Prevalensi Stunting di Sleman Turun Jadi 4,41 Persen

Prevalensi Stunting di Sleman Turun Jadi 4,41 Persen

Sleman, Beritasatu.com – Pemerintah Kabupaten Sleman mencatat penurunan prevalensi stunting pada 2024 menjadi 4,41%, berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Angka tersebut menurun 0,10% dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 4,51%.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, saat memberikan paparan dalam kegiatan Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penanggulangan Stunting 2024, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (28/5/2025). Danang hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman.

“Penurunan ini menunjukkan efektivitas berbagai langkah konkret yang telah dilakukan Pemkab Sleman di berbagai tingkatan, mulai dari kabupaten, kapanewon, hingga kelurahan,” jelas Danang.

Pemkab Sleman menjalankan berbagai inovasi untuk menurunkan angka stunting, di antaranya Gambang Stunting atau gerakan ajak menimbang cegah dan atasi stunting, pencegahan rawan stunting hilangkan gizi buruk tingkatkan ekonomi rakyat, program pemberian beras fortifikasi, hingga pencegahan stunting melalui audit kasus stunting berbasis wilayah kelurahan.

Kegiatan penilaian ini dihadiri oleh para wakil bupati dan wali kota se-DIY yang juga menjabat sebagai ketua TPPS di wilayah masing-masing, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari lingkungan Pemerintah DIY. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antarwilayah dalam mempercepat penurunan angka stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta.