungli).

    “Praktik pungli ini akan semakin menyulitkan kebijakan zero kendaraan berlebih dimensi dan muatan,” ujar Djoko.

    Kata Djoko, Peraturan Presiden Nomor 107 tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Penguji Kendaraan Bermotor sudah selayaknya direvisi mengingat sudah lama dan perkembangan teknologi kendaraan bermotor juga semakin menuntut keahlian khusus.

    “Besarnya tunjangan rentang Rp 200 ribu-Rp 440 ribu per bulan sesuai jabatannya, sudah selayaknya dinaikkan rentang Rp 2 juta-Rp 4 juta per bulan,” katanya.

    Lebih lanjut, keberadaan pengujian kendaraan bermotor dapat dialihkan ke pemerintah pusat agar mudah dalam hal pengawasan. Selain itu juga tidak membebani pemda, terlebih sekarang tidak ada pemasukan bagi pemda, lantaran uji laik kendaraan bermotor tidak dikenakan tarif.

    Masalah berikutnya, kondisi jembatan timbang sudah tidak optimal. Kapasitas Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) tidak bisa menampung volume kendaraan barang yang lewat.

    “Diperlukan Weight in Motion (WIM) sebagai pengganti UPPKB. WIM diintegrasikan dengan sistem denda elektronik berbasis Artificial intelligence (AI),” ujarnya.

    (rgr/dry)

  • Makin Canggih, Ini Daftar Alasan Warga RI Beli HP Pakai AI

    Makin Canggih, Ini Daftar Alasan Warga RI Beli HP Pakai AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi Artificial Intelligence (AI) mulai banyak digunakan sejak perkembangannya yang mulai masif beberapa tahun lagi. Kebanyakan AI masih digunakan untuk pencarian terhadap sesuatu.

    “Pakai AI untuk apa aja sih? Nah untuk searching informasi itu pasti udah biasa ya. Dan itu penggunaan yang paling tinggi,” kata Associate Director Kantar Indonesia, Ummu Hani dalam acara

    Dalam paparan Ummu, terlihat penggunaan AI untuk pencarian pada topik tertentu berada di urutan pertama dengan 79%. Berikutnya ada untuk penggunaan kreatif seperti editing dan desain sebanyak 70%.

    “Selain mencari informasi, ternyata konsumen Indonesia juga menggunakan untuk creative purpose gitu,” jelasnya.

    Untuk penggunaan kreatif, dia mengatakan 74% orang mengatakan fitur AI khusus konten kreatif. Karena ini tidak lepas dari keinginan untuk mengunggah di media sosial seperti Tiktok.

    Menurutnya baik pengguna biasa pun membutuhkannya karena setidaknya ada konten yang bisa diposting. Jadi dia menjelaskan ini sangat relevan gitu untuk semua konsumen di Indonesia.

    Selain untuk pencarian dan aktivitas kreatif, AI juga digunakan untuk menerjemahkan atau percakapan yang dalam laporan Kantar Indonesia digunakan sebanyak 60%. Sebanyak 57% digunakan untuk menulis dan editing, dan 53% analis data.

    AI digunakan salah satunya karena membantu pada banyak hal dibandingkan harus dilakukan secara manual. Misalnya editing jauh lebih cepat daripada dulu sebelum menggunakan AI.

    Dalam laporan tersebut, 71% orang mengatakan AI bisa menghemat waktu dan effort, 69% menyebutkan lebih efisien dan praktis, serta 65% orang menyatakan lebih kreatif dan hasil yang inovatif.

    “Jadi mereka bisa saving time dan menggunakan waktunya mereka untuk hal lain, dan lebih efektif,” kata Ummu.

    Sebagai informasi, fitur AI juga masuk dalam seri Galaxy S25 yang baru diluncurkan bulan lalu. Sejumlah fiturnya yang mendukung kreativitas seperti Audio Eraser untuk menghilangkan gangguan pada latar video dan bisa mengatur untuk berbagai tipe suara.

    Selain itu juga ada fitur Best Face. Jadi bisa memperbaiki objek foto yang kurang ideal misalnya saat seseorang memejamkan mata dan Galaxy AI bisa membuat mata orang tersebut terbuka.

