Produk: Artificial Intelligence

  • Central Group manfaatkan AI untuk edukasi properti ke masyarakat

    Central Group manfaatkan AI untuk edukasi properti ke masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan pengembang properti Central Group memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk memberikan edukasi tentang properti kepada masyarakat.

    “Edukasi merupakan salah satu program kami di bidang tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL). Seiring dengan kemajuan teknologi digital, edukasi ini akan disampaikan menggunakan AI dan data besar (bigdata) untuk menjangkau gen Z dan milenial,” kata CEO Central Group Princip Muljadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

    Sebelumnya, Central Group dan IBlooming menjalin kesepakatan untuk memberikan edukasi nonformal memanfaatkan layanan AI. Dengan layanan ini, edukasi bisa disampaikan dengan beragam bahasa, sehingga memudahkan masyarakat di luar negeri memahami bisnis properti terutama yang dibangun di Indonesia.

    Menurut dia, sebagai pemateri di dalam layanan ini dihadirkan pakar properti di Tanah Air seperti Iwan Sunito, Agung Wirajaya, Dance Aquarianto, Andy K. Natanael , Subkhan, dan Thomas Go yang siap untuk berbagi pengalaman sukses mengembangkan properti di Tanah Air.

    Princip mengatakan banyak dari pemodal di luar negeri yang ingin berinvestasi di Indonesia, termasuk di bidang properti sehingga mereka bisa belajar dengan ahlinya langsung untuk memahami kondisi pasar sesungguhnya.

    Seperti masyarakat dari negara tetangga Singapura yang ingin memahami bisnis properti di Indonesia termasuk mengetahui bagaimana pengembang dan manajemen properti yang baik, ucap Princip.

    Lebih jauh, Global Executive Comittee iBlooming, Floren Kasih mengatakan AI yang dikembangkannya mampu menjembatani pakar properti di Indonesia dengan pelaku di luar negeri tanpa kendala bahasa termasuk bahasa Tiongkok dan bahasa lainnya di dunia.

    Begitu sebaliknya pelaku di Indonesia juga dapat memahami edukasi yang diberikan kepada tokoh-tokoh di luar negeri diberbagai bidang tanpa terkendala bahasa. Semua materi akan disampaikan dalam berbagai bahasa yang diinginkan secara presisi.

    Termasuk, gerak bibir dari pemberi materi dapat disesuaikan dengan bahasa yang disampaikan.

    Dia mengatakan edukasi non formal yang disampaikan melalui iBlooming bertujuan untuk meningkatkan keahlian baik di bidang teknis (hard skill) dan non teknis seperti kreativitas (soft skill) sesuai dengan peminatan.

    Floren juga menjelaskan apabila berkeinginan sumber daya manusia (SDM) bisa berkelas dunia maka penting untuk membukakan akses lebih luas terhadap sumber-sumber pengetahuan di dunia.

    “Mendengarkan pelajaran dan pengalaman yang disampaikan ahli-ahli berkelas dunia tanpa barrier (ganjalan) bahasa,” ucap dia.

    Floren juga menjelaskan AI yang dipakainya dapat membaca profil penggunanya sehingga dapat mengetahui apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuannya.

    Pewarta: Ganet Dirgantara
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Telkomsel Tingkatkan Pemanfaatan AI Lewat Program IBFEST 2025

    Telkomsel Tingkatkan Pemanfaatan AI Lewat Program IBFEST 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia– Telkomsel kembali menghadirkan Internet BAIK Series 9, program tahunan untuk meningkatkan literasi digital serta mendorong pemanfaatan teknologi secara Bertanggung Jawab, Aman, Inspiratif, dan Kreatif (BAIK). Tahun ini, Internet BAIK mengusung konsep festival (Internet BAIK Festival/IBFEST) dengan tema “Ignite Ideas, Unleash Creativity”.

    Program ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan kompetisi yang berfokus pada pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) bagi pelajar SMA/SMK sederajat, sejalan dengan misi Asta Cita pemerintah Indonesia dalam pengembangan sumber daya manusia unggul. IBFEST juga mendukung target Kementerian Komunikasi dan Digital dalam mencetak talenta digital nasional guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan, transformasi digital di Indonesia berkembang pesat dan menghadirkan peluang kemajuan untuk bangsa. Menurut dia, literasi digital kini menjadi kunci utama agar masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan teknologi secara bijak, aman, dan produktif.

