Produk: Al-Quran

  • Bandung Dorong Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an

    Bandung Dorong Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an

    JABAR EKSPRES  – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menegaskan komitmennya dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an. Program yang selama ini menjadi perbincangan publik itu kini mendapat dorongan serius.

    Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyebutkan bahwa upaya ini harus berjalan sistematis dan tak boleh sekadar wacana.

    “Kami tidak ingin ini hanya menjadi rencana tanpa realisasi,” ujar Erwin dalam silaturahmi dengan Kelompok Kerja Majelis Taklim (KKMT) di Bandung, pada Jumat (7/3).

    Erwin menegaskan bahwa Pemkot Bandung telah menjalin koordinasi dengan Kementerian Agama guna mempercepat upaya pemberantasan buta huruf Al-Qur’an.

    BACA JUGA:Cara Membaca Huruf Braille, Untuk Rayakan Hari Braille Sedunia 4 Januari

    Langkah itu diharapkan dapat memperkuat program yang selama ini berjalan di berbagai komunitas keagamaan di Kota Kembang. “Jika ada metode yang efektif dan dikembangkan oleh warga Bandung sendiri, tentu harus kita dukung penuh,” imbuhnya.

    Salah satu gagasan utama yang muncul dalam pertemuan ini adalah penggunaan metode Alghani, yakni pendekatan yang dikembangkan oleh para ahli dari Bandung.

    KKMT mengusulkan metode ini sebagai pendekatan utama dalam Gerakan Utama Mengaji. Sebuah inisiatif yang bertujuan memperluas akses pembelajaran Al-Qur’an bagi masyarakat.

    Ketua KKMT Kota Bandung, Kamal, menyampaikan bahwa metode Alghani memiliki potensi besar untuk diterapkan secara luas. “Kami ingin metode yang lahir dari Bandung bisa diterapkan di kota ini. Jangan sampai justru metode dari luar yang lebih diterima,” ujarnya.

    BACA JUGA:Berantas Buta Huruf Al-Quran Melalui Sadesha

    Di tengah antusiasme ini, KKMT juga menyoroti tantangan utama: tidak adanya data valid mengenai jumlah warga yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Tanpa basis data yang jelas, program ini dikhawatirkan akan berjalan tanpa arah yang konkret.

    Sebagai solusi, KKMT mengusulkan skema pendataan berjenjang melalui camat hingga RT/RW. Data ini nantinya akan menjadi dasar dalam menyusun strategi dan distribusi pengajaran yang lebih efektif.

    Program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an itu bukan hanya soal kemampuan membaca teks suci, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat identitas religius Kota Bandung.

  • Rumah Al-Barokah, Inisiatif Bripka Abdullah Berantas Buta Aksara Al-Qur’an di Jambi

    Rumah Al-Barokah, Inisiatif Bripka Abdullah Berantas Buta Aksara Al-Qur’an di Jambi

    Jakarta

    Anggota Direktorat Polairud Polda Jambi, Bripka Abdullah, mendirikan Rumah Al-Qur’an bernama ‘Al-Barokah’ di Alam Barajo, Kota Jambi. Rumah Al-Qur’an ini didirikan dengan harapan dapat membantu dalam memberantas buta aksara Al-Qur’an di wilayah tersebut.

    Pengabdian Bripka Abdullah itu membuatnya diusulkan oleh pembaca detikcom sebagai kandidat di program Hoegeng Awards 2025. Selain itu, detikcom juga memverifikasi informasi mengenai pengabdian Bripka Abdullah kepada warga setempat.

    “Yang kami ketahui, kami sering lewat situ, mau salat lima waktu sering lewat situ ke masjid. Alhamdulillah kalau sore-sore itu ramai anak-anak ngaji dan beliau aktif di masjid apabila ada acara, ceramah,” kata salah seorang warga di Alam Barajo, Jambi, bernama Damri saat dihubungi.

    Damri mengenal Bripka Abdullah sebagai sosok yang sering bergaul dengan warga.

    “Pak Abdullah ini bergaul dengan masyarakat, kapanpun ada kegiatan dia datang dia hadiri, dengan masyarakat baik,” ujar dia.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Saat dihubungi terpisah, Bripka Abdullah menceritakan awal mula pendirian Rumah Al-Quran di Jambi. Inisiatif itu muncul saat momen pandemi COVID-19 pada 2020.

    “Dulu kita sering anak-anak ini diliburkan sekolah, kita bergantian sama teman-teman kadang masuk kadang nggak. Tapi melihat di lingkungan ini banyak sekali anak-anak yang tidak ada kegiatan, banyak di luar, main, dan juga main gadget,” kata Bripka Abdullah.

    Akhirnya dia bersama istri mengumpulkan anak-anak di rumahnya untuk diajarkan mengaji Al-Qur’an. Jumlah anak yang ikut belajar mengaji saat itu baru 15 orang.

    “Dengan berjalannya waktu kita berdayakan juga marbut, penjaga masjid yang di sebelah rumah saya. Jadi itulah yang membantu kita untuk mengajar anak-anak yang tidak sekolah,” ujar Bripka Abdullah.

    Bripka Abdullah Foto: Dok Ist

    Ada lima program yang diadakan di Rumah Al-Qur’an tersebut yaitu mengenal huruf, hafalan atau tahfiz, belajar salat, mengenal sejarah Nabi dan Rasul hingga nonton bersama. Bripka Abdullah bersyukur program tersebut dapat diterima oleh masyarakat setempat.

    “Jadi alhamdulillah itu berjalan dengan lancar dan anak-anak bisa terarah. Kalau dulunya anak-anak itu main, jadi alhamdulillah kita berikan pemahaman mengajar ngaji, anak-anak senang, kami biasanya juga ada makanan, kita kumpul sama anak-anak,” ujar Bripka Abdullah.

    Seiring berjalannya waktu, Rumah Al-Qur’an itu terus berkembang hingga mencapai 100 anak-anak. Tempat untuk belajar menggunakan rumah kosong di dekat rumah Bripka Abdullah.

    “Bertambah setiap tahun berubah-ubah, kalau yang sudah masuk SMP kadang ada yang keluar untuk masuk pesantren, itu berkisar anak ini di tahun 2021, 2022 itu ada mencapai hampir 100 santri. Kita belajar kebetulan dipinjami di sebelah rumah kita ada rumah kosong, jadi saya buat per kelas ada enam kelas,” ujar dia.

    Karena rumah kosong itu digunakan lagi oleh pemiliknya, tempat belajar Rumah Al-Qur’an dialihkan ke ruko di dekat rumah Bripka Abdullah. Namun tempat tersebut tidak bisa memuat seluruh siswa.

    “Jadi kita pisah waktu itu ada yang pagi, ada yang sore, ada yang malam tapi mengingat untuk kalau itu kan dengan anak-anak belajar rata-rata yang sekolah pagi, kalau kita pasti kita bisa masuk,” kata Bripka Abdullah.

    Selain itu, penggunaan ruko sebagai tempat belajar juga membutuhkan biaya operasional. Akhirnya Bripka Abdullah memberlakukan iuran kepada siswa yang mampu sebanyak Rp 50 ribu per bulan.

    “Kalau dulu pas 100 kita gratis semuanya, dari awal yang ini sampai 2022 itu gratis. Jadi kita pindah ke ruko anak-anak itu baru kita pungut Rp 50 ribu bagi yang mampu kalau yang nggak mampu ada surat keterangan kita bebaskan juga waktu itu,” ujar dia.

