Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Plengsengan tepi Sungai Paron di Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, roboh sepanjang 25 meter pada Rabu (25/12/2024) malam.
Insiden ini juga menyebabkan tembok pagar pembatas bagian belakang Fave Hotel Kediri ambruk.
Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak pagi hingga sore hari diduga menjadi pemicu utama yang menyebabkan debit air meningkat.
Darsono (63), warga RT 2 RW 1 Desa Paron, yang berada di lokasi saat kejadian, mengaku sedang bersiap memancing di tepi sungai bersama temannya.
“Saat itu sekitar pukul 18.45 WIB. Hujan baru mulai reda setelah mengguyur deras sejak pukul 10.00 WIB, dengan puncaknya sekitar pukul 15.00-17.00 WIB. Debit air sungai naik hingga sekitar dua meter lebih dari biasanya,” ungkap Darsono, Jumat (27/12/2024).
Ketika Darsono dan temannya hendak berpindah mencari lokasi memancing yang lebih strategis, tiba-tiba plengsengan roboh di sisi timur sungai, diikuti ambruknya pagar belakang Fave Hotel.
Menurut Darsono, penyebab utama plengsengan roboh tersebut adalah kondisi pondasi plengsengan yang menggantung setelah normalisasi sungai dilakukan dengan pengerukan.
“Air mengalir ke bawah pondasi batu plengsengan itu hingga akhirnya terjadi gerong (erosi bawah tanah-red). Akhirnya plengsengan tidak mampu menahan beban,” jelasnya.
Pantauan di lokasi pada Jumat (27/12/2024) menunjukkan kontur tanah di area yang roboh semakin kritis. Selain tembok hotel, tugu listrik di sekitar lokasi juga hampir ikut tergerus.
Manajer ULP PLN Kediri Kota, Arif Friyanto menjelaskan pihaknya telah memindahkan tugu listrik yang terdampak untuk mencegah risiko lebih lanjut.
“Kami telah melakukan pengerukan dan memindahkan tugu listrik ke lokasi baru sekitar lima meter dari posisi awal. Untuk area yang terdampak pemadaman, hanya Fave Hotel dan area pusat kuliner SLG yang belum digunakan. Rumah warga tidak terkena dampak,” jelasnya.
Arief memastikan pemasangan instalasi listrik baru akan selesai hari ini.
“Kami targetkan hari ini listrik sudah bisa normal kembali,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, memastikan bahwa langkah penanganan robohnya plengsengan Sungai Paron telah dilakukan dengan cepat.
Pihaknya telah menggelar asesmen bersama BPBD Kabupaten Kediri dan saat ini sedang menyusun perencanaan perbaikan.
“Penanganan plengsengan ini sudah kami asesmen bersama BPBD. Saat ini sedang dalam proses perencanaan, dan rencananya akan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Jika tidak ada hambatan, Senin mendatang sudah mulai ada aksi di lokasi,” jelas Irwan Chandra, Jumat (27/12/2024).
Ia juga menegaskan bahwa perbaikan ini menjadi prioritas mengingat kerusakan yang signifikan dan risiko meluasnya dampak jika tidak segera ditangani.