    “Oleh karena itu, program seperti Internet BAIK Series 9 menjadi relevan dalam mendukung kesiapan masyarakat menghadapi perkembangan AI secara bijak. Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, komunitas, dan dunia pendidikan, saya yakin kita dapat menciptakan masyarakat digital yang lebih cerdas, beretika, dan bertanggung jawab,” ungkap dia dikutip Sabtu (22/2/2025).

    Menurut laporan “Agenda Peluang Kecerdasan Artifisial untuk Indonesia Emas 2045” oleh Google, pemanfaatan AI berpotensi meningkatkan keunggulan ekonomi Indonesia hingga US$ 167 miliar atau Rp2.612 triliun pada 2030, yang setara dengan hampir 13% PDB Indonesia pada 2022. Selain itu, AI juga disebut dapat membantu Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045 dengan meningkatkan produktivitas dan inovasi di berbagai sektor.

    Teknologi ini dapat mengubah cara bisnis beroperasi, mempercepat penelitian ilmiah, serta mendorong industri menghasilkan karya inovatif.

    Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, menyatakan, melalui IBFEST, Telkomsel membekali generasi muda dengan keterampilan AI yang aplikatif.

    “Kami percaya bahwa AI bukanlah ancaman yang akan menggantikan peran manusia, melainkan teknologi yang dapat memperkuat kapabilitas dan kreativitas manusia. Kami ingin peserta tidak hanya memahami AI secara teori, tetapi juga menggunakannya secara bertanggung jawab untuk menciptakan solusi nyata yang bermanfaat, baik dalam pengembangan bisnis, penelitian, maupun karya kreatif yang berdampak positif,” tutur dia.

    IBFEST 2025 menawarkan tiga jalur peminatan yang dirancang untuk membantu peserta mengoptimalkan AI sesuai dengan minat mereka.

    Pertama Biztech yang menggunakan AI untuk menciptakan solusi bisnis dan sosial melalui riset dan pengembangan produk berbasis teknologi. Kemudian Genius dengan memanfaatkan AI dalam penelitian untuk menghasilkan inovasi yang berdampak di berbagai bidang. Terakhir Creativy yakni menggabungkan AI dengan seni untuk menciptakan musik, video, dan karya visual yang orisinal serta bermakna.

    Selain kompetisi untuk pelajar, IBFEST juga melibatkan guru dan tenaga pengajar melalui program pelatihan dan sertifikasi AI yang bekerja sama dengan Kuncie, platform pembelajaran digital dari Telkomsel.

    Sebagai bagian dari Telkomsel Jaga Cita atau inisiatif Telkomsel menciptakan dampak melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara berkelanjutan, Internet BAIK turut mendukung pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan berkelanjutan di Indonesia. Ini khususnya diwujudkan dengan menghadirkan akses dan solusi digital yang memperluas peluang belajar bagi pelajar dan tenaga pendidik bersama platform Telkomsel lainnya, seperti Ilmupedia, Skul.id, Kuncie, dan by.U.

    “Melalui Internet BAIK dan inisiatif Telkomsel Jaga Cita, kami tidak hanya ingin membekali generasi muda dengan keterampilan digital, tetapi juga menginspirasi mereka untuk memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Kami percaya bahwa ekosistem digital yang aman dan inklusif akan mendorong interaksi yang lebih positif serta melahirkan talenta-talenta muda yang siap menjadi agen perubahan bagi masa depan Indonesia,” tambah Saki.

    Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada 2016, program Internet BAIK menjangkau lebih dari 21.331 pelajar di 1.484 sekolah, melibatkan lebih dari 9.553 guru, orang tua, dan komunitas di 296 kota/kabupaten, serta melahirkan lebih dari 1.600 Internet BAIK Agents of Change dan 1.100 Digital Creative Content. Melalui IBFEST 2025, Telkomsel berkomitmen semakin memperkuat ekosistem pembelajaran digital dan pemanfaatan AI yang inklusif dan inovatif, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

    IBFEST 2025 resmi dibuka di SMAN 3 Bogor pada 19 Februari 2025. Setelah Bogor, program ini akan mengadakan roadshow ke sejumlah kota lainnya serta membuka akses partisipasi online bagi pelajar SMA/SMK sederajat di Indonesia.