    Jumlah siswa yang belajar di Rumah Al-Qur’an kini sebanyak 40 orang dengan tenaga pengajar 6 orang. Selain itu, waktu belajar juga kembali ke awal yaitu hanya di sore hari.

    “Sekarang 40-an anak tapi kita kenakan biayanya juga administrasinya 50 ribu per bulan, untuk tenaga pengajar kita,” ujar dia.

    Uang yang diterima dari anak-anak itu digunakan Bripka Abdullah untuk biaya operasional dan gaji tenaga pengajar. Meskipun, dalam perjalanannya, dia mengaku sering nombok untuk membiayai hal tersebut.

    “Jadi setiap bulannya itu minus, tapi alhamdulillah berjalan kita yang nutupin,” kata Bripka Abdullah.

    “Setiap bulan kita yang nombok dari sedikit rezeki gaji kita bisa disisihkan dari situ,” sambung dia.

    Selain itu, Bripka Abdullah juga kerap mengadakan kegiatan buka bersama setiap Senin dan Kamis. Biaya untuk buka bersama itu berasal dari para donatur.

    “Alhamdullillah ada donatur yang ngasih, ada juga kita harus mengeluarkan. Tapi alhamdulillah sekarang sudah rutin 20 paket dari hamba Allah, jadi kan kurang lebih 40 kadang 45 kita pesan itu. Jadi kalau untuk makannya 20, 25 dari Rumah Quran yang bayar,” imbuh dia.

    (knv/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sejarah Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya, Masjid Tertua Berusia Lebih dari 600 Tahun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Maret 2025

    Sejarah Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya, Masjid Tertua Berusia Lebih dari 600 Tahun Surabaya 7 Maret 2025

    Sejarah Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya, Masjid Tertua Berusia Lebih dari 600 Tahun
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Jika mendengar masjid kuno paling ikonik di
    Surabaya
    , biasanya orang akan menyebut
    Masjid Agung Sunan Ampel
    .
    Namun, sebenarnya
    masjid tertua
    di Surabaya bernama
    Masjid Rahmat Kembang Kuning
     yang didirikannya sekitar abad ke-14.
    Takmir masjid, Rahmat Mustar Bakhri, menceritakan bagaimana cikal bakal pendirian masjid yang terletak di Jalan Kembang Kuning, Surabaya itu.
    Bermula saat Sunan Ampel melakukan perjalanan dari istana Majapahit ke Ampel Denta.
    Kemudian, Sunan Ampel sempat singgah di desa sekitar Kembang Kuning yang kala itu masih berupa hutan lebat. 
    Dirinya juga melakukan dakwah kepada penduduk sekitar sehingga banyak tertarik pada agama Islam, terutamanya Ki Wiroseryo atau biasa dikenal Mbah Karimah.
    Lalu, mereka berdua bersama-sama mendirikan sebuah langgar yang dinamakan Langgar Tiban, yang mana kata “tiban” dalam bahasa Indonesia berarti “tiba-tiba”. Nama ini dipilih karena pendiriannya dilakukan secara tiba-tiba.
    “Saat itu masih berupa langgar kecil sederhana, atapnya berbentuk cungkup yang terbuat dari alang-alang dan lantainya hanya tersusun dari batu bata,” ujar Mustar kepada Kompas.com, Kamis (6/3/2025).
    Dia mengatakan pemugaran Langgar Tiban menjadi Masjid Rahmat pertama kali terjadi sekitar tahun 1950-an yang dilakukan secara bertahap dan diresmikan pada tahun 1967.
    Penamaan Masjid “Rahmat” diambil dari nama asli Sunan Ampel, yaitu Raden Sayyid Ali Rahmatullah.
    “Karena masjid ini dianggap sebagai peninggalannya Sunan Ampel,” tuturnya.
    Kini, masjid seluas 1.500 meter persegi itu berdiri kokoh nan anggun dengan warnanya yang serba putih.
    Pilar-pilar yang menopang bangunan tampak gagah dengan corak lantai keramik teraso antik dan berhiaskan lima lengkungan yang berbentuk bak daun semanggi pada tiap serambinya.
    “Makna lima lengkungan itu berartikan rukun Islam ada lima yang menjadi landasan dari berdirinya masjid ini,” kata Mustar.
    Meski sudah berdiri sekitar 625 tahun, masjid ini masih menyimpan beberapa relief dan prasasti untuk tetap mengenang sejarah pembangunannya.
    Salah satunya relief yang berlukiskan langgar tiban yang terletak di samping ruang khatib, yang dulunya digunakan sebagai ruangan saat Sunan Ampel berkhalwat.
    Selain itu, juga terdapat sumur tua di belakang masjid yang airnya tidak pernah kering meski sudah ratusan tahun. Sumur itu masih digunakan sampai saat ini.
    Mustar juga menyampaikan bahwa masjid tersebut juga menjadi patokan waktu sholat bagi masjid-masjid lain di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
    “Jadi kita kan juga punya media radio, nah radio ini menjadi patokan waktu mulai sebelum sholat, saat masih zikiran, baca Al-Quran, sampai adzan bagi masjid lain di wilayah Surabaya, bahkan sampai ke luar kota seperti Bangkalan, Lamongan, Tuba, dan Pasuruan,” pungkasnya.
    Selama bulan Ramadhan ini, Masjid Rahmat Kembang Kuning juga mengadakan sejumlah kegiatan seperti mengaji bersama, serta berbagi takjil dan buka puasa.
    “Kita juga ada kegiatan qiyamul malam dan sahur bersama yang akan diadakan pada malam ganjil di seminggu terakhir Ramadhan,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pahami Syarat Sah Puasa Ramadhan, Agar Ibadah Jadi Sempurna

    Pahami Syarat Sah Puasa Ramadhan, Agar Ibadah Jadi Sempurna

    Agar puasa Ramadhan berjalan lancar dan penuh berkah, berikut beberapa tips:

    Makan sahur: Sahur membantu menjaga stamina sepanjang hari.

    Menjaga pola makan sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka.

    Menghindari perbuatan yang mengurangi pahala puasa: Hindari berkata kasar, bergosip, atau berbohong.

    Memperbanyak ibadah: Manfaatkan waktu luang untuk membaca Al-Quran, berdzikir, dan bersedekah.

    Tetap aktif secara produktif: Jangan malas-malasan, tetap jalani aktivitas harian dengan baik.

    Dengan memahami syarat wajib, syarat sah, dan rukun puasa, serta menerapkan tips di atas, semoga ibadah puasa Ramadhan 2025 kita menjadi lebih sempurna dan bermakna.

    Ingat, jika ada keraguan mengenai keabsahan puasa karena kondisi tertentu, konsultasikan dengan ulama atau ahli agama untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci. Semoga informasi ini bermanfaat!

  • Perjalanan Percetakan Al-Qur’an Braille di Bandung

    Perjalanan Percetakan Al-Qur’an Braille di Bandung

    Di sebuah ruangan yang dipenuhi rak berisi buku-buku tebal dengan lembaran timbul, seorang pria berjanggut putih berdiri di depan mesin cetak tua. Tangannya meraba halaman-halaman kertas tebal, memastikan setiap huruf Braille tercetak sempurna.

    Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

    Pekerja memproduksi lembaran Al Quran Braille sedang di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres

    Inilah pemandangan sehari-hari di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Bandung, salah satu tempat yang masih aktif mencetak Al-Qur’an Braille bagi tunanetra Muslim di Indonesia. Sejak tahun 1976, yayasan ini berkomitmen menyediakan mushaf bagi mereka yang tak dapat membaca Al-Qur’an dalam bentuk cetakan biasa.

