Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Polisi Korsel Gerebek Kantor-Bandara Jeju Air usai Kecelakaan Tragis

Polisi Korsel Gerebek Kantor-Bandara Jeju Air usai Kecelakaan Tragis

Jakarta, CNN Indonesia

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor Jeju Air dan operator Bandara Internasional Muan pada Kamis (2/1) untuk menyelidiki kecelakaan fatal maskapai ini yang menewaskan 179 orang.

Pihak berwenang melakukan operasi pencarian dan penyitaan di Bandara Muan, kantor penerbangan regional, dan kantor Jeju Air di Seoul.

“Sehubungan dengan kecelakaan pesawat operasi pencarian dan penyitaan sedang dilakukan mulai pukul 09.00 pagi pada tanggal 2 Januari di tiga lokasi,” demikian pernyataan polisi yang diikirim ke AFP.

“Polisi berencana untuk segera dan tegas menentukan penyebab dan tanggung jawab atas kecelakaan ini sesuai dengan hukum dan prinsip,” lanjut mereka.

Polisi juga menyatakan surat perintah penggeledahan telah dikeluarkan.

Menurut media Korsel Yonhap, surat perintah itu disetujui atas tuduhan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian.

Korsel juga mengumumkan akan memeriksa semua pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai mereka dengan fokus pemeriksaan pada roda pendaratan.

Penjabat presiden Korea Selatan , Choi Sang-mok, mengatakan tindakan harus segera diambil jika penyelidikan mengungkap ada masalah dengan model pesawat tersebut.

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan 101 pesawat dengan model yang sama dioperasikan oleh enam maskapai penerbangan berbeda.

“Karena ada kekhawatiran publik yang besar tentang model pesawat yang sama yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, Kementerian Perhubungan dan lembaga terkait harus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap operasi pemeliharaan, pendidikan, dan pelatihan,” kata Choi.

Dia lalu berujar, “Jika ditemukan masalah selama pemeriksaan, segera ambil tindakan perbaikan.”

Jeju Air dengan nomor penerbangan 2216 mengalami kecelakaan hingga menewaskan 179 dari 181 penumpang.

Insiden itu merupakan bencana penerbangan terburuk yang pernah terjadi di Korea Selatan.

Pihak berwenang Korsel telah menyelesaikan ekstraksi data awal untuk perekam suara kokpit. Namun, perekam data penerbangan rusak dan harus dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]