    (dem/dem)

  • Setelah AS & Korsel, Giliran Australia Blokir Aplikasi AI Deepseek

    Setelah AS & Korsel, Giliran Australia Blokir Aplikasi AI Deepseek

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Australia mengumumkan larangan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek pada seluruh perangkat dan sistem milik pemerintah.

    Pelarangan ini dilakukan dengan alasan kekhawatiran terkait potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Melansir dari Reuters, Kamis (6/2/2025) Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia mengeluarkan arahan yang mewajibkan semua badan pemerintah untuk menghentikan penggunaan atau pemasangan produk, aplikasi, dan layanan web DeepSeek.

    Perintah tersebut juga mencakup perintah untuk menghapus semua contoh produk dan layanan DeepSeek yang sudah terpasang di perangkat pemerintah.

    Menteri Dalam Negeri, Tony Burke, menjelaskan bahwa DeepSeek menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima bagi teknologi yang digunakan oleh pemerintah, dan larangan ini diberlakukan untuk melindungi keamanan nasional serta kepentingan Australia.

    Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan perlindungan terhadap data dan infrastruktur kritis negara.

    Adapun pelarangan DeepSeek ini bukan terjadi di Australia saja. Sebelumnya Gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, juga memblokir akses jaringannya ke model kecerdasan buatan DeepSeek setelah data sejumlah karyawan mereka yang tersangkut di peladen atau server China.

    Tidak hanya itu, kekhawatiran terhadap Deepseek juga diperlihatkan oleh negara-negara di Eropa.

    Pemerintah Italia dan Irlandia mengirim surat kepada Deepseek meminta pertanggungjawaban atas pengelolaan data pengguna yang dilakukan platform kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Terakhir, Korea Selatan telah memblokir akses ke layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) DeepSeek dari perangkat pemerintah karena masalah keamanan. 

    Melansir Bloomberg yang mengutip Kantor Berita Yonhap pada Kamis (6/2/2025), Kementerian pertahanan, Kementerian luar negeri, dan Kementerian perdagangan Korea Selatan telah membatasi akses pejabat ke layanan tersebut di komputer pemerintah, berdasarkan informasi dari beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya. 

    Kementerian pertahanan mengatakan kepada Bloomberg bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan pada komputer yang digunakan di tempat kerja karena masalah keamanan dan teknis atas layanan AI generatif.

    Berikut daftar negara yang memblokir Deepseek:

    Amerika Serikat
    Irlandia
    Italia
    Australia
    Korea Selatan

  • Kecerdasan Buatan, Teman atau Lawan?

    Kecerdasan Buatan, Teman atau Lawan?

    Bisnis.com, MAUMERE – Kemajuan teknologi semakin berkembang pesat, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi topik hangat yang menarik perhatian masyarakat luas, baik dari sisi positif maupun kontroversinya.

    Bisnis Indonesia bersama Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH). menggelar Festival Literasi Digital di Universitas Nusa Nipa, Maumere, NTT, pada 4 Februari 2025 dengan tajuk Saatnya GenSi BERAKSI, Berkarya dengan Bijak dan Berprestasi.

    Pada sesi  acara GenSi Talk, yang mengangkat tema “AI, Teman atau Lawan?” menghadirkan Anjas Maradita, AI Content Creator & Developer. Dia berbagi wawasan tentang AI dan bagaimana teknologi ini dapat menjadi teman atau lawan bagi manusia.

    Menurut Anjas, kecerdasan buatan telah menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia pada saat ini. Mulai dari sektor industri manufaktur, kesehatan, pendidikan hingga di level pemerintahan.

    Namun, kecerdasan buatan sering dipandang sebagai dua sisi mata uang yang dapat menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Pada sisi menguntungkan dapat membuka peluang besar dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas hingga inovasi.

    Adapun, di sisi merugikan dapat menjadi ancaman yang dinilai merugikan bagi angkatan kerja, seperti dapat menggantikan peran manusia dalam berbagai aspek kehidupan.

    “Sebenarnya AI bukanlah lawan, ketika kita memaksimalkannya dengan bijak dan bertanggung jawab,” kata Anjas.

