Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Prabowo Minta Pakar Digital Bantu Identifikasi Masalah di Masyarakat

Prabowo Minta Pakar Digital Bantu Identifikasi Masalah di Masyarakat

Jakarta, CNN Indonesia

Orang dekat Presiden Prabowo Subianto, Dirgayuza Setiawan mengatakan pemerintah ingin tenaga ahli digital Indonesia dapat membantu mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat dan memperkuat program pemerintah demi mengejar target kemiskinan 0 persen dan pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Dirgayuza menyebut Prabowo ingin tenaga ahli digital di Tanah Air membantu mengidentifikasi secara digital masyarakat yang perlu dibantu.

“Tenaga-tenaga ahli di bidang digital kita itu fokus untuk bisa membantu mengidentifikasi mereka yang memang perlu dibantu, dan juga memperkuat program-program pemerintah yang mengejar target 0 persen kemiskinan,” kata Dirgayuza dalam Indotelko Forum di Jakarta, Kamis (12/12).

Dirgayuza memberi contoh metode yang diterapkan di Amerika Serikat (AS). Di Negeri Paman Sam, pemerintah bisa mengetahui warga yang layak diberikan bantuan dengan menggunakan teknologi.

“Amerika itu menggunakan teknologi yang cukup elaborate dalam melakukan social safety net dan juga menggunakan social security number,” tutur pria yang juga menjadi Editor buku Strategi Transformasi Bangsa, Prabowo Subianto.

Dari social security number tersebut, kata Dirgayuza, pemerintah bisa mengetahui ketika ada orang yang putus hubungan kerja dan gajinya itu tidak lagi di transfer ke rekening dia, merrka langsung dapat notifikasi dari pemerintah melalui SMS.

“Kamu, kami deteksi sudah tidak lagi menerima gaji, pendapatan kamu di bawah seharusnya, kamu sekarang berhak mendapatkan bantuan pemerintah A, B, C, dan D,” jelasnya.

Selain memantau tingkat kemiskinan dengan bantuan teknologi, Dirgayuza juga menyampaikan bahwa Prabowo mengharapkan ekonomi digital dapat membantu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Salah satunya adalah dengan membuat pelatihan kecerdasan buatan (AI) yang dibuat oleh tenaga digital di Indonesia.

Selain itu, Dirgayuza juga menyoroti pentingnya pengenalan infrastruktur digital. Terlebih kebutuhan data center selama lima tahun ke depan itu eksponensial.

Dirgayuza mengatakan data center di seluruh dunia saat ini berada di angka 90 Gigawatt. Angka tersebut diperkirakan bakal naik 2,5 kali lipat akibat adanya kebutuhan AI.

“Jadi, itu yang juga menjadi fokus kita. Kita perlu engineer-engineer yang bisa secara cepat menciptakan dan membangun infrastruktur digital kita,” terangnya.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]