    Kepala Sekretariat Yayasan Penyantun Wyata Guna, H. Ayi Ahmad Hidayat (69), menceritakan perjalanan panjang produksi Al-Qur’an Braille. Ia mengenang momen saat ulang tahun yayasan ke-75, ketika ada musabaqah tilawatil Qur’an khusus tunanetra.

    BACA JUGA:Ramadan Bawa Berkah, Produksi Al-Quran Braille di Bandung Meningkat

    “Saat itu ada peserta dari Jogja yang menggunakan Al-Qur’an Braille dengan kertas seperti plastik. Kemenag sempat memberi bantuan, tapi beberapa teman merasa tidak nyaman membaca di atas bahan itu,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, tempo lalu.

    Dari situ, tim di Wyata Guna berinisiatif mencetak mushaf dengan kertas yang lebih nyaman. Namun, perbedaan antara versi Braille Bandung dan Jogja memunculkan perdebatan.

    Setelah proses panjang, akhirnya disepakati bahwa standar Al-Qur’an Braille harus mengacu pada pedoman Kementerian Agama. Namun, produksi tetap terkendala. Biaya tinggi dan ketersediaan kertas khusus menjadi tantangan utama.

    “Kami akhirnya bermusyawarah, saya bilang kita cari jalan tengah. Kalau simbol yang kita pakai menyulitkan teman-teman tunanetra, kita ganti. Yang penting, mereka bisa membaca dengan nyaman,” ujarnya.

    Setiap tahun, katanya, Wyata Guna hanya mampu memproduksi sekitar 1.000 set mushaf atau sekitar 30.000 jilid. Padahal, jumlah tunanetra Muslim di Indonesia jauh lebih banyak.

    BACA JUGA:Cara Membaca Huruf Braille, Untuk Rayakan Hari Braille Sedunia 4 Januari

  • Puasa Bikin Ngantukan? Kata Neurosains, Justru Tingkatkan Fungsi Otak

    Puasa Bikin Ngantukan? Kata Neurosains, Justru Tingkatkan Fungsi Otak

    Jakarta – Ibadah puasa selama Ramadan punya manfaat bagi sel-sel otak manusia. Selain melatih ketahanan mental, sebulan penuh menahan lapar juga bisa memperbaiki fungsi kognitif.

    Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar, dalam Kultum Harian Ramadan (KURMA) di Masjid As-Salam Kantor BPOM, Jakarta (3/3/2025). Pendapat tersebut disampaikannya, merujuk pada QS. Al-Baqarah: 183 yang menyebut kewajiban bagi orang-orang yang beriman untuk menunaikan ibadah puasa agar menjadi insan yang bertakwa.

    Ikrar yang juga seorang ilmuwan neurosains berpendapat, ayat tersebut merupakan panggilan untuk berpuasa dan menunjukkan tujuan lain berpuasa. Bukan sekadar ibadah, tapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas diri secara spiritual, mental, dan fisik.

    Dari sisi psikologis, puasa merupakan latihan psikis yang membentuk kepribadian lebih baik serta disiplin yang lebih kuat. Puasa juga menjauhkan seseorang dari perbuatan yang bisa mencederai nilai ibadahnya.

    Sementara itu, dari sisi neurosains puasa dinilainya punya manfaat besar bagi kesehatan saraf otak melalui tiga cara. Pertama, melalui neurosinaptik yakni ketika otak terlibat pembelajaran baru.

    “Jika sebulan penuh berpuasa, struktur otak kita diarahkan untuk berlatih berpikiran positif, maka ini akan terbentuk, yang dulunya suka marah jadi sabar, itu baru sinaptik,” jelas Ikrar dalam siaran pers, Selasa (4/3/2025).

    Kedua, melalui neurogenesis yakni regenerasi sel-sel saraf untuk menggantikan sel-sel yang mati di otak. Proses otofagi, lahirnya sel-sel baru dan regenerasi sel yang lebih muda, terjadi saat puasa.

    “Maka otak kita lebih fresh dan lebih mudah ingat,” terangnya.

    Ketiga, melalui neurokompensasi. Ketika plastisitas otak menurun karena termakan usia, proses pembiasaan saat puasa membuat kinerja otak makin terlatih menjadi lebih baik.

    Dalam ceramahnya, Ikrar mengajak jemaah untuk menjalankan puasa sebagai perintah Allah. Pesannya, “Berpuasalah untuk menjadi lebih sehat, lebih bagus, dan lebih terhormat.”

    “Tapi ending-nya, niat kita melakukan puasa Ramadan dalam persepsi kesehatan dan dalam persepsi neurosains memiliki manfaat yang sangat besar untuk terbentuknya pribadi-pribadi yang mulia, cerdas, dan bertaqwa, seperti tercantum dalam Al-Quran,” tandasnya.

    (up/up)

  • Dakwah Digital pada Bulan Ramadan, Ini Peluang dan Tantangannya

    Dakwah Digital pada Bulan Ramadan, Ini Peluang dan Tantangannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Perkembangan platform digital telah membuka peluang baru bagi penyebaran pesan-pesan keagamaan, memungkinkan para dai untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, termasuk generasi muda yang akrab dengan dunia maya. Peningkatan aktivitas online selama bulan Ramadan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk penyebaran konten-konten keagamaan, seperti ceramah, kajian, dan tafsir Al-Quran.

    Namun, di balik peluang tersebut, terdapat tantangan yang perlu diantisipasi, seperti maraknya informasi yang tidak terverifikasi dan kebutuhan untuk pendekatan dakwah yang lebih kreatif dan relevan. Artikel ini juga mengeksplorasi strategi-strategi yang dapat diimplementasikan untuk mengoptimalkan dakwah digital, termasuk riset audiens, penyediaan konten berkualitas, pemanfaatan media sosial, kolaborasi dengan berbagai pihak, serta monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan. 

    Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam mengoptimalkan peran dakwah digital sebagai sarana penyebaran nilai-nilai Islam di era kontemporer, serta membangun interaksi yang lebih mendalam antara dai dan audiens.

    Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam penyebaran pesan-pesan keagamaan. Dakwah, sebagai salah satu instrumen penting dalam menyampaikan ajaran Islam, turut mengalami transformasi seiring dengan kemajuan platform digital.

    Bulan Ramadan, yang dikenal sebagai bulan penuh berkah dan momentum spiritual umat Islam, menjadi waktu yang strategis untuk memanfaatkan media digital dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman. Melalui berbagai platform seperti media sosial, podcast, dan webinar, dakwah digital mampu menjangkau khalayak yang lebih luas dan beragam, termasuk generasi muda yang akrab dengan dunia maya.

    Namun, di balik peluang besar yang ditawarkan oleh dakwah digital, terdapat pula tantangan yang perlu diantisipasi. Salah satunya adalah maraknya informasi yang tidak terverifikasi, yang dapat menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan penyebaran konten yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

    Selain itu, heterogenitas audiens digital menuntut pendekatan dakwah yang lebih kreatif dan relevan, tanpa mengorbankan esensi pesan-pesan keagamaan yang disampaikan. Tantangan ini semakin kompleks mengingat karakteristik masyarakat digital yang cenderung lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi.

    Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk menganalisis peluang dan tantangan dakwah digital di bulan Ramadan. Dengan mempertimbangkan dinamika masyarakat modern yang semakin terhubung secara virtual, artikel ini akan mengeksplorasi strategi efektif untuk memaksimalkan potensi dakwah digital sekaligus mengatasi hambatan yang mungkin muncul. 

  • 40 Status WA Bulan Puasa yang Lucu, Ucapan hingga Pantun

    40 Status WA Bulan Puasa yang Lucu, Ucapan hingga Pantun

    Jakarta

    Sambil rebahan di siang hari saat bulan Ramadhan, detikers bisa mengisi waktu dengan membuat status WA bulan puasa lucu. Dengan niat menghibur teman, semoga saja detikers mendapatkan pahala.

    Kalau detikers belum punya ide, kalian bisa cek dulu 40 status WA bulan puasa lucu berikut ini. Ada kata-kata ucapan puasa hingga pantun yang bikin senyum-senyum sendiri.

    Status WA Ucapan Puasa LucuBulan Ramadhan tiba, sudah saatnya gambar kecoa mirip kurma muncul di status WA. Selamat menjalankan ibadah puasa.Selamat berbuka buat kamu yang paling setia menunggu siaran azan Maghrib di TV.Ramadhan datang, setan-setan sudah dikunci. Jadi jangan menyalahkan setan lagi saat berbuat kesalahan di bulan ini. Selamat puasa!Selamat berpuasa Ramadhan, semoga kita tidak hanya bisa menahan lapar dan haus, tapi juga menahan diri dari godaan mi goreng instan di malam hari.Tadi dengar suara azan, kirain sudah buka, ternyata masih dzuhur. Soalnya suaranya sama. Selamat berpuasa bagi yang menjalankan!Selamat berbuka, jangan lupa berbuka dengan kolak manis. Soalnya hidup kamu udah pahit.Selamat menunaikan ibadah puasa. Tak cuma mengurangi kalori, dosa-dosa juga dikurangi!Ramadhan kali ini, mari kita sekuat tenaga berpuasa dari drama dan gosip yang tidak penting di media sosial.Selamat berpuasa kawan, semoga kita bisa lebih rajin sholat dan membaca Al-Quran daripada main TikTok.Status WA Bulan Puasa Lucu Buat DoiPerut lapar jadi keroncongan, makan dua tahu acar pun kurang. Buka bersama hanya khayalan, mantan pacar sudah milik orang.Tahun berganti, tapi selalu dapat ucapan buka puasa dari orang yang sama. Selamat berbuka buat kamu, sayangku!Lebih senang menunggu azan Maghrib, daripada menunggu kepastian dari kamu. Selamat berbuka puasa.Selamat berbuka puasa kesayangan, kesayangannya orang lain.Tau nggak apa persamaan kamu dan azan maghrib? Sama-sama aku tunggu tungguin. Selamat berbuka puasa.Es buah kalah manisnya dengan ucapan berbuka dari kamu. Selamat berbuka buat kamu yang selalu ada di hati.Selamat berbuka puasa. Berbukalah dengan yang manis. Iya, dengan aku.Berbukalah dengan yang sayang, karena yang manis belum tentu sayang.Berbukalah dengan yang halal, karena yang manis belum tentu mau dihalalin.Sudah azan maghrib, buka puasa dulu, buka hatinya belakangan.Buka bersama terus, buka hati buatku kapan?Selamat berbuka puasa, jangan lupa makan kurma, jangan makan hati terus.Kata-kata Bulan Puasa LucuTetap setia makan gorengan, di tengah lonjakan harga minyak goreng.Puasa lebih tahan lama daripada produk pembersih oven!Puasa bukan sekadar menahan lapar, tapi juga menahan diri dari belanja online.Puasa bukan hanya menahan lapar, tapi juga menahan diri buat nggak bengong di depan kulkas.Puasa adalah cara Allah mengupdate diri kita secara otomatis.Puasa itu seperti diskon besar-besaran untuk dosa-dosa kita!Puasa itu mirip main game, semakin kuat kita menahan diri, semakin tinggi level kita di mata Tuhan.Puasa adalah seni menahan diri dari ngemil.Puasa itu kayak ngegym gratisan. Semoga kolesterolnya turun!Bulan puasa, saat kita diingatkan bahwa hidup bisa jalan tanpa kopi.Buka puasa adalah cara Tuhan mengajak kita agar bersosialisasi dengan keluarga.Puasa adalah waktu yang tepat untuk mencoba resep masakan baru. Walau nggak enak, pasti pada lahap makannyaPuasa itu menghemat uang makan siang di kantor. Tapi anggaran makan malam membengkak.Pantun Bulan Puasa Lucu

    1. Berakit-rakit ke hulu
    Berenang-renang ke tepian
    Perut lapar ditahan dulu
    Habis magrib mari kita makan

    2. Berwisata naik kereta kencana
    Keretanya dibuat dari baja
    Buka bersama cuma wacana
    Mending berbuka sendiri aja

    3. Beli baju motifnya bagus
    Belinya di toko tadi pagi
    Iklan sirup emang bikin haus
    Sabar, magrib sebentar lagi

    4. Hari Ini hari Selasa
    Ibu bikin banyak kue lapis
    Selamat berbuka puasa
    Yuk kita bikin romantis

    5. Di sawah banyak belalang
    Di hutan ada banyak rusa
    Saya cuma mau bilang
    Selamat berbuka puasa

    6. Buah mangga buah durian
    Mau harga murah belinya di pasar
    Selamat berbuka puasa kawan
    Nggak kerasa lebaran tinggal sebentar

    Nah, 40 contoh status WA bulan puasa lucu di atas bisa kamu tiru atau disesuaikan dengan keinginan kamu.

    (bai/fds)

  • Puasa Ramadhan: Sebuah Proses Transformasi Spiritual dalam Meningkatkan Iman dan Kualitas Hidup

    Puasa Ramadhan: Sebuah Proses Transformasi Spiritual dalam Meningkatkan Iman dan Kualitas Hidup

    Oleh: Achmad Fatony
    Wakil ketua, Badan Arbitrase Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Jawa Timur

    TRIBUNJATIM.COM – Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai kewajiban agama, puasa memiliki makna yang lebih mendalam, yaitu sebagai refleksi spiritual yang mampu meningkatkan iman dan kualitas hidup individu secara signifikan.

    Dalam bulan yang penuh berkah ini, banyak umat Islam yang merasakan transformasi positif dalam diri mereka, baik secara spiritual maupun sosial.

    Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai aspek puasa Ramadhan, termasuk manfaat spiritual, dampak terhadap peningkatan iman, serta bagaimana puasa dapat berkontribusi dalam memperbaiki kualitas hidup secara menyeluruh.

    Melalui pemahaman ini, diharapkan umat dapat lebih menghayati dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur dari puasa dalam kehidupan sehari- hari.

    Peningkatan kesadaran diri selama puasa Ramadhan merupakan salah satu aspek penting yang dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan spiritual seseorang.

    Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai bagaimana puasa mendorong individu untuk merenung dan memahami diri sendiri:

    Refleksi Diri: Islam mulai mendidik orang-orang tentang makna, kegiatan, dan tujuan hidup selama Ramadhan, memungkinkan mereka untuk menilai hubungan mereka dengan Tuhan dan orang lain serta memahami kehidupan mereka sendiri.

    Selama bulan Ramadhan, umat Islam didorong untuk melakukan introspeksi.

    Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan waktu untuk merenungkan tindakan, perilaku, dan tujuan hidup. 