    (rah/rah)

  • Telkomsel Gelar IBFEST 2025, Dorong AI untuk Masa Depan Digital Indonesia

    Telkomsel Gelar IBFEST 2025, Dorong AI untuk Masa Depan Digital Indonesia

    Bisnis.com, BOGOR – Telkomsel kembali menghadirkan Internet BAIK Series 9, program Corporate Social Responsibility (CSR) tahunan yang bertujuan meningkatkan literasi digital serta mendorong pemanfaatan teknologi secara Bertanggung Jawab, Aman, Inspiratif, dan Kreatif (BAIK).

    Tahun ini, Internet BAIK mengusung konsep festival (Internet BAIK Festival/IBFEST) dengan tema “Ignite Ideas, Unleash Creativity”. Program ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan kompetisi yang berfokus pada pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) bagi pelajar SMA/SMK sederajat, sejalan dengan misi Asta Cita pemerintah Republik Indonesia dalam pengembangan sumber daya manusia unggul.

    IBFEST juga mendukung target Kementerian Komunikasi dan Digital dalam mencetak talenta digital nasional guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Nezar Patria, menyatakan, “Transformasi digital di Indonesia berkembang pesat dan menghadirkan banyak peluang kemajuan untuk bangsa kita. Literasi digital kini menjadi kunci utama agar masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan teknologi secara bijak, aman, dan produktif. Oleh karena itu, program seperti Internet BAIK Series 9 menjadi relevan dalam mendukung kesiapan masyarakat menghadapi perkembangan AI secara bijak. Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, komunitas, dan dunia pendidikan, saya yakin kita dapat menciptakan masyarakat digital yang lebih cerdas, beretika, dan bertanggung jawab.”

    Menurut laporan “Agenda Peluang Kecerdasan Artifisial untuk Indonesia Emas 2045” oleh Google, pemanfaatan AI berpotensi meningkatkan keunggulan ekonomi Indonesia hingga Rp2.612 triliun (167 miliar USD) pada 2030, yang setara dengan hampir 13% PDB Indonesia pada 2022.

    Selain itu, disebutkan juga bahwa AI dapat membantu Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045 dengan meningkatkan produktivitas dan inovasi di berbagai sektor. Teknologi ini dapat mengubah cara bisnis beroperasi, mempercepat penelitian ilmiah, serta mendorong industri menghasilkan karya inovatif.

    Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, menyatakan, “Melalui IBFEST, Telkomsel ingin membekali generasi muda dengan keterampilan AI yang aplikatif. Kami percaya bahwa AI bukanlah ancaman yang akan menggantikan peran manusia, melainkan teknologi yang dapat memperkuat kapabilitas dan kreativitas manusia. Kami ingin peserta tidak hanya memahami AI secara teori, tetapi juga menggunakannya secara bertanggung jawab untuk menciptakan solusi nyata yang bermanfaat, baik dalam pengembangan bisnis, penelitian, maupun karya kreatif yang berdampak positif.”

    IBFEST 2025 menawarkan tiga jalur peminatan yang dirancang untuk membantu peserta mengoptimalkan AI sesuai dengan minat mereka:

    Biztech – Menggunakan AI untuk menciptakan solusi bisnis dan sosial melalui riset dan pengembangan produk berbasis teknologi.
    Genius – Memanfaatkan AI dalam penelitian untuk menghasilkan inovasi yang berdampak nyata di berbagai bidang.
    Creativy – Menggabungkan AI dengan seni untuk menciptakan musik, video, dan karya visual yang orisinal serta bermakna.

    Selain kompetisi untuk pelajar, IBFEST juga melibatkan guru dan tenaga pengajar melalui program pelatihan dan sertifikasi AI yang bekerja sama dengan Kuncie, platform pembelajaran digital dari Telkomsel.

    Sebagai bagian dari Telkomsel Jaga Cita – inisiatif Telkomsel untuk menciptakan dampak melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara berkelanjutan – Internet BAIK turut mendukung pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan berkelanjutan di Indonesia.

    Ini khususnya diwujudkan dengan menghadirkan akses dan solusi digital yang memperluas peluang belajar bagi pelajar dan tenaga pendidik bersama platform Telkomsel lainnya, seperti Ilmupedia, Skul.id, Kuncie, dan by.U.

    “Melalui Internet BAIK dan inisiatif Telkomsel Jaga Cita, kami tidak hanya ingin membekali generasi muda dengan keterampilan digital, tetapi juga menginspirasi mereka untuk memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Kami percaya bahwa ekosistem digital yang aman dan inklusif akan mendorong interaksi yang lebih positif serta melahirkan talenta-talenta muda yang siap menjadi agen perubahan bagi masa depan Indonesia,” tambah Saki.

    Sejak diluncurkan pada 2016, program Internet BAIK telah menjangkau lebih dari 21.331 pelajar di 1.484 sekolah, melibatkan lebih dari 9.553 guru, orang tua, dan komunitas di 296 kota/kabupaten, serta melahirkan lebih dari 1.600 Internet BAIK Agents of Change dan 1.100 Digital Creative Content. Melalui IBFEST 2025, Telkomsel berkomitmen untuk semakin memperkuat ekosistem pembelajaran digital dan pemanfaatan AI yang inklusif dan inovatif, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

    IBFEST 2025 resmi dibuka di SMAN 3 Bogor pada 19 Februari 2025. Setelah Bogor, program ini akan mengadakan roadshow ke sejumlah kota lainnya serta membuka akses partisipasi online bagi pelajar SMA/SMK sederajat di seluruh Indonesia.

    Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi internetbaik.id.

  • Menteri ESDM Respons Soal Kabar BBM Subsidi Hilang pada 2027

    Menteri ESDM Respons Soal Kabar BBM Subsidi Hilang pada 2027

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan tanggapannya perihal adanya kabar bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan menghilang dalam dua tahun mendatang atau pada 2027. Adapun kabar ini awalnya muncul dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia justru mengaku belum dapat mengomentari lebih detail hal tersebut. Hal itu karena dirinya baru mengetahui kabar tersebut.

    Ia melanjutkan, sejauh ini hitung-hitungan alokasi BBM subsidi masih terus berjalan di internal Kementerian ESDM.

    “Saya enggak bisa mengomentari hal yang saya tidak tahu. Saya masih menghitung itu dan masih tetap ada,” ungkap Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    Bahlil melanjutkan, ketika ada wacana BBM subsidi hilang pada 2027, pemerintah justru segera mengumumkan kebijakan baru terkait skema atau formula untuk penyaluran subsidi energi, baik BBM, listrik, maupun elpiji.

    Bahlil mengungkapkan, dari opsi skema subsidi yang disiapkan. Salah satunya adalah opsi blending, denga subsidi diberikan kepada barang dan sebagian lainnya dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT).

    Adapun, skema ini untuk menggairahkan daya beli masyarakat dan memastikan subsidi tepat sasaran.

    “Tunggu waktu saja, kemungkinan salah satu di antara alternatif yang sudah hampir mendekati keputusan adalah blending,” pungkasnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sempat memberikan sinyal bahwa ke depan BBM subsidi akan hilang pada 2027. Dengan demikian, pemerintah akan menerapkan BBM satu harga.

    Namun, hal yang disampaikan eks menteri koordinator bidang maritim dan investasi ini baru sebatas usulan. Alasannya, pemberian subsidi akan lebih efektif kepada orang yang membutuhkan, daripada subsidi yang justru disalurkan kepada barang, seperti BBM.

    Selain menyebut BBM subsidi hilang pada 2027, ia juga memberikan usulan skema, yakni penerapan harga tunggal ini akan memanfaatkan teknologi yang berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

  • Video: Jurus FORDIGI Dorong Transformasi BUMN & Perkuat Keamanan Data

    Video: Jurus FORDIGI Dorong Transformasi BUMN & Perkuat Keamanan Data

    Jakarta, CNBC Indonesia- Adopsi dan implementasi teknologi kecerdasan atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia kian masif sebagai salah satu strategi mendorong produktivitas dan efisiensi industri termasuk di BUMN.

