Produk: Al-Quran

  • Peringatan HJL ke-455, Pemkab Lamongan Gelar Khotmil Quran Serentak

    Peringatan HJL ke-455, Pemkab Lamongan Gelar Khotmil Quran Serentak

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar kegiatan Khotmil Qur’an yang dipusatkan di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, dalam rangka mengawali rangkaian Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-455.

    Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengharapkan bahwa lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang dikumandangkan dalam kegiatan ini dapat membawa kebahagiaan maupun keberkahan dunia akhirat, khususnya bagi warga Lamongan.

    Tak hanya itu, Bupati Yuhronur juga berharap, Khotmil Qur’an yang dilaksanakan bersama Huffazh Al-Qur’an wal Qira’at (HQQ) Kabupaten Lamongan ini mampu membawa keberkahan, keamanan ketertiban dan kebahagiaan.

    “Sengaja kegiatan ini kita laksanakan di awal dan kemungkinan kita tutup dengan jamaah Al-Khidmah. Kami berharap, Kabupaten Lamongan disinari cahaya Al-Quran, sehingga masyarakatnya sejahtera, bahagia lahir batin, bahagia dunia akhirat,” harap Yuhronur, Kamis (9/5/2024).

    “Mudah-mudahan acara ini penuh dengan keberkahan dan seluruh rangkaian kegiatan Hari Jadi Lamongan nantinya bisa berjalan aman, tertib dan membahagiakan,” tambahnya.

    Kegiatan Khotmil Qur’an ini diikuti oleh jajaran pemerintah kecamatan dan OPD di seluruh wilayah kerja Kabupaten Lamongan. Tak cukup itu, kegiatan ini bahkan diikuti secara serentak oleh pengurus HQQ di tempat-tempat ibadah se-Lamongan.

    Kegiatan Khotmil Qur’an yang dipusatkan di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan.

    Sementara itu, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. KH. Muhammad Aziz yang bertindak sebagai penceramah dalam kegiatan Khotmil Quran ini mengungkapkan rasa senangnya lantaran dapat berkunjung ke Lamongan dan bertemu untuk mengharapkan keberkahan Al-Quran.

    “Senang bisa berkumpul dengan orang-orang yang membaca Al-Quran. Al-Quran itu bukan bacaan biasa, Imam Al-Gozali mengatakan bahwa Al-Quran itu berasal dari alam malaikat, diturunkan dan dibungkus dengan huruf-huruf dunia, kenapa dibungkus dengan huruf dunia?,” kata Prof. Aziz.

    “Jika tidak dibungkus dengan huruf dunia maka tidak ada manusia yang bisa menerima. Berbahagialah karena setiap kali Al-Quran dikhatamkan di Masjidil Haram dan Madinah ada doa yang selalu dilantunkan untuk menghapus dosa-dosa. Jadi saat khatam Al-Quran selalu minta kepada Allah untuk dihapus doda-dosanya,” pungkasnya. [riq/but]

  • Bawa Misi Berkah, Mas Dion Daftar Jadi Cabup Pasuruan

    Bawa Misi Berkah, Mas Dion Daftar Jadi Cabup Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan atau Mas Dion mendaftarkan diri menjadi Calon Bupati Pasuruan 2024 ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia membawa misi berkah bagi masyarakat Kabupaten Pasuruan.

    Dion didampingi oleh sejumlah ulama Pasuruan merasa percaya diri saat masuk ke kantor DPC PKB Kabupaten Pasuruan. Sejumlah dukungan datang dari banyak pihak, mulai dari persatuan mantan kepala desa, sejumlah anggota Nawa Kartika, hingga guru madrasah dan TPQ.

    “Saya diantarkan oleh beberapa pengurus Nawa Kartika karena nggak semuanya masuk di kloter pertama. Lalu juga ditemani seluruh teman dari DPC PKB Kabupaten Pasuruan, dan ada juga Srikandi (Satuan Relawan Koncone Dion),” jelasnya.

    Dion mengatakan dia tak hanya mencalonkan diri sebagai cabup namun sudah menyiapkan visi misi yang bakal diusung. Visi itu yakni mewujudkan Kabupaten Pasuruan Penuh Berkah.

    Berkah sendiri dipilihnya bukan asal-asalan melainkan dengan pengartian untuk melanjutkan visi dari bupati sebelumnya. Tak hanya itu, arti puncak dari kalimat berkah ini yakni keinginan dari diri kita yakni rahmat yang diambil dari penggalan dalam Surah Al-Quran.

    Sementara itu untuk misinya sendiri, Dion menyiapkan lima poin yang akan menjadi penyokong saat maju nantinya. Salah satunya yakni tentang pemberantasan korupsi hingga mewujudkan daya saing ekonomi yang berkualitas.

    Saat ditanya terkait kesiapannya maju pada Pilkada mendatang secara percaya diri dan yakin surat rekom akan jatuh kepada dirinya. Tak hanya itu Mas Dion juga mengatakan bahwa siap dengan segala resiko ke depannya.

    “Saya sangat optimis karena saya lahur dan besar di partai ini, bahkan saya sudah mengabdi selama 25 tahun dan sudah masuk DPC selama 6 periode. Saya juga siap dengan segala risikonya jika maju seperti mengundurkan diri saat mendaftarkan ke KPU nantinya,” tutupnya. [ada/beq]

  • Penutupan Safari Ramadan, Ansor Lamongan Berbalut Kesuksesan dan Kehangatan

    Penutupan Safari Ramadan, Ansor Lamongan Berbalut Kesuksesan dan Kehangatan

    Lamongan (beritajatim.com) – Penutupan Safari Ramadan PC. GP Ansor Lamongan berbalut kehangatan dan kebersamaan. Selain itu, penutupan ini juga disambut dengan antusiasme dan kesuksesan dari seluruh rangkaian kegiatan.

    Acara penutupan tersebut digelar di Kantor PC. GP Ansor Lamongan. Puluhan tokoh agama dan ratusan warga dari berbagai kalangan turut hadir dalam momen yang diselimuti keakraban.

    Penutupan Safari Ramadan dikemas dengan pembacaan Al-Quran, tausiyah agama, serta berbagai kegiatan sosial dan penggalangan dana untuk membantu sesama yang membutuhkan.

    Ketua PC. GP Ansor Kabupaten Lamongan, M. Muklisin, MM menyampaikan rasa syukurnya atas kesuksesan acara penutupan Safari Ramadan ini.

    “Kami merasa sangat bersyukur dapat melaksanakan kegiatan ini dengan lancar dan meriah. Semangat kebersamaan dan solidaritas yang tinggi dari seluruh elemen masyarakat Lamongan menjadi kunci keberhasilan acara ini,” ujarnya, Jumat (5/4/2024).

    Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Bidang Perekonomian PC. GP Ansor Lamongan, Dr. Abid Muhtarom menegaskan tentang pentingnya pesan perdamaian dan toleransi yang disampaikan melalui acara Safari Ramadan.

    “Kami berharap melalui kegiatan yang penuh kehangatan dan kebersamaan ini dapat memperkuat tali persaudaraan antar umat beragama serta menguatkan semangat kebersamaan dalam menjalani kehidupan beragama dan bermasyarakat,” terangnya.

    Menurut Abid, beragam kegiatan yang dilaksanakan, mulai dari pembacaan Al-Quran, tausiyah agama, hingga kegiatan sosial dan penggalangan dana ini telah mencerminkan semangat keagamaan dan kemanusiaan yang mengakar kuat di tengah-tengah masyarakat Lamongan.

    Bukti nyata tersebut, sambung Abid, selaras dengan kekompakan dan solidaritas masyarakat Lamongan dalam menyambut bulan suci Ramadan, serta adanya partisipasi aktif dan keterlibatan aktif dalam acara ini.

    Tak hanya itu, melalui berbagai kegiatan yang digelar ini, Abid berharap, jalinan silaturahmi antar sesama semakin kuat, sehingga akan memunculkan jiwa kepedulian yang tinggi.

    “Harapan akan keberlanjutan semangat keagamaan dan kemanusiaan yang telah terpancar dalam penutupan Safari Ramadan Ansor kabupaten Lamongan ini menjadi titik fokus ke depan,” kata Abid.

    “Semangat kebersamaan dan solidaritas ini tidak hanya berakhir dengan penutupan acara, tetapi terus berlanjut dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di masa mendatang. Diharapkan pula Lamongan akan terus menjadi contoh bagi daerah lain dalam memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan,” tambahnya. [riq/ian]

  • LKSA Lamongan Terima Uang Rp5,5 Juta, Sembako, dan Al-Quran

    LKSA Lamongan Terima Uang Rp5,5 Juta, Sembako, dan Al-Quran

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lamongan menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada seluruh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang berada di Kabupaten Lamongan.

    Bantuan tersebut diserahkan dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Kabupaten Lamongan ke-52, di Pendopo Lokatantra. Secara simbolis, bantuan itu diterima langsung oleh Nadzir, selaku Ketua Forum LKSA Lamongan.

    Dalam kesempatan ini, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan bahwa fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Hal tersebut sesuai dengan UU pasal 34 ayat 1.

    Sehingga, menurut Yuhronur, penyerahan bantuan yang dilakukan ini menjadi sebuah kewajiban, terlebih digelar saat bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

    “Penyaluran bantuan kepada anak yatim tentu menjadi prioritas Pemkab Lamongan, karena sesuai dengan aturannya bahwa anak yatim dan fakir miskin menjadi tanggung jawab pemerintah,” tutur Bupati Yuhronur usai menyerahkan bantuan kepada 40 LKSA di Kabupaten Lamongan, Rabu (3/4/2024).

    Tak cukup itu, Bupati Yuhronur juga menjelaskan bahwa bentuk dukungan kepada anak yatim di Lamongan ini juga diberikan melalui APBD setiap tahunnya. Bantuan tersebut berupa uang senilai Rp150 ribu per bulan.

    “Di Lamongan sendiri ada 2.672 anak yatim yang dinaungi dalam 40 LKSA. Dalam setiap bulannya seluruh anak yatim juga menerima bantuan dari Kementerian Sosial sebesar Rp200 ribu rupiah per anak,” tuturnya.

    Sementara itu, Ketua Forum LKSA Lamongan, Nadzir menyebutkan, ada 18 LKSA Lamongan yang sudah berhasil berpredikat A, 19 LKSA berpredikat B, dan 3 LKSA masih berpredikat C.

    Nadzir mengatakan, capaian tersebut menunjukkan bahwa LKSA di Lamongan telah memenuhi standar program, proses layanan, manajemen, sumber daya manusia, sarana prasarana dan hasil layanan.

    “Kami ucakan terimakasih kepada Ketua LKSA masing-masing yang telah berkontribusi dalam LKSA, sehingga menjadikan LKSA Lamongan memenuhi standar nasional,” kata Nadzir.

    Nadzir juga menerangkan bahwa dana yang dipergunakan LKSA Lamongan 70 persen berasal dari APBD, ZIS (zakat, infaq, shodaqoh), dan lainnya yang berasal dari lembaga usaha milik LKSA.

    Lebih lanjut, penyaluran bantuan ini dilakukan dengan berkolaborasi langsung dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lamongan, dimana masing-masing LKSA Lamongan menerima bantuan sosial berupa uang tunai Rp5,5 juta, beras 50 kg, mie instan 2 karton, minyak goreng 1 karton dan 5 kitab suci Al Quran.

    Ketua Baznas Lamongan Bambang Eko Moeljono menyampaikan bahwa pada tahun ini Baznas Lamongan berhasil mengumpulkan dana senilai Rp6,48 miliar. Dari capaian tersebut 92,5 persen di antaranya berasal dari ASN di Lamongan.

    “Terimakasih atas kerjasama yang diinisiasi oleh PKK. Alhamdulillah tahun ini jumlah bantuannya meningkat namun belum bisa dikatakan signifikan. Namun akan terus kami usahakan agar selalu ada peningkatan,” ungkap Bambang. [riq/ian]

  • Banjir Besar Nabi Nuh dan Tenggelamnya Sundaland

    Banjir Besar Nabi Nuh dan Tenggelamnya Sundaland

    Jakarta

    Peristiwa banjir besar Nabi Nuh bisa dikaitkan dengan peristiwa glasial di akhir Zaman Es. Apakah terkait juga dengan tenggelamnya Sundaland?

