Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Suriah Bashar Al Assad kabur dari negaranya pada Minggu (9/12) di tengah konflik yang berkecamuk di negaranya.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) segera menggelar rapat darurat tertutup di Markas PBB, New York, pada Senin (9/12) pukul 15.00 waktu setempat, seperti dikutip dari AFP.
Al Assad kabarnya melarikan diri bersama keluarganya ke Moskow, Russia, setelah pemberontak berhasil menguasai kota Damaskus pekan lalu.
Pengumuman Al Assad kabur disampaikan langsung oleh komandan militer Suriah.
Laporan ini muncul tak lama setelah pemberontak Suriah mendeklarasikan bahwa rezim Assad telah berakhir.
“Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Jazeera.
Pemberontak mengumumkan bahwa mereka berhasil “merebut” dan menduduki ibu kota Damaskus, dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.
“Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan,” bunyi pernyataan pemberontak.
Seorang pejabat keamanan di Suriah mengatakan kepada CNN bahwa rezim Assad sudah runtuh.
“Dari segi militer, Damaskus telah jatuh,” kata seorang sumber yang mengetahui kemajuan pemberontak itu kepada CNN.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]