Produk: alat pelindung diri (APD)

  • Blak-Blakan Ahli soal Hujan Jakarta Mengandung Mikroplastik, Bahayanya Masuk Tubuh Manusia

    Blak-Blakan Ahli soal Hujan Jakarta Mengandung Mikroplastik, Bahayanya Masuk Tubuh Manusia

    Lebih lanjut, Dosen Magister Ilmu Lingkungan UPN Veteran Jawa Timur itu mengungkapkan, bahwa penelitian yang dilakukannya menunjukkan mikroplastik berdampak negatif terhadap organ tubuh, khususnya ginjal dan hati berdasarkan dengan uji coba pada hewan.

    “Jadi kalau di hewan coba baik yang akut itu walaupun LD50 atau kematian populasi tikus 50% tidak terpenuhi tapi ditemukan pengaruhnya atau kerusakannya terhadap organ ginjal dan organ hati dari tikus itu. Juga kalau untuk yang subkronis, yang dosis bertingkat tadi yang kita berikan ke tikus, dalam jangka waktu yang lebih lama, dampaknya itu juga sama, ada terjadi kematian tikus bertahap, dan juga terjadi kerusakan organ ginjal dan hati,” jelasnya

    Seterusnya, Awaluddin menyampaikan bahwa paparan mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh manusia akan berdampak buruk terhadap organ vital manusia itu sendiri.

    “Jadi, kalau ditanya tentang dampaknya, tentu sangat berbahaya, baik itu masuk ke dalam tubuh manusia dalam jumlah kecil, ataupun dalam jumlah besar, dalam waktu yang singkat, maupun jangka panjang. Semuanya itu sangat berdampak bagi kesehatan masyarakat,” paparnya.

    Tidak hanya menjelaskan dampak jangka panjang dari paparan air hujan yang terkontaminasi dengan mikroplastik, Awaluddin juga mengimbau kepada masyarakat untuk melindungi diri dari paparan partikel berbahaya tersebut.

    Ia mengajak masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Ia menilai cemaran mikroplastik lebih banyak terjadi ketika masyarakat berada di luar ruangan atau ruang bebas. Selain itu, penggunaan alat pelindung diri (APD) juga penting untuk mencegah mikroplastik masuk ke dalam tubuh.

    “Jadi, yang pertama adalah mengurangi aktivitas di luar ruangan. Yang kedua adalah ketika kita berbicara bahwa mikroplastik itu masuk melalui tubuh, melalui inhalasi atau pernapasan udara, maka ya kita harus mencoba untuk menggunakan apa itu, alat pelindung diri. Alat pelindung diri pun itu disesuaikan dengan camarannya,” tuturnya

    Kemudian, untuk mencegah mikroplastik masuk melalui jalur pencernaan dan kulit, ia menyarankan agar masyarakat menghindari paparan langsung air hujan. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak tertelan air hujan dengan tidak sengaja dalam beraktifitas di bawah hujan.

    Reporter Magang: Fatimah Azzahra

     

     

  • Heboh Monyet Lab Terinfeksi Virus Lepas usai Truk Kecelakaan di AS, Ini Faktanya

    Heboh Monyet Lab Terinfeksi Virus Lepas usai Truk Kecelakaan di AS, Ini Faktanya

    Jakarta

    Sekelompok monyet laboratorium yang diduga membawa penyakit dilaporkan kabur setelah truk pengangkutnya mengalami kecelakaan di jalan raya utama negara bagian Mississippi, Amerika Serikat.

    Menurut unggahan di laman Facebook Departemen Sheriff Jasper County, truk yang membawa monyet jenis rhesus itu terlibat kecelakaan di jalur antarnegara bagian (Interstate) 59 pada Selasa (28/10/2025).

    Pihak berwenang menyebut, monyet-monyet tersebut berasal dari Tulane University di New Orleans, Louisiana, dan terinfeksi beberapa jenis virus, termasuk hepatitis C dan COVID-19. Kondisi ini dianggap berpotensi menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia.

    “Monyet-monyet itu memiliki berat sekitar 40 pon (sekitar 18 kilogram), bersifat agresif terhadap manusia, dan hanya dapat ditangani dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap,” tulis pihak kepolisian dalam unggahan tersebut, dikutip dari Guardian.

    Sementara pihak Tulane University membantah klaim Departemen Sheriff Jasper County yang menyebut bahwa monyet-monyet laboratorium yang kabur tersebut terinfeksi virus.