    Dengan menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari, individu memiliki kesempatan untuk merenungkan makna hidup dan mengevaluasi hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama.

    Kesadaran Spiritual: Puasa membantu meningkatkan kesadaran spiritual dengan mengajak individu untuk lebih dekat kepada Allah.

    Dalam keadaan berpuasa, umat Islam lebih cenderung melakukan ibadah tambahan seperti shalat, dzikir, dan membaca Al- Quran. 

    Aktivitas ini tidak hanya memperkuat hubungan spiritual, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

    Pengendalian Hawa Nafsu: Dengan menahan diri dari makanan dan minuman, individu belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan keinginan duniawi. Proses ini melatih disiplin dan kesabaran, yang pada gilirannya membantu individu untuk lebih memahami diri

    Almajed, A. H. (2018). Spiritual Dimensions of Fasting. Journal of Spirituality, mereka sendiri dan apa yang benar-benar penting dalam hidup. Pengendalian diri ini juga menciptakan ruang untuk merenungkan nilai-nilai moral dan etika yang dipegang

    Hubungan dengan Orang Lain: Puasa juga mendorong individu untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain.

    Dengan merasakan lapar dan haus, umat Islam diingatkan akan pentingnya berbagi dan berbuat baik kepada sesama.

    Hal ini dapat meningkatkan empati dan memperkuat hubungan sosial, yang merupakan bagian penting dari kesadaran diri 

    Tujuan Hidup: Melalui proses refleksi dan pengendalian diri, individu dapat menemukan kembali tujuan hidup mereka.

    Puasa memberikan kesempatan untuk merenungkan apa yang ingin dicapai dalam hidup dan bagaimana cara mencapainya.

    Kesadaran ini dapat memotivasi individu untuk berusaha lebih keras dalam mencapai tujuan spiritual dan pribadi mereka.

    Dengan demikian, puasa Ramadhan tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran diri yang mendalam, yang dapat membawa perubahan positif dalam iman dan kualitas hidup seseorang.

    Kedekatan dengan Tuhan dalam Ibadah Puasa

    Kedekatan dengan Tuhan selama ibadah puasa Ramadhan merupakan fenomena yang memiliki dimensi spiritual yang mendalam.

    Proses ini dapat dijelaskan melalui beberapa aspek berikut:

    Dimensi Spiritual dalam Puasa: Puasa Ramadhan bukan sekadar kewajiban ritual; ia merupakan bentuk pengabdian yang mendalam yang menuntut individu untuk menahan diri dari kebutuhan fisik seperti makanan dan minuman.

    Dalam konteks ini, puasa berfungsi sebagai sarana untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Menurut psikolog dan ahli spiritual, Dr. A. H. Almajed, puasa dapat membangkitkan rasa kedekatan dengan Tuhan melalui pengorbanan dan pengabdian yang tulus (Almajed, 2018).

    Ibadah dan Penghayatan. Selama Ramadhan, umat Islam didorong untuk meningkatkan ibadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, dan berdoa. Aktivitas ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual, tetapi juga sebagai mekanisme untuk mendalami iman. Penelitian menunjukkan bahwa praktik ibadah yang konsisten dapat memperkuat hubungan spiritual dan meningkatkan rasa kedekatan individu dengan Tuhan (Hussain, 2020).

    Refleksi dan Kesadaran: Puasa memberikan ruang bagi individu untuk merenung dan berintrospeksi. Dalam keadaan berpuasa, individu lebih cenderung untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan, tujuan, dan hubungan mereka dengan Tuhan. Proses refleksi ini meningkatkan kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, yang pada gilirannya memperkuat rasa kedekatan.

    Dr. M. Ali dalam penelitiannya mengemukakan bahwa refleksi spiritual yang dilakukan selama puasa dapat meningkatkan koneksi emosional dengan Tuhan (Ali, 2021).

    Rasa Syukur: Salah satu tujuan puasa adalah untuk meningkatkan rasa syukur. Dengan merasakan lapar dan haus, individu diingatkan akan nikmat yang sering kali dianggap remeh. Kesadaran ini dapat membangkitkan rasa syukur yang lebih mendalam terhadap

    2 Hussain, M. (2020). The Role of Worship in Strengthening Faith. Islamic Studies Review.

    3 Ali, M. (2021). Reflection and Spiritual Connection during Ramadan. Journal of Religion and Health.

    4 Ibid, Segala karunia yang diberikan Tuhan. Rasa syukur ini, menurut penelitian oleh Dr. M. S. Khan, berhubungan langsung dengan peningkatan kebahagiaan dan kepuasan hidup (Khan, 2019).

    Transformasi Spiritual: Proses kedekatan dengan Tuhan melalui puasa dapat memicu transformasi spiritual yang signifikan. Ini termasuk peningkatan nilai-nilai moral, etika, dan komitmen terhadap praktek agama.

    Menurut teori spiritualitas oleh Dr. J. P. Smith, individu yang mengalami kedekatan spiritual cenderung memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dan hubungan yang lebih baik dengan orang lain (Smith, 2017).

    Merujuk pada pengalaman pribadi, selama bulan Ramadhan dengan kewajiban ibadah puasa, umat Islam tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga mengalami transformasi spiritual yang mendalam.

    Kedekatan dengan Tuhan yang dihasilkan dari pengalaman puasa ini memberikan kesempatan untuk mendalami iman dan memperkuat rasa syukur atas nikmat yang diberikan.

    Dengan demikian, puasa Ramadhan berfungsi sebagai sarana yang efektif untuk memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan pencipta.

    Setiap individu mengerjakan amalan-amalan yang menurut keyakinan ber dampak mendapatkan pahala yang ganda. Pahala amalan dilipatkan. Sebagai contoh

    Pengendalian Diri dalam Puasa

    Pengendalian diri merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah puasa Ramadhan.

    Menahan diri dari makan dan minum selama bulan suci ini tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai latihan untuk mengembangkan disiplin dan pengendalian hawa nafsu.

    Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai pengendalian diri dalam konteks puasa:

    Latihan Disiplin:

    Puasa mengajarkan individu untuk menahan diri dari kebutuhan fisik yang mendasar, seperti makan dan minum. Proses ini melatih disiplin, karena seseorang harus mengatur waktu dan kebiasaan makannya. Disiplin yang dibangun selama puasa dapat diterapkan dalam aspek lain kehidupan, seperti pekerjaan, studi, dan hubungan sosial. Dalam Al- Qur’an, Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183). Ayat ini menunjukkan bahwa puasa adalah sarana untuk mencapai ketakwaan, yang merupakan hasil dari pengendalian diri.

    Pengendalian Hawa Nafsu:

    Puasa juga berfungsi untuk mengendalikan hawa nafsu. Dengan menahan diri dari makanan dan minuman, individu belajar untuk tidak terjebak dalam keinginan duniawi yang berlebihan. Hal ini sejalan dengan ajaran dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa “Pernahkah kamu memperhatikan orang yang memilih hawa nafsunya sebagai tuannya?” (QS. Al-Jathiyah: 23). Ayat ini mengingatkan kita bahwa mengikuti hawa nafsu dapat menyesatkan, dan puasa membantu kita untuk tidak menjadi budak dari keinginan tersebut.

    Meningkatkan Kesabaran:

    Proses menahan diri selama puasa juga melatih kesabaran. Ketika seseorang merasa lapar atau haus, mereka diajarkan untuk bersabar dan tidak langsung memenuhi keinginan tersebut. Kesabaran ini sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153). Ayat ini menunjukkan bahwa kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan pertolongan dari Allah.

