Unikya,prasasti ini ditemukan secara tidak sengaja, tanpa ada ekskavasi arkeologi formal sebelumnya. Penemuan semacam ini sering kali menjadi pengingat betapa kayanya warisan budaya yang terkubur di bawah kaki kita, menunggu untuk ditemukan.
Setelah prasasti ini ditemukan, pihak berwenang segera mengamankannya untuk diteliti lebih lanjut. Namun, proses ini tidak selalu berjalan mulus.
Selain menghadapi tantangan teknis seperti kondisi batu yang sudah aus, ada juga isu mengenai perlindungan situs sejarah di tengah pembangunan kota yang terus berkembang. Banyak pihak menyerukan pentingnya melestarikan temuan ini sebagai bagian dari identitas sejarah Bandung.
Setelah ditemukan, prasasti ini menjadi sorotan banyak pihak, dari akademisi hingga masyarakat umum. Beberapa kelompok mendukung ide untuk memamerkannya di museum, sementara yang lain berpendapat bahwa prasasti ini sebaiknya tetap berada di dekat lokasi aslinya sebagai monumen sejarah.
Penemuan ini menjadi simbol bagaimana sejarah, budaya, dan kehidupan masa kini bisa saling bertautan dalam harmoni. Jadi, bagi Anda yang mungkin sering berjalan di sekitar Sungai Cikapundung, ingatlah bahwa setiap sudutnya memiliki cerita.
Penulis: Belvana Fasya Saad
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4768260/original/053767300_1710069084-b9f2f34e-dc13-4e05-ab0e-f6f3c1a8e6b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)