    Banyak orang mengira banjir besar yang disebutkan dalam kisah Nabi Nuh menenggelamkan seluruh dunia. Tapi tidak demikian dalam pandangan ilmuwan.

    Hal itu disampaikan Arkeolog Universitas Indonesia (UI) Dr. Ali Akbar, S.S., M.Hum dalam wawancara khusus dengan detikINET beberapa waktu lalu. Dia mengatakan lewat pendekatan Arkeologi Al Quran, ayat suci dijadikan petunjuk arkeologi.

    Kata Ali Akbar, dalam teks Al-Quran tidak ada kalimat yang menunjukkan bahwa banjir Nabi Nuh itu melanda seluruh dunia. Namun ada banjir besar yang menenggelamkan beberapa wilayah di Bumi.

    “Memang ada banjir besar tapi nggak sebesar itu begitu ya. Tapi cukuplah untuk menenggelamkan area itu. Dan Nabi Nuh menyelamatkan ya hewan-hewan yang ada di daerah itu saja seperti itu,” kata Ali Akbar.

    Hal ini didukung oleh penemuan geologi yang menunjukkan adanya peristiwa glasiasi atau es mencair di akhir Zaman Es. Ada kenaikan permukaan air laut secara berkala pada area yang terkena banjir besar.

    Dalam penelitian ilmuwan, akibat glasiasi di akhir Zaman Es sekitar 11.000 tahun silam, ada sejumlah daratan yang tenggelam di Bumi seperti Sundaland di Indonesia, Sahulland di Australia dan Beringia yang dulu jadi penghubung Siberia dan Alaska. Daerah yang juga diperkirakan tenggelam menurut Ali Akbar adalah Laut Kaspia dan Laut Hitam.

    “Kalau yang simulasi komputasi itu butuh banyak sekali air untuk menenggelamkan. Sekarang cukup untuk diprediksi beberapa tempat yang kira-kira kalau airnya nambah, ia akan tenggelam. Ada nominasi-nominasi daerah seperti Laut Hitam, Laut Kaspia, nah itu tuh,” tambahnya.

    Meskipun Sundaland dan kisah Nabi Nuh sama-sama soal banjir besar dan benua tenggelam, Ali Akbar memastikan Sundaland terlalu jauh dari lokasi Nabi Nuh. Menurut Ali Akbar, lokasi Nabi Nuh disebutkan secara spesifik di dalam Al Quran dalam Surat Hud ayat 44.

    Dan difirmankan: “Hai Bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas Bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim.” (QS. Hud ayat 44).

    “Di Al Quran jelas banget disebut Bukit Judi. Sementara di Injil itu menyebutnya Pegunungan Ararat,” kata pria yang akrab dipanggil Abe ini.

    Bukit Judi ini yang akhirnya menjadi petunjuk para ilmuwan untuk mencari lokasi kapal Nabi Nuh. Di Turki ada tempat yang namanya Judi. Sementara itu, Pegunungan Ararat juga merupakan barisan pegunungan yang memanjang sampai ke Turki.

    “Arkeologi menempatkan kronologinya bahwa Nabi Nuh itu berada di sekitar 20 ribu – 12 ribu tahun lalu,” kata dia.

    Sejauh ini, kata Ali Akbar, ada sejumlah tim yang mengklaim menemukan jejak menyerupai bahtera Nabi Nuh, misalnya dengan alat-alat geofisika. Namun bagi arkeolog, klaim tersebut belum cukup untuk dianggap sebagai fakta, dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya.

    “Menurut arkeologi, image atau gambar itu belum bisa jadi bukti arkeologi. Mungkin bagi geologi itu fakta ya, tapi buat arkeologi itu belum. Dia harus dibuka dulu, harus digali,” pungkasnya.

    *Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

    (fay/fyk)

  • Kisah Hafiz Alquran di Lumajang yang Tuna Netra Sejak Kecil

    Kisah Hafiz Alquran di Lumajang yang Tuna Netra Sejak Kecil

    Lumajang (beritajatim.com) – Muhammad Fatoni atau biasa Ustazz Fatoni merupakan seorang hafiz Alquran yang mengalami tuna netra sejak kecil. Namun, dengan keterbatasannya, ia membuktikan kelebihannya dengan meraih beragam penghargaan pada ajang Tahfidz dan MTQ di tingkat provinsi dan nasional.

