Produk: alat pelindung diri (APD)

  • Tak Ada Korban Jiwa Kebakaran Glodok Plaza, Proses Evakuasi Masih Berlanjut – Page 3

    Tak Ada Korban Jiwa Kebakaran Glodok Plaza, Proses Evakuasi Masih Berlanjut – Page 3

    Sebelumnya, kebakaran hebat melanda gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025) malam. Kebakaran yang diduga berasal dari diskotek di lantai 7 gedung sudah berlangsung selama 10 jam.

    Hingga pagi hari, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta melaporkan telah mengerahkan 45 unit gabungan, terdiri dari 29 unit dari Jakarta Barat, 6 unit dari Jakarta Pusat, 4 unit dari Jakarta Utara, serta masing-masing 1 unit dari Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

    Selain itu, 4 unit dari Dinas Gulkarmat DKI Jakarta juga dikerahkan, dengan total 230 personel yang terlibat dalam pemadaman.

    Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, sebelumnya menyampaikan bahwa tiga tim pemadam telah masuk ke dalam gedung untuk memadamkan api dari bagian dalam. Masing-masing tim terdiri dari lima orang, sehingga totalnya mencapai 15 personel. Mereka dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) serta masker oksigen.

    “Ada tiga tim yang masuk ke dalam, itu fungsinya dia melakukan pemadaman dari yang tengah (gedung) itu. Karena yang keliling (bagian luar gedung) kan sudah dipadamkan oleh mobil skylift,” ujar Satriadi kepada wartawan di lokasi kebakaran, Kamis (16/1/2025).

  • 11 Jam Berlalu, Asap Hitam Masih Mengepul di Glodok Plaza

    11 Jam Berlalu, Asap Hitam Masih Mengepul di Glodok Plaza

    loading…

    JAKARTA – Kebakaran Glodok Plaza sudah berlangsung hingga 11 jam lamanya sejak Rabu (15/1/2025) pukul 21.25 WIB. Bahkan, asap hitam pun masih mengepul di Glodok Plaza hingga pagi ini, Kamis (16/1/2025) pukul 08.30 WIB.

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin mengungkapkan pihaknya telah mengerahkan sebanyak 230 personel gabungan dan 45 unit mobil pemadam pun telah dikerahkan untuk menangani kebakaran tersebut.

    Unit-unit pemadam berasal dari berbagai wilayah, yaitu Jakarta Barat (29 unit), Jakarta Pusat (6 unit), Jakarta Utara (4 unit), Jakarta Selatan (1 unit), Jakarta Timur (1 unit), serta Dinas Gulkarmat DKI Jakarta (4 unit).

    “Kita melakukan pemadaman dari luar yaitu dengan menggunakan mobil broto dari seluruh wilayah kita kerahkan semua dari lantai 7 dan lantai 8 itu sudah bagi semua sehingga kita sampai mengarahkan 230 personel. Kemudian 45 unit dari 5 wilayah terutama telah dikerahkan,” ujar Syarifudin dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).

    Syarifudin pun mengatakan pihaknya juga masih terus mengantisipasi rambatan kebakaran. Diketahui, titik kebakaran terjadi pada lantai 7 yang kemudian merembet ke lantai 8 dan 9. Syarifudin pun mengatakan bahwa pihaknya saat ini mulai masuk ke lantai 5 dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk mengidentifikasi titik-titik api di sana.

    “Semua anggota di dalam dengan menggunakan APD lengkap terutama kita mengidentifikasi apakah ada rambatan di lantai 5, kita agak bertahap. Kita mulai masuk karena arena cukup luas. Kita berusaha untuk melihat semua, namun butuh waktu,” katanya.

    Lebih lanjut, Syarifudin mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam pemadaman kebakaran Glodok Plaza. Dia mengatakan banyak material yang mudah terbakar di pusat kebakaran yang merupakan tempat karaoke dan diskotek. Bahkan, dia menyebut hanya 30 menit api bisa merembet dengan cepat.

    “Kendalanya karena memang tempat karaoke diskotek artinya memang banyak sekali material yang mudah terbakar di diskotek ataupun juga tempat hiburan malam tersebut sehingga api sangat mudah menyebar begitu ya. Hanya 30 menit, satu jam itu sudah menyebar ke seluruh area diskotek dan kafe serta karaoke,” pungkasnya.

