Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan sudah mulai melakukan komisioning dalam skala kecil.
“Kita sekarang ini sebenarnya sudah mulai melakukan komisioning. Tetapi memang skalanya itu belum skala yang besar. Skalanya antara 100 sampai dengan 200 ton,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Hingga saat ini komisioning di RDF Rorotan berjalan dengan baik. Proses komisioning itu juga telah mengundang masyarakat setempat untuk melihat langsung.
Kendati demikian, Pramono ingin proses pengolahan sampah di RDF Rorotan bisa lebih dari 1.000 hingga 1.500 ton.
“Kalau itu bisa dilakukan dan kemudian tidak menimbulkan efek bau dan sebagainya, saya yakin pasti bahwa apa yang sudah kita lakukan perbaikan di Rorotan dengan memasang deodorizer (pembersih aktif) bisa mengurangi persoalan yang dikeluhkan masyarakat,” paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan uji coba RDF Rorotan dijadwalkan minggu depan jika sudah tak ada kendala.
“Di minggu depan (uji coba dimulai) kalau memang kita benar-benar preparenya sudah bagus. Kondisi equipment mesin semuanya sudah benar-benar lancar. Kita undang masyarakat, supaya tidak ada isu-isu lagi,” kata Asep di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/9).
Asep sempat menargetkan RDF Rorotan resmi beroperasi pada 24 September. Namun, pengoperasian RDF Rorotan masih mendapat penolakan dari warga sekitar. Untuk meredam suasana, DLH DKI Jakarta pun akhirnya membatalkan peresmian RDF Rorotan.
Jika situasi sudah mereda, lanjut Asep, pihaknya akan mengupayakan untuk melakukan uji komisional yang lebih masif.
“Kalau memang kita benar-benar prepare-nya sudah bagus, kondisi equipment mesin semuanya sudah benar-benar lancar, kita undang masyarakat, supaya tidak ada isu-isu lagi,” kata Asep.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
