Jakarta, Beritasatu.com – Praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama menyampaikan, virus Human Metapneumovirus (HMPV) tidak akan menjadi pandemi seperti Covid-19. Pasalnya virus ini sudah ditemukan sejak lama dan sudah bersirkulasi luas di seluruh Indonesia sejak 2001.
“Berbeda dengan Covid-19 yang baru pertama kali ditemukan di dunia pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China,” beber dr Ngabila Salama pada Beritasatu.com, Minggu (12/1/2025).
Oleh sebab itu, dia menyebut masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan tetapi tetap harus waspada. hal ini karena virus HMPV ini sendiri sudah ditemukan sejak 2001 di Belanda dan sudah bersirkulasi baik itu di dunia maupun di Indonesia.
Bahkan, semua kasusnya di dalam negeri sudah sembuh dan bisa jadi diri kita sendiri atau pun orang sekitar sudah pernah terkena virus HMPV.
“Karena diagnosisnya harus dengan PCR maupun pemeriksaan panel virus,” ujarnya.
Untuk diketahui, HMPV adalah infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus jenis RNA yang berbeda keluarga (family) dengan influenza.
Namun, cara penularan dan gejalanya sama persis, dengan tingkat penularan lebih cepat ketimbang virus influenza.
“Virus HMPV lebih banyak menyerang kepada orang-orang dengan imunitas yang rendah, seperti bayi, balita, lansia, ibu hamil, atau orang dengan komorbid, dan juga orang dengan imunodefisiensi, seperti HIV,” tutur dr Ngabila.
Gejalanya virus HMPV jika terjangkit berat bisa sampai sesak nafas, pneumonia, atau pada anak-anak bronchiolitis, yang bisa mengancam nyawa. Namun, tingkat kematian ataupun angka fatalitasnya itu tidak begitu tinggi.