Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani bertemu dengan delegasi Hamas di Doha, Sabtu (28/12), untuk membahas kesepakatan gencatan senjata dan mengakhiri perang di Gaza.
Kementerian luar negeri mengatakan Sheikh Mohammed mengadakan pembicaraan dengan tim Hamas yang dipimpin oleh pejabat senior Khalil al-Hayya.
Pertemuan ini tidak biasa bagi Sheikh Mohammed, yang juga menteri luar negeri Qatar, untuk terlibat secara terbuka dalam proses mediasi yang telah menemui jalan buntu selama berbulan-bulan.
“Selama pertemuan, perkembangan terakhir dalam negosiasi gencatan senjata Gaza ditinjau, dan cara-cara untuk memajukan proses tersebut dibahas untuk memastikan kesepakatan yang jelas dan komprehensif yang mengakhiri perang yang sedang berlangsung di wilayah tersebut,” kata pernyataan itu, mengutip AFP, Sabtu (28/12).
Awal bulan ini, Sheikh menyatakan optimismenya bahwa “momentum” telah kembali ke dalam perundingan setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu di Amerika Serikat.
“Kami telah merasakan, setelah pemilu, bahwa momentum akan kembali,” katanya pada konferensi politik Forum Doha.
Pemerintahan Trump yang baru telah memberikan “banyak dorongan untuk mencapai kesepakatan, bahkan sebelum presiden datang ke kantor”, tambah perdana menteri tersebut.
Qatar, bersama dengan Amerika Serikat dan Mesir, telah terlibat dalam negosiasi berbulan-bulan yang gagal untuk gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera.
Pada bulan November, Doha mengumumkan bahwa mereka telah menunda mediasi, dan mengatakan bahwa mediasi akan dilanjutkan ketika Hamas dan Israel menunjukkan “kesediaan dan keseriusan”.
Namun Doha kemudian menjadi tuan rumah perundingan tidak langsung bulan ini, dengan Hamas dan Israel sama-sama melaporkan kemajuan sebelum kembali menuduh satu sama lain saling melempar hambatan.
(tim/dmi)
[Gambas:Video CNN]