YOGYAKARTA – Pernahkah Anda mendengar hadits tentang adab lebih tinggi dari ilmu yang sering dikutip di media sosial dan ceramah?
Ucapan ini begitu populer hingga banyak orang meyakininya tanpa mempertanyakan keasliannya. Padahal, pemahaman yang keliru tentang hadits ini bisa berdampak pada cara kita memandang ilmu dan adab dalam Islam.
Fenomena penyebaran hadits tanpa verifikasi memang menjadi tantangan besar di era digital. Banyak umat Islam yang terjebak dalam kesalahpahaman karena menerima informasi begitu saja tanpa melakukan penelusuran lebih lanjut.
Artikel ini akan mengupas tuntas kebenaran hadits tersebut, mulai dari status keshahihan hingga pandangan para ulama tentang hubungan antara adab dan ilmu.
Hadits Tentang Adab Lebih Tinggi dari Ilmu
Dilansir dari laman muslim.or.id, hadits “adab lebih tinggi dari ilmu” tidak memiliki sanad yang shahih, namun bukan berarti konsep pentingnya adab tidak memiliki landasan dalam Islam.
Justru, Al-Quran dan hadits shahih banyak menjelaskan urgensi keduanya. Allah SWT berfirman dalam QS. Luqman ayat 13-19 yang mengajarkan tentang adab kepada orang tua, kesantunan dalam berjalan, dan kelembutan dalam berbicara.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga bersabda dalam hadits shahih, “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad). Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah mengajarkan doa: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlak, amal dan hawa nafsu yang mungkar” (HR. Tirmidzi no. 3591, shahih).
Baca juga artikel yang membahas Makna Mendalam “Khususon Ila Ruhi”: Doa untuk Dia yang Telah Tiada
Dua hadits di atas menunjukkan betapa pentingnya memiliki adab dan akhlak mulia dalam kehidupan seorang muslim.
Sementara itu, keutamaan menuntut ilmu juga sangat dijunjung tinggi. Rasulullah bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim” (HR. Ibnu Majah). Kedua aspek ini—adab dan ilmu—sama-sama fundamental dalam Islam.
Adab dan Ilmu: Mana yang Lebih Penting?
Para ulama salaf memiliki pandangan bijak tentang hubungan adab dan ilmu.Pertama ada Imam Malik yang pernah berkata kepada seorang pemuda Quraisy, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.” Bukan berarti ilmu tidak penting, tetapi adab menjadi fondasi yang memudahkan seseorang dalam memahami dan mengamalkan ilmu.
Kemudian Yusuf bin Al Husain menjelaskan, “Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.” Pernyataan ini diperkuat oleh Ibnul Mubarok yang mengaku mempelajari adab selama 30 tahun, sedangkan ilmu selama 20 tahun.
Sementara itu, Abdullah bin Wahab, murid Imam Malik, bahkan berkata, “Yang kami nukil dari Imam Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding ilmunya.” Ini menunjukkan bahwa ulama besar tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga keteladanan dalam beradab.
Realitanya, adab tanpa ilmu membuat seseorang buta arah dalam beribadah. Sebaliknya, ilmu tanpa adab justru berbahaya karena bisa melahirkan kesombongan dan perilaku buruk.
Menariknya, Imam Abu Hanifah bahkan lebih suka mempelajari kisah-kisah para ulama dibanding menguasai bab fiqih, karena dari situ beliau belajar adab dan akhlak mereka.
Pelajaran penting dari pembahasan ini adalah pentingnya memverifikasi setiap hadits sebelum menyebarkannya. Jangan sampai kita termasuk orang yang berbicara atas nama agama tanpa ilmu yang benar.
Namun yang terpenting adalah jangan pertentangkan antara adab dan ilmu. Keduanya saling melengkapi dan sama-sama dibutuhkan. Sebagaimana doa Nabi SAW, “Ya Allah, tunjukilah padaku akhlak yang baik” (HR. Muslim no. 771).
Mulai sekarang, mari kita tekuni ilmu dengan sungguh-sungguh, sambil terus memperbaiki adab dan akhlak kita dalam kehidupan sehari-hari!
Selain pembahasan mengenai hadits tentang adab lebih tinggi dari ilmu, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di VOI, untuk mendapatkan kabar terupdate jangan lupa follow dan pantau terus semua akun sosial media kami!


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378502/original/002075200_1760252837-92ee524f-acf7-4fbf-8a91-3912c8070b42.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5358915/original/040466400_1758615348-Jepretan_Layar_2025-09-22_pukul_15.10.23.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)