Polisi Kembali Gelar Pra Rekonstruksi, Tersangka Belum Ditetapkan

Polisi Kembali Gelar Pra Rekonstruksi, Tersangka Belum Ditetapkan

Kepala Lingkungan V, Tono, adalah saksi mata pertama yang tiba di lokasi setelah menerima laporan warga tentang adanya keributan.

Ia mendapati ambulans RS Colombia Asia sudah di depan rumah dan Faizah sudah diperiksa oleh tim medis.

“Korban sudah tiada,” kata petugas medis, memupus harapan suaminya, Alham, yang masih terpukul di samping jenazah istrinya.

Tono awalnya hanya melihat luka di lengan korban. Namun, laporannya ke Polsek Sunggal mengungkapkan fakta yang jauh lebih mengerikan. Polisi menemukan 20 luka tusukan pisau yang bersarang di tubuh Faizah.

Menurut keterangan yang didengar Tono, insiden berdarah ini diduga dipicu oleh cekcok yang terjadi antara ibu dan anak itu pada malam sebelumnya. Faizah sempat memarahi putrinya, A, sebelum tragedi itu pecah saat fajar.

Kontras dengan kejahatan yang terjadi, keluarga ini justru dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan tanpa masalah besar.

“Akrab kali mereka itu. Ibu dan anaknya tak berjarak. Ibunya tiap pagi mengantar anaknya keluar, panggilkan Grab sebelum sekolah,” ujar Tono, menunjukkan betapa sulitnya warga mempercayai peristiwa ini.

Rumah itu kini hanya dipenuhi kesunyian dan tatapan kosong.

Garis polisi membentang di pintu, menandai akhir tragis dari kehidupan Faizah Soraya dan menghancurkan kehangatan keluarga yang dihuni 4 orang, ayah, ibu, serta 2 anak perempuan yang kini harus menghadapi kenyataan pahit.