    Dia melanjutkan, dengan memaksimalkan dan mengetahui apa yang menjadi batasan-batasan dari AI, maka dapat menjadi peluang untuk dimanfaatkan masyarakat, khususnya generasi muda untuk dapat berkarya lebih maksimal.

    Anjas juga menekankan pentingnya pendekatan yang bijak serta pengetahuan yang tepat seputar AI untuk mengurangi ketakutan manusia akan kehadiran AI.

    “Dengan memahami cara kerja AI dan bagaimana teknologi ini dapat dimanfaatkan, kita dapat mengembangkan kompetensi generasi muda dalam memanfaatkan tools-tools AI,” kata Anjas.

    Pada kesempatan ini, Anjas berbagi tentang tools-tools kecerdasan buatan yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda, seperti penggunaan AI dalam membuat sebuah konten musik.

    “Dengan memaksimalkan kinerja AI, kita dapat menghasilkan karya orisinil yang tidak terlihat sebagai karya buatan mesin,” terangnya.

    Pesan Anjas, untuk generasi muda agar tidak takut dengan kehadiran AI, tetapi untuk memahami dan memanfaatkan teknologi ini dengan bijak dan bertanggung jawab.

    “Kita dapat mengembangkan kompetensi dan kreativitas kita untuk menciptakan karya yang lebih baik dan lebih inovatif,” kata Anjas.

    Dalam dua tahun terakhir, Indonesia tercatat masuk dalam 5 besar dunia sebagai pengguna aplikasi AI. Dalam laporannya Writer Buddy 2023 menyebutkan ada lebih dari 24 miliar kunjungan untuk 50 alat AI terpopuler, rata-rata kunjungan 236,3 juta per bulan.

    Negara yang paling banyak mengakses alat AI adalah Amerika Serikat dengan 5,5 miliar kunjungan. Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan 1,4 miliar kunjungan. Angka ini selisih 0,7 miliar dengan India yang berada di peringkat kedua.

    Berdasarkan data Statista, nilai kapitalisasi pasar kecerdasan pun tumbuh melampaui US$184 miliar pada 2024, melonjak hampir US$50 miliar jika dibandingkan dengan 2023. Pertumbuhan yang mengejutkan ini diperkirakan akan terus berlanjut dengan pasar yang melampaui US$826 miliar pada 2030.

    Adapun untuk Indonesia, pasar AI diproyeksi mencapai US$2,3 miliar pada tahun lalu, dan bakal tumbuh 27,89% (2025-2030) menembus US$10,88 miliar pada 2030.

    Namun, data Global Innovation Index (GII) 2024, Indonesia masih berada di peringkat 54 dunia, berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

  • DeepSeek Berjaya, ChatGPT Mulai Ditinggal Pengguna

    DeepSeek Berjaya, ChatGPT Mulai Ditinggal Pengguna

    Jakarta, CNBC Indonesia – ChatGPT dilaporkan mulai ditinggal penggunanya. Di sisi lain, DeepSeek makin populer dan lebih banyak digunakan pengguna.

    Namun secara jumlah, chatbot milik OpenAI itu memang masih jauh di atas DeepSeek. Laporan platform analitik daring Semruch, pengunjung ChatGPT merosot ke angka 14,9 juta pada 19 Januari dari 22,1 juta pengunjung pada 1 Oktober 2024 lalu, dikutip CNBC Internasional, Kamis (6/2/2025).

    Sementara itu, DeepSeek rata-rata mendapatkan 71,2 ribu kunjungan harian di Amerika Serikat (AS) pada 19 Januari 2025. Angka itu jauh lebih banyak dibandingkan data 1 Oktober 2024 yang hanya 2,3 ribu pengunjung.

    DeepSeek memang baru saja mendapatkan kepopuleran. Nampaknya karena menawarkan sesuatu yang langka di industri Artificial Intelligence.

    Misalnya hanya memiliki modal yang sangat rendah sebesar US$5,6 juta (Rp 90,8 miliar) dibandingkan pengeluaran raksasa teknologi lain di AI. DeepSeek juga menawarkan teknologi sumber terbuka.

    Teknologi open source sebenarnya sudah dipromosikan lama oleh Meta. Namun langkah DeepSeek bisa menjadi langkah lebih banyak digunakan platform lain di masa depan.