    Muhammad Fatoni (38), seorang tuna netra asal Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang yang hilang penglihatannya sejak usia 7 hari setelah mengalami demam tinggi. Namun, berkat kegigihannya dalam mempelajari Alquran, kini ia juga mendapatkan kepercayaan untuk mengajar Qiro’ah di berbagai lembaga berbeda meski tidak pernah sekalipun melihat Alquran secara utuh.

    Adapun metode yang digunakannya adalah dengan mendengarkan audio player, kemudian menirukannya dengan persis. Awalnya, Fatoni memiliki ketertarikan untuk mendalami Qiro’ah sejak usia 7 tahun karena sering mendengarkan speaker masjid.

    Namun, dari speaker, terdapat banyak kesalahan, dari ayat maupun huruf yang kurang jelas. Sehingga ia langsung mencari guru Qiro’ah di Lumajang, yaitu Ustadz Masyfi’i, sampai menguasai 7 lagu beserta makhraj Alquran yang benar.

    “Awalnya senang mendengarkan speaker masjid sejak umur 7 tahun dan menirukan suara. Tapi kurang jelas sehingga dicarikan guru Qiroah,” ungkap Fatoni, Jumat (29/3/2024)

    Kemudian dari belajarnya membuahkan hasil, ia mendapatkan berbagai penghargaan mulai Juara 1 sampai Juara Harapan 3 pada beberapa cabang Putra Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) baik tingkat provinsi maupun nasional.

    “Belajar terus sampai ikut beberapa cabang lomba MTQ, Juara 1 hingga Juara Harapan 3 di tingkat provinsi dan nasional, waktu itu di Palangkaraya yang Juara 1 pada tahun 2022,” lanjutnya

    Kemudian, ia bertemu dengan peserta Qiro’ah lain yang ternyata adalah seorang hafidz dari Kabupaten Jember. Fatoni kemudian juga tertarik untuk menjadi seorang hafidz Alquran seperti peserta dari Jember tersebut.

    “Saya tertarik dengan suara beliau yang dari Jember itu, ternyata juga seorang hafidz 10 juz. Lalu saya mondok di tempatnya waktu itu, di Ponpes Darul Hidayah Wuluhan, Kabupaten Jember untuk menjadi hafidz juga” terangnya.

    Fatoni dulu sering mendengar lantunan ayat suci Al-Quran melalui kaset pita hingga audio player yang menggunakan flashdisk, sampai detik ini. Hal itu juga berlaku ketika ia ingin murojaah (mengingat kembali) bacaan Al-Quran dibantu dengan istrinya yang menyimak.

    “Saya dengar Alquran dari kaset pita kemudian beralih ke audio player pake flashdisk dan kartu memori. Juga waktu murojaah itu saya pake. Saat ini hafal 30 juz meskipun belum lancar sepenuhnya” jelasnya

    Saat ini, Fatoni menjadi guru Qiro’ah di 22 lembaga TPQ dan Pondok Pesantren berbeda di Lumajang. Kegigihan dan kecintaannya terhadap Alquran bisa menjadi contoh luar biasa bagi orang lain. Ini juga menjadi pengingat, bahwa di setiap kekurangan pada seseorang, terdapat kelebihan yang mengagumkan. [vid/suf]

  • Nuzulul Quran, Pemkab Banyuwangi Undang Abdul Qodir bin Ziad Ba’abud

    Nuzulul Quran, Pemkab Banyuwangi Undang Abdul Qodir bin Ziad Ba’abud

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dai asal Probolinggo, bergelar Habib Abdul Qodir bin Ziad Ba’abud mengisi tausyiah di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi. Kedatangannya tentu atas undangan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengisi rangkaian peringatan Nuzulul Quran.

    Hadir ratusan ASN dan juga puluhan hafidzah di acara tersebut. Rangkaian acara lainnya yakni khotmil Quran oleh para hafidzah sepanjang Rabu (27/3/2024) kemarin.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap kepada para ASN untuk bisa mengambil hikmah dari peringatan turunnya Al-Quran tersebut. Harapan lain, nantinya bisa meningkatkan kualitas kepribadian sekaligus menambah kualitas kinerjanya.