    (rca)

  • Api Melalap Glodok Plaza, Material Elektronik Hambat Pemadaman

    Api Melalap Glodok Plaza, Material Elektronik Hambat Pemadaman

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kebakaran besar terjadi di Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1/2025) malam sekitar pukul 21.45 WIB. Hingga Kamis (16/1/2025) pagi, api masih belum berhasil dipadamkan sepenuhnya. Hingga pukul 05.30 WIB menunjukkan kobaran api masih terlihat di bagian atas gedung, meskipun petugas pemadam kebakaran terus berjibaku selama lebih dari sembilan jam.

    Mobil pemadam jenis bronto telah dikerahkan untuk menyemprotkan air langsung ke titik api di lantai atas. Empat petugas pemadam kebakaran lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD) tampak memasuki gedung sekitar pukul 05.20 WIB untuk menilai situasi terkini.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menjelaskan bahwa kebakaran diduga bermula dari lantai tujuh dan merambat hingga ke lantai sembilan. “Sumber api dugaan sementara itu dari lantai tujuh dan lantai delapan. Lantai tujuh ada aktivitas, seperti diskotek, dan di atasnya ada kafe,” ungkap Satriadi.

    Namun, ia belum bisa memastikan penyebab pasti kebakaran tersebut. “Cuma dugaan penyebabnya kita belum tahu. Apakah dari korsleting listrik atau lainnya, masih dalam investigasi,” tambahnya.

    Dalam peristiwa ini, sembilan orang sempat terjebak di lantai tujuh, tetapi berhasil diselamatkan tanpa cedera. “Alhamdulillah, tidak ada korban luka atau korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Satriadi.

    Proses pemadaman terhambat oleh berbagai kendala. Gedung tersebut penuh dengan kios-kios yang menjual barang elektronik, membuat material di dalamnya mudah terbakar dan memicu perambatan api. Selain itu, sekat-sekat pembatas antarkios juga menyulitkan petugas untuk menjangkau titik-titik api di dalam gedung.

  • Banyak Material Mudah Terbakar di Diskotek Glodok Plaza Jadi Kendala Pemadaman Api

    Banyak Material Mudah Terbakar di Diskotek Glodok Plaza Jadi Kendala Pemadaman Api

    loading…

    Petugas damkar mengungkapkan kendala pemadaman api di Glodok Plaza, Jakarta Barat. Foto/Binti Mufarida

    JAKARTA – Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Syarifudin mengungkapkan pihaknya masih terus mengantisipasi rambatan kebakaran di lantai 5 Glodok Plaza , Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam. Diketahui, titik kebakaran terjadi pada lantai 7 yang kemudian merembet ke lantai 8 dan 9.

    Syarifudin pun mengatakan bahwa pihaknya saat ini mulai masuk ke lantai 5 dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk mengidentifikasi titik-titik api disana. “Semua anggota di dalam dengan menggunakan APD lengkap terutama kita mengidentifikasi apakah ada rambatan di lantai 5, kita agak bertahap. Kita mulai masuk karena arena cukup luas. Kita berusaha untuk melihat semua, namun butuh waktu,” ujar Syarifudin dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).

    Lebih lanjut, Syarifudin mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam pemadaman kebakaran Glodok Plaza. Dia mengatakan banyak material yang mudah terbakar di pusat kebakaran yang merupakan tempat karaoke dan diskotek. Bahkan, dia menyebut hanya 30 menit api bisa merembet dengan cepat.

    “Kendalanya karena memang tempat karaoke diskotek artinya memang banyak sekali material yang mudah terbakar di diskotek ataupun juga tempat hiburan malam tersebut, sehingga api sangat mudah menyebar begitu ya. Hanya 30 menit, satu jam itu sudah menyebar ke seluruh area diskotek dan kafe serta karaoke,” ujarnya.

    Syarifudin mengungkapkan sebanyak 230 personel gabungan dan 45 unit mobil pemadam pun telah dikerahkan untuk menangani kebakaran tersebut. Unit-unit pemadam berasal dari berbagai wilayah, yaitu Jakarta Barat (29 unit), Jakarta Pusat (6 unit), Jakarta Utara (4 unit), Jakarta Selatan (1 unit), Jakarta Timur (1 unit), serta Dinas Gulkarmat DKI Jakarta (4 unit).

