Pohon tumbang, Kamis sore diharapkan MRT sudah bisa operasi normal

Pohon tumbang, Kamis sore diharapkan MRT sudah bisa operasi normal

Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berharap operasional Mass Rapid Transit (MRT) bisa kembali berjalan dengan normal pada Kamis sore, setelah terganggu karena adanya pohon tumbang di Jakarta Selatan.

“Mudah-mudahan, nanti sore sudah berjalan normal. Tapi, sekarang ini untuk ‘loop’ (lingkaran atau lintas) pendek dari Pondok Labu sampai dengan Blok M, sampai dengan ASEAN sudah bisa dilakukan,” jelas Pramono saat dijumpai di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis.

Pramono pun mengakui memang sempat terjadi pohon tumbang di Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan gedung Departemen Luar Negeri (Deplu), Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Aliran listrik di kawasan itu juga sempat terganggu karena insiden tersebut. Oleh karenanya, operasional MRT ikut terganggu.

“MRT mengalami gangguan, salah satu penyebabnya karena aliran listrik yang di atas itu kena pohon yang dekat dengan Ratu Plaza. Kan itu naik, kemudian kena pohon, menyebabkan korsleting dan kemudian waktu yang diperlukan untuk perbaikan kurang lebih 3-4 jam,” jelas Pramono.

Sebelumnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) mengimbau penumpang tetap tenang imbas pohon tumbang itu.

Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendy Primartantyo mengatakan mengatakan saat ini tim operasional dan teknis MRT Jakarta sedang melakukan penanganan untuk memastikan layanan dapat kembali berjalan normal sesegera mungkin.

Dampak pohon tumbang di Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan gedung Departemen Luar Negeri (Deplu), Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengganggu operasional MRT dan Transjakarta.

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) juga langsung bertindak cepat dengan menambah armada untuk membantu menjaga mobilitas imbas gangguan operasional layanan MRT Jakarta.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.