    “Mari kita ambil hikmah dari peringatan Nuzulul Quran ini, sehingga kita bisa lebih bersemangat lagi untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Banyuwangi,” ungkap Ipuk.

    Al-Quran, kata Ipuk, merupakan kitab suci yang penuh inspirasi dan memberi berkah bagi setiap pembacanya. Begitu juga Banyuwangi, yang sukses meraih beragam keberhasilan, juga tak lepas dari berkah para pembaca Quran.

    “Berkat doa para hafidzah, para pembaca Quran, para kiai, habaib dan lain sebagainyalah yang menyempurnakan ikhtiar kita,” tegas Ipuk.

    Sementara itu, Habib Abdul Qodir bin Ziad Ba’abud dalam tausyiah nya menyampaikan, ada banyak manfaat dan hikmah dari Al-Quran. Hikmah itu di antaranya adalah sebagai afdlalu-l-ibadah.

    “Saya rangkum ada 6, yaitu Ibadah sunnah yang utama, dikumpulkan para nabi, penolong dalam alam kubur, menjadi cahaya di langit, menjadi penenang hidup dan obat hati dari segala kegundahan,” pungkasnya.

    Di akhir ceramah, Habib Abdul Qodir bin Ziad Ba’abud memberikan kuis kepada para jamaah dengan pertanyaan dari seputar materi tausiyahnya. Jamaah yang beruntung mendapat hadiah dari Bupati Ipuk Fiestiandani.

    Hadiahnya, ada sarung, kerudung dan uang tunai. Membuat suasana semakin riang.

    Acara kemudian ditutup dengan doa oleh KH. Suyuthi Thoha. Lantas dilanjutkan dengan buka puasa serta salat Magrib berjamaah. [rin/beq]

  • Bupati Banyuwangi Undang Hafidzah Peringati Nuzulul Quran

    Bupati Banyuwangi Undang Hafidzah Peringati Nuzulul Quran

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Khotmil Quran serentak saat peringatan Nuzulul Quran. Acaranya, mulai dari kelurahan, kecamatan, puskesmas, dinas hingga pendopo Shaba Swagata Blambangan

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut, kegiatan kali ini yakni turut mengagungkan turunnya kitab suci Al-Quran. Sehingga, tujuannya bermaksud untuk menjadi penyempurna ikhtiar untuk pembangunan daerah.

    “Kegiatan ini adalah bagian dari ikhtiar memohon keberkahan dari Allah. Dengan berkah turunnya Al-Qur’an dan doa dari orang-orang yang dekat dengan Allah harapannya Banyuwangi bisa melewati berbagai tantangan dan kondisi sulit dengan baik,” ungkap Ipuk.

    Secara khusus dalam pelaksanaan Khotmil Quran di Pendopo ini yakni bil-ghoib atau secara hafalan oleh para hafidzah (penghafal quran perempuan) yang tergabung di Jamiyah Qura’ wal Huffadz (JQH) NU Banyuwangi. Di antaranya dihadiri Nyai Hj. Saadatul Ukhrowiyah Askandar dari PP. Mambaul Ulum Sumberberas (Muncar), Nyai Nikmatur Rohmah (Ketua JQH Banyuwangi), Nyai Nasiroh, Nyai Kholifah, serta sejumlah ibu nyai lainnya.

    Bupati Ipuk juga tampak di antara para hafidzah yang sedang mengkhatamkan Quran. Ia terlihat khusyu menyimak bacaan para hafidzah tersebut. Dalam sehari itu, berhasil dikhatamkan sebanyak sepuluh kali.

    Sedangkan Khotmil Quran yang dilaksanakan di kantor pemerintah dilakukan oleh sebagian karyawan dan juga para ustaz. Mereka secara bersama-sama menghatamkan Quran mulai pukul 08.00 hingga menjelang sore.

    “Dengan berkah Khotmil Quran ini semoga Banyuwangi semakin maju dan sejahtera, senantiasa terjaga dan aman sentosa,” jelas Ipuk.

