Ponpes At Tauhid Semarang Tempat Santri Dianiaya hingga Tewas Sering Jadi Lokasi Pertemuan Warga

Ponpes At Tauhid Semarang Tempat Santri Dianiaya hingga Tewas Sering Jadi Lokasi Pertemuan Warga

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Warga Gayamsari Selatan II No.41A, RT 3 RW 3 Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang terkejut adanya penganiayaan santri di pondok At Tauhid.

Pantauan Tribun Jateng pondok tersebut masih beraktivitas paska kejadian dugaan penganiayaan menimpa santri Yusuf Rafli Aliyansyah. 

Terlihat penghuni pondok masih melaksanakan Salat Terawih berjamaah di lantai dua 

Ketua RT 03 Sumarmin mengaku terkejut adanya kejadian naas tersebut. Dirinya baru mengetahui kejadian penganiayaan setelah diberi informasi dari wartawan Tribun Jateng.

“Saya baru tahu kejadian ini dari sampean (anda). Apalagi kejadiannya dini hari tidak ada yang tahu,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).

Menurutnya selama ini pondok itu dinilai masyarakat  positif. Pondok itu merehabilitasi masyarakat yang terpapar narkoba maupun orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

“Bagus sih pondok itu untuk merehabilitasi orang kecanduan narkoba dan ODGJ,” tuturnya.

Menurut Sumarmin pondok At Tauhid telah berdiri sejak tahun 1995. Pondok itu didirikan oleh alm Sugeng Al Hada. 

“Karena bapak Sugeng Al Hada sudah meninggal sekarang pondok itu dikelola oleh anak-anaknya,” jelasnya.

Ia mengatakan, selama ini pondok itu aktif kegiatan  masyarakat di kampungnya. Bahkan sebelum kejadian pondoknya itu ketempatan kegiatan pertemuan warga.

“Sering ngadain Haul kemarin aja mengadakan pertemuan warga. Tepatnya bulan Februari kemarin,” tandasnya.