    “Akan ada lebih banyak gangguan seperti ini secepatnya,” kata direktur Stevens Institute for Artificial Intelligence di Stevens Institute of Technology, Brendan Englot.

    Namun ini juga punya sisi lain yang harus dipahami oleh pengguna, ujarnya. Yakni terkait implikasi data pengguna yang digunakan para platform.

    Alat yang ditawarkan didesain untuk meningkatkan hidup dan efisiensi serta kreativitas. Jadi Englot menyimpulkan sangat menggoda bagi pengguna untuk membagikannya.

    “Namun Anda harus berasumsi ini permainan yang adil untuk digunakan setelah melakukannya,” kata Englot.

    (dem/dem)

  • Korea Selatan Blokir Layanan AI DeepSeek, Simak Penyebabnya

    Korea Selatan Blokir Layanan AI DeepSeek, Simak Penyebabnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Korea Selatan telah memblokir akses ke layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) DeepSeek dari perangkat pemerintah karena masalah keamanan. 

    Melansir Bloomberg yang mengutip Kantor Berita Yonhap pada Kamis (6/2/2025), Kementerian pertahanan, Kementerian luar negeri, dan Kementerian perdagangan Korea Selatan telah membatasi akses pejabat ke layanan tersebut di komputer pemerintah, berdasarkan informasi dari beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya. 

    Kementerian pertahanan mengatakan kepada Bloomberg bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan pada komputer yang digunakan di tempat kerja karena masalah keamanan dan teknis atas layanan AI generatif.

    Sementara itu, kementerian luar negeri Korea Selatan mengatakan, pemerintah tengah melakukan peninjauan keamanan atas layanan tersebut. Namun, mereka menolak untuk mengonfirmasi tindakan pengamanan khusus apa yang telah diambilnya. 

    Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi telah membatasi sementara akses ke DeepSeek di komputer yang dapat terhubung secara eksternal.  

    Dengan pemblokiran ini, Korea Selatan bergabung dengan sejumlah perusahaan dan negara yang telah lebih dulu mengambil tindakan untuk membatasi penggunaan chatbot kecerdasan buatan perusahaan rintisan China tersebut. 

    Perusahaan dan lembaga pemerintah di seluruh dunia telah mengambil tindakan pencegahan untuk membatasi akses ke DeepSeek karena kekhawatiran tentang potensi kebocoran data ke pemerintah China dan lemahnya perlindungan privasi. 

    Australia telah melarang layanan AI DeepSeek dari semua sistem dan perangkat pemerintah, sedangkan Italia memerintahkan pemblokirannya untuk melindungi data konsumen.  

    Irlandia telah meminta informasi lebih lanjut dari perusahaan tersebut atas potensi pelanggaran hukum privasi Uni Eropa. 

    Jepang secara efektif telah melarang penggunaan layanan AI generatif untuk semua perangkat pemerintah yang menangani informasi yang sangat sensitif, meskipun diserahkan kepada masing-masing kementerian untuk memutuskan penggunaan untuk perangkat lain, menurut Menteri Transformasi Digital Masaaki Taira. 

    Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait masalah pemblokiran ini. 

    Ratusan perusahaan swasta juga telah mengambil tindakan pencegahan dengan memblokir akses ke DeepSeek. 

    AI China tersebut dikembangkan oleh Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Basic Technology Research Co., dan bersaing dengan layanan ChatGPT yang lebih mapan dari OpenAI Inc. di AS.

  • Sungai Lubawang Meluap, Banjir Rendam Permukiman Warga di Situbondo

    Sungai Lubawang Meluap, Banjir Rendam Permukiman Warga di Situbondo

    Banjir yang melanda Situbondo tidak hanya mengakibatkan kerugian materi, tetapi juga mengungkap sejumlah kelemahan dalam sistem penanggulangan bencana yang perlu segera diperbaiki. Apa saja yang perlu diperbaiki agar peristiwa banjir tidak memakan korban dan kerugian materi yang banyak?

