TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi telah memeriksa sebanyak 18 saksi kasus tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Walewangko.
Hal itu dikatakan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicholas Ary Lilipaly kepada wartawan, Sabtu (8/3/2025).
“Total saksi 18 orang,” ungkapnya.
Kombes Nicholas merinci dari 18 saksi itu di antaranya 13 mahasiswa, empat sekuriti, dan 1 dari badan otorita kampus.
Dia memastikan dari 13 saksi yang diperiksa itu, mereka yang terlibat dalam kejadian.
Saksi mahasiswa yang melihat langsung peristiwa kejadian.
“Kan sudah jelas (yang ikut minum miras) ada 13 orang saksi dari mahasiswa,” ucapnya.
Kapolres belum bisa berbicara lebih lanjut terkait hasil otopsi yang dilakukan terhadap korban.
Diketahui, tabir kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) bernama Kenzha Walewangko perlahan mulai terkuak.
Hasil penyelidikan, Polrestro Jakarta Timur menduga Kenzha sempat minum minuman keras (miras) bersama teman-teman kampusnya sebelum tewas.
Menurut keterangan teman korban, EFW (23), pada Selasa (4/3/2025) pukul 16.30 WIB, ia bersama dua temannya sedang mengonsumsi minuman beralkohol jenis arak Bali.
Setengah jam kemudian, EFW hendak membeli minuman serupa dan bertemu dengan Kenzha di pintu keluar.
Saat melihat EFW, Kenzha bertanya ke mana temannya itu akan pergi.
“Saksi menjawab, ‘mau beli arak Bali’. Kemudian saksi dan korban pergi bersama dengan berjalan kaki untuk membeli minuman di sebuah toko,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Jumat (7/3/2025).
Setelah membeli miras, Kenzha, EFW, dan teman-teman lainnya melanjutkan pesta minuman keras di taman perpustakaan UKI.
Kenzha diduga juga sempat terlibat cekcok sebelum dia menghembuskan napas terakhir.
Namun, belum diketahui dengan siapa Kenzha cekcok.
Ade Ary mengungkapkan, cekcok pertama terjadi saat korban dan temannya sedang asyik menenggak minuman keras.
“Pukul 18.00 WIB terjadi korban cekcok mulut yang mana saksi (EFW) tidak mengetahui penyebabnya. Setelah itu suasana kembali mereda, saksi, korban, beserta temannya kembali minum bersama,” kata Ade Ary.
Namun, pada pukul 19.30 WIB, cekcok kembali terjadi.
Lagi-lagi, Ade Ary tidak menjelaskan dengan siapa korban bertengkar saat itu.
Melihat hal tersebut, petugas keamanan langsung melerai pertikaian.
Setelah itu, Kenzha Walewangko ditemukan meninggal dunia.