Potret Semrawutnya Palmerah, Angkot Ngetem Jadi Biang Kerok
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Semrawut, satu kata itu cukup menggambarkan pemandangan sehari-hari di Jalan Palmerah Selatan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Macet panjang yang terjadi hingga di depan Pasar Palmerah salah satunya disebabkan karena mobil angkutan kota (angkot) yang mengetem di tengah jalan.
Kejadian ini berlangsung hampir setiap hari di wilayah itu.
Pantauan
Kompas.com,
Selasa (9/7/2025) pagi, sejumlah angkot berhenti selama 10 menit di jalan dekat Pasar Palmerah.
Suara pekik klakson terdengar tanpa henti di antara kendaraan-kendaraan yang mengular sejak pagi.
Sekitar tiga sampai empat angkot M11 jurusan Tanah Abang–Kebon Jeruk berjajar di sepanjang jalan, seolah enggan bergerak.
Di sisi lain, mobil JakLingko juga terjebak macet karena kesulitan lewat, terhalang mobil angkot yang mengetem.
Kondisi yang terjadi tiap harinya ini diperparah dengan lalu lalang penumpang angkot ke tengah jalan. Ditambah banyaknya penjual sayur yang menggelar dagangannya di bahu jalan.
Hanya sepeda motor yang bisa membelah kemacetan di antara angkot-angkot tersebut. Sementara mobil tidak bisa melewati jalan lantaran angkot itu berhenti di tengah jalan.
Kemacetan mengular hingga 100 meter di sepanjang jalan itu.
Salah satu sopir JakLingko, Andi (36), bukan nama aslinya, menyebut para sopir angkot yang bandel di lokasi itu memang telah lama menarik pelanggan di tengah jalan.
Ia pun sudah berkali-kali mencoba memberi tahu sopir yang bersangkutan, tetapi tidak ada hasilnya.
“Saya sampai sudah muak tiap hari begini. Bahkan sekarang saya sama dua orang sopir mikrotrans turun ke jalan buat atur lalu lintas. Kasihan soalnya kalau macet terus,” ujar Andi saat ditemui, Selasa.
Sopir angkot yang berhenti di tengah jalan sempat ditegur pengendara mobil lantaran membuat macet, bahkan hingga cekcok. Namun, sopir tersebut justru mengancam yang menegurnya.
“Kalau ditegur sampai ribut, nanti dianya malah ngancem mau laporin ke polisi,” ujar Andi.
Salah satu pedagang di Pasar Palmerah, Sena (51), bukan juga nama aslinya, mengaku sempat ada yang memecahkan kaca mobil angkot yang sengaja berhenti di tengah jalan.
“Waktu itu ada yang sampai turun dari mobil terus pecahin kaca angkot. Tapi besoknya tetap berhenti di tengah jalan lagi,” ucap dia.
Kondisi kemacetan di Pasar Palmerah diperparah dengan tidak adanya petugas Suku Dinas Perhubungan terkait ataupun polisi lalu lintas yang berjaga di lokasi.
Warga pun berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi situasi ini, agar kekacauan yang salah satunya disebabkan angkot dapat diselesaikan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Potret Semrawutnya Palmerah, Angkot Ngetem Jadi Biang Ketok Megapolitan 9 Juli 2025
/data/photo/2025/07/08/686c80d9b75dd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)