    Kebijaksanaan dalam Menghadapi Tantangan:

    Dengan melatih pengendalian diri dan kesabaran, individu menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Mereka belajar untuk tidak bereaksi secara impulsif terhadap situasi sulit dan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat. Dalam konteks ini, puasa berfungsi sebagai pelatihan mental dan spiritual yang memperkuat karakter seseorang.

    Pengendalian diri yang dilatih melalui puasa Ramadhan memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan spiritual dan sosial individu. Dengan menahan diri dari makan dan minum, umat Islam tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga mengembangkan disiplin, kesabaran, dan kebijaksanaan yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup. hal ini juga berkontribusi pada peningkatan mindfulness dan empati dalam interaksi sosial, serta menguatkan ikatan komunitas yang saling mendukung.

    Kekuatan Doa

    Ramadhan adalah waktu yang istimewa untuk memperbanyak doa dan permohonan kepada Allah. Dalam bulan suci ini, umat Islam diajarkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui komunikasi yang intensif. Doa dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling kuat, di mana seorang hamba dapat mengungkapkan harapan, rasa syukur, dan permohonan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu’” (QS. Ghafir: 60). Ayat ini menunjukkan bahwa Allah sangat menginginkan hamba-Nya untuk meminta dan berdoa, terutama di bulan Ramadhan ketika pahala amal dilipatgandakan.

    Kegiatan Ibadah

    Selama Ramadhan, aktivitas ibadah seperti shalat tarawih dan membaca Al-Qur’an meningkat secara signifikan. Shalat tarawih, yang dilakukan setelah shalat Isya, merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga menjadi lebih intensif, karena bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Allah berfirman, “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia” (QS. Al-Baqarah: 185). Dengan meningkatkan ibadah selama Ramadhan, individu tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam.

    Refleksi dan Introspeksi

    Ramadhan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk melakukan refleksi dan introspeksi terhadap perjalanan iman mereka. Bulan suci ini mendorong individu untuk merenungkan tindakan, perilaku, dan hubungan mereka dengan Allah serta sesama. Melalui introspeksi, mereka dapat menilai apakah mereka telah menjalankan kewajiban agama dengan baik dan apakah ada aspek yang perlu diperbaiki. Proses ini penting untuk pertumbuhan spiritual dan untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi. Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan, “Dan apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur’an? Seandainya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, niscaya mereka akan menemukan perbedaan yang banyak di dalamnya” (QS. An-Nisa: 82). Ayat ini menekankan pentingnya merenungkan dan memahami ajaran Al-Qur’an sebagai bagian dari perjalanan iman.

    Kesehatan Fisik

    Puasa Ramadhan memiliki dampak positif pada kesehatan fisik. Dengan menahan diri dari makan dan minum selama waktu tertentu, sistem pencernaan diberikan kesempatan untuk beristirahat. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan dan meningkatkan fungsi organ-organ tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi berat badan, meningkatkan metabolisme, dan menurunkan kadar gula darah. Selain itu, puasa juga dapat memperbaiki profil lipid dalam darah, yang berkontribusi pada kesehatan jantung. Dengan pola makan yang lebih teratur dan terkontrol selama bulan Ramadhan, individu cenderung mengadopsi kebiasaan makan yang lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi saat berbuka puasa. Bahkan di penelitian yang lain, puasa mempunyai impact positif bisa awet muda.

    Tidak jauh berbeda denga napa yang disampaikan Ibnu Khaldun dalam kitabnya ”Mukaddimah” menjelaskan bahwa, berbagai penyakit yang menyerang manusia bersumber dari dari makanan yang di konsumsi. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw., dalam hadis yang memuat tentang kedokteran, ”Lambung merupakan lumbung ( sumber ) berbagai penyakit. Kelaparan adalah sumber obat, dan sumber semua penyakit adalah Bardah.” Kata Al-Himyah dalam hadis ini berarti lapar, yang mengandung pengertian melakukan diet dari makanan. Maksudnya, bahwa lapar merupakan obat mujarab yang merupakan sumber obat. Sabda Rasulullah Saw.” Sumber semua penyakit adalah Bardah,” mengandung pengertian bahwa Al-Bardah berarti memasukkan makanan atas makanan yang masih ada dalam lambung sebelum terjadi proses pencernaan makanan secara maksimal pada makanan pertama.5
    Cukup beralasan apa yang disampaikan Ibnu Khaldun dalam kitabnya, yang mengutip hadis Rasulullah Saw. Menurut penulis bahwa Al-Bardah itu sejenis dengan ketamakan dan keserakahan, perilaku seperti ini banyak dilakukan oleh orang yang kurang faham terhadap kesehatan. Senada dengan apa yang disampaikan Imam Syafi’i : Perut kenyang akan mempersulit gerak badan, mengeraskan hati, mengikis kecerdasan, memudahkan tidur dan memalaskan tubuh untuk beribadah.6 Luar biasa, Islam menganggap kelalaian menjaga kesehatan sebagai tipe pelanggaran, Allah Swt. berfirman :

    5 Ibnu Khaldun, Mukaddimah (Jakarta, Maret: Pustaka Al-Kautsar, 2011), 759.
    6 Shalih Ahmad Asy-Syami, Tenangkan Pikiranmu & Hatimu Setiap Saat, vol. 2 (Jakarta Selatan: PT.Rene Turos Indonesia, 2021), 10.

    ٓاٰيَي›ُّ َها الَّ ِذيْ َن ٓاَمُن›ْاوا اَْ ُوف›ْوا ِِبلْعُُقْو ِِۗد اُ ِحلَّ  ْت لَ ُك ْم ََبِيْ َمةُ اْ َْْلن› َعاِم اَِّْل َما ي›ُتْ› ٓلى عَلَْي ُك ْم غَ َْْي ُُِملِٰى ال  َّصْي ِد َ َْوان›تُ ْم  ُحُر ِۗ˚م اِ َّن ا ّٰٓللَ ََْي ُك ُم َما يُِريْ ُد
    “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji- janji!. Dihalalkan bagimu hewan ternak, kecuali yang akan disebutkan kepadamu (keharamannya) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.” (Q.S.5:1)7

    Menurut Ibnu Katsir, “ Janganlah kamu melampaui batas” berarti janganlah berlebihan dan menyulitkan diri dengan mengharamkan yang diperbolehkan, janganlah melewati batas dengan terlalu banyak menikmati hal-hal yang diperbolehkan, gunakan seperlunya untuk memenuhi kebutuhan, dan jangan ber mewah-mewah8

    Sejalan dengan apa yang disampikan oleh para ulama, tidak berseberangan dengan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Yoshinori Ohsumi, seorang ahli biologi sel asal Jepang, yang telah dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2016 atas penemuannya mengenai mekanisme autofagi.

    Autofagi adalah proses di mana sel-sel tubuh mendaur ulang komponen yang rusak atau tidak diperlukan, yang berkontribusi pada peremajaan sel dan pemeliharaan kesehatan seluler.

    Puasa dapat membantu memperlambat penuaan dan membuat seseorang terlihat lebih awet muda. Ini didukung oleh beberapa mekanisme biologis yang terjadi saat tubuh dalam keadaan puasa:

    Pertama, Autophagy: Pembersihan seluler saat berpuasa, tubuh masuk ke mode autophagy, yaitu proses pembersihan sel di mana sel-sel yang rusak dan tidak berfungsi dihancurkan dan didaur ulang.

