Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

PM Tetangga RI Ini Punya Harta Rp 6,4 T, 200 Tas & 75 Jam Tangan Mewah

PM Tetangga RI Ini Punya Harta Rp 6,4 T, 200 Tas & 75 Jam Tangan Mewah

Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra ternyata memiliki aset senilai lebih dari US$400 juta (sekitar Rp 6,4 triliun) pada hari Jumat. Ini termasuk lebih dari 200 tas desainer senilai lebih dari US$2 juta dan sedikitnya 75 jam tangan mewah, yang nilainya hampir US$5 juta.

Putri bungsu dari miliarder telekomunikasi dan mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, Paetongtarn menjabat pada bulan September sebagai anggota keempat klan yang memimpin pemerintahan Thailand dalam 20 tahun. Ia diwajibkan untuk menyatakan aset dan kewajibannya kepada Komisi Anti-Korupsi Nasional (NACC).

Dalam laporan itu, ia mengidentifikasi aset senilai US$400 juta, sebagaimana ditunjukkan sebuah dokumen dikutip AFP, Jumat (3/1/2025). Seorang perwakilan dari Partai Pheu Thai mengonfirmasi kepada AFP bahwa angka-angka yang dilaporkan oleh media lokal akurat.

“Investasinya bernilai 11 miliar baht dan dia memiliki 1 miliar baht lagi dalam bentuk deposito dan uang tunai, demikian pernyataannya,” tulis lama NACC dengan mata uang Thailand, bath.

“Aset lainnya termasuk 75 jam tangan senilai 162 juta baht dan 39 jam tangan lainnya, ditambah 217 tas tangan senilai 76 juta baht, serta properti di London dan Jepang, di antara aset lainnya,” muat dokumen itu lebih rinci.

“Dia juga menyatakan kewajiban hampir lima miliar baht, sehingga kekayaan bersihnya mencapai 8,9 miliar baht atau sekitar US$258 juta,” tambah laman itu.

Perlu diketahui ayah Paetongtarn Shinawatra, Thaksin pernah memiliki klub sepak bola Manchester City. Ia memiliki kekayaan bersih sebesar US$2,1 miliar, menurut Forbes, menjadikannya orang terkaya ke-10 di Thailand.

Thaksin menggunakan kekayaan yang dihasilkan oleh kerajaan telekomunikasi Shin Corp miliknya untuk mendorongnya ke dunia politik. Keluarganya tetap berpengaruh bahkan selama tahun-tahun pengasingannya setelah ia digulingkan dalam sebuah kudeta.

(sef/sef)