Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Polisi Bakal Patroli di Jalur Alternatif Puncak Bogor Buntut Kasus Joki Peras Wisatawan Bandung 22 Desember 2024

Polisi Bakal Patroli di Jalur Alternatif Puncak Bogor Buntut Kasus Joki Peras Wisatawan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 Desember 2024

Polisi Bakal Patroli di Jalur Alternatif Puncak Bogor Buntut Kasus Joki Peras Wisatawan
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Jajaran kepolisian bakal berpatroli di sekitar kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, untuk mencegah tindakan pemerasan.
Hal ini dilakukan menyusul beredarnya video seorang joki atau pemandu jalur alternatif yang memungut tarif Rp 850.000 dari rombongan wisatawan.
“Untuk mengantisipasi joki yang viral kemarin, kami dari Sat Lantas dan Satpol PP melaksanakan patroli. Kami akan antisipasi itu (pemerasan ke wisatawan),” kata KBO Sat Lantas Polres Bogor, Iptu Ardian di Simpang Gadog, Puncak, Minggu (22/12/2024).
Ardian mengatakan, dalam patroli libur nanti, pihaknya akan melibatkan unsur dari Satpol PP dan masyarakat.
Selain itu, polisi juga telah menyiapkan pos pengamanan di empat titik, yakni Cisarua, Simpang Atta’wun, Simpang Gadog, dan Ciawi, untuk mengamankan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Sehingga, masyarakat atau wisatawan yang nantinya butuh bantuan kepolisian bisa langsung menyampaikannya di empat titik pos tersebut.
Saat ini, ada sebanyak 689 personel dari berbagai unsur disiagakan hanya di jalur wisata Puncak saja.
Sementara itu, Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santosa menambahkan, CN (40), seorang joki atau pemandu jalur alternatif, telah dibawa ke kantor polisi.
“Intinya pelaku kita lakukan proses hukum dan kita sanksi wajib lapor. Kita minta dia jangan mengulang kembali kepada siapapun dan dari siapapun,” kata Eddy.
Eddy mengingatkan masyarakat sekitar supaya tidak melakukan permintaan uang yang berlebihan, apalagi memaksa para wisatawan untuk menggunakan jalur alternatif. Hal ini demi kenyamanan wisatawan saat libur Nataru.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat yang mau berlibur ke kawasan wisata Puncak agar selalu mengikuti peraturan lalu lintas.
Dia berharap wisatawan jangan terpengaruh tawaran jasa joki jalur alternatif untuk menuju ke
Puncak Bogor
.
“Jangan terpengaruh terhadap masyarakat yang menawarkan jasa ‘nih lewat sini bisa cepat, ayo saya kawal’, jangan,” jelas Eddy.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan aksi pungli oleh joki jalur alternatif terhadap rombongan wisatawan.
Dalam video tersebut, wisatawan yang mengemudikan kendaraan mengaku dimintai tarif Rp 850.000 untuk menggunakan jasa joki menuju Puncak. Pengemudi dalam video itu mengungkapkan kekecewaannya.
“Enggak boleh dong kayak gitu karena pembicaraan kita di awal seikhlasnya. Bapak awalnya bilang (sini) ikut alternatif, saya tanya mau dibayar berapa, bapak bilang seikhlasnya. Makanya saya cuman ada Rp 150.000 karena dari tadi saya isi bensin dan sebelum itu juga muter-muter,” jelasnya.
Apalagi, sambung pengemudi, dirinya masih kuliah yang masih mendapatkan bantuan dana dari orangtua, termasuk teman-temannya.
Video berdurasi dua menit itu menggambarkan perdebatan antara pengemudi dan joki, yang menunjukkan ketidakpuasan wisatawan terhadap tarif yang diminta.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian, yang berkomitmen untuk menindaklanjuti praktik pungli yang merugikan masyarakat.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.