    “Primata non-manusia di Pusat Riset Biomedis Nasional Tulane disediakan bagi lembaga penelitian lain untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan,” ujar pihak universitas dalam pernyataannya.

    “Monyet-monyet yang dimaksud dalam insiden ini bukan milik kami dan tidak membawa penyakit menular. Kami saat ini bekerja sama dengan otoritas setempat dan akan mengirim tim ahli perawatan hewan untuk membantu bila diperlukan,” lanjutnya.

    Lebih lanjut, sejumlah monyet dilaporkan telah dimusnahkan setelah berhasil lepas pada Selasa. Pihak kepolisian awalnya menyebut satu ekor hewan masih hilang, namun dalam pembaruan informasi kemudian mengklarifikasi bahwa setelah petugas dari Tulane University berhasil masuk ke dalam truk dan melakukan pengecekan jumlah secara menyeluruh, mereka memastikan tiga ekor monyet masih berkeliaran.

    Dikutip dari NBC News, Departemen Sheriff Jasper County memperingatkan masyarakat mengenai insiden di Jalur Antarnegara Bagian (Interstate) 59, yang membentang di bagian selatan dan timur Jasper County, tak lama setelah pukul 09.30 pagi waktu setempat.

    Pihak berwenang juga mengimbau warga untuk tidak mendekati monyet-monyet tersebut, karena hewan-hewan itu berpotensi menimbulkan ancaman kesehatan dan bersifat agresif terhadap manusia.

    Departemen sheriff menyatakan telah menghubungi perusahaan khusus pembuangan hewan untuk mengevakuasi bangkai monyet di lokasi kejadian. Sementara itu, pihak Tulane University berencana mengirimkan tim tambahan untuk menjemput monyet-monyet yang masih berada di dalam kandang dan belum melarikan diri.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Terpeleset Saat Turun Gunung Burangrang, Seorang Pendaki Terjatuh ke Jurang

    Terpeleset Saat Turun Gunung Burangrang, Seorang Pendaki Terjatuh ke Jurang

    Liputan6.com, Bandung Seorang pendaki dilaporkan terjatuh ke jurang di kawasan Lembah Gunung Burangrang, Kecamatan Pasirlangu, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (19/10/2025) siang. Korban bernama Jhomas (30) mengalami cedera dan tidak mampu melanjutkan perjalanan setelah terpeleset saat menuruni jalur Tanjakan Mentari.

    Informasi awal diterima oleh Tim Siaga Kantor SAR Bandung pada sekitar pukul 15.10 WIB, setelah Jhomas sendiri berhasil menghubungi pihak basecamp dan SAR Bandung untuk meminta bantuan evakuasi.

    Menurut keterangan, insiden terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di ketinggian sekitar 1.710 meter di atas permukaan laut (mdpl), atau sekitar 531 meter dari puncak Gunung Burangrang.

    “Korban melakukan pendakian seorang diri atau solo hiking. Dalam perjalanan turun menuju basecamp, ia terpeleset dan jatuh ke jurang di area Lembah Burangrang. Saat ini korban masih bisa dihubungi dan memberikan informasi lokasi,” jelas Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Ade Dian segera memerintahkan tim rescue menuju lokasi untuk melakukan operasi evakuasi.

    Tim SAR bergerak cepat dengan membawa sejumlah alat utama (alut), di antaranya 1 unit mobil rescue, 1 unit motor trail, 1 set peralatan SAR gunung hutan, 1 unit UAV thermal, serta 1 set peralatan medis dan alat pelindung diri (APD) personal.

    Sekitar pukul 17.17 WIB, tim rescue Kantor SAR Bandung telah tiba di Basecamp Mentari Burangrang. Mereka langsung melakukan koordinasi lapangan, menentukan jalur tercepat menuju lokasi korban, serta membagi tim berdasarkan medan dan kebutuhan evakuasi.

     

  • Mahasiswa jadi Agen Inovasi Di Terminal Kijing, Lewat Program “TJSL PTP Eduport”

    Mahasiswa jadi Agen Inovasi Di Terminal Kijing, Lewat Program “TJSL PTP Eduport”

    Bisnis.com, PONTIANAK – PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas), resmi meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang pendidikan bertajuk TJSL PTP EduPort: Magang Berkarya dan Inovasi Bersama. Acara kickoff berlangsung di Pontianak pada Senin (6/10), yang melibatkan 15 mahasiswa yang akan menjadi agen inovasi pada Terminal Kijing dari dua universitas yaitu Universitas Tanjungpura dan Universitas Muhammadiyah Pontianak, dengan latar belakang multidisipliner, mulai dari teknik industri, teknik mesin, teknik elektro-informatika, teknik kelautan, manajemen, hingga kesehatan masyarakat.