    “Kita melakukan pemadaman dari luar yaitu dengan menggunakan mobil broto dari seluruh wilayah kita kerahkan semua dari lantai 7 dan lantai 8 itu sudah bagi semua sehingga kita sampai mengarahkan 230 personel. Kemudian 45 unit dari 5 wilayah terutama telah dikerahkan,” paparnya.

    Syarifudin memastikan bahwa struktur Glodok Plaza masih aman untuk anggotanya dalam proses pemadaman kebakaran yang sudah terjadi lebih dari 10 jam. Meski begitu, Syarifudin belum bisa memastikan kapan selesai proses pemadaman kebakaran Glodok Plaza.

    “Struktur Insya Allah masih aman dan tidak berbahaya untuk anggota ya. Kita belum bisa pastikan sampai kapan akan padam karena area cukup luas jangan sampai ada titik-titik api, kita belum bisa prediksi sampai kapan. Kita periksa setiap lantai, tidak ada asap-asap sehingga kita bisa pastikan selesai dipadamkan,” pungkasnya.

    (rca)

  • Penampakan Glodok Plaza Usai Kebakaran Melanda Lantai 7 hingga 9

    Penampakan Glodok Plaza Usai Kebakaran Melanda Lantai 7 hingga 9

    loading…

    Petugas pemadam kebakaran masih terus berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda lantai 7 hingga 9 Glodok Plaza, Jakarta Barat sejak Rabu (15/1/2025) malam. Foto/Binti Mufarida

    JAKARTA BARAT – Petugas pemadam kebakaran masih terus berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda lantai 7 hingga 9 Glodok Plaza, Jakarta Barat sejak Rabu (15/1/2025) malam. Saat ini, petugas mengantisipasi rambatan kebakaran ke lantai 5 Glodok Plaza.

    Awalnya titik kebakaran terjadi pada lantai 7 yang kemudian merembet ke lantai 8 dan 9.

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin menjelaskan, personel pemadam kebakaran saat ini mulai masuk ke lantai 5 dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk mengidentifikasi titik-titik api di sana.

    “Semua anggota di dalam dengan menggunakan APD lengkap terutama kita mengidentifikasi apakah ada rambatan di lantai 5, kita agak bertahap. Kita mulai masuk karena arena cukup luas. Kita berusaha untuk melihat semua, namun butuh waktu,” ujar Syarifudin, Kamis (16/1/2025).

    Lebih lanjut, Syarifudin mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam pemadaman kebakaran Glodok Plaza. Dia mengatakan banyak material yang mudah terbakar di pusat kebakaran yang merupakan tempat karaoke dan diskotik. Bahkan, dia menyebut hanya 30 menit api bisa merembet dengan cepat.

    “Kendalanya karena memang tempat karaoke diskotik artinya memang banyak sekali material yang mudah terbakar di diskotik ataupun juga tempat hiburan malam tersebut sehingga api sangat mudah menyebar begitu ya. Hanya 30 menit, satu jam itu sudah menyebar ke seluruh area diskotik dan kafe serta karaoke,” ujarnya.

    Baca juga: Kronologi Kebakaran Glodok Plaza hingga Hanguskan 3 Lantai

    Syarifudin mengungkapkan sebanyak 230 personel gabungan dan 45 unit mobil pemadam pun telah dikerahkan untuk menangani kebakaran tersebut. Unit-unit pemadam berasal dari berbagai wilayah, yaitu Jakarta Barat (29 unit), Jakarta Pusat (6 unit), Jakarta Utara (4 unit), Jakarta Selatan (1 unit), Jakarta Timur (1 unit), serta Dinas Gulkarmat DKI Jakarta (4 unit).

    “Kita melakukan pemadaman dari luar yaitu dengan menggunakan mobil broto dari seluruh wilayah kita kerahkan semua dari lantai 7 dan lantai 8 itu sudah bagi semua sehingga kita sampai mengarahkan 230 personil. Kemudian 45 unit dari 5 wilayah terutama telah dikerahkan,” paparnya.

    Syarifudin memastikan bahwa struktur Glodok Plaza masih aman untuk anggotanya dalam proses pemadaman kebakaran yang sudah terjadi lebih dari 10 jam. Meski begitu, Syarifudin belum bisa memastikan kapan selesai proses pemadaman kebakaran Glodok Plaza.