    Proses ini membantu mencegah penuaan dini dengan mengurangi penumpukan sel rusak yang bisa menyebabkan peradangan dan penyakit degeneratif.

    Kedua mengurangi Stres Oksidatif. Stres oksidatif terjadi akibat radikal bebas yang merusak sel dan mempercepat penuaan. Puasa terbukti meningkatkan produksi antioksidan alami, yang melindungi sel dari kerusakan dan membantu menjaga elastisitas kulit.

    Ketiga, meningkatkan Produksi Hormon Pertumbuhan (HGH) Hormon pertumbuhan manusia (HGH) meningkat drastis saat berpuasa, hingga 5 kali lipat lebih tinggi. HGH membantu regenerasi sel, meningkatkan elastisitas kulit, serta mempercepat penyembuhan luka, yang berkontribusi pada penampilan lebih muda.

    Keempat, mengurangi peradangan kronis, Peradangan kronis adalah salah satu faktor utama penuaan dan berbagai penyakit degeneratif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, puasa terbukti menurunkan kadar protein inflamasi (seperti CRP dan IL-6) yang menyebabkan penuaan kulit dan kerusakan organ.

    Kelima puasa, mampu meningkatkan kesehatan mitokondria, Mitokondria adalah “pembangkit energi” dalam sel, dan fungsinya menurun seiring bertambahnya usia. Puasa dapat meningkatkan efisiensi mitokondria, memperbaiki metabolisme energi, dan memperlambat proses penuaan secara keseluruhan.

    Pelaksanaan Puasa Ramadhan dapat dipahami sebagai suatu proses latihan yang bertujuan untuk mengendalikan nafsu hewani, kerakusan, dan keserakahan. Melalui praktik puasa ini, diharapkan individu dapat mengelola dan menata berbagai nafsu tersebut dengan

    7 Departemen Agama, Qur’an Terjemah, Juz 6,p.156.
    8 Ibid,55.p-648

    lebih baik selama sebelas bulan ke depan. Selain memberikan kesempatan untuk meraih pahala, puasa juga berperan penting dalam peningkatan ketakwaan dan kedisiplinan spiritual individu.

    Kesehatan Mental

    Puasa juga berkontribusi pada kesehatan mental. Selama bulan Ramadhan, banyak individu mengalami penurunan tingkat stres dan peningkatan kebahagiaan.

    Proses refleksi yang dilakukan selama puasa memungkinkan individu untuk mengevaluasi kehidupan mereka dan mengatasi permasalahan yang mungkin mengganggu pikiran.

    Selain itu, kegiatan ibadah yang dilakukan secara kolektif, seperti shalat tarawih dan berbuka puasa bersama, meningkatkan rasa kebersamaan dan dukungan sosial.

    Penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial yang positif dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kesejahteraan umum.

    Dalam konteks ini, Ramadhan menjadi waktu yang ideal untuk memperkuat hubungan sosial dan mendukung kesehatan mental.

    Keharmonisan Sosial

    Puasa Ramadhan juga mendorong keharmonisan sosial melalui tindakan berbagi dan beramal.

    Selama bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memberi sedekah, membantu orang yang kurang mampu, dan berkontribusi dalam kegiatan sosial. 

    Tindakan berbagi ini meningkatkan rasa empati dan solidaritas di antara anggota masyarakat. Dalam al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan berikanlah kepada keluarga dekat haknya, dan kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan” (QS. Al-Isra: 26).

    Aktivitas amal yang meningkat selama Ramadhan tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara individu dan komunitas.

    Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan saling mendukung.

    Sebagai kesimpulan, puasa Ramadhan memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup secara holistik, mencakup aspek fisik, mental, dan sosial.

    Praktik puasa tidak hanya berfungsi sebagai ritual spiritual, tetapi juga sebagai sarana untuk menginternalisasikan nilai-nilai kedisiplinan, empati, dan solidaritas sosial.

    Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, individu dapat mencapai transformasi pribadi yang mendalam, yang tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

    Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadikan semangat Ramadhan sebagai pendorong untuk terus berinovasi dan berkontribusi secara positif di lingkungan sekitar, sehingga nilai-nilai yang diperoleh selama bulan suci ini dapat terinternalisasi dan diimplementasikan sepanjang tahun.

     

  • Ada El Rumi & Syifa Hadju, Ikuti Rangkaian Kampanye Shopee Big Ramadan Sale yang Mendukung Brand Lokal

    Ada El Rumi & Syifa Hadju, Ikuti Rangkaian Kampanye Shopee Big Ramadan Sale yang Mendukung Brand Lokal


    PIKIRAN RAKYAT –
     Sambut Ramadan 2025, Shopee kembali menghadirkan kampanye dengan promo terbesar se-Indonesia yakni Shopee Big Ramadan Sale. Promo ini berlangsung mulai 25 Februari hingga 31 Maret 2025.

    Bulan penuh berkah ini kerap diwarnai oleh antusiasme masyarakat dalam menciptakan momen spesial serta menjalankan berbagai tradisi, yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kebutuhan mereka.

    Shopee Big Ramadan Sale berperan dalam memenuhi ragam kebutuhan bagi pengguna, serta menghadirkan kesempatan bagi UMKM dan brand lokal untuk bertumbuh dengan mengoptimalkan momentum Ramadan.

    Monica Vionna, Senior Director of Marketing Growth Shopee Indonesia mengatakan, Shopee terus mendukung pertumbuhan produk lokal dan pengusaha UMKM termasuk dengan membuka peluang lebih besar bagi mereka untuk dapat mengoptimalkan penjualan melalui Big Ramadan Sale.

    “Dengan tingginya aktivitas belanja pengguna selama Ramadan, berbagai upaya seperti peluncuran produk spesial, mempersiapkan stok, hingga strategi kolaborasi dihadirkan oleh para Penjual. Melengkapi hal tersebut, kami ingin memastikan para pelaku usaha juga dapat memanfaatkan berbagai fitur inovatif dan program agar dapat semakin memperluas jangkauan dan meningkatkan daya saing. Kami berharap kampanye ini dapat mendukung perkembangan berkelanjutan bagi seluruh ekosistem,” ujar Monica.

    Brand Lokal, Diario Optimalisasi Peluang bersama Shopee Big Ramadan Sale

    Sebagai brand lokal yang bergerak di industri fashion muslim, Diario sendiri telah bergabung dengan Shopee sejak tahun 2019. Berangkat dari visi dan misi yang kuat dalam mengedepankan kualitas, semangat untuk berkontribusi dalam kemajuan industri fashion lokal Indonesia, serta dukungan dari ekosistem yang dimiliki Shopee.

    Kini distribusi produk Diario telah berhasil menjangkau tidak hanya kota besar, tetapi juga berbagai daerah di Indonesia yang sebelumnya sulit dijangkau melalui penjualan offline. Bahkan, bersama Program Ekspor Shopee, Diario telah berhasil memperluas pasar hingga ke Malaysia, yang turut memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan penjualan.

    Nida Fadllillah, Head of Marketing Communication Diario mengatakan, sebagai brand lokal, Diario sangat merasakan bagaimana Shopee memberikan wadah yang luas untuk terus berkembang dan membangun bisnis yang berkelanjutan.