    Program ini berfokus pada lima tema utama: peningkatan produktivitas bongkar muat pada tiga jenis kemasan curah cair, curah kering, dan general cargo serta peningkatan HSSE dan pengembangan energi terbarukan atau greenport. Selama sebulan penuh, para mahasiswa akan mengikuti pembelajaran di kelas dan lapangan, sekaligus merancang ide inovasi yang akan dilombakan untuk diimplementasikan di Terminal Kijing. Terminal Kijing merupakan pelabuhan modern yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi Kalimantan Barat dan bagian penting dalam rantai pasok nasional.

    Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menekankan bahwa program TJSL EduPort bukan merupakan program magang biasa tetapi merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pendidikan dan pengembangan SDM lokal. Melalui program ini, para mahasiswa diajak untuk magang sekaligus merancang ide inovasi pengembangan Terminal Kijing yang dikelola PTP Nonpetikemas, sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan SDM lokal dan penerapan konsep Creating Shared Value (CSV) antara dunia pendidikan dan industri kepelabuhanan.

    “Hari ini PTP Nonpetikemas membuka program TJSL EduPort: Magang Berkarya dan Inovasi Bersama di Terminal Kijing. Terminal ini bukan hanya pelabuhan biasa, tetapi bagian dari Proyek Strategis Nasional yang mendukung hilirisasi industri, termasuk pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) oleh PT Borneo Alumina Indonesia. Selama ini, Indonesia masih mengimpor bahan baku untuk produksi aluminium. Dengan adanya SGAR dan dukungan logistik dari Terminal Kijing, kita berharap bisa memperkuat kemandirian industri nasional dan mendukung peningkatan perekonomian wilayah Kalimantan Barat,” jelas Indra.

    Dari sisi akademisi, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak, Samsudin, SE, M.Si, menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa.

    “Ada sekitar enam mahasiswa kami yang mengikuti program ini. Semoga program ini dapat berkelanjutan dan Mahasiswa mendapatkan manfaat yang luas karena bisa langsung terjun ke lapangan dan memahami lebih dalam tentang operasi pelabuhan,” ujarnya.

    Dilanjutkan oleh Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Dr. Ir. Yopa Eka Prawatya, S.T, M.Eng, IPM, yang menekankan bahwa program ini bukan sekadar magang, tetapi jembatan strategis antara teori dan praktik.

    “Kami mengapresiasi usulan kegiatan magang ini dan memandangnya bukan sekadar magang, tetapi sebagai sistem pembelajaran yang dinamis. Kolaborasi dengan PTP adalah wujud nyata dari implementasi magang berdampak. Mahasiswa belajar berpikir sistemik, bekerja kolaboratif di lapangan, dan menjadi problem solver bahkan future talent bagi industri Indonesia. Terima kasih atas kepercayaannya dan bimbingan profesional yang akan menjadi fondasi karir mereka ke depan,” jelasnya.

    Selanjutnya, Arif Mustangin, Manager Keuangan & SDM Pelindo Regional 2 Pontianak, mewakili General Manager mengapresiasi PTP Non Petikemas.

    “Kami mewakili Pelindo Regional 2 Pontianak menyampaikan mengapresiasi PTP Non Petikemas dan selamat kepada seluruh peserta yang terpilih untuk mengembangkan inovasi di Terminal Kijing. Ia menegaskan pentingnya menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dengan selalu berkoordinasi bersama tim HSSE, terutama saat beraktivitas di lapangan, serta menggunakan alat pelindung diri (APD). “Manfaatkan waktu yang singkat ini untuk berkontribusi melalui gagasan pengembangan Terminal Kijing,” tegasnya.

    Salah satu peserta, Indah Maharani, mahasiswa Teknik Industri Universitas Tanjungpura, menyampaikan testimoninya: “Saya sangat antusias, saya berharap program ini dapat bermanfaat bagi saya dan peserta lainnya. Saya benar-benar bersyukur diberi kesempatan menjadi bagian dari program ini.” Ujarnya.