    Sistem Peringatan Dini yang Baik

    Kejadian ini menunjukkan urgensi sistem peringatan dini yang lebih efektif dan responsif. Sistem tersebut harus mampu mendeteksi potensi banjir secara akurat dan memberikan peringatan kepada masyarakat jauh sebelum bencana terjadi. Peringatan harus menjangkau semua kalangan, termasuk kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas, memastikan tidak ada yang tertinggal.

    Selain akurasi, kecepatan penyampaian informasi juga krusial. Masyarakat membutuhkan waktu yang cukup untuk melakukan evakuasi dan mengambil langkah pencegahan. Pemanfaatan teknologi informasi, seperti aplikasi mobile dan media sosial, dapat dioptimalkan untuk menjamin jangkauan yang luas dan cepat.

    Penguatan Infrastruktur yang Komprehensif

    Infrastruktur yang memadai merupakan kunci dalam mengurangi dampak banjir. Perbaikan dan peningkatan kapasitas saluran drainase, pembangunan tanggul dan bendungan yang kokoh, serta pengelolaan tata ruang yang memperhatikan daerah rawan banjir harus menjadi prioritas. Sekolah dan fasilitas umum di daerah rawan banjir perlu didesain dan dibangun dengan mempertimbangkan risiko banjir.

    Investasi dalam infrastruktur ini bukan hanya sekadar pengeluaran, melainkan investasi untuk masa depan yang lebih aman. Perencanaan yang matang dan terintegrasi, dengan mempertimbangkan perubahan iklim dan potensi bencana di masa mendatang, sangatlah penting.

    Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat

    Masyarakat harus dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana banjir. Pelatihan evakuasi, pertolongan pertama, dan cara melindungi diri dan harta benda sangat penting. Simulasi bencana secara berkala juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

    Pentingnya edukasi dan pelatihan tidak bisa dianggap remeh. Masyarakat yang terinformasi dan terlatih akan lebih mampu menghadapi bencana dan mengurangi dampak negatifnya. Program-program edukasi yang kreatif dan mudah dipahami perlu dikembangkan dan disebarluaskan secara merata.

    Koordinasi dan Kolaborasi Antar Lembaga

    Penanganan bencana membutuhkan koordinasi dan kolaborasi yang efektif antar lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta. BPBD, kepolisian, TNI, dan relawan harus bekerja sama secara terintegrasi dalam upaya pencegahan, tanggap darurat, dan pemulihan pascabencana.

    Kerja sama yang solid dan terkoordinasi akan memastikan respon yang cepat dan efektif saat bencana terjadi. Standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dan dipahami bersama perlu disusun dan diterapkan untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dalam penanganan bencana.

    Alokasi Anggaran yang Tepat Sasaran

    Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk penanganan bencana, baik untuk upaya pencegahan maupun tanggap darurat. Anggaran ini harus digunakan secara efektif dan transparan untuk memastikan kesiapsiagaan yang optimal.

    Transparansi dalam penggunaan anggaran sangat penting untuk membangun kepercayaan publik. Mekanisme pengawasan yang ketat perlu diterapkan untuk memastikan anggaran digunakan sesuai dengan peruntukannya dan memberikan dampak yang maksimal.

    Pengelolaan Lingkungan yang Berkelanjutan

    Penebangan liar dan konversi hutan dapat meningkatkan risiko banjir. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, termasuk reboisasi dan pelestarian hutan, sangat penting untuk mengurangi risiko bencana alam.

    Upaya pelestarian lingkungan tidak hanya penting untuk mencegah banjir, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan hidup. Partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan sangatlah penting.

    Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

    Setelah setiap kejadian bencana, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dalam sistem kesiapsiagaan. Hasil evaluasi ini harus digunakan untuk memperbaiki sistem dan meningkatkan kesiapsiagaan di masa mendatang.

    Siklus evaluasi dan perbaikan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan sistem kesiapsiagaan bencana terus berkembang dan mampu menghadapi tantangan di masa depan. Evaluasi harus dilakukan secara objektif dan transparan, dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

    Selain semua itu, ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan agar peristiwa banjir tidak terulang, yaitu jangan merusak lingkungan dengan mengalihfungsi lahan. 

     

    Disclaimer: sebagian tulisan di halaman ini dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI).