    “Tidak hanya lewat kampanye tematik, tapi juga berbagai inisiatif dan program yang membantu brand lokal seperti kami untuk semakin dikenal dan bertumbuh. Salah satu inisiatif Shopee yang sangat kami apresiasi adalah Shopee Pilih Lokal, sebuah laman khusus yang memberikan sorotan istimewa kepada produk-produk UMKM dan brand lokal, yang tentunya menjadi dukungan pemasaran yang strategis guna memberikan pengaruh signifikan terhadap visibilitas produk kami. Untuk memenuhi lonjakan permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran, Diaro juga mengoptimalkan kampanye Shopee Big Ramadan Sale, sebagai salah satu strategi utama. Bersama ekosistem e-commerce Shopee, Diario mencatat pertumbuhan signifikan, termasuk peningkatan transaksi hingga 7x pada kampanye Shopee Birthday Sale 12.12 tahun lalu,” ujar Nida.

    Untuk menghadirkan sesuatu yang istimewa di bulan Ramadan tahun ini, Diario berkolaborasi dengan influencer Dwihanda untuk meluncurkan koleksi Cherie Series secara eksklusif di Shopee pada 5 Maret mendatang.

    Koleksi ini mencakup pilihan mukena serta sarung untuk dewasa dan anak, yang dirancang dengan fokus pada kenyamanan agar dapat menemani setiap momen ibadah di bulan suci. Selain itu, Diario juga merilis koleksi Sarimbit terbaru dengan desain timeless, warna-warna netral, bahan ringan, serta potongan longgar dan flowy, memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat dalam menjalani Ramadan hingga menyambut hari raya Idulfitri.

    Kemeriahan Big Ramadan Sale Big Ramadan Sale bersama El Rumi & Syifa Hadju

    Shopee Big Ramadan Sale kali ini semakin meriah dengan kolaborasi bersama dua publik figur, El Rumi dan Syifa Hadju.

    Kemeriahan Shopee Big Ramadan Sale tahun ini akan kembali membawa beragam keseruan hingga promo terbesar se-Indonesia bagi pengguna selama sebulan penuh. Menemani pengguna menciptakan momen Ramadan penuh kebahagiaan, Kampanye Big Ramadan Sale akan menghadirkan hari puncak kedua di tanggal 3 Maret 2025, dengan penawaran spesial antara lain:

    Gratis Ongkir Rp 0: Pengguna bisa belanja lebih hemat dengan menggunakan lebih banyak voucher Gratis Ongkir Rp0 di Promo Puncak 3.3. THR Kaget Diskon s/d 100%: Setiap harinya, pengguna berkesempatan membuka amplop THR dan mendapatkan voucher diskon s/d 100% di jam 04:00 WIB dan 16:00 WIB di bulan Maret setiap harinya. Semua pengguna yang mencoba sudah pasti mendapatkan Voucher Shopee Tanam Berkah Melimpah: Pengguna bisa bermain dan memilih bibit spesial Big Ramadan Sale dan berkesempatan memenangkan berbagai produk menarik setiap harinya. Pada tanggal 3 Maret 2025 mendatang, pengguna bisa mendapatkan Mobil Calya, Motor Yamaha Gear, Samsung Flip, Kulkas, dan Kipas.

    Iklan kampanye Shopee Big Ramadan Sale kali ini semakin meriah dengan kolaborasi bersama dua publik figur, El Rumi dan Syifa Hadju. Pasangan selebriti ini mengaku rutinitas sahur dan buka puasa menjadi saat-saat yang dinikmati bersama orang-orang terdekat dalam berbagi rasa syukur dan canda tawa yang menciptakan kenangan berharga.

    Kebahagiaan menyambut bulan suci Ramadan ini pun terlihat dari keseruan iklan kampanye yang dibintangi keduanya.

    El Rumi bilang dirinya senang sekali dapat menjadi bagian dari kampanye Big Ramadan Sale bersama Shopee.

    “Perlu diakui, di tengah kesibukan kami, Shopee sering menjadi penyelamat untuk memenuhi kebutuhanku sih. Menjelang Ramadan, aku biasanya mulai nyicil belanja perlengkapan syuting yang juga bisa sekalian dipakai buat acara keluarga, seperti gamis, baju koko, hingga perlengkapan ibadah. Sejujurnya, Shopee tuh sangat menolong aku untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, karena sangat lengkap dan praktis. Kalau lagi cari inspirasi produk baru atau pengen lebih yakin sebelum beli, aku juga sering menggunakan Shopee Live atau Shopee Video karena selain melepas penat, aku juga bisa langsung lihat detail produknya secara lebih jelas, terus bisa tanya-tanya langsung ke penjual juga,” ” ujar El Rumi.

    Hal serupa juga dirasakan oleh Syifa Hadju. Ia menyebut dengan jadwal yang padat, dirinya sering tidak sempat belanja langsung.

    “Untungnya, Shopee memudahkan aku untuk lebih mengeksplorasi berbagai produk lokal yang semakin beragam dan berkualitas. Aku jadi lebih mudah menemukan produk favorit baru dari UMKM dan brand lokal yang kini semakin kreatif dan inovatif. Selain itu, aku juga sangat mengapresiasi upaya Shopee untuk terus mendukung kemajuan industri lokal, salah satunya dengan menghadirkan laman khusus Shopee Pilih Lokal yang mengkurasi produk-produk terbaik, sehingga semakin praktis untuk mendukung dan berbelanja dari brand lokal favoritku,” kata Syifa.

    Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan fitur Shopee Barokah sebagai laman khusus yang berisi beragam kebutuhan muslim terlengkap, antara lain Jadwal Sholat, Al-Quran Digital, dan Kiblat untuk mendukung aktivitas ibadah bagi pengguna dimanapun berada.

    Pengguna juga dapat mengaktifkan Pembayaran Barokah untuk melakukan transaksi yang sesuai syariat islami dan bebas cicilan.

    Melalui Shopee Barokah, pengguna juga bisa ikut memberikan momen Ramadan indah untuk sesama lewat zakat dan donasi melalui program Berbagi Tanpa Batas bersama Shopee dengan menggandeng mitra lembaga terpercaya yang terdapat di aplikasi. Shopee Barokah juga berkolaborasi dengan beberapa lembaga, menghadirkan donasi Santunan Lebaran untuk Yatim & Dhuafa dan juga Sedekah Buka Puasa & Sahur untuk Yatim dan Dhuafa. Di momen Ramadan ini, pengguna bisa juga membayar Zakat Fitrah dan Fidyah di Shopee yang bekerjasama dengan lembaga amil zakat terpercaya yaitu BAZNAS, Rumah Zakat, Rumah Yatim, Dompet Dhuafa, PPPA Daarul Quran dan LAZISNU.

    Di bulan Ramadan kali ini, Shopee juga menghadirkan program khusus bagi para pengusaha UMKM baru. Spesial untuk para pengusaha UMKM yang baru membuka toko di Shopee tanggal 20 Februari – 31 Maret 2025, Shopee menyediakan dukungan tambahan.

    Selain mendapat dukungan reguler dalam Program Sukses UMKM Baru berupa gratis biaya administrasi untuk 50 pesanan pertama, biaya layanan Gratis Ongkir XTRA untuk 200 pesanan pertama, dan voucher 1 juta untuk memberikan diskon di toko Penjual, para penjual baru di Shopee juga akan mendapat Saldo Iklan Rp75.000 dan tambahan voucher 1 juta.

    Anda dapat menyimak kejutan lainnya mengenai Big Ramadan Sale 2025 di https://shopee.co.id/m/big-ramadan-sale. Unduh aplikasi Shopee secara gratis melalui App Store atau Google Play dan segera aktifkan ShopeePay.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News