    Selama program berlangsung, mahasiswa akan difasilitasi dengan mentoring, transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga perlindungan kerja melalui BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, mereka juga dituntut untuk menjunjung tinggi aspek keselamatan, kesehatan kerja, serta menjaga nama baik kampus dan perusahaan.

    Program TJSL PTP EduPort: Magang Berkarya dan Inovasi Bersama akan berlangsung hingga awal November 2025. PTP Nonpetikemas berharap inisiatif ini menjadi katalis lahirnya generasi muda yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap berinovasi dan berkontribusi nyata bagi pengembangan industri kepelabuhanan di Indonesia.

    Acara ini dihadiri oleh jajaran manajemen PTP Nonpetikemas, GM Pelindo Regional 2 Pontianak, serta perwakilan Universitas Tanjungpura dan Universitas Muhammadiyah Pontianak dan ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Penyerahan Bantuan TJSL bidang Pendidikan PTP Nonpetikemas beserta rompi Alat Pelindung Diri (APD) sebagai simbolis telah melaksanakan kerjasama antara pihak PTP Nonpetikemas dengan pihak Universitas.

  • Evakuasi Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny, Petugas Alami Gatal-gatal
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Oktober 2025

    Evakuasi Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny, Petugas Alami Gatal-gatal Surabaya 7 Oktober 2025

    Evakuasi Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny, Petugas Alami Gatal-gatal
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Petugas yang melakukan evakuasi korban dan pengangkatan runtuhan mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur mengalami gatal-gatal saat bertugas.
    “Kita evaluasi di kemarin itu ada beberapa anggota kita yang banyak terserang penyakit kulit gatal-gatal,” kata Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, Senin (6/10/2025).
    Petugas yang merasakan gatal-gatal salah satunya karena tidak semua dilengkapi alat pelindung diri (APD) saat di sekitar lokasi.
    Budi mengapresiasi koordinasi semua pihak, dukungan pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah daerah (Pemda) yang membantu keamanan petugas SAR gabungan selama proses evakuasi berlangsung.
    Terpisah, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit mengatakan bahwa gatal-gatal yang dialami petugas juga dikarenakan kondisi lapangan berdebu.
    “Karena kita tahu sendiri bahwa posisi ini adalah bangunannya, banyak debu. Kemudian itu kan bisa membuat sakit mata atau pun debu lengket-lengket di tangan,” kata Nanang.
    Tetapi ia memastikan bahwa penggunaan APD bagi petugas akan meminimalisir dampak yang lebih signifikan.
    “Tapi selama kita menggunakan APD yang lengkap itu nggak terjadi. Sangat meminimalisir untuk itu,” tuturnya.
    Sementara itu, salah satu petugas dari rescue Surabaya, Viki Alex Candra menyebut bahwa kondisi gatal-gatal yang dialami karena lapangan dipenuhi material kayu, pasir, dan semen.
    “Gatal-gatal soalnya keringetan dan reruntuhan material berupa kayu pasir semen dan sebagainya,” terang Viki.
    Berjalan selama delapan hari evakuasi sudah ada 170 korban terevakuasi, tujuh di antaranya bagian tubuh.
    Korban selamat sebanyak 104 orang, sementara yang dinyatakan meninggal dunia 66 orang (termasuk 7 bagian tubuh). Seluruh korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.
    Tragedi ini berawal dari bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
    Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TNI-AS lakukan pelatihan perkuat keamanan bidang kesehatan di Medan

    TNI-AS lakukan pelatihan perkuat keamanan bidang kesehatan di Medan

    Kemitraan internasional seperti antara TNI dan DTRA sangat penting untuk memastikan keamanan kesehatan nasional maupun global, serta mengurangi risiko yang terkait dengan ancaman biologis tersebut

    Medan (ANTARA) – TNI bekerja sama dengan Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan Amerika Serikat (DTRA) melakukan pelatihan guna memperkuat keamanan di bidang kesehatan di Medan, Sumatera Utara, untuk menghadapi ancaman biologis.

    “Pelatihan itu merupakan wujud profesionalisme dan dedikasi TNI dalam memelihara dan mengembangkan kemampuan secara bertahap, sistematis, dan berkesinambungan,” ujar Kepala Unit Kerja Sama dan Pengabdian Masyarakat Pusat Kesehatan TNI Kolonel Laut (K) Hisnindarsyah dalam keterangan di Medan, Sabtu.

