Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak 10 orang tewas gara-gara aksi kekerasan laki-laki bersenjata di Kota Cetinje, Montenegro, pada Rabu (1/1).
Aksi ini menjadi pembunuhan massal terburuk di negara Balkan itu.
Polisi Montenegro mengidentifikasi pelaku sebagai Aleksandar Martinov (45). Petugas mengatakan pelaku menembak empat orang hingga tewas di sebuah kafe di Kota Cetinje.
Martinov, menurut petugas, kemudian berpindah ke tiga lokasi lain dan menembak secara membabi buta. Korban-korban itu di antaranya satu anggota keluarga, dua anak, tiga orang lain, dan empat orang dalam kondisi luka serius.
Usai melancarkan aksinya, pelaku melarikan diri. Polisi hingga kini masih mencari keberadaan Martinov.
Salah satu jurnalis dari kantor berita pemerintah, RTCG, mengatakan polisi mengerahkan drone untuk mencari pelaku.
Polisi khusus dan unit anti-teroris juga mencari pelaku di area perbukitan.
“Perimeter telah dipersempit, kami akan melakukan segala cara untuk mengendalikan orang ini dan menangkapnya,” kata direktur polisi Lazar Scepanovic, dikutip Reuters.
Ia juga mengatakan pelaku diduga minum banyak konsumsi alkohol sebelum menembak. Anggota polisi lain menduga penembakan itu tak terkait dengan kejahatan terorganisir.
Menanggapi insiden ini, Perdana Menteri Montenegro Milojko Spajic mengatakan penembakan tersebut sebagai “tragedi mengerikan” dan mengumumkan tiga hari berkabung nasional.
Penembakan massal relatif jarang terjadi di Montenegro, meski negara itu memiliki budaya senjata api yang begitu kuat.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]