  • Cegah Bullying di Sekolah, Telkom Hadirkan IP Camera Berbasis AI “Antares Eazy” – Halaman all

    Cegah Bullying di Sekolah, Telkom Hadirkan IP Camera Berbasis AI “Antares Eazy” – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemanfaatan teknologi di sektor pendidikan bukan sekadar alat bantu, tetapi menjadi bagian penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendidik.

    Tuntutan ini yang disolusikan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui produk inovatifnya, Antares Eazy. Telkom menempatkan Antares Eazy sebagai salah satu produk unggulan dalam mendukung keamanan cerdas di rumah, tempat usaha, termasuk di sektor pendidikan.

    Antares Eazy mengintegrasikan IP Camera berteknologi Artificial Intelligence (AI) yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan mencegah kejadian seperti bullying di lingkungan sekolah, serta mengoptimalkan fasilitas sekolah secara berkelanjutan.

    Dengan teknologi ini, sekolah maupun perguruan tinggi dapat mendeteksi perilaku bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah secara otomatis dan lebih efisien.

    Pengawasan secara konvensional yang hanya mengandalkan staf atau petugas keamanan kerap kali kurang memadai, terutama di lingkungan sekolah yang luas dengan ratusan anak didik.

    Tanpa memanfaatkan teknologi yang dapat mendeteksi bullying secara otomatis, risiko kejadian serupa di sektor pendidikan tetap tinggi dan sulit untuk dicegah.

    Keunggulan utama IP Camera dari Antares Eazy, yaitu algoritma cerdas yang dapat meningkatkan pengawasan dengan mengenali perilaku tidak biasa. Kamera ini memiliki kapabilitas untuk mendeteksi kerumunan, kemudian memberi notifikasi langsung ke pihak sekolah untuk segera menindaklanjuti.

    “Antares Eazy dari Telkom hadir sebagai solusi inovatif untuk mendukung keamanan cerdas di sektor pendidikan. Kami percaya bahwa teknologi AI tidak hanya sekadar mendukung efisiensi, namun juga menciptakan lingkungan yang kondusif melalui kemampuannya dalam mendeteksi bullying,” ujar EVP Digital Business and Technology Telkom, Komang Budi Aryasa.

    Lebih lanjut, fitur video analytics yang ada di IP Camera Antares Eazy dapat mengidentifikasi area-area di sekolah yang membutuhkan perhatian. Sistem cloud recording pada IP Camera Antares Eazy turut memudahkan akses ke rekaman video, tanpa memerlukan perangkat penyimpanan lokal yang mahal.

    Pihak sekolah memiliki akses kapan pun ke data rekaman, sehingga dapat menganalisis pola-pola aktivitas di lingkungan sekolah untuk merancang strategi keamanan yang lebih efektif.

    Selain itu, fitur AI Employee Presence dari Antares Eazy mendukung monitoring kehadiran staf dan tenaga pengajar secara akurat, sekaligus memastikan bahwa seluruh staf hadir tepat waktu dan bertanggung jawab atas perannya masing-masing.

    Tingkatkan keamanan sekolah

    Dengan solusi berbasis AI, Antares Eazy berkomitmen mendukung sekolah-sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan terbebas dari ancaman bullying, salah satunya melalui sosialisasi pada kegiatan “Indonesia Digital Learning for Great Teacher” yang digelar Telkom dan Pijar.

    Dalam kegiatan ini, lebih dari 550 guru dari seluruh Indonesia diberikan pemahaman seputar manfaat teknologi IP Camera berbasis AI dari Antares Eazy, sebagai solusi untuk mendeteksi bullying dan menjaga keamanan sekolah secara proaktif.

    Telkom menegaskan kepeduliannya terhadap masa depan generasi muda Indonesia dengan menyediakan teknologi yang relevan dengan kebutuhan keamanan dan kenyamanan pengguna.

    Salah satunya adalah Antares Eazy yang dapat memberikan pengawasan optimal, sekaligus juga membantu sekolah mengelola lingkungan mereka secara berkelanjutan. Informasi lebih lengkap mengenai Antares Eazy dapat dilihat di tautan berikut ini https://leaptelkom.me/AntaresEazyIPCameraAI.