    Hisnindarsyah mengatakan kegiatan itu mencakup sesi interaktif, pelatihan praktik, dan studi kasus dengan topik seperti surveilans penyakit, penilaian risiko, penggunaan alat pelindung diri (APD), dan pengelolaan limbah laboratorium.

    Dalam pelatihan pada 15-18 September 2025 itu, para peserta juga mengikuti pelatihan tentang mengembangkan keterampilan praktis dalam investigasi dan respons terhadap wabah.

    “Pelatihan ini melanjutkan kerja sama DTRA-TNI sebelumnya, termasuk program serupa yang telah diselenggarakan di Jakarta dan Bandung pada awal tahun ini,” ucapnya.

    Ia mengatakan kegiatan itu menandai dimulainya kohort baru berbasis Sumatera dengan harapan para peserta nantinya akan menjadi pelatih dan pakar di dalam jaringan kesehatan TNI.

    Konsul AS untuk Sumatera Lisa Podolny mengatakan dunia masih menghadapi tantangan dari ancaman biologis.

    “Kemitraan internasional seperti antara TNI dan DTRA sangat penting untuk memastikan keamanan kesehatan nasional maupun global, serta mengurangi risiko yang terkait dengan ancaman biologis tersebut,” ucapnya.

    Kegiatan itu dihadiri Profesor Ilmu Kesehatan Lingkungan di Kent State University Dr Christopher J. Woolverton, Presiden Asosiasi Biorisiko Indonesia Dr Diah Iskandriati, dan Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Bayu Satria Wiratama.

    Pelatihan pada 15-18 September 2025 di Rumah Sakit Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara itu diikuti 20 staf laboratorium TNI dari kohort baru yang berasal dari Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau.

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ular Cobra Bikin Heboh Cafe di Gresik, Damkar Turun Tangan

    Ular Cobra Bikin Heboh Cafe di Gresik, Damkar Turun Tangan

    Gresik (beritajatim.com)- Suasana di Cafe Aromadia di Jalan Siti Fatimah Binti Maimun Gresik, tiba-tiba geger. Warga yang saat itu asyik minum kopi sambil kongkow-kongkow dikagetkan munculnya ular cobra yang melintas di samping meja pengunjung.

    Kuatir ular berbisa itu menyeburkan bisanya. Tanpa banyak berpikir, salah satu pengunjung cafe langsung melaporkan kejadian ini ke petugas Damkarla Gresik. “Ular cobranya cukup besar, tiba-tiba melintas dekat meja saya saat asyik minum kopi,” ujar Abdi, Senin (15/9/2025).

    Usai dilaporkan ada ular cobra, petugas damkarla datang ke lokasi. Ada enam personel yang diterjunkan mengevakuasi binatang berbahaya itu.

    Dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) serta alat penjepit ular. Petugas damkarla mencari keberadaan ular cobra yang mengganggu warga di cafe.

    “Sempat bersembunyi di sela-sela bebatuan. Setelah dilakukan pembongkaran ular tersebut berhasil ditangkap lalu dibawa ke tempat lebih aman,” ujar Sugiono petugas piket Damkarla Gresik.

    Ia menambahkan, proses evakuasi ular tersebut tidak ada kendala. Pasalnya, sebelum ditangkap sudah mengalami luka sehingga bersembunyi di sela-sela batu. “Setelah diketahui sudah lemas, anggota kami di lapangan tanpa kesulitan mengevakuasi ular cobra,” imbuhnya.

    Selama bulan September 2025, Damkarla Gresik telah melakukan 32 rescue kejadian. Sementara kebakaran ada 35 kejadian. [dny/kun]

  • Elshinta, KPC, dan Pemkot Bogor rayakan Hari Sungai Nasional

    Elshinta, KPC, dan Pemkot Bogor rayakan Hari Sungai Nasional

    Kegiatan Bersih-Bersih Sungai dan Penanaman Pohon digelar Elshinta, Sabtu (26/7/2025). di Bogor. Foto: Tim Elshinta

    Elshinta, KPC, dan Pemkot Bogor rayakan Hari Sungai Nasional
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Sabtu, 26 Juli 2025 – 19:52 WIB

    Elshinta.com – Memperingati Hari Sungai Nasional, Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) bersama Radio Elshinta menggelar aksi bersih-bersih Sungai Ciliwung di Saung Alkesa, Bogor Utara, Sabtu (26/7/2025). Kegiatan ini juga melibatkan Pemerintah Kota Bogor dan ratusan relawan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem sungai.

    Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan apresiasinya terhadap kolaborasi berbagai pihak yang peduli terhadap sungai-sungai di Bogor.

    “Ciliwung dan Cisadane adalah sumber air baku bagi warga Bogor. Kalau warga berlangganan PDAM tapi tidak peduli dengan sungai, rasanya ada yang kurang,” kata Dedie. Ia juga berharap kesadaran warga meningkat agar tidak membuang sampah ke sungai.

    Dedie menambahkan, pihaknya mendorong kolaborasi lintas daerah untuk merehabilitasi aliran sungai. “Misalnya di Kampung Bebek ada cerukan yang bisa dijadikan parkir air Ciliwung. Kita ajak juga Pemprov DKI untuk bangun kolam retensi di sepanjang aliran sungai ini. Tanggung jawab ini milik bersama, bukan hanya Kota Bogor,” ungkapnya.

    Relawan KPC yang bertugas, Adi Saiman menjelaskan bahwa acara ini dipersiapkan secara matang bersama Radio Elshinta. “Kita membangun awareness masyarakat luas, khususnya pendengar Elshinta, bahwa sungai kita tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, kita mempersiapkannya dengan baik agar target kita dalam memperingati Hari Sungai Nasional bisa tercapai,” ujarnya.

    Adi menekankan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi seluruh peserta. “Mulai dari pelampung, helm, hingga sarung tangan, semua harus digunakan untuk menjaga keselamatan peserta. Kita tidak tahu benda apa saja yang ada di dalam sungai,” tambahnya. Acara bersih Sungai Ciliwung melibatkan para mahasiswa dan pelajar, yang juga ikut memulung sampah di sunagi termasuk dengan menaiki perahu susur Sungai.

    Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 100 pohon juga ditanam di sejumlah titik sepanjang bantaran Sungai Ciliwung. Sejumlah pihak yang mendukung acara ini seperti PT PGN, PT Astragraphia Tbk, GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) dan juga Sahbawana ikut menanam pohon secara simbolis, di pinggir Sungai Ciliwung tak jauh dari Saung Alkesa, pusat kegiatan “Bersih-Bersih Sungai dan Penanaman Pohon” Sabtu siang. “Tidak semuanya ditanam di satu titik, tapi disebar. Karena bantaran sungai sangat perlu vegetasi. Makin padat vegetasi, makin baik ekosistem sungai,” jelas Adi.

    Selaku penanggung jawab dalam acara tersebut Pemimpin Redaksi Radio Elshinta, Haryo Ristamaji, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi bertujuan menginspirasi masyarakat luas. “Terima kasih kepada Pemkot Bogor yang sangat responsif atas kolaborasi ini. Kita ingin masyarakat paham bahwa sungai bukan tempat buang sesuatu, tapi sumber kehidupan,” ucapnya.

    Haryo menyebutkan sekitar 130–150 peserta terlibat dalam aksi bersih-bersih sungai dan penanaman pohon. “Jenis pohonnya beragam, ada kelapa, mahoni, dan lainnya. Pemilihan diserahkan kepada komunitas Alkesa yang lebih tahu kebutuhan sungai,” pungkasnya.

    Tim Yayasan Elshinta Peruli Kemanusiaan bersama Komunitas Peduli Ciliwung juga turut menyambut Hari Sungai Nasional 2025 dalam aksi peduli Sungai Ciliwung mitigasi bencana banjir dengan tema: “Langkah kecil untuk mendorong perubahan mari jaga sungai ciliwung tetap bersih dan lestari untuk generasi mendatang”. Elshinta juga memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang mendukung yaitu Walikota Bogor dan termasuk Giri Marhara, pegiat lingkungan mewakili Gen Z.

    Kegiatan ini diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan dan mampu menggugah lebih banyak pihak untuk menjaga kelestarian sungai sebagai sumber kehidupan dan warisan lingkungan bagi generasi mendatang. Acara yang berlangsung meriah tersebut ditutup dengan pembagian sembako dari Yayasan Elshinta Peduli Kemanusiaan kepada masyarakat peduli Sungai Ciliwung.

