Jakarta, CNN Indonesia —
Pilot pesawat Jeju Air sempat mengirim sinyal darurat atau mayday karena bird strike (menabrak burung) beberapa menit sebelum kecelakaan pesawat terjadi pada Minggu (29/12).
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan melaporkan pilot Jeju Air mengeluarkan panggilan darurat itu pada pukul 08.59 pagi waktu setempat.
Mayday dirilis selang dua menit setelah menara kontrol bandara mengeluarkan peringatan mengenai bird strike kepada pesawat pada pukul 08.57 pagi.
Kementerian menyebut menara pengawas memberikan izin kepada pilot untuk mendarat ke arah yang berlawanan di landasan pacu.
Pilot Jeju Air lantas mendaratkan pesawat pada pukul 09.00. Namun, upaya pendaratan itu tak berjalan mulus karena roda pendaratan tak terbuka.