TRIBUNNEWS.COM – Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPIDK Timtengka) resmi meluncurkan kolaborasi aksi sosial bersama International Networking for Humanitarian (INH) dalam acara yang diadakan secara virtual pada 13 Maret 2025.
Kerjasama ini dinamakan Ramadan Care 2025 dan bertujuan untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang terpengaruh oleh konflik dan krisis kemanusiaan, khususnya selama bulan suci Ramadhan.
Kepala Sub Pusat Aksi Strategis PPIDK Timtengka, Sallsabilla Syiffa, dalam sambutannya menekankan bahwa kolaborasi ini adalah wujud nyata solidaritas mahasiswa Indonesia bagi saudara Muslim di Timur Tengah yang membutuhkan.
“Kolaborasi antara PPIDK Timtengka dan INH ini menjadi bukti bahwa kepedulian tidak mengenal batas. Jarak bukan penghalang untuk berbagi kebahagiaan, dan meskipun jauh dari tanah air, kita tetap bisa menyalurkan kepedulian dan berbagi keberkahan dengan mereka yang membutuhkan, terlebih di bulan suci Ramadan ini. Bantuan iftar yang kita salurkan bukan sekadar hidangan berbuka, tapi juga wujud nyata dari solidaritas agar saudara-saudara Muslim kita yang membutuhkan tidak melewati Ramadan dalam kelaparan,” ungkap Sallsabilla.
Sementara itu, perwakilan INH menyoroti pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam memastikan bantuan tersalurkan secara optimal.
Inisiatif ini tidak hanya terfokus pada penyaluran makanan, tetapi juga memberikan harapan dan kebersamaan kepada mereka yang menghadapi kesulitan.
Sebagai bagian dari Ramadhan Care 2025, donasi yang terkumpul akan disalurkan melalui Perhimpunan Pelajar Indonesia Negara (PPIN) di enam negara, yaitu:
Yordania (Pengungsi Palestina dan Suriah) – Rp 15.000.000
Tunisia (Warga Muslim lokal membutuhkan) – Rp 6.000.000
Suriah (Pengungsi Palestina dan Suriah) – Rp 15.000.000
Pakistan (Warga Muslim lokal membutuhkan) – Rp 5.000.000
Yaman (Warga Muslim lokal membutuhkan) – Rp 15.000.000
Maroko (Warga Muslim lokal membutuhkan) – Rp 6.000.000
Total donasi sementara mencapai Rp 62.000.000, yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi ribuan orang di negara-negara terdampak.
PPIN di masing-masing negara akan bertanggung jawab dalam mendistribusikan bantuan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Hal ini memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan tepat sasaran dan transparan.
Selain seremoni pembukaan, pertemuan virtual ini juga menjadi kesempatan untuk melakukan koordinasi teknis terkait mekanisme distribusi, dokumentasi, dan pelaporan program.
Para perwakilan dari PPIN di negara-negara penerima manfaat menyampaikan persiapan mereka untuk mendistribusikan bantuan dan mendiskusikan tantangan yang mungkin dihadapi di lapangan.
Melalui program Ramadan Care 2025, PPIDK Timtengka, PPIN, dan INH berharap untuk terus menumbuhkan semangat kepedulian lintas batas dan menguatkan solidaritas kemanusiaan.
Dengan langkah ini, diharapkan tidak ada saudara Muslim yang harus berbuka puasa dalam keadaan kelaparan.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan inisiatif yang diambil oleh mahasiswa Indonesia tidak hanya dapat mendatangkan manfaat langsung bagi yang membutuhkan, tetapi juga memupuk rasa kebersamaan dan kepedulian di antara semua pihak yang terlibat.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).