    “Struktur Insya Allah masih aman dan tidak berbahaya untuk anggota ya. Kita belum bisa pastikan sampai kapan akan padam karena area cukup luas jangan sampai ada titik-titik api, kita belum bisa prediksi sampai kapan. Kita periksa setiap lantai, tidak ada asap-asap sehingga kita bisa pastikan selesai dipadamkan,” pungkasnya.

    (shf)

  • Glodok Plaza Terbakar 8 Jam, Api Belum Padam hingga Kamis Pagi

    Glodok Plaza Terbakar 8 Jam, Api Belum Padam hingga Kamis Pagi

    loading…

    Kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) pukul 21.45 WIB belum juga padam hingga Kamis (16/1/2025) pagi atau sudah 8 jam. Foto/Danan Ddaya Aria Putra

    JAKARTA – Kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025) pukul 21.45 WIB, belum juga padam hingga Kamis (16/1/2025) pagi. Selama hampir 8 jam api masih terlihat menyala lada bagaian atas gedung.

    Bedasarkan pantauan SINDOnews di lokasi, hingga pukul 05.30 WIB atau setidaknya sudah 9 jam petugas pemadam kebakaran masih terus berjibaku memadamkan api. Nampak mobil bronto dikerahkan untuk menyemprot air ke titik api yang ada di atas.

    Baca Juga

    Pada pukul 05.20 WIB terlihat 4 petugas pemadam kebakaran dengan Alat Pelindung Diri (APD) mencoba masuk ke dalam gedung itu, untuk melihat kondisi terkini.

    Adapun, kebakaran ini diduga diduga bersumber dari lantai 7 itu, merembet ke atas hingga lantai 9.

    “Sumber api dugaan sementara itu dari lantai tujuh dan lantai delapan. Jadi lantai tujuh itu ada aktivitas, apa namanya itu diskotik dan di atasnya ada kafe,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan di lokasi kebakaran, Kamis (16/1/20245) dini hari.

    Namun pihaknya belum bisa memastikan sumber api yang berasal dari lantai 7 itu disebabkan karena konsleting listrik.

    Baca Juga

    “Cuma dugaan penyebabnya kita belum tahu. Kita belum tahu dugaan penyebabnya apakah dari konsleting atau apa,” sebutnya.

  • Gubernur Jatim pastikan sapi layak dijual saat wabah PMK

    Gubernur Jatim pastikan sapi layak dijual saat wabah PMK

    Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memastikan hewan ternak sapi di pasar hewan layak dijual di tengah meningkatnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di provinsi setempat.

    “Kelayakan setiap hewan ternak yang dipasarkan penting dilakukan untuk memastikan bahwa ekonomi Jawa Timur harus tetap stabil di tengah maraknya wabah PMK,” katanya saat meninjau proses jual beli hewan ternak sapi di pasar hewan Kelurahan Jrebeg Kidul, Kota Probolinggo, Selasa.

    Pj Gubernur Adhy yang didampingi Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani dan Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha Triyono langsung meninjau alur keluar masuk kendaraan yang membawa hewan ternak sapi dan terlihat petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) langsung menyemprotkan disinfektan pada setiap kendaraan yang akan masuk ke pasar tersebut.

    “Itu salah satu pasar hewan yang saya monitor langsung untuk melihat bagaimana kondisinya terkait meningkatnya wabah PMK, sehingga tadi kami sepakati dengan para penjual adalah ekonomi harus tetap stabil, sehingga tidak menutup pasar hewan itu,” tuturnya.

    Ia mengingatkan seluruh pihak, baik pengelola pasar hewan maupun penjual untuk bersama-sama menjaga sterilisasi ternak dari PMK, sehingga mengimbau agar peternak yang mempunyai sapi dengan gejala PMK tidak dibawa ke pasar hewan karena berpotensi besar menularkan kepada hewan ternak yang lain.

    “Sapi yang sakit diobati dulu, kasih vitamin, dan setelah sehat baru dibawa ke pasar hewan. Jadi itu memang salah satu langkah untuk mengantisipasi menjangkitnya PMK di tempat-tempat seperti pasar hewan,” katanya.

    Adhy menjelaskan terkait vaksin PMK akan terus disalurkan kepada peternak. Ketersediaan vaksin PMK pada Januari 2025 sebanyak 12.500 dosis dari bantuan Kementerian Pertanian dan melihat kebutuhan yang banyak, maka Pemprov Jatim akan mengalokasikan 320.000 dosis vaksin PMK pada akhir Januari 2025.

