Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero), melalui anak usaha terus berupaya memperluas jangkauan produk kilang berkualitas dan ramah lingkungan. Khususnya hingga ke pasar internasional.
Hal tersebut menyusul kerja sama yang dilakukan antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Pertamina International Marketing & Distribution Pte. Ltd. pada akhir 2024. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan “Master Sales & Purchase Agreement” (MPSA) yang akan mendasari keberlanjutan hubungan sinergis hingga tahun 2027.
Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman menyampaikan bahwa pihak KPI memiliki kesiapan untuk terus memproduksi produk hidrokarbon berkualitas tinggi ke pasar internasional yang akan memberikan nilai tambah perusahaan serta bagi negeri.
“Kerja sama ini menunjukkan komitmen kami untuk terus berinovasi dan memperluas pasar global. Kami mengapresiasi PIMD atas dedikasinya dalam memasarkan produk kilang ke pasar internasional,” ujar Taufik dalam keterangan tertulis, Senin (13/1/2025).
Dalam kerja sama ini, KPI berperan menyediakan komponen utama yang dibutuhkan oleh PIMD dalam menjalankan bisnis bunkering. Perjanjian ini merupakan perpanjangan dari kesepakatan yang telah ada sebelumnya, dengan penambahan beberapa skema baru, termasuk Profit Sharing, Swap, dan Project Blending.
Kerja sama kedua perusahaan telah terjalin selama 3 tahun dari 2021 hingga 2024. PIMD berperan melakukan pemasaran produk kilang di pasar Internasional.
Pada periode tersebut, tak kurang 16 juta barel produk kilang telah dipasarkan ke luar negeri. Produk-produk tersebut mencakup “Marine Fuel Oil Low Sulphur” (bahan bakar kapal ramah lingkungan), decant oil, benzene, propylene, green coke, vacuum residue hingga paraxylene.
Seremoni MPSA juga turut dihadiri oleh Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga serta Aditya Budi Prabowo, Managing Director Pertamina International Marketing & Distribution.
Dengan adanya MPSA, kedua perusahaan semakin siap menghadapi tantangan di pasar global, mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki, dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
(pgr/pgr)