Jakarta, CNN Indonesia —
Polda Jawa Barat (Jabar) menyebut hasil psikologi forensik dari tersangka kasus pembunuhan pasangan Vina dan Eki, Pegi Setiawan alias Pegi Perong cenderung berbohong.
Hal tersebut disampaikan oleh tim hukum Polda Jabar dalam sidang lanjutan praperadilan di Pengadilan Negeri Bandung, pada Selasa (2/7) kemarin.
Polda Jabar menjelaskan tes psikologi forensik dilakukan untuk mengetahui profil Pegi mulai dari tingkat inteligensi, kepribadian, mental, hingga kredibilitas tersangka. Hasilnya, Polda Jabar menyebut Pegi memiliki kecenderungan berbohong dan sikap manipulatif.
“Dalam diri Pegi Setiawan ada kecenderungan sikap berbohong atau menutupi yang sebenarnya dan manipulatif. Ada perbedaan cerita antara Pegi dan ayahnya saat ditanyakan peristiwa yang sama,” kata salah seorang Tim Hukum Polda Jabar dalam persidangan.
Tim hukum Polda Jabar menyebut Pegi kerap menghindari kontak mata dan gelisah saat dilakukan pemeriksaan. Selain itu, Pegi juga disebut membutuhkan waktu lebih lama dan sering terbata-bata saat menjawab pertanyaan.
Pegi juga disebut sempat mengalami perubahan emosi saat penyidik memperlihatkan foto dari Eki dan Vina. Perubahan itu disebut mengindikasikan bahwa Pegi mengetahui peristiwa pembunuhan tersebut.
Selanjutnya, dalam pemeriksaan awal Pegi mengaku tidak mengenal sosok Sudirman salah satu terpidana di kasus Vina. Akan tetapi, Polda Jabar menyebut Pegi meralat pernyataanya pada pemeriksaan kedua dan mengenali Sudirman sebagai teman saat sekolah dasar.
“Pemeriksaan pertama tidak kenal tapi pemeriksaan kedua kenal,” kata dia.
Terakhir, Polda Jabar menyebut Pegi juga sudah pernah ditangkap oleh Polsek Gunung Sari Cirebon pada tahun 2016 silam terkait penggunaan obat-obatan terlarang.
“Ada pelaku penyimpangan pelanggaran hukum seperti tidak memiliki SIM, menggunakan sepeda motor tidak memiliki surat lengkap, menggunakan obat terlarang dan ditangkap di Polsek Gunung Sari Cirebon,” pungkasnya.
(tfq/isn)
[Gambas:Video CNN]