    “Yang sudah diberikan ke masyarakat 25.000 dosis vaksin. Bulan depan kami juga akan ada tambahan 1,4 juta dosis vaksin dari Kementan. Kekurangannya kami akan membeli lagi dan untuk peternakan yang sudah besar, semua sepakat akan dilakukan pengobatan secara mandiri,” ujarnya.

    Ia mengatakan sejumlah langkah preventif juga perlu diambil dengan salah satunya adalah pengendalian lalu lintas hewan ternak antardaerah.

    “Pintu-pintu yang harus dijaga adalah lalu lintas antarprovinsi, sehingga yang boleh masuk hanya hewan ternak yang sudah divaksin. Jadi ini mohon kesadaran kepada pemilik sapi untuk tetap waspada, ikuti kebijakan pemerintah dan jangan khawatir, kami sudah siapkan vitamin, obat, maupun vaksinnya,” katanya.

    Berdasarkan update data melalui iSIKHNAS atau system pelaporan real time berbasis android per 13 Januari 2025 pukul 16.00 WIB total ternak yang terserang PMK di Jatim sejak 1 Desember 2024 hingga 13 Januari 2025 sebanyak 12.934 ekor sapi atau setara 0,4 persen dari total populasi sapi potong dan sapi perah di Jatim sebanyak 3,3 juta ekor.

    Dari total 12.934 ekor sapi yang terserang PMK, sebanyak 8.500 ekor (65 persen) dalam proses pengobatan, sebanyak 3.473 ekor (26 persen) sudah sembuh atau recovery, sebanyak 689 ekor (5,4 persen) mati, dan 272 ekor (2,1 persen) potong paksa.

    Pewarta: Zumrotun Solichah
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Awal Mula Sandi Damkar Depok Berani Kritik Atasan, Anak Sakit BPJS Tak Bisa Dipakai, Dihina ‘Bengek’

    Awal Mula Sandi Damkar Depok Berani Kritik Atasan, Anak Sakit BPJS Tak Bisa Dipakai, Dihina ‘Bengek’

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah cerita awal Sandi Butar Butar Damkar Depok berani untuk mengkritik atasan.

    Bermula dari anak sakit namun BPJS tak dapat digunakan lalu dihina.

    Sandi Butar Butar yang kontrak kerjanya sebagai anggota Damkar Depok tidak diperpanjang curhat kepada Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi.

    Sandi Butar Butar ditemani pengacaranya Deolipa Yumara menemui Dedi Mulyadi di kediamannya Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.

    Diketahui, kasus Sandi Butar Butar yang tidak diperpanjang kontrak kerjanya telah mendapatkan perhatian khusus dari Presiden RI Prabowo Subianto.

    Sandi Butar Butar dan Deolipa Yumara diterima langsung oleh Dedi Mulyadi.

    Ia lalu curhat mengenai pekerjaannya sebagai anggota Damkar Kota Depok.

    Bahkan, Sandi mengaku sempat menjadi korban perundungan atau bullying saat awal menjadi anggota Damkar Depok.

    Sandi mengaku sempat bekerja sebagai wartawan infotainment setelah lulus kuliah jurusan advertising.

    Saat dirinya menganggur, temannya memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan sebagai anggota Damkar Depok.

    Lalu ia pun mencoba melamar sebagai anggota Damkar Depok. Sandi menuturkan dirinya memiliki kemampuan bela diri pencak silat.

    Ia pun diterima sebagai anggota Damkar Kota Depok. Pada awal bertugas, Sandi mengaku sebagai pribadi yang pendiam.

    “Saya jadi korban bully. Karena memang waktu itu kan penerimaan saya jujur semua nih. Penerimaan honorer itu kan bawaan banyak, oh anak pejabat,” kata Sandi kepada Dedi Mulyadi dikutip TribunJakarta.com dari akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (14/1/2025).

    “Saya diam, saya mikir kan cuma gua bukan bawaan siapa-siapa. Ya saya ngerasain gitu bahkan ada teman juga yang udah minta maaf, celana saya didodorin, saya diam kaki saya ditendang sampai saya pernah saya apel baret saya diambil, saya disuruh push up ya saya diam gitu,” sambung Sandi.

    Selain itu, Sandi menyebutkan awalnya digaji Rp 1.125.000. Lalu gajinya dipotong Rp 400 ribu.

    “Dulu ada namanya uang risiko tinggi atau uang 65 sebesar Rp 1 juta dan itu dipotong Rp 400 ribu, ngomong buat BPJS,” katanya.

    Seingat Sandi, BPJS Kesehatan pada tahun 2015-2016 sebesar Rp 36 ribu. Pemotongan uang BPJS Kesehatan itu dipertanyakan Sandi dan rekan-rekannya. 

    “Nah jawaban mereka itu cuma seperti ini lu masih mau kerja enggak di sini,” kata Sandi.

    Dedi Mulyadi lalu bertanya sosok yang memberikan jawaban tersebut.

    Kolase foto petugas Damkar Depok Sandi Butar Butar. (Tribun Jakarta)

    Sandi mengatakan sosok tersebut yakni pejabat Damkar Depok. Permasalahan terjadi saat anak Sandi menderita penyakit asma.

    Sandi mengatakan BPJS Kesehatan miliknya tidak bisa digunakan untuk berobat karena menunggak pembayaran.

    Padahal, Sandi mengaku gajinya telah dipotong untuk BPJS Kesehatan.

    Akhirnya, Sandi pun mengadukan hal tersebut ke kantor. Namun, jawaban pihak kantor membuatnya sakit hati.

    “Katanya di pemkot saya frontal. Saya orangnya sok jagoan di situlah muncaknya saya ngelawan semua pimpinan karena mereka menghina anak saya, siapa suruh lu punya anak bengek,” katanya.

    Kemudian, kata Sandi, pejabat baru Damkar Depok memberikan uang rembesan kepadanya. Sandi mengingat ia dapat dua amplop. 

    Namun, ia menolaknya dengan alasan harga diri.

    “Saya cuma ambil uang ituan saja gitu, uang yang itu saya kagak tahu isinya berapa ya saya lemparin aja udah nah muncaknya lah pada saat tahun 2019,” ungkapanya.

    Sandi juga sempat diperiksa Polres Metro Depok terkait pengadaan unit Kajama Damkar Depok.

    Selain itu, kasus lainnya yakni anggaran Alat Pelindung Diri (APD) untuk anggota Damkar Depok.

    Sandi juga sempat mencuri perhatian saat memegang poster yang berisi persoalan BPJS serta uang Covid.

    Seusai aksi tersebut, Sandi mengakui mendapatkan iming-iming namun ia tidak mau menerima karena khawatir terkena serangan netizen.

    Sandi juga buka-bukaan mengenai pengadaan alat di Damkar Kota Depok. Awalnya, Sandi mengaku berani mati meski mendapatkan ancaman.

    Namun, ia akhirnya khawatir bila jasadnya tidak ditemukan keluarga.

    Dedi lalu bertanya mengenai dampak dugaan penyimpangan pengelolaan anggaran terhadap anggota Damkar Depok saat bertugas.

    Sandi menuturkan banyak menerima keluhan dan caci maki warga karena Damkar Depok telat sampai ke lokasi kebakaran.

    Kemudian, alat untuk memadamkan api juga kurang atau rusak. Ia mencontohkan soal pengadaan perahu karet.

    “Jadi sampai evakuasi mayat pun kita makai bambu,” kata Sandi.

    Sandi lalu viral saat membuat konten room tour kantor Damkar. 

    Di mana, ia mengeluhkan senso alat pemotong kayu rusak saat dibutuhkan mengatasi pohon tumbang saat musim hujan di Kota Depok.

    Dedi lalu menyampaikan bahwa telah meminta Wali Kota Depok terpilih Supian Suri untuk memperkerjakan kembali Sandi Butar Butar.

    “Nanti karakternya ubah ya jadi kalau pimpinannya sudah baik kelengkapan damkarnya sudah benar hak-hak kamu diberikan jangan banyak ngoceh keluar karena pimpinan pasti pusing itu,” kata Dedi.

    Sandi mengaku dirinya tidak akan aktif bersuara bila fasilitas yang didapat anggota Damkar sudah nyaman.

    Dedi menuturkan dirinya akan meminta untuk segera memperbaiki manajerial pengelolaan pemadam kebakaran Kota Depok.

    “Karena ke depan Depok itu kelengkapannya harus setara dengan DKI Jakarta karena itu gerbangnya Jawa Barat jangan bikin malu. Oke kamu kerja juga yang bagus nanti pasti yang kerjanya tangan bukan mulut ya,” ujar Dedi.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 4
                    
                        Kontrak Sandi Damkar Depok: Diputus Pemimpin Lama, Diperpanjang Wali Kota Baru
                        Megapolitan

    4 Kontrak Sandi Damkar Depok: Diputus Pemimpin Lama, Diperpanjang Wali Kota Baru Megapolitan

    Kontrak Sandi Damkar Depok: Diputus Pemimpin Lama, Diperpanjang Wali Kota Baru
    Editor
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Dalam rentetan cerita yang penuh ketegangan, kontrak kerja
    Sandi Butar Butar
    , pegawai Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok, yang sempat diputus oleh kepemimpinan lama, kini menemui titik terang.
    Gubernur Jawa Barat terpilih,
    Dedi Mulyadi
    , memberikan kepastian bahwa kontrak Sandi akan diperpanjang setelah pelantikan Wali Kota Depok terpilih,
    Supian Suri
    .
    Kuasa hukum Sandi, Deolipa Yumara, mengonfirmasi hal tersebut pada Minggu (12/1/2025) dan menyebutkan bahwa perpanjangan kontrak ini akan dilakukan sesuai dengan pembicaraan yang telah disepakati sebelumnya.
    “Iya, betul (akan diperpanjang). Mengenai waktunya, sesuai pembicaraan (setelah pelantikan Wali Kota Depok terpilih, Supian Suri),” ungkap Deolipa.
    Deolipa juga mengunggah video rekaman wawancara dengan Dedi Mulyadi di akun TikTok pribadinya, yang diambil dari sebuah acara di kawasan Tapos, Depok, Jawa Barat.
    Dalam video tersebut, Dedi menjelaskan bahwa Sandi bukanlah Aparatur Sipil Negara (ASN), melainkan pegawai tidak tetap.
    Oleh karena itu, wewenang untuk memperpanjang kontraknya sepenuhnya berada di tangan pemimpin daerah yang baru.
    “Dia pegawai tidak tetap. Kontraknya diputus oleh pemimpin lama, jadi nanti pemimpin baru, Wali Kota Depok yang baru, akan mengangkat dia kembali,” kata Dedi.
    Dedi juga menegaskan bahwa perpanjangan kontrak Sandi di Dinas Damkar Depok bukanlah masalah yang rumit.
    “Ini masalah yang mudah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jadi, Sandi tidak usah khawatir. Saya sudah bilang ke Pak Wali, tolong angkat kembali,” ujar Dedi.
    Sandi yang telah mengabdi di
    Damkar Kota Depok
    selama lebih dari sembilan tahun, sejak 2015, terkejut saat kontraknya tidak diperpanjang.
    Keputusan berakhirnya kontrak untuk provesi Sandi tertuang dalam Surat Keterangan Kerja yang dikeluarkan pada 2 Januari 2025.
    “Saya enggak tahu ya alasannya apa. Hampir 10 tahun lah pengabdian saya di Damkar,” kata Sandi, kecewa.
    Surat itu ditandatangani langsung oleh Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tesy Haryanti.
    Tesy menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak Sandi didasarkan pada hasil evaluasi kinerja selama satu tahun terakhir.
    “Kalau dalam setahun ternyata tidak memenuhi target atau ada alasan-alasan tertentu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, ya mohon maaf,” ujar Tesy.
    “Dan ini memang surat pemberitahuan, bukan pemecatan,” ucap Tesy menambahkan.
    Sejauh ini, Sandi dan Dinas Damkar Kota Depok terjadi perang dingin. Konflik ini bermula sejak 2021, soal dugaan korupsi di Dinas Damkar Depok.
    Selain itu, Sandi mengungkapkan keluhannya terkait kerusakan alat pemadam kebakaran yang tak kunjung diperbaiki.
    Bahkan, Sandi dan teman-temannya terkadang menggunakan uang pribadi untuk mengganti peralatan tersebut.
    “Kadang nih, kita untuk chainsaw itu kita yang modalin karena enggak mau ribet gitu,” ungkap Sandi.
    Perselisihan semakin memuncak saat Martinnius Reja Panjaitan, seorang petugas Damkar, meninggal dunia akibat dugaan ketidaklengkapan alat pelindung diri (APD) dalam tugas.
    Sandi menantang klarifikasi pejabat Dinas Damkar yang menyatakan bahwa masker tidak wajib digunakan dalam kondisi tertentu.
    “Kalau dia bilang tidak wajib memakai masker, saya tantang dia,” tegas Sandi.
    Kini, janji dari Dedi Mulyadi untuk memperpanjang kontrak Sandi melalui Wali Kota Depok terpilih, Supian Suri, memberi sedikit harapan di tengah kekalutan tersebut.
    Dengan terpilihnya pemimpin baru di Depok, kini terjalin harapan baru. Perpanjangan kontrak Sandi yang sempat diakhiri, kini mulai menemukan jalannya.
    Semoga segala ketegangan yang menyelimuti Damkar Depok bisa segera sirna dengan hadirnya langkah lebih bijak dari kepemimpinan yang baru.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Persoalan Damkar Depok yang Dibongkar Sandi Butar Butar, dari Alat Rusak hingga Kasus Korupsi

    3 Persoalan Damkar Depok yang Dibongkar Sandi Butar Butar, dari Alat Rusak hingga Kasus Korupsi

    loading…

    Dinas Damkar Depok resmi tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi Butar Butar. Sandi pernah viral di media sosial karena membagikan video room tour yang memperlihatkan sejumlah alat damkar rusak. Foto: Dok SINDOnews

    DEPOK – Dinas Damkar Depok resmi tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi Butar Butar. Sandi, petugas Damkar Depok pernah viral di media sosial karena membagikan video room tour yang memperlihatkan sejumlah alat pemadam kebakaran rusak.

    Keputusan Damkar Depok ini lantas dipertanyakan Sandi mengingat dirinya telah mengabdi selama 10 tahun sebagai juru padam.

    Sandi pun meminta bantuan terkait perjuangannya dalam pekerjaan dan bantuan perlindungan hukum kepada anggota Komisi XIII DPR dari Fraksi Golkar Umbu Rudi Kabunang.

    Setelah kegaduhan ini, pihak Damkar Depok melakukan klarifikasi melalui Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan Depok Tesy Haryanti.

    Menurut Tesy, kontrak kerja Sandi tidak diperpanjang lantaran memang habis masa berlaku. Berdasarkan evaluasi kinerja setiap tahun diputuskan Sandi tak diperpanjang kontraknya.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Sandi telah beberapa kali menimbulkan kontroversi di Damkar Depok. Berikut ini beberapa di antaranya.

    3 Masalah di Damkar Depok yang Diungkap Sandi Butar Butar

    1. Alat Damkar Rusak

    Pada tahun 2024, Sandi Butar Butar membagikan video terkait sejumlah alat Damkar Depok yang mengalami kerusakan dan tak kunjung diperbaiki.

    Bahkan, Sandi bercerita jika uang pribadi dari masing-masing anggota tak jarang harus dikeluarkan demi memperbaiki alat rusak. Keluhan alat rusak disebut terjadi di seluruh UPT Damkar yang tersebar di Depok.

    2. Alat Kurang Lengkap Sebabkan Tewasnya Petugas

    Kekesalan Sandi semakin memuncak ketika Martinnius Reja Panjaitan, salah seorang petugas Damkar meninggal dunia usai bertugas di kebakaran Pasar Cisalak, Cimanggis, Oktober 2024.

    Meninggalnya petugas Damkar ini dicurigai karena ketidaklengkapan alat pelindung diri (APD) alias masker yang tidak digunakannya saat bertugas. Hal itu diakui lantaran Martin sempat menginformasikan kepada salah satu anggota regu bahwa mengalami sedikit sesak.

    3. Lapor Kasus Dugaan Korupsi

    Awal perselisihan Sandi dan Dinas Damkar terjadi pada pengusutan kasus dugaan korupsi di akhir 2021 yang terjadi dalam dugaan belanja seragam dan sepatu PDL di Dinas Damkar Depok.

    Saat itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok langsung menetapkan Sekretaris Dinas Damkar berinisial AS dan Bendahara Pengeluaran Pembantu Dinas Damkar berinisial A sebagai tersangka.

    Tidak sampai di situ, Sandi juga kembali melaporkan kasus dugaan korupsi di tahun 2024. Pelaporan ini dilandasi dari keluhan yang diterimanya terkait kondisi berbagai peralatan Damkar Depok yang rusak.

    (jon)