    Penulis: Awaluddin Marifatullah/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kemenkes Bagikan Cara Cegah Virus Hanta yang Ramai Muncul di Bandung

    Kemenkes Bagikan Cara Cegah Virus Hanta yang Ramai Muncul di Bandung

    Jakarta

    Ramai laporan kasus virus Hanta di Bandung Barat, pasien semula dirawat di RSUP dr Hasan Sadikin. Belakangan, yang bersangkutan sudah dinyatakan sehat dan kembali bekerja.

    Hingga 19 Juni 2025, Kementerian Kesehatan RI mencatat delapan kasus virus Hanta. Seluruh pasien tidak mengalami gejala berat dan nihil risiko fatal.

    Meski begitu, sebagai kewaspadaan, juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Widyawati mengimbau langkah-langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah virus Hanta, terutama saat berada di wilayah berisiko tinggi penularan.

    Pertama, membersihkan rumah terutama bagian yang sudah lama tidak digunakan. “Seperti gudang, loteng, atau ruang bawah tanah,” tandas dia kepada detikcom Senin (30/6/2025).

    Langkah kedua yang tak kalah penting adalah menghindari menyentuh tikus atau rodensia, baik dalam kondisi hidup maupun mati. Di tengah temuan kasus virus Hanta, sebagai pencegahan masyarakat juga bisa mulai memasang atau memperbanyak perangkap tikus.

    “Menempatkan perangkap tikus di rumah atau tempat kerja,” kata dia.

    Ada kelompok yang berisiko tinggi tertular virus Hanta dan diimbau Kemenkes sebaiknya menggunakan alat pelindung diri (APD).

    “Bagi mereka yang berisiko kontak dengan rodensia, seperti petani, buruh bangunan, tenaga lab, hingga dokter hewan,” saran Kemenkes.

    Meski tak perlu panik, masyarakat diminta untuk mendatangi fasilitas kesehatan terdekat saat muncul gejala demam, nyeri otot, dan gangguan pernapasan.

    “Masyarakat tak perlu panik, tapi harus tetap waspada. Pencegahan melalui kebersihan lingkungan sangat penting. Pemantauan di daerah rawan akan terus dilakukan bersama dinas kesehatan setempat untuk mencegah penularan lebih lanjut,” tutup wanita yang akrab disapa Wiwid.

    (naf/naf)

  • 5
                    
                        Warga Bantul Kaget Ada Ular Viper di Belakang Pintu Rumahnya di Bantul
                        Regional

    5 Warga Bantul Kaget Ada Ular Viper di Belakang Pintu Rumahnya di Bantul Regional

    Warga Bantul Kaget Ada Ular Viper di Belakang Pintu Rumahnya
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Seekor
    ular viper
    berhasil diamankan oleh petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD
    Bantul
    , DI Yogyakarta, dari sebuah rumah di Sumbermulyo, Bambanglipuro, pada Jumat (20/6/2025).
    Kabid Damkarmat BPBD Bantul, Irawan Kurnianto, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari Sri Mulyani, pemilik rumah, sekitar pukul 13.00 WIB.
    Sri merasa cemas setelah melihat ular di belakang pintu rumahnya dan langsung menghubungi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops).
    “Mbak Sri Mulyani hendak masuk rumah dan melihat ular di belakang pintu. Karena merasa takut membahayakan, ia langsung menghubungi Pusdalops,” kata Irawan.
    Menindaklanjuti laporan tersebut, enam petugas Damkarmat BPBD Bantul segera mendatangi lokasi dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan stik ular untuk menangkap ular tersebut.
    “Evakuasi berlangsung sekitar 30 menit,” tambah Irawan.
    Setelah berhasil ditangkap, petugas mengidentifikasi ular tersebut sebagai jenis viper dengan panjang sekitar 40 cm. Ular itu kemudian dibawa ke posko Damkarmat untuk diamankan.
    “Jenis viper berjenis bisa tinggi,” kata Irawan, mengingatkan masyarakat akan potensi bahaya dari ular jenis ini.
    Irawan mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan pekarangan dan rumah mereka agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi ular dan hewan berbahaya lainnya.
    “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu membersihkan pekarangan dan rumah agar tidak menjadi sarang ular,” ujar Irawan.
    Jika masyarakat membutuhkan bantuan untuk evakuasi ular atau hewan berbahaya lainnya, mereka dapat menghubungi Damkarmat Bantul di 0274 6462100 (call/wa) atau call center 112.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.