    Khotmil Quran ini akan dipuncaki dengan doa bersama yang dipusatkan di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan dengan dipimpin Habib Abdul Qodir Bin Zaid. Kegiatan juga dirangkai dengan sholat Magrib berjamaah, buka puasa dan sholat tarawih bersama. [rin/aje]

  • Kisah Sumber Air yang Dipercaya Bawa Berkah di Masjid Bawah Tanah Banyuwangi

    Kisah Sumber Air yang Dipercaya Bawa Berkah di Masjid Bawah Tanah Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tidak hanya berdirinya masjid yang penuh misteri, namun ternyata keberadaan air di  masjid bawah tanah di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore ini justru memberi berkah bagi siapa saja yang datang. Konon, keberadaan munculnya sumber air di masjid tersebut yang dinilai memberi manfaat kesehatan dan melimpah keberkahan.

    Muhammad Taufan sang inisiator pendiri masjid bawah tanah ini menyebut, air itu muncul sejak berdirinya masjid. Air tersebut telah menyerap sari doa dan lafaz Al-Quran sehingga membawa berkah bagi siapa saja yang mengkonsumsinya.

    “Air barokah gratis, air itu mendapat doa dan lantunan ayat suci Al-Quran dari jamaah, yang bagi siapa saja yang percaya akan membawa berkah,” ujarnya.

    Dari awal, keberadaan masjid yang kini bernama Sidrotul Muntaha itu memang cukup mengundang perhatian. Bahkan, tak jarang banyak warga datang jauh-jauh demi melihat bangunan masjid ini.

    Tampak depan, tak seperti layaknya masjid pada umumnya. Karena, hanya tampak seperti bangunan lorong bawah tanah.

    Namun, siapa sangka bangunan yang dulunya bekas kolam itu di bawahnya terdapat masjid megah dan penuh makna. Bahkan, Muhamad Taufan sendiri menyebutnya dengan masjid sebagai pengingat dan pemberi pesan bagi jamaahnya.

    “Masjid ini bisa jadi jujugan masyarakat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Karena makna filosofis dari masjid ini sebagai tempat mengingat bahwa manusia akan kembali ke tanah,” katanya.

    Awalnya, banyak warga tak menyangka adanya masjid tersebut. Saat pertama kali proses pembangunan, warga mengira akan dijadikan pusat perbelanjaan.

    “Ya, tetangga sekitar memang tak mengetahui awal pembangunan masjid ini,” ungkapnya.

    Kala itu, kata Taufan, proses pembangunan dilakukan oleh sekitar 20 pekerja. Bahkan, masjid dibangun secara mandiri dengan menelan biaya hingga Rp 4 Miliar.

    “Bangunan masjid ini sejajar dengan aliran sungai dusun setempat yang menambah kesan sejuk dari masjid,” ujarnya. [rin/aje]

  • Jadwal Buka Puasa Malang Raya Hari Ini 19 Maret 2024

    Jadwal Buka Puasa Malang Raya Hari Ini 19 Maret 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Menyongsong bulan suci Ramadan, umat Islam di wilayah Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu menyambut dengan bahagia.

    Adapun jadwal buka puasa yang menjadi panduan penting dalam menjalankan ibadah puasa. kewajiban menjalankan ibadah puasa Ramadan telah diatur dengan jelas dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 183,

    “Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelummu agar kamu bertaqwa.” (QS Al-Baqarah : 183).

    Berdasarkan data yang dirangkum beritajatim.com Selasa (19/3/2024) berikut jadwal buka puasa untuk Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

    Jadwal Buka Puasa 19 Maret 2024

    1. Kota Malang

    · Imsak: 04.09

    · Subuh: 04.19

    · Terbit: 05.30

    · Duha: 05.58

    · Zuhur: 11.41

    · Asar: 14.52

    · Maghrib: 17.44 (Buka Puasa)

    · Isya: 18.52

    2. Kabupaten Malang

    · Imsak: 04.09

    · Subuh: 04.19

    · Terbit: 05.31

    · Duha: 05.58

    · Zuhur: 11.41

    · Asar: 14.53

    · Maghrib: 17.44 (Buka Puasa)

    · Isya: 18.53

    3. Kota Batu

    · Imsak: 04.09

    · Subuh: 04.19

    · Terbit: 05.27

    · Duha: 05.58

    · Zuhur: 11.41

    · Asar: 14.52

    · Maghrib: 17.48 (Buka Puasa)

    · Isya: 18.53

    [aje]