    Chairman of Fordigi BUMN, Muhamd Fajrin Rasyid menyebutkan adopsi AI harus diikuti dengan upaya meningkatkan keamanan siber sekaligus mendorong kesiapan talenta digital sebagai kunci bagi keberhasilan implementasi teknologi canggih dalam sebuah organisasi.

    Di Fordigi BUMN sebagai Program Digital Talent BUMN yang berfokus untuk menghasilkan inovasi-inovasi digital untuk BUMN juga memastikan penerapan Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) di BUMN baik dari sisi implementasi teknologi maupun dari sisi kebijakan.

    Selain itu Fordigi BUMN juga memperluas edukasi masyarakat dalam menjaga keamanan data. Lalu seperti apa arah pengembangan transformasi digital BUMN?

    Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Chairman of Fordigi BUMN, Muhamd Fajrin Rasyid dalam Profit,CNBCIndonesia (Senin, 17/02/2025)

  • IoT Belum Siap di RI, Pelaku Industri Ungkap Sejumlah Tantangannya

    IoT Belum Siap di RI, Pelaku Industri Ungkap Sejumlah Tantangannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kualitas konektivitas dan jaringan masih menjadi tantangan bagi industri yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) di Indonesia. Di mana perusahaan tersebut memerlukan jaringan 5G hingga stabilitas koneksi internet.

    Chief Technology Officer & Co-Founder TransTRACK, Aris Pujud Kurniawan menyebut pihaknya masih menemukan area yang belum tercover sinyal seluler. Sebagai perusahaan tech-enabler yang berfokus pada optimalisasi operasi armada kendaraan (fleet operation optimizer) dan solusi supply chain integrator, hal ini menjadi salah satu tantangan.

    “Ada beberapa daerah dan mungkin ini tantangan bagi kita semua karena letak geografis Indonesia cukup kompleks,” ungkap dia dalam Tech & Telco Summit 2025 di Menara Bank Mega Jakarta, Jumat, (21/2/2025).

    Di samping itu, terdapat tantangan lain berupa kualitas jaringan internet di beberapa wilayah. Kata dia, hal ini pun operasional bisnis menjadi terganggu.

    “Jadi beberapa area, kami menemukan masih banyak delay, yang menyebabkan realtime kami. Ketika koneksi internet delay, layanan kami terganggu,” terang Aris.

    Tantangan lain adalah tidak meratanya coverage operator seluler antar satu wilayah dengan wilayah lain. Sehingga perusahaan perlu memanfaatkan global simcard demi mengantisipasi kendala tersebut.

    “Di area A operator A yang bagus. di area B operator A tidak ada. Ini tantangan bagi kami untuk memilih provider mana yang harus digunakan sehingga kami menggunakan global sim card, menggunakan internasional roaming,” ungkap dia.

    Terakhir adalah adanya area yang masih menggunakan jaringan 2G. Sehingga perusahaan perlu memanfaatkan perangkat yang mendukung jaringan tersebut.

    “Ini mungkin membantu bagi kami ketika dari regulator dan operator dapat memberikan timeline 2G akan tetap ada apakah shutdown. Ketika shutdown, rencananya kapan karena kami perlu persiapan untuk menyongsong 5G ini,” pungkas Aris.

    Seperti diketahui jaringan 5G menawarkan kecepatan unggah dan unduh yang lebih tinggi, koneksi lebih konsisten, dan peningkatan kapasitas dibandingkan jaringan sebelumnya.

    Di sisi lain, konektivitas yang ditingkatkan jaringan generasi kelima memungkinkan adopsi lebih luas dari konsep industri 4.0. Industri ini mencakup penggunaan IoT, Artificial Intelligence (AI), dan big data analytics.

    (dpu/dpu)

  • Video: Teknologi 5G di Indonesia, Dampak ke Konsumen & Industri

    Video: Teknologi 5G di Indonesia, Dampak ke Konsumen & Industri

    Jakarta, CNBC Indonesia – CNBC Indonesia menghadirkan Tech and Telco Summit 2025 dengan tema “5G & AI: The Future is Now. Teknologi 5G menawarkan terobosan besar dibandingkan dengan generasi pendahulunya. Jaringan generasi kelima ini menawarkan kecepatan unggah dan unduh yang lebih tinggi, koneksi lebih konsisten, dan peningkatan kapasitas dibandingkan jaringan sebelumnya.

    Di sisi lain, konektivitas yang ditingkatkan jaringan 5G memungkinkan adopsi lebih luas dari konsep industri 4.0. Industri ini mencakup penggunaan Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan big data analytics

    Selengkapnya saksikan dialog Safrina Nasution bersama Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna, Chief Technology Officer & Co-Founder Transtrack Aris Pujud Kurniawan, Direktur Utama Surge Yune Marketatmo, Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi Denny Setiawan, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Ronggolawe Sahuri, Ketua Umum APJII Muhammad Arif di Program Tech and Telco Summit 2025 CNBC Indonesia, Jumat (21/02/2025).

  • Bahlil Respons Rencana Luhut Hapus BBM Subsidi di 2027

    Bahlil Respons Rencana Luhut Hapus BBM Subsidi di 2027

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan tanggapan singkat terkait dengan rencana Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan yang akan mengusulkan penghapusan subsidi BBM dalam 2 tahun ke depan. 

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya belum dapat menanggapi lebih lanjut terkait rencana tersebut, sebab pemerintah masih dalam tahap penghitungan secara internal.  

    “Saya nggak bisa memomentari hal yang saya tidak tahu. Setahu saya masih menghitung itu, masih tetap ada [subsidi BBM] dan nanti kami laporkan secara internal,” kata Bahlil kepada wartawan, Jumat (21/2/2025). 

    Adapun, rencana tersebut semula ditujukan untuk membuat penyaluran subsidi energi menjadi lebih tepat sasaran. 

    Dalam hal ini, Ketua DEN Luhut B. Pandjaitan memberi sinyal bahwa penyaluran subsidi diharapkan tidak lagi berbasis komoditas, seperti mekanisme subsidi BBM saat ini, dalam 2 tahun ke depan.   

    “Saya berpikir dan saya sampaikan kepada Presiden [Prabowo Subianto], dalam 2 tahun ke depan kita mungkin bisa mencapai satu harga, tidak ada lagi subsidi untuk barang, seperti BBM, Solar,” kata Luhut dalam acara Economic Outlook 2025, Kamis (20/2/2025).  

    Menurut Luhut, bantuan sosial berupa subsidi dari pemerintah mestinya langsung diberikan ke individu masyarakat yang berhak menerima. Artinya, dia menyarankan untuk subsidi langsung yang berbasis penerima manfaat, bukan komoditas seperti BBM. 

    Penyaluran subsidi langsung berbasis penerima manfaat, menurut Luhut, merupakan opsi terbaik agar negara dapat menghemat anggaran hingga miliaran dolar Amerika Serikat (AS). 

    Luhut juga menilai pemerintah dapat memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) milik anak bangsa untuk menerapkan penyaluran subsidi BBM tepat sasaran. 

  • TikTok PHK Ratusan Karyawan di Asia hingga Eropa Imbas AI, Di AS Nasib Tak Menentu

    TikTok PHK Ratusan Karyawan di Asia hingga Eropa Imbas AI, Di AS Nasib Tak Menentu

    Bisnis.com, JAKARTA — TikTok, sosial media commerce asal China, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di unit Trust & Safety yang bertanggung jawab atas moderasi konten di Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika mulai 20 Februari 2025.

    PHK ini terjadi di tengah ketidakpastian nasib TikTok di Amerika Serikat dan peralihan perusahaan ke moderasi berbasis AI.  

    Dilansir dari Reuters, Jumat (21/2/2025),  dua sumber anonim mengatakan bahwa Adam Presser, kepala operasi aplikasi yang juga mengawasi unit tersebut, mengirim memo kepada staf pada hari Kamis untuk memberitahu mereka tentang kepindahan tersebut.

    PHK dimulai pada hari yang sama untuk tim di Asia dan Eropa, Timur Tengah dan Afrika, kata dua sumber. yang mengetahui. Dikabarkan jumlah yang terdampak hingga ratusan karyawan.

    Sementara itu, Malaymail melaporkan bahwa restrukturisasi ini dilakukan setelah pertimbangan matang selama berbulan-bulan, bertujuan meningkatkan efisiensi operasional dan memenuhi kebutuhan bisnis dengan lebih baik.

    Di antara yang terdampak adalah manajer produk trust and safety Eric Tan, yang membagikan di LinkedIn bahwa ia “terbangun oleh kabar mengejutkan” tentang pemutusan hubungan kerjanya.

    Adapun PHK ini terjadi di tengah ketidakpastian nasib mereka di pasar terbesarnya di Amerika Serikat. 

    Bloomberg News pada bulan Januari melaporkan bahwa pejabat China sedang mengevaluasi kemungkinan yang akan memungkinkan orang terkaya di dunia dan pendukung Presiden Donald Trump itu untuk mengakuisisi bisnis TikTok di AS jika perusahaan tersebut gagal menghindar dari larangan pemerintah Paman Sam. 

    Pemerintah Amerika Serikat sebelumnya mencoba melarang aplikasi besutan Bytedance Ltd asal China dengan alasan keamanan nasional.

    Dalam proses evaluasi tersebut, Elon Musk justru berkomentar mengenai isu pembelian TikTok pada sebuah konferensi di Jerman, yang diselenggarakan oleh konglomerat media Jerman AxelSpringer, Mathias Doepfner, pada bulan lalu.

    “Saya tidak pernah mengajukan penawaran untuk TikTok,” ujarnya yang bergabung melalui video pada konferensi tersebut.

    “Saya tidak punya rencana apapun mengenai apa yang akan dilakukan jika punya TikTok,” tambahnya.

    Dia juga menyebut tidak menggunakan aplikasi populer itu secara personal. “Saya tidak berhasrat untuk mengakuisisi TikTok,” kata Elon Musk, yang membeli Twitter pada 2022 sebelum mengganti nama layanan media sosial tersebut menjadi X.

    Imbas AI

    Pada Oktober 2024, Induk usaha platform media sosial TikTok, ByteDance, telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada lebih dari 700 pekerja dari unitnya di Malaysia. 

    Pemecatan ini seiring dengan upaya perusahaan mengalihkan fokusnya ke arah penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang lebih besar dalam moderasi konten.

    Mengutip Reuters pada Jumat (11/10/2024) berdasarkan informasi dari sumber yang mengetahui masalah tersebut para karyawan yang sebagian besar terlibat dalam operasi moderasi konten perusahaan diberitahu tentang pemecatan mereka melalui email pada Rabu (9/10) malam.

    Satu Kabar tersebut juga telah dikonfirmasi pihak TikTok pada hari Jumat. Namun, TikTok menyebut pihaknya tidak dapat memberikan angka pasti mengenai jumlah karyawan yang terkena dampak di Malaysia.

  • Perkuat Ekosistem AI, Pengawasan Harus Diperketat

    Perkuat Ekosistem AI, Pengawasan Harus Diperketat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasaan buatan atau Artificial Intelligence(AI) begitu cepat dan membawa banyak perubahan di berbagai industri. Sehingga tidak heran jika banyak yang beranggapan bahwa penggunaan AI tidak hanya berdampak positif ke masyarakat, tetapi juga bisa menimbulkan dampak negatif.

    Melihat hal itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Nezar Patria mengungkapkan pentingnya sebuah regulasi dan pengawasan yang baik untuk menjaga agar ekosistem AI bisa berjalan dengan baik.

    “Penting sekali bijak regulasi yang diciptakan,” ujar Nezar dalam Tech & Telco Summit 2025 di Menara Bank Mega Jakarta, Jumat, (21/2/2025).

    Menurut Nezar, pada dasarnya AI mudah dipahami dan bisa dimanfaatkan dengan bertanggungjawab serta bebas dari prasangka. Sehingga dibutuhkan sebuah perhatian khusus untuk AI bisa dimanfaatkan dengan baik. Khususnya terkait perlindungan data.

    “Kami menaruh perhatian sejak lama terkait perlindungan data dengan Memberikan panduan awareness pada pengguna terkait data yang mungkin dipakai dalam pengembangan AI,” jelasnya.

    Selain itu AI juga harus memiliki mekanisme pengawasan yang ketat di satu sektor kritikal, misalnya di kesehatan. Hal ini penting meski sektor kesehatan memiliki pedoman WHO yang telah digunakan oleh banyak negara.

    “Jadi AI bisa digunakan secara terpercaya oleh medis meskipun keputusan akhir oleh dokter,